Pitching Adalah: Jenis, Manfaat, Cara, dan Tips Suksesnya

pitching adalah banner

Pitching adalah kegiatan menyampaikan ide bisnis kepada pihak potensial dengan tujuan tertentu. Dengan demikian, di dalam dunia bisnis kemampuan untuk melakukan pitching dengan sukses merupakan hal yang sangat penting.

Pitching juga tidak hanya soal memiliki rencana bisnis yang bagus, melainkan juga tentang bagaimana Anda menyampaikan ide secara efektif dan menarik.

Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa itu pitching, tujuan, manfaat bagi bisnis, hingga cara melakukannya.

Apa yang Dimaksud dengan Pitching?

Pitching adalah presentasi lengkap mengenai ide bisnis, yang ditujukan kepada pihak tertentu yang bisa mewujudkan ide tersebut menjadi kenyataan.

Pitching yang sukses tidak hanya menyajikan ide, tapi juga bisa meyaakinkan pendengar bahwa Anda memiliki rencana yang dapat berhasil. Dengan demikian, Anda harus memahami betul tentang siapa yang menjadi target pasar, apa yang membedakan ide Anda dengan ide lainnya, serta bagaimana ide tersebut cocok dengan kondisi pasar saat ini.

Di dunia bisnis sekarang, presentasi bisnis sangat diperlukan bagi para pengusaha untuk mendapatkan dukungan, baik sebagai dukungan finansial atau minat dari pelanggan.

Untuk membuat pitching yang sempurna, Anda perlu fokus pada detail-detail kecil dan kemampuan untuk membuat ide Anda unik.

Misalnya, jika Anda menargetkan penjualan atau investasi, Anda harus secara jelas menyampaikan visi, dengan didukung oleh prediksi keuangan yang kuat dan strategi yang menarik bagi target pasar Anda.

Baca Juga: Komunikasi Bisnis: Pengertian, Manfaat, Jenis, Masalah dan Solusinya

pitching adalah 1

Apa Saja Jenis Pitching dalam Bisnis?

Setiap jenis pitching, memiliki tujuan dan audiens yang berbeda. Oleh karena itu, Anda perlu memahami beberapa jenis pitching di dalam bisnis, seperti:

1. Investor Pitching

Investor pitching adalah presentasi yang bertujuan untuk menarik investor potensial. Di sini, Anda akan menyajikan ide bisnis beserta proyeksi keuangannya dan nilai secara mendetail. Pitching jenis ini biasanya berlangsung sekitar 5 hingga 10 menit, dan mencakup analisis pasar, model bisnis, hingga proposisi investasi.

2. Sales Pitching

Sales pitching dirancang untuk meyakinkan calon pelanggan akan kebutuhan produk atau layanan Anda. Umumnya presentasi akan disajikan secara singkat dan berlangsung beberapa menit hingga setengah jam.

Pitch ini harus jelas dalam menjelaskan manfaat produk atau layanan Anda, harga, dan call to action. 

3. Product Pitching

Jenis pitching ini berfokus untuk menyampaikan fitur dan manfaat unik pada produk atau layanan Anda. Durasinya bisa bervariasi, mulai dari beberapa menit hingga hitungan jam.

Presentasi terkait produk ini biasanya melibatkan penjelasan tentang kegunaannya, keunggulan, dan bagaimana produk tersebut bsia memecahkan masalah pelanggan.

4. Job Pitching

Job pitching adalah presentasi singkat tentang keterampilan dan pengalaman Anda kepada calon pemberi kerja. Artinya, Anda kaan mempromosikan diri Anda sebagai kandidat yang cocok untuk pekerjaan atau proyek tertentu.

5. Workplace dan Networking Pitching

Kedua jenis pitching ini digunakan dalam lingkungan kerja untuk mengusulkan ide atau proyek baru, atau duntuk terhubung dengan mitra bisnis potensial.

Di sini, Anda membutuhkan kemampuan elevator pitch atau menjelaskan ide secara singkat dan jelas dalam waktu singkat.

Baca Juga: Manajemen Bisnis: Pengertian, Fungsi, Komponen, dan Tips Mengelolanya

Apakah Pitching Penting bagi Bisnis Perusahaan?

peer-to-peer feedback 2

Ya, sangat pentin, sebab melakukan pitching adalah langkah penting bagi semua perusahaan, terutama untuk perusahaan yang sedang merintis bisnisnya.

Berikut adalah sejumlah alasan yang membuat pitching begitu penting:

1. Memperoleh Investasi dan Pendanaan

Bagi bisnis kecil, mendapatkan dana bisa membuat perbedaan besar. Pitch bisnis yang menarik dapat menarik minat investor dengan jelas menjelaskan ide bisnis Anda, potensi pasar, dan rencana kesuksesan Anda. Ini kesempatan Anda untuk menunjukkan mengapa perusahaan Anda patut dipertimbangkan untuk diinvestasikan.

2. Mendapatkan Pelanggan Baru

Pitching tidak hanya untuk investor, tapi juga untuk menarik pelanggan baru. Saat Anda menjelaskan produk secara jelas, Anda bisa meyakinkan calon pelanggan tentang kehebatan produk atau layanan perusahaan.

Selain itu, pitching juga bisa membantu menjelaskan perbedaan dan keunikan bisnis perusahaan Anda dengan bisnis lainnya.

3. Membangun Brand Perusahaan

Bagi perusahaan yang masih merintis atau startup, membangun brand adalah salah satu usaha penting. Melalui pitching, Anda bisa memperkenalkan visi, misi, dan nilai-nilai bisnis kepada audiens yang lebih luas.

Intinya, pitching tidak hanya tentang menjual produk atau layanan, melainkan juga tentang memperkenalkan dan membangun brand image perusahaan di pasar.

4. Jaringaan dan Kemitraan

Pitching bisnis membuka pintu untuk jaringan dan kemitraan. Mereka memberi Anda kesempatan untuk terhubung dengan bisnis lain, pemimpin industri, dan calon mitra yang bisa memberikan sumber daya, saran, dan dukungan penting.

5. Perencanaan Strategis dan Kepastian

Proses membuat pitch bisnis membantu Anda memahami dan menjelaskan strategi bisnis perusahaan secra jelas. Hal ini membantu Anda untuk memiliki arah yang jelas bagi bisnis, serta menyempurnakan rencana dan menetapkan tujuan yang jelas.

Baca Juga: 7 Tips Pembukaan Presentasi dan Contohnya

gajihub 3

Apa Saja Keterampilan yang Dibutuhkan untuk Pitching?

Untuk dapat melakukan pitching dengan sukses, ada bebarapa keterampilan penting yang perlu Anda kuasai, di antaranya adalah:

1. Komunikasi yang Jelas

Kemampuan untuk menyampaikan ide dengan jelas dan mudah dipahami. Hal ini termasuk kemampuan berbicara dengan percaya diri, mengatur kata-kata dengan baik, dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai dengan audiens.

2. Riset yang Kuat

Selanjutnya, Anda perlu memiliki kemampuan riset dan pemahaman mendalam tentang industri Anda, pasar target, pesaing, dan tren pasar. Hal ini memungkinkan Anda untuk mendukung argumen Anda dengan data dan fakta yang relevan, membuat pitch Anda lebih meyakinkan.

3. Strategi yang Matang

Dengan kemampuan strategi yang matang, Anda bisa menyampaikan pesan dan memposisikan bisnis di pasaran. Hal ini mencakup memahami kebutuhan dan keinginan audiens, serta menyesuaikan pitch dengan materi-materi tersebut.

4. Kreativitas dalam Pemecahan Masalah

Skill ini berkaitan dengan kemampuan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi audiens Anda dan menawarkan solusi yang inovatif.

Ini bisa melibatkan penggunaan teknologi baru, pendekatan baru terhadap bisnis, atau strategi pemasaran yang kreatif.

5. Kemampuan Kepemimpinan dan Kerjasama Tim

Memiliki kemampuan untuk memimpin tim dengan efektif dan bekerja sama dengan anggota tim lainnya. Ini penting terutama jika Anda menyajikan pitch kepada investor atau tim manajemen yang membutuhkan keyakinan bahwa Anda bisa memimpin dan mengelola tim dengan baik.

6. Kecerdasan Emosional dan Empati

Kecerdasan ini bertguna untuk memahami perasaan dan perspektif audiens Anda serta beradaptasi dengan mereka.

Dengan demikian, Anda dapat membangun koneksi yang lebih dalam dengan audiens Anda dan membuat mereka merasa didengar dan dipahami.

Baca Juga: 15 Contoh Penutupan Presentasi, Strategi, dan Tipsnya

Bagaimana Langkah Membuat Pitching yang Efektif?

pitching adalah 2

Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk menghasilkan pitching yang efektif, yaitu:

1. Mulai dengan Elevator Pitch

Elevator pitch adalah pitch paling singkat yang perlu Anda kuasai. Dinamakan “elevator pitch” karena seharusnya bisa disampaikan dalam waktu singkat, seperti saat naik lift.

Bayangkan Anda memiliki waktu satu menit untuk meyakinkan seseorang untuk berinvestasi dalam bisnis Anda.

2. Fokus pada Peluang Bisnis

Investor ingin mengetahui apa peluang bisnis yang Anda tawarkan. Mereka ingin tahu apa kebutuhan yang sudah Anda identifikasi dan bagaimana rencana untuk memanfaatkannya.

3. Teliti Persaingan

Selanjutnya, Anda harus memahami pesaing Anda. Misalnya, dengan menyertakan hasil riset tentang pesaing dan tunjukkan bagaimana bisnis Anda berbeda di antara para pesaing.

4. Kenali Target Anda

Investor ingin tahu siapa calon pelanggan Anda. Oleh karena itu, jangan lupa untuk menjelaskan siapa target pasar Anda dan bagaimana Anda berencana untuk menjangkau mereka.

5. Ketahui Strategi Pemasaran

Selain audiens, tentunya investor juga ingin mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang Anda rencanakan untuk bisnis tersebut.

Baca Juga: Contoh SOP Tim Marketing, Cara Membuat, dan Manfaatnya

6. Tunjukkan Kemampuan Keuangan

Investor ingin melihat bahwa Anda mengelola keuangan bisnis Anda dengan baik. Jadi, sertakan laporan keuangan Anda dan jelaskan bagaimana Anda akan mengalokasikan investasi mereka.

7. Perhatikan Detail

Pastikan semua detail dalam pitch Anda benar dan rapi. Hindari kesalahan yang dapat mengurangi kepercayaan investor pada Anda.

8. Tetap Realistis

Jangan berjanji pada investor hal-hal yang tidak realistis. Sebaliknya, Anda bisa memberikan proyeksi yang masuk akal dan berdasarkan data yang kuat.

9. Tim Kerja

Jika Anda memiliki tim atau mitra, bawa mereka dalam pitch Anda. Ini menunjukkan kepada investor bahwa Anda memiliki dukungan yang solid untuk menjalankan bisnis.

10. Buat Pitch Multi-Level

Buat versi singkat dan versi lebih panjang dari pitch Anda. Versi singkat cocok untuk situasi di mana Anda memiliki waktu terbatas, sementara versi panjang dapat memberikan detail yang lebih mendalam kepada investor yang tertarik.

Baca Juga: Jobdesk Business Analyst, Skill Penting, Hingga Kisaran Gajinya

pitching adalah 3

Apa Saja Tips Sukses untuk Pitching?

Selain dengan beberapa cara di atas, berikut adalah tips tambahan yang bisa Anda lakukan untuk menjelaskan ide Anda secara maksimal kepada orang lain:

1. Pahami Audiens

Penting untuk memahami siapa yang akan mendengarkan presentasi Anda, sebab setiap orang memiliki pandangan yang berbeda.

Oleh karena itu, cobalah untuk memikirkan tentang bagaimana orang-orang akan mendengarkan presentasi Anda. Apa yang menjadi fokus mereka? Apa yang menjadi masalah atau tantangan bagi mereka? Dengan memahami hal ini, Anda akan lebih mudah membuat presentasi yang relevan dan meyakinkan.

2. Gunakan Teknik Storytelling

Menceritakan sebuah kisah atau storytelling akan membuat orang merasa terhubung secara emosional dengan ide Anda.

Jadi, Anda bisa mencoba untuk membangun presentasi Anda seperti sebuah kisah. Mulailah dengan pengantar yang menarik, kemudian ceritakan masalah atau tantangan yang perlu diatasi, dan akhiri dengan solusi atau jawaban dari masalah tersebut.

3. Kenali Masalah yang Ingin Dipecahkan

Setiap presentasi harus menjawab satu pertanyaan, yaitu bagaimana ide ini bisa membantu orang lain. Nah, untuk menjawab pertanyaan ini, tentunya Anda perlu memahami masalah atau tantangan yang dihadapi oleh pendengar Anda.

Coba pikirkan apa yang menjadi masalah atau tantangan bagi orang-orang yang akan mendengarkan presentasi Anda. Bagaimana ide Anda bisa membantu mereka mengatasi masalah tersebut?

Baca Juga: 13 Strategi Pemecahan Masalah, Arti, dan Tahapannya

4. Dapatkan Persetujuan Bersama

Orang kerap terpengaruh oleh apa yang dilakukan orang lain. Dengan demikian, menciptakan persetujuan bersama dapat membantu Anda meyakinkan orang lain untuk menerima ide Anda.

Coba pikirkan bagaimana Anda bisa menggunakan perilaku untuk membantu Anda mendapatkan persetujuan dari orang lain. Misalnya, Anda bisa menyebutkan bahwa sebagian besar orang sudah melakukan hal yang sama seperti yang Anda usulkan.

5. Tunjukkan, Jangan Hanya Katakan

Melihat sesuatu dengan mata kepala sendiri akan membuat orang lebih percaya. Oleh karena itu, penting untuk menunjukkan ide Anda kepada orang lain dengan cara yang mudah dipahami.

Anda bisa menggunakan visual atau contoh konkret untuk menjelaskan ide Anda kepada orang lain. Sebagai contoh, Anda bisa menunjukkan bagaimana ide Anda bekerja melalui demo atau presentasi visual.

6. Sertakan Bukti atau Data Pendukung

Cerita saja tidak cukup. Anda juga perlu menyediakan bukti atau data pendukung untuk mendukung ide Anda.
Coba pikirkan apa yang menjadi bukti atau data yang dapat mendukung ide Anda. Misalnya, Anda bisa menyertakan data tentang seberapa efektif ide Anda telah terbukti dalam kasus-kasus sebelumnya.

7. Tunjukkan Kepribadian Anda

Selain menjelaskan ide Anda dengan baik, Anda juga perlu menunjukkan kepribadian Anda kepada orang lain.
Mulailah dengan berbicara dan menggunakan bahasa tubuh yang menunjukkan kepercayaan diri. Jangan lupa untuk tetap tenang dan berusaha menjaga emosi Anda ketika mendapat tanggapan dari orang lain.

8. Akhiri dengan Call to Action

Terakhir, pastikan untuk memberi tahu orang lain apa yang harus dilakukan (call to action) setelah presentasi Anda selesai.
Cobalah untuk memberikan instruksi yang jelas dan spesifik kepada orang lain tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Misalnya, Anda bisa mengajak mereka untuk melakukan pembelian atau untuk mengikuti langkah-langkah tertentu untuk mengimplementasikan ide Anda.

Baca Juga: Jobdesk CFO, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya

Kesimpulan

Setelah membaca artikel di atas, tentunya Anda semakin memahami bahwa pitching adalah kegiatan yang sangat penting dalam dunia bisnis, di mana Anda akan menyampaikan ide bisnis dengan tujuan tertentu kepada pihak-pihak potensial, seperti investor, calon pelanggan, ataupun mitra bisnis.

Untuk berhasil dalam pitching, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan, seperti memahami audiens dan kemampuan storytelling agar dapat memikat audiens dengan cara yang menarik.

Selain itu, penting juga untuk mengidentifikasi masalah, menjelaskan solusi-solusi terkait, hingga memberikan data pendukung untuk memperkuat strategi pitching dan meraih kepercayaan audiens.

Nah, agar Anda dan tim dapat lebih fokus dalam melakukan pitching kepada pihak potensial, Anda dapat mengusulkan terkait penggunaan software payroll dan HR dari Gajihub, yang dapat mempermudah urusan administrasi karyawan.

Melalui software ini, karyawan yang bertugas dalam melakukan pitching, dapat melakukan pencatatan kunjungan klien, yang nantinya akan dikalkulasi secara otomatis ke sistem payroll Gajihub.

Selain itu, melalui fitur employee self service (ESS), karyawan juga bisa melakukan presensi secara mandiri, hingga pengajuan izin dan cuti. Tertarik mencoba? Yuk, kunjungi tautan ini dan dapatan coba gratis hingga 14 hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *