Setiap perusahaan tentu menginginkan karyawannya tetap setia, termotivasi, dan bahagia.
Sayangnya, banyak juga perusahaan yang hanya sekadar pura-pura peduli terhadpa kesejahteraan karyawan tanpa benar-benar mengambil tindakan.
Padahal, fakta menunjukkan bahwa kepuasan karyawan adalah salah satu faktor utama yang membedakan perusahaan besar dari perusahaan lainnnya.
Di perusahaan-perusahaan terbaik tersebut, lebih dari 80% karyawannya merasa puas dengan lingkungan kerja mereka.
Sementara itu, di perusahaan biasa, angka kepuasan kerja bahkan tidak mencapai 50%.
Perbedaan tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang benar-benar peduli terhadap karaywannya akan lebih sukses dalam menarik talenta terbaik dan mampu meningkatkan produktivitas tim mereka.
Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas apa itu employee relation, manfaat, contoh program, dan tips terbaiknya.
Apa yang Dimaksud dengan Employee Relation?

Employee relation adalah cara perusahaan mengelola hubungan dengan karyawannya.
Fokusnya tidak hanya pada hubungan individu, tetapi juga hubungan kebersamaan di tempat kerja, terutama antara manajer dan anggota tim mereka.
Berikut beberapa hal yang termask dalam employee relation di tempat kerja:
- Mengatur hubungan antara perusahaan dan karyawan agar tercipta rasa saling menghormati, percaya, dan menghargai satu sama lain.
- Membangun budaya perusahaan yang kuat dan menciptakan lingkungan kerja yang nyaman serta mendukung.
- Membantu karyawan, menangani keluhan, serta menyelesaikan konflik di tempat kerja.
- Hubungan karyawan mencakup berbagai aspek dari hubungan kerja, mulai dari hal-hal kontraktual, operasional, hingga aspek emosional.
Baca Juga: Pentingnya Employee Journey bagi Karyawan dan Perusahaan
Siapa yang Bertangungung Jawab atas Employee Relation?

Secara umum, tim HR-lah yang bertanggung jawab untuk mengelola hubungan karyawan dalam sebuah organisasi.
Tugas mereka meliputi mengumpulkan feedback dari karyawan dan manajemen, menyeimbangkan kepentingan kedua pihak, serta menyusun kebijakan yang mengatur hubungan kerja.
Kebijakan hubungan karyawan biasanya disesuaikan dengan ukuran dan industri perusahaan, tetapi umumnya mencakup informasi tentang perusahaan, visi dan misi, aturan terkait pelanggaran, serta prosedur indisipliner karyawan.
Baca Juga: Cara Menjaga Hubungan Baik Karyawan dan Perusahaan
Apa Saja Penyebab Masalah dalam Employee Relation?

Berbagai masalah dalam hubungan karyawan dapat muncul akibat beberapa faktor, di antaranya:
1. Kurangnya keterlibatan karyawan
Ketika karyawan merasa bosan atau menganggap pekerjaannya tidak bermakna, mereka bisa kehilangan motivasi.
Hal ini dapat berdampak negatif pada rekan kerja lain dan menurunkan produktivitas tim.
Baca Juga: 35 Contoh Pertanyaan Employee Engagement Survey dan Tipsnya
2. Minimnya kesempatan untuk berkembang
Jika karyawan tidak melihat peluang untuk naik jabatan atau mengembangkan keterampilan, mereka cenderung kehilangan semangat dan tidak memiliki dorongan untuk meningkatkan kinerja.
3. Konflik yang tidak terselesaikan
Perbedaan pendapat dan kepribadian di tempat kerja bisa memicu konflik.
Jika dibiarkan tanpa solusi, konflik ini dapat mengganggu kerja sama tim dan menurunkan produktivitas.
Baca Juga: Conflict of Interest: Arti, Dampak, Hingga dan Cara Mengatasinya
3. Kurangnya kepercayaan pada manajemen
Jika manajer sering mengingkari janji atau gagal menjalankan rencana yang sudah dibuat, kepercayaan karyawan terhadap perusahaan bisa menurun.
Hal ini dapat berdampak buruk pada semangat kerja dan loyalitas karyawan.
4. Peran pekerjaan yang tidak jelas
Ketika karyawan tidak memahami tugas dan tanggung jawabnya dengan jelas, mereka bisa kesulitan menentukan prioritas pekerjaan.
Akibatnya, target tidak tercapai, tenggat waktu terlewat, dan karyawan merasa frustrasi karena kurangnya kepuasan kerja.
Baca Juga: 13 Cara Meningkatkan Kualitas SDM di Perusahaan Anda
Apa Saja Manfaat Employee Relation yang Baik?

Karyawan adalah bagian penting dari sebuah perusahaan. Karena itu, hubungan antara atasan dan karyawan, serta antar sesama karyawan, harus dijaga dengan baik agar suasana kerja tetap kondusif.
Hubungan kerja yang baik memberikan banyak manfaat, di antaranya:
1. Komunikasi yang lebih lancar
Ketika atasan dan karyawan memiliki hubungan yang baik, komunikasi di tempat kerja menjadi lebih terbuka.
Karyawan bisa lebih mudah memahami tugas, tujuan, dan harapan perusahaan, serta bagaimana kontribusi mereka berpengaruh pada perkembangan bisnis.
2. Mengurangi konflik di tempat kerja
Hubungan yang kuat antara manajemen dan tim menciptakan lingkungan yang mendorong diskusi dan penyelesaian masalah sebelum berkembang menjadi konflik besar.
Jika terjadi perselisihan, adanya ruang untuk berdiskusi membuat karyawan merasa didengar, sehingga masalah bisa diselesaikan dengan cepat dan efektif.
3. Meningkatkan semangat dan loyalitas karyawan
Karyawan yang merasa dihargai akan lebih puas dengan pekerjaannya.
Mereka akan lebih termotivasi untuk bekerja dengan baik dan cenderung lebih setia kepada perusahaan.
Lingkungan kerja yang positif juga membuat karyawan lebih betah dan nyaman.
Baca Juga: 10 Cara Meningkatkan Komitmen Kerja Karyawan
4. Membangun reputasi perusahaan sebagai tempat kerja yang baik
Perusahaan yang memperlakukan karyawannya dengan baik akan mendapatkan citra positif.
Karyawan yang puas akan berbicara baik tentang perusahaan mereka kepada orang lain, termasuk calon karyawan, pelanggan, dan mitra bisnis.
Hal ini bisa meningkatkan daya tarik perusahaan di mata banyak pihak.
Baca Juga: Employer Branding: Pengertian, Tujuan dan Cara Meningkatkannya
5. Mengurangi tingkat turnover karyawan
Karyawan yang merasa memiliki hubungan baik dengan atasan dan rekan kerja cenderung lebih fokus pada aspek positif pekerjaannya.
Mereka tidak mudah tergoda untuk mencari peluang di tempat lain, sehingga perusahaan bisa mempertahankan karyawan berbakat lebih lama dan mengurangi turnover karyawan.
6. Meningkatkan kinerja perusahaan
Ketika karyawan merasa nyaman dan dihargai, mereka akan bekerja lebih baik dan lebih produktif.
Hal ini berkontribusi pada pertumbuhan bisnis dalam jangka panjang.
Menurut survei Fortune 100 Best Companies to Work ForĀ® 2023, perusahaan dengan hubungan karyawan yang baik mengalami peningkatan pendapatan per karyawan hingga 7%.
Membangun hubungan kerja yang positif bukan hanya menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
Baca Juga: 8 Cara Menciptakan Psychological Safety di Tempat Kerja
Apa Saja Contoh Employee Relation?

Hubungan yang baik antara perusahaan dan karyawan dapat mengurangi risiko munculnya masalah di tempat kerja.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menjadikannya sebagai bagian dari operasional dan siklus kerja karyawan.
Berikut adalah beberapa contoh aspek dalam hubungan karyawan:
1. Onboarding Karyawan
Proses onboarding menjadi langkah awal dalam membangun hubungan yang baik antara karyawan dan perusahaan.
Program onboarding yang efektif akan memberikan kesan pertama yang positif, membuat karyawan merasa diterima, serta memastikan mereka memahami tugas dan lingkungan kerja dengan baik.
2. Manajemen Konflik di Tempat Kerja
Konflik di tempat kerja sering terjadi dan bisa mengganggu produktivitas.
Rata-rata, manajer menghabiskan lebih dari 4 jam per minggu untuk menangani konflik, tetapi hampir 25% karyawan merasa bahwa konflik di tempat kerja tidak ditangani dengan baik.
Perbedaan pendapat atau ketegangan yang dibiarkan dapat memicu ketidaknyamanan.
Oleh karena itu, perusahaan perlu memiliki prosedur yang jelas serta tenaga profesional yang dapat membantu menyelesaikan konflik sebelum berkembang menjadi masalah besar.
Selain itu, menangani keluhan karyawan dengan serius, seperti menyelidiki dugaan pelanggaran atau pelecehan, menunjukkan bahwa perusahaan berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan aman.
Baca Juga: 9 Cara Menanggapi Keluhan Karyawan dengan Baik
3. Ketidakhadiran (Absenteeism)
Ketidakhadiran yang tidak terencana bisa menghambat pekerjaan, terutama jika tugas terbengkalai atau harus dialikan ke rekan lain.
Absensi yang berlebihan bisa terjadi karena karyawan merasa tidak dihargai, kelelahan, atau tengah menghadapi masalah kesehatan atau pribadi.
Pendekatan yang tepat adalah mencari tahu penyebabnya dan memberikan solusi, baik dengan dukungan bagi karyawan maupun dengan menyesuaikan sistem kerja.
Baca Juga: Apa Itu Abseenteism? Simak Arti, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya Berikut Ini
4. Pembangkangan (Insubordination)
Pemimpin harus bisa mengarahkan timnya.
Jika ada karyawan yang menolak instruksi atau bersikap tidak hormat terhadap atasan, hal ini bisa melemahkan kepemimpinan dan mengganggu kerja sama tim.
Untuk mencegah tindakan insubordinasi, perusahaan harus menetapkan aturan perilaku, memberikan pelatihan komunikasi bagi manajer, serta memiliki sistem penyelesaian konflik yang mendorong kerja sama dan rasa saling menghormati.
5. Pelanggaran Karyawan (Employee Misconduct)
Jika ada karyawan yang berperilaku tidak sesuai aturan, perusahaan harus segera menindaklanjuti.
Pelanggaran karyawan bisa berupa keterlambatan yang terus-menerus hingga masalah serius seperti pelecehan atau tindakan tidak etis.
Membangun budaya kerja yang sehat bisa dilakukan dengan kebijakan yang jelas, sistem pelaporan yang aman, serta prosedur penyelesaian masalah yang tegas dan adil.
Baca Juga: 10 Jenis Pelanggaran Karyawan dan Cara Menyikapinya
4. Kesejahteraan Karyawan (Employee Wellbeing)
Perusahaan bisa menunjukkan kepeduliannya terhadap karyawan dengan menyediakan berbagai fasilitas, seperti program bantuan karyawan, fleksibilitas kerja, cuti kesehatan mental, dan fasilitas kebugaran.
Selain itu, interaksi sosial antar-karyawan juga penting untuk mengurangi stres dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman dan suportif.
Baca Juga: Program Kesejahteraan Karyawan: Pengertian dan Jenisnya
5. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Menjaga keselamatan fisik dan mental karyawan sangat penting bagi kesuksesan perusahaan.
Selain menerapkan standar keselamatan kerja, perusahaan juga perlu menciptakan lingkungan yang mendukung dan minim tekanan.
Memberikan edukasi tentang protokol keselamatan dan kesehatan kerja dapat memperkuat rasa saling menghormati dan membangun kepercayaan antara perusahaan dan karyawan.
6. Hubungan Industrial dan Perburuhan
Hubungan antara perusahaan dan serikat pekerja berperan dalam memastikan keadilan serta peningkatan kondisi kerja.
Negosiasi, perjanjian kerja bersama, dan penyelesaian sengketa perlu dilakukan dengan komunikasi yang baik agar tidak terjadi kesalahpahaman.
Dialog yang terbuka dan transparan akan memperkuat hubungan kerja dan menciptakan lingkungan yang lebih harmonis.
Baca Juga: Hubungan Industrial: Pengertian, Manfaat, dan Tips Mengelolanya
Apa Saja Tips untuk Membangun Employee Relation yang Kuat?

Membangun employee relation yang kuat bukan hal yang mudah.
Namun, berikut beberapa tips terbaik yang bisa Anda lakukan:
1. Rekrut Kandidat yang Sesuai dengan Budaya Perusahaan
Manajemen hubungan dengan karyawan dimulai sejak proses rekrutmen. Saat mencari kandidat, jangan hanya fokus pada kualifikasi dan pengalaman kerja.
Pastikan juga bahwa nilai-nilai mereka sejalan dengan prinsip perusahaan. T
ujuannya adalah merekrut orang yang bisa beradaptasi dengan budaya perusahaan, mudah bekerja sama dengan rekan kerja, dan memberikan nilai tambah bagi peran mereka.
2. Onboarding yang Efektif
Hubungan kerja yang baik bergantung pada bagaimana karyawan baru diperkenalkan ke perusahaan dan tim mereka.
Program onboarding yang efektif membantu mereka memahami organisasi, peran mereka, serta mengenal rekan kerja dan anggota tim dari departemen lain.
Hal ini membantu mereka merasa lebih diterima, mendukung visi perusahaan, dan beradaptasi dengan lingkungan kerja lebih cepat.
Baca Juga: 6 Metode Talent Sourcing dan Kelebihan & Kekurangannya
3. Komunikasi yang Jelas
Salah satu aspek terpenting dalam manajemen hubungan karyawan adalah komunikasi yang jujur dan transparan.
Oleh karena itu, pstikan setiap informasi dan pembaruan dibagikan secara terbuka kepada tim, termasuk perubahan atau perkembangan yang akan datang.
Dorong karyawan untuk menyampaikan pendapat dan feedback mereka, serta berikan feedback secara rutin.
Komunikasi yang terbuka membantu mengidentifikasi masalah sebelum berkembang menjadi hambatan besar.
4. Percayai Tim Anda
Kepercayaan adalah kunci dalam hubungan antara perusahaan dan karyawan.
Berikan karyawan kebebasan dalam mengelola pekerjaan mereka dan mengambil keputusan.
Hindari micromanagement dan fokuslah pada memastikan mereka memiliki alat, sumber daya, serta pelatihan yang mereka butuhkan untuk mencapai tujuan mereka.

5. Berikan Kesempatan untuk Belajar
Salah satu cara untuk meningkatkan motivasi dan keterlibatan karyawan adalah dengan memberikan peluang pengembangan keterampilan dan pelatihan.
Dengan terus belajar, karyawan bisa berkembang secara profesional dan pribadi, mempertajam keterampilan mereka, serta menjadi lebih produktif dalam pekerjaan mereka.
Pelatihan yang rutin juga bisa meningkatkan kepuasan kerja dan retensi karyawan.
Baca Juga: 15 Tips Meningkatkan Learning Culture di Perusahaan
6. Terapkan Program Mentoring
Program mentoring membantu karyawan dalam pengembangan karier jangka panjang.
Hal ini menunjukkan bahwa manajemen peduli terhadap pertumbuhan profesional mereka dan ingin mereka mencapai potensi penuh.
Dalam program ini, karyawan dapat dipasangkan dengan mentor yang lebih berpengalaman untuk mendapatkan bimbingan, saran, serta berbagi pengetahuan dan keterampilan.
Mentoring bisa meningkatkan rasa percaya diri karyawan dan membuat mereka lebih termotivasi untuk memberikan yang terbaik.
Baca Juga: Group Mentoring: Arti, Manfaat, Hingga Tips Implementasinya
7. Ciptakan Budaya Perusaahaan yang Inklusif
Selanjutnya, bangun budaya perusahaan yang inklusif dan terbuka bagi semua orang.
Pastikan kebijakan keberagaman dan kesetaraan selalu diperbarui dan sejalan dengan nilai-nilai perusahaan.
Selain itu, coba selaraskan nilai-nilai perusahaan dengan nilai yang semakin penting bagi karyawan, seperti keberlanjutan dan perlindungan lingkungan.
8. Tunjukkan Apresiasi
Praktik terbaik terakhir adalah menunjukkan apresiasi terhadap tim dan karyawan.
Berterima kasihlah atas kerja keras dan dedikasi mereka, baik secara langsung maupun melalui pengakuan publik.
Rayakan pencapaian mereka, sekecil apa pun, untuk meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja.
Karyawan yang merasa dihargai akan lebih termotivasi untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi terbaik bagi perusahaan.
Baca Juga: Pentingnya Employee Recognition, Hingga Tips Melakukannya\
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa employee relation adalah kunci penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang harmonis dan produktif.
Proses ini dimulai sejak rekrutmen, di mana perusahaan harus memastikan bahwa kandidat yang dipilih sesuai dengan budaya perusahaan.
Setelah itu, onboarding yang efektif, komunikasi yang terbuka, serta kepercayaan kepada karyawan menjadi faktor penting dalam membangun hubungan kerja yang positif.
Selain mendukung pertumbuhan karyawan, perusahaan juga harus proaktif dalam mengatasi konflik serta menggunakan data untuk meningkatkan produktivitas tim.
Dengan menerapkan tips-tips terkait employee relation, perusahaan tidak hanya menjaga kesejahteraan karyawan tetapi juga meningkatkan efisiensi dan kesuksesan bisnis secara keseluruhan.
Untuk memperkuat hubungan karyawan dan perusahaan, Anda juga dapat mempertimbangkan penggunaan software HRIS dari GajiHub.
Melalui software ini, tim HR tidak perlu kerepotan dalam mengurus tugas-tugas administrasi, seperti kehadiran, cuti, hingga payroll.
Dengan demikian, mereka bisa lebih fokus dalan menyusun strategi terkait employee relation.
Selain itu, GajiHub juga menyediakan fitur employee self-service (ESS) yang dapat memudahkan karyawan dalam melakukan clock in dan clock out, pengajuan cuti, dan juga reimbursement secara transparan.
Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Employee Relation: Manfaat, Contoh, dan Tips Terbaiknya - 7 March 2025
- 7 Mitos Manajemen Karyawan dan Fakta di Baliknya - 7 March 2025
- 8 Skill Business Acumen, Manfaat, dan Cara Meningkatkannya - 6 March 2025