Hutang piutang mungkin sudah hal biasa yang sering kamu temukan dalam urusan pribadi atau perusahaan.
Namun dalam proses pengelolaan HR dan manajemen SDM, Anda harus membuat surat perjanjian hutang piutang agar seusai aturan dan prosedur yang berkekuatan hukum.
Pada artikel kali ini kami akan membahas apa itu surat perjanjian hutang piutang, komponen yang harus ada di dalamnya dan juga contoh surat hutang piutang yang bisa Anda download secara gratis.
Apa itu Surat Perjanjian Hutang Piutang?
SPH atau surat perjanjian hutang piutang adalah sebuah dokumen resmi yang memiliki fungsi sebagai bentuk bukti kegiatan peminjaman uang oleh pemilik dan penerima.
Surat perjanjian hutang piutang biasanya akan berisi mengenai kesepakatan dan informasi terkait aturan dari peminjaman uang tersebut.
Nantinya, surat ini akan dipegang oleh kedua belah pihak, baik peminjam dan pemberi dana. Surat ini juga bisa menjadi bukti hukum saat nanti terjadi perselisihan.
Dalam kasus perusahaan yang memberi pinjaman karyawannya, surat ini penting untuk memastikan tidak menimbulkan kerancuan, terutama dari pihak karyawan dan perusahaan.
Baca juga: Mengenal Klasifikasi Data dan Pentingnya Bagi Proses HR
Fungsi Surat Perjanjian Hutang Piutang?
Dengan adanya surat perjanjian ini, maka proses pinjaman tersebut memiliki kekuatan hukum, sehingga bagi pemilik dan penerima hutang memberikan ketenangan apabila ada masalah yang terjadi dalam kegiatan hutang piutang bisa diadili melalui jalur hukum.
Jadi, surat perjanjian hutang piutang bukan hanya sebagai surat perjanjian biasa saja ada beberapa tujuan serius dibaliknya.
Berikut adalah beberapa fungsi surat perjanjian tersebut:
Sebagai informasi pihak yang terlibat
Surat perjanjian ini akan berisi informasi tentang siapa saja pihak yang terlibat baik itu penjamin, pemberi pinjaman, dan saksi.
Nantinya informasi yang dibutuhkan berupa nomor KTP, nama lengkap, hingga alamat tempat tinggal.
Informasi data ini juga harus ditulis secara lengkap dan benar agar menghindari kesalahan identitas apabila terjadi masalah kedepannya.
Nilai besaran hutang dan waktu transaksi
Tentunya surat perjanjian tersebut juga akan berisi nominal uang yang akan dipinjam, semuanya harus ditulis secara detail termasuk waktu transaksi tersebut dilakukan agar tidak ada pihak yang mengubah nominal perjanjian hutang untuk melakukan kecurangan.
Tidak jarang, ada juga surat perjanjian yang menerangkan cara pembayaran. Misalnya nominal atau jumlah cicilan dan tanggal jatuh tempo.
Menghindari perselisihan
Dengan adanya surat perjanjian hutang bisa menghindari perselisihan, karena yang tertulis di surat perjanjian hutang piutang merupakan kesepakatan dari semua pihak yang terlibat. Sehingga, apabila ada perdebatan terkait hutang piutang, surat ini bisa menjadi bukti yang sah dan kuat.
Baca juga: Download Surat Kontrak Kerja Beserta Tips dan Cara Membuatnya
Untuk menghindari risiko terburuk
Risiko terburuk dari hutang piutang adalah apabila pihak yang melakukan hutang tidak dapat membayar uang yang dipinjamnya atau orang tersebut kabur.
Selain itu juga risiko lainnya adalah apabila orang yang melakukan pinjaman uang tersebut meninggal dan masih menyisakan hutang yang harus dibayar, maka dengan adanya surat perjanjian hutang ini hutang akan ditagih atau harus dibayar oleh ahli waris.
Komponen yang Harus Ada Surat Perjanjian Hutang Piutang
Untuk membuat surat perjanjian hutang ada beberapa komponen atau poin penting harus diperhatikan, yaitu:
Data diri
Seperti yang disebutkan di atas, surat perjanjian hutang piutang harus mencantumkan informasi data diri yang terdiri dari nama, nomor KTP, alamat, hingga pekerjaan dari peminjam atau yang memberikan pinjaman.
Nominal pinjaman
Surat perjanjian hutang piutang juga harus mencantumkan nominal pinjaman secara jelas baik dalam bentuk angka atau penjelasan huruf.
Tujuan pinjaman
Tujuan pinjaman boleh dituliskan apabila ada kesepakatan bersama, dengan menuliskan tujuan pinjaman kedua belah pihak bisa mendapatkan informasi yang sesuai.
Jangka waktu pinjaman dan cara membayarnya
Jangka waktu dan cara membayar atau mekanismenya harus berdasarkan kedua belah pihak. Apabila pinjaman akan dibayar secara dicicil, maka waktu pencicilannya juga harus didtetapkan baik tanggal, bulan, hingga tahunnya.
Jaminan pinjaman
Jaminan pinjaman juga merupakan hal yang penting dalam kegiatan hutang piutang ini karena dengan adanya jaminan pinjaman bisa menimbulkan rasa kepercayaan dari yang memberi pinjaman, jaminan pinjaman bisa berupa perhiasan, surat tanah, BPKB atau surat kendaraan, atau kendaraan.
Kompensasi pinjaman
Apabila dalam transaksi hutang piutang ini menimbulkan masalah, maka harus ditulis kompensasi yang harus ditanggung, biasanya kompensasi akan berbentuk bunga.
Baca juga: Contoh Surat PHK dan Cara Membuatnya
Contoh Surat Perjanjian Hutang Piutang
SURAT PERJANJIAN
UTANG – PIUTANG
Pada hari ini —————— tanggal ( — tanggal, bulan, dan tahun — ), kami yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : —————————————————
Umur : —————————————————
Pekerjaan : —————————————————
No. KTP / SIM : —————————————————
Alamat : —————————————————
Telepon : —————————————————
Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri dan untuk selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.
Nama : —————————————————
Umur : —————————————————
Pekerjaan : —————————————————
No. KTP / SIM : —————————————————
Alamat : —————————————————
Telepon : —————————————————
Bertindak untuk dan atas nama diri sendiri dan untuk selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Dengan ini menyatakan, bahwa PIHAK PERTAMA telah dengan sah dan benar mempunyai utang uang karena pinjaman kepada PIHAK KEDUA, sebesar [(Rp. ———————-,00) (—- jumlah uang dalam huruf —- )].
- PIHAK PERTAMA mengakui telah menerima jumlah uang tersebut secara lengkap dari PIHAK KEDUA sebelum penandatanganan Surat Perjanjian ini, sehingga Surat Perjanjian ini diakui oleh kedua belah pihak dan berlaku sebagai tanda penerimaan yang sah.
- PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan telah menerima pengakuan berhutang dari PIHAK PERTAMA tersebut di atas.
- Kedua belah pihak telah bersepakat untuk mengadakan serta mengikatkan diri terhadap syarat-syarat serta ketetapan-ketetapan dalam perjanjian ini yang diatur dalam 8 (delapan) pasal sebagai berikut:
Pasal 1
PEMBAYARAN
- PIHAK PERTAMA berjanji akan membayar hutang uang sebesar [(Rp. ————,00) (—- jumlah uang dalam huruf —- )] tersebut selambat-lambatnya tanggal ( — tanggal, bulan, dan tahun dalam angka dan huruf — ) kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 2
BUNGA
- PIHAK PERTAMA wajib membayar bunga atas uang pinjaman tersebut sebesar [(—— ) % ( — jumlah dalam huruf —)] persen atau sejumlah [(Rp. ————,00) (—- jumlah uang dalam huruf —- )] per bulan hingga pelunasan keseluruhan hutang PIHAK PERTAMA
- Pembayaran bunga tersebut dilakukan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setiap tanggal [( — ) ( — tanggal dalam huruf — )] pada bulan yang sedang berjalan selama berlakunya Surat Perjanjian ini.
- Pembayaran oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA dilaksanakan melalui Rekening PIHAK KEDUA pada Bank ( ——— nama dan alamat lengkap Bank yang dimaksud ——— ) dengan nomor rekening: ——————————-
Pasal 3
PELANGGARAN
Jika PIHAK PERTAMA lalai atau tidak dapat memenuhi seluruh kewajibannya sebagaimana ditetapkan dalam Surat Perjanjian ini dan atau apabila terjadi pelanggaran oleh PIHAK PERTAMA atas salah satu atau beberapa kewajibannya sebagaimana yang disebutkan dalam Surat Perjanjian ini , maka PIHAK KEDUA berhak menagih segera secara sekaligus jumlah hutang pinjaman tersebut meskipun jatuh tempo perjanjian ini belum dicapai.
Pasal 4
HAL-HAL YANG TIDAK DIINGINKAN
PIHAK KEDUA berhak menagih kembali seluruh uang hutang PIHAK PERTAMA secara sekaligus, apabila:
- PIHAK PERTAMA dinyatakan bangkrut atau pailit oleh Pengadilan sebelum tanggal jatuh tempo perjanjian ini dicapai.
- PIHAK PERTAMA meninggal dunia sebelum tanggal jatuh tempo perjanjian ini, kecuali jika ahli waris PIHAK PERTAMA sanggup dan bersedia memenuhi kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan isi Surat Perjanjian ini.
Baca juga: Aturan Jam Kerja, Shift, Lembur, dan Cuti Menurut Undang-undang
Pasal 5
BIAYA PENAGIHAN
Semua biaya penagihan hutang tersebut di atas, termasuk biaya juru sita dan biaya-biaya kuasa PIHAK KEDUA untuk menagih hutang tersebut, menjadi tanggungan dan wajib dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA.
Pasal 6
BIAYA-BIAYA LAINNYA
Biaya pembuatan Surat Perjanjian ini dan segala biaya yang berhubungan dengan hutang pinjaman tersebut di atas menjadi tanggungan dan wajib dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA.
Pasal 7
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
- PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang telah mengikatkan diri dalam perjanjian utang-piutang ini telah bersepakat untuk menempuh jalan kekeluargaan atau musyawarah untuk mufakat guna menyelesaikan hal-hal atau perselisihan yang mungkin timbul.
- Apabila ternyata jalan musyawarah dianggap tidak berhasil untuk mendapatkan penyelesaian yang melegakan kedua belah pihak, kedua belah pihak bersepakat untuk menempuh upaya hukum dengan memilih domisili pada ( —— Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri —— ) dengan segala akibatnya.
Pasal 8
PENUTUP
Surat perjanjian ini dibuat di atas kertas bermaterei secukupnya yang ditandatangani dan dibuat rangkap dua berkekuatan hukum yang sama serta masing-masing dipegang oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA
[ ————————- ] [ ———————— ]
SAKSI-SAKSI:
[ ————————— ] [ ————————— ]
Download Surat Perjanjian Hutang Piutang
Jika Anda merasa kesulitan membuat surat hutang piutang secara manual, Anda bisa mencoba mendownload surat hutang piutang pada tautan dibawah ini secara gratis:
DOWNLOAD SURAT PERJANJIAN HUTANG PIUTANG
Baca juga: Surat Pengangkatan Karyawan: Pengertian, Regulasi, dan Contoh Surat yang Bisa di Download
Kesimpulan
Itulah pembahasan lengkap surat perjanjian hutang piutang secara lengkap beserta template yang bisa Anda download secara gratis.
Dalam bisnis mengelola hutang piutang dari karyawan adalah hal yang penting, terlebih jika Anda memiliki banyak karyawan dan juga proses pembayaran hutang melalui pemotongan gaji karyawan.
Untuk proses pengelolaan hutang piutang antar perusahaan dan karyawan yang lebih mudah dan praktis, Anda bisa mencoba menggunakan software absensi dari Gajihub.
Dengan menggunakan Gajihub, Anda bisa dengan mudah mencatat setiap hutang yang perusahaan berikan kepada setiap karyawan, mengetahui umur hutang, dan memberikan informasi payroll yang sudah terpotong dengan nilai hutang secara otomatis.
Dengan menggunakan GajiHub, Anda juga bisa dengan mudah melakukan penghitungan payroll, mengelola absensi dan HRIS, penghitungan pajak PPh 21 dan BPJS, proses akuntansi dan reimbursement, employee self service (ESS), mengelola izin dan cuti karyawan Anda, dan juga melakukan analisa data dari manajemen SDM Anda.
Jadi tunggu apalagi? Permudah proses manajemen shifting karyawan dalam bisnis Anda dengan menggunkan Gajihub secara gratis melalui tautan ini.
- Surat Resign: Pengertian, Cara Membuat, dan Contohnya - 2 December 2024
- 15 Kesalahan Manajemen HR yang Wajib Anda Ketahui - 13 November 2024
- Perilaku Gen Z dalam Dunia Kerja yang Wajib Dipahami HRD - 17 October 2024