Karyawan Kutu Loncat: Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangannya

karyawan kutu loncat

Karyawan kutu loncat merupakan istilah yang sering ditujukan untuk karyawan yang sering pindah pekerjaan dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya. Karyawan jenis ini menjadi bahasan yang pro dan kontra di dunia kerja.

Ada kelebihan dan kekurangan yang bisa didapatkan ketika memilih menjadi karyawan ini. Misalnya, karyawan ini bisa mendapatkan lebih banyak pengalaman dibandingkan karyawan yang setia di satu perusahaan.

Namun di sisi lain, jenis karyawan ini menjadi karyawan yang cukup dihindari oleh HRD. Untuk lebih jelasnya mengenai karyawan kutu loncat ini, Anda bisa membacanya di bawah ini:

Apa Itu Karyawan Kutu Loncat?

Karyawan kutu loncat merupakan sebutan yang ditujukan kepada karyawan yang resign dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya dalam jangka waktu yang singkat. Karyawan ini biasanya berasal dari generasi milenial yang bekerja dalam jangka waktu satu bulan atau lebih sebelum memutuskan untuk pindah ke perusahaan lainnya.

Fenomena ini adalah fenomena yang wajar terjadi di tengah persaingan dunia kerja yang semakin hari semakin ketat. Karyawan berhak memutuskan untuk bekerja di perusahaan yang paling menjanjikan dan berhak meninggalkan perusahaan yang tidak mendukungnya berkembang.

Semakin menarik penawaran yang diberikan oleh perusahaan, maka karyawan semakin tertarik untuk bekerja di perusahaan tersebut.

Baca Juga: Pengertian Employee Engagement, Cara Ukur, dan Meningkatkannya

Kelebihan Karyawan Kutu Loncat

karyawan kutu loncat

Menjadi karyawan kutu loncat memiliki beberapa kelebihan yang jadi pertimbangan ketika akan pindah dari perusahaan lama ke perusahaan baru. Berikut beberapa kelebihan tersebut:

1. Pendapatan Dapat Meningkat

Ketika seorang karyawan memutuskan untuk berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya, pertimbangan paling besar adalah pendapatan yang diberikan. Karyawan biasanya memilih pindah karena dijanjikan pendapatan yang lebih besar dari pendapatan di perusahaan sebelumnya.

Jadi, dengan berpindah-pindah ini bisa memberikan pendapatan yang terus meningkat. Meski harus terus beradaptasi dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya, namun jika menurut karyawan tersebut sepadan dengan pendapatan yang didapatkan, tentu itu tidak menjadi masalah.

2. Berpeluang Mendapatkan Promosi Jabatan

Karyawan yang sering berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya berpeluang mendapatkan promosi jabatan di tempat baru. Ini karena ketika Anda berpindah dari perusahaan lama ke perusahaan baru (perusahaan rintisan), perusahaan rintisan tersebut membutuhkan karyawan yang telah perpengalaman.

Perusahaan baru ini akan menawari Anda posisi yang lebih tinggi dari posisi Anda di perusahaan lama. Ini menjadi poin positif ketika Anda memutuskan berpindah-pindah perusahaan.

3. Pengalaman Kerja Bertambah

Menjadi kutu loncat juga bisa menambah pengalaman kerja Anda. Ketika Anda pindah dari perusahaan ke perusahaan lainnya akan memberikan pengalaman yang berbeda-beda.

Apalagi jika Anda berada di jenis pekerjaan yang berbeda-beda, membuat pengalaman Anda semakin bertambah banyak.

4. Relasi Bertambah

Anda yang berpindah-pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain membuat Anda bisa mengenal banyak orang, yang artinya relasi Anda juga semakin bertambah. Namun untuk bisa mendapatkan relasi yang terus bertambah ini, pastikan Anda resign dengan cara baik-baik.

Dengan begitu Anda akan diingat oleh rekan kerja Anda atau bos Anda dan relasi Anda bisa semakin bertambah.

5. Bisa Lebih Memahami Peluang Bisnis

Kelebihan selanjutnya yang didapatkan oleh karyawan ini adalah Anda bisa lebih mudah dalam memahami banyak hal. Termasuk dalam hal berbisnis.

Anda yang berpindah-pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya membuat Anda berkesempatan memperhatikan dan belajar dari perusahaan tersebut. Di sini Anda bisa mengetahui berbagai sektor industri dan jasa tempat Anda bekerja. Dari sini pengetahuan akan bisnis Amda bisa semakin bertambah.

gajihub 5

Baca Juga: Standar Kinerja: Pengertian, Manfaat, Jenis, dan Tips Menetapkannya

Kekurangan Karyawan Kutu Loncat

Selain memiliki kelebihan yang telah dijelaskan di atas, karyawan jenis ini juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu:

1. Karir Sulit Berkembang

Karyawan yang berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya memiliki karir yang sulit untuk berkembang. Hal ini dikarenakan untuk bisa memiliki perkembangan karir yang baik, dibutuhkan karyawan yang loyal.

Jadi, ketika Anda memutuskan untuk resign, saat itu juga perjalanan karir Anda di perusahaan lama Anda akan berakhir. Anda berkemungkinan untuk memulai karir Anda dari bawah lagi, terlebih jika posisi di tempat kerja baru Anda tidak begitu strategis.

2. Relasi yang Dapat Terputus

Memang, ketika Anda menjadi kutu loncat Anda bisa mendapatkan relasi yang lebih banyak. Namun itu terjadi ketika Anda resign dengan cara baik-baik.

Kemungkinan buruknya Anda justru bisa terputus relasi dengan perusahaan lama. Setiap Anda memutuskan pindah perusahaan, relasi Anda di perusahaan lama akan terputus. Terlebih ketika Anda pindah ke perusahaan pesaing.

3. Tidak Loyal

Menjadi kutu loncat juga bisa menjadikan Anda karyawan yang tidak loyal. Tidak hanya berlaku di perusahaan lama, Anda yang sering pindah-pindah perusahaan juga berpotensi tetap memegang kesan tidal loyal di perusahaan baru. Terlebih jika perusahaan lama Anda dengan perusahaan baru saling terhubung.

4. Kehilangan Kepercayaan Perusahaan

Kekurang ketika memutuskan menjadi kutu loncat selanjutnya adalah Anda berpotensi kehilangan kepercayaan dari perusahaan tempat Anda bekerja. Anda akan mendapatkan stigma buruk dari perusahaan tempat Anda bekerja. Jadi, sebaiknya pertimbangkan hal ini.

5. Tidak Ada Jaminan Keberlangsungan Kerja

Diperlakukan seperti anak tiri adalah konsekuensi ketika Anda memutuskan menjadi kutu loncat. Anda bisa mendapatkan perlakukan kurang baik di perusahaan karena Anda dianggap tidak loyal.

Jadi, ketika perusahaan ingin melakukan pengurangan karyawan, Anda bisa menjadi sasaran utama untuk diberhentikan.

Baca Juga: Standar Kebutuhan Hidup Layak: Ini Pedoman dan Peraturannya

Alasan Memilih Menjadi Karyawan Kutu Loncat

Berikut beberapa alasan karyawan memilih menjadi kutu loncat:

1. Tidak Ada Perkembangan Karir

Ketika seorang karyawan merasa tidak mendapatkan perkembangan karir di perusahaan tempat ia bekerja, menjadi kutu loncat adalah menjadi pilihan setelahnya. Ibaratnya buat apa setia pada satu perusahaan jika tidak bisa mendapatkan keuntungan darinya?

Jika Anda mengalami karir yang tidak berkembang, menjadi kutu loncat bukanlah pilihan yang buruk. Anda berhak mendapatkan kesempatan berkembang untuk karir Anda.

2. Tidak Ada Kesempatan Mengikuti Pelatihan

Mengikuti pelatihan adalah salah satu hak yang diterima oleh karyawan. Jadi, jika Anda tidak mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan selayaknya karyawan lainnya, Anda memiliki hak untuk mencari perusahaan yang bisa memberikannya.

Sama halnya seperti tidak mendapatkan perkembangan karir, ketika Anda tidak mendapatkan kesempatan mengikuti pelatihan, meninggalkan perusahaan adalah hak Anda. Anda berhak mendapatkan perusahaan yang bisa mendukung Anda berkembang.

3. Pengelolaan Karyawan yang Buruk di Perusahaan

Perusahaan yang memiliki pengelolaan karyawan yang buruk bisa menjadi alasan karyawan merasa tidak betah bekerja di sini. Pengelolaan karyawan adalah kunci keberhasilan HRD, jadi ini menjadi pertimbangan penting bagi karyawan.

Sebagai contoh, perusahaan masih menggunakan cara lama dalam melakukan absensi yakni dengan pencatatan di kerja. Padahal saat ini telah ada aplikasi absensi yang bisa memudahkan absensi karyawan.

4. Ada Konflik

Alasan karyawan menjadi kutu loncat selanjutnya adalah dikarenakan adanya konflik. Konflik adalah hal yang sering menjadi masalah di dunia kerja dan ini bisa menjadi alasan utama karyawan melakukan resign.

Baca Juga: 20 Strategi untuk Meningkatkan Retensi Karyawan

Apakah Karyawan Kutu Loncat Dibenci HRD?

Buat Anda yang memiliki niat ingin menjadi karyawan kutu loncat, pertanyaan yang sering diajukan adalah apakah karyawan kutu loncat dibenci oleh HRD? Dari penjelasan yang telah dijabarkan di atas, karyawan jenis ini memiliki kesan yang tidak baik di mata HRD perusahaan.

Karyawan ini dianggap tidak loyal kepada perusahaan dan akan membuat anggaran perusahaan untuk rekrutmen semakin bertambah. Ini karena ketika karyawan resign mau tidak mau perusahaan harus melakukan perekrutan kembali dan ini membutuhkan anggaran.

Namun jika Anda memang tertarik menjadi kutu loncat, pastikan Anda memiliki kemampuan yang mumpuni baik dalam segi skill atau kualitas pekerjaan. Jadi, perusahaan bisa memandang Anda pindah kerja karena Anda ingin mengembangkan karir Anda menjadi lebih baik lagi.

gajihub 2

Baca Juga: Manfaat Pemantauan Produktivitas Karyawan dan Caranya

Buat Karyawan Lebih Loyal dengan Pengelolaan Karyawan Bersama GajiHub dan

Pengelolaan karyawan yang buruk bisa menjadi salah satu alasan karyawan memutuskan menjadi kutu loncat. Bekerja di perusahaan yang masih kolot dan memiliki pengelolaan karyawan yang buruk akan membuat karyawan merasa tidak betah. Akhirnya meninggalkan perusahaan dan pindah ke perusahaan lain adalah opsi terbaik.

Jadi, bagi perusahaan memiliki pengelolaan karyawan yang baik adalah hal yang harus dimiliki. Perusahaan harus terus bergerak maju mengikuti perkembangan zaman, salah satunya adalah dengan menggunakan software payroll dan aplikasi HRIS dari GajiHub.

GajiHub merupakan software payroll dan aplikasi HRIS yang dilengkapi fitur yang akan memudahkan pengelolaan karyawan. Dengan semua teknologi yang dimiliki, GajiHub adalah aplikasi terbaik yang telah sesuai dengan perkembangan zaman.

Salah satunya adalah dengan adanya fitur aplikasi absensi, karyawan bisa melakukan absensi secara online dengan mudah dan cepat. Jadi tunggu apa lagi, daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan nikmati semua kemudahan pengelolaan di perusahaan Anda.

1 thought on “Karyawan Kutu Loncat: Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangannya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *