Mengetahui apa itu HRD jadi bagian penting dalam sebuah perusahaan.
Sebagai bagian penting dari perusahaan, pastinya Anda pasti sudah tidak asing dengan apa itu HRD, terlebih ketika melamar kerja HRD ini yang harus Anda hadapi untuk pertama kali.
Nah, sebenarnya apa itu HRD? Apakah Anda juga sudah mengetahui fungsi dan manfaat dari HDR ini?
Buat Anda yang ingin tahu informasi lebih lengkap mengenai apa itu HRD, yuk simak penjelasannya di bawah ini:
Apa Itu HRD

Istilah pengembangan sumber daya manusia pertama kali diciptakan pada tahun 1969, mengacu pada pelatihan, pendidikan, dan pengembangan tenaga kerja.
Ini bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara pendidikan tingkat sekolah dan persyaratan tempat kerja.
Tergantung pada kualifikasi pendidikan rata-rata yang tersedia di wilayah Anda, dan persyaratan kerja sehari-hari, pengertian apa itu HRD dapat sangat bervariasi.
Jadi, apa itu HRD? Pengembangan sumber daya manusia, juga dikenal sebagai HRD, adalah pelatihan dan pengembangan yang Anda berikan kepada karyawan Anda.
Ini adalah cara Anda melatih staf Anda sehingga mereka dapat bekerja sebaik mungkin dan memberi Anda keunggulan kompetitif.
Ini termasuk melatih staf Anda ketika mereka pertama kali bergabung dengan UKM Anda, berbagi alat yang berguna untuk membantu mereka melakukan pekerjaan mereka dengan benar dan memberi mereka kesempatan untuk mempelajari keterampilan baru.

Baca Juga: Orientasi Karyawan: Pengertian, Fungsi, Jenis, dan Tips Melakukannya
5 Fungsi HRD dalam Perusahaan
Ada lima fungsi pengembangan sumber daya manusia dalam HRD, apa saja?
1. Fungsi Strategis
Fungsi pertama yang dimiliki oleh HRD dalam perusahaan adalah fungsi strategis.
Ini merupakan fungsi di mana HRD memberikan strategis dalam pengelolaan karyawan, misalnya dalam rekrutmen, pengembangan, dan juga retensi.
HRD memiliki tugas melakukan rekrutmen untuk menemukan karyawan potensial yang akan mengisi posisi di perusahaan.
Kemudian dari karyawan yang berhasil direkrut, HRD akan melakukan pengembangan karier mereka dan mendukung setiap potensi yang ada, dan terakhir meningkatkan retensi.
HRD harus bisa mempertahankan karyawan bertalenta karena keberadaan mereka adalah aset yang akan mendukung kemajuan perusahaan.
2. Fungsi Administrasi
Fungsi kedua adalah fungsi administrasi di mana ini berhubungan dengan administrasi karyawan yang ada di perusahaan, seperti dalam hal payroll, absensi, dan database perusahaan.
HRD berfungsi dalam hal memantau kehadiran karyawan yang nantinya juga akan memengaruhi payroll karyawan.
Termasuk memberikan gaji yang layak dan sesuai dengan ketentuan dari pemerintah yakni UMR yang berlaku dan juga kesepakatan dengan karyawan dalam perjanjian kerja.
Baca Juga: 10 Masalah Umum HRD dan Solusinya
3. Fungsi Konsultatif
HRD juga memiliki fungsi konsultatif di dalam perusahaan.
Konsultatif yang dimaksud di sini adalah HRD harus bisa memberikan dukungan kerja yang sehat.
Ketika karyawan memiliki kendala dalam pekerjaan atau mengalami konflik dengan rekan kerja, HRD harus bisa menjadi pihak yang memberikan solusi untuk permasalahan tersebut.
Dengan cara ini karyawan bisa bekerja dengan nyaman dan menciptakan lingkungan yang sehat di perusahaan.
Baca Juga: Motivasi Melamar Kerja dan Cara Menjawabnya Saat Wawancara
Apa Tugas dan Tanggung Jawab HRD?

Berikut beberapa tugas dan tanggung jawab yang dimiliki oleh HRD:
1. Merekrut dan Menyeleksi Karyawan
Tugas dan tanggung jawab HRD yang pertama adalah merekrut dan menyeleksi karyawan.
HRD memiliki tanggung jawab merekrut dan menyeleksi karyawan sehingga bisa mendapatkan karyawan potensial yang akan mengisi posisi di perusahaan.
Biasanya HRD akan bekerja sama dengan manajer divisi yang berhubungan untuk merekrut dan menyeleksi karyawan ini.
Di dalam merekrut dan menyeleksi juga ada berbagai tahapan yang harus dilakukan HRD, mulai dari membuat informasi lowongan kerja, iklan lowongan kerja, screening kandidat, wawancara, hingga akhirnya ke proses onboarding.
Baca juga: Human Resource Adalah Bagian Penting Dalam Organisasi Bisnis, Berikut Fungsinya
2. Menyusun dan Mengelola Pelatihan (Training)
Tugas dan tanggung jawab yang kedua adalah untuk menyusun dan mengelola pelatihan (training).
Untuk mendukung pengembangan karyawan, perusahaan akan membuat program pelatihan karyawan atau training karyawan.
Ini adalah tugas dari HRD untuk membuat program yang sesuai dan efektif untuk mendukung pengembangan karyawan.
Baca Juga: Laporan HRD: Pengertian, Cara Membuat, dan Contohnya
3. Menyusun Kontrak Kerja dan SOP Perusahaan
HRD juga memiliki tugas dan tanggung jawab untuk menyusun kontrak kerja dan SOP perusahaan.
Kontrak kerja ini menjadi dokumen yang melindungi hak dan tanggung jawab karyawan dan perusahaan.
Setelah karyawan lolos dalam seleksi karyawan, HRD akan memberikan kontrak kerja yang nantinya akan ditandatangani kedua belah pihak.
Tugas HRD adalah membuat kontrak kerja ini dan memastikan hak dan kewajiban telah sesuai.
Selain itu, dalam penyusunan SOP HRD juga terlibat dan memastikan perusahaan bisa menjadi tempat yang nyaman dan aman untuk bekerja.
4. Menangani Kedisiplinan dan Evaluasi Kinerja
Kedisiplinan dan evaluasi kinerja juga menjadi bagian tugas dan tanggung jawab dari HRD.
Untuk menciptakan budaya kerja yang baik di perusahaan, HRD akan menangani kedisiplinan di mana biasanya dimulai dari pengelolaan absensi karyawan.
Ini termasuk melakukan evaluasi kinerja untuk memastikan karyawan bekerja dengan baik dan bisa mendukung kemajuan perusahaan.
5. Menjadi Penghubung antara Karyawan dan Manajemen
HRD juga bertugas menjadi penghubung antara karyawan dan manajemen.
Ketika karyawan mengalami kendala atau keluhan dalam bekerja, karyawan bisa menyampaikan keluhan mereka ke HRD di mana nantinya HRD ini akan menyampaikan kepada pihak manajemen.
Oleh karenanya HRD harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik agar bisa menjadi penghubung yang baik antara karyawan dan manajemen.
Baca Juga: 11 Kode Etik HRD dan Penerapannya yang Wajib Anda Ketahui
Apa Itu Manfaat dari HRD?
Meluangkan waktu untuk mengembangkan pendekatan terkoordinasi untuk pengembangan sumber daya manusia akan menguntungkan UKM Anda dalam banyak hal. Berikut adalah beberapa manfaat dari apa itu HRD:
1. Karyawan dengan Seperangkat Keterampilan
Dengan membuat program HRD formal, Anda dapat memastikan karyawan Anda mengembangkan berbagai keterampilan, membuat bisnis Anda lebih kompetitif.
Anda tidak hanya dapat melatih mereka dalam keterampilan “keras” seperti penggunaan perangkat lunak atau cara melakukan prosedur yang ditetapkan, tetapi Anda juga dapat menunjukkan kepada mereka hal-hal canggih seperti pendekatan unik Anda untuk bernegosiasi atau mengembangkan produk baru.
Apa itu HRD akan memberi karyawan dengan keterampilan yang berbeda, siap untuk membedakan bisnis Anda dari persaingan.
2. Dukung Tujuan Bisnis Anda
Dengan menyelaraskan pengembangan sumber daya manusia Anda dengan tujuan bisnis Anda yang lebih luas, program pelatihan dan pengembangan yang diselenggarakan oleh HRD akan difokuskan untuk mewujudkan strategi bisnis Anda.
Misalnya, jika Anda ingin terus menyenangkan pelanggan Anda, maka Anda akan fokus pada memberikan pelatihan yang berpusat pada pelanggan.
Di sisi lain, jika Anda ingin diakui sebagai pakar industri, maka masuk akal untuk memberikan pelatihan dan pengembangan spesialis tim Anda untuk mendukung hal ini.
Baca Juga: 15 Cara Mengurangi Biaya HRD + 5 Tips Terbaiknya
3. Meningkatkan Keragaman Tenaga Kerja
Pengembangan sumber daya manusia yang kuat memperluas kumpulan karyawan potensial Anda.
Jika Anda membatasi diri untuk mempekerjakan karyawan dengan keterampilan yang sudah ada sebelumnya, Anda langsung membatasi potensi rekrutmen Anda.
Hal ini tidak hanya mempersulit perekrutan, tetapi juga membatasi kesuksesan jangka panjang bisnis Anda.
Ini dapat melemahkan budaya tempat kerja Anda dan mengurangi kesempatan bagi orang-orang yang mungkin ingin tumbuh secara profesional.
Sebuah program pengembangan sumber daya manusia yang kuat memungkinkan Anda merekrut untuk sikap dan melatih staf Anda ke dalam peran mereka.
Dan, lebih baik lagi: bisnis yang lebih beragam terbukti lebih sukses dan memiliki tingkat retensi yang lebih baik.
4. Membantu Anda Meningkatkan Mobilitas Internal & Retensi Bakat
Karyawan dari segala usia menghargai pelatihan dan pengembangan.
Ini menunjukkan kepada mereka bahwa Anda tertarik dengan perkembangan mereka dan bahwa Anda melihat mereka sebagai bagian dari masa depan UKM Anda.
Faktanya, penelitian Gallup menemukan bahwa harapan untuk peluang pertumbuhan karir adalah “alasan nomor satu orang berganti pekerjaan hari ini”.
5. Manajemen Karyawan yang Lebih Mudah
Inilah manfaat sederhananya. Dengan melatih staf Anda dan membantu mereka memahami bisnis Anda, Anda mengurangi tekanan pada manajer dan penyelia Anda.
Jadi, alih-alih memperbaiki kesalahan atau menangani pelanggaran ringan, anggota staf senior Anda dapat fokus untuk menambah nilai nyata bagi UKM Anda, membantu mendorong produktivitas dan kesuksesan.
Baca Juga: Jam Kerja Fleksibel: Pengertian, Manfaat, Kelebihan, dan Kekurangannya
Apa Perbedaan HRD dan HRM?

Karena sama-sama berhubungan dengan pengelolaan sumber daya manusia (karyawan), banyak yang masih sulit membedakan antara HRD dengan HRM.
Berikut beberapa perbedaan yang dimiliki oleh keduanya:
1. HRD Fokus pada Pengembangan
Perbedaan yang pertama adalah HRD memiliki fokus pada pengembangan karyawan.
Jadi, HRD memiliki peran yang berhubungan pengembangan karyawan yang ada di perusahaan.
Biasanya mereka akan membuat strategi untuk mengembangkan karier karyawan sehingga karyawan bisa meningkatkan keterampilan dan memberikan dedikasi terbaik bagi perusahaan.
2. HRM Mencakup Keseluruhan Manajemen SDM
Ini berbeda dengan HRM yang mencakup keseluruhan manajemen SDM.
HRM memiliki tugas untuk melakukan pengelolaan dan manajemen administrasi SDM yang ada di perusahaan.
Termasuk di dalamnya melakukan tugas rekrutmen, hingga pengelolaan kinerja dan hubungan karyawan.
Untuk lebih lengkapnya mengenai perbedaan HRD dan HRM, Anda bisa menyimak tabel di bawah ini:
Aspek Perbedaan | HRD | HRM |
Fokus yang dimiliki | Pengembangan dan peningkatan keterampilan karyawan | Manajemen administrasi karyawan secara keseluruhan |
Tujuan | Meningkatkan nilai dan kontribusi karyawan kepada perusahaan melalui pelatihan dan pengembangan | Menjaga keberlangsungan dan juga efisiensi operasional perusahaan melalui program pengelolaan karyawan |
Tugas dan tanggung jawab | Membuat program pelatihan, pengembangan karier, hingga pengembangan organisasi | Melakukan perekrutan, penggajian, manajemen kinerja, hingga hubungan karyawan |
Orientasi | Berorientasi pada masa depan, sehingga karyawan bisa menghadapi tantangan dan peluang di masa depan | Memiliki fokus pada karyawan dan kebutuhan perusahaan saat ini |
Pendekatan | Proaktif, di mana melakukan perencanaan dan pengembangan di masa depan | Lebih reaktif yakni melakukan penanganan masalah karyawan yang ada |
Baca Juga: 25 Istilah HR Ini Wajib Dipahami oleh HRD, Penting!
Bagaimana Memulai Program Pengembangan Sumber Daya Manusia?
Banyaknya fungsi pengembangan sumber daya manusia memerlukan beberapa pemangku kepentingan di dalam HRD.
Itulah mengapa meluncurkan program bisa tampak seperti tugas yang menguras tenaga dan waktu.
Berikut adalah rincian langkah-langkah singkat yang dapat dilakukan oleh HRD:
1. Menilai Potensi Bakat Internal dan Eksternal
Perhatikan tenaga kerja Anda yang ada dan kumpulan bakat yang tersedia di domain dan wilayah Anda. Perkirakan jadwal perekrutan untuk memperluas tenaga kerja dan meluncurkan program.
Untuk melakukan ini, Anda dapat menggunakan analitik SDM. Berdasarkan data yang dimiliki mesin analitik, mesin analitik dapat mengidentifikasi potensi setiap karyawan dan membantu Anda mengembangkan program pelatihan yang sesuai.
2. Petakan Tujuan Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pastikan untuk memasukkan tujuan jangka pendek dan jangka panjang dalam langkah ini.
Tujuan ini dapat berkisar dari peningkatan keterampilan untuk proyek yang harus diselesaikan dalam satu bulan hingga membuat tenaga kerja Anda lebih tahan terhadap transformasi digital yang sedang berlangsung.
Berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan yang diperlukan untuk membuat program pengembangan karir karyawan ini – misalnya, kepala departemen dan pemimpin tim.
3. Identifikasi Kebutuhan Sumber Daya untuk Pelatihan dan Pengembangan
Apa saja alat, sumber daya, waktu, dan bantuan eksternal yang Anda perlukan untuk memenuhi tujuan yang dipetakan pada langkah sebelumnya?
Garis besar proses ini dengan hati-hati untuk membangun strategi berurutan yang secara jelas mendefinisikan hasil yang diharapkan.
Baca Juga: Berapa Gaji HRD? Berikut Kisarannya di Beberapa Perusahaan di Indonesia
4. Berbicara dengan Pemangku Kepentingan dan Mendapatkan Persetujuan
Ini dapat mencakup persetujuan dari CEO untuk target bisnis tingkat tinggi, dari CIO untuk alat dan implementasi digital, dari CFO untuk persetujuan anggaran, CHRO untuk menyewa konsultan eksternal jika diperlukan , dan sejenisnya.
5. Berkomunikasi dengan Manajer Pelaksana di Lapangan
Program ini akan dilaksanakan terutama oleh pemimpin tim, kepala unit bisnis, dan praktisi pembelajaran.
Lakukan lokakarya dengan individu-individu ini sebelumnya untuk menyampaikan tujuan pembelajaran yang dimaksudkan dan pendekatan yang akan diadopsi.
Pastikan Anda menyesuaikan rencana berdasarkan umpan balik.
6. Luncurkan Program dan Tinjau secara Berkala
Setelah interval tertentu (program apa itu HRD yang kuat akan membutuhkan waktu untuk menunjukkan hasil yang nyata), lakukan evaluasi.
- Apa kekuatan dan kelemahan program?
- Apakah rasio biaya-untuk-manfaat menguntungkan Anda?
- Haruskah rencana tersebut memiliki penyebaran yang lebih luas?
Tinjau parameter ini dan luncurkan kembali program setelah mengakomodasi umpan balik ini.
Ini adalah beberapa langkah dasar untuk memulai program pengembangan sumber daya manusia, apa pun visi yang Anda inginkan.
Sekarang mari kita lihat serangkaian praktik terbaik yang dapat membantu SDM di seluruh industri untuk mengembangkan sumber daya manusia mereka dengan lebih baik.
Baca Juga: Supervisor Adalah: Pengertian, Tugas, Gaji, dan Bedanya dengan Manager
Metode Pengembangan HRD

Siap untuk meresmikan rencana pengembangan apa itu HRD?
Tidak ada formula ajaib; Anda perlu membuat perpaduan alat yang sesuai dengan industri Anda, campuran karyawan, dan anggaran.
Berikut adalah beberapa pendekatan yang paling populer:
1. Program Orientasi Jangka Panjang
Banyak bisnis membatasi orientasi hingga 3-6 bulan pertama bergabung, tetapi mereka mungkin melewatkan trik di sini.
Program orientasi adalah alat yang ideal untuk memastikan karyawan Anda mendapatkan peluang pengembangan yang kuat.
Selain pelatihan pemberi kerja dasar, Anda dapat menggunakan program orientasi Anda untuk memberi karyawan program pendidikan dan pengembangan menyeluruh yang mencakup satu tahun kerja penuh.
Melakukan hal ini membantu karyawan baru menetap lebih mudah, dapat membantu meningkatkan produktivitas awal mereka dan menurunkan tingkat turnover.
Baca Juga: Jobdesk HRD, Syarat, Skill, Gaji, dan Contohnya
2. Program Pengembangan Karir
Dengan mendorong manajer Anda untuk mengadakan percakapan karir secara teratur dengan tim mereka, karyawan dapat memetakan jalur pengembangan yang disesuaikan dengan aspirasi karir mereka.
Jadi, misalnya jika mereka ingin membidik peran manajemen, Anda dapat memastikan mereka menerima pelatihan manajemen spesialis.
Jika pergerakan menyamping ke area berbeda menarik minat mereka, Anda dapat dengan mudah mengatur beberapa bayangan pekerjaan dan mencari lowongan di tim tersebut.
3. Mentoring/Pelatihan
Mentoring telah terbukti bermanfaat bagi mentee dan mentor dan merupakan cara murah untuk memperkuat bisnis Anda.
Mente belajar dari pengalaman dan kebijaksanaan mentor, sementara mentor mengembangkan keterampilan manajemen dan komunikasi mereka.
4. Pelatihan Daring
Sebagai UKM, Anda tidak mungkin memiliki akses tanpa akhir ke materi pelatihan internal – apalagi memiliki waktu untuk mengembangkannya.
Untuk alasan ini, materi pelatihan online sangat berharga.
Dan banyak sekali jenis yang tersedia dari para ahli yang terpercaya dan sudah terbukti.
Terlebih lagi, karyawan Anda dapat mengakses pelatihan online dari mana saja kapan saja, menjadikan opsi ini sebagai cara yang bagus untuk memberikan pengembangan sumber daya manusia kepada karyawan yang bekerja jarak jauh atau fleksibel.
Baca Juga: 18 Rekomendasi Buku Tentang HRM yang Wajib Dibaca HRD
5. Konferensi, Seminar, dan Program Residensial
Tidak diragukan lagi mahal tetapi sangat berharga, menggabungkan program pengembangan yang dijalankan secara eksternal ke dalam rencana HRD Anda dapat membuat perubahan langkah dalam pengembangan tim Anda.
Dengan memaparkan mereka pada ide-ide baru di tempat-tempat baru dengan orang-orang baru, Anda menyuntikkan mereka dengan energi dan antusiasme yang sulit didapat dengan bentuk pengembangan lainnya.
Terlebih lagi, acara ini memberikan peluang jaringan yang sangat baik, memberi karyawan Anda kesempatan untuk membuat koneksi baru yang dapat menguntungkan bisnis Anda dari waktu ke waktu.
Karena profilnya yang tinggi, jenis acara ini dapat digandakan sebagai hadiah untuk kinerja tinggi atau menjadi bagian dari hari tim.
Baca Juga: Surat Lamaran Kerja: Pengertian, Komponen, Cara Buat, dan Contohnya
8 Praktik Terbaik untuk Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Ada beberapa cara untuk memastikan bahwa strategi pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia Anda tepat sasaran.
Kami secara khusus menyebutkan pelatihan di sini karena pelatihan di tempat kerja sangat penting untuk mengembangkan kemampuan karyawan di hampir setiap bidang.
Apakah Anda menjalankan pabrik manufaktur atau mengawasi institusi pendidikan, apakah perusahaan Anda membuat platform softball atau perangkat lunak, tenaga kerja harus cukup terlatih untuk menghasilkan keluaran yang diharapkan.
Untuk mencapai hal ini, ikuti praktik terbaik di bidang HRD berikut ini:
1. Tetapkan pemilik pengembangan sumber daya manusia
Strategi terbaik bisa gagal jika tidak ada kepemilikan untuk dieksekusi.
Itu sebabnya perusahaan harus menetapkan indikator kinerja utama (KPI) khusus untuk pelatihan, pengembangan, dan kinerja, dengan pemilik proses yang ditugaskan untuk meningkatkan metrik ini.
Individu-individu ini mungkin praktisi L&D dalam organisasi, pemimpin tim, manajer lini, dan sejenisnya.
2. Menahan gesekan di antara pekerja terlatih dengan berfokus pada keterlibatan
Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia melibatkan investasi yang signifikan per karyawan, yang menjadi mubazir ketika sumber daya yang sangat terlatih meninggalkan organisasi.
Di sinilah fokus pada fungsi SDM tambahan seperti keterlibatan karyawan, pengakuan, dan pembangunan budaya dapat membantu mencegah pengurangan karyawan.
3. Gunakan penghargaan dan pengakuan untuk mendorong pembelajaran
Pengakuan terkait erat dengan retensi karyawan dan oleh karena itu membantu menahan gesekan dalam tenaga kerja Anda.
Penghargaan untuk penyelesaian kursus dan kinerja yang unggul juga dapat memotivasi karyawan lebih jauh.
Baca Juga: KPI HRD: Penjelasan Mendalam dengan Metrik & Contoh
4. Mengkoordinasikan pengembangan pan-organisasi
Jalur pelatihan dan pengembangan di departemen/unit bisnis yang berbeda tidak boleh direncanakan secara independen satu sama lain.
Pendekatan terpusat yang mengingat kemajuan yang dibuat setiap departemen dapat memungkinkan program apa itu HRD untuk memenuhi visi dan tujuan bersama perusahaan.
5. Menghubungkan kemajuan karir dengan pengembangan
Kemajuan karir seharusnya tidak sepenuhnya bergantung pada lamanya masa kerja seorang karyawan.
Setelah sesi pelatihan dan pengembangan, jika seorang karyawan dianggap berkinerja luar biasa, Anda dapat mengembangkan jalur kemajuan karir yang dipersonalisasi untuk mereka.
6. Memulai pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia sejak hari pertama
Anda dapat bekerja sama dengan tim rekrutmen untuk menanamkan pelatihan ke dalam pengalaman orientasi.
Ini akan memberikan pemahaman kepada karyawan baru tentang budaya belajar berkelanjutan Anda, membuat pelatihan tahap selanjutnya menjadi lebih mudah.
7. Hindari pelatihan dan perjalanan pengembangan yang sulit
Salah satu transformasi paling signifikan dalam pengembangan sumber daya manusia adalah kebutuhan yang muncul akan personalisasi.
Saat ini, karyawan menyadari kemampuan unik mereka, yang menuntut metodologi pembelajaran yang dipersonalisasi dan adaptif.
Di sinilah perangkat lunak eLearning perusahaan dapat membantu.
8. Jadikan pengembangan dapat dialihkan
Program pengembangan sumber daya manusia formal harus menawarkan sertifikasi, kredensial mikro, dan bahkan lencana digital setelah selesai.
Prestasi ini dapat ditransfer ke pekerjaan lain di luar organisasi dan dapat mendorong karyawan untuk mempercepat proses pembelajaran.
Ini adalah beberapa praktik terbaik yang dapat memperkuat strategi pengembangan sumber daya manusia Anda dan membuat inisiatif pelatihan Anda benar-benar melekat.
Baca Juga: Pentingnya Profesionalisme Kerja dan Cara Meningkatkannya
Apa Saja Tantangan HRD di Era Digital?

Dengan berkembangnya digitalisasi saat ini, HRD harus menghadapi berbagai tantangan.
Berikut beberapa tantangan yang harus dihadapi HRD di era digital ini:
1. Otomatisasi dan Sistem HRIS
Tantangan yang pertama adalah terkait otomatisasi dan sistem HRIS yang saat ini digunakan untuk pengelolaan SDM.
Di tengah perkembangan teknologi, mau tidak mau perusahaan harus mengikutinya termasuk dalam hal pengelolaan karyawan.
Tentunya ini menjadi tantangan bagi HRD karena HRD harus bisa beradaptasi dengan teknologi yang ada.
Namun Anda jangan khawatir karena Anda bisa menggunakan sistem HRD terbaik yang sangat cocok untuk pemula yakni sistem HRIS dari GajiHub.
GajiHub merupakan sistem HRIS terlengkap di mana akan mendukung kemudahan dalam pengelolaan karyawan di perusahaan Anda.
Dengan GajiHub, HRD bisa mengotomatisasi pengelolaan karyawan, seperti dalam hal pengelolaan kehadiran, cuti dan izin, penggajian, BPJS, PPh 21, dan lainnya yang semuanya bisa jadi super mudah.
2. Generasi Z di Dunia Kerja
Tantangan kedua adalah generasi Z di dunia kerja.
Saat ini Generasi Z sudah memasuki dunia kerja dan kehadiran mereka menjadi tantangan tersendiri.
Generasi Z merupakan generasi yang hidupnya berdampingan dengan teknologi, membuat HRD harus bisa memberikan strategi terbaik untuk mendukung potensi yang mereka miliki.
3. Hybrid Work dan Fleksibilitas
Hybrid work dan fleksibilitas juga menjadi tantangan tersendiri di era digital saat ini.
Saat ini perusahaan harus bisa memberikan fleksibilitas kerja dan mendukung work life balance karyawan, salah satunya adalah dengan sistem kerja hybrid.
Sistem kerja ini akan memudahkan karyawan karena tidak harus berangkat ke kantor setiap hari.
Namun yang menjadi PR bagi HRD adalah bagaimana mengoptimalkan sistem kerja ini agar bisa mendukung karyawan untuk tetap bekerja dengan produktif meski tidak ada di kantor.
Tips HRD Sukses
Berikut beberapa tips yang dapat Anda lakukan untuk menjadi HRD yang sukses. Apa itu?
1. Miliki Visi dan Misi
Tips pertama yang harus Anda lakukan untuk menjadi HRD sukses adalah dengan memiliki visi dan misi. Ini adalah hal yang wajib banget untuk Anda miliki.
Sebagai bagian yang akan berhadapan langsung dengan karyawan, visi dan misi Anda dapat mempengaruhi tinggal turnover karyawan di perusahaan.
Jadi, pastikan Anda memiliki visi dan misi ini ya!
2. Terus Belajar
Meksipun saat ini Anda telah menjadi HRD, namun Anda harus terus belajar untuk meningkatkan kemampuan Anda.
Ada banyak cara untuk terus belajar ini, mulai dari menggunakan semua fasilitas yang diberikan oleh perusahaan, mengikuti pelatihan, hingga mempelajarinya dari video atau membaca buku.
Terus belajar adalah kunci kesuksesan.
Tidak hanya di bidang HRD, tetapi di semua bidang atau jenis pekerjaan, terus belajar akan membantu meraih kesuksesan.
3. Terus Asah Skill Komunikasi dan Kepemimpinan
Menjadi HRD membutuhkan skill komunikasi dan juga skill kepemimpinan.
Jadi, jika Anda ingin sukses di bidang ini Anda wajib mengasah skill komunikasi dan kepemimpinan Anda.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan, salah satunya dengan mempelajari cara berkomunikasi dan kepemimpinan orang yang Anda kagumi.
4. Perluas Relasi
Relasi jadi bagian penting dalam bekerja, termasuk untuk HRD.
Semakin luas relasi yang Anda miliki maka akan semakin luas kesempatan yang bisa Anda dapatkan.
Lalu bagaimana cara memperluas relasi ini?
Anda bisa memanfaatkan posisi Anda sebagai HRD karena bisa bertemu dengan banyak orang.
Gunakan kesempatan ini untuk memperluas relasi Anda.
5. Pelajari Sistem Teknologi HRD
HDR di zaman yang serba teknologi seperti sekarang ini berbeda dengan era yang segalanya masih menggunakan pencatatan manual.
Sebagai seorang HRD Anda juga harus terus berkembang dan berinovasi, jika dulu semuanya dilakukan secara manual, kini manfaatkan teknologi yang ada.
Di dunia HR, saat ini telah berkembang software payroll dan aplikasi HRIS yang akan memudahkan pengelolaan karyawan.
Dengan software payroll dan aplikasi HRIS ini, Anda tidak perlu lagi mencatat secara manual.
GajiHub menjadi pilihan software payroll dan aplikasi HRIS terbaik yang akan membantu Anda memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan.
Untuk informasi lebih lengkapnya mengenai GajiHub ini, Anda bisa mengaksesnya di link ini.
Kesimpulan
Itulah penjelasan lengkap mengenai apa itu HRD yang wajib untuk Anda pahami.
Setelah mengatahui apa itu HRD hingga tips sukses menjadi HRD, ini saatnya Anda mewujudkannya dengan software payroll dan aplikasi HRIS GajiHub.
GajiHub merupakan software payroll dan aplikasi HRIS yang dilengkapi berbagai fitur yang akan memudahkan pengelolaan karyawan perusahaan Anda.
Fitur-fitur tersebut di antaranya: payroll, absensi, HRIS, kelola PPh 21, BPJS, akuntansi, reimbursement, ESS Employee Self Service, kelola cuti dan izin, dan analisa data.
Nah, tunggu apa lagi, yuk daftar GajiHub sekarang juga di link ini dan nikmati semua kemudahan pengelolaan karyawan bersama software payroll dan aplikasi absensi GajiHub.
- HRD Adalah? Ini Pengertian, Tantangan, dan Tugasnya - 27 June 2025
- Cara Hitung UPMK (Uang Penghargaan Masa Kerja) - 26 June 2025
- Arti Salary Adalah: Ini Pengertian, Manfaat, dan Perbedaan dengan Upah - 26 June 2025
9 thoughts on “Apa Itu HRD: Pengertian, Manfaat, dan Tips Suksesnya”