Karyawan merupakan aset paling berharga di dalam organisasi. Itulah mengapa kian hari tim HR semakin banyak menangani tanggung jawab yang berkaitan dengan kesejahteraan karyawan.
Berbagai tanggung jawab tersebut mencakup masalah payroll, kehadiran, employee engagement, dan masih banyak lagi.
Dengan banyaknya tugas yang diemban oleh tim HR, mereka kerap menghadapi macam-macam tantangan dan kesulitan untuk menentukan prioritas.
Salah satu cara efektif untuk mengatasi hal ini adalah dengan menerapkan kerangka kerja Objective dan Key Results (OKR).
Dengan penekatan berbasis data, OKR dapat mempermudah tim HR dalam mencapai target sekaligus mendukung tujuan besar organisasi.
Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas pengertian, contoh OKR tim HR, manfaat, dan cara membuatnya.
Apa yang Dimaksud dengan OKR HR?
OKR HR adalah kerangka kerja yang membantu tim HR menetapkan tujuan yang terstruktur dan berbasis data, sekaligus mengukur hasilnya.
OKR membantu menentukan tujuan, melacak hasil utama, dan mencapai target yang berdampak positif pada organisasi. Berikut penjelasan lengkapnya:
Objectives (Tujuan)
Menggambarkan tindakan spesifik yang ingin dicapai di masa depan. Ini adalah arah yang ingin Anda tuju.
Key Results (Hasil Utama)
Metrik yang digunakan untuk mengukur kemajuan Anda menuju tujuan. Hasil ini menunjukkan bagaimana cara Anda mencapainya.
OKR biasanya ditetapkan secara tahunan dan dipecah lagi menjadi target kuartalan agar lebih mudah dikelola.
OKR yang baik harus bersifat ambisius untuk mendorong pertumbuhan perusahaan.
Objectives menyampaikan visi besar, sementara Key Results membantu mengukur kemajuan.
Pengukuran ini bisa menggunakan skala tertentu, seperti persentase (0%-100%) atau angka lainnya sesuai kebutuhan tim HR.
Baca Juga: 12 Contoh KPI Karyawan dan Cara Mengukurnya
Apa Manfaat OKR untuk Tim HR?
Dengan menggunakan OKR, tim HR akan merasakan berbagai manfaat seperti:
1. Dapat Menetapkan tujuan yang jelas
Dengan menetapkan tujuan yang konkret dan realistis, tim HR bisa lebih memahami apa yang ingin dicapai sekaligus menciptakan langkah-langkah untuk mencapainya.
2. Meningkatkan fokus
OKR membantu tim HR memusatkan perhatian pada prioritas utama.
Dalam praktiknya, HR sering kali berusaha menangani terlalu banyak hal sekaligus, yang justru membuat tidak fokus. OKR membantu menyusun prioritas agar lebih terarah.
3. Melacak dan mengukur progress
Dengan menetapkan tujuan spesifik, tim HR bisa lebih mudah melacak progress, memprioritaskan sumber daya, dan memastikan dampak kerja HR terhadap organisasi lebih terukur.
Selain itu, karena OKR bersifat transparan dan dapat diukur, tanggung jawab masing-masing individu dalam tim menjadi lebih jelas.
Baca Juga: Perbedaan OKR dan KPI, Mana yang Lebih Baik?
Apa Saja Contoh OKR untuk Tim HR?
Tim HR selalu memiliki banyak tanggung jawab yang harus dikerjakan.
OKR membantu mereka tetap fokus pada tujuan utama dan mendukung peningkatan kinerja perusahaan.
Berikut adalah contoh OKR tim HR yang dapat Anda gunakan sebagai referensi untuk mengembangkan OKR tim Anda.
Contoh OKR Tim HR untuk Mengembangkan Budaya Perusahaan
Objective 1: Meningkatkan budaya perusahaan.
Key Results:
- Melaksanakan survei budaya perusahaan.
- Mengidentifikasi 2 area utama yang perlu ditingkatkan berdasarkan hasil survei.
- Mengusulkan 5 perubahan untuk meningkatkan budaya kerja di perusahaan.
Objective 2: Membangun budaya yang kuat untuk meningkatkan keterlibatan dan motivasi karyawan.
Key Results:
- Menyusun rencana komunikasi untuk memberikan informasi terkini kepada karyawan tentang perkembangan organisasi.
- Meluncurkan program penghargaan pegawai untuk mengapresiasi mereka yang menjunjung nilai-nilai perusahaan.
- Mengadakan 2 kegiatan team building setiap kuartal.
Contoh OKR Tim HR untuk Employee Engagement
Objective 3: Meningkatkan employee engagement
Key Results:
- Mengumpulkan employee engagement survey setiap bulan.
- Meningkatkan skor keterlibatan hingga mencapai 90% berdasarkan data survei.
- Melakukan wawancara dengan 10 karyawan.
Contoh OKR Tim HR untuk Rekrutmen
Objective 4: Meningkatkan branding perusahaan sebagai tempat kerja.
Key Results:
- Melaksanakan proyek evaluasi nilai perusahaan sebagai tempat kerja (Employer Value Proposition).
- Meningkatkan skor eNPS (Employee Net Promoter Score) sebesar 15%.
- Menyusun panduan gaya bahasa dan nada untuk job description.
- Mengimplementasikan survei interview feedback untuk kandidat.
- Memenangkan penghargaan sebagai “Tempat Kerja Terbaik di [X].”
Baca Juga: 11 KPI untuk Rekrutmen yang Wajib HR Pahami
Objective 5: Meningkatkan rasio konversi kandidat sebesar 10%.
Key Results:
- Menyelesaikan evaluasi nilai perusahaan sebagai tempat kerja pada akhir kuartal pertama.
- Membuat program employee referral.
- Menganalisis dan memperbarui seluruh deskripsi pekerjaan agar sesuai dengan branding
- perusahaan yang diperbarui pada kuartal kedua.
Contoh OKR HR untuk Retensi Karyawan
Objective 6: Meningkatkan masa kerja rata-rata karyawan sebesar 50%.
Key Results:
- Meningkatkan skor kepuasan karyawan hingga 8 atau lebih.
- Membandingkan manfaat dan kompensasi perusahaan dengan standar pasar.
- Melakukan interview dengan 10 karyawan.
- Mengadakan sesi untuk membantu karyawan membuat roadmap karier mereka sendiri.
- Memperkenalkan opsi kerja fleksibel.
Objective 7: Meningkatkan skor eNPS dari 55 menjadi 70 pada akhir kuartal keempat.
Key Results:
- Melakukan survei 100% karyawan untuk menilai tingkat keterlibatan dan mengumpulkan feedback tentang employee experience di perusahaan pada akhir kuartal pertama.
- Memastikan 100% karyawan memiliki rencana pengembangan profesional bersama manajer mereka pada akhir kuartal pertama.
- Membuat program penghargaan formal untuk mengapresiasi kinerja karyawan dan mendukung budaya perusahaan pada akhir kuartal pertama.
- Mengevaluasi gaji dan total kompensasi dibandingkan dengan rata-rata industri pada akhir kuartal kedua.
Baca Juga: 9 Faktor yang Mempengaruhi Retensi Karyawan
Contoh OKR Tim HR untuk Kesejahteraan Karyawan
Objective 8: Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan karyawan.
Key Results:
- Meninjau dan menyediakan alternatif makanan ringan yang lebih sehat di kantor.
- Memberikan waktu 1 jam per hari untuk berolahraga.
- Menyediakan akses bagi karyawan untuk berkonsultasi dengan terapis.
- Mengurangi rata-rata hari sakit karyawan dari 2 menjadi 1 hari per bulan.
Contoh OKR Tim HR untuk Manajemen Kinerja
Objective 9: Standarisasi manajemen kinerja di seluruh perusahaan.
Key Results:
- Bekerja sama dengan tim kepemimpinan untuk memilih sistem manajemen kinerja yang tepat.
- Meluncurkan sistem tersebut ke seluruh tim.
- Mengumpulkan feedback tentang efektivitas sistem yang diimplementasikan.
Objective 10: Beralih ke manajemen kinerja berkelanjutan selama kuartal baru.
Key Results:
- 7 dari 10 manajer menerapkan proses check-in dua mingguan.
- Memindahkan semua karyawan ke proses evaluasi kinerja triwulanan.
- Memastikan 75% karyawan memiliki personal development plan (PDP) sebelum kuartal berakhir.
- Mencapai tingkat penyelesaian evaluasi kinerja sebesar 100% sebelum kuartal berakhir.
- Mengimplementasikan alat manajemen kinerja baru untuk mempermudah proses yang baru.
Baca Juga: Perbedaan Performance Management dan Performance Appraisal
Contoh OKR HR untuk Training dan Development
Objective 11: Memberikan training kepada karyawan agar lebih efektif.
Key Results:
- Menyediakan budget training untuk setiap karyawan dan memastikan 100% penggunaannya.
- Menetapkan 1 hari per bulan untuk self-development dan memastikan tingkat penggunaannya di atas 75%.
Objective 12: Meningkatkan kualitas training untuk meningkatkan skill staf.
Key Results:
- Meningkatkan skor rata-rata feedback training menjadi di atas 7.
- Mencapai tingkat penyelesaian 100% untuk program training wajib staf lini depan pada akhir kuartal 1.
- Menambahkan dua ujian sertifikasi dari pihak ketiga.
Contoh OKR HR untuk Employee Onboarding
Objective 13: Menyederhanakan dan meningkatkan proses onboarding karyawan baru.
Key Results:
- Membuat checklist dan onboarding document untuk semua karyawan baru.
- Meningkatkan skor kepuasan onboarding karyawan dari 70% menjadi 80%.
- Mengurangi tingkat kegagalan karyawan baru dalam 30 hari pertama dari 12% menjadi 4%.
- Melakukan 15 wawancara untuk mengidentifikasi area yang bisa ditingkatkan dalam proses onboarding.
Baca Juga: Rencana 30-60-90 Hari Onboarding: Arti, Struktur, dan Contohnya
Contoh OKR HR untuk Diversity dan Inclusion
Objective 14: Membangun budaya di mana semua karyawan merasa inklusif dan nyaman menyampaikan ide atau meminta dukungan.
Key Results:
- Melakukan survei untuk mengukur tingkat inklusi di seluruh organisasi pada akhir kuartal 1.
- Memastikan semua manajer menyelesaikan training tentang diversity dan inclusion pada akhir kuartal 1.
- Membuat personal development plan terkait inklusivitas untuk semua manajer pada akhir kuartal 2.
Contoh OKR HR untuk Kompensasi
Objective 15: Meningkatkan metrik kompensasi dan benefit untuk menjadi perusahaan yang lebih menarik bagi calon karyawan.
Key Results:
- Menyelesaikan compensation benchmarking untuk memastikan total kompensasi sesuai dengan rata-rata industri pada akhir kuartal 2.
- Menggunakan employee feedback dan data HR untuk mengevaluasi kesesuaian total rewards karyawan sebelum akhir kuartal 2.
- Meningkatkan skor kepuasan karyawan (ESAT) dalam survei tahunan tentang compensation dan benefits dari 60% menjadi 80% pada akhir kuartal 4.
Baca Juga: Manajemen Reward: Pengertian dan Cara Menerapkannya
Contoh OKR HR untuk Efektivitas Manajemen
Objective 6: Membekali manajer dengan dukungan yang mereka butuhkan untuk menjalankan peran secara efektif.
Key Results:
- Melakukan survei kepada semua manajer untuk mengidentifikasi pain point dan area yang membutuhkan dukungan lebih.
- Membuat program people partner untuk membantu manajer baru di seluruh
Baca Juga: Tips Meningkatkan Produktivitas HR dalam Setiap Aspek
Bagaimana Cara Membuat OKR untuk Tim HR?
Membuat OKR HR adalah proses yang melibatkan kerjasama untuk menyelaraskan tujuan organisasi dengan kontribusi HR.
Berikut langkah-langkahnya:
1. Pahami Strategi dan Tujuan Organisasi
Pahami Tujuan Utama
Kenali apa saja tujuan besar organisasi untuk periode mendatang.
Tentukan Peran HR
Cari tahu bagaimana HR bisa mendukung tujuan tersebut, misalnya melalui pengelolaan talenta, peningkatan keterlibatan karyawan, atau program keragaman.
2. Tentukan Tujuan (Objectives)
Diskusi Bersama
Diskusikan dan kumpulkan ide dari tim terkait untuk menentukan tujuan HR.
Prioritaskan Tujuan
Pilih 2-3 tujuan yang paling penting dan relevan untuk difokuskan.
3. Buat Hasil Utama (Key Results)
Daftar Hasil yang Diinginkan
Untuk setiap tujuan, tentukan hasil spesifik yang ingin dicapai.
Pastikan Memilih Hasil Terukur
Pilih 2-5 hasil utama untuk setiap tujuan, yang bisa diukur dan menjadi indikator keberhasilan.
4. Selaraskan dan Delegasikan Tugas
Kaitkan dengan Tujuan Organisasi
Pastikan setiap OKR mendukung tujuan organisasi secara keseluruhan.
Tentukan Tanggung Jawab
Tugaskan setiap tujuan dan hasil utamanya kepada tim atau individu tertentu agar ada kejelasan tanggung jawab.
Baca Juga: KPI HRD: Penjelasan Mendalam dengan Metrik & Contoh
5. Finalisasi dan Komunikasikan kepada Tim
Review Bersama
Tinjau ulang OKR yang dibuat dengan tim untuk memastikan semuanya sesuai dan realistis.
Bagikan ke Semua Pihak
Komunikasikan OKR ini kepada seluruh organisasi agar semua pihak memahami arah dan fokus yang sama.
6. Implementasi dan Pemantauan
Integrasi ke Aktivitas Harian
Dorong tim untuk menjadikan OKR bagian dari pekerjaan harian mereka.
Cek Rutin
Jadwalkan pertemuan mingguan atau bulanan untuk mengevaluasi kemajuan, mengatasi hambatan, dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
7. Evaluasi dan Pembelajaran
Tinjau Hasil
Di akhir periode, tinjau hasil yang dicapai dibandingkan dengan target yang ditentukan.
Ambil Pelajaran
Diskusikan apa yang berhasil dan apa yang perlu diperbaiki untuk OKR berikutnya.
Dengan langkah-langkah ini, HR dapat membuat OKR yang terukur, fokus, dan relevan untuk mendukung keberhasilan organisasi.
Baca Juga: 10 Contoh OKR Tim Marketing dan Cara Menetapkannya
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, OKR merupakan alat yang dapat membantu tim HR menetapkan dan mengukur pencapaian tujuan strategis organisasi, khususnya yang berkaitan dengan karyawan.
Melalui pendekatan berbasis data, OKR memungkinkan tim HR untuk lebih fokus pada prioritas utama seperti rekrutmen, manajemen kinerja, dan pengembangan budaya perusahaan.
Untuk membuat OKR, tim HR harus memahami strategi organisasi, menentukan peran HR dalam dan menyusun OKR yang relevan dan ambisius.
Dalam membantu tim HR mencapai berbagai tujuan yang telah ditetapkan, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan sistem HRIS dari GajiHub.
Dengan sistem ini, tim HR dapat dengan mudah mengelola data karyawan hingga melakukan performance management.
Selain itu, GajiHub juga memungkinkan tim HR mengelola proses rekrutmen mulai dari onboarding hingga offboarding dengan lebih efektif.
Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- 16 Contoh OKR Tim HR, Manfaat, dan Cara Membuatnya - 9 January 2025
- 10 Contoh OKR Tim Marketing dan Cara Menetapkannya - 8 January 2025
- 12 Contoh KPI Karyawan dan Cara Mengukurnya - 8 January 2025