Gaji pokok menjadi bagian penting dalam dunia kerja. Buat Anda yang sedang mencari pekerjaan atau baru saja bekerja, Anda wajib memahami apa itu gaji pokok dan perbedaannya dengan UMK.
Buat Anda yang ingin mengetahui semua informasi tersebut, yuk baca artikel ini hingga selesai. Di sini akan dijelaskan semua mengenai gaji pokok. Jadi, baca hingga selesai ya!
Pengertian Gaji Pokok
Gaji pokok atau base salary adalah sejumlah uang tetap yang dibayarkan oleh pemberi kerja kepada karyawan sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah mereka selesaikan. Istilah ini tidak mempertimbangkan tunjangan gaji, bonus, atau imbalan lain yang mungkin dari perusahaan.
Jika Anda melamar pekerjaan, base salary adalah jumlah uang yang ditawarkan pemberi kerja kepada Anda untuk tugas-tugas tertentu. Deskripsi pekerjaan Anda juga dapat mencakup rincian tambahan tentang komponen keuangan lainnya dari biaya Anda ke perusahaan jika Anda menerima tawaran itu. Namun, gaji yang Anda usulkan tetap konsisten.
Gaji satu ini sering dikenal sebagai tarif per jam, pendapatan bulanan dasar, atau gaji pokok tahunan.
Baca Juga: Cara Menghitung Kenaikan Gaji Secara Berkala
Siapa yang Menerima Gaji Pokok?
Sekarang setelah kita selesai dengan definisinya, mari kita pertimbangkan siapa yang menerimanya. Base salary dibayarkan kepada karyawan yang dibebaskan atau profesional yang diharapkan bekerja selama beberapa jam per minggu (biasanya 35-40).
Pekerja seperti itu biasanya tidak diharuskan untuk melacak jumlah jam yang mereka habiskan untuk bekerja. Dan jika mereka bekerja lembur, karyawan yang digaji tidak dibayar untuk itu.
Tentunya, itu bisa berbeda tergantung pada pemberi kerja. Beberapa karyawan dari sektor publik, seringkali yang mewakili serikat pekerja, diharapkan untuk mencatat waktu istirahat kompensasi, yang bukan merupakan standar di perusahaan swasta.
Waktu kompensasi untuk pekerja bergaji pokok, sebagai suatu peraturan, adalah hasil dari tempat kerja serikat pekerja.
Baca Juga: Download Contoh Slip Gaji Format PDF, Word, dan Excel Gratis
Gaji Pokok: Gaji Kotor atau Gaji Bersih?
Gaji pokok dan gaji kotor tampaknya menggambarkan hal yang sama atau serupa. Tapi ada perbedaan yang signifikan antara keduanya.
Pendapatan kotor merupakan upah yang diterima, yang meliputi gaji pokok karyawan dan penghasilan tambahan serta bonus finansial. Sedangkan laba bersih adalah sisa pajak dan asuransi kesehatan.
Jadi jika ditanya apakah base salary berarti gaji kotor atau bersih, maka jawabannya bukan keduanya. Base salary adalah bagian yang ada di dalam gaji kotor dan gaji bersih, bedanya adalah gaji kotor belum dipotong oleh pajak dan asuransi, sedangkan gaji bersih adalah gaji yang dibawa pulang oleh karyawan.
Sekali lagi, meskipun kedua konsep ini terdengar serupa, mereka berbeda. Seperti disebutkan sebelumnya, pendapatan dasar tidak memperhitungkan kompensasi tambahan apa pun, seperti asuransi kesehatan, komisi, bonus, opsi saham, dll. Sebaliknya, pembayaran tahunan mencakup pendapatan tambahan (misalnya, lembur dan penghargaan) sepanjang tahun.
Baca Juga: Tips Menjawab Berapa Gaji yang Diharapkan saat Interview
Bagaimana Cara Menentukan Gaji Pokok?
Kisaran gaji ditetapkan oleh perusahaan untuk membayar karyawan mereka untuk pekerjaan tertentu. Biasanya mencakup tingkat pembayaran terkecil, tingkat pembayaran tertinggi, dan sejumlah opsi kelas menengah untuk kenaikan gaji.
Gaji pokok dapat ditentukan oleh beberapa faktor penentu:
- Tingkat upah pasar rata-rata untuk karyawan yang melakukan pekerjaan serupa di bidang yang sama di wilayah geografis yang sama.
- Batas gaji pokok yang ditetapkan di perusahaan.
- Tingkat pendidikan, keterampilan, pengalaman, dan pengetahuan yang dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan. Kisaran gaji untuk posisi tingkat eksekutif biasanya yang tertinggi. Kisaran gaji untuk pekerjaan tingkat rendah biasanya paling sempit. Ada lebih banyak penyesuaian mengenai posisi senior karena pilihan mereka mempengaruhi bottom-line.
- Jumlah orang yang menawarkan layanan mereka untuk menyelesaikan tugas serupa di area kerja bisnis.
- Persaingan untuk spesialis dengan keterampilan dan pengalaman yang diminta.
Ketersediaan posisi pekerjaan. - Tarif gaji pokok juga bergantung pada rata-rata pembayaran pasar di luar wilayah geografis perusahaan. Alasan untuk ini adalah bahwa keterampilan yang diinginkan menjadi lebih sulit ditemukan, dan bisnis meningkatkan tingkat gaji pokok untuk memburu bakat yang mereka butuhkan dan mendapatkan keunggulan kompetitif.
Pada akhirnya, perusahaan ingin membuat rentang gaji yang memotivasi staf mereka untuk berkontribusi. Mereka juga ingin menarik dan mempertahankan karyawan terbaik.
Baca Juga: Mengenal Komponen Gaji di Indonesia Menurut Undang-Undang
Ketentuan Gaji Pokok
Ketentuan terkait base salary telah diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003 Pasal 88A ayat (3) yang juga disisipkan oleh UU Cipta Kerja atau Omnibus Law dimana menyebutkan bahwa pengusaha wajib membayar upah kepada pekerja/buruh sesuai dengan kesepakatan.
Jadi, dalam penentuan base salary, pemberi kerja tidak boleh semena-mena. Pemberi kerja harus memberikan gaji sesuai ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang. Untuk lebih jelasnya berikut penjelasan ketentuan tersebut:
1. Tidak Melanggar Upah Minimum
Ketentuan pertama adalah gaji pokok tidak melanggar upah minumum yang telah ditentukan oleh pemerintah. Hal ini sesuai dengan PP Pengupahan No 36 Tahun 2021 Pasal 23 Ayat (3) yang menyebutkan bahwa pengusaha dilarang membayar upah lebih rendah dari upah minimum.
Anda juga wajib mengetahui bahwa UMP, UMK, hingga UMR bukannya gaji pokok. Upah minimum ini bisa berupa gaji tanpa adanya tunjangan atau gaji beserta dengan tunjangan yang didapatkan. Berikut ketentuan lebih jelasnya:
- Jika upah yang didapatkan tanpa adanya tunjangan, maka base salary harus lebih besar dari upah minimum;
- Jika upah yang didapatkan sudah beserta tunjangan tetap, maka base salary juga harus lebih besar dari upah minimum;
- Jika upah yang didapat sudah beserta tunjangan tidak tetap, maka base salary juga harus lebih besar dari upah minimum.
2. Minimal Sebesar 75%
Jika upah atau gaji yang didapatkan sudah termasuk base salary dan tunjangan tetap (bisa juga ditambah dengan tunjangan tidak tetap) maka base salary sekurang-kurangan 75% dari jumlah keseluruhan gaji yang didapat.
3. Sama Jumlah untuk Pekerjaan yang Sama
Dalam Pasal 88A Ayat (2) UU Ketenagakerjaan disebutkan bahwa setiap pekerja/buruh berhak memperoleh upah yang sama untuk pekerjaan yang sama nilainya. Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa jumlah base salary harus sama besarnya untuk pekerjaan yang sama.
Sebagai contoh, karyawan A dan B bekerja sebagai penulis konten, maka gaji pokok A dan B haruslah sama.
Baca Juga: Cara Pengajuan Kenaikan Gaji dan Contoh Suratnya
Perbedaan Gaji Pokok dengan UMK
Base salary sering dikaitkan dengan UMK atau UMR dan banyak yang menganggap dua hal ini sama. Padahal base salary dan UMK adalah dua hal yang berbeda.
Base salary merupakan hak karyawan yang wajib diberikan oleh perusahaan. Jumlahnya disesuaikan dengan beban dan jenis pekerjaan. Ini berbeda dengan UMK yang merupakan standar terkecil dari gaji yang diberikan.
UMK ini bisa diberikan dalam bentuk base salary atau bisa juga diberikan berupa base salary beserta dengan tunjangan.
Baca Juga: Slip Gaji Online: Pengertian dan Keuntungan Menggunakannya
Cara Menghitung Gaji Pokok dan Tunjangan
Setelah mengetahui semua informasi mengenai base salary, lalu bagaimana cara menghitung gaji pokok dan tunjangan karyawan? Cara mudahnya Anda bisa menghitung base salary beserta tunjangan ini di Excel atau spreadsheets.
Sebagai contoh, karyawan perusahaan A telah sepakat untuk bekerja dengan upah yang terdiri dari base salary sebesar Rp4.000.000, tunjangan jabatan Rp1.000.000, tunjangan kehadian Rp500.000, dan tunjangan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
Berikut perhitungan upah yang diterima oleh karyawan di perusahaan A:
Gaji pokok : Rp4.000.000
Tunjangan jabatan : Rp1.000.000
Tunjangan kehadiran: Rp500.000
BPJS Kesehatan : 4% x Rp5.000.000 = Rp200.000
BPJS Ketenagakerjaan : 6,4% x Rp5.000.000 = Rp320.000
Total keseluruhan gaji bruto = Rp6.020.000.
Jumlah di atas adalah gaji bruto atau gaji kotor yang belum dipotong dengan iuran seperti BPJS, pinjaman, hingga PPh 21.
Baca Juga: Cara Menghitung Gaji Bersih yang Wajib Diketahui Karyawan dan Pemilik Bisnis
Hitung Gaji Lebih Mudah Bersama GajiHub
Bagi perusahaan, menghitung gaji karyawan adalah pekerjaan yang rutin dilakukan oleh divisi HRD. Tidak hanya satu atau dua karyawan, namun seluruh karyawan yang ada di perusahaan harus dilakukan penghitungan gaji oleh HRD.
Makanya tidak heran jika ini jadi pekerjaan yang cukup berat dan menghabiskan banyak waktu bagi HRD. Buat Anda yang sering merasa kesulitan dalam melakukan penghitungan gaji atau Anda ingin melakukan otomatisasi penghitungan gaji, Anda bisa menggunakan software payroll dan aplikasi HRIS GajiHub.
GajiHub merupakan software payroll dan aplikasi HRIS yang dilengkapi berbagai fitur yang akan memudahkan pengelolaan karyawan. Salah satu fitur yang dimiliki adalah payroll. Dengan fitur ini Anda bisa dengan mudah menghitung gaji karyawan dengan adanya otomatisasi dari data yang diinput.
Yuk daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan nikmati semua kemudahan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda.
- Insentif Adalah: Ini Pengertian dan Jenis-Jenisnya - 23 December 2024
- Pajak Gaji Berapa Persen? Berikut Besarannya Sesuai Regulasi - 20 December 2024
- 25 Rekomendasi Kerja Online yang Wajib Anda Coba - 20 December 2024
6 thoughts on “Gaji Pokok: Ketentuan dan Cara Mudah Menghitungnya”