Operator Produksi: Arti, Tugas, Hingga Jenjang Kariernya

operator produksi banner

Salah satu posisi yang berperan penting dalam kegiatan operasional peruashaan adalah operator produksi. Hal ini disebabkan mereka bertanggung jawab secara langsung untuk menjalankan mesin dan peralatan produksi guna menghasilkan barang atau jasa sesuai dengan kualitas serta waktu yang ditentukan.

Tak hanya itu, operator produksi juga bertanggung jawab dalam menjaga keamanan dan keselamatan kerja, serta ikut berkontribusi terhadap upaya perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan daya saing pasar.

Dengan demikian, mereka tidak hanya terlibat dalam urusan-urusan teknis, melainkan juga bertanggung jawab pada keseluurhan kinerja dan keberlanjutan kegiatan operasional perusahaan.

Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa yang dimaksud dengan operator produksi, tanggung jawab, skill, kualifikasi, hingga jenjang kariernya.

Apa yang Dimaksud dengan Operator Produksi?

Operator produksi adalah posisi yang bertanggung jawab untuk mengoperasikan mesin produksi dan melakukan pemeriksaan serta mengontrol kualitas. Tugas utama mereka adalah memastikan bahwa produk diproduksi dengan standar tinggi, sesuai dengan standar keamanan dan kualitas yang dibutuhkan.

Sebagai operator produksi, mereka harus mampu menjalankan mesin produksi dengan aman dan efisien, serta mentaati semua prosedur keselamatan untuk melindungi diri sendiri daan rekan kerja.

Selain itu, mereka juga harus memastikan bahwa produksi dapat berjalan tanpa kendala dan bahwa semua produk memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.

Selama bertugas, mereka juga harus melakukan pemeriksaan kontrol kualitas dan mencatat setiap masalah yang mungkin akan muncul.

Baca Juga: Sales Advisor: Arti, Tugas, dan Keterampilan yang Dibutuhkan

operator produksi 1

Apa Saja Tugas Seorang Operator Produksi?

Perusahaan yang bergerak dalam pembuatan produk atau manufaktur sangat bergantung pada kinerja mesin agar dapat mencapai tujuan produksi. Operator merupakan bagian penting dari proses ini karena mereka bertanggung jawab dalam mengawasi peralatan dan produktivitas.

Tugas-tugas operator sendiri sebenarnya tergantung jenis produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Meskipun demikian, berikut adalah beberapa tugas operator produksi secara umum:

1. Mengawasi Mesin

Operator bertugas menjaga kinerja mesin dengan memastikan bahwa mesin berfungsi dengan baik. Apabila terdapat indikasi masalah, operator produksi akan memeriksa perangkt tersebut dan melakukan penyesuaian yang diperlukan.

Selain itu, operator juga menetapkan jadwal pemeliharaan dan kebersihan untuk mengindari masalah dengan memastikan mesin berjalan seperti yang diperlukan. Jika terdapat peralatan yang mengalami kerusakan, mereka harus dengan cepat mengatur perbaikan dan penggantian untuk mencegah waktu produksi terhenti.

2. Memeriksa Produk Jadi

Terkadang, masalah pada mesin mungkin tidak terlihat sampai Anda melihat hasil produksinya. Dalam hal ini, operator bertugas memeriksa produksi akhir untuk memastikan kualitas, sehingga apa yang diproduksi bisa sesuai dengan standar.

Ketika terjadi cacar atau kerusakan, operator akan mencoba memahami penyebab kesalahan dan memperbaikinya agar hasil produki selanjutnya sesuai dengan harapan. Dengan melakukan kontrol kualitas, operator mengurangi keluhan pelanggan dan meningkatkan loyalitas terhadap produk perusahaan.

3. Mengetahui Batas Waktu

Perusahaan manufaktur mendapatkan keuntuungan dengan menjual produk-produknya. Tanpa mengetahui target produksi, pabrik mungkin tidak dapat memenuhi target pengiriman. Keterlambatan semacam ini seringkali menyebabkan klien merasa tidak puas karena mereka produk tidak tersedia.

Dengan mengetahui batas waktu, artinya operator akan memastikan semua tim dalam proses produksi menjalankan peran mereka secara tepat waktu. Misalnya, mereka dapat berkoordinasi dengan pemasok untuk memastikan bahan baku tiba di lokasi tepat waktu.

Baca Juga: HR di Industri Manufaktur: Tugas, Tantangan dan Solusinya

4. Melaporkan kepada Pimpinan

Operator produksi bekerja di bawah pengawasan yang mengharapkan laporan harian tentang kegiatan, menginformasikan manajemen tentang masalah apa pun yang dapat menyebabkan penurunan produktivitas mesin.

Operator harus dapat menyampaikan informasi yang penting dan relevan melalui saluran yang benar untuk memungkinkan tim bekerja sama secara efektif.

5. Menjaga Lingkungan Kerja Tetap Aman

Karena berurusan dengan peralatan besar, operator produksi harus mematuhi pedoman keselamatan di tempat kerja. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah cedera saat bekerja, misalnya dengan menjaga kebersihan area kerja dan menggunakan perlengkapan keselamatan yang sesuai.

Selain itu, mereka juga bertanggung jawab untuk mengganti mesin yang dapat menjadi potensi bahaya keselamatan. Conrohnya, dengan melakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi serpihan yang mungkin terlepas, risiko jatuh benda, kondisi lantai yang licin, dan sebagainya.

Tindakan pencegahan, seperti penempatan tanda peringatan juga dilakukan untuk memberi peringatan kepada semua orang di area tersebut.

6. Pelatihan

Perusahaan biasanya memberikan tugas kepada operator berpengalaman untuk melatih karyawan baru agar bisa sesuai bekerja sesuai standar. Di sini, operator produksi bertugas menjadi mentor yang dapat menjelaskan segala hal secara menyeluruh sambil memantau kemajuan semua anggota tim.

Pada saat yang sama, operator juga harus bersedia menerima pelatihan tentang teknik atau peralatan baru dalam industri. Dengan meningkatkan keterampilan, mereka juga berkesempatan untuk memperoleh pendapatan lebih dan relevan dengan kemajuan industri.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Software HR Manufaktur dan Cara Memilihnya

gajihub 2

Apa Saja Keterampilan yang Dibutuhkan untuk Menjadi Operator Produksi?

Jika Anda tertarik untuk menjadi seorang operator, berikut adalah keterampilan yang perlu Anda tingkatkan:

1. Kondisi Fisik

Kondisi fisik yang baik sangat diperlukan oleh operator produksi. Anda harus memiliki kebugaran dan stamina yang cukup karena pekerjaan ini sering melibatkan berdiri dalam waktu yang lama dan mengangkat barang-barang berat sebagai bagian dari tugas harian.

2. Orientasi terhadap Detail

Kemampuan untuk memfokuskan perhatian pada detail adalah kunci dalam memastikan bahwa mesin beroperasi dengan efisien dan produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Kewaspadaan ini juga memungkinkan operator untuk mendeteksi perubahan atau suara aneh yang mungkin berasal dari mesin.

3. Komunikasi

Operator produksi perlu memiliki keterampilan komunikasi yang baik. Mereka harus mampu memberikan instruksi dengan jelas kepada rekan kerja lainnya dan menjelaskan masalah yang muncul selama proses produksi. Komunikasi yang efektif sangat penting untuk menjaga kelancaran operasional.

4. Kemandirian

Meskipun mampu bekerja secara mandiri, operator produksi tetap diharapkan untuk bekerja sebagai bagian dari tim. Mereka perlu melaporkan kepada atasan dan tetap berkolaborasi dengan rekan kerja untuk mencapai tujuan produksi secara efisien.

5. Ketenangan

Dalam lingkungan kerja yang seringkali penuh tekanan, operator produksi perlu memiliki kemampuan untuk tetap tenang. Hal ini sangat penting, terutama saat mendekati batas waktu atau menghadapi masalah teknis yang memerlukan penyelesaian cepat.

Baca Juga: 20 Contoh KPI Departemen Produksi untuk Kesuksesan Bisnis

6. Etika Kerja

Operator produksi diharapkan memiliki etika kerja yang tinggi. Mereka harus disiplin dalam waktu, tetap fokus pada tugas, dan memiliki rasa kebanggaan terhadap pekerjaan yang mereka lakukan.

7. Kompetensi Komputer

Dalam beberapa situasi, operator produksi perlu menggunakan komputer untuk memasukkan data, membuat catatan aktivitas, menulis hasil pemeriksaan, dan melacak inventaris. Oleh karena itu, keterampilan komputer merupakan keahlian yang penting.

8. Manajemen Waktu

Kemampuan untuk mengelola waktu secara efisien sangat penting dalam pekerjaan operator produksi. Sebab, keterlambatan dalam manajemen waktu dapat mengakibatkan perunan produktivitas dan bahkan kerugian finansial.

9. Pemahaman Literasi

Operator produksi perlu memiliki kemampuan untuk memahami dokumen terkait pekerjaan, termasuk petunjuk kerja dan spesifikasi teknis. Kesalahan dalam memahami informasi tertulis dapat mengganggu proses produksi dan bahkan berpotensi menyebabkan masalah keselamatan.

10. Mendengarkan Aktif

Keterampilan mendengarkan aktif melibatkan memberikan perhatian penuh saat rekan kerja berbicara, tidak menginterupsi, dan dapat memahami dengan baik apa yang sedang dibicarakan. Hal ini dapat membantu menciptakan komunikasi yang efektif di antara anggota tim.

Baca Juga: Knowledge Management: Pengertian, Manfaatnya, dan Contohnya

operator produksi 2

Apa Saja Kualifikasi yang Dibutuhkan untuk Menjadi Seorang Operator Produksi?

Jika Anda tertarik untuk menjadi seorang operator produksi, tentu ada persyaratan dan kualifikasi yang perlu dipenuhi. Beberapa di antaranya melibatkan:

  • Pendidikan Terakhir: Telah menyelesaikan pendidikan setidaknya hingga tingkat SMA, SMK, atau setara.
  • Pengalaman Kerja: Memiliki pengalaman kerja minimal selama 1 tahun.
  • Kesehatan Fisik dan Mental: Memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik.
  • Tidak Mengidap Buta Warna: Tidak memiliki masalah buta warna.
  • Daya Tahan Fisik: Memiliki daya tahan fisik yang baik.
  • Berpengalaman Bekerja dengan Target: Mampu bekerja sesuai dengan target yang ditetapkan dan dapat berperforma di bawah tekanan.
  • Kemampuan Bekerja dalam Tim: Dapat bekerja secara efektif dan berkolaborasi dengan anggota tim.
  • Fleksibel dengan Sistem Shift: Bersedia dan mampu bekerja dengan sistem shift yang mungkin diterapkan oleh perusahaan.

Baca Juga: Tips dan Cara Mengurangi Downtime dalam Proses Produksi

Bagaimana Jenjang Karier Seorang Operator Produksi?

Jika Anda tertarik meniti karier sebagai operator produksi, Anda tidak perlu khawatir mengenai jenjang karier yang dapat dicapai.

Terdapat beberapa posisi yang dapat Anda capai dalam jenjang karier operator produksi, mulai dari posisi staff, officer, supervisor, assistant manager, hingga manager.

Seorang supervisor bertugas untuk mengatur dan mengawasi pelaksanaan setiap tahapan dalam proses produksi. Tentunya, Anda dapat memulai karier dengan menjadi seorang staf operator produksi terlebih dahulu agar memiliki bekal yang cukup untuk memahami setiap proses produksi perusahaan.

Jenjang karier selanjutnya adalah assistant manager. Pada posisi ini, Anda akan bertugas membantu kinerja seorang manager.

Assistant manager diibaratkan sebagai tangan kanan manager, dan oleh karena itu, mereka harus memiliki kemampuan kepemimpinan sebagaimana halnya seorang manager.

Dalam konteks proses produksi, posisi ini berperan dalam mengontrol biaya produksi, menyusun rencana kerja, membantu manager dalam mengatur, serta menetapkan strategi untuk perusahaan.

Setelah menjadi assistant manager, posisi Anda dapat naik menjadi seorang manager. Di lingkungan pabrik, posisi ini sering disebut sebagai manajer pabrik atau factory manager.

Beberapa tugas factory manager melibatkan pengayoman terhadap karyawan, pengambilan keputusan terbaik untuk perusahaan, optimalisasi manajemen pabrik, pembentukan sumber daya manusia yang handal dan profesional, pemantauan aset perusahaan yang dikelola pabrik, dan tugas-tugas lainnya.

Baca Juga: Manajemen Produksi: Arti, Fungsi, Hingga Ruang Lingkupnya

Bagaimana Lingkungan Kerja Operator Produksi?

Umumnya, seorang operator produksi akan bekerja di pabrik atau perusahaan industri lainnya. Saat bekerja mereka mungkin harus berdiri lama dan melakukan tugas yang sama berulang-ulang. Pekerjaan ini bisa melelahkan secara fisik, dan operator mungkin terpapar oleh kebisingan, debu, dan juga asap.

Operator produksi biasanya bekerja dalam shift, termasuk malam hari dan akhir pekan. Terkadang, mereka juga diharuskan bekerja lembur untuk memenuhi batas waktu produksi.

