Pahami Pentingnya Menyusun Strategi Kompensasi dengan Tepat

strategi kompensasi banner

Saat ini, pasar tenaga kerja sangat kompetitif dan keinginan para pencari kerja dan karyawan kerap berubah-ubah. Oleh karena itu, untuk menarik dan mempertahankan tenaga kerja yang berkualitas, Anda perlu memperhatikan bagaimana perusahaan mengatur strategi kompensasi bagi karyawan.

Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas tentang apa yang dimaksud dengan strategi kompensasi, pentingnya bagi perusahaan, cara mengembangkan, strategi, hingga tips untuk membuatnya lebih efektif.

Apa yang Dimaksud dengan Strategi Kompensasi?

Strategi kompensasi merupakan rencana yang menjelaskan bagaimana perusahaan memberikan gaji dan benefit kepada karyawan. Hal ini mencakup posisi perusahaan di pasar kerja, jumlah gaji yang diberikan, prinsip-prinsip bonus yang diterapkan, aturan untuk gaji dasar, dan benefit karyawan.

Strategi ini sangat mempengaruhi keuangan perusahaan, sehingga strategi kompensasi umumnya ditentukan oleh manajemen eksekutif. Sementara itu, tim HR atau tim kompensasi dan benefit berperan untuk memberikan masukan dan membantu dalam perancangan strategi tersebut.

Tujuan strategi kompensasi adalah untuk menetapkan prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam menentukan komponen kompensasi apa saja yang akan diberikan dan elemen kompensasi mana yang menjadi prioritas.

Perlu Anda ketahui bahwa penyusunan strategi harus sesuai dengan strategi bisnis dan HR perusahaan. Hal ini berkaitan dengan kebutuhan perusahaan untuk menarik dan mempertahankan karyawan yang dibutuhkan. Selain itu, kompensasi juga mencerminkan harapan perusahaan atas perilaku, kinerja, dan hasil yang diinginkan dari karyawan.

Baca Juga: Skills Taxonomy: Arti, Manfaat, Hingga Cara Membangunnya

strategi kompensasi

Pentingnya Strategi Kompensasi bagi Perusahaan

Startegi kompenasi yang baik penting bagi keberhasilan perusahaan. Hal ini bisa dilihat dari pengaruh strategi tersebut terhadap berbagai area bisnis. Berikut adalah beberapa contohnya:

1. Perekrutan Karyawan

Tanpa strategi kompenasi yang baik, perusahaan akan kesulitan dalam melakukan perekrutan yang efektif. Anda mungkin sudah menyusun strategi pemasaran rekrutmen yang bagus, namun pada akhirnya Anda perlu menawarkan paket kompensasi yang kompetitif dan sesuai dengan kebijakan internal, serta anggaran perusahaan.

Dengan memberikan informasi yang jelas tentang kompensasi, Anda dapat menemukan kandiat yang cocok dengan strategi lebih cepat. Hal ini akan membantu mengurangi waktu dan biaya perekrutan.

Selain itu, strategi kompensasi juga membantu Anda memahami cara untuk membuat perusahaan lebih menonjol di antara berbagai pilihan tempat bekerja yang diinginkan karyawan. Dengan kata lain, strategi yang baik akan memperkuat citra perusahaan sebagai tempat kerja yang menarik.

2. Meningkatkan Retensi Karyawan

Melalui strategi kompenasi yang kuat, Anda tidak hanya bisa menarik karyawan berbakat, tetapi juga mempertahankan mereka agar tetap bekerja di perusahaan. Strategi yang tepat dapat memastikan bahwa karyawan merasa puas dan termotivasi untuk bekerja lebih produktif, sehingga mereka tidak akan meninggalkan perusahaan.

Artinya, Anda tidak perlu menghabiskan waktu, uang, dan energi untuk mencari dan merekrut karyawan baru.

3. Anggaran

Dengan menyusun strategi kompensasi yang jelas, Anda dapat menghitung dan mengelola pengeluaran untuk gaji, perbedaan gaji, dan komponen kompenasi lainnya lebih efektif dan efisien.

Hal ini juga memastikan konsistensi dan kejelasan dalam pengambilan keputusan terkait gaji dan benefit karyawan. Selain itu, strategi tersebut juga membantu Anda untuk mengeluarkan biaya sesuai anggaran yang telah ditetapkan, serta menjaga keseimbangan gaji di dalam perusahaan.

Baca Juga: Peer Mentoring: Arti, Manfaat, Langkah, dan Contohnya

Jenis Strategi Kompensasi

Berikut adalah beberapa jenis strategi kompensi yang kerap digunakan perusahaan:

  1. Gaji Tetap: Memberikan gaji tetap kepada karyawan berdasarkan peran dan jabatan mereka.
  2. Gaji dan Komisi: Memberikan gaji kepada karyawan dengan tambahan komis berdasarkan penjualan atau pencapaian tertentu.
  3. Hanya Komisi: Karyawan hanya menerima komisi berdasarkan penjualan yang mereka hasilkan. Jenis ini umumnya digunakan oleh sales yang bekerja secara independen.
  4. Komisi Tim: Karyawan menerima komisi berdasarkan penjualan mereka sendiri dan performa tim secara keseluruhan.
  5. Berbasis Margin Keuntungan atau Pendapatan: Karyawan dibayar sepenuhnya dengan keuntungan atau pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan, biasanya digunakan oleh perusahaan startup.
  6. Komisi Residual: Karyawan menerima komisi berdasarkan penjualan dan tetap menerima pendapatan dari akun mereka, bahkan setelah mereka tidak bekerja lagi di perusahaan. Jenis ini jarang digunakan, namun terdapat beberapa perusahaan yang menerapkannya untuk karyawan yang sangat berprestasi.

Setiap strategi memiliki pendekatan yang berbeda. Misalnya, Anda dapat menawarkan gaji dan benefit yang diatas rata-rata pasar untuk menarik dan mempertahankan karyawan berkualitas.

Selain itu, Anda juga bisa mengikuti tren pasar dengan menawarkan gaji dan benefit yang sebanding dengan pesaing perusahaan. Ini adalah car ayang paling umum digunakan perusahaan. Namun, perlu Anda ketahui karyawan mungkin akan pergi jika ada perusahaan lain dengan penawaran yang lebih menguntungkan.

Ada juga perusahaan yang menawarkan gaji dan benefit di bawah rata-rata pasar, yang biasanya dilakukan untuk menekan biaya, namun hal ini tentu membuat sulit dalam menarik dan mempertahankan karyawan berkualitas.

Setiap strategi juga dapat disesuaikan dengan benefit tambahan, bonus, dan insentif lainnya yang ditawarkan kepada karyawan.

Baca Juga: Analisis Kompensasi: Arti, Konsep Penting, Hingga Langkah-Langkahnya

strategi kompensasi

Faktor yang Mempengaruhi Strategi Kompensasi

Ada bebreapa faktor yang perlu Anda pertimbangkan dalam membuat strategi kompensasi. Berikut adalah komponen-kompnen utama yang perlu Anda perhatikan:

1. Filosofi Kompensasi dan Strategi

Untuk membuat strategi baru, Anda perlu mengidentifikasi bagaimana struktur kompensasi yang sedang berjalan saat ini, serta tentukan apa yang ingin dicapai dengan sistem baru.

Apabila strategi saat ini berhasil menarik bakat berkualitas dan meningkatkan retensi karyawan, mungkin tidak perlu dilakukan perubahan. Namun jika strategi tidak berhasil, pertimbangkan apa yang ingin Anda capai dengan strategi baru. Misalnya, apakah tujuan Anda mempertahankan karyawan saat ini dalam jangka pajang atau merekrut bakat baru secara besar-besaran?

Selanjutnya, Anda juga perlu memperhatikan anggaran perusahaan. Mulai dari jumlah yang tersedia untuk membayar gaji karyawan, bagaimana benefit karyawan, serta berapa banyak yang dapat Anda keluarkan untuk menjalankan strategi tertentu.

2. Struktur Gaji Dasar

Salah satu kunci dari kesuksesan strategi kompensasi adalah menetapkan struktur gaji dasar dengan tepat. Anda perlu mempertimbangkan, apakah gaji yang diberikan akan dibedakan berdasarkan peran, jabatan, departemen, atau keterampilan dan pengalaman?

Berikut adalah beberapa jenis struktur gaji yang perlu Anda ketahui:

  • Gaji individual: Setiap karyawan memiliki tarif upah atau gaji yang berbeda berdasarkan faktor-faktor seperti peran, pengalaman, dan keterampilan mereka.
  • Broadbanding: Menggunakan sejumlah kelompok gaji yang berbeda daripada jabatan yang spesifik. Misalnya, Anda dapat membuat satu kelompok untuk semua pekerjaan administratif.
  • Berdasarkan pasar: Gaji dan tingkat upah ditentukan oleh pasar saat ini.
  • Job families: Menawarkan rentang gaji yang sama untuk pekerjaan atau departemen yang serupa tanpa memperhatikan tugas-tugas spesifik.

Setelah Anda memilih struktur atau kombinasi struktur untuk perusahaan, selanjutnya tentukan rentang gaji. Hal ini membantu Anda menentukan gaji dasar minimum dan maksimum yang akan Anda tawarkan kepada karyawan berdasarkan peran atau pengalaman mereka.

3. Kenaikan Gaji

Melalui strategi gaji dasar yang telah ditetapkan, Anda pun dapat menentukan struktur kenaikan gaji dalam perusahaan. Pertimbangkan seberapa sering Anda akan memberikan kenaikan gaji dan kriteria apa yang digunakan. Apakah kenaikan gaji terjadi karena penyesuaian biaya hidup, atau berkaitan dengan kinerja masing-masing karyawan?

Salah satu struktur yang kerap digunakan adalah kenaikan gaji bertahap, yaitu beberapa pekerjaan atau departemen akan menerima kenaikan gaji berdasarkan waktu dan kinerja mereka. Misalnya, karyawan memperoleh kenaikan gaji setiap tahun hingga mencapai gaji maksimum yang telah ditetapkan.

Selain itu, beberapa perusahaan juga menggunakan tarif kompetitif untuk menentukan kenaikan gaji. Hal ini dilakukan dengan menyesuaikan tarif ganji Anda agar tetap kompetitif di dalam pasar tenaga kerja.

Terakhir, Anda dapat mempertimbangkan kenaikan gaji berdasarkan perkembangan keterampilan karyawan. Apabila terdapat seorang karyawan yang mempelajari skill baru untuk kemajuan karier dan kemudian mengambil tanggung jawab baru, mereka dapat mendapatkan kenaikan gaji yang sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Baca Juga: Berbagai Contoh Kompensasi Non Finansial dan Manfaatnya

4. Insentif

Selain gaji dasar atau pokok, Anda juga perlu mempertimbangkan insentif lain yang dapat perusahaan berikan. Anda dapat memberikan bonus kepada semua karyawan atau departemen tertentu ketika mereka berhasil mencapai tujuan tertntu.

Misalnya, memberikan bonus kepada customer service representative agar mereka lebih cepat tanggap dan mencapai skor tinggi dari pelanggan. Lalu, Anda juga bisa memberikan komisi kepada para sales jika mereka berhasil melakukan proses penjualan.

5. Paket Benefit 

Tidak ada paket kompensasi yang lengkap tanpa benefit karyawan yang menarik. Benefit adalah segala fasilitas tambahan yang diberikan kepada karyawan, selain gaji dan insentif lainnya. Hal ini bisa termasuk asuransi kesehatan, cuti dibayar, benefit pensiun, dan sebagainya.

Menurut Employee Benefits Survey Report yang dilakukan oleh PeopleKeep pada tahun 2022, asuransi adalah benefit yang paling dihargai oleh karyawan. Namun, banyak bisnis skala kecil hingga menengah tidak mampu mengaksesnya karena tarif asuransi yang cukup mahal.

Pada intinya, salah satu cara untuk menyeimbangkan kebutuhan karyawan adalah dengan menawarkan tunjangan. Anda dapat memberikan tunjangan bulanan untuk berbagai kategori seperti kesehatan, kesejahteraan, kerja secara fleksibel, pendidikan, dan lain-lain.

Untuk mempermudah Anda dalam pengelolaan gaji karyawan dan kompensasi lainnya, Anda dapat mengandalkan Gajihub, sebagai software payroll dan HR yang memiliki beragam fitur menarik.

Melalui fitur payroll, Anda dapat melakukan kalkulasi payroll secara otomatis dan tepat waktu, dapat memantau laporan payroll, mengelola tunjangan dan THR, hingga penyediaan slip gaji untuk akryawan.

Selain itu, dengan Gajihub Anda juga bisa dengan mudah melakukan proses pengelolaan karyawan, mulai dari slip gaji, mengelola absensi dan HRIS, penghitungan pajak PPh 21 dan BPJSreimbursementemployee self service (ESS), dan masih banyak lagi.

Jika Anda tertarik coba gratis selama 14 hari atau selamanya dengan klik gambar di bawah ini:

gajihub 1

Baca Juga: Revenue per Karyawan: Arti, Manfaat, dan Cara Menghitungnya

Tips Mengembangkan Strategi Kompensasi yang Efektif

Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengembangkan strategi dengan lebih efektif dan efisien:

1. Buat Strategi dengan Spesifik

Pastikan Anda memiliki tujuan dan objektif yang jelas dalam penyusunan strategi kompensasi. Anda dapat membuat tujuan dengan metode SMART, yaitu spesifik, dapat diukur, dicapai, relevan, serta memiliki batasan waktu.

Selain itu, Anda juga perlu mengembangkan rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

2. Susun dengan Akurat

Lakukan riset yang akurat dan presentasikan data secara transparan. Sebagai contoh, Anda dapat mencari data kompensasi dari sumber yang dapat dipercaya. Kemudian, selalu update tentang strategi kompetitor dan pantau tren, serta fluktuasi pasar tenaga kerja.

Melalui data yang akurat, Anda dapat mengembangkan strategi secara efektif guna mengatasi kebutuhan perusahaan, karyawan, ataupun calon kandidat.

3. Pastikan Strategi Kompensasi Jelas

Pastikan strategi Anda menjawab semua pertanyaan yang mungkin diajukan karyawan mengenai kompensasi. Misalnya, jika Anda menawarkan benefit pendidikan kepada karyawan baru, pastikan Anda menjelaskan besaran benefit yang ditawarkan, pendidikan mana yang termasuk ke dalam paket tersebut, dan gelar apa yang dicakup.

Buat strategi kompensasi dengan transparan dan komuinkasikan dengan karyawan untuk menciptakan dampak positif pada pencapain tujuan strategi tersebut.

Baca Juga: Pengertian Kompensasi Tidak Langsung, Manfaat, dan Contohnya

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa perusahaan membutuhkan strategi kompensasi yang baik untuk menarik dan mempertahankan bakat berkualitas.

Melalui strategi ini, Anda akan lebih mudah dalam menetapkan prinsip-prinsip terkait komponen kompensasi untuk karyawan dan komponen mana saja yang menjadi prioritas.

Sebagai upaya optimalisasi dalam penyusunan strategi kompensasi, Anda dapat menyerahkan urusan pengelolaan karyawan, mulai dari absensi, cuti, hingga penyediaan slip gaji kepada karyawan.

Yuk, coba gratis selama 14 hari melalui tautan ini dan rasakan kemudahannya.

1 thought on “Pahami Pentingnya Menyusun Strategi Kompensasi dengan Tepat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *