Jobdesk UI/UX, Keterampilan, Hingga Kisaran Gajinya

jobdesk ui/ux banner

 User interface (UI) dan user experience (UX) adalah dua istilah yang sering digunakan dalam dunia design product, dan seringkali dianggap sama. Namun, sebenarnya jobdesk UI/UX memiliki beberapa perbedaan.

Jika UI berkaitan dengan tampilan layar, tombol, ikon, dan elemen lain di dalam situs web, aplikasi, atau perangkat elektronik, UX meliputi seluruh pengalaman interaksi Anda dengan suatu produk, termasuk bagaimana pendapat Anda terhadap interaksi tersebut.

Meskipun UI dan UX dapat saling mempengaruhi, keduanya tetap merupakan dua hal yang berbeda, begitu juga dengan peran designer atau perancangnya.

Dalam artikel ini, Gajihub akan membahas tentang apa itu UI/UX, jobdesk, skills, hingga kisaran gajinya di Indonesia.

Apa itu UI/UX Designer?

UI/UX designer adalah seorang profesional dalam industri desain yang mengkhususkan diri dalam merancang user interface (UI) dan user experience (UX) untuk produk digital seperti aplikasi, situs web, atau software. 

Peran seorang UI/UX designer melibatkan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pengguna, serta kemampuan untuk menciptakan desain visual yang menarik dan fungsional.

Berikut adalah peran dan tanggung jawab utama seorang UI/UX designer:

UI Designer (Perancang Antarmuka Pengguna)

  • Merancang elemen visual seperti tombol, ikon, warna, tipografi, dan tata letak agar sesuai dengan estetika dan tujuan produk.
  • Membuat prototipe atau model visual yang memberikan gambaran tentang tampilan akhir produk.
  • Berfokus pada aspek estetis dan kejelasan user interface yang meningkatkan daya tarik visual dan kegunaan produk.

UX Designer (Perancang Pengalaman Pengguna)

  • Melakukan riset pengguna untuk memahami kebutuhan, preferensi, dan tantangan pengguna potensial.
  • Membuat user journey map untuk menggambarkan setiap tahapan interaksi pengguna dengan produk.
  • Mengembangkan wireframes dan prototipe fungsional untuk menguji dan memvalidasi ide-ide desain.
  • Memastikan bahwa produk memberikan pengalaman pengguna yang efisien, memuaskan, dan sesuai dengan tujuan pengguna.

Bahkan, keterkaitan antara keduanya sering membuat istilah UI/UX merujuk pada satu profesi atau posisi yang mencakup kedua aspek tersebut.

Artinya, seseorang dapat berperan sebagai UI/UX Designer yang menggabungkan tanggung jawab dan keterampilan dari perancangan UI dan UX.

Baca Juga: Jobdesk Business Development, Skill, Hingga Jenjang Kariernya

jobdesk ui/ux 1

Apa Saja Jobdesk UI/UX?

Berikut adalah beberapa jobdesk UI/UX:

1. Riset Pengguna dan Persiapan

Sebagai seorang UI/UX designer, tugas utama Anda adalah melakukan riset pengguna. Di sini, Anda harus mempersiapkan riset, menulis panduan, dan script wawancara, serta membuat dokumen yang menjelaskan langkah-langkah pelaksanaan riset.

Selain itu, Anda juga harus mewawancarai orang secara langsung atau dari jarak jauh untuk dalam melakukan riset. Namun, tugas ini juga bisa dilimpahkan kepada seorang UX researcher, jika memang dari perusahaan merekrut peran tersebut.

2. Analisis Riset dan Presentasi

UI/UX designer bertanggung jawab unutk membuat catatan rinci dan hasil riset. Anda harus menganalisis informasi yang dikumpulkan, memahami tren, dan mengorganisir data menggunakan alat untuk mengidentifikasi pola dalam data tersebut.

Kemudian, Anda juga bertanggung jawab dalam membuat laporan dan presentasi untuk menyajikan informasi kompleks kepada anggota tim lainnya.

3. Bekerja Sama dengan Pihak Terkait dan Menganalisis Pelanggan

Peran seorang UI/UX berfokus pada pengguna. Oleh karena itu, Anda harus bekerja sama dengan tim lain, seperti pemangku kepentingan dan developer untuk melakukan riset, menjalankan lokakarya, menganalisis data, menjalankan uji coba, dan berkomunikasi melalui presentasi, serta membuat diagram.

Artinya, UI/UX juga bertindak sebagai penghubung antara pengguna atau pelanggan dengan bisnis perusahaan.

3. Melakukan Workshop

Pada banyak perusahaan, workshop atau lokakarya menjadi tanggung jawab seorang UX designer. Lokakarya melibatkan partisipasi dari berbagai tim, menghasilkan ide, dan menentukan fokus.

4. Membuat Wireframe dan Prototipe dengan Tools UI/UX

Membuat wireframe dan prototipe adalah tanggung jawab utama seorang desainer UI/UX. Wireframe sendiri merupakan sketsa struktural rinci yang menggambarkan sebuah konsep.

Wireframe untuk produk digital mirip dengan denah untuk rumah, yang secara jelas mengilustrasikan bagaimana produk berfungsi dan elemen-elemen inti desainnya.

5. Mengembangkan Solusi Desain yang Kreatif dan Inovatif

Seorang desainer UI/UX diharapkan dapat mengembangkan solusi desain yang kreatif dan inovatif, merancang user interface dengan baik, dan menciptakan berbagai titik sentuhan visual untuk interaksi dengan pengguna.

6. Mengukur Kinerja Desain secara Terus-Menerus

Peran seorang desainer UI/UX tidak berakhir setelah desain aplikasi selesai. Anda harus terus mengukur bagaimana performa desain untuk pelanggan, melakukan iterasi, serta memperbaiki pengalaman tersebut jika diperlukan.

7. Mengikuti Perkembangan Terkini dalam Desain dan Tools UI/UX

Jobdesk UI/UX yang terakhir adalah mengetahui perkembangan terkini di bidang tersebut, tren desain terbaru, dan tools baru yang muncul di pasar.

Baca Juga: Jobdesk IT Support, Skill, Jenjang Karier, dan Kisaran Gaji

gajihub 1

Apa Saja Jenis Pekerjaan UI/UX?

Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa pekerjaan UI/UX mencakup banyak hal. Oleh karena itu, ada beberapa jenis profesi di bidang ini, seperti:

1. UI/UX Designer

Seorang desainer UX/UI bertanggung jawab atas kedua aspek, baik sebagai desainer UX maupun desainer UI.

Meskipun pada umumnya dibutuhkan individu yang berbeda untuk mengurus setiap tanggung jawab ini, namun pada perusahaan kecil atau tim yang terbatas, satu orang mungkin ditugaskan untuk menangani jobdesk UI/UX sekaligus.

2. Manajer UX

Manajer UX merupakan seseorang yang bertanggung jawab atas tim UX. Mereka bertanggung jawab untuk mendelegasikan tugas kepada tim dan memastikan tim terus berkembang secara profesional. Manajer UX juga biasanya memimpin dan mengawasi proyek-proyek besar.

Tanggung jawab manajer UX meliputi:

  • Semua keterampilan seorang desainer UX.
  • Mengkoordinasi dan mengawasi tim UX.
  • Memastikan tim UX tetap up-to-date dengan praktik terbaik dan pendekatan baru.

3. UX Researcher

UX researcher berfokus untuk melakukan riset pengguna suatu produk. Artinya, mereka harus mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif melalu berbagai teknik, termasuk wawancara pengguna, survei, dan A/B testing. Peneliti UX juga menganalisis data dan menyajikan wawasan, serta rekomendasi mereka kepada tim UX.

Tanggung jawab UX researcher meliputi:

  • Melakukan penelitian pengguna, menggunakan teknik kualitatif dan kuantitatif.
  • Berkonsultasi dengan tim UX untuk menentukan penelitian apa yang paling membantu untuk suatu proyek.
  • Menganalisis data yang terkumpul.
  • Membuat persona pengguna, peta perjalanan, pengalaman pengguna, dan presentasi yang memberikan wawasan tentang temuan penelitian.
  • Memberikan rekomendasi untuk proyek berdasarkan temuan penelitian.

4. UX Writer

UX writer merupakan salah satu posisi yang cukup baru di industri ini. UX writing sendiri melibatkan pembuatan seluruh copy yang dilihat oleh pengguna, dengar, atau temukan saat menggunakan produk digital.

Di sini, UX writer akan merancang copy yang membantu pengguna memahami dan mampu menjelajahi produk. Ini termasuk menulis hal-hal seperti micro copy, call to action, dan error messages berdasarkan kebutuhan pengguna.

Tanggung jawab UX writer meliputi:

  • Melakukan atau membantu dengan UX researcher.
  • Menulis copy yang ramah pengguna dan membantu.
  • Menulis berdasarkan brand voice sambil tetap memperhatikan kebutuhan pengguna.
  • Memastikan bahwa copy dapat memfasilitasi pengalaman pengguna.
  • Menciptakan strategi untuk memastikan copy yang konsisten di seluruh produk.

Baca Juga: Branding Perusahaan: Arti, Manfaat, Hingga Cara Membangunnya

jobdesk ui/ux 2

Apa Saja Skill yang Dibutuhkan oleh UI/UX?

Untuk menjalankan berbagai jobdesk UI/UX secara maksimal, ada bebeberapa keterampilan yang harus Anda kuasai, baik itu hard skill maupun soft skill, seperti:

1. Keterampilan UX Research

Desainer UI/UX perlu memiliki kemampuan untuk melakukan penelitian pengguna dengan efektif. Ini mencakup perencanaan studi penelitian, pengelolaan peserta, analisis data, dan presentasi hasil.

Dengan pemahaman mendalam tentang kebutuhan, perilaku, dan preferensi pengguna, desainer dapat menciptakan pengalaman yang lebih efisien dan sesuai.

2. Keterampilan Wireframing dan Prototyping

Dalam merancang interface yang efektif, desainer UI/UX perlu menguasai keterampilan wireframing dan prototyping.

Wireframing melibatkan representasi visual struktur dan konten interfade, sementara prototyping memungkinkan pengujian fungsi dan usabilitas desain. Keterampilan ini memungkinkan desainer menguji ide-ide dengan cepat dan berkomunikasi secara efektif dengan pemangku kepentingan.

3. Keterampilan UX Writing

Keterampilan UX writing menjadi penting karena terkadang desainer perlu menciptakan teks yang jelas dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Komunikasi efektif melalui kata-kata membantu pengguna memahami dan menjelajahi interface digital dengan lancar.

4. Keterampilan Komunikasi Visual

Untuk menjalankan berbagai jobdesk UI/UX, Anda harus mampu menggunakan prinsip-prinsip desain grafis, seperti tipografi dan warna, untuk menciptakan antarmuka yang menarik dan mudah dipahami.

Keterampilan komunikasi visual membantu desainer menciptakan petunjuk yang jelas untuk pengguna, serta dapat memandu mereka melalui pengalaman digital dengan lancar.

5. Keterampilan Desain Interaksi

Keterampilan desain interaksi memungkinkan desainer menciptakan elemen-elemen interaktif yang intuitif, seperti tombol dan menu. Dengan fokus pada desain yang mempermudah pengguna, desainer dapat menciptakan interface yang lebih menarik dan mudah digunakan.

6. Keterampilan Coding

Meskipun tidak selalu diperlukan, pemahaman dasar koding memberikan keuntungan tambahan bagi desainer UI/UX. Desainer yang memahami coding dapat lebih efektif bekerja sama dengan developer dan memahami kebutuhan teknis proyek.

Baca Juga: Jobdesk Copywriter: Jenis, Gaji, Cara, dan Skill yang Dibutuhkan

jobdesk ui/ux 3

7. Keterampilan Analitik

Keterampilan analitik memungkinkan desainer mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data pengguna.

Dengan memahami perilaku dan feedback pengguna, desainer dapat membuat keputusan desain yang terinformasi secara jelas dan meningkatkan pengalaman pengguna.

8. Keterampilan Arsitektur Informasi

Keteramiplan arsitektur informasi membantu desainer menyusun informasi secara intuitif, menciptakan hierarki yang mencerminkan pemikiran pengguna.

Dengan merancang sistem navigasi yang jelas, desainer dapat meningkatkan pemahaman pengguna terhadap tampilan produk.

9. Keterampilan Manajemen Waktu

Untuk menjadi desainer UI/UX yang sukses, kemampuan manajemen waktu sangat penting. Hal ini melibatkan perencanaan, penentuan prioritas, pemblokiran waktu, pengambilan istirahat yang tepat, otomatisasi tugas berulang, dan pelacakan waktu.

Dengan cara ini, desainer dapat tetap terorganisir, fokus, dan produktif.

10. Keterampilan Komunikasi

Kemampuan berkomunikasi yang kuat adalah kunci kesuksesan desainer UI/UX. Desainer harus dapat berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk pelanggan, anggota tim, pengembang, dan pengguna selama pengembangan produk.

Mendengarkan dengan aktif, menggunakan bahasa yang jelas dan singkat, bersikap empatik, kolaboratif, memiliki kemampuan komunikasi visual, persuasif, dan adaptatif adalah aspek penting dalam berkomunikasi dengan efektif.

Baca Juga: Cara Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Manfaatnya

11. Pengetahuan SEO/Pemasaran Digital/Media Sosial

Untuk desainer UI/UX yang efektif, pemahaman tentang SEO, pemasaran digital, dan media sosial dapat menjadi nilai tambah.

Mengerti prinsip dasar SEO memungkinkan desainer mengoptimalkan situs web dan aplikasi agar lebih mudah ditemukan oleh pengguna.

Pemahaman pemasaran digital membantu desainer menyelaraskan desain dengan strategi pemasaran perusahaan, dan keterampilan di media sosial seperti iklan, analisis, dan pembuatan konten juga dapat memberikan keuntungan.

12. Keterampilan Manajemen Bisnis/Klien

Manajemen bisnis dan pelanggan sangat penting untuk kesuksesan desainer UI/UX. Desainer perlu memahami tujuan bisnis klien dan menyesuaikan solusi desain dengan kebutuhan klien.

Kemampuan berkomunikasi secara efektif, dan keterampilan negosiasi terkait jadwal dan anggaran merupakan elemen penting. Dengan membangun hubungan yang solid dengan klien, desainer dapat mencapai kesuksesan dalam kariernya.

Baca Juga: 8 Fungsi Manajemen SDM Bagi Bisnis

Bagaimana Latar Belakang Pendidikan UI/UX?

Untuk memulai karier di bidang UI/UX, Anda dapat mengambil Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV). Saat mengenyam pendidikan di jurusan ini, Anda akan belajar menggunakan berbagai software seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Adobe InDesign, Adobe Premier, CorelDraw, SketchUp, dan sebagainya.

Di samping DKV, karena profesi UI/UX menggabungkan pengetahuan desain dan pemrograman, Anda juga bisa mengambil jurusan Teknik Informatika.

Selain melalui pendidikan formal, Anda juga bisa mengambil pelatihan atau bootcamp UI/UX yang saat ini sudah banyak tersedia.

Baca Juga: Cara Mencantumkan Riwayat Pendidikan di CV

Berapa Kisaran Gaji Seorang UI/UX di Indonesia?

Gaji seorang UI/UX designer bervariasi tergantung pada beberapa faktor kunci seperti lokasi kerja, pengalaman, jenis industri, perusahaan, dan jenis produk yang dikerjakan.

Di Indonesia sendiri, gaji UI/UX designer bisa bervariasi tergantung pada kota dan tingkat pengalaman. Sebagai contoh, berdasarkan data dari Indeed, gaji untuk UI/UX designer entry-level adalah sebagai berikut:

  • Jakarta: 5,6 juta rupiah per bulan
  • Bandung: 5,2 juta rupiah per bulan
  • Surabaya: 3,8 juta rupiah per bulan
  • Denpasar: 3 juta rupiah per bulan
  • Yogyakarta: 2,9 juta rupiah per bulan

Namun, perlu Anda pahami bahwa besaran gaji juga sangat dipengaruhi oleh perusahaan dan jenis industri tempat Anda bekerja. Di perusahaan besar, gaji UI/UX designer entry level bisa mencapai Rp8.000.000 hingga Rp8.500.000 per bulan.

Selain itu, pengalaman kerja yang lebih tinggi juga dapat menghasilkan kenaikan gaji yang signifikan, seperti UI/UX designer tingkat senior yang dapat mendapatkan Rp15.000.000 hingga Rp20.000.000 per bulan.

Baca Juga: Community Officer: Pengertian, Tugas, dan Gajinya

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa profesi UI/UX melibatkan desain user interface (UI) dan user experience (UX) untuk produk digital seperti aplikasi, situs web, atau software. 

Meskipun UI dan UX kerap dianggap sama, sebenarnya UI lebih fokus pada tampilan visual, sementara UX melibatkan seluruh pengalaman interaksi pengguna.

Untuk menjadi seorang UI/UX umumnya dibutuhkan keterampilan seperti riset pengguna, analisis, komunikasi visual, desain interaksi, hingga soft skill seperti manajemen waktu.

Dengan berbagai keterampilan tersebut, tim UI/UX dapat menghasilkan desain yang menarik dan emmastikan pengalaman pengguna lebih efisien dan memuaskan. Hal ini tentunya membantu perusahaan meningkatkan retensi pengguna dan juga reputasi brand. 

Nah, agar para UI/UX designer dapat lebih fokus dalam menghasilkan desain yang intuitif, Anda dapat mempertimbangkan penggunaan software payroll dan HR dari Gajihub. Dengan software ini, baik tim UI/UX maupun tim lain dapat melakukan absensi secara mudah melalui smartphone masing-masing.

Selain itu, melalui fitur payroll, tim HR juga dapat menghitung seluruh komponen gaji secara otomatis dan mengirimkan slip gaji dalam format PDF. Dengan demikian, seluruh pendapatan karyawan akan tercatat dan dibayarkan secara akurat.

Tertarik untuk mencobanya? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *