Perusahaan perlu melakukan evaluasi pelatihan untuk memahami kualitas pelatihan, menjamin efisiensi biaya, meningkatkan kinerja bisnis, dan sebagainya. Evaluasi ini melibatkan feedback dari karyawan terkait efektivitas program, tujuan yang diinginkan, dan menentukan perbaikan untuk kedepannya.
Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas tentang apa itu evaluasi pelatihan, pentingnya, indikator keberhasilan, hingga langkah-langkah pelaksanannya.
Apa yang Dimaksud dengan Evaluasi Pelatihan?
Evaluasi pelatihan merupakan proses yang dilakukan secara teratur untuk menganalisis program pelatihan guna memastikan bahwa program tersebut berjalan dengan baik, serta mendatangkan manfaat yang diharapkan.
Dengan mengumpulkan masukan dari peserta pelatihan, sebagai profesional HR, Anda dan pelatih dapat mengevaluasi apakah program pelatihan telah mencapai tujuan yang diinginkan, dan apakah materi dan sumber daya yang digunakan sesuai dengan standar perusahaan dan industri.
Melalui evaluasi, Anda dapat mengetahui:
- Berapa banyak peserta yang terlibat dalam pelatihan.
- Apakah modul pelatihan dan metode pelatihannya efektif.
- Apakah pelatihan berhasil mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan demikian, hal ini dapat membantu perusahaan memahami apa yang berhasil dan apa yang perlu ditingkatkan dalam pelatihan selanjutnya.
Baca Juga: Pelatihan Lintas Karyawan: Arti, Manfaat, dan Langkahnya
Pentingnya Evaluasi Pelatihan
Evaluasi pelatihan memberikan manfaat yang besar bagi perusahaan, termasuk wawasan tentang sejauh mana pelatihan dapat berjalan efektif. Berikut alasan utama pentingnya evaluasi pelatihan:
1. Memahami Kualitas Pelatihan
Melalui feedback dari peserta setelah pelatihan, Anda dapat mengetahui bagaimana mereka menilai pelatihan tersebut. Jika peserta memberi skor rendah pada beberapa topik atau banyak peserta yang tidak menyelesaikan pelatihan, mungkin terdapat masalah dalam pelatihan.
Evaluasi dapat membantu Anda memperbaiki bagian-bagian tertentu dan meningkatkan tingkat kelulusan peserta.
2. Menjamin Efisiensi Biaya
Dengan menganalisis kinerja pelatihan, Anda dapat mengetahui apakah pelatihan memberikan manfaat sesuai dengan sumber daya yang telah diinvestasikan. Hasil dari program pelatihan seharusnya sebanding dengan upaya dan biaya yang telah dikeluarkan.
3. Menjamin Pertanggungjawaban
Mengevaluasi efektivitas program pelatihan membantu Anda untuk memastikan bahwa peserta akan mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Selain itu, evaluasi pelatihan juga memungkinkan Anda untuk memberikan pelatihan dengan metode yang tepat, sehingga peserta dapat belajar dengan cara terbaik.
4. Meningkatkan Kinerja Bisnis
Evaluasi pelatihan membantu Anda menilai sejauh mana program pelatihan berdampak pada kinerja karyawan dan produktivitas mereka di tempat kerja. Sebab, kinerja karyawan sangat berpengaruh terhadap kinerja bisnis secara keseluruhan.
Oleh karena itu, semakin efektif program pelatihan, maka akan semakin baik bagi kemajuan bisnis perusahaan.
Dengan melakukan evaluasi pelatihan, Anda dapat memastikan bahwa pelatihan yang diselenggarakan efektif dan memberikan manfaat yang diharapkan bagi peserta dan organisasi.
Baca Juga: Siklus Hidup Organisasi: Pengertian, Tujuan, dan Tahapannya Menurut Ahli
4 Model Evaluasi Pelatihan Terbaik
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas pelatihan korporat. Setiap metode memiliki pendekatan dan rumusnya sendiri yang dikembangkan oleh para ahli pelatihan dan pendidikan. Berikut adalah empat metode evaluasi yang umum digunakan:
1. Model The Kirkpatrick Taxonomy
Model evaluasi pelatihan yang dikembangkan oleh Donald Kirkpatrick ini termasuk model yang paling banyak digunakan. Dalam metode ini, terdapat empat indikator penting untuk menentukan efektivitas suatu program pelatihan, yaitu:
- Reaksi: Evaluasi bagaimana peserta merespons pelatihan. Evaluasi ini biasanya dilakukan setelah pelatihan untuk mengetahui kepuasan mereka terhadap pengalaman belajar dan bagaimana mereka menilai program secara keseluruhan.
- Pembelajaran: Pada tingkat ini, peserta pelatihan dievaluasi berdasarkan sejauh mana mereka belajar selama pelatihan. Untuk mencapai kesimpulan, manajer pelatihan membandingkan pengetahuan dan keterampilan peserta sebelum dan setelah pelatihan.
- Perilaku: Hampir sama dengan tingkat kedua, tingkat ini memeriksa apakah ada perubahan yang terlihat dalam perilaku peserta setelah pelatihan. Karyawan akan diamati apakah mereka mengimplementasi pelatihan tersebut ke dalam pekerjaan.
- Hasil: Tingkat terakhir mengevaluasi hasil yang dapat diukur dari program pelatihan atau dampak bisnis yang dihasilkannya. Ini mengukur efisiensi, kinerja, produktivitas, dan kepuasan pelanggan.
2. Model Kaufman’s Five Levels of Evaluation
Model evaluasi Kaufman, yang juga dikenal sebagai “Kaufman’s Five Levels of Evaluation”, dapat menjadi metode evaluasi yang membantu Anda mengevaluasi program pelatihan secara efektif. Model ini mirip dengan model Kirkpatrick namun memiliki beberapa langkah tambahan.
Langkah 1a: Tahap ini mengukur sumber daya yang Anda investasikan dalam program pelatihan untuk mendukung dan menjaga program tersebut berlanjut.
Langkah 1b: Tahap ini mengevaluasi bagaimana peserta merespons atau menerima pelatihan. Dalam model Kirkpatrick disebut sebagai reaksi peserta.
Langkah 2: Tahap ini mengevaluasi apakah Anda mencapai tujuan pembelajaran untuk memastikan peserta memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan.
Langkah 3: Sama seperti tingkat ketiga dalam model Kirkpatrick, tahap ini mengevaluasi apakah peserta menerapkan pengetahuan dan keterampilan baru dalam pekerjaan mereka.
Langkah 4: Tahap ini mengukur dampak pembelajaran secara keseluruhan pada bisnis, seperti pengurangan biaya dan peningkatan keuntungan.
Langkah 5: Tahap terakhir mengevaluasi dampak program pelatihan pada masyarakat atau manfaatnya bagi klien.
Baca Juga: Job Shadowing: Arti, Manfaat, Hingga Tips Pelaksanaannya
3. Metode Anderson’s Model of Learning Evaluation
Model Pembelajaran Anderson sepenuhnya fokus pada strategi pembelajaran perusahaan dibandingkan program pelatihan tertentu. Model ini terdiri dari tiga tahap untuk menentukan strategi pembelajaran terbaik berdasarkan kebutuhan organisasi.
Tahap 1: Menyesuaikan evaluasi program pelatihan saat ini dengan prioritas strategis bisnis. Misalnya, jika tujuan Anda adalah meningkatkan penjualan, apakah pelatihan tersebut sesuai dengan target tersebut?
Tahap 2: Tahap ini mengukur kontribusi pelatihan terhadap hasil strategis bisnis. Misalnya, program pelatihan keselamatan kerja yang bertujuan mengurangi kecelakaan dapat diukur dengan melihat penurunan jumlah kecelakaan selama periode waktu tertentu.
Tahap 3: Pada tahap ini, Anda mengevaluasi apakah investasi dalam pelatihan tersebut bermanfaat. Jika tidak, maka Anda dapat mencari pendekatan pembelajaran yang lebih relevan untuk organisasi Anda.
Dengan menggunakan metode pembelajaran Anderson ini, Anda dapat mengukur beberapa kategori berikut:
- Perencanaan dan Desain Pembelajaran: Evaluasi terhadap kualitas perencanaan dan desain program pembelajaran.
- Penerapan dan Implementasi Pembelajaran: Evaluasi terhadap pelaksanaan program pembelajaran.
- Dampak Pembelajaran: Evaluasi terhadap peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan perilaku peserta setelah mengikuti pelatihan.
- Dampak Organisasi: Evaluasi terhadap dampak program pembelajaran pada hasil bisnis dan pencapaian tujuan strategis organisasi.
4. Model ROI Phillips
Metode ini sebenarnya mirip dengan model Kirkpatrick, namun sama seperti model Kaufman, model ini juga memiliki langkah tambahan. Langkah terakhir pada metode ini mengevaluasi ROI (Return on Investment) dari suatu program pelatihan dengan membandingkan biaya pelatihan dengan hasil yang diperoleh.
Langkah 1: Pada tahap ini, Anda mengumpulkan data sebelum pelatihan untuk dibandingkan dengan data setelah pelatihan.
Langkah 2: Di sini, Anda mengumpulkan data setelah pelatihan dari berbagai sumber, termasuk peserta pelatihan dan manajer pelatihan.
Langkah 3: Tahap ini mengukur dampak pelatihan pada area kinerja utama, seperti kepuasan pelanggan, profitabilitas, dan pendapatan.
Langkah 4: Tahap ini membandingkan nilai yang diberikan oleh program pelatihan dengan biaya yang dikeluarkan. Jika nilai lebih besar dari biaya, program tersebut dianggap berhasil. Jika tidak, Anda perlu mencari tahu apa yang tidak berfungsi dan meningkatkan pelatihan Anda.
Langkah 5: Tahap terakhir menghitung return on investment (ROI) dengan rumus:
ROI% = Manfaat bersih program x100
Biaya program
Dengan menggunakan model ini, Anda dapat mengevaluasi efektivitas program pelatihan dan mengukur nilai yang diberikan oleh program tersebut dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan.
Ini membantu Anda menentukan apakah program pelatihan memberikan hasil yang diharapkan secara ekonomis.
Baca Juga: Succession Management: Arti, Manfaat, Hingga Hambatannya
Hal yang Harus Diukur dalam Evaluasi Pelatihan
Sebelum Anda memutuskan untuk mengevaluasi program pelatihan, penting bagi Anda untuk mengetahui harus diukur secara spesifik.
Semakin banyak hal yang diukur, semakin banyak informasi yang didapatkan untuk mendapatkan gambaran tentang efektivitas pelatihan.
Berikut adalah beberapa hal yang dapat diukur dalam program pelatihan karyawan:
1. Pengalaman Belajar
Pengalaman belajar adalah hal penting dalam setiap program pelatihan. Jika peserta pelatihan tidak mendapatkan pengalaman yang positif saat mengikuti materi pelatihan, mereka mungkin kurang terlibat dan tidak dapat mengingat informasi dengan baik.
Oleh karena itu, penting untuk mengukur pengalaman belajar mereka dari awal hingga akhir untuk mengetahui sejauh mana efektivitas pelatihan tersebut.
2. Pengetahuan dan Keterampilan Baru
Setelah mengikuti pelatihan, diharapkan peserta memiliki peningkatan dalam pengetahuan dan keterampilan praktis dibandingkan sebelum pelatihan. Pastikan untuk mengukur apakah terjadi perubahan dalam pengetahuan dan keterampilan mereka setelah pelatihan, karena hal tersebut akan mempengaruhi kinerja mereka di masa depan.
3. Kepuasan Karyawan
Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk belajar dan berkembang merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan kepuasan karyawan. Oleh karena itu, penting untuk mengukur tingkat kepuasan karyawan terhadap program pelatihan yang disediakan.
Semakin tinggi tingkat kepuasan, semakin besar kemungkinan karyawan akan tetap bertahan dan berkomitmen pada perusahaan.
Baca Juga: Testimoni Karyawan: Pengertian, Pentingnya bagi Karyawan, hingga Contohnya
4 Langkah Evaluasi Pelatihan Karyawan
Untuk melakukan evaluasi pelatihan karyawan dengan efektif, berikut adalah 4 langkah yang perlu Anda lakukan:
1. Tentukan Model yang Sesuai
Seperti yang telah dijelaskan di atas, terdapat 4 model paling populer yang bisa Anda gunakan. Pilihlah model yang sesuai dengan target dan kebutuhan evaluasi perusahaan Anda.
2. Tentukan Indikator Keberhasilan Pelatihan
Untuk mengevaluasi program pelatihan dengan efektif, Anda perlu menentukan indikator keberhasilan. Berikut adalah beberapa contoh faktor atau indikator yang dapat membantu mengukur keberhasilan pelatihan:
- Pengetahuan dan keterampilan baru yang diperoleh
- Pengalaman belajar yang positif
- Kepuasan karyawan terhadap pelatihan
- Dampak terhadap budaya kerja
- Dampak pada efisiensi kerja
- Dampak terhadap keuangan perusahaan
3. Pilih Metode yang Tepat dan Kumpulkan Data
Setelah menetapkan tujuan evaluasi pelatihan, teknik, dan ukuran keberhasilan pelatihan, langkah selanjutnya adalah memilih metode atau alat yang tepat untuk mengumpulkan informasi yang diperlukan terkait program pelatihan.
Berikut ini adalah beberapa metode evaluasi pelatihan yang umum digunakan:
- Kuesioner: kumpulan pertanyaan yang biasanya digunakan untuk mengumpulkan informasi dari peserta tentang topik tertentu. Ini bisa digunakan untuk melakukan survei kepada peserta setelah pelatihan selesai.
- Wawancara: melakukan percakapan langsung dengan peserta, baik tatap muka atau melalui telepon atau online. Wawancara membantu kita mendapatkan informasi lebih detail tentang pengalaman peserta terkait pelatihan.
- Diskusi kelompok: memfasilitasi diskusi di antara sekelompok peserta yang mengikuti pelatihan yang sama. Ini membantu kita mendapatkan wawasan dan umpan balik dari peserta mengenai pelatihan serta saran untuk perbaikan.
- Pengamatan: mengamati langsung perilaku peserta di tempat kerja. Dengan mengamati bagaimana mereka menyelesaikan tugas atau berinteraksi dengan tim, kita dapat melihat perubahan yang terjadi setelah pelatihan.
Setelah memilih metode yang sesuai, Anda dapat melanjutkan dengan mengumpulkan data.
4. Analisis Data
Setelah mengumpulkan data dari evaluasi pelatihan, langkah terakhir adalah melakukan analisis data. Hasil analisis ini nantinya menjadi dasar untuk melakukan perbaikan pada program pelatihan selanjutnya.
Baca Juga: Apa Itu Management Trainee? Simak Pengertian, Manfaat, hingga Komponennya Berikut Ini
Waktu yang Tepat untuk Evaluasi Pelatihan
Anda menentukan waktu terbaik untuk mengevaluasi pelatihan dengan mempertimbangkan tujuan dari evaluasi tersebut. Pertimbangkan waktu terkait penilaian, adaptasi, pengapliaksian, dan pencapain untuk merencanakan proses evaluasi.
Evaluasi pelatihan bisa dilakukan pada awal, pertengahan, atau akhir tahun tergantung pada tujuan evaluasi. Evaluasi awal dan pertengahan tahun umumnya dilakukan untuk membentuk program pelatihan dan pendekatan pelatihan.
Sementara evaluasi tahunan dilakukan untuk mengukur keberhasilan program pelatihan dan kinerja struktur. Evaluasi ini biasanya digunakan untuk tinjauan tahuan, rekrutmen, atau promosi.
Dengan demikian, dapat disimpulkan waktu terbaik untuk mengevaluasi pelatihan tergantung pada konteks dan tujuan evaluasi tersebut.
Baca Juga: Training Karyawan Baru: Tujuan, Jenis, dan Metodenya
Apa yang Harus Ada dalam Formulir Evaluasi Pelatihan?
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang harus ada dalam formulir evaluasi pelatihan, berikut adalah bagian dan pertanyaan yang dapat Anda gunakan dalam formulir evaluasi pelatihan.
1. Tujuan program
- Apakah tujuan program jelas terdefinisi?
- Apakah fasilitator mencakup semua tujuan program?
2. Materi dan relevansi
- Apakah materi yang disampaikan sesuai dengan pemahaman Anda?
- Apakah materi pelatihan teratur dan mudah dipahami?
- Apakah materi pelatihan mendukung tujuan program?
- Apakah materi yang diajarkan relevan dengan kebutuhan pekerjaan Anda?
3. Pengetahuan dan keefektifan fasilitator
- Apakah fasilitator memiliki pemahaman yang baik tentang materi program?
- Apakah fasilitator menyampaikan materi dengan baik?
- Apakah fasilitator berhasil menghasilkan interaksi antara peserta dengan tetap menciptakan lingkungan belajar yang aman?
- Apakah kecepatan pelatihan berjalan dengan baik?
- Apakah durasi sesi pelatihan sesuai dengan tujuan dan tingkat kesulitan materi?
4. Evaluasi program
- Apakah evaluasi program merupakan representasi yang adil dari materi yang diajarkan
- Apakah peran atau simulasi memberikan gambaran yang baik tentang materi program?
5. Fasilitas
- Apakah area pelatihan memiliki pencahayaan yang memadai?
- Apakah suhu ruangan nyaman untuk pelatihan?
- Apakah peserta memiliki akses ke komputer atau alat yang diperlukan untuk praktek dan simulasi?
Baca Juga: Problem Solving Skill: Pentingnya dalam Dunia Kerja dan Tips Meningkatkannya
Template Formulir Evaluasi Pelatihan
Untuk memudahkan Anda dalam penyusunan formulir evaluasi pelatihan, berikut template formulir yang bisa Anda unduh:
Unduh Template Formulir Evaluasi Pelatihan
Kesimpulan
Evaluasi pelatihan adalah proses yang dilakukan untuk menganalisis program pelatihan dan memastikan pencapaian tujuan yang diinginkan. Selain itu, evaluasi ini dapat mengukur pengalaman belajar, pengetahuan dan keterampilan baru, serta kepuasan yang dirasakan karyawan.
Agar Anda lebih fokus pada strategi pelaksanaan evaluasi pelatihan, Anda dapat mengandalkan Gajihub, sebuah software payroll dan HR untuk membantu Anda dalam mengelola data karyawan.
Dengan menggunakan software Gajihub, Anda dapat mengelola gaji, absensi, cuti, dan data karyawan dengan mudah dan efisien.
Yuk, coba gratis selama 14 hari melalui tautan ini dan rasakan kemudahannya.
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024
3 thoughts on “Evaluasi Pelatihan, Ketahui Arti, Manfaat, Hingga Langkahnya”