Company culture adalah sekumpulan nilai, kepercayaan, dan kebiasaan yang dianut oleh sebuah perusahaan.
Nilai-nilai tersebut terlihat dalam tujuan perusahaan, cara para karyawan bekerja, gaya kepemimpinan, cara perusahaan mengambil keputusan, hingga bagaimana mereka membangun brand image di mata publik.
Company culture yang kuat bisa membantu perusahaan menciptakan citra positif yang menarik perhatian para pelamar kerja dengan nilai-nilai yang sejalan.
Dengan begitu, perusahaan dapat membangun tim yang solid, karena setiap orang di dalamnya memiliki visi dan cara pandang yang sama.
Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas manfaat company culture, aspek, cara mengelola, dan tipsnya.
Mengapa Perusahaan Harus Memiliki Company Culture?

Company culture mencerminkan nilai-nilai yang dipegang perusahaan dan berpengaruh besar pada cara kerja tim, proses pengambilan keputusan, sampai cara perusahaan menentukan target dan mencapainya.
Jika diterapkan dengan baik, budaya ini dapat memberikan sejumlah manfaat seperti:
1. Karyawan Lebih Semangat Bekerja
Menurut laporan Gallup dan Workhuman tahun 2023, karyawan yang merasa cocok dan terhubung dengan budaya perusahaan, 3,7 kali lebih berpeluang untuk mersa terlibat di tempat kerja dibandingkan mereka yang tidak.
2. Produktivitas Meningkat
Saat nilai-nilai pribadi karyawan selaras dengan nilai perusahaan, mereka cenderung lebih termotivasi dan berkomitmen.
Budaya kerja yang menghargai, menghormati, dan mendukung karyawan bisa meningkatkan produktivitas dan keuntungan bisnis.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Anda

3. Karyawan Betah dan Tidak Mudah Resign
Karyawan lebih mungkin bertahan lama di perusahaan yang menghargai kerja keras mereka dan memberikan apresiasi yang layak.
Bahkan, yang merasa terhubung dengan budaya perusahaan 55% lebih kecil kemungkinan mencari pekerjaan baru.
4. Menarik Banyak Pelamar Kerja
Perusahaan dengan budaya kerja buruk biasanya sulit mencari dan mempertahankan karyawan.
Apalagi di zaman sekarang, reputasi perusahaan bisa dicek lewat platform seperti Glassdoor.
Sebaliknya, perusahaan dengan budaya yang baik justru jadi incaran banyak pelamar.
Baca Juga: 9 Tanda Employer Branding Berhasil dan Trennya di Tahun 2025
Apa Saja Jenis Budaya Perusahaan yang Paling Umum?

Di dunia kerja, ada beberapa jenis budaya perusahaan yang sering diterapkan.
Berikut beberapa di antaranya:
1. Budaya Adhocracy
Budaya ini mendorong keberanian mengambil risiko dan menyelesaikan masalah dengan cara-cara yang tidak biasa.
Budaya kerja adokrasi biasanya diterapkan di perusahaan startup, karena mereka butuh lingkungan kerja yang kreatif, fleksibel, dan terbuka terhadap ide-ide baru.
Tujuannya jelas, yakni mendorong inovasi dan pertumbuhan cepat.
Sayangnya, budaya seperti ini bisa memicu persaingan yang terlalu ketat antar tim.
Semua berlomba menciptakan ide besar berikutnya, yang akhirnya bisa merusak kerja sama dan membuat suasana menjadi penuh tekanan.
Jika tidak dikelola dengan baik, karyawan bisa cepat lelah, stres, dan merasa burnout.
2. Budaya Clan
Sesuai namanya, budaya kerja clan mirip dengan suasana keluarga.
Perusahaan dengan budaya ini membangun lingkungan kerja yang akrab, nyaman, dan terbuka, dengan struktur yang tidak terlalu formal.
Karyawan bisa dengan mudah berdiskusi dengan atasan dan merasa menjadi bagian penting dari tim.
Biasanya tipe ini banyak ditemui di perusahaan kecil atau bisnis keluarga.
Kekuangannya, jika terlalu akrab, bisa muncul kelompok-kelompok kecil.
Hal ini bisa membuat orang sulit menerima perubahan dan terjadi politik kantor ketika ada perbedaan pendapat.
Kekurangannya, kalau terlalu akrab bisa muncul kelompok-kelompok kecil.
Hal ini bisa bikin orang jadi sulit menerima perubahan, dan politik kantor bisa muncul saat ada perbedaan pendapat atau keputusan penting.
3. Budaya Hierarki
Berbeda dengan clan, budaya hierarki menerapkan sistem kerja yang rapi, terstruktur, dan sangat formal.
Atasan punya peran besar dalam pengambilan keputusan, sementara karyawan mengikuti aturan dan prosedur yang sudah ditetapkan.
Perusahaan dengan budaya ini fokus pada kestabilan bisnis, efisiensi, dan pertumbuhan yang aman.
Kelebihannya, pekerjaan jadi lebih teratur dan semua berjalan sesuai SOP.
Tapi, di sisi lain, budaya ini seringkali kaku, lambat beradaptasi, dan kurang memberi ruang untuk ide-ide kreatif.
4. Budaya Market
Budaya ini sangat fokus pada hasil, sehingga biasanya perusahaan akan menargetkan angka-angka tertentu, seperti mengukur performa dan mendorong semua orang untuk terus meningkatkan layanan dan kinerja.
Lingkungan kerjanya kompetitif dan cepat, karena semua berlomba mencapai target.
Kekurangannya, suasana kerja bisa jadi terlalu penuh tekanan.
Terutama kalau target yang ditetapkan terlalu tinggi, bisa membuat karyawan stres dan cepat kelelahan.
Baca Juga: Manajemen Stres Kerja: Pengertian, Teknik, dan Cara Mengatasi
Bagaimana Company Culture yang Baik?

Untuk mengetahui apakah company culture di tempat Anda sudah baik, penting untuk memahami ciri-ciri dan budaya perusahaan yang positif, seperti:
1. Saling Menghargai Antar Karyawan
Budaya kerja yang baik ditandai dengan adanya rasa saling menghargai.
Setiap orang harus diperlakukan dengan hormat dan didorong untuk bersikap saling menghormati.
Contohnya seperti:
- Mendengarkan masukan dari rekan kerja
- Mengapresiasi pencapaian orang lain
- Menunjukkan empati dan menghargai waktu serta usaha rekan kerja
2. Lingkungan Kerja yang Beragam, Inklusif, dan Nyaman
Tempat kerja yang terbuka untuk semua orang, tanpa memandang latar belakang, membuat karyawan merasa dihargai dan diterima.
Keberagaman sudut pandang juga bisa mendorong ide-ide baru dan inovasi.
Baca Juga: Budaya Kerja Inklusif: Cara Membangun, dan Contohnya
3. Misi dan Nilai Perusahaan yang Jelas
Perusahaan dengan tujuan dan nilai yang akan membantu semua karyawan bergerak ke arah yang sama.
Hal ini membuat pekerjaan lebih terarah dan memudahkan kolaborasi antar tim.
4. Kepemimpinan yang Baik
Pemimpin yang baik mampu memberi semangat, mendukung tim, dan menjadi contoh yang positif.
Kepemimpinan yang kuat bisa meningkatkan kerja sama tim dan kepuasan karyawan.
5. Peluang Pengembangan Diri
Perusahaan yang peduli pada perkembangan karyawan biasanya menyediakan pelatihan, kursus, atau kesempatan untuk mencoba tanggung jawab baru.
Hal ini membuat karyawan bisa terus belajar dan berkembang dalam kariernya.
Baca Juga: Cara Evaluasi Diri untuk Pengembangan Karier dan Tipsnya
6. Transparansi dan Kejujuran
Komunikasi yang terbuka dan jujur menciptakan rasa saling percaya.
Jika perusahaan transparan, karyawan juga akan merasa nyaman untuk berbicara jujur dan bertanggung jawab atas pekerjaannya.
7. Perhatian pada Kesejahteraan Karyawan
Perusahaan yang peduli pada karyawannya biasanya menyediakan fasilitas seperti asuransi kesehatan, cuti yang memadai, jam kerja fleksibel, dan program kesehatan.
Hal ini menunjukkan bahwa karyawan adalah prioritas.
8. Tingkat Turnover yang Rendah
Jika banyak karyawan betah dan tidak sering keluar-masuk, itu pertanda bahwa mereka merasa nyaman dan puas bekerja di sana.
Hal ini menjadi salah satu tanda paling jelas dari budaya kerja yang positif.
Baca Juga: Cara Menghitung Turnover Karyawan dan Tips Menguranginya
Bagaimana Langkah-Langkah Membangun Company Culture yang Kuat?

Company culture yang kuat adalah salah satu kunci utama kesuksesan bisnis.
Namun, bagaimana cara membangunnya?
Berikut ini langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk menciptakan budaya kerja yang sehat dan positif:
1. Tentukan Nilai-Nilai Perusahaan
Nilai-nilai perusahaan adalah dasar dari budaya kerja.
Nilai ini akan memengaruhi cara karyawan berinteraksi, bekerja, dan mengambil keputusan.
Langkah pertama adalah duduk bersama tim manajemen dan menentukan nilai-nilai utama yang ingin dijunjung tinggi. Misalnya:
- Transparansi, keberlanjutan, dan saling menghormati
- Inovasi, kesetaraan, dan kepedulian
- Kejujuran, integritas, dan keadilan
Apa pun nilainya, yang penting adalah jelas sejak awal. Nilai-nilai inilah yang akan menjadi pondasi budaya kerja Anda.
2. Buat Tujuan yang Jelas
Seperti halnya tujuan bisnis, budaya perusahaan juga butuh target agar bisa diwujudkan secara nyata.
Contohnya:
Jika ingin company culture yang mendukung keberagaman, targetnya bisa berupa meningkatkan jumlah perekrutan dari latar belakang yang beragam atau menambah perwakilan perempuan di posisi kepemimpinan.
Jika Anda ingin meningkatkan work life balance, Anda bisa tetapkan target seperti setiap karyawan wajib ambil cuti minimal 3 minggu dalam setahun.
Budaya perusahaan tidak akan terbentuk hanya dari ide.
Harus ada tindakan dan tujuan nyata untuk mewujudkannya.
Baca Juga: Download Template Survei Kepuasan Karyawan dan Tipsnya
3. Libatkan Karyawan: Tanyakan Apa yang Mereka Inginkan
Karyawan adalah orang-orang yang paling merasakan langsung budaya kerja.
Jadi, penting untuk mendengar pendapat mereka.
Beberapa cara yang bisa dilakukan:
- Buat survei karyawan
- Tanyakan apa yang mereka suka dari budaya kerja saat ini
- Minta saran atau ide untuk membuat lingkungan kerja lebih baik
Gunakan masukan ini sebagai dasar untuk menyusun strategi budaya perusahaan. Budaya yang baik adalah yang dirancang bukan hanya untuk perusahaan, tapi juga untuk orang-orang di dalamnya.
4. Terapkan Budaya dalam Aktivitas Sehari-Hari
Budaya kerja yang kuat terlihat dari pengalaman sehari-hari karyawan, bukan hanya dari slogan di dinding.
Contoh penerapannya:
Jika Anda mendukung keberagaman, berikan cuti berbayar untuk karyawan yang merayakan hari besar agama atau budaya tertentu meski tidak masuk kalender nasional.
Jika Anda ingin mendorong work life balance, terapkan aturan bahwa karyawan tidak wajib membalas email setelah jam kerja atau di akhir pekan.
Budaya kerja yang positif harus terasa dalam aktivitas dan kebijakan sehari-hari.
Baca Juga: Employee Engagement: Cara Mengukur, Kalkulator, dan Metodenya
Bagaimana Tips Menerapkan Company Culture?

Untuk menciptakan budaya kerja yang positif, Anda perlu memahami terlebih dahulu budaya seperti apa yang sudah terbentuk di perusahaan.
Tanpa disadari, setiap organisasi pasti memiliki budayanya sendiri.
Namun, jika tidak diarahkan dengan baik, budaya itu bisa berkembang ke arah yang tidak sehat.
Budaya yang tidak sejalan dengan nilai dan visi perusahaan bisa membuat karyawan bingung, tidak termotivasi, bahkan memilih keluar.
Karena itu, penting untuk membangun budaya kerja yang sehat, kuat, dan selaras dengan tujuan bersama.
1. Rekrut Orang yang Sesuai dengan Budaya Perusahaan
Biaya rekrutmen tidak murah, jadi pastikan Anda merekrut orang yang tidak hanya memiliki keterampilan yang dibutuhkan, tetapi juga cocok dengan nilai dan budaya perusahaan.
Perkenalkan company culture sejak proses rekrutmen agar kandidat bisa menilai apakah mereka cocok dengan lingkungan kerja Anda.
2. Tanamkan Nilai Perusahaan dalam Aktivitas Sehari-hari
Nilai perusahaan jangan hanya menjadi slogan. Integrasikan nilai-nilai ini ke dalam:
- Proses orientasi karyawan baru
- Komunikasi internal dan rapat perusahaan
- Aktivitas harian di tempat kerja
- Pengambilan keputusan
- Penilaian dan pengembangan kinerja
Dengan cara ini, nilai-nilai perusahaan akan menjadi bagian dari rutinitas kerja dan budaya organisasi.
3. Dorong Budaya Feedback
Budaya yang mendukung feedback dapat membantu karyawan dan perusahaan untuk terus berkembang.
Gantilah sistem penilaian tahunan yang kaku dengan komunikasi yang lebih terbuka dan berkelanjutan.
Survei singkat secara berkala dapat membantu mengetahui kebutuhan dan perasaan karyawan agar Anda bisa membuat perubahan yang berarti.
Baca Juga: Kritik Konstruktif: Cara Menyampaikan, Manfaat, dan Contohnya
4. Siap Beradaptasi dengan Perubahan
Dunia bisnis terus berubah, sehingga company culture juga harus mampu beradaptasi.
Anda perlu menanamkan dasar pada prinsip-prinsip yang tahan lama agar tetap relevan meski kondisi berubah.
Selain itu, hindari praktik yang terlalu kaku dan mudah usang.

5. Perbaiki Budaya yang Tidak Sehat
Jika budaya perusahaan saat ini tidak berjalan efektif, jangan ragu untuk melakukan perbaikan.
Langkah-langkahnya:
- Tentukan budaya seperti apa yang ingin Anda bangun
- Libatkan pemimpin yang bisa menjadi panutan
- Ajak seluruh tim berdiskusi dan terbuka
- Sesuaikan sistem, struktur, dan proses agar mendukung budaya baru
6. Beri Penghargaan yang Adil
Memberikan kompensasi yang adil adalah langkah awal untuk membangun budaya kerja yang sehat.
Selain gaji, pahami kebutuhan lain dari karyawan dan sediakan imbalan yang sesuai.
Lingkungan kerja yang adil dan mendukung akan meningkatkan motivasi dan loyalitas.
Baca Juga: Karyawan Loyal: Pengertian, Tips, dan Cara Mendukungnya
7. Apresiasi Kontribusi Karyawan
Setiap karyawan ingin merasa dihargai.
Berikan apresiasi secara rutin, bukan hanya saat momen-momen besar.
Bisa dalam bentuk pujian, bonus, atau bahkan ucapan terima kasih.
Jangan lupa untuk melakukannya secara tulus dan tepat waktu agar berdampak positif.
8. Pertahankan Karyawan Terbaik
Karyawan ingin tahu apakah mereka punya masa depan di perusahaan.
Oleh karena itu, bersikaplah transparan mengenai arah perusahaan dan tantangan yang ada.
Dengan keterbukaan, karyawan akan merasa lebih dihargai dan termotivasi untuk bertahan.
Baca Juga: Mempertahankan Top Performers, Bagaimana Strateginya?
9. Bangun Kolaborasi dan Kerja Tim
Lingkungan kerja yang kolaboratif sangat penting untuk menciptakan budaya positif.
Selain kerja sama dalam proyek, dorong juga kegiatan informal seperti makan siang bersama atau kegiatan luar kantor.
Hubungan yang baik antarkaryawan memperkuat semangat tim dan budaya perusahaan.
10. Terapkan Fleksibilitas Kerja
Memberikan fleksibilitas kepada karyawan, baik dalam waktu kerja maupun tempat kerja, menunjukkan bahwa Anda percaya pada mereka.
Bisa melalui sistem kerja hybrid, jam kerja fleksibel, atau kebijakan cuti yang mendukung work-life balance.
Karyawan yang merasa dipercaya cenderung lebih loyal dan produktif.
Baca Juga: Corporate Culture: Manfaat, Jenis, hingga Cara Membangunnya
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa company culture adalah fondasi yang membentuk bagaimana cara orang bekerja, beriteraksii, dan berkembang dalam suatu organisasi.
Budaya ini tidak terbentuk secara tiba-tiba, melainkan hasil dari nilai-nilai, kebiasaan, dan kebijakan yang diterapkan secara konsisten.
Jika tidak dikelola dengan baik, budaya perusahaan bisa tumbuh ke arah yang tidak sehat dan menciptakan lingkungan kerja yang tidak produktif.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk secara sadar merancang dan menjaga budaya yang sejalan dengan visi dan tujuan organisasi.
Untuk mendukung company culture yang positif, Anda dapat mempertimbangkan penggunaan software HRIS dari Gajihub.
Software ini dilengkapip berbagai fitur untuk meningkatkan transparansi dalam proses komunikasi perusahaan, mulai dari employee self-service (ESS), absensi, hingga reimbursement.
Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Company Culture: Pentingnya, Jenis, Langkah, dan Tips - 30 May 2025
- Payroll Benchmarking: Faktor, Cara, dan Tips Suksesnya - 30 May 2025
- Download Template Evaluasi Probation dan Cara Membuatnya - 28 May 2025