Jobdesk UX Writer, Skill, Gaji, dan Bedanya dengan Copywriter

jobdesk ux writer banner

Dalam membangun sebuah website atau aplikasi, dibutuhkan peran seorang UX writer untuk menyusun berbagai teks dan pesan yang muncul pada user interface (antarmuka pengguna). Dengan demikian, jobdesk UX writer berfokus pada elemen-elemen tertentu, seperti menu, label, error messages, hingga chatbot. 

Dalam melakukan pekerjaannya, seorang UX writer harus bisa menciptakan keseimbangan antara brand voice dan tulisan yang mudah dipahami oleh pengguna dengan berbagai latar belakang, usia, dan kemampuan yang berbeda-beda, untuk meningkatkan pengalaman mereka dengan produk.

Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa itu ux writer, jobdesk, skill penting, hingga kisaran gajinya di Indonesia.

Apa yang Dimaksud dengan UX Writer?

Seorang user experience (UX) writer adalah seseorang yang bertanggung jawab dalam menciptakan teks untuk aplikasi, website, dan produk digital lainnya yang membantu pengguna menavigasi produk tersebut.

Sebagai seorang UX writer, Anda bertugas menemukan kata-kata untuk menu, definisi, tombol, label, chatbot, error messages, atau instruksi untuk membimbing user baru menggunakan produk dengan membuat tulisan-tulisan kecil yang disebut “microcopy”.

Dengan demikian, Anda harus ampu menciptakan microcopy yang intuitif bagi pengguna, sesuai dengan brand voice dan mudah dipahami oleh kebanyakan orang, termasuk orang-orang dengan berbagai kemampuan, usia, identitas gender, dan latar belakang.

Dengan produk digital yang semakin kompleks, peran Anda dibutuhkan untuk mengoptimalkan prinsip-prinsip psikologi pengguna, user research, dan user testing, agar dapat menciptakan teks yang membantu user merasa nyaman dan terbantu saat menggunakan produk atau layanan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa UX writing bukan hanya tentang menyusun kata-kata, tetapi juga tentang memahami kebutuhan dan perilaku pengguna untuk menciptakan pengalaman yang memuaskan.

Baca Juga: Jobdesk Network Engineer, Skill, dan Kisaran Gajinya di Indonesia

jobdesk ux writing 1

Apakah UX Writer Sama dengan Copywriter?

Tidak, meskipun keduanya sama-sama profesi di bidang kepenulisan, namun UX writer dan copywriter memiliki peran yang berbeda. UX writer merupakan bagian dari tim produk desain, sementara copywriter berada dalam tim pemasaran.

UX writer bertugas membuat teks untuk UI produk dan elemen-elemen lain yang membentuk pengalaman pengguna, sedangkan copywriter menulis teks untuk materi pemasaran dan iklan seperti halaman utama situs web, artikel blog, keterangan media sosial, dan buletin email.

Semua jobdesk UX writer bertujuan untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan membantu merreka saat menggunakan situs web, aplikasi, atau software, sementara tujuan utama copywriter adalah menarik user baru dan meyakinkan mereka untuk melakukan tindakan tertentu seperti melakukan pendaftaran atau berlangganan produk.

Baca Juga: Jobdesk Copywriter: Jenis, Gaji, Cara, dan Skill yang Dibutuhkan

Apa Saja Jobdesk UX Writer?

Berikut beberapa jobdesk UX writer secara umum:

1. Menentukan Lingkup Proyek dan Melakukan Penelitian

Sebelum mulai menulis, UX writer harus memahami proyek secara menyeluruh. Tujuannya adalah untuk memahami siapa pengguna target (untuk siapa Anda menulis) dan konteks penggunaan produk. Tahap ini mungkin akan melibatkan:

  • Melakukan penelitian pengguna atau mengacu pada wawasan yang telah dikumpulkan oleh UI/UX designer dan UX researcher. 
  • Melakukan penelitian terhadap kompetitor untuk memahami standar industri atau praktik terbaik terkait teks produk.
    Menetapkan tujuan yang jelas untuk konten.
  • Mengacu pada panduan gaya dan dokumentasi untuk membuat keputusan desain konten.

2. Menciptakan Ide dan Menulis Draf

Selanjutnya, Anda perlu melakukan brainstorming menggunakan kata-kata untuk menciptakan beberapa draf dan versi, agar dapat menemukan solusi terbaik. Anda dapat membuat draf tersebut di Google Doc atau langsung di dalam prototipe produk, umumnya menggunakan Figma.

Proses ini mungkin melibatkan:

  • Bekerja sama dengan desainer UX dan UI untuk memahami alur pengguna dan membuat wireframe produk.
  • Menciptakan banyak versi teks untuk setiap titik interaksi pengguna.
  • Menerima feedback dan melakukan perbaikan pada draf-draf tersebut.
  • Memilih satu atau dua versi terbaik.

3. Membuat Prototipe dan Melakukan Uji Coba

Saat copy mulai terbentuk, jobdesk UX writer selanjutnya adalah membuat prototipe dan melakukan pengujian. Hal ini membantu menyelesaikan masalah, mengidentifikasi area di mana teks dapat ditingkatkan, dan menguji seberapa baik teks tersebut dapat mendukung pengalaman user dalam menggunakan produk.

Langkah ini dapat melibatkan:

  • Menggabungkan ide teks yang sudah matang dengan prototipe hampir final untuk memajukan desain keseluruhan.
  • Bekerja sama dengan UI/UX designer untuk melakukan penyesuaian terakhir.
  • Melakukan pengujian dengan pengguna nyata untuk mendapatkan feedback dan melakukan perbaikan.

4. Mengawasi Pengujian dan Iterasi Berkelanjutan

Setelah teks diluncurkan, baik dalam konteks produk baru atau penambahan/pembaruan produk yang sudah ada, Anda perlu memantau kinerja Anda sendiri dan melakukan iterasi sesuai kebutuhan.

Tahap ini mungkin melibatkan:

  • Melakukan A/B testing untuk membandingkan berbagai versi teks.
  • Mengumpulkan feedback dari pengguna secara teratur dan melacak indikator kinerja kunci untuk memastikan bahwa teks mencapai tujuannya.
  • Memperbarui teks berdasarkan hasil pengujian dan feedback. 

5. Membuat dan Memperbarui Dokumentasi serta Panduan

Selama proses, UX writer akan membuat atau memperbarui dokumentasi desain konten yang relevan. Hal ini penting untuk memastikan konsistensi dalam teks produk.

Tahap ini melibatkan:

  • Membuat panduan gaya dan dokumentasi terkait penulisan produk.
  • Menjaga dokumentasi agar tetap terkini dan relevan dengan perkembangan produk.

Selain yang telah disebutkan di atas, jobdesk UX writer sehari-hari juga mencakup:

  1. Berkomunikasi dengan berbagai tim seperti produk, pemasaran, UX design, dan penelitian untuk menentukan kebutuhan tulisan dan strategi yang sesuai dengan tujuan bisnis.
  2. Bekerja sama dalam semua tahapan desain dengan UX designer, peneliti, pengembang, dan lainnya sesuai kebutuhan proyek.
  3. Membuat konsistensi dalam istilah dan penggunaan bahasa yang mudah dipahami pengguna.
  4. Menggunakan data dan metrik untuk membuat keputusan dan mengukur kemajuan.
  5. Membuat pola konten yang dapat digunakan secara luas.
  6. Menulis, mengedit, dan merawat teks-tulis kecil dan dokumentasi produk.
  7. Berpartisipasi dalam strategi desain konten, seperti melakukan audit konten.
  8. Berkontribusi dalam membuat panduan suara dan nada untuk menjaga konsistensi pengalaman pengguna.
  9. Meninjau hasil desain UX dan memberikan feedback.

Baca Juga: 15 Tips LinkedIn Content Writer untuk Menarik Klien dan Rekruter

gajihub 3

Apa Saja Skill yang Dibutuhkan Seorang UX Writer?

Untuk dapat melaksanakan jobdesk UX writer secara optimal, berikut beberapa skill yang perlu Anda kuasai:

1. Keterampilan Teknis

Dalam menulis copy untuk interface pengguna produk digital, Anda harus memiliki beberapa keterampilan teknis dan memahami bagaimana produk bekerja. Hal ini termasuk mengetahui tentang kode-kode di balik setiap interface yang dari luar tampak sederhana.

2. Keterampilan Technical Writing

Dalam UX writing, penting untuk menjelaskan dengan bahasa yang jelas dan ringkas cara menggunakan fitur-fitur produk. Dengan demikian, Anda harus mampu menjelaskan hal-hal teknis kepada pengguna dengan cara yang mudah dipahami.

3. Keterampilan Tata Bahasa

Pengetahuan tata bahasa atau grammar yang baik adalah hal penting bagi seorang penulis profesional. Hal ini membantu Anda memastikan teks yang dihasilkan bebas dari kesalahan pengejaan dan tata bahasa yang buruk.

4. User Research dan User Oriented

Selanjutnya, Anda harus memahami cara pengguna berinteraksi dengan produk digital, mulai dari memahami kebutuhan, preferensi, dan kelemahan pengguna untuk menciptakan pengalaman pengguna yang lebih baik.

5. Keterampilan Web Design

Memiliki pemahaman tentang desain web juga membantu Anda untuk memahami bagaimana elemen-elemen desain saling mempengaruhi dalam membentuk pengalaman pengguna. Dengan demikian, Anda dapat berkontribusi dalam pengembangan user interface aplikasi atau website. 

6. Keterampilan Dasar Usability Testing

Usability testing membantu Anda menemukan masalah dan area yang perlu diperbaiki dalam desain UX. Inilah yang membuat Anda harus memiliki pemahaman dasar tentang bagaimana melakukan pengujian tersebut.

Baca Juga: Jobdesk SEO Specialist, Skill Penting, Hingga Kisaran Gajinya

7. Keterampilan Analisis

Selanjutnya, Anda juga perlu memiliki kemampuan analisis data dan memahami hasil penelitian untuk menentukan keputusan terkait UX design yang tepat. Hal ini termasuk kemampuan untuk menginterpretasikan data dan membuat rekomendasi berdasarkan temuan analisis.

8. Keterampilan Komunikasi

Komunikasi yang baik sangat penting dalam pekerjaan UX writer, agar Anda dapat bekerja sama dengan anggota tim lainnya dan menyampaikan ide-ide secara jelas.

9. Strategi Konten

Selain menulis, UX writer juga harus memiliki pemahaman yang kuat tentang strategi konten. Hal ini mencakup pemahaman menyeluruh tentang seluruh proses konten. Artinya, Anda harus memahami kata-kata mana yang perlu digunakan, apa tujuannya, dan dampaknya terhadap tindakan user.

10. Design Tools

Terakhir, sebagai UX writer Anda juga harus memiliki pemahaman yang baik tentang desain secara umum. Anda tidak perlu menjadi ahli desain, namun Anda tetap harus memahami dasar-dasar cara kreja desain.

Dengan memahami alat desain yang digunakan, Anda dapat bekerja sama dengan tim desain dan menjelaskan ide-ide dengan lebih baik. Beberapa contoh alat desain di antaranya adalah Figma, Miro, Adobe XD, dan sebagainya.

Baca Juga: Jobdesk UI/UX, Keterampilan, Hingga Kisaran Gajinya

jobdeks ux writing 2

Bagaimana Cara Menjadi Seorang UX Writer?

Jika Anda tertarik untuk berkarier di bidang UX writer, berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:

1. Pelajari Keterampilan Menulis

Hal pertama yang perlu Anda lakukan adalah memiliki keterampilan menulis yang baik. Jika Anda ingin menjadi penulis UX, Anda harus memiliki kemampuan dasar menulis dan berkomunikasi yang baik dalam bahasa Inggris.

Penulisan UX membutuhkan penguasaan bahasa Inggris yang baik dan kemampuan menggunakan kata-kata sederhana. Praktik menulis yang terlalu rumit tidak berarti dalam penulisan UX, karena penulisan ini berpusat pada pengalaman pengguna.

2. Mempelajari Microcopy

Sebagian besar pekerjaan UX writer tidak terlihat oleh pengguna, namun sangat penting untuk pengalaman pengguna yang baik.

Untuk mempelajari UX writing, Anda harus memperhatikan teks pendek atau microcopy di aplikasi seluler Anda, deskripsi pada tombol barang elektronik Anda, atau deskripsi serupa pada produk digital lainnya.

3. Pelajari dan Pahami UX Design

Salah satu keterampilan dasar untuk menguasai UX writing adalah dengan mempelajari desain UX. UX writer berrpengalaman tahu bagaimana meningkatkan brand image melalui tulisan mereka, menumbuhkan kepercayaan pengguna, serta membantu mereka menavigasi seluruh aplikasi.

Oleh karena itu, Anda harus memahami desain produk dan cara kerjanya agar dapat membantu pengguna menavigasi dengan lebih baik.

4. Riset tentang Desain Berbasis Pengguna

UX writing adalah tentang pengalaan pengguna. Oleh karena itu, Anda harus memiliki pemahaman yang baik tentang desain berbasis pengguna. Hal ini membutuhkan pemahaman tentang proses desain produk, di mana desainer berfokus pada kenyamanan pengguna.

5. Tetap Up-to-date dengan Trend Pasar

Dengan munculnya bidang baru di pasaran, persaingan juga semakin ketat. Dengan demikian, untuk menjadi UX writer, Anda harus tetap up-to-date dengan keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya dengan melakukan riset terkait UX melalui artikel ataupun video-video di internet.

6. Ikuti Kursus UX Writing

Jika Anda seorang pemula atau ingin mengubah karier Anda, bergabung dengan kursus online untuk UX writing adalah pilihan yang baik. Kursus tersebut akan membantu Anda mempelajari semua dasar-dasar keterampilan ini dan prinsip-prinsip penulisan UX dan alat desain.

