Seiring dengan kemajuan teknologi, kebutuhan akan tenaga kerja juga semakin berkembang dan berubah. Perusahaan harus bisa menemukan cara melakukan upskill agar karyawan yang bekerja di perusahaan dapat terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi.
Cara melakukan upskill setiap perusahaan pastinya berbeda-beda, tergantung kebijakan yang dipilih. Namun, perusahaan tetap harus melakukannya karena tidak hanya membantu pengembangan karyawan, upskill memiliki manfaat untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan melakukan employer branding.
Lalu bagaimana cara melakukan upskill ini? Buat Anda yang ingin mengetahuinya Anda bisa menyimak penjelasan yang ada di bawah ini:
Pengertian Upskill
Upskill menjadi istilah yang tidak asing di dunia kerja. Setiap perusahaan dan individu melakukan upskill dengan tujuan agar karyawan atau individu yang bersangkutan bisa mengikuti perkembangan teknologi yang ada.
Dilansir dari situs Forbes, upskill diartikan sebagai sebuah proses yang berhubungan dengan pembelajaran dan pelatihan kemampuan baru sehingga bisa mengikuti perkembangan teknologi yang ada.
Mengapa upskill ini perlu dilakukan? Ini pastinya berhubungan erat dengan perkembangan dunia teknologi yang semakin hari semakin meningkat. Beberapa tahun lalu misalnya, untuk melakukan pencatatan keuangan, seorang akuntansi biasa melakukannya di atas kertas.
Dengan adanya teknologi komputer, kertas kemudian digantikan oleh komputer. Hingga akhirnya tiba di masa kini, dimana pencatatan keuangan bisa dilakukan menggunakan software akuntansi.
Akuntan tidak perlu lagi melakukan pencatatan secara manual dan membuat laporan keuangan secara manual karena semua bisa dilakukan secara mudah dengan software akuntansi. Tantangannya adalah bagaimana akuntan tersebut bisa memahami cara kerja software akuntansi dan menggunakannya dengan baik dan benar.
Pelatihan dan pembelajaran inilah yang didapatkan ketika melakukan upskill. Tidak hanya dalam dunia keuangan bisnis, upskill juga diberikan dalam dunia HRD dimana saat ini absensi dan penghitungan gaji bisa dilakukan melalui software payroll dan aplikasi absensi.
Jadi, itulah pengertian dan pentingnya melakukan upskill saat ini. Untuk itu perusahaan wajib memberikan fasilitas ini agar karyawan bisa terus berkembang dan meningkatkan produktivitas.
Baca Juga: Cara Membuat CV yang Menarik dan Dilirik HRD
Cara Melakukan Upskill bagi Perusahaan
Berikut cara melakukan upskill karyawan yang bisa dilakukan oleh perusahaan:
1. Tentukan Tujuan
Cara melakukan upskill pertama yang bisa Anda lakukan adalah dengan menetapkan tujuan. Apa tujuan perusahaan melakukan upskill ini? Menentukan tujuan ini harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh perusahaan.
Sebagai contoh adalah tujuan Anda untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Misalnya dengan adanya upskill kemampuan karyawan akan meningkat dan dengan begitu produktivitas karyawan juga turut meningkat.
Anda juga bisa menyesuaikan tujuan ini dengan visi dan misi yang dimiliki oleh perusahaan.
2. Pilih Skill yang Cocok
Cara selanjutnya yang bisa dilakukan adalah memilih skill yang cocok. Tidak semua skill cocok untuk diberikan pelatihan, oleh karenanya perusahaan harus memilih mana skill yang paling dibutuhkan.
Ini juga ada hubungannya dengan pentingnya menentukan tujuan, karena pemilihan upskill ini harus selaras dengan tujuan yang ingin dicapai perusahaan. Misalnya perusahaan ingin meningkatkan kemampuan karyawan dalam penggunaan AI, perusahaan bisa memberikan upskill yang berhubungan dengan AI.
3. Manfaatkan Teknologi
Upskill sangat erat hubungannya dengan teknologi, jadi teknologi harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Sebagai contoh adalah melakukan upskill melalui website atau secara online.
Dengan memanfaatkan teknologi yang ada, upskill yang dilakukan perusahaan bisa berjalan dengan maksimal dan mencapai tujuan yang diinginkan. Lebih dari itu cara ini juga bisa membuat karyawan yang mengikutinya menjadi semakin mengenal teknologi.
4. Buat Metode Pembelajaran yang Tepat
Cara melakukan upskill selanjutnya adalah dengan membuat metode pembelajaran yang tepat. Ini karena tidak semua metode pembelajaran cocok dan tepat untuk diterapkan kepada karyawan.
Karyawan biasanya memiliki metode pembelajaran sendiri yang paling sesuai. Anda bisa mendiskusikan atau voting metode pembelajaran seperti apa yang dibutuhkan oleh karyawan. Dari hasil voting ini, bisa dipilih mana metode pembelajaran yang paling tepat dan sesuai.
5. Buat Program yang Bersifat Personal dan Sesuai
Anda juga bisa membuat program yang bersifat personal dan sesuai. Program ini menyesuaikan kebutuhan setiap karyawan karena tidak semua karyawan membutuhkan program upskill yang sesuai.
Baca Juga: 15 Alasan Resign Terbaik dan Tetap Profesional
Mengapa Upskill Penting bagi Perusahaan?
Mengapa upskill ini penting bagi perusahaan? Simak penjelasannya di bawah ini:
1. Untuk Memperbaiki Tingkat Retensi
Mengapa upskill penting bagi karyawan? Alasan yang pertama adalah karena dengan adanya upskill ini perusahaan dapat memperbaiki tingkat retensi yang ada.
Tahukah Anda bahwa salah satu penyebab karyawan mengajukan resign adalah karena tidak ada pengembangan karir yang jelas di perusahaan? Dengan adanya program upskill, karyawan bisa mengembangkan kemampuan yang pastinya akan berpengaruh kepada karir kedepannya.
Karyawan juga bisa meningkatkan motivasi kerja sehingga tingkat retensi karyawan bisa ditingkatkan.
2. Untuk Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Alasan kedua adalah untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Memang, upskill ini dilakukan kepada karyawan namun dampak positifnya bisa dirasakan sampai kepada pelanggan.
Karyawan yang mendapatkan upskill bisa meningkatkan kemampuan dan motivasi dalam bekerja sehingga berpengaruh kepada kepuasan pelanggan. Perusahaan juga bisa melakukan inovasi-inovasi yang idenya berasal dari karyawan.
Dengan begitu, perusahaan bisa meningkatkan kepuasan pelanggan dan akan berpengaruh ke laba yang dihasilkan.
3. Menarik Lebih Banyak Kandidat
Upskill juga bisa menjadi bagian employer branding atau pencitraan sebuah perusahaan. Siapa sih yang tidak tertarik bekerja di perusahaan yang menjamin keberlangsungan karir karyawannya?
Program upskill ini nantinya bisa menjadi salah satu daya tarik yang akan meningkatkan jumlah pelamar kerja. Jadi, baik karyawan ataupun perusahaan akan sama-sama diuntungkan.
Baca Juga: 5 Cara Membuat Portofolio yang Menarik, Apa Saja?
Contoh Program Upskill di Tahun 2023
Berikut beberapa contoh program upskill yang bisa dilakukan di tahun 2023:
1. Rotasi Pekerjaan
Contoh program upskill pertama yang bisa Anda lakukan adalah rotasi pekerjaan. Rotasi pekerjaan dilakukan dengan cara memindahkan karyawabn dari satu divisi ke divisi lainnya atau ke pekerjaan yang berbeda.
Rotasi pekerjaan ini bisa memberikan pengalaman dan pengetahuan yang berbeda untuk karyawan yang bersangkutan. Dengan adanya program ini, perusahaan juga bisa memberikan pelatihan untuk jabatan yang lebih tinggi.
2. Job Enlargement dan Job Enrichment
Program kedua yang bisa diberikan dalam upskill karyawan adalah job enlargement dan job enrichment. Job enlargement merupakan program memberikan lebih banyak pekerjaan dari yang biasa dikerjakan. Sedangkan job enrichment merupakan memberikan dimensi baru yang bisa berupa wewenang baru kepada karyawan.
Tujuan dari program ini adalah memberikan karyawan kesempatan untuk belajar dan mencoba hal-hal di luar pekerjaan yang biasa dilakukan.
3. e-Learning
e-learing menjadi salah satu program upskill yang dilakukan dengan pembelajaran jarak jauh. Jadi, karyawan yang mengikutinya tidak harus berada di tempat yang sama.
Ini sangat cocok dilakukan di tengah perkembangan teknologi dan juga untuk perusahaan yang menerapkan kerja secara remote.
4. Coaching
Program selanjutkan yang bisa dipilih adalah coaching. Coaching merupakan program yang dilakukan dengan cara memberikan pelatihan secara intens. Coaching bisa dilakukan oleh manajer atau tim leader namun Anda juga bisa menggunakan jasa coach eksternal.
Anda bisa menyesuaikan budget yang dimiliki oleh perusahaan untuk program ini.
Baca Juga: 65 Contoh Keahlian dalam CV dan Tips Menulisnya
5. Blended Learning
Contoh program upskill selanjutnya yang bisa dipilih perusahaan adalah blended learning. Blended learning merupakan metode pembelajaran yang mencampurkan pembelajaran langsung dengan pembelajaran secara virtual.
Buat perusahaan yang saat ini menerapkan hybrid working system, blended learning cocok untuk diterapkan ketika melakukan upskill. Pembelajaran secara langsung bisa dilakukan untuk efektivitas pembelajaran namun untuk fleksibilitas pembelajaran virtual akan lebih disukai oleh karyawan.
6. Training
Untuk pembelajaran skala besar, pembelajaran secara training bisa dipilih. Terlebih jika pembelajaran ditujukan untuk manajerial ke atas. Perusahaan bisa menggunakan jasa training yang ada lengkap dengan instruktur training profesional.
Baca Juga: Personal Branding: Pengertian, Manfaat, dan Cara Membangunnya
Kesimpulan
Itulah tadi penjelasan mengenai cara melakukan upskill karyawan di perusahaan Anda. Pengembangan karir dan kemampuan karyawan memang menjadi tanggung jawab perusahaan, untuk itu sebagai HRD Anda wajib mempertimbangkannya.
Selain melakukan upskill, penting bagi perusahaan untuk melakukan pengelolaan karyawan dengan baik. Anda bisa menggunakan software payroll dan aplikasi HRIS dari GajiHub untuk memudahkan pengelolaan karyawan perusahaan Anda.
GajiHub dilengkapi berbagai fitur yang akan memudahkan pengelolaan karyawan. Sebut saja fitur absensi dimana karyawan bisa melakukan presensi online langsung dari smartphone. GajiHub juga telah terintegrasi dengan software akuntansi Kledo sehingga Anda bisa melakukan pengelolaan karyawan dan pengelolaan keuangan perusahaan secara bersamaan.
Gimana, mudah bukan? Yuk langsung daftar GajiHub di tautan ini dan nikmati semua kemudahan dalam pengelolaan karyawan di perusahaan Anda.
- Insentif Adalah: Ini Pengertian dan Jenis-Jenisnya - 23 December 2024
- Pajak Gaji Berapa Persen? Berikut Besarannya Sesuai Regulasi - 20 December 2024
- 25 Rekomendasi Kerja Online yang Wajib Anda Coba - 20 December 2024
2 thoughts on “Cara Melakukan Upskill Karyawan dan Contohnya”