Asesmen keterampilan sangat dibutuhkan dalam proses rekrutmen untuk membantu mengukur kemampuan sebenarnya dari kandidat, sehingga mengurangi risiko kesalahan dalam rekrutmen, menghindari bias, dan meningkatkan peluang memilih karyawan secara tepat.
Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa itu asesmen keterampilan, manfaat, apa saja yang dapat diukur, jenis, hingga langkah-langkahnya.
Apa yang Dimaksud dengan Asesmen Keterampilan?
Assesmen keterampilan adalah cara untuk mengukur seberapa baik kandidat bisa melakukan pekerjaan tertentu. Tes ini merupakan tes yang membantu Anda menilai kemampuan seseorang dengan cara yang objektif dan dapat dipercaya.
Umumnya, tes ini akan mengajukan berbagai pertanyaan atau tugas yang menunjukkan tugas-tugas yang akan dihadapi oleh seseorang dalam pekerjaan sehari-hari.
Hal ini membantu Anda memahami sejauh mana seseorang siap untuk posisi tersebut. Beberapa tes bahkan dapat berupa simulsasi pekerjaan atau tugas yang harus diselesaikan.
Selain asesmen keterampilan, juga terdapat tes yang membantu Anda mengukur sifat-sifat pribadi yang penting, seperti motivasi, ketelitian, ketangguhan, dan kecerdasan emosional. Hal ini berbeda dari tes keterampilan yang lebih berfokus pada keterampilan teknis.
Tes keterampilan sangat penting dalam proses rekrutmen karena dapat membantu Anda menemukan orang yang sesuai untuk posisi pekerjaan tertentu. Melalui tes tersebut, Anda juga dapat mengidentifikasi bakat kandidat yang sesungguhnya.
Baca Juga: 10 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Melakukan Analisis CV
Apakah Asesmen Keterampilan itu Penting?
Asesmen keterampilan sangat penting dalam proses rekrutmen karena mereka membantu Anda untuk beberapa hal penting, seperti:
1. Menguji Kebenaran Klaim Kandidat
Terkadang, Anda akan menemui kandidat yang berbohong dalam CV mereka, seperti tentang pengalaman kerja atau kemampuan yang dimiliki. Asesmen keterampilan membantu Anda menguji apakah keterampilan yang diklaim dalam CV benar adanya.
2. Menentukan Kesesuaian Pekerjaan
Tes keterampilan membantu Anda menilai apakah seorang kandidat memiliki kemampuan dan pengalaman yang dibutuhkan untuk pekerjaan tertentu. Hal ini membantu memastikan bahwa mereka benar-benar cocok untuk peran tersebut.
3. Menilai Kesesuaian Budaya
Tes dapat membantu Anda melihat apakah kandidat akan cocok dengan budaya perusahaan dan dapat bekerja dengan tim secara baik.
4. Perekrutan yang Besar-Besaran
Ketika Anda menerima banyak pelamar, tes keterampilan membantu Anda menyaring dan memilih kandidat terbaik dengan lebih efisien.
5. Mencegah Bias
Tes keterampilan memberikan penilaian yang adil dan objektif, sehingga mengurangi kemungkinan bias dalam proses rekrutmen.
6. Mengidentifikasi Kesenjangan Keterampilan
Asesmen keterampilan membantu Anda melihat apakah kandidat memiliki kemampuan untuk belajar dan berkembang, serta mengidentifikasi kebutuhan pelatihan yang mungkin ada.
7. Menghemat Waktu
Menggunakan tes pada awal proses, Anda dapat menghemat waktu dengan mengecualikan kandidat yang tidak sesuai dengan cepat.
Baca Juga: 12 Tips Melakukan Pemeriksaan Referensi Kandidat
Apa yang Diukur dalam Asesmen Keterampilan?
Asesmen keterampilan digunakan untuk mengukur berbagai kemampuan yang dibutuhkan dalam suatu pekerjaan seperti:
1. Pengetahuan, Keterampilan, dan Pengalaman yang Diperoleh
Tes keterampilan dapat mengukur hard skill yang secara langsung terkait dengan tugas-tugas pekerjaan. Dengan kata lain, keterampilan ini hanya dapat diperoleh melalui pelatihan atau pengalaman langsung, dan cenderung bersifat spesifik.
Beberapa contoh tes keterampilan ini mencakup keahlian khusus untuk peran tertentu seperti customer service atau pemrograman dalam bahasa tertentu seperti PHP atau Python.
Selain itu, tes ini juga bisa menguji penggunaan software-software tertentu seperti customer relation management (CRM), kemampuan bahasa asing, dan masih banyak lagi.
2. Kemampuan dan Atribut Kognitif
Selain yang berkaitan dengan hard skill, beberapa asesmen keterampilan juga dapat membantu menilai soft skill kandidat, kemampuan berpikir kritis, problem solving, detail oriented, etika bisnis, dan leadership.
Anda dapat menguji keterampilan tersebut melalui tes yang dapat mengukur kemampuan kognitif seperti pemacahan masalah atau pemahaman membaca, serta tes evaluasi kepribadian dan kesesuaian budaya organisasi.
Dengan demikian, penilaian keterampilan melibatkan pengujian kandidat dalam dua aspek utama, yaitu apa yang mereka ketahui dan apa yang bisa dilakukan (keterampilan teknis), serta bagaimana mereka beprikir dan berinteraksi dalam lingkungan kerja (kemampuan dan atribut kognitif).
Untuk membuat tes keterampilan yang komprehensif, Anda bisa memberikan berbagai jenis tes untuk memberikan gambaran detail tentang kemampuan kandidat.
Baca Juga: 9 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Merekrut Kandidat Potensial
Apa Saja Jenis-Jenis Asesmen Keterampilan?
Berikut ini adalah beberapa kategori untuk te spenilaian yang digunakan selama proses perekrutan:
1. Tes Hard Skill
Tes ini mengukur kemampuan seseorang dalam bidang khusus, seperti pengembangan software, matematika, atau mengetik. Tes hard skill membantu Anda melihat sejauh mana seseorang memiliki keterampilan teknis yang diperlukan untuk pekerjaan tersebut.
2. Tes Sampel Pekerjaan
Tes sampel pekerjaan mirip dengan tugas yang dilakukan oleh karyawan pada posisi mereka. Contohnya termasuk tes situasional, presentasi studi kasus, atau tes pemrograman teknis.
Hasil dari tes ini akan memberikan gambaran tentang bagaimana kandidat akan berkinerja dalam pekerjaan sebenarnya.
3. Tes Kemampuan Kognitif
Tes ini meilai kemampuan seseorang untuk berpikir secara abstrak dan menggunakan penalaran numerik serta verbal. Mereka mengukur bagaimana seseorang akan berkinerja dalam situasi yang lebih kompleks dan tidak terduga.
4. Psikotes Kepribadian
Psikotes ini menilai aspek-aspek tertentu dari kerpibadian kandidat. Hal ini relevan untuk peran yang membutuhkan sikap tertentu, seperti leadership atau kemampuan berinteraksi dengan pelanggan.
5. Wawancara
Wawancara adalah proses yang fleksibel, yang dapat digunakan untuk menilai hard skill dan soft skill. Ada dua jenis utama wawancara:
Wawancara Terstruktur
Pada wawancara ini, semua pelamar akan diberikan pertanyaan yang sama untuk menjaga keseragaman dan mengurangi bias. Wawancara terstruktur sering menggunakan teknik wawancara perilaku, yang melihat perilaku masa lalu untuk memprediksi perilaku di masa depan.
Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara ini lebih bebas dan berfokus untuk membangun hubungan antara pewawancara dan kndidat. Anda dapat meminta izin kepada kandidat untuk melakukan perekaman, agar dapat mengevaluasi wawancara lebih lanjut.
Selain berbagai jenis asesmen keterampilan di atas, beberapa perusahaan menggunakan kombinasi tes untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kandidat.
Namun, meskipun pendekatan ini memberikan pemahaman yang lebih baik, namun membutuhkan lebih banyak waktu dalam proses rekrutmen.
Baca Juga: Ketahui Pentingnya Screening Interview dalam Proses Rekrutmen
Bagaimana Langkah Melakukan Asesmen Keterampilan?
Untuk melakukan penilaian keterampilan dengan efektif, Anda perlu memiliki tujuan yang jelas tentang apa yang ingin dicapai dari hasil penilaian tersebut. Berikut langkah-langkah yang perlu Anda lakukan:
1. Tentukan Tujuan Penilaian
Anda harus memiliki pemahaman jelas tentang apa yang ingin Anda capai dengan penilaian keterampilan tersebut. Anda bisa mempertimbangkan hal-hal berikut:
- Apakah Anda mencari keterampilan khusus atau lebih mengutamakan kemauan dan kemampuan belajar?
- Apakah tujuan Anda untuk mengembangkan keterampilan karyawan yang sudah ada atau untuk mengisi kekosongan yang muncul akibat perubahan dalam perusahaan?
- Keterampilan apa yang diperlukan untuk menjaga daya saing dan kesuksesan perusahaan Anda?
Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, Anda dapat menetapkan prioritas bisnis perusahaan dan merancang proses penilaian keterampilan yang sesuai.
2. Pahami Hard Skill dan Soft Skill yang Dibutuhkan dalam Industri
Penting untuk memiliki pemahaman yang spesifik tentang hard skill dan soft skill yang dibutuhkan dalam industri perushaaan. Sebab, keterampilan kerja bervariasi tergantung pada jenis pekerjaan dan industri.
Misalnya, dalam industri seperti logistik dan manufaktur, hard skill sangat dibutuhkan. Hal ini bisa mencakup kemampuan menggunakan software atau mengoperasikan peralatan khusus.
Namun, meskipun sulit untuk diukur secara langsung, soft skill juga sangat dibutuhkan, misalnya kemampuan berkomunikasi dan manajemen waktu yang baik.
Anda bisa memulainya dengan mengidentifikasi keterampilan teknis yang sangat dibutuhkan, seperti penggunaan software khusus atau setifikasi keamanan dan kesehatan.
Setelah itu, pertimbangkan soft skill apa yang diperlukan perusahaan dan bagaimana cara menilainya secara efektif.
Dengan memahami kebutuhan soft skill dan hard skill dalam industri perusahaan, Anda dapat merencanakan asesmen keterampilan yang sesuai untuk memastikan kandidat memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan.
3. Tentukan Pendekatan yang Sesuai
Langkah selanjutnya, Anda perlu menentukan pendekatan atau alat penilaian yang sesuai untuk bsinis, yaitu dengan cara:
Pertimbangkan Jenis Bisnis
Pertimbangkan jenis bisnis Anda. Jika Anda mencari ketermapilan teknis, maka pertimbangkan tes keterampilan teknis. Apabila keterampilan nonteknis penting, gunakan metode seperri wawancara berbasis skenario.
Penilaian Keterampilan Nonteknis
Untuk keterampilan nonteknis atau soft skill seperti komunikasi atau kepemimpinan, gunakan wawancara dengan pertanyaan yang relevan.
Alat Bantu Penilaian
Pertimbangkan alat bantu seperti kuesioner online, wawancara video, atau studi kasus yang sesuai dengan kebutuhan.
Lakukan Penyesuaian
Pastikan Anda dapat menyesuaikan alat penilaian agar sesuai dengan posisi yang sedang dibuka perusahaan.
Baca Juga: 7 Jenis Tes Pre-Employment Assessment dan Toolsnya
4. Sesuaikan Asesmen Keterampilan untuk Mendapatkan Hasil Terbaik
Anda bisa mendapatkan gambaran yang benar-benar mendalam tentang bakat dan potensi pelamar kerja dengan mengombinasikan beberapa tes penilaian keterampilan dalam proses rekrutmen.
Menemukan keseimbangan yang tepat antara tes hard skill dan soft skill akan membantu Anda membuat kesimpulan berdasarkan data, apakah individu tersebut benar-benar dapat melakukan pekejraan dan apakah mereka bisa membaur dengan baik dengan calon rekan kerja mereka.
Asesmen keterampilan yang disesuaikan dengan peran dan perusahaan Anda dapat menjadi pendekatan yang komprehensif dalam merekrut talenta secara tepat.
5. Lakukan Penilaian dari Asesmen Keterampilan
Langkah terakhir, Anda perlu meninjau hasil dari penilaian keterampilan yang telah dilakukan selama proses seleksi.
Selain itu, Anda juga harus mengevaluasi seberapa baik kinerja kandidat yang dipilih selama proses penilaian, dengan beberapa cara berikut:
1. Evaluasi Kinerja
Pertimbangkan apakah kandidat yang Anda rekrut berdasarkan tes keteramiplan telah menjadi karyawan sukses dan produktif dalam tim kerja Anda. Apakah tersebut dapat memberikan prediksi yang tepat tentang seberapa baik kandidat dalam bekerja?
2. Tindak Lanjut
Jangan berhenti setelah merekrut karyawan. Lakukan tindak lanjut dengan karyawan baru dan manajernya, untuk memahami sejauh mana hasil penilaian sesuai dengan kinerja mereka sesungguhnya.
3. Perbaiki Penilaian
Apabila terdapat perbedaan antara hasil penilaian dan kinerja sebenarnya, pertimbangkan untuk memperbaiki metode penilaian Anda. Pastikan agar asesmen keterampilan sesuai dengan kebutuhan rekrutmen perusahaan saat ini.
4. Defisinisikan Produktivitas
Ingatlah bahwa produktivitas tidak hanya tentang berapa lama seseorang bekerja, tetapi seberapa baik mereka melakukan pekerjaan dengan tepat waktu. Evaluasi karyawan berdasarkan pekerjaan mereka yang berkualitas dan dapat diselesaikan sesuai deadline.
Baca Juga: Apa itu Tes Psikometri? Simak Arti, Manfaat, Hingga Contohnya
Kesimpulan
Setelah membaca artikel di atas, dapat Anda pahami bahwa melibatkan proses asesmen keterampilan dalam proses rekrutmen mendatangkan banyak manfaat bagi karyawan.
Selain membantu Anda untuk memprediksi kinerja mereka, tes ini membuat Anda lebih objektif dalam melakukan penilaian, sehingga terhindar dari bias yang tidak diinginkan.
Namun, untuk mencapai hasil asesmen keterampilan yang maksimal, tentu Anda perlu memikirkan berbagai pendekatan dan strategi terbaik dalam pelaksanaannya.
Di sisi lain, sebagai HR Anda juga perlu mengurus segala kebutuhan karyawan, mulai dari kehadiran, penggajian, hingga pengajuan cuti.
Untuk itu, Anda bisa mengandalkan Gajihub, sebuah software payroll dan HR yang dapat membantu Anda menuntaskan segala urusan administrasi karyawan, mulai dari yang paling sederhana seperti presensi hingga urusan kompleks seperti payroll.
Tunggu apa lagi? Yuk, daftar dengan kunjungi tautan ini dan coba gratis selama 14 hari.
Catatan Kaki:
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024