Baca Juga: Jobdesk Digital Marketing Manager dan Skill yang Perlu Dikuasai

7. Pelajari Aturan UX Writing

Manfaatkan Google untuk menjelajahi dan menguasai aturan UX writing. Anda juga dapat mempelajari lebih lanjut tentang aturan dan prinsip dengan membaca buku dan literatur untuk menguasai keterampilan ini.

8. Asah Keterampilan Anda dengan Spec-Work

Metode lain untuk belajar keterampilan ini adalah dengan berlatih spec-work. Saat Anda melihat microcopy yang dikerjakan oleh seorang UX writer, cobalah untuk menulis ulang.

Pelajari cara memperbaiki kata-kata. Temukan cara bagaimana Anda bisa menulis instruksi yang sama dengan kata-kata yang lebih sederhana yang lebih baik dalam menyampaikan makna.

9. Ikuti Volunteer atau Internship

Bekerja untuk bisnis startup secara sukarela sebagai UX writer. Dengan begitu, Anda dapat mempraktikkan keterampilan sebagai penulis UX dengan menulis pesan kesalahan, teks di dalam aplikasi, panduan alur pengguna, dan pada saat yang sama membangun portofolio.

Anda juga dapat menguji berbagai alat desain untuk membangun portofolio Anda.

10. Bangun Portofolio

Portofolio adalah aspek paling penting bagi UX writer untuk mendapatkan pekerjaan. Ketika Anda bekerja sukarela, atau dengan organisasi startup, Anda bisa memulai untuk membangun portofolio yang dapat Anda tunjukkan kepada klien potensial dan manajer perekrutan.

Baca Juga: 35 Contoh Motto Profesional LinkedIn dan Cara Menulisnya

jobdeks ux writing 3

Pendidikan Apa yang Dibutuhkan untuk Menjadi UX Writer?

Tidak ada syarat pasti tentang jenis gelar apa yang dibutuhkan untuk menjadi UX writer, tetapi setidaknya memiliki gelar sarjana dengan latar belakang dalam menulis sangat dituhkan untuk mendapatkan pekerjaan sebagai penulis UX.

Menjadi UX writer adalah bidang yang rumit dan teknis, sehingga memahami pengetahuan teknis juga merupakan persyaratan yang penting.

Sebagian besar UX writer memiliki gelar sarjana dalam bidang desain produk, jurnalisme, teknik, sastra atau bidang terkait lainnya.

Namun, banyak juga UX writer yang mendapatkan pekerjaan dengan mengikuti sertifikasi atau kursus, serta  melakukan berbagai pekerjaan lepas  atau internship yang relevan yang dapat dicantumkan dalam resume mereka.

Baca Juga: Jobdesk Motion Desainer, Manfaat, Skill, dan Gajinya

Berapa Gaji Seorang UX Writer?

Umumnya, seorang entry-level dalam bidang UX writing di Indonesia bisa memperoleh gaji sekitar Rp4 juta hingga Rp7 juta per bulan. Namun, seiring dengan bertambahnya pengalaman dan peningkatan keahlian, gaji tersebut dapat meningkat secara signifikan.

Seorang profesional yang berpengalaman dalam bidang ini dapat mendapatkan gaji sekitar Rp10 juta atau lebih per bulan, terutama jika mereka bekerja untuk perusahaan besar atau dalam industri yang sedang berkembang pesat.

Perlu diingat bahwa angka-angka ini hanyalah perkiraan dan dapat bervariasi. Gaji seorang UX writer juga dapat dinegosiasikan berdasarkan kualifikasi dan penawaran dari perusahaan tempat seseorang melamar pekerjaan.

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa UX writer berperan penting dalam membangun pengalaman pengguna yang baik di website atau aplikasi. Sebagai UX writer, Anda bertanggung jawab untuk menyusun copy yang mudah dipahami oleh penggna dari berbagai latar belakang, dengan tetap mempertahankan identitas perusahaan.

Untuk menjadi seorang UX writer, Anda membutuhkan keterampilan teknis, penulisan yang jelas, pemahaman mengenai pengguna, hingga soft skill seperti kemampuan komunikasi.

Gaji seorang UX writer dapat bervariasi tergantung pada pengalaman dan kualifikasi, serta ukuran perusahaan. Nah, untuk memudahkan dalam pengelolaan gaji UX writer maupun staf karyawan lainnya, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software payroll dan HR dari Gajihub.

Dengan fitur payroll yang dimiliki Gajihub, tim HR dapat lebih mudah dalam melakukan penghitungan seluruh komponen gaji karyawan, mulai dari gaji bulanan, bonus, hingga potongan.

Selain itu, perusahaan juga dapat mengirimkan slip gaji kepada karyawan yang dapat diunduh dalam format PDF, untuk meningkatkan transparansi dalam proses penggajian.

Tertarik? Yuk, kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis selama 14 hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *