Bukan rahasia lagi apabila karyawan berkinerja tinggi atau top performers cenderung lebih berdedikasi, inovatif, dan proaktif dalam menghadapi tantangan. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengatur strategi untuk mempertahankan top performers.
Dengan kinerjanya yang tinggi, para karyawan tersebut dapat mendorong perubahan ke arah yang positif, meningkatkan produktivitas, dan membantu perusahaan bersaing di industri.
Selain itu, mereka juga bisa mempengaruhi rekan kerja dengan memberikan motivasi dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa itu top performers, cara mengidentifikasi, hingga cara mempertahankannya.
Apa yang Disebut dengan Top Performers?
Top performers atau karyawan berkinerja terbaik adalah mereka yang selalu ingin mengambil tanggung jawab dan tugas kepemimpinan. Biasanya, mereka akan secara antusias melakukan pekerjaan lebih dari yang seharusnya.
Hal ini membuat manajer dan pimpinan cenderung tertarik pada top performers, terutama saat membutuhkan bantuan tambahan atau saran yang dapat diandalkan dalam suatu proyek atau proses tertentu.
Selain itu, mereka juga memiliki semangat kerja yang kuat, riwayat kesuksesan, dan dihormati oleh rekan-rekan mereka.
Dengan kata lain, mereka adalah karyawan yang bisa menjadi contoh atau teladan bagi karyawan lainnya.
Baca Juga: 10 Cara Melatih Manajer Baru dan Tips Suksesnya
Bagaimana Cara Mengidentifikasi Top Performers?
Meskipun karyawan terbaik Anda saat ini memiliki angka penjualan yang bagus atau secara konsisten mampu melebihi standar kinerja, Anda juga perlu melihat cara mereka berperilaku dan berinteraksi di tempat kerja untuk menentukan apakah mereka benar-benar top performers.
Berikut adalah langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk memahami karyawan yang berkinerja tinggi:
1. Amati Perilaku Karyawan
Karyawan berkinerja tinggi akan tampak istimewa dalam cara mereka berhubungan dengan rekan tim setiap hari.
Perilaku ini bisa dilihat melalui hasil kerja mereka atau dari ulasan kinerja dan feedback, misalnya:
- Mereka menjadi contoh bagi tim dan berani membuat keputusan.
- Selalu mencari cara baru dan bersedia mengambil pekerjaan yang menantang.
- Mudah beradaptasi dan bisa mengatasi situasi sulit tanpa bersikap reaktif.
- Menikmati pekerjaan mereka.
- Membagikan visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan.
- Mencari masukan dan feedback dari rekan-rekan tim dan manajer untuk belajar bagaimana mereka bisa berkembang.
- Mampu membuat keputusan dengan cepat namun tetap mempertimbangkan semua kemungkinan dan dampak.
- Mandiri dan dapat diandalkan untuk mengelola diri dan pekerjaannya.
Baca Juga: Performance Improvement Plan: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya
2. Tetapkan dan Tinjau Key Performance Indicators (KPI)
Untuk mengimbangi pengamatan perilaku yang lebih bersifat subjektif, Anda dapat menggunakan KPI sebagai cara objektif untuk menilai top performers. Pilihlah metrik yang jelas dan mudah diukur, seperti:
1. Metrik Berbasis Tujuan
Metrik ini disesuaikan dengan peran dan departemen karyawan dan berfokus pada jumlah pekerjaan yang mereka lakukan. Contohnya meliputi pendapatan yang dihasilkan, keuntungan, ukuran penjualan/rata-rata, atau jumlah pertanyaan pelanggan yang berhasil diselesaikan.
2. Metrik Kualitatif
Selanjutnya, ketahui seberapa baik mereka dalam menjalankan tugas. Informasi ini dapat dilihat dari kepuasan pelanggan, rating pelayanan, dan ulasan dari manajer serta rekan kerja.
3. Efektivitas dan Produktivitas
KPI ini mengukur seberapa cepat mereka menyelesaikan pekerjaan, apakah mereka secara konsisten mencapai tujuan, dan apakah mereka memprioritaskan pekerjaan secara tepat.
Anda bisa mengukur tingkat penyelesaian tugas, lembur per karyawan, dan kapasitas karyawan.
4. Insiatif
Lacak seberapa sering manajer perlu membantu karyawan, seberapa proaktif mereka, dan seberapa sering mereka membantu orang lain, serta seberapa sering mereka dapat menyelesaikan konflik secara mandiri.
5. Moral Karyawan
Selanjutnya, Anda bisa mengukur keterlibatan karyawan, motivasi, nilai keselarasan, dan kepuasan karyawan melalui metode survei tertentu.
6. Keterlibatan
Tetapkan target untuk tingkat ketidakhadiran karyawan berkinerja tinggi, jumlah cuti per kuartal atau tahun, dan seberapa sering mereka harus berpartisipasi dalam meeting atau menawarkan diri untuk kesempatan tertentu.
Kemudian, bandingkan target terebut dengan karyawan lainnya.
3. Melakukan Tinjauan Kinerja dan Wawancara Karyawan
Untuk mendapatkan pemahaman lengkap tentang karyawan, termasuk keahlian, keunggulan, dan perilaku mereka Anda dapat melakukan wawancara dengan rekan tim dan manajer karyawan tersebut.
Kemudian, tinjau hasil kinerja dan pencapain mereka, serta keterampilan komunikasi dan hubungan interpersonal, guna menentukan apakah mereka memiliki karakteristik sebagai top performers.
Dalam proses ini, 360 degree feedback akan sangat membantu. Cobalah untuk mendapatkan pandangan menyeluruh dari berbagai pihak saat mengidentifikasi dan menilai karyawan berkinerja tinggi.
Pada dasarnya, rekan kerja mungkin memiliki wawasan yang lebih baik dibandingkan manajer dalam menilai seberapa baik seorang karyawan bekerja.
Baca Juga: Employee Feedback: Arti, Manfaat, Hingga Contohnya
Apa Saja Karakteristik Top Performers?
Selain melakukan langkah-langkah di atas, untuk mempertahankan top performers, Anda juga perlu mengenali mereka dengan melihat beberapa karakteristik berikut:
1. Bertujuan
Karyawan berkinerja tinggi selalu fokus pada tujuan, menetapkan target jangka pendek dan panjang. Mereka juga bersedia untuk terus belajar, mengikuti kursus, dan pelatihan untuk mengembangkan keterampilan.
2. Keterampilan Komunikasi yang Baik
Komunikasi efektif adalah kunci. Umumnya, top performers memiliki hubungan baik dengan rekan kerja, mampu berkomunikasi secara jelas, mendengarkan aktif, dan dapat memberikan respons positif.
3. Kompeten
Sebagai karyawan berprestasi, mereka selalu mencari peluang pertumbuhan, serta menunjukkan kemampuan melalui indikator kinerja kunci yang jelas.
4. Terpercaya
Karyawan dapat diandalkan, datang tepat waktu, dan mampu menyelesaikan tugas dengan bertanggung jawab.
5. Pengambil Risiko
Karyawan berkinerja tinggi cenderung berani mengambil risiko, memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga mampu mencapai hasil yang luar biasa.
Baca Juga: 10 Tips Mengelola Kinerja yang Buruk dan Manfaatnya
6. Berpikiran Terbuka
Selalu mencari pertumbuhan profesional, senang menerima tantangan baru, dan terbuka untuk belajar dari orang lain.
7. Keterampilan dalam Berhubungan Baik
Selain keterampilan teknis, karyawan berkinerja tinggi juga perlu memiliki keterampilan interpersonal yang baik, seperti kemampuan berkomunikasi, kepercayaan, empati, mendengarkan aktif, dan kepemimpinan.
8. Pengambil Keputusan dengan Percaya Diri
Berani dan percaya diri dalam pengambilan keputusan, mengurangi kecemasan di tempat kerja, dan bertanggung jawab atas hasil keputusan.
9. Optimis
Memiliki sikap yang menunjukkan kemampuan dan positif, serta melihat kesulitan sebagai peluang untuk tumbuh dan belajar.
10. Responsif terhadap Feedback
Terakhir, perusahaan perlu mempertahankan top performers yang selalu ingin mengevaluasi kemajuannya, mau menerima feedback konstruktif, hingga melihatnya sebagai kesempatan untuk meningkatkan kinerja.
Baca Juga: 4 Jenis dan 17 Indikator Penilaian Kinerja Karyawan
Bagaimana Strategi Mempertahankan Top Performers?
Berikut adalah 8 strategi yang bisa Anda lakukan untuk mempertahankan top performers:
1. Tunjukkan Rasa Hormat kepada Karyawan
Studi yang dilakukan oleh SHRM Online yang dilakukan pada tahun 2015 menemukan bahwa tiga penyebab utama kepuasan kerja adalah perlakuan hormat terhadap karyawan di semua tingkatan, kompensasi atau gaji, dan benefit.
Mempertahankan top performers memang tidak selalu mudah, tetapi rasa hormat adalah salah satu elemen yang paling penting untuk membuat segalanya berfungsi lebih baik. Tanpa rasa hormat, karyawan Anda tidak akan memiliki motivasi untuk tetap bertahan di perusahaan.
2. Pahami Bahwa Gaji Kompetitif dan Benefit Sama Pentingnya
Sebagai profesional HR, Anda perlu memahami bahwa gaji kompetitif dan benefit sama pentingnya. Menurut studi oleh JobVite, benefit yang paling diinginkan karyawan adalah:
- Waktu kerja fleksibel dan kesempatan bekerja jarak jauh.
- Pusat rekreasi perusahaan dan keanggotaan gym.
- Makanan gratis atau makanan yang disediakan.
- Program mentoring dan pengembangan.
- Kebijakan berpakaian santai.
3. Berikan Kesempatan Pengembangan Karier
Selain paket kompensasi dan benefit, hal lain yang bisa Anda lakukan adalah memberikan peluang pengembanngan karier. Hal ini dapat memastikan bahwa karyawan bisa terus meningkatkan diri dan mempelajari keterampilan baru.
Ya, mempertahankan top performers juga dapat dilakukan dengan membiarkan mereka menjalahi peluang baru di dalam perusahaan Anda, seperti mempelajari keterampilan baru atau menjadi mentor bagi karyawan lain.
Hal ini disebabkan karena mereka juga perlu melihat bahwa ada jalur pengembangan karier yang jelas agar tetap termotivasi dan terlibat.
4. Ciptakan Budaya Kepercayaan dan Transparansi
Karyawan yang percaya pada pemimpin, memungkinkan perusahaan untuk berkembang, sementara tanpa adanya kepercayaan dapat menyebabkan ketidakterlibatan, konflik, dan tingkat pergantian karyawan yang tinggi.
Inilah yang menyebabkan penting bagi Anda untuk menginformasikan apa yang terjadi perusahaan dan bagaimana pekerjaan mereka dapat mempengaruhi pelanggan.
Anda bisa mempertimbangkan untuk membuka saluran komunikasi agar setiap orang di tim selalu up to date dengan perkembangan terkini.
Baca Juga: Budaya Adhokrasi: Arti, Karakteristik, Kelebihan, Hingga Tips Penerapannya
5. Hargai Pencapaian Karyawan
Salah satu yang membuat karyawan termotivasi dan bahagia dalam bekerja adalah lingkungan kerja yang positif.
Untuk mencapai hal tersebut, Anda dapat merayakan pencapaian karyawan misalnya dengan menyusun reward strategy atau employee regocnition.
Dengan begitu, perusahaan dapat menghadirkan tempat kerja yang aman dan meningkatkan keterlibatan, serta produktivitas karyawan.
Beberapa cara untuk menghargai pencapain karyawan di antaranya adalah:
- Memberikan selamat karyawan Anda atas pencapaian mereka sesegera mungkin.
- Memberikan penghargaan resmi atau bonus.
- Memberikan pengakuan secara publik lebih.
- Memberikan hadiah dalam berbagai bentuk, termasuk uang tunai atau hadiah non-finansial.
6. Libatkan Arti dan Tujuan pada Pekerjaan Karyawan
Melibatkan arti dan tujuan pada pekerjaan karyawan telah menjadi praktek umum di perusahaan-perusahaan besar maupun kecil.
Jika pekerjaan karyawan memberikan makna dan dampak positif, maka karyawan tersebut bisa menjadi aset berharga yang dapat membantu perusahaan tumbuh.
Menurut studi yang dilakukan oleh LinkedIn, 58% perusahaan yang memiliki tujuan jelas mengalami pertumbuhan sebesar +10%. Selain itu, 39% karyawan yang melibatkan diri dalam tujuan perusahaan cenderung menetap di perusahaan tersebut selama 3 tahun atau lebih.
7. Hormati Individualitas Karyawan
Memperlihatkan penghargaan pada keunikan setiap karyawan dengan menciptakan lingkungan kerja memiliki banyak manfaat.
Sebab, hal ini akan mendorong terciptanya lingkungan di mana setiap karyawan dapat menunjukkan kemampuan maksimal dan mengekspresikan kreativitas mereka.
Semakin perusahaan menerima keunikan individu, semakin besar keberhasilan yang dapat dicapai.
Menghormati keunikan setiap karyawan bukan hanya strategi bisnis yang penting untuk mempertahankan top performers, tetapi juga akan membantu mengakui kebutuhan individu dan menyesuaikan tugas serta benefit yang sesuai dengan hal tersebut.
8. Terapkan Budaya Tim
Untuk sukses di dunia yang penuh persaingan saat ini, penting untuk membentuk tim yang luar biasa.
Saat Anda mengumpulkan sekelompok karyawan yang berkinerja tinggi dan membentuk tim di untuk menggabungkan keahlian mereka, maka hal tersebut dapat memberikan pertumbuhan yang luar biasa.
Selain menciptakan semangat positif yang tinggi, kinerja, loyalitas, dan keterlibatan mereka juga akan meningkat secara signifikan.
Untuk membangun budaya tim yang hebat, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
- Jadikan kerja tim salah satu nilai inti perusahaan Anda.
- Bertemu secara teratur untuk membuat perbedaan besar dalam budaya tim yang hebat.
- Berkomunikasi secara jelas dengan anggota tim, sehingga semua orang berada pada jalur yang sama.
- Berikan feedback yang konstruktif untuk membantu tim Anda memperbaiki diri.
- Rayakan ulang tahun, promosi, dan hari libur bersama tim Anda.
- Promosikan budaya pembelajaran di mana setiap karyawan didorong untuk terus mengembangkan keterampilan mereka.
Itulah beberapa strategi kunci yang bisa Anda lakukan untuk mempertahankan top performers, membentuk lingkungan kerja yang positif, serta memastikan bahwa karyawan berkinerja tinggi tetap setia dan terlibat.
Baca Juga: 10 Tips Membangun Manajemen Tim di Lingkungan Kerja
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa top performers merupakan elemen krusial dalam kesuksesan perusahaan.
Oleh karena itu, Anda perlu mempertahankan top performers dengan melibatkan penghargaan, pengembangan karier, budaya kepercayaan, dan fokus pada tujuan bersama, dan sebagainya.
Untuk mengidentifikasi top performers, Anda dapat melihatnya dari karakteristik karyawan seperti memiliki tujuan yang jelas, keterampilan komunikasi yang baik, dan sikap yang responsif terhadap feedback.
Selain itu, Anda bisa menggunakan metode observasi perilaku, memantau KPI, hingga meninjau kinerja karyawan untuk mengidentifikasi secara lebih objektif.
Nah, dalam konteks pengelolaan SDM, software payroll dan HR memainkan peran penting untuk mendukung strategi mempertahankan karyawan terbaik.
Misalnya dalam hal payroll, software tersebut dapat memastikan bahwa top performers menerima kompensasi dan benefit yang sesuai.
Selain itu, teknologi ini juga dapat dimanfaatkan untuk melacak kehadiran karyawan, sehingga Anda dapat mengetahui produktivitas mereka dalam bekerja.
Salah satu software payroll dan HR yang bisa Anda gunakan adalah Gajihub. Dengan software ini, Anda dapat melakukan proses penggajian secara otomatis dan memantau kehadiran karyawan.
Melalui fitur employee self service (ESS), karyawan juga bisa melakukan presensi, pengajuan izin dan cuti, yang membuat mereka terhindari dari urusan administrasi yang merepotkan.
Tertarik untuk mencobanya? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024