HRD Adalah? Ini Pengertian, Tantangan, dan Tugasnya

HRD adalah

HRD adalah bagian penting yang ada di sebuah perusahaan.

Departemen ini menjadi departemen yang bertanggung jawab terhadap perekrutan karyawan dan pengelolaan karyawan di perusahaan.

Sebagai perusahaan, tentunya Anda harus memahami bagaimana peran HRD ini dan mengapa Anda harus memiliki departemen ini di perusahaan Anda.

Lalu apa sebenarnya yang dimaksud dengan HRD ini? Apa saja Tugas HRD?

Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan mengenai HRD mulai dari pengertian, tugas, dan pelatihan yang dibutuhkan.

Untuk lebih lengkapnya mengenai HRD ini, Anda dapat menyimak penjelasan di bawah ini:

Apa Pengertian HRD?

HRD adalah

Pengertian HRD atau Human Resource Departement adalah divisi yang ada di perusahaan yang bertugas mengelola sumber daya manusia dalam berbagai aspek.

Ini artinya HRD adalah divisi yang bertanggung jawab atas pengembangan keterampilan karyawan, pengetahuan karyawan, hingga kemampuan karyawan yang ada di perusahaan.

HRD mengembangkan kompetensi yang dibutuhkan karyawan untuk melakukan pekerjaan mereka saat ini dan mempersiapkan mereka untuk peran di masa depan melalui kegiatan pembelajaran yang terencana.

HRD berfokus pada kesesuaian antara kebutuhan individu dan organisasi.

Meskipun memilih orang yang tepat untuk pekerjaan dan kemudian mempertahankan mereka selalu menjadi fokus departemen SDM, penekanan HRD adalah pada memotivasi dan mengembangkan karyawan.

Hal ini mengharuskan departemen HRD untuk membuat kebijakan dan program yang mengarah pada pengembangan tenaga kerja dan berkontribusi pada pengembangan organisasi.

Baca Juga: Laporan HRD: Pengertian, Cara Membuat, dan Contohnya

Pengertian HRD Menurut Para Ahli

Menurut Leonard Nadler, HRD dijelaskan sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terorganisir, dalam rentang waktu khusus, dan dilakukan dalam rangka menghasilkan perubahan perilaku.

Sedangkan menurut Dr. Tellma M. Tiwa, HRD diartikan sebagai divisi yang memiliki tugas untuk mengatur dan mengembangkan sumber daya sekaligus kemampuan dari karyawan yang bekerja di perusahaan.

Menurut Prof. TV Rao, HRD adalah proses bagi karyawan membantu organisasi yang dilakukan secara terus menerus dengan tujuan mendapatkan kemampuan sesuai fungsi sesuai peran yang ada di masa depan.

Sedangkan menurut Nadler, HRD diartikan sebagai kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan, kemampuan, dan sikap kerja positif dari keseluruhan orang yang bekerja di perusahaan.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Aplikasi HRD Terbaik dan Tips Memilihnya

Mengapa Perusahaan Membutuhkan HRD?

Program pengembangan sumber daya manusia dapat meningkatkan produktivitas dan profitabilitas perusahaan sekaligus meningkatkan kepuasan karyawan.

HRD sebenarnya adalah salah satu peluang paling signifikan yang dicari karyawan ketika mereka mempertimbangkan untuk mengambil posisi baru.

Hal ini membantu karyawan merasa bahwa perusahaan mereka berinvestasi pada mereka, yang menciptakan tenaga kerja yang lebih loyal dan juga membuat mereka lebih menerima perubahan ketika mereka secara teratur terpapar dengan keterampilan, informasi, dan praktik-praktik baru.

Berikut adalah beberapa manfaat dari HRD:

  • Pengembangan keterampilan dan pengetahuan baru
  • Peningkatan kepercayaan dan rasa hormat
  • Komitmen yang lebih besar terhadap pekerjaan
  • Peningkatan penerimaan terhadap perubahan, karena karyawan merasa lebih siap dengan kemampuan memecahkan masalah
  • Peningkatan semangat tim dan pertumbuhan karyawan secara keseluruhan
  • Efektivitas organisasi yang lebih besar dan budaya efisiensi
  • Peningkatan partisipasi karyawan
  • Perencanaan sumber daya manusia (SDM) yang lebih baik untuk mengumpulkan data yang berguna dan obyektif tentang kebijakan dan program karyawan

Baca Juga: Apa Itu HRD: Pengertian, Manfaat, dan Tips Suksesnya

Apa Perbedaan antara HRD dan HRM?

HRD adalah

Meskipun Human Resource Management (HRM) dan HRD terkait dengan sumber daya manusia perusahaan, ada beberapa perbedaan utama:

  • HRM berorientasi pada pemeliharaan dan berfokus pada tugas-tugas administratif seperti penggajian dan mengelola file karyawan, sedangkan HRD berorientasi pada pembelajaran dan berfokus pada peningkatan kinerja karyawan.
  • HRM bertujuan untuk meningkatkan efisiensi karyawan, sedangkan HRD adalah tentang mengembangkan karyawan untuk kepentingan organisasi secara keseluruhan.
  • Tanggung jawab untuk HRM ditugaskan ke departemen SDM, sedangkan tanggung jawab untuk HRD diberikan kepada semua manajer.
  • HRM memotivasi karyawan melalui penghargaan dan insentif keuangan, sedangkan HRD berfokus pada memotivasi karyawan dengan membuat mereka merasa dihargai dan memenuhi kebutuhan tingkat tinggi lainnya.

Baca Juga: 11 Kode Etik HRD dan Penerapannya yang Wajib Anda Ketahui

Apa Saja Tantangan HRD?

Penting bagi Anda untuk membiasakan diri dengan tantangan-tantangan pengembangan SDM agar dapat menghindarinya dengan lebih baik.

Beberapa masalah yang mungkin Anda hadapi antara lain:

  • Kendala anggaran yang membatasi pilihan pelatihan
  • Kurangnya dukungan kepemimpinan
  • Perubahan peraturan dan hukum yang dapat membuat program pengembangan Anda ketinggalan zaman
  • Karyawan yang tidak termotivasi
  • Kurangnya sumber daya ahli untuk beberapa topik yang tidak jelas
  • Memenuhi beragam kebutuhan semua karyawan, yang mungkin berada di tingkat kompetensi yang berbeda atau perlu mempelajari keterampilan yang berbeda
gajihub banner

Baca Juga: 15 Cara Mengurangi Biaya HRD + 5 Tips Terbaiknya

Apa Saja Tugas HRD di Perusahaan?

Berikut tugas yang dimiliki HRD yang wajib Anda ketahui:

1. Merekrut Karyawan

Merekrut karyawan menjadi tugas utama dari HRD.

Merekrut karyawan ini melibatkan pencarian individu yang memenuhi syarat untuk posisi terbuka di dalam organisasi, termasyk menyelesaikan langkah-langkah yang diperlukan untuk menyaring mereka untuk dipekerjakan.

Anggota tim SDM dapat membantu membuat dan memposting deskripsi pekerjaan, mencari orang yang memenuhi syarat untuk melamar posisi terbuka, menyaring lamaran kandidat, dan melakukan wawancara.

Mereka juga dapat bekerja sama dengan manajer perekrutan untuk mengambil keputusan dan berkoordinasi dengan kandidat selama proses perekrutan.

2. Memastikan Keamanan Lingkungan Kerja

HRD adalah divisi yang memiliki tugas untuk memastikan keamanan kerja bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan.

Keamanan kerja ini meliputi tempat kerja yang nyaman dan mendukung produktivitas, hingga perlindungan keselamatan kerja bagi para karyawan.

Dengan begitu, karyawan bisa mendapatkan hak mereka dengan baik dan bekerja dengan nyaman dan aman.

Baca Juga: 25 Istilah HR Ini Wajib Dipahami oleh HRD, Penting!

3. Mengelola Hubungan Karyawan

HRD juga bertanggung jawab atas pengelolaan hubungan karyawan, dimana ini akan berpengaruh pada produktivitas karyawan.

Hubungan karyawan dengan atasan ataupun karyawan dengan sesama karyawan akan memengaruhi kerja sama mereka di dalam tim, jadi ini harus terjalin dengan baik agar produktivitas karyawan juga terus mengalami peningkatan.

4. Pengelolaan Penggajian Karyawan

HRD adalah menjadi pihak yang bertanggung jawab dalam pengelolaan penggajian karyawan, ini dimulai dari penawaran gaji pada saat perekrutan karyawan.

Pengelolaan penggajian juga dapat dilakukan dengan memastikan karyawan mendapatkan gaji yang layak, kemudian melakukan pencatatan penggajian dengan baik dan melakukan pembayaran gaji karyawan tepat waktu.

Untuk pengelolaan penggajian ini, HRD akan bekerja sama dengan tim finance atau tim keuangan.

Baca Juga: Berapa Gaji HRD? Berikut Kisarannya di Beberapa Perusahaan di Indonesia

5. Manajemen Kinerja

HRD juga bertugas dalam pengelolaan kinerja karyawan, dimana memastikan setiap karyawan memiliki kinerja yang baik.

Ini dilakukan dengan pemantauan kinerja karyawan kemudian memberikan motivasi kepada karaywan agar kinerja karyawan dapat terus meningkat.

6. Pengelolaan Benefit dan Kompensasi

Benefit dan kompensasi menjadi hal yang menjadi tanggung jawab HRD.

Ini dilakukan sejak proses rekrutmen dimana HRD akan melakukan rapat untuk mendiskusikan benefit dan kompensasi yang tepat untuk posisi tertentu.

Benefit dan kompensasi ini akan memengaruhi ketertarikan kandidat untuk melamar kerja, dan juga dalam mempertahankan karyawan.

HRD juga harus memastikan benefit dan kompensasi yang didapatkan telah sesuai dengan kebutuhan karyawan.

Baca Juga: Jobdesk HRD, Syarat, Skill, Gaji, dan Contohnya

Struktur Organisasi HRD di Perusahaan

human resource

Berikut struktur organisasi yang dimiliki oleh HRD perusahaan:

1. HR Generalist vs HR Specialist

Struktur yang pertama adalah HR generalist vs HR spesialist.

HR generalist bertanggung jawab atas segala hal yang berhubungan dengan kebutuhan karyawan, misalnya dalam hal penggajian, kebijakan yang ada, hingga kesehatan dan keselamatan karyawan.

Sedangkan HR specialist bertanggung jawab atas tingkat retensi karyawan, mereke bertanggung jawab atas administrasi dan hubungan karyawan dengan perusahaan, pelatihan, tunjangan, dan juga perencanaan tenaga kerja.

Baca Juga: 10 Masalah Umum HRD dan Solusinya

2. Divisi dalam HRD: Rekrutmen, Training, Payroll, Industrial Relations

Struktur yang kedua adalah divisi yang ada di dalam HRD yang terdiri dari rekrutmen, training, payroll, hingga industrial relations.

Tentunya setiap divisi ini memiliki tugas yang berbeda-beda, di mana untuk divisi rekrutmen fokus pada merekrut karyawan terbaik, training memberikan pelatihan kepada karyawan, payroll untuk mengelola penggajian, hingga industrial relations menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang ada di dalam industri.

Misalnya dengan mengelola peraturan perusahaan dan hal-hal terkait regulasi ketenagakerjaan, termasuk kesejahteraan karyawan.

3. Peran Head of HR / HR Manager

Pada tingkat yang lebih tinggi, terdapat Head of HR atau HR manager.

Head of HR atau HR manager berperan dalam hal pengambilan keputusan yang ada di divisi HR dan juga pengelolaan sumber daya manusia secara keseluruhan.

Peran dari mereka ini terdiri dari rekrutmen dan seleksi, pengembangan karyawan, manajemen kinerja, hingga memastikan kepatuhan terhadap regulasi ketenagakerjaan.

Baca Juga: Laporan HRD: Pengertian, Cara Membuat, dan Contohnya

Perbedaan HRD dengan Divisi Lain

Selain HRD, di sebuah perusahaan terdapat divisi-divisi lainnya yang tidak kalah penting.

Berikut divisi-divisi lainnya tersebut:

1. GA (General Affairs) vs HRD

Perbedaan yang pertama adalah antara GA atau General Affairs dan HRD.

Mungkin masih banyak di antara Anda yang menganggap GA dan HRD ini sama, pada jelas keduanya berbeda.

HRD memiliki peran dalam hal pengelolaan sumber daya manusia, misalnya dalam proses rekrutmen, pelatihan, hingga pengembangan karyawan.

Sedangkan GA memiliki fokus pada pengelolaan operasional dan fasilitas yang ada di perusahaan, misalnya dalam hal pengadaan barang dan jasa, pemeliharaan gedung, hingga untuk pengelolaan aset perusahaan.

Baca Juga: Perilaku Gen Z dalam Dunia Kerja yang Wajib Dipahami HRD

2. Finance/Accounting vs HRD Payroll

Selain antara GA dan HRD, masih banyak juga yang sulit membedakan anatar divisi finance dengan HRD khususnya bagian payroll.

HRD bagian payroll bertanggung jawab atas penggajian karyawan, misalnya dalam hal perhitungan gaji, tunjangan, dan kompensasi lainnya, termasuk dalam hal penerbitan slip gaji.

Sedangkan divisi finance bertanggung jawab atas keuangan perusahaan secara keseluruhan, termasuk dalam hal anggaran, laporan, arus kas, investasi, bahkan pada beberapa perusahaan juga dalam hal perhitungan pajak.

3. Mengapa Peran HRD Sering Disalahpahami?

Sebagai bagian penting yang ada di perusahaan, banyak yang sering salah paham dengan peran yang dimiliki HRD, mengapa demikian?

Hal ini dikarenakan cakupan HRD yang cukup luas, mulai dari untuk rekrutmen, pelatihan, hingga penggajian.

Karena cakupan yang luas ini membuat banyak orang sulit membedakan peran HRD dengan divisi lain, misalnya finance atau HRD.

Selain itu, banyak yang menganggap HRD hanya fokus kepada tujuan perusahaan, bahkan sering kali HRD dianggap sebagai divisi yang harus diwaspadai oleh karyawan.

Padahal sebenarnya HRD adalah divisi yang menangani kesejahteraan karyawan, dalam artian divisi ini yang akan wakil karyawan untuk perusahaan.

Baca Juga: 11 Kode Etik HRD dan Penerapannya yang Wajib Anda Ketahui

Apa Saja Tantangan HRD di Era Digital?

Era teknologi digital menjadi hal yang tidak bisa dihindari lagi dan hampir semua sektor terpengaruh oleh adanya digitalisasi ini, termasuk untuk HRD.

Dengan adanya era digital ini, ada berbagai tantangan yang harus dihadapi oleh HRD, misalnya dalam hal teknologi AI yang lambat laun mengubah cara kerja HRD.

Tentunya HRD harus bisa beradaptasi dengan kemunculan AI ini dan bisa memanfaatkannya untuk mendukung perkembangan divisi mereka.

Selain AI, era digital juga mengubah kebutuhan keterampilan yang dimiliki karyawan.

Era digital nyatanya juga membawa perubahan kepada pasar tenaga kerja yang ada dan juga kebutuhan keterampilan tenaga kerja.

Saat ini karyawan dituntut harus melek teknologi dan merekrut dan mengelola karyawan seperti ini menjadi tantangan tersendiri bagi HRD.

Baca Juga: 15 Cara Mengurangi Biaya HRD + 5 Tips Terbaiknya

Contoh Program Kerja HRD yang Efektif

HRD adalah

Berikut beberapa program HRD yang efektif dan bisa diterapkan di perusahaan:

1. Program Onboarding

Program yang pertama adalah program onboarding yakni serangkaian program yang dilakukan untuk membantu karyawan baru beradaptasi dan memahami peran mereka di dalam sebuah organisasi.

Program ini dilakukan dengan berbagai cara, misalnya memperkenalkan budaya perusahaan, memperkenalkan struktur organisasi, memberikan pelatihan, hingga meningkatkan produktivitas karyawan.

2. Training Tahunan

Untuk mendukung pengembangan skill atau keterampilan yang dimiliki oleh karyawan, perusahaan juga perlu membuat program training tahunan.

Ada berbagai program training yang bisa dipilih, misalnya training sesuai peran masing-masing divisi, training kepemimpinan, hingga training-training lainnya.

Harapannya dengan memberikan training tahunan ini karyawan dapat memiliki skill atau keterampilan tambahan sehingga bisa meningkatkan produktivitas.

3. Pengukuran KPI Karyawan

Program selanjutnya adalah pengukuran KPI karyawan.

Untuk mengukur kinerja karyawan, dibutuhkan indikator yang dikenal dengan KPI atau Key Performance Indocator.

Nah, ini menjadi salah satu program yang bisa diterapkan perusahaan khususnya untuk divisi HRD.

Harapannya dengan pengukuran KPI, dapat diketahui bagaimana kinerja karyawan dan bagian apa saja yang bisa dilakukan evaluasi.

4. Program Kesejahteraan dan Retensi

Program yang terakhir adalah program kesejahteraan dan retensi.

HRD memiliki peran dalam hal program kesejahteraan dan retensi ini di mana HRD harus bisa mendukung kesejahteraan karyawan sehingga retensi mengalami peningkatan.

Misalnya dengan memberikan tunjangan yang dibutuhkan karyawan hingga program-program lainnya untuk mendukung kenyamanan dan keamanan dalam bekerja.

Ketika karyawan mendapatkan kesejahteraan, maka mereka akan loyal dan perusahaan bisa meningkatkan retensi karyawan.

Baca Juga: 25 Istilah HR Ini Wajib Dipahami oleh HRD, Penting!

Bagaimana Meningkatkan Peran HRD di Perusahaan?

Membuat atau menyegarkan program HRD membutuhkan banyak penelitian dan perencanaan di awal, namun pekerjaan itu membuat program berjalan dengan lancar saat diimplementasikan.

Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengembangkan atau meningkatkan HRD di organisasi Anda:

1. Evaluasi Pelatihan dan Pengembangan yang Ada

Cara pertama yang dapat dilakukana adalah dengan mengevaluasi pilihan pelatihan dan peluang pengembangan yang ada

Tentukan seberapa baik mereka memenuhi kebutuhan karyawan Anda dan apa yang kurang.

2. Perhatikan Tugas dan Tanggung Jawab Tim di Perusahaan Anda

Anda juga dapat melakukannya dengan memperhatikan tugas, tanggung jawab, dan keterampilan yang dibutuhkan oleh berbagai peran, departemen, dan tim di perusahaan Anda.

Gunakan informasi ini untuk mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran dan pengembangan.

3. Tentukan Anggaran untuk Program HRD Anda

Jangan lupa untuk menentukan anggaran program HRD Anda.

Ini sangat penting mengingat HRD adalah divisi yang bertanggung jawab dalam pengelolaan karyawan di perusahaan.

Buatlah anggaran yang akan mendukung kinerja HRD, mulai dari anggaran untuk rekutmen hingga anggaran pengembangan karyawan.

Baca Juga: KPI HRD: Penjelasan Mendalam dengan Metrik & Contoh

4. Identifikasi Pelatihan Karyawan

Identifikasi jenis pelatihan dan pembelajaran yang ingin Anda tawarkan kepada karyawan Anda juga menjadi bagian yang tidak boleh terlewatkan.

Kenyataannya pemilihan program pelatihan dan pengembangan tidak bisa dilakukan dengan sembarangan, karena harus disesuai dengan kebutuhan karyawan.

Ini termasuk menyesuaikan pelatihan yang akand dipilih dengan anggaran yang ada.

Anda dapat menggunakan anggaran Anda sebagai panduan untuk menentukan opsi mana yang terjangkau saat ini.

Anda juga bisa mencatat kesempatan belajar yang ingin Anda tambahkan nanti jika anggaran tidak dapat mengakomodasi semuanya sekarang.

5.  Tinjau Program yang Masih Relevan

Anda juga dapat meningkatkan peran HRD di perusahaan Anda dengan meninjau program yang masih relevan saat ini.

Anda dapat memeriksa bagaimana program berjalan dan pengaruhnya terhadap manajemen karyawan di perusahaan.

Selain itu Anda juga bisa melakukan survei kepada karyawan terkait pendapat mereka terhadap program yang telah berjalan.

Baca Juga: 11 Program Kerja HRD yang Harus Anda Ketahui

Apa Saja Pembelajaran yang Dibutuhkan HRD?

HRD adalah

HRD mengacu pada pelatihan karyawan, pengembangan karier, pengembangan kinerja, mentoring, coaching, bantuan biaya pendidikan dan kegiatan lain yang berkaitan dengan pengembangan tenaga kerja.

Hal ini dianggap sebagai kunci produktivitas yang lebih tinggi dan lebih baik karena membantu karyawan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diinginkan oleh atasan mereka.

Ini juga dapat meningkatkan kepuasan kerja bagi karyawan dan membuka jalur komunikasi di antara anggota tim.

Anda memiliki dua pilihan untuk pengembangan sumber daya manusia, yakni pelatihan formal atau informal.

Kedua jenis ini memiliki tempat di kantor, dan perpaduan berbagai jenis pelatihan dapat membantu Anda membuat program yang menyeluruh. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Pelatihan formal

Pelatihan formal dapat mencakup pelatihan di dalam kelas, perubahan organisasi yang terencana, atau kursus di perguruan tinggi yang berpotensi menambah nilai bagi perusahaan Anda.

Beberapa topik pelatihan di tempat kerja yang paling umum meliputi:

  • Pencegahan pelecehan seksual dan diskriminasi: Pelatihan pencegahan diskriminasi dan pelecehan seksual semakin populer dalam beberapa tahun terakhir.
  • Keselamatan dan manajemen risiko: Keselamaran dan manajemen risiko dapat dilakukan dengan membuat program bagi para karyawan termasuk pekerja sementara, untuk menerima pelatihan orientasi keselamatan.
  • Kesempatan kerja yang setara dan program pelatihan keragaman: Untuk mengurangi risiko hukum dan memenuhi tujuan bisnis, akan bermanfaat jika Anda menyediakan program pelatihan penyelia yang kuat yang membahas cara memotivasi tenaga kerja yang beragam
  • Pelatihan supervisor: Pertimbangkan untuk melatih supervisor baru maupun yang sudah berpengalaman mengenai topik-topik seperti perekrutan dan promosi, evaluasi kinerja, disiplin, dan pemutusan hubungan kerja.

2. Pelatihan informal

HRD juga dapat mengikuti pelatihan informal, seperti pelatihan internal dan kelas pengembangan yang diajarkan oleh konsultan atau anggota tim perusahaan.

Ini juga dapat mencakup pelatihan atau mentoring karyawan oleh manajer atau staf yang lebih senior.

Pelatihan manajemen internal sangat penting untuk membantu karyawan mengembangkan kekuatan mereka dan berkontribusi pada organisasi.

Jenis pelatihan HRD ini dapat diberikan melalui klub buku di tempat kerja, pembinaan dari atasan manajer atau penugasan kerja yang lebih menantang.

Ini juga dapat mencakup belajar mandiri, kelas, tugas kerja internal dan kunjungan lapangan.

Kunci keberhasilan dalam program-program ini adalah bahwa informasi, diskusi, topik pelatihan dan bacaan bersama bersifat mendidik dan membantu membangun tim.

Baca Juga: Cara Menjadi HRD dan Jenjang Karir HRD yang Wajib Diketahui

Kesimpulan

Itulah tadi penjelasan mengenai pengertian HRD yang dapat menjadi referensi Anda.

Dari penjelasan artikel yang ada di atas dapat diketahui bahwa HRD adalah divisi yang ada di perusahaan yang bertugas melakukan pengelolaan sumber daya manusia yang ada di perusahaan.

Sumber daya manusia atau SDM yang dimaksud di sini adalah karyawan yang bekerja di perusahaan.

Jadi, HRD adalah divisi atau departemen yang bertugas melakukan pengelolaan karyawan sehingga karyawan dapat bekerja dengan nyaman dan aman, serta mendapatkan haknya dengan baik.

Setiap perusahaan pasti membutuhkan HRD, karena tanpa HRD, pengelolaan karyawan akan sulit dilakukan secara efektif.

Jika pengelolaan karyawan tidak dilakukan secara efektif, mana karyawan Anda bisa merasa tidak nyaman bekerja dan memutuskan untuk meninggalkan perusahaan.

Kehilangan karyawan ini bisa berpengaruh untuk perusahaan Anda, salah satunya adalah penurunan produktivitas perusahaan.

Untuk mendukung pekerjaan HRD, perusahaan juga harus memberikan perangkat yang memudahkan pengelolaan karyawan.

GajiHub menjadi sistem HRIS yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan karyawan.

Dengan GajiHub, Anda bisa menikmati kemudahan pengelolaan karyawan dengan fitur-fitur seperti absensi online, pengelolaan payroll, kelola PPh 21, BPJS, integrasi akuntansi, pengelolaan cuti dan izin, analisa data, reimbursement, kasbon, live tracking, hingga integrasi fingerprint.

Jadi tunggu apa lagi, segera daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.

Desi Murniati

Tinggalkan Komentar