Baca Juga: Middle Management: Arti, Peran, Hingga Tips Mengoptimalkannya

Bagaimana Tren yang Terjadi dalam Profesi Operator Produksi?

Sebagai operator produksi, Anda harus tetap up to date dengan tren atau perkembangan mengenai profesi ini, agar dapat menjaga relevansi keterampilan Anda dan mempertahankan keunggulan kompetitif di tempat kerja.

Berikut adalah tiga tren yang mempengaruhi cara kerja operator produksi:

Penggunaan Robotika dalam Manufaktur

Penggunaan robot dalam pembuatan barang semakin populer karena perusahaan mencari cara untuk menghemat biaya dan meningkatkan efisiensi. Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut seiring dengan robot yang semakin canggih dan mampu melakukan tugas yang sebelumnya dianggap sulit.

Sebagai operator produksi, Anda perlu mempelajari cara bekerja dengan robot agar tetap kompetitif. Ini bisa melibatkan pembelajaran cara memprogram robot atau mengoperasikannya dengan aman. Selain itu, Anda perlu akrab dengan teknologi manufaktur terbaru agar tetap mengikuti tren terkini.

Lebih Banyak Otomatisasi dalam Produksi

Operator produksi mengalami peningkatan otomatisasi dalam pekerjaan mereka karena perusahaan berusaha menjadi lebih efisien. Tren ini diperkirakan akan terus berlanjut seiring dengan perusahaan yang mencari cara untuk menyederhanakan operasi mereka dan mengurangi biaya.

Operator produksi dapat menyesuaikan diri dengan tren ini dengan mempelajari keterampilan baru yang memungkinkan mereka bekerja dengan otomatisasi.

Hal ini bisa melibatkan pembelajaran cara mengoperasikan mesin yang tidak memerlukan campur tangan manusia, seperti robot, atau belajar cara mengelola data agar memudahkan perusahaan mengambil keputusan.

Peningkatan Fokus pada Pengendalian Kualitas

Pengendalian kualitas selalu penting dalam pembuatan barang, namun menjadi lebih penting karena pelanggan menuntut produk yang lebih berkualitas. Oleh karena itu, operator produksi perlu fokus pada langkah-langkah pengendalian kualitas untuk memastikan produk mereka memenuhi standar yang ditetapkan oleh pelanggan.

Artinya, operator produksi perlu dapat mengidentifikasi cacat dalam produk dan mengambil langkah-langkah untuk memperbaikinya sebelum mencapai pelanggan. Mereka juga perlu dapat memantau kualitas produk sepanjang proses manufaktur dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

Baca Juga: Upah Borongan: Pengertian, Contoh Keuntungan, dan Kerugiannya

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat disimpulkan bahwa operator produksi memiliki peran penting dalam menjalankan mesin dan peralatan produksi untuk menghasilkan barang atau jasa dengan kualitas dan waktu yang ditentukan.

Selain aspek teknis, mereka juga bertanggung jawab terhadap keseluruhan kinerja dan keberlanjutan operasional perusahaan. Tugas-tugas operator meliputi pengawasan mesin, pemeriksaan produk, menjaga lingkungan kerja, dan berkontribusi pada efisiensi perusahaan.

Untuk menjadi seorang operator produksi, mereka tidak hanya harus memiliki keterampilan tertentu seperti kondisi fisik yang baik, orientasi terhadap detail, dan kemampuan komunikasi, tetapi mereka juga perlu memahami tren industri seperti penggunaan robotika hingga otomatisasi dalam proses produksi.

Nah, otomatisasi dalam proses produksi juga melibatkan otomatisasi dalam pengelolaan karyawan dengan menggunakan software payroll dan HR. Salah satu software yang bisa Anda pertimbangkan adalah Gajihub.

Dengan software ini, sebagai HR, Anda dapat memudahkan operator produksi dalam melakukan presensi dan mengatur jadwal kerja staf mereka. Selain itu, dengan fitur employee self service (ESS), karyawan juga bisa mencatat jam lembur mereka secara mandiri yang nantinya akan otomatis terintegrasi dengan proses payroll. 

Gajihub juga memiliki fitur payroll yang memungkinkan Anda untuk mengelola seluruh komponen penggajian, mulai dari gaji bulanan, bonus, upah lembur, hingga potongan.

Anda juga dapat memberikan slip gaji kepada karyawan yang bisa diunduh dalam format PDF untuk meningkatkan transparansi dalam proses penggajian.

Tertarik untuk mencobanya? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *