Tenaga Kerja Menua? Kenali Dampak, Tantangan, dan Cara Mengatasinya

tenaga kerja menua banner

Tenaga kerja merupakan salah satu aset paling berharga di dalam perusahaan. Namun, usia pekerja yang semakin menua melahirkan tantangan baru bagi para pebisnis. Meskipun demikian, tenaga kerja menua juga memberikan dampak positif yang dapat dirasakan perusahaan.

Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas tentang apa yang dimaksud dengan tenaga kerja menua, statistik perkembangannya, dampak, tantangan, hingga solusi menghadapinya.

Apa itu Tenaga Kerja Menua?

Tenaga kerja menua merupakan bagian dari orang-orang yang sudah bekerja dan telah mencapai usia tertentu, seperti 40 tahun ke atas. Namun, karena banyaknya baby boomer yang mencapai usia 65 tahun, usia 40 tahun terasa terlalu muda untuk disebut sebagai tenaga kerja yang sudah menua. Sebagai gantinya, Anda bisa menggunakan usia 55 tahun ke atas sebagai ukuran.

Ada berbagai alasan mengapa tenaga kerja menjadi lebih tua. Salah satunya adalah alasan keuangan, di mana banyak orang di atas usia 55 tahun terpaksa harus terus bekerja karena kurangnya rencana pensiun atau tabungan pensiun yang cukup.

Selain itu, harapan hidup yang lebih lama dan gaya hidup sehat juga membuat orang-orang tetap aktif dalam dunia kerja. Kemudian, generasi yang lahir setelah baby boomer jumlahnya pun lebih sedikit, sehingga tidak ada cukup orang yang dapat mengisi posisi yang ditinggalkan oleh baby boomer yang pensiun.

Baca Juga: Evaluasi Pelatihan, Ketahui Arti, Manfaat, Hingga Langkahnya

Statistik Tenaga Kerja Menua

Untuk memahami sejauh mana masalah tenaga kerja menua terjadi, Anda dapat melihat beberapa data statistik yang menunjukkan masalah tersebut. Misalnya, di Amerika Serikat setiapnya harinya ada 10.000 baby boomer (lahir di antara tahun 1946-1964) yang memutuskan untuk pensiun, sebab rata-rata usia pensiun berada di angka 61 hingga 65 tahun.

Hal ini tentu menimbulkan tantangan besar bagi tim HR, yakni bagaimana mengisi posisi yang ditinggalkan oleh baby boomer yang sudah pensiun, serta mencari pekerja muda yang memiliki keterampilan yang sesuai untuk menggantikan mereka.

Sementara di Indonesia, pada tahun 2020 lebih dari setengah (51,045) penduduk lansia masih aktif bekerja. Namun, dari presentase tersebut yang semakin meningkat sebagian besar merupakan pekera informal. Selama tahun 2011 hingga 2020, sekitar 85% pekerja lansia berada pada sektor informal dengan stagnan.

Di sisi lain, pemerintah menargetkan pada tahun 2024 pekerja lansia yang bekerja di sektor formal sudah mencapai 50% (Peraturan Presiden No. 88 Tahun 2021), sehingga dibutuhkan upaya untuk mewujudkan target tersebut.

Baca Juga: Pelatihan Lintas Karyawan: Arti, Manfaat, dan Langkahnya

tenaga kerja menua

Dampak dari Tenaga Kerja Menua

Dampak yang ditimbulkan dari tenaga kerja menua adalah sebagai berikut:

1. Penurunan Pengetahuan dan Pengalaman

Ketika pekerja yang lebih tua pensiun, pengetahuan dan pengalaman yang mereka miliki dalam bidang pekerjaan tertentu juga hilang. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kualitas dan efisiensi dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan.

2. Kekurangan Keterampilan

Dalam beberapa industri atau profesi yang terus berkembang, pekerja yang lebih tua mungkin tidak memiliki keterampilan baru yang dibutuhkan. Mereka mungkin tidak memiliki pemahaman yang mendalam tentang teknologi terbaru atau tren yang sedang berlangsung. Hal ini dapat menyebabkan kesenjangan keterampilan antara generasi yang lebih tua dan lebih muda.

3. Beban Finansial pada Sistem Pensiun

Dengan populasi yang menua, jumlah pensiunan yang membutuhkan dukungan keuangan dari sistem pensiun meningkat. Hal ini dapat menempatkan beban finansial yang lebih besar pada sistem pensiun negara atau perusahaan, yang dapat mengancam keberlanjutan dan stabilitas sistem tersebut.

4. Kurangnya Kesempatan Karier bagi Generasi Muda

Jika karyawan yang lebih tua tidak pensiun dengan tepat waktu, generasi muda dapat menghadapi keterbatasan kesempatan karier. Mereka mungkin sulit naik pangkat atau mendapatkan promosi jika posisi-posisi yang lebih tinggi diduduki oleh pekerja yang lebih tua yang menunda pensiun.

5. Perubahan dalam Dinamika Tim Kerja

Dengan adanya perbedaan generasi dalam tenaga kerja, dinamika tim kerja dapat berubah. Pekerja yang lebih muda mungkin memiliki ide-ide segar dan cara pandang yang berbeda, sementara pekerja yang lebih tua mungkin lebih konservatif dalam pendekatan mereka. Mengelola perbedaan ini secara efektif dapat menjadi tantangan.

Untuk mengatasi dampak-dampak ini, penting untuk mengimplementasikan strategi suksesi yang baik, seperti mentoring antargenerasi, pelatihan keterampilan, dan perencanaan pensiun yang tepat.

Berbagai upaya tersebut akan membantu memastikan transfer pengetahuan yang lancar, mengisi kesenjangan keterampilan, dan memastikan stabilitas finansial bagi pekerja yang pensiun.

Baca Juga: Siklus Hidup Organisasi: Pengertian, Tujuan, dan Tahapannya Menurut Ahli

Tantangan Tenaga Kerja Menua dan Solusinya

Sebagai bagian dari tim HR, ada beberapa tantangan terkait tenaga kerja menua yang akan Anda hadapi. Berikut adalah 5 masalah utamanya:

1. Steorotip

Masalah pertama yang perlu Anda perhatikan adalah adanya steorotip terhadap pekerja yang lebih tua. Sebab, mereka sering dianggap kurang fleksibel, kurang pandai dalam teknologi, lambat, kerap sakit, dan sebgainya.

Padahal, steorotip tersebut hanyalah penggeneralisasian semata yang membuat orang-orang tidak mau bekerja sama. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk mengajak anggota tim meninggalkan steorotip tersebut.

Tekankan bahwa tim yang terdiri dari berbagai usia justru memberikan peluang berlimpah bagi setiap bisnis. Sebab, pemikiran segar yang dipadukan dengan pengalaman dapat menghasilkan tim dan pekerjaan yang sangat efektif.

Tim yang terdiri dari berbagai usia memberikan peluang berlimpah bagi setiap bisnis – pemikiran segar yang dipadukan dengan pengalaman dapat menghasilkan tim dan pekerjaan yang sangat efektif.

2. Abseentesim 

Abseenteism menjadi salah satu tren di kalangan tenaga kerja menua. Hal ini dapat disebabkan oleh kesehatan mereka yang menurun atau karena kehilangan motivasi. Apapun alasannya abseenteism tetap menyebabkan perusahaan menghabiskan uang.

Namun, sebelum membuat kesimpulan tentang tingginya tingkat abseenteism pada karyawan yang lebih tua, Anda harus terlebih dahulu mencari tahu alasan yang sebenarnya.

Cukup tanyakan baik-baik kepada mereka, sebab mungkin alasannya cukup sederhana dan bisa dengan mudah diatasi.

Di sebuah perusahaan pos besar di Eropa, ada masalah dengan karyawan yang lebih tua sering absen. Mereka sering absen dalam waktu yang lama karena memiliki masalah kesehatan yang berkelanjutan.

Awalnya, perusahaan mengira masalah ini disebabkan oleh beban kerja yang terlalu berat. Maka mereka memberikan liburan tambahan kepada karyawan yang lebih tua untuk mengatasi masalah ini. Namun, ternyata langkah ini tidak banyak membantu. Meskipun biayanya tinggi, tingkat absensi pada karyawan yang lebih tua tetap tinggi.

Akhirnya, perusahaan memutuskan untuk bertanya langsung kepada karyawan yang lebih tua apa masalah sebenarnya. Mereka menemukan bahwa masalahnya bukan karena ingin liburan lebih banyak.

Permasalahannya terletak pada tugas-tigas manual yang menyebabkan masalah kesehatan kronis. Dengan mengotomasikan tugas-tugas tersebut, perusahaan berhasil mengurangi tingkat absensi secara signifikan pada karyawan yang lebih tua.

Baca Juga: Apa Itu Abseenteism? Simak Arti, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya Berikut Ini

3. Masalah Kesehatan

Pekerja yang lebih tua memiliki risiko lebih tinggi terkena masalah kesehatan, dan 75% pekerja di atas usia 50 tahun menderita penyakit kronis.

Sebagai HR, Anda perlu menyesuaikan kebijakan kesehatan dan kesejahteraan mereka untuk mengakomodasi masalah kesehatan ini dan tetap mempertahankan pekerja yang lebih tua di tempat kerja.

Selain itu, Anda juga perlu menilai aksesibilitas bisnis untuk pekerja yang terpengaruh oleh penyakit yang terkait usia, seperti masalah mobilitas atau kesulitan lainnya.

Ini bisa berarti mengubah rencana asuransi kesehatan, menyediakan rencana pensiun yang baik, memberikan alat untuk mengurangi tekanan fisik, atau menambah opsi cuti yang dibayar.

4. Menunda Pensiun

Menunda pensiun adalah tren umum di tempat kerja yang semakin tua. Namun, sebelum meminta karyawan di atas usia tertentu untuk menunda pensiun, pertimbangkan dengan baik. Pertahankan bakat terbaik Anda dan libatkan mereka dalam melatih karyawan muda.

Beberapa cara mempertahankan mereka adalah menerapkan kebijakan jam kerja yang fleksibel dan gaji kompetitif. Bagi karyawan yang telah menua, jam kerja fleksibel sangat penting untuk menciptakan pengalaman kerja yang lebih baik.

Berikut beberapa hal terkait jam kerja fleksibel yang dapat diterapkan perusahaan:

  • Memungkinkan karyawan penuh waktu secara perlahan beralih menjadi karyawan paruh waktu dalam beberapa tahun
  • Merekrut pensiunan untuk proyek-proyek singkat
  • Menawarkan peran paruh waktu bagi karyawan yang akan segera pensiun
  • Menawarkan posisi musiman
  • Menerapkan kesempatan berbagi pekerjaan bagi karyawan.

5. Succession 

Salah satu tugas penting dari pekerja yang lebih tua adalah mentransfer pengetahuan dan pengalaman mereka kepada rekan kerja yang lebih muda. Jadi, ini adalah hal yang perlu dipertimbangkan karena suatu hari karyawan yang lebih tua tetap akan pensiun.

Oleh karena itu, Anda perlu mempertimbangkan untuk mengadakan pelatihan agar karyawan yang lebih tua dapat memberikan bimbingan kepada yang lebih muda, misalnya dalam hal meningkatkan keterampilan yang diperlukan.

Gunakan program pembelajaran dan pengembangan yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

Baca Juga: Succession Management: Arti, Manfaat, Hingga Hambatannya

tenaga kerja menua

Inovasi dan Teknologi dalam Mengatasi Tenaga Kerja Menua

Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan pada tenaga kerja menua adalah dengan melakukan inovasi dan menerapkan teknologi yang dapat memudahkan pekerjaan mereka. Berikut beberapa di antaranya yang bisa Anda terapkan:

1. Pengenalan Teknologi Baru dalam Peningkatan Keterampilan

Dalam mengatasi kesenjangan keterampilan antara pekerja yang lebih tua dan teknologi yang terus berkembang, perusahaan dapat mengadopsi teknologi baru dalam program pelatihan dan pengembangan keterampilan. Misalnya, pelatihan menggunakan simulasi virtual dapat membantu pekerja yang lebih tua mempelajari keterampilan baru dengan cara yang interaktif dan menarik.

2. Pemanfaatan Pembelajaran Digital dan E-Learning

Melalui pemanfaatan teknologi digital dan platform e-learning, pekerja yang lebih tua dapat mengakses materi pembelajaran secara online, sesuai dengan kecepatan dan kebutuhan mereka sendiri. Pelatihan berbasis digital ini memungkinkan mereka untuk memperbarui keterampilan mereka dengan fleksibilitas dan lebih efisien.

3. Integrasi Teknologi Otomatisasi

Perusahaan dapat memanfaatkan teknologi otomatisasi seperti robotik atau mesin otomatis untuk menggantikan atau membantu pekerja dalam tugas-tugas yang memerlukan kekuatan fisik yang besar. Hal ini dapat mengurangi risiko cedera dan memberikan kesempatan bagi pekerja yang lebih tua untuk terus berkontribusi dengan aman.

4. Implementasi Alat dan Sistem Teknologi yang Mudah Digunakan

Untuk memastikan penggunaan teknologi yang sukses oleh pekerja yang lebih tua, penting untuk memilih alat dan sistem yang mudah digunakan. Tampilan yang sederhana, instruksi yang jelas, dan pelatihan yang memadai dapat membantu pekerja yang lebih tua untuk mengadopsi teknologi dengan lebih cepat dan efektif.

Salah satu upaya otomatisasi yang dapat Anda lakukan adalah dengan Gajihub, sebuah software payroll dan HR yang akan mempermudah karyawan, termasuk pekerja yang lebih tua terkait aspek administrasi.

Dengan Gajihub karyawan dapat dengan mudah melakukan absensi, melihat slip gaji, mengatur cuti, mengurus reimbursement, dan masih banyak lagi. Hal ini tentu membantu tenaga kerja yang telah menua dalam mengurangi keruimitan dan meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan administrasi karyawan.

Tertarik? Klik gambar di bawah ini untuk coba gratis selama 14 hari.

gajihub 1

Baca Juga: HR Digital: Arti, Manfaat, Tahap, dan Langkah Implementasinya

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, tenaga kerja menua dapat memberikan dampak bagi perusahaan, yaitu memberikan pengalaman dan pengetahuan yang luas, stabilitas, serta kemampuan dalam mentoring dan succession, sehingga perusahaan bisa mencapai kesuksesan jangka panjang.

Perusahaan juga harus mengatasi tantangan yang disebabkan tenaga kerja menua, seperti penurunan produktivitas dan keterampilan yang tidak relevan.

Nah, untuk mempermudah seluruh karyawan dalam hal administrasi, Anda dapat mengandalkan Gajihub.

Yuk, coba gratis selama 14 hari melalui tautan ini dan rasakan kemudahannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *