Evaluasi Kinerja: Pengertian, Fungsi, Komponen, dan Tahapannya

evaluasi kinerja banner

Evaluasi kinerja adalah proses sistematis untuk menilai sejauh mana karyawan mencapai target dan kontribusi mereka terhadap perusahaan.

Fungsi evaluasi kinerja yaitu memberikan feedback, menetapkan standar kerja, serta membantu perencanaan pengembangan karir karyawan di masa depan.

Komponen evaluasi kinerja meliputi tujuan yang jelas, indikator penilaian, metode evaluasi, serta pemberian feedback yang konstruktif.

Tahapan evaluasi kinerja meliputi perencanaan, observasi, penilaian, diskusi hasil, hingga tindak lanjut berupa pelatihan atau penghargaan sesuai performa.

Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas apa itu evaluasi kinerja, manfaat, jenis, metode, tantangan, dan hubungannya dengan pengembangan karier.

Daftar isi show

Apa yang Dimaksud dengan Evaluasi Kinerja?

evaluasi kinerja 1

Evaluasi kinerja karyawan, juga dikenal sebagai “tinjauan kinerja”, adalah proses yang digunakan oleh organisasi untuk memberikan umpan balik kepada karyawan mengenai kinerja pekerjaan mereka dan secara formal mendokumentasikan kinerja tersebut.

Meskipun perusahaan menentukan siklus evaluasi mereka sendiri, sebagian besar melakukan evaluasi kinerja karyawan sekali setahun.

Beberapa perusahaan juga melakukan evaluasi ketika karyawan mencapai akhir masa percobaan awal mereka.

Mereka yang berkinerja baik pada evaluasi tersebut biasanya dikeluarkan dari status karyawan percobaan.

Informasi evaluasi disimpan dalam file karyawan dan dapat diminta oleh perusahaan atau lembaga pendidikan tinggi di masa mendatang.

Evaluasi kinerja sangat bervariasi dalam struktur dan format di seluruh industri dan perusahaan.

Evaluasi ini bisa mencakup skala penilaian, daftar periksa penilaian diri, pengamatan formal atau tugas kinerja.

Biasanya, setidaknya sebagian dari evaluasi kinerja karyawan mencakup tinjauan metrik hasil atau kemajuan terhadap tujuan yang telah diidentifikasi sebelumnya.

Di sektor korporat, misalnya, bagian dari evaluasi kinerja karyawan mungkin mencakup tinjauan penjualan yang dihasilkan atau target pertumbuhan perusahaan.

Dalam lingkungan sekolah, kinerja akademik siswa di kelas tertentu dimasukkan sebagai komponen evaluasi.

Baca juga: Contoh Pertanyaan yang Bisa Anda Tanyakan ke HRD Saat Wawancara

Manfaat Evaluasi Kinerja

evaluasi kinerja 2

Evaluasi kinerja karyawan memiliki banyak manfaat potensial bagi karyawan dan pemberi kerja.

Bagi pemberi kerja

Beberapa manfaat evaluasi bagi pemberi kerja termasuk:

Perlindungan terhadap litigasi

Dalam situasi di mana karyawan saat ini atau mantan karyawan melakukan tindakan hukum terhadap perusahaan, memiliki dokumentasi yang jelas tentang kinerja karyawan itu sangat penting.

Hal ini terutama relevan dalam situasi di mana seorang karyawan diberhentikan atau ditolak untuk promosi.

Dalam kasus-kasus ini, evaluasi kinerja dapat berfungsi sebagai bukti objektif yang menegaskan pengambilan keputusan perusahaan.

Dorongan untuk bekerja dengan baik

Dengan kesibukan banyak organisasi, evaluasi kinerja karyawan mungkin merupakan salah satu dari sedikit waktu di mana atasan memberikan umpan balik positif yang terstruktur dan penguatan kepada karyawan mereka.

Dengan melakukan hal itu, akan meningkatkan moral karyawan, menunjukkan kepada mereka apa yang harus terus dilakukan dan membantu membangun hubungan positif antara pemberi kerja dan karyawan.

Hal ini dapat membantu meminimalkan pergantian karyawan karena karyawan mengidentifikasi cara-cara yang jelas bahwa pekerjaan mereka dihargai dan berharga.

Menginformasikan praktik perekrutan

Evaluasi kinerja karyawan, ketika dipertimbangkan secara totalitas, dapat memberikan wawasan yang berharga tentang praktik perekrutan dan/atau perekrutan di masa lalu dan menginformasikan praktik-praktik di masa depan.

Misalnya, jika perusahaan melihat adanya tren karyawan yang memiliki keterampilan yang kurang berkembang di bidang tertentu, mereka dapat menambahkan item penyaringan tambahan untuk keahlian tersebut ke dalam proses perekrutan mereka.

Menilai jumlah orang yang kemungkinan besar akan dipertahankan dan jumlah yang kemungkinan akan diberhentikan sebagai hasil dari evaluasi mereka menginformasikan tingkat dan sifat perekrutan yang diperlukan untuk mempekerjakan kembali.

Baca juga: 10 Tips Melakukan Penilaian Kinerja Organisasi

gajihub banner 3

Untuk karyawan

Beberapa manfaat evaluasi kinerja karyawan bagi karyawan termasuk:

Pertumbuhan dan pengembangan

Evaluasi kinerja karyawan menyediakan waktu khusus bagi para manajer untuk fokus pada kinerja individu serta peluang pertumbuhan dan pengembangan.

Ini adalah waktu yang ideal bagi karyawan untuk mendiskusikan gaji, sasaran karier mereka, dan mempelajari apa yang perlu mereka lakukan untuk mencapai sasaran tersebut.

Dengan mengidentifikasi area kekuatan dan area untuk perbaikan, pengusaha dan karyawan dapat mengembangkan rencana pertumbuhan yang memperluas keterampilan karyawan dan menguntungkan perusahaan.

Hal ini dapat membuka pintu untuk kemajuan dan pencapaian tujuan karier jangka panjang.

Meningkatkan visibilitas pimpinan yang lebih senior

Mungkin ada anggota manajemen tingkat senior yang tidak mudah diakses dan tidak sering berinteraksi dengan karyawan.

Proses evaluasi kinerja dapat memberikan wawasan kepada para pemimpin ini tentang tenaga kerja termasuk siapa yang berkinerja terbaik dan di mana mendukung peluang promosi.

Potensi untuk kenaikan gaji dan/atau bonus

Di perusahaan-perusahaan tertentu, kenaikan gaji berbasis prestasi dan/atau bonus diberikan kepada karyawan yang berkinerja baik dalam evaluasi.

Evaluasi kinerja yang kuat juga dapat mengarah pada peluang untuk kemajuan dalam perusahaan.

Hal ini bisa mencakup kemajuan formal melalui promosi atau penugasan tanggung jawab kepemimpinan.

Komunikasi yang lebih baik

Sifat terstruktur dari evaluasi kinerja karyawan cocok untuk komunikasi yang produktif.

Baik untuk penguatan positif maupun kritik konstruktif, evaluasi ini memiliki mekanisme untuk memandu percakapan dan memberikan umpan balik yang sangat spesifik.

Hal ini bisa meredakan ketegangan ketika membahas sesuatu yang menantang. Dalam beberapa kasus, proses ini juga membuka pintu bagi komunikasi yang lebih bermakna di luar proses evaluasi.

Baca juga: Mengetahui Siklus Manajemen Kinerja Secara Lengkap

Apa Saja Jenis-Jenis Evaluasi Kinerja?

evaluasi kinerja 3

Ada beberapa jenis evaluasi kinerja yang bisa Anda terapkan untuk menilai performa karyawan, yaitu:

1. Evaluasi Kinerja Tradisional

Metode evaluasi kinerja konvensional di mana atasan langsung menilai kinerja bawahan berdasarkan standar yang telah ditentukan organisasi.

Penilaian biasanya dilakukan secara periodik (tahunan, semesteran, atau kuartalan) dan fokus pada hasil kerja, kehadiran, disiplin, serta pencapaian target. Sistem ini bersifat satu arah dari atasan ke bawahan.

Ciri-ciri:

  • Proses evaluasi dilakukan oleh atasan langsung tanpa melibatkan rekan kerja atau bawahan.
  • Fokus utama pada hasil kerja masa lalu dan pencapaian target individual.
  • Menggunakan format atau formulir standar yang telah ditentukan perusahaan.
  • Biasanya bersifat formal, terjadwal, dan dilakukan secara periodik.
  • Lebih menitikberatkan aspek administratif seperti kehadiran, produktivitas, dan disiplin kerja.

2. Evaluasi Kinerja 360 Degree

Metode evaluasi di mana kinerja seorang karyawan dinilai dari berbagai perspektif, yaitu atasan, bawahan, rekan kerja, bahkan pelanggan atau pihak luar yang relevan.

Tujuannya untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kinerja, sikap kerja, dan interaksi sosial karyawan di lingkungan kerja.

Ciri-ciri:

  • Proses evaluasi melibatkan banyak pihak, bukan hanya atasan langsung.
  • Penilaian mencakup berbagai aspek: kemampuan teknis, kepemimpinan, kerjasama tim, komunikasi, dan etika kerja.
  • Hasil evaluasi bersifat anonim agar responden memberikan penilaian secara jujur.
  • Biasanya digunakan untuk posisi manajerial atau karyawan yang memiliki banyak interaksi lintas fungsi.
  • Lebih menekankan feedback menyeluruh untuk pengembangan diri dan karier.

Baca Juga: Contoh Evaluasi Kinerja Karyawan dan Tips Mengoptimalkannya

3. Evaluasi OKR

Evaluasi kinerja yang berbasis pada pencapaian tujuan spesifik (objectives) dan hasil kunci (key results) yang terukur.

OKR ditetapkan di awal periode oleh individu bersama atasan, lalu progresnya dimonitor dan dievaluasi secara berkala untuk memastikan keselarasan dengan tujuan perusahaan.

Ciri-ciri:

  • Setiap individu memiliki tujuan kerja spesifik yang terukur dan jelas.
  • Penilaian berfokus pada outcomes atau dampak hasil kerja, bukan sekadar aktivitas harian.
  • OKR ditetapkan bersama antara karyawan dan manajer, mendorong komunikasi terbuka.
  • Progres OKR dipantau secara rutin (bulanan/kuartalan), bukan hanya di akhir periode.
  • Cocok diterapkan di organisasi yang dinamis dan hasil-driven.

4. Self-Assessment (Penilaian Diri Sendiri)

Metode evaluasi kinerja di mana karyawan secara mandiri melakukan refleksi dan penilaian terhadap pencapaian, kekuatan, kelemahan, serta pengembangan diri selama periode tertentu.

Biasanya menjadi bagian dari proses evaluasi kinerja yang lebih besar, untuk melibatkan karyawan dalam proses penilaiannya sendiri.

Ciri-ciri:

  • Karyawan diminta mengevaluasi kinerjanya sendiri melalui kuisioner, checklist, atau esai refleksi.
  • Penilaian mencakup aspek hasil kerja, pencapaian target, perilaku kerja, hingga area pengembangan.
  • Dapat memunculkan perspektif personal yang tidak selalu terlihat oleh atasan atau rekan kerja.
  • Mendorong budaya introspeksi, tanggung jawab pribadi, dan diskusi dua arah saat sesi evaluasi.
  • Biasanya dikombinasikan dengan evaluasi dari atasan untuk hasil yang lebih objektif.

Baca Juga: Download Template Evaluasi Probation dan Cara Membuatnya

Komponen dalam Evaluasi Kinerja

evaluasi kinerja 4

Tujuan evaluasi kinerja adalah untuk menunjukkan kepada anggota tim Anda, di mana mereka unggul dan di mana mereka bisa berkembang.

Untuk membuat evaluasi kinerja yang efektif, pertimbangkan komponen-komponen berikut ini:

1. Analisis kinerja

Setiap evaluasi kinerja harus menyertakan bagian yang menjelaskan bagaimana seseorang telah memenuhi atau gagal memenuhi standar perusahaan.

Semakin deskriptif analisisnya, semakin baik mereka akan dapat memahaminya dan menggunakannya untuk memperkuat posisi mereka di perusahaan.

2. Frasa deskriptif

Untuk membantu karyawan mendapatkan manfaat dari tinjauan kinerja, Anda harus menggunakan bahasa deskriptif.

Semakin spesifik, semakin baik. Hal ini akan memberi mereka pemahaman yang lebih baik tentang posisi mereka dalam kaitannya dengan standar perusahaan.

Kata-kata deskriptif juga akan membantu anggota tim Anda menunjukkan kekuatan dan kelemahan mereka.

Khususnya mengenai kelemahan, frasa deskriptif akan memberi tahu mereka area yang tepat di mana mereka perlu meningkatkan diri.

Misalnya, jika evaluasi Anda menyertakan frasa, “gagal memenuhi tenggat waktu proyek”, mereka akan tahu bahwa mereka perlu meningkatkan keterampilan manajemen waktu mereka di masa mendatang.

Lihat frasa di atas ketika menambahkan bahasa deskriptif ke dalam ulasan Anda.

Baca juga: 5 Metode dalam Mengukur Manajemen Kinerja

3. Kekuatan dan kelemahan

Evaluasi harus mencakup kekuatan dan kelemahan.

Frasa yang Anda gunakan harus positif atau negatif untuk memastikan kejelasan.

Jika Anda menggunakan frasa positif, frasa tersebut harus secara jelas menguraikan kekuatan karyawan di tempat kerja.

Namun, jika Anda menggunakan frasa negatif, frasa tersebut akan merinci area potensial untuk perbaikan.

Penting untuk dicatat bahwa ulasan yang adil akan membantu mereka menjaga semangat kerja mereka tetap tinggi.

Meskipun Anda harus jujur dalam kritik Anda, Anda harus melakukan yang terbaik untuk menyeimbangkan atribut negatif dengan atribut positif.

4. Potensi karyawan

Bersamaan dengan analisis kinerja deskriptif, evaluasi harus mencakup area yang merinci potensi karyawan di perusahaan.

Membantu mereka memahami potensi mereka dapat membuat mereka termotivasi untuk bangkit dari kritik yang buruk.

Hal ini juga akan membantu mereka mengetahui apa yang perlu mereka lakukan untuk memenuhi standar dan harapan perusahaan.

5. Umpan balik yang konstruktif

Penting untuk memberikan umpan balik yang positif dan konstruktif yang dapat dipertimbangkan oleh anggota tim Anda.

Merinci bagaimana mereka bisa berkembang, misalnya, adalah cara yang bagus untuk menyiapkan mereka agar sukses.

Merinci kekuatan dan kelemahan mereka tidak hanya bermanfaat bagi mereka secara individu, tetapi juga membantu tim dan perusahaan Anda.

Pastikan untuk menjaga komunikasi terbuka dengan karyawan Anda dan beri mereka kesempatan untuk menanggapi saran Anda untuk perbaikan.

6. Tujuan

Selain evaluasi, Anda juga harus membahas sasaran pribadi dengan karyawan Anda.

Diskusikan apa yang Anda berdua ingin lihat mereka capai di masa depan, dan berikan mereka waktu untuk meningkatkan diri.

Menetapkan sasaran akan memberi mereka sesuatu untuk dikerjakan dan mudah-mudahan memberikan mereka evaluasi yang lebih baik di masa mendatang.

Baca juga: Pengukuran Kinerja: Pengertian, Manfaat, Metode, dan Tips Melakukannya

Apa Saja Metode dan Teknik Evaluasi Kinerja?

evaluasi kinerja 5

Dalam melakukan evaluasi kinerja, berikut beberap teknik dan metode yang bisa Anda gunakan:

1. Penilaian Kualitatif

Penilaian ini merupakan metode evaluasi kinerja yang menilai karyawan berdasarkan naratif, observasi, dan analisis subjektif terhadap pelaku, sikap kerja, maupun kontribusi karyawan dalam bekerja.

Penilaian ini biasanya dituangkan dalam bentuk catatan tertulis, laporan, atau diskusi antara atasan dan karyawan.

Ciri-ciri:

  • Menggunakan deskripsi verbal untuk menggambarkan kinerja karyawan, bukan angka atau skor.
  • Fokus pada perilaku kerja, etos kerja, kemampuan beradaptasi, kepemimpinan, dan kerja sama tim.
  • Lebih fleksibel dan memungkinkan penilai untuk mengungkapkan aspek-aspek yang sulit diukur secara angka.
  • Sering digunakan dalam metode critical incident, wawancara penilaian, atau behavioral assessment.
  • Cocok untuk menilai aspek-aspek non-teknis seperti soft skills dan nilai-nilai budaya kerja.

2. Penilaian Kuantitatif

Metode evaluasi kinerja yang menggunakan ukuran numerik, skor, atau data statistik untuk menilai kinerja karyawan.

Penilaian ini bersifat objektif karena menggunakan angka yang terukur untuk membandingkan hasil kinerja terhadap target yang telah ditetapkan.

Ciri-ciri:

  • Menggunakan angka, skor, atau persentase untuk mengukur capaian kinerja karyawan.
  • Fokus pada hasil kerja, pencapaian target kuantitatif, produktivitas, dan efisiensi kerja.
  • Data dikumpulkan melalui formulir rating, skor kompetensi, matriks produktivitas, atau KPI.
  • Lebih mudah dianalisis dan dibandingkan antar individu atau antar periode.
  • Cocok digunakan untuk posisi yang kinerjanya bisa diukur secara konkret, seperti sales, produksi, atau layanan pelanggan.

3. Balanced Scorecard

Teknik ini mengukur kinerja karyawan atau organisasi dari berbagai perspektif secara seimbang.

Balanced Scorecard tidak hanya fokus pada hasil finansial, tetapi juga mencakup aspek pelanggan, proses bisnis internal, dan pengembangan pembelajaran.

Ciri-ciri:

Menilai kinerja berdasarkan empat perspektif utama:

  1. Keuangan (hasil finansial, profitabilitas, efisiensi biaya)
  2. Pelanggan (kepuasan pelanggan, loyalitas, kualitas layanan)
  3. Proses Bisnis Internal (efektivitas proses kerja, inovasi)
  4. Pembelajaran & Pertumbuhan (pengembangan SDM, budaya kerja, sistem teknologi)

Selain itu, juga terdapat beberapa ciri-ciri lain seperti:

  • Memberikan gambaran kinerja yang lebih seimbang antara hasil jangka pendek dan keberlanjutan jangka panjang.
  • Membantu organisasi menyelaraskan kinerja individu dengan visi, misi, dan strategi perusahaan.
  • Cocok diterapkan di perusahaan yang mengutamakan keseimbangan antara produktivitas, kualitas layanan, dan pengembangan SDM.
  • Dapat dikombinasikan dengan metode penilaian kuantitatif maupun kualitatif.

Baca Juga: 8 Tahapan Evaluasi Karyawan dan Metodenya

Tahapan Persiapan Evaluasi Kinerja

evaluasi kinerja 6

Mengingat potensi manfaat dan implikasi jangka panjang dari evaluasi kinerja, maka penting untuk mempersiapkan proses ini dengan sungguh-sungguh.

Ikuti langkah-langkah berikut ini sebelum evaluasi kinerja Anda berikutnya:

1. Tinjau deskripsi pekerjaan karyawan

Deskripsi pekerjaan harus menguraikan keterampilan, tanggung jawab dan target karyawan Anda.

Anda bisa menggunakan spesifikasi ini sebagai dasar persiapan Anda. Refleksikan pencapaian karyawan  selama periode peninjauan dan bagaimana hal itu terkait dengan deskripsi pekerjaan.

Jika mereka mencari promosi, Anda juga harus merujuk pada deskripsi pekerjaan untuk kenaikan tingkat berikutnya.

2. Tinjau catatan atau jurnal kinerja apa pun

Meninjau laporan status mingguan atau bulanan dari periode evaluasi karyawan dapat membantu Anda mengingat kembali sorotan kinerja, tantangan, dan pencapaian yang mungkin telah mereka raih.

Jika sebelumnya karyawan Anda sudah menjalani evaluasi kinerja di perusahaan, ini akan sangat berguna untuk melihat bagaimana mereka telah berkembang dan tumbuh sejak evaluasi terakhir.

Jika Anda sudah membuat jurnal kinerja, bacalah kembali catatan selama setahun terakhir.

Cari tema atau tren yang berulang yang bisa menunjukkan pengetahuan atau keterampilan yang telah dikuasai atau yang perlu dikembangkan, proyek yang disukai karyawan, serta tantangan yang telah mereka selesaikan.

Jika Anda belum memulai jurnal kinerja, pertimbangkan untuk mulai sekarang.

Menyimpan catatan rinci tentang keberhasilan, pencapaian, aktivitas, dan tantangan yang dihadapi karyawan memungkinkan Anda mendokumentasikan detail penting selagi masih segar dalam ingatan.

3. Soroti pencapaian

Penting untuk mengikuti proses evaluasi dengan pemahaman tentang pencapaian karyawan Anda selama periode evaluasi.

Meskipun karyawan harus menyoroti setiap keberhasilan, Anda harus akan lebih menghargai pencapaian tersebut jika Anda dapat menghubungkannya dengan tujuan perusahaan Anda.

Ketika membahas pencapaian karyawan, karyawan juga harus memastikan untuk menjelaskan bagaimana karyawan mencapainya dan dampak terukur apa yang mereka buat pada organisasi.

Sama pentingnya untuk mencatat tantangan apa pun yang menghalangi karyawan mencapai tujuan sehingga dapat didukung dengan lebih baik di masa depan.

Cantumkan pelatihan apa pun yang mungkin telah karyawan Anda terima atau sertifikasi yang diperoleh selama Anda bekerja.

Baca juga: 6 Metode Penilaian Kinerja yang Bisa Anda Gunakan dalam Bisnis

4. Identifikasi bidang-bidang yang perlu karaywan Anda tingkatkan

Mengidentifikasi bidang-bidang yang perlu karyawan tingkatkan akan memungkinkan mereka untuk mencatat keterampilan, keahlian, atau pengalaman yang perlu Anda peroleh untuk terus berkembang dalam organisasi Anda.

Daftar bidang peningkatan karyawan akan memberi Anda landasan yang tepat untuk membangun rencana pertumbuhan yang sukses dengan manajer.

5. Tetapkan tujuan

Pastikan karyawan bersikap proaktif dengan menetapkan sasaran mereka sendiri sebelum bertemu dengan manajernya.

Apakah ada sertifikasi yang ingin mereka capai untuk membantu mereka maju? Apakah ada keterampilan yang menurut Anda perlu dikembangkan? Buatlah rencana atau daftar sasaran yang harus mereka capai.

Sasaran-sasaran ini harus sesuai dengan sasaran perusahaan atau unit Anda, yang menunjukkan bahwa sasaran-sasaran ini menyelaraskan pertumbuhan Anda dengan pertumbuhan organisasi.

6. Bersikap terbuka terhadap umpan balik

Berkomunikasi secara terbuka dengan karyawan Anda dan menerima umpan balik.

Terbuka terhadap kritik dan umpan balik yang konstruktif menunjukkan kepada karyawan Anda bahwa Anda adaptif terhadap perubahan dan ingin meningkatkan diri.

Setelah peninjauan karyawan, dokumentasikan rincian dari evaluasi Anda seperti kekuatan atau tantangan yang dibahas.

Catat setiap kritik konstruktif atau umpan balik positif yang diberikan kepada karyawan Anda selama peninjauan.

Pastikan untuk menyimpan dokumentasi apa pun dari supervisor Anda sehingga Anda dapat menggunakannya untuk mempersiapkan evaluasi kinerja Anda berikutnya.

Baca juga: Perencanaan Kinerja: Pengertian, Proses, Metodologi, dan Contohnya

Apa yang Diharapkan dalam Proses Evaluasi Kinerja?

evaluasi kinerja 7

Ada lima metode evaluasi kinerja yang umum.

Organisasi sering menggunakan kombinasi metode berikut ini untuk mendapatkan wawasan yang menyeluruh dan tidak bias:

Evaluasi diri

Format ini mengharuskan Anda menilai diri Anda sendiri dengan menggunakan pertanyaan pilihan ganda atau pertanyaan terbuka.

Anda akan menilai prestasi kerja Anda, termasuk prestasi apa pun, proyek yang berhasil, dan tanggung jawab tambahan di luar peran Anda.

Skala penilaian grafis

Skala penilaian grafis adalah salah satu metode evaluasi kinerja yang paling umum digunakan oleh para manajer.

Metode ini, seperti rapor, menggunakan teks atau nilai numerik yang sesuai dengan skala.

Manajer Anda menilai berbagai bidang kinerja Anda berdasarkan skala, biasanya satu hingga lima, dan kemudian membagikan hasilnya.

Baca Juga: Evaluasi Kandidat: Arti dan Panduan Lengkap untuk HR

Evaluasi karyawan 360 derajat

Metode ini menilai Anda berdasarkan evaluasi oleh supervisor langsung, anggota tim dan terkadang supervisor dari departemen yang berbeda.

Dengan menggunakan feedback 360 degree, manajer Anda mengevaluasi Anda tidak hanya untuk pekerjaan untuk posisi spesifik Anda, tetapi juga pekerjaan Anda yang mendukung departemen lain.

Metode ini memungkinkan Anda mendapatkan perspektif yang lebih luas tentang kinerja Anda secara keseluruhan.

Daftar periksa perkembangan

Untuk metode ini, manajer menggunakan daftar periksa untuk mengukur atribut, pengembangan, dan keterampilan yang Anda pelajari.

Daftar periksa ini memiliki serangkaian pernyataan, keterampilan, dan kualitas perilaku yang akan ditinjau oleh manajer Anda, seperti etos kerja atau kerja tim.

Daftar periksa insiden kritis

Daftar periksa insiden kritis adalah daftar hal-hal yang telah Anda lakukan sepanjang tahun yang berhasil atau memerlukan perbaikan.

Baik Anda maupun manajer Anda dapat menyimpan daftar periksa insiden kritis yang berjalan sepanjang tahun dan membandingkan daftar selama evaluasi Anda untuk melihat apakah Anda memiliki pandangan yang sama.

Baca juga: Kuesioner Kinerja Karyawan: Pengertian, Manfaat, Metode, dan Tahapannya

Contoh Frasa dalam Evaluasi Kinerja

evaluasi kinerja 8

Anda dapat menggunakan kata-kata yang berbeda dalam ulasan kinerja Anda untuk menggambarkan kontribusi anggota tim kepada perusahaan.

Berikut ini beberapa contoh frasa evaluasi kinerja karyawan:

1. Kehadiran

Mempertahankan kehadiran yang baik adalah bagian penting dari kinerja karyawan. Berikut ini beberapa contoh frasa yang digunakan dalam evaluasi kinerja untuk berbagai industri:

  • Mempertahankan kehadiran yang baik sepanjang tahun
  • Menghormati waktu rekan kerja mereka dengan datang ke pertemuan tim tepat waktu
  • Secara konsisten datang tepat waktu ke pertemuan dan sesi pelatihan di seluruh perusahaan

2. Komunikasi

Anda bisa menggunakan frasa-frasa ini dalam tinjauan Anda, tergantung pada seberapa baik seorang karyawan berkomunikasi:

  • Menjaga komunikasi yang baik dengan anggota tim dan klien
  • Kurang memiliki keterampilan kepemimpinan dan kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif ketika mengelola tim mereka
  • Tidak menunjukkan keterampilan mendengarkan aktif dengan pelanggan

3. Produktivitas

Semakin produktif tim Anda, semakin banyak pekerjaan yang akan Anda selesaikan.

Berikut ini beberapa frasa yang mungkin Anda gunakan dalam evaluasi Anda yang berkaitan dengan produktivitas:

  • Mencapai pertumbuhan yang stabil dalam jumlah penjualan bulan ini
  • Menampilkan cara inovatif dalam mendekati proyek
  • Menghindari tugas dan penugasan prioritas tinggi
  • Secara efektif melatih anggota staf lain dalam panduan gaya perusahaan yang baru
  • Berhasil memperoleh akun baru secara konsisten
  • Menunjukkan inisiatif dalam mempelajari teknologi dan perangkat lunak baru di tempat kerja
  • Berkolaborasi secara efektif dengan orang lain melalui penyelesaian proyek

4. Sikap dan perilaku

Sangat bermanfaat untuk memiliki sikap positif di tempat kerja. Sehubungan dengan cara anggota tim Anda berperilaku, Anda bisa menggunakan frasa seperti ini dalam evaluasi kinerja Anda:

  • Mempertahankan sikap dan perilaku positif meskipun ada masalah yang tidak terduga
  • Mendukung anggota tim secara efektif dan efisien
  • Menunjukkan kesediaan untuk mempelajari keterampilan dan teknik baru di tempat kerja
  • Menampilkan sikap produktif ketika masalah muncul
  • Kurang percaya diri dalam mempresentasikan kampanye iklan kepada pihak-pihak terkait
  • Sering mengalami stres
  • Tidak mau bekerja lembur

5. Manajemen waktu

Keterampilan manajemen waktu yang baik dapat berdampak pada performa kerja secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa contoh frasa evaluasi kinerja manajemen waktu:

  • Menggunakan keterampilan manajemen waktu yang baik ketika mempertimbangkan rencana manajemen proyek
  • Muncul untuk bekerja tepat waktu
  • Gagal memenuhi tenggat waktu proyek

Baca juga: Manajemen Kinerja: Pengertian, Manfaat, Proses dan Strateginya

Apa Saja Tantangan dalam Evaluasi Kinerja?

performance evaluation 9

Evaluasi kinerja adalah proses penting untuk menilai performa karyawan di perusahaan.

Hanya saja dalam praktiknya, proses ini sering menghadapi berbagai tantangan yang bisa memengaruhi akurasi dan keadilan hasil penilaian.

Berikut beberapa masalah umum yang sering terjadi:

1. Recency Error

Recency error terjadi saat penilaian terlalu berfokus pada performa karyawan di waktu terdekat, tanpa melihat hasil kerja sepanjang tahun.

Contohnya:

Karyawan yang tampil baik sepanjang tahun bisa saja mendapat penilaian buruk hanya karena baru melakukan kesalahan.

Sebaliknya, karyawan yang performanya kurang baik sepanjang tahun bisa dapat nilai bagus hanya karena belakangan ini kerjanya membaik.

Masalah ini membuat hasil penilaian jadi tidak adil dan tidak mencerminkan performa secara keseluruhan.

2. Bias

Bias pribadi dari manajer bisa membuat penilaian menjadi tidak objektif.

Misalnya, manajer bisa memberi nilai tinggi atau rendah hanya karena faktor pribadi, seperti latar belakang, sosial, budaya, atau karena terpengaruh pendapat orang lain.

Bias juga bisa terjadi saat:

  • Manajer sengaja memberikan nilai tinggi untuk menyenangkan karyawan.
  • Manajer memberi nilai rendah supaya karyawan lebih termotivasi.
  • Karyawan yang menonjol di satu bidang malah dapat nilai tinggi di semua aspek, meskipun di area lain belum tentu bagus.
  • Semua ini bisa membuat penilaian kinerja jadi tidak akurat.

3. Sistem Feedback yang Kurang Efektif

Evaluasi kinerja yang tidak didukung sistem feedback yang baik bisa memunculkan beberapa masalah, di antaranya:

Distribution error: Manajer memberikan nilai yang terlalu seragam untuk semua karyawan.

Contohnya:

  • Terlalu ketat: Sebagian besar karyawan dinilai buruk.
  • Tengah-tengah: Semua dinilai biasa saja.
  • Terlalu ringan: Sebagian besar mendapat nilai bagus.

Similarity error:

Manajer memberi nilai lebih tinggi kepada karyawan yang mirip dengan dirinya (dari kepribadian, latar belakang, atau pandangan).

Proximity error:

Nilai seorang karyawan bisa dipengaruhi oleh nilai karyawan lain yang dinilai sebelum atau sesudahnya.

Misalnya, kalau satu orang dapat nilai tinggi, orang berikutnya juga cenderung dapat nilai tinggi atau sebaliknya, sengaja diberi rendah untuk “mengimbangi”.

4. Kurangnya Panduan untuk Manajer dan Penolakan dari Karyawan

Manajer yang masih baru atau kurang pengalaman bisa melakukan kesalahan saat menilai karena belum memahami cara memberi peniaian yang adil sesuai kompetensi karyawan.

Di sisi lain, ada juga karyawan yang enggan mengikuti proses evaluasi karena takut feedback negatif akan memengaruhi karier mereka.

Hal ini biasanya terjadi karena kurangnya komunikasi dari perusahaan soal tujuan evaluasi kinerja dan bagaimana hasilnya akan digunakan.

Baca Juga: Evaluasi Pelatihan, Ketahui Arti, Manfaat, Hingga Langkahnya

Bagaimana Pengaruh Evaluasi Kinerja Terhadap Pengembangan Karier?

performance evaluation 10

Di lingkungan kerja profesional, evaluasi kinerja karyawan bukan hanya sekadar agenda rutin tahunan.

Lebih dari itu, proses ini punya peran strategis dalam mendorong pertumbuhan individu sekaligus kemajuan organisasi.

Berikut pengaruh evaluasi kinerja terhadap pengembangan karier karyawan:

1. Feedback yang Mendorong Pertumbuhan

Evaluasi kinerja menjadi momen penting untuk memberikan feedback yang konstruktif.

Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan, karyawan dapat:

  • Memahami area yang perlu ditingkatkan
  • Meningkatkan kinerja dan motivasi
  • Merancang langkah pengembangan diri yang sesuai

Feedback yang baik bisa membentuk budaya kerja yang fokus pada pembelajaran berkelanjutan, bukan hanya pada hasil akhir.

2. Penetapan Tujuan yang Jelas dan Terarah

Melalui evaluasi, atasan dan karyawan bisa berdiskusi tentang target jangka pendek maupun jangka panjang.

Tujuan ini membantu:

  • Memberikan arah kerja yang jelas
  • Menyesuaikan aspirasi pribadi dengan visi perusahaan
  • Meningkatkan fokus dan komitmen terhadap pencapaian

Karyawan yang dilibatkan dalam penetapan tujuan biasanya akan lebih termotivasi untuk mencapainya.

3. Mendorong Rasa Tanggung Jawab dan Akuntabilitas

Evaluasi kinerja menciptakan budaya di mana setiap orang bertanggung jawab atas peran dan kontribusinya.

Hasilnya:

  • Karyawan lebih proaktif dan inisiatif
  • Mengurangi perilaku tidak produktif
  • Meningkatkan etos kerja tim secara keseluruhan

Dengan adanya sistem evaluasi yang transparan, budaya kerja menjadi lebih disiplin dan profesional.

4. Mengidentifikasi Kekuatan dan Potensi Terpendam

Evaluasi bukan hanya soal mencari kesalahan karyawan.

Proses ini juga menjadi kesempatan untuk mengenali kekuatan unik setiap individu.

Berikut beberapa manfaatnya:

  • Memaksimalkan potensi melalui penyesuaian peran
  • Meningkatkan kepuasan kerja
  • Mendorong inovasi dan kreativitas dari setiap karyawan

Dengan menempatkan karyawan sesuai kekuatannya, Anda bisa menurunkan tingkat turnover dan memperkuat kerja tim.

5. Mengatasi Kelemahan dengan Strategi yang Terarah

Kelemahan karyawan bukan untuk dihukum, melainkan untuk dikembangkan.

Evaluasi kinerja dapat membantu perusahaan dalam hal:

  • Menyusun program pelatihan yang tepat
  • Menunjukkan komitmen perusahaan pada pertumbuhan karyawan
  • Meningkatkan adaptabilitas dan kompetensi tim secara keseluruhan

Karyawan yang merasa didukung akan lebih percaya diri dan loyal terhadap perusahaan.

6. Mendorong Pengakuan dan Pemberian Penghargaan

Evaluasi yang adil memungkinkan perusahaan memberikan penghargaan berdasarkan performa nyata, seperti:

  • Bonus atau insentif
  • Kenaikan jabatan
  • Kesempatan pelatihan atau rotasi ke divisi lain

Pengakuan yang tepat bisa meningkatkan semangat kerja dan menciptakan budaya kerja yang kompetitif secara sehat.

7. Meningkatkan Kualitas Komunikasi antara Atasan dan Karyawan

Sesi evaluasi membuka ruang untuk komunikasi dua arah yang jujur dan terbuka, yang dapat:

  • Menyelesaikan hambatan kerja secara kolaboratif
  • Membangun kepercayaan antara tim dan manajer
  • Memperkuat hubungan kerja dalam jangka panjang

Kesimpulan

Itulah pembahasan lengkap mengenai evaluasi kinerja beserta fungsi, tahapan, dan komponennya.

Saat ini, terdapat beberapa organisasi tidak pernah mencapai tujuan kinerja mereka hanya karena mereka tidak melakukan evaluasi kinerja dengan baik dan teratur

Jika Anda tidak memiliki cara yang efisien untuk memvisualisasikan, mengukur, dan memantau kinerja karyawan  Anda, maka Anda tidak akan dapat meningkatkan kinerja Anda dengan akurasi apa pun.

Oleh sebab itu Anda memerlukan sistem modern yang akan membantu Anda dalam mengelola manajemen kinerja pada bisnis dengan lebih mudah dan praktis, salah satunya dengan menggunakan software payroll dan HR dari Gajihub.

Gajihub adalah software payroll dan HR modern buatan Indonesia yang memiliki fitur lengkap dan dengan harga yang terjangkau. Anda juga bisa mencoba menggunakan Gajihub secara gratis selamanya melalui tautan ini.

 

sugi priharto

5 thoughts on “Evaluasi Kinerja: Pengertian, Fungsi, Komponen, dan Tahapannya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *