Cultural Assessment: Arti, Metode, Langkah, dan Tipsnya

cultural assessment banner

Salah satu kunci sukses sebuah perusahaan adalah memastikan kebahagian dan kepuasan kerja karyawan. Hal inilah yang membuat cultural assessment menjadi sangat penting. Melalui penilaian tersebut, para pemimpin dapat mengetahui apakah karyawan benar-benar bahagia di tempat kerja.

Seperti yang Anda ketahui, budaya perusahaan yang baik dapat membantu menarik karyawan berbakat serta mempertahankan karyawan yang sudah ada.

Selain itu, sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa budaya perusahaan yang baik juga turut meningkatkan produktivitas sebesar 12%. Namun, sebenarnya apa yang dimaksud dengan cultural assessment?

Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas hal tersebut, beserta cara, metode, dan tips mengoptimalkannya.

Apa yang Dimaksud dengan Cultural Assessment?

Cultural assessment atau penilaian budaya adalah suatu proses yang dilakukan secara teratur oleh HR untuk membantu memastikan keberhasilan perusahaan.

Sebagai tim HR, Anda akan melakukan survei kepada karyawan untuk menilai budaya kerja mereka dan melihat apakah sudah sesuai dengan visi perusahaan.

Hal tersebut memungkinkan HR dan pimpinan untuk mengevaluasi apa yang perlu diperbaiki di dalam lingkungan kerja.

Selain survei, penilaian ini juga dapat melibatkan pertemuan, diskusi kelompok, audit, dan metode lain yang digunakan untuk mengukur kepuasan karyawan dan mendapatkan feedback yang jujur tentang lingkungan kerja.

Baca Juga: Cara Membangun Budaya Kerja yang Positif dan Contohnya

cultural assessment 1

Apa Saja Manfaat Cultural Assessment?

Penilaian budaya merupakan salah satu cara terbaik untuk mengevaluasi bagaimana kepuasan dan suasana kerja di perusahaan Anda.

Selain itu, berikut adalah sejumlah manfaat dari cultural assessment:

1. Meningkatkan Keterlibatan Karyawan

Salah satu manfaat utama dari penilaian budaya adalah bisa membantu meningkatkan kepuasan kerja dan keterlibatan karyawan.

Ketika karyawan merasa dihargai dan didukung, mereka cenderung lebih termotivasi dalam pekerjaan mereka. Dengan mengetahui area di mana budaya perusahaan Anda bisa ditingkatkan, Anda bisa menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif yang akan mendorong keterlibatan dan produktivitas.

2. Meningkatkan Kinerja Organisasi

Budaya perusahaan yang positif juga bisa memberi dampak besar pada kinerja keseluruhan organisasi.

Dengan melakukan penilaian budaya, Anda bisa mengetahui area di mana budaya perusahaan Anda mungkin menghalangi kinerja, dan membuat perubahan yang diperlukan untuk memperbaikinya.

Hal ini dapat menghasilkan peningkatan produktivitas, pelayanan pelanggan yang lebih baik, dan kinerja keuangan yang lebih baik.

3. Mengurangi Tingkat Pergantian Karyawan

Melakukan penilaian budaya juga bisa membantu organisasi Anda mengurangi biaya yang terkait dengan tingkat pergantian karyawan yang tinggi.

Dengan menemukan alasan di balik kepergian karyawan dan secara proaktif mengatasi masalah-masalah tersebut, Anda bisa mengurangi tingkat pergantian karyawan, yang pada akhirnya akan menghemat uang bagi organisasi Anda dalam jangka waktu yang lama.

Baca Juga: 15 Cara Memotivasi Karyawan dan Keuntungannya

gajihub 1

Apa Saja Metode Cultural Assessment?

Ada beberapa metode yang bisa Anda gunakan dalam menilai budaya perusahaan. Berikut beberapa di antaranya:

1. Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI)

OCAI meruapkan metode yang dikembangkan oleh Kim S. Cameron dan Robert E. Quinn untuk membantu organisasi memahami dan menganalisis budaya mereka.

Alat ini didasarkan pada Competing Values Framework (CVF) dan mengidentifikasi empat jenis budaya utama:

  • Budaya Klan: Di sini, organisasi terasa seperti keluarga yang erat. Prioritas utama adalah kerja sama, partisipasi karyawan, dan pengembangan personal.
  • Budaya Adhokrasi: Budaya ini ditandai oleh inovasi, fleksibilitas, dan kreativitas. Organisasi mendukung pengambilan risiko dan eksperimen baru.
  • Budaya Pasar: Organisasi berorientasi pada pencapaian dan hasil yang terukur. Ada penekanan kuat pada kompetisi, kinerja, dan produktivitas.
  • Budaya Hierarki: Di sini, organisasi memiliki struktur yang terorganisir dengan baik dan prosedur yang formal. Kepentingan utamanya adalah stabilitas, kontrol, dan konsistensi.

2. Denison Organizational Culture Survey

Survei ini didasarkan pada Denison Organizational Culture Model, yang menekankan empat elemen penting:

  1. Misi: Evaluasi sejauh mana karyawan memahami dan mendukung tujuan organisasi.
  2. Adaptabilitas: Mengukur seberapa baik organisasi menanggapi perubahan eksternal dan belajar dari lingkungan sekitarnya.
  3. Keterlibatan: Menilai tingkat partisipasi dan keterlibatan karyawan dalam proses pengambilan keputusan dan kerja tim.
  4. Konsistensi: Mengukur sejauh mana sistem dan prosedur organisasi sesuai dengan nilai dan tujuan perusahaan.

3. Survei Budaya Organisasi

Survei ini biasanya menggunakan skala Likert dan bertujuan untuk mengukur persepsi karyawan terhadap berbagai aspek budaya organisasi, seperti komunikasi, kepemimpinan, kerjasama tim, dan nilai-nilai perusahaan.

Baca Juga: Budaya Adhokrasi: Arti, Karakteristik, Kelebihan, Hingga Tips Penerapannya

cultural assessment 1

4. Survei Pulse

Survei pulse adalah survei singkat yang dikirim secara teratur kepada karyawan untuk mengumpulkan feedback secara real-time tentang topik-topik tertentu, seperti perubahan organisasi, kebijakan baru, atau kepuasan kerja.

5. Focus Groups

Focus groups adalah forum diskusi kecil di mana sekelompok karyawan secara terbuka berbagi pemikiran, perasaan, dan pengalaman mereka tentang budaya perusahaan.

Hal ini dapat memberikan wawasan mendalam dan nuansa yang sulit didapat dari survei atau wawancara individu.

6. Metrik Kinerja

Terakhir, ada metrik kinerja yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi berbagai aspek kinerja karyawan dan organisasi, yang dapat mencerminkan budaya perusahaan.

Beberapa metrik kinerja yang perlu diukur di antaranya adalah:

  • Keterlibatan karyawan
  • Tingkat pergantian
  • Metrik keberagaman dan inklusi
  • Kesejahteraan karyawan

Baca Juga: 13 Metrik Kinerja Karyawan yang Harus Anda Pantau

Bagaimana Langkah-Langkah untuk Melakukan Cultural Assessment?

Ada beberapa langkah penting yang perlu Anda lakukan untuk menghasilkan penilaian budaya yang maksimal, yaitu:

1. Tentukan Tujuan dengan Jelas

Sebelum memulai penilaian, penting bagi Anda untuk menetapkan tujuan secara jelas. Tentukan apa yang ingin dicapai perusahaan dengan penilaian budaya, faktor-faktor spesifik yang akan diukur, dan tim yang terlibat.

Anda dapat bekerja sama dengan pimpinan untuk menetapkan tujuan penilaian.

2. Pilih Alat Penilaian

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, ada beberapa metode penilaian yang bisa Anda gunakan. Jadi, langkah selanjutnya adalah memilih alat penilaian tersebut, misalnya dengan melakukan survei di seluruh perusahaan, mengadakan focus groups, atau melalui metrik kinerja.

Pilihlah metode yang paling sesuai dan identifikasi pertanyaan penting yang akan Anda ajukan dalam survei.

3. Jelaskan Proses kepada Karyawan

Bantu karyawan memahami bagaimana penilaian budaya akan dilakukan dan mengapa hal tersebut penting. Ajak mereka untuk memberikan feedback yang jujur, dengan menekankan bahwa penilaian akan bersifat anonim.

4. Terapkan Penilaian Budaya

Setelah proses ditentukan dan dijelaskan, saatnya untuk melaksanakan cultural assessment. Arahkan kegiatan penilaian tersebut dan kumpulkan semua informasi yang Anda perlukan.

Baca Juga: 12 Jenis Budaya Organisasi dan Peran HR dalam Membentuknya

cultural assessment 2

5. Analisis Data yang Diterima

Luangkan waktu untuk memeriksa dengan cermat data yang sudah terkumpul. Teliti angka dan feedback untuk menganalisis keadaan budaya perusahaan saat ini.

6. Buat Laporan terkait Cultural Assessment

Selanjutnya, simpulkan temuan dan interpretasi Anda, serta langkah-langkah yang direkomendasikan untuk meningkatkan budaya perusahaan dalam laporan rinci. Laporan ini nantinya akan disajikan kepada pimpinan.

7. Terapkan Perubahan yang Diperlukan

Meskipun sebagian karyawan mungkin memberikan tanggapan positif, ingatlah bahwa selalu ada ruang untuk melakukan perbaikan.

Untuk itu, Anda perlu mengidentfiikasi area yang membutuhkan perbaikan dan mulailah menerapkan strategi untuk meningkatkan kepuasan karyawan.

8. Pantau Keberhasilan Perubahan

Setelah penilaian, penting untuk melacak kemajuan perubahan yang telah diterapkan untuk memastikan kesesuaian dengan visi perusahaan. Pemantauan rutin ini pada akhirnya akan membantu menentukan keberhasilan penilaian.

Baca Juga: Perilaku Organisasi: Arti, Teori, Hingga Tips Mengembangkannya

Apa Saja Pertanyaan yang Perlu Diajukan Selama Cultural Assessment?

Dalam melakukan survei terkait cultural assessment, ada banyak pertanyaan yang bisa Anda ajukan kepada karyawan, yang dapat Anda sesuaikan dengan tujuan penilaian.

Sebagai contoh, berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan dalam penilaian budaya:

  1. Apakah menurut Anda misi dan nilai-nilai perusahaan jelas? Apakah perusahaan benar-benar menerapkan nilai-nilai tersebut?
  2. Bagaimana pendapat Anda tentang komitmen perusahaan terhadap keberagaman dan inklusi?
  3. Dalam skala 1 sampai 5, seberapa yakin Anda dengan manajemen tim Anda?
  4. Bagaimana menurut Anda cara komunikasi informasi di tempat kerja? Apa yang ingin Anda ubah?
  5. Apakah menurut Anda ada kesempatan untuk naik jabatan di perusahaan?
  6. Dalam kala 1 sampai 5, seberapa serius Anda dalam pekerjaan Anda?
  7. Apakah menurut Anda kontribusi Anda dihargai oleh perusahaan?
  8. Seberapa baik tim Anda bekerja bersama?
  9. Apakah Anda puas dengan kesempatan pengembangan di perusahaan?
  10. Apakah Anda akan merekomendasikan perusahaan kepada orang lain?
  11. Bagaimana menurut Anda keseimbangan antara kerja dan hidup yang ditawarkan oleh perusahaan?

Baca Juga: Pahami Peran Penting HR dalam Penerapan Etika Organisasi

cultural assessment 4

Bagaimana Tips Mengoptimalkan Cultural Assessment?

Selain melakukan berbagai cara dan mengajukan beberapa pertanyaan di atas, terdapat tips tambahan yang dapat mengoptimalka pelaksanaan cultural assessment Anda:

1. Bersikap Transparan dengan Hasil Penilaian

Setelah penilaian budaya selesai, bagikan hasilnya kepada karyawan. Jelaskan juga bagaimana perusahaan akan menanggapi hasil tersebut untuk menjaga kepercayaan karyawan terhadap manajemen.

2. Pertahankan Komunikasi Terbuka

Penilaian budaya seharusnya tidak hanya dilakukan sekali, melainkan Anda perlu mendorong karyawan untuk terus memberikan feedback tentang budaya, baik melalui survei pulse, atau pertemuan dengan maanjer.

3. Libatkan Karyawan dan Ajak Bekerja Sama

Saat orang merasa nyaman dengan rekan kerja mereka, biasanya mereka akan lebih bahagia. Oleh karena itu, Anda dapat mengatur acara-acara santai, kegaitan sosial, olahraga dan makan siang bersama untuk membantu membangun hubungan.

4. Sertakan Cultural Assessment sebagai Bagian dari Proses Perekrutan Anda

Tes penilaian budaya memungkinkan Anda melihat sejauh mana nilai-nilai inti calon karyawan sejalan dengan nilai-nilai organisasi Anda, dan apakah mereka akan menjadi pilihan yang tepat untuk posisi tertentu.

Baca Juga: Recruitment Goals: Arti, Manfaat, Cara Membuat, dan Contohnya

5. Kumpulkan Informasi dari Banyak Sumber

Saat menilai budaya perusahaan, jangan hanya mengandalkan satu sumber informasi saja. Selain dari tim Anda, bicaralah juga dengan pelanggan dan pihak lain yang terlibat untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang budaya perusahaan.

Anda bisa menggunakan survei, wawancara, kelompok diskusi, atau bahkan obrolan santai untuk mengumpulkan data.

6. Lakukan Audit dari Pihak Luar

Selain berbicara dengan karyawan dan pihak terkait, Anda juga dapat memperoleh pandangan dari luar mengenai budaya perusahaan.

Anda bisa melakukannya dengan audit eksternal, yang melibatkan orang ketiga untuk mengevaluasi organisasi dan memberikan masukan.

Hal ini bisa menjadi cara yang bagus untuk bagus untuk mendapatkan pandangan yang obyektif tentang budaya perusahaan.

7. Buat Action Plan

Setelah Anda mengumpulkan semua informasi, saatnya membuat rencana tindakan atau action plan untuk menerapkan perubahan yang dibutuhkan.

Rencana ini harus mencakup daftar tujuan spesifik dan strategi untuk meningkatkan budaya perusahaan. Pastikan untuk menindaklanjuti temuan Anda dengan langkah-langkah yang jelas dan responsif.

Baca Juga: Mind Mapping: Arti, Jenis, Elemen, dan Contohnya

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa cultural assessment berperan penting dalam upaya meningkatkan kepuasan karyawan.

Adapun langkah penting yang perlu dilakukan meliputi menentukan tujuan penilaian, memilih metode penilaian yang sesuai, hingga menerapkan perubahan yang diperlukan berdasarkan hasil penilaian.

Selain itu, penting juga untuk memastikan transparansi dalam menyampaikan hasil penilaian kepada karyawan dan terus mempertahankan komunikasi terbuka, serta melibatkan karyawan dalam pembangunan budaya perusahana yang positif.

Dengan demikian, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan produktif.

Sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kepuasan karyawan, perusahaan juga dapat mempertimbangkan penggunaan software payroll dan HR dari Gajihub yang bisa mempermudah mereka dalam urusan administrasi.

Misalnya, untuk melakukan pengajuan cuti mereka tidak perlu repot mengirimkan form pengajuan cuti kepada tim HR dan manajer, melainkan mereka hanya perlu mengajukan cuti atau izin melalui smartphone dan menyertakan alasan serta bukti apabila dibutuhkan.

Selain itu, melalui fitur payroll Gajihub, perusahaan juga dapat meningkatkan transparansi dalam proses penggajian melalui slip gaji dalam format PDF yang diberikan kepada karyawan.

Slip gaji tersebut menjelaskan seluruh komponen gaji karyawan mulai dari gaji pokok, bonus, hingga potongan.

Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *