Gaji Berbasis Kompetensi: Arti, Kelebihan, hingga Cara Merancang

gaji berbasis kompetensi banner

Gaji berbasis kompetensi menjadi salah satu cara perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dan motivasi para karyawan.

Melalui metode penggajian ini, karyawan akan termotivasi untuk meningkatkan keterampilannya, karena hal tersebut akan berdampak langsung kepada gaji yang mereka peroleh.

Selain itu, gaji berbasis kompetensi juga memberikan peluang gaji yang cukup adil, karena besaran gaji yang diterima karyawan tidak ditentukan oleh lamanya mereka bekerja, melainkan berdasarkan keterampilan dan keahlian-keahlian khusus yang mereka miliki.

Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa itu gaji berbasis kompetensi, jenis, elemen penting, kelebihan dan kerugian, hingga cara merancangnya.

Apa yang Dimaksud dengan Gaji Berbasis Kompetensi?

gaji berbasis kompetensi 1

Gaji berbasis kompetensi atau competency-based pay adalah cara membayar karyawan berdasarkan keterampilan, kemampuan, dan pengetahuan mereka, bukan hanya berdasarkan kualifikasi atau pekerjaan yang mereka lakukan di perusahaan.

Metode pembayaran ini melihat seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan dan bagaimana hasil yang mereka capai.

Jika pembayaran tradisional lebih berfokus pada tugas dan peran dalam pekerjaan, competency based-pay lebih menilai keterampilan individu dan potensi pertumbuhan mereka.

Dengan kata lain, metode ini akan memberikan penghargaan kepada karyawan berdasarkan kemampuan mereka dan seberapa baik mereka menggunakan keterampilan tersebut.

Pendekatan ini juga mengakui proses kerja, termasuk hasil yang dicapai dan bagaimana usaha mereka dalma mencapai hasil tersebut.

Baca Juga: Pentingnya Analisis Kesetaraan Gaji bagi Pekerja dan Perusahaan

Apa Perbedaan Gaji Berbasis Kompetensi dengan Sistem Penggajian Tradisional?

gaji berbasis kompetensi 2

Gaji berbasis kompetensi dan sistem penggajian tradisional memiliki ciri khasnya masing-masing. Dalam penggajian tradisional, gaji biasanya ditentukan berdasarkan jabatan, lama bekerja, atau skala gaji yang sudah ditetapkan.

Faktor-faktor tersebut penting dalam menentukan seberapa besar gaji bagi karyawan. Di sisi lain, sistem penggajian berbasis kompetensi memberikan penghargaan kepada karyawan berdasarkan keterampilan, pengetahuan, dan kemampuan dengan menekankan kontribusi dan pengembangan individu.

Dalam sistem penggajian berbasis kompetensi, potensi pendapatan karyawan bisa tumbuh dengan meningkatnya kompetensi yang relevan.

Hal ini berbeda dengan pembayaran tradisional, yang biasanya mengaitkan gaji dengan jabatan dan posisi dalam perusahaan.

Baca Juga: Pahami Pentingnya Menyusun Strategi Kompensasi dengan Tepat

Apa Saja Jenis-Jenis Gaji Berbasis Kompetensi?

gaji berbasis kompetensi 3

Gaji berbasis kompetensi memiliki beberapa jenis yang dapat diterapkan, yaitu:

1. Kedalaman Karier

Penggajian ini berfokus pada keahlian khusus, yang karakteristiknya meliputi:

  • Permintaan jangka panjang.
  • Pelatihan selama bertahun-tahun.
  • Sulit dan mahal untuk mengganti bakat.
  • Risiko keterampilan menjadi ketinggalan zaman.
  • Perubahan cepat dalam keahlian yang diperlukan.
  • Dukungan infrastruktur yang kurang memadai.

2. Penggajian Berdasarkan Keterampilan Klasik

Jenis ini berfokus pada beragam keterampilan. Karyawan yang terlibat adalah mereka dengan peran yang beragam dan tingkat keterlibatan tinggi. Ciri-cirinya termasuk:

  • Menekankan pengembangan keterampilan teknis.
  • Terintegrasi dengan program pelatihan dan rotasi pekerjaan.
  • Memerlukan waktu yang signifikan untuk perencanaan dan pengembangan.
  • Perubahan cepat dalam teknologi.
  • Dukungan infrastruktur yang mungkin kurang memadai.

3. Penggajian Berbasis Prestasi

Fokus pada keterampilan secara luas. Karyawan yang terlibat adalah mereka dengan peran profesional dan manajerial. Ini memiliki ciri-ciri seperti:

  • Membantu memperkuat arah strategis perusahaan.
  • Mengukur kompetensi yang relevan dengan kinerja organisasi.
  • Memerlukan sistem kompetensi yang terfokus dan jelas.
  • Terkadang kurang fokus pada kompetensi karyawan.
  • Penilaian yang kompleks, terutama jika kompetensi tidak jelas.

4. Rencana Bonus

Penggajian berbasis kompetensi ini lebih fokus pada kedalaman keterampilan, yang memiliki ciri-ciri seperti:

  • Fleksibel dan dapat disesuaikan.
  • Pembayaran tidak mempengaruhi gaji pokok.
  • Dapat berubah sesuai kebutuhan.
  • Memerlukan komunikasi yang baik.
  • Rencana yang diterapkan dengan buruk bisa terlihat tidak adil.

Baca Juga: 10 Cara Minta Naik Gaji dan Faktor yang Perlu Dipertimbangkan

Apa Saja Komponen Penting dalam Gaji Berbasis Kompetensi?

gaji berbasis kompetensi 4

Dalam gaji berbasis kompetensi, terdapat beberapa komponen penting yang dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan dalam menggaji karyawannya, yaitu:

1. Penilaian Keterampilan

Langkah pertama dalam menerapkan struktur pembayaran berbasis kompetensi adalah menilai keterampilan apa yang krusial bagi sebuah perusahaan.

Hal ini bisa bervariasi mulai dari hard skill hingga soft skill seperti komunikasi dan kepemimpinan.

2. Benchmarking

Benchmarking merupakan tahap melakukan riset terkait tarif pasar untuk berbagai keterampilan dan kompetensi. Hal ini dapat dilakukan melalui survei, laporan industri, atau dengan berkonsultasi dengan ahli HR.

3. Tingkat Kompetensi

Selanjutnya, Anda dapat menganalisis tingkat kompetensi tersebut. Biasanya diklasifikasikan sebagai pemula, menengah, dan ahli dengan skala gaji yang tentunya berbeda-beda.

4. Pemetaan Kompetensi

Pementaan kompetensi adalah mengidentifikasi kompetensi apa yang diperlukan untuk setiap peran dalam organisasi. Setiap peran mungkin memerlukan campuran kompetensi yang berbeda pada berbagai tingkat keahlian.

5. Penilaian Karyawan

Evaluasi karyawan berdasarkan kompetensi yang relevan dengan peran mereka. Hal ini bisa dilakukan melalui tinjauan kinerja, wawancara, tes, dan sebagainya.

Baca Juga: 8 Jenis Struktur Peningkatan Gaji Karyawan dan Tips Memilihnya

gajihub 2

6. Penetapan Nilai

Setelah tahap evaluasi, Anda dapat menetapkan nilai kepada setiap kompetensi berdasarkan tingkatannya dan tarif pasar.

7. Struktur Pembayaran

Kemudian, Anda perlu menyusun struktur pembayaran sesuai dengan apa yang sudah diidentifikasi. Misalnya, seorang karyawan dengan tingkat keahlian tinggi dalam suatu kompetensi yang sangat dibutuhkan mungkin akan dibayar lebih tinggi dibandingkan seseorang dengan tingkat pemula dalam kompetensi yang sama.

8. Total Kompetensi

Kompetensi total seorang karyawan adalah jumlah dari nilai semua kompetensi pada tingkat keahlian masing-masing.

9. Peninjauan Berkala

Pembayaran berbasis kompetensi bersifat dinamis, sehingga memerlukan peninjauan berkala agar tetap berjalan efektif dan adil.

Baca Juga: Mengenal Komponen Gaji di Indonesia Menurut Undang-Undang

Apa Saja Kelebihan dari Metode Gaji Berdasarkan Kompetensi?

competency based pay 1

Pembayaran gaji berdasarkan kompetensi memberikan keuntungan dalam beberapa aspek, seperti:

1. Peluang Penghasilan yang Adil

Dalam sistem pembayaran berbasis kompetensi, penghasilan seseorang tidak hanya tergantung pada berapa lama mereka telah bekerja, melainkan juga berdasarkan keterampilan dan pengetahuan yang mereka miliki.

Artinya, karyawan yang memiliki keterampilan yang sangat baik dalam pekerjaan mereka berkesempatan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi, bahkan jika mereka tidak memiliki banyak pengalaman.

2. Mendorong Pengembangan Pribadi

Dengan gaji berbasis kompetensi, karyawan didorong untuk terus meningkatkan skill dan pengetahuan mereka agar bisa mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi.

Hal ini menciptakan budaya belajar secara terus-menesu, di mana karyawan merasa termotivasi untuk mengikuti pelatihan dan mengembangkan keterampilan baru.

3. Motivasi Diri yang Tinggi

Dalam sistem ini, karyawan secara langsung terlibat dalam pengelolaan pengembangan karier mereka sendiri.

Mereka akan merasa termotivasi untuk mencapai tujua pribadi mereka karena mereka tahu bahwa meningkatkan keterampilan akan berdampak langsung pada penghasilan.

4. Meningkatkan Retensi Karyawan

Dengan adanya insentif yang jelas untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, karyawan cenderung tetap setia pada perusahaan.

Mereka pun akan merasa dihargai dan diberi kesempatan untuk berkembang, yang membuat mereka cenderung bertahan dalam jangka panjang.

5. Transparansi yang Lebih Baik

Pembayaran berbasis kompetensi memastikan bahwa semua karyawan memiliki pemahaman yang jelas tentang bagaimana penghargaan diberikan berdasarkan pencapaian dan keterampilan.

Hal ini dapat membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih transparan dan adil.

Baca Juga: Arti Manajemen Kompensasi, Manfaat, Tips Mengoptimalkannya

Apa Saja Kekurangan Gaji Berbasis Kompetensi?

competency based pay 2

Selain kelebihan, gaji berbasis kompetensi juga memiliki sejumlah kekurangan yang perlu Anda pertimbangkan sebelum menerapkan sistem ini, yaitu:

1. Subjektivitas dalam Penilaian

Penilaian keterampilan dan kompetensi karyawan dapat menjadi subjektif tergantung pada siapa yang melakukan penilaian.

Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini bisa menyebabkan perasaan tidak adil di antara karyawan.

2. Kesulitan dalam Pengukuran

Tidak semua keterampilan dan pengetahuan dapat diukur dengan mudah. Selain itu, terkadang sulit untuk menenutkan nilai relatif dari berbagai keterampilan dan kompetensi dalam suatu perusahaan.

Hal ini bisa mengakibatkan kesalahan dalam menetapkan tingkat kompensasi yang sesuai.

3. Potensi Ketidakjelasan

Jika sitem pembayaran ini tidak dikelola dengan baik atau kurang transparan, hal ini dapat menyebabkan kebingungan dan ketidakpastian.

Karyawan mungkin akan merasa tidak yakin tentang bagaimana mereka dinilai dan bagaimana keputusan penggajian dibuat.

Baca Juga: Perbedaan Kompensasi dan Apresiasi, Mana yang Lebih Penting?

Bagaimana Cara Merancang Gaji Berbasis Kompetensi?

competency based pay 3

Merancang rencana penggajian berbasis kompetensi membutuhkan pendekatan yang matang dan terstruktur. Berikut adalah langkah-langkah detail untuk merancangnya:

1. Komunikasi Terbuka dengan Karyawan

Mulailah dengan menjelaskan kepada karyawan tentang tujuan, manfaat, dan harapan dari sistem penggajian berbasis kompetensi.

Anda dapat memberikan pemahaman yang jelas tentang bagaimana rencana tersebut akan berdampak pada pengembangan karier dan penghasilan mereka.

2. Menentukan Tingkat dan Rentang

Kemudian, tentukan tingkat dan rentang penggajian yang sesuai dengan kompleksitas, dampak, dan lingkup peran karyawan.

Pastikan tingkat penggajian mencerminkan nilai dari kompetensi yang dibutuhkan untuk setiap tingkat peran.

3. Memperhitungkan Berbagai Faktor

Pertimbangkan berbagai faktor seperti data pasar, keadilan internal, serta pertimbangan hukum, etika, dan budaya dalam menenutkan struktur penggajian.

Pastikan bahwa rencana tersebut sesuai dengan praktik terbaik industri dan nilai-nilai perusahaan.

4. Identifikasi Kompetensi Inti yang Dibutuhkan

Kemudian, mulailah dengan mengidentifikasi pengetahuan, keterampilan, dan sifat pribadi yang dibutuhkan untuk setiap peran dalam organisasi.

Lakukan pemetaan kompetensi untuk memastikan bahwa setiap peran memiliki kerangka kompetensi yang jelas dan relevan.

5. Mengembangkan Tingkat Kemahiran dan Metrik Pembayaran

Setelah mengidentifikasi kompetensi inti, buatlah tingkat kompetensi secara jelas, seperti tingkat pemula, menengah, dan ahli.

Tetapkan nilai pembayaran yang sesuai dengan setiap tingkat kemahiran, dengan mempertimbangkan nilai pasar dan kontribusi karyawan.

6. Menerapkan Metode Evaluasi Objektif

Gunakan metode evaluasi objektif untuk menilai kompetensi karyawan. Hal ini dapat mencakup penilaian kinerja, tes keterampilan, atau evaluasi proyek.

Pastikan bahwa metode tersebut adil, andal, dan tidak memihak.

Baca Juga: 8 Langkah Melakukan Pengembangan Kompetensi secara Efektif

Bagaimana Contoh Keberhasilan dalam Penerapan Gaji Berbasis Kompetensi?

competency based pay 4

Ada beberapa perusahaan yang berhasil dalam menerapkan gaji berbasis kompetensi, seperti Google.

Google telah mencapai kesuksesan besar dengan menggunakan metode gaji tersebut, di mana mereka memberikan penghargaan kepada karyawan yang menguasai keterampilan khusus dibandingkan memberikan gaji berdasarkan jabatan mereka.

Selain itu, Microsoft juga mengalami perubahan positif dalam perilaku karyawan setelah menerapkan penggajian berbasis kompetensi, yaitu para karyawan berusaha untuk meningkatkan kompetensi yang secara langsung berdampak pada kompensasi mereka.

Dalan contoh lain, sebuah perusahaan IT juga mengalami peningkatan produktivitas sebesar 23% karena terjadi keselarasan antara penggajian dan kinerja individu setelah menerapkan program penggajian berbasis kompetensi.

Dengan demikian, contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa keselarasan antara gaji dan kompetensi yang dimiliki karyawan dapat menghasilkan kinerja bisnis yang lebih baik.

Baca Juga: 20+ Fasilitas yang Diharapkan Selain Gaji dan Alasannya

Kesimpulan

Gaji berbasis kompetensi merupakan salah satu pendekatan yang efektif untuk meningkatkan produktivitas dan motivasi karyawan.

Dengan sistem ini, karyawan akan semakin termotivasi untuk meningkatkan keterampilan mereka, karena hal tersebut berdampak langsung pada penghasilan mereka.

Selain itu, sistem gaji ini juga memberikan kesempatan yang lebih adil bagi karyawan, karena besaran gaji tidak hanya ditentukan oleh lamanya mereka bekerja, tetapi juga berdasarkan keterampilan dan keahlian khusus yang dimiliki.

Meskipun memiliki beberapa kelemahan, seperti subjektivitas dalam penilaian dan potensi ketidakjelasan, manfaat dari pendekatan ini cukup nyata.

Berbagai contoh keberhasilan perusahaan besar, seperti Google dan Microsoft, menunjukkan bahwa keselarasan antara gaji dan kompetensi karyawan dapat membawa perubahan positif dalam perilaku dan kinerja mereka.

Dengan demikian, merancang dan menerapkan sistem penggajian berbasis kompetensi dengan tepat dapat menjadi strategi yang efektif bagi perusahaan untuk meningkatkan kinerja, motivasi, dan retensi karyawan, sambil memastikan adanya keadilan dalam penghargaan atas kontribusi dan keterampilan individu.

Untuk membantu Anda dalam pengelolaan gaji karyawan, Anda dapat menggunakan software payroll dan HR dari Gajihub.

Melalui software ini, Anda dapat menghitung seluruh komponen gaji masing-masing karyawan secara otomatis dan lebih akurat.

Hal ini akan sangat membantu, baik bagi perusaahaan yang menerapkan sistem gaji berbasis kompetensi ataupun dengan metode lainnya.

Selain itu, Gajihub juga menyediakan slip gaji untuk karyawan yang dapat didikirim dalam format PDF. Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan transparansi dalam proses penggajian.

Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *