Soft Skill Training: Arti, Manfaat, dan Cara Merancangnya

soft skill training banner

Di dunia kerja, soft skill training berperan penting untuk membangun hubungan antar karyawan dan meningkatkan produktivitas tim.

Dalam lingkungan kerja yang semakin kolaboratif, kemampuan berkomunikasi secara efektif, penyelesaian konflik, dan bekerja sama dengan orang lain menjadi faktor penentu keberhasilan perusahaan.

Untuk itu, setiap perusahaan perlu mempertimbangkan pelatihan soft skill untuk memperkuat kemampuan karyawan dalam beradaptasi, bekerja sama, dan memberikan kontribusi positif, agar dapat mendukung pertumbuhan dan keberhasilan perusahaan secara keseluruhan.

Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa itu soft skill training, manfaat, hingga tips optimalisasinya.

Apa yang Dimaksud dengan Soft Skill Training?

Soft skill training adalah program atau kegiatan formal yang membantu karyawan mengembangkan kompetensi non-teknis.

Sebagian besar perusahaan menyelenggarakan pelatihan ini untuk mendukung karyawan agar bisa mengembangkan keterampilan yang dicari dan membantu mereka sukses dalam berkarier.

Keterampilan-keterampilan tersebut seringkali bersifat abstrak dan biasanya dapat dikembangkan melalui pengalaman individu, sehingga membutuhkan program pelatihan tertentu.

Seperti yang Anda ketahui bahwa soft skill memiliki nilai yang tinggi, sehingga memberikan pelatihan mengenai hal tersebut bisa memberikan dampak besar pada karier karyawan sekaligus keuntungan perusahaan.

Salah satu penelitian dari MIT Sloan menemukan bahwa program pelatihan soft skill selama 12 bulan di lima pabrik berbeda menghasilkan ROI sebesar 250% hanya dalam delapan bulan. 

Pelatihan tersebut terdiri dari pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang membantu meningkatkan produktivitas, menyederhanakan tugas-tugas kompleks, dan meningkatkan kehadiran karyawan.

Selain itu, penelitian dari Stanford Research Institute International juga menunjukkan bahwa 75% kesuksesan jangka panjang dalam pekerjaan didasarkan pada soft skill dan hanya 25% yang berhasal dari hard skill. 

Dengan kata lain, soft skill training yang dioptimalkan dapat memberikan hasil yang luar biasa bagi perusahaan.

Baca Juga: 8 Strategi Mempertahankan Top Performers dan Karakteristiknya

soft skill training 1

Apakah Soft Skill Training itu Penting?

Ya, seperti yang jelaskan sebelumnya, pelatihan soft skill beerperan penting dalam membangun hubungan karyawan dan meningkatkan produktivitas.

Selain itu, pelatihan ini juga memiliki berbagai manfaat krusial seperti:

1. Peningkatan Produktivitas

Pengembangan soft skill membantu meningkatkan produktivitas di tempat kerja. Misalnya, mempelajari keterampilan komunikasi dapat membantu Anda mendengarkan dengan lebih baik dan mengajukan pertanyaan yang lebih efektif.

Keterampilan mendengarkan aktif dapat membantu Anda memahami orang lain dengan lebih baik, sehingga tugas dapat diselesaikan dengan lebih cepat dan efisien.

2. Peningkatan Pelayanan Pelanggan

Sikap ramah dan membantu terhadap pelanggan sangat penting untuk hubungan pelanggan yang baik.

Pelatihan soft skill membantu meningkatkan keterampilan mendengarkan, komunikasi, dan pemecahan masalah, yang dapat membangun kepercayaan dengan pelanggan.

3. Peningkatan Percaya Diri

Melalui pelatihan soft skill, Anda dapat merasa lebih percaya diri dalam peran Anda.

Sebagai contoh, pelatihan manajemen tim dapat membantu Anda dan tim membangun kepercayaan satu sama lain, sehingga turut meningkatkan kepercayaan diri dalam bekerja di perusahaan.

4. Peningkatan Retensi

Karyawan yang memiliki software cenderung lebih bertahan lama di perusahaan, karena mereka lebih berkomitmen terhadap kesuksesan perusahaan.

Misalnya, keterampilan mendengarkan aktif dapat membantu Anda berkomunikasi efektif dengan atasan, menyelesaikan konflik, dan mengembangkan hubungan kerja yang baik, yang turut meningkatkan tingkat retensi karyawan.

Baca Juga: 20 Strategi untuk Meningkatkan Retensi Karyawan

5. Peningkatan Kepuasan Kerja

Pelatihan soft skill membantu peserta pelatihan menjadi lebih efektif dan bahagia di tempat kerja.

Hal ini dapat menghasilkan produktivitas yang lebih tinggi dan tingkat absensi serta turnover yang lebih rendah.

Misalnya, Anda dapat belajar keterampilan manajemen konflik yang membantu Anda mengatasi perbedaan pendapat dengan rekan kerja, hingga menciptakan lingkungan kerja yang positif.

6. Peningkatan Kesetiaan Pelanggan

Pelanggan yang memiliki pengalaman positif dengan perwkailan perusahaan cenderung melakukan pembelian ulang dan merekomendasikan produk atau layanan.

Keterampilan mendengarkan aktif, misalnya, membantu Anda memahami kebutuhan pelanggan dan meresponsnya dengan cepat, membangun kepercayaan yang menghasilkan pembelia berulang.

7. Peningkatan Dinamika Tim

Soft skill training membantu menyatukan anggota tim dengan gaya kerja dan kepribadian yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama. Sebab, tim yang berfungsi dengan baik berkontribusi pada peningkatan hasil kerja.

Misalnya, keterampilan mendengarkan aktif membantu peserta pelatihan berkomunikasi secara efektif dan memahami pendapat anggota tim.

8. Kemampuan Beradaptasi yang Lebih Tinggi

Kemampuan untuk berubah dan memecahkan masalah adalah aset penting dalam lingkungan perusahaan.

Jika Anda telah mengikuti pelatihan soft skill, pelatihan tersebut dapat membantu orang lain beradaptasi dengan situasi baru dan memainkan peran kunci dalam memastikan kelangsungan kegiatan operasional bisnis dan keberlanjutan perusahaan.

Baca Juga: 7 Contoh Adaptif dalam Bekerja dan Cara Meningkatkannya

gajihub 3

Apa Saja Keterampilan yang Perlu Ditingkatkan Melalui Soft Skill Training?

Berikut adalah daftar software penting yang dapat meningkatkan kinerja karyawan:

1. Penyelesaian Konflik

Setiap tempat kerja pasti pernah mengalami konflik dari waktu ke waktu. Keterampilan penyelesaian konflik mengajarkan strategi untuk berbicara tentang masalah dengan aman dan mencapai kompromi atau penyesuaian perilaku tanpa menyinggung atau menyalahkan.

Selain bermanfaat bagi para pemimpin, skill ini juga akan membantu siapa pun yang bekerja dalam lingkungan dengan tekanan tinggi di mana orang bekerja sama secara erat.

2. Pengambilan Keputusan

Keterampilan ini mengajarkan metode untuk mempertimbangkan opsi dan mencapai keputusan yang didukung oleh bukti tertentu.

Pembelajaran pengambilan keputusan ini menunjukkan bahwa beberapa keputusan harus diambil dalam situasi mendesak, sambil tetap mempertahankan bahwa terdapat metode untuk mencapai kesimpulan yang masuk akal bahkan dalam situasi tersebut.

Pelatihan ini melibatkan konsep pengumpulan data, pengecekan asumsi, pertimbangan kemungkinan, hingga komponen-komponen lain terkait pemecahan masalah secara rasional.

Baca Juga: 16 Teknik Pengambilan Keputusan yang Bisa Digunakan Pemimpin

3. Komunikasi Lisan dan Tertulis

Ada penulis yang luar biasa namun takut berbicara di depan umum, dan ada komunikator lisan yang hebat tetapi kurang konsentrasi dan keterampilan menulis untuk menyusun laporan yang dapat dipahami.

Oleh karena itu, terdapat pelatihan komunikasi lisan dan tertulis dengan tujuan untuk menghasilkan komunikator yang berbakat di semua medi, mulai dari menulis email hingga public speaking. 

4. Kepemimpinan Empatik

Keterampilan ini ditujukan kepada manajer dan eksekutif yang bertujuan untuk memahami berbagai masalah yang dihadapi oleh karyawan.

Kepemimpinan empatik mengajarkan bahwa setiap orang memiliki alasan di balik keyakinan dan perilaku mereka.

Bagi seorang pemipmin, melihat lebih dalam masalah tersebut akan sangat bermanfaat untuk membangun manajemen tim hingga menyelesaikan kemungkinan konflik.

Hal ini mencakup aspek-aspek seperti kedisiplinan, mentornship, pelatihan, motivasi, dan dukungan terhadap  karyawan terhadap situasi krisis.

5. Berpikir Kritis

Berpikir kritis berkaitan dengan pengambilan keputusan, namun lebih menekankan pada intelektual yang lebih besar, seperti manajemen proyek atau perencanaan strategis.

Hal ini mengajarkan metode-metode terbaik dalam mengumpulkan, mengevaluasi, dan bertindak berdasarkan data yang ada.

Berpikir kritis membantu membangun kekuatan dalam observasi, refleksi, penalaran, dan komunikasi.

Keterampilan ini sangat berguna bagi pemimpin yang bertanggung jawab dalam merancang strategi perusahaan atau mengelola perubahan.

Baca Juga: Pengembangan Soft Skill di Tempat Kerja: Cara dan Manfaatnya

6. Jaringan dan Negosiasi

Keterampilan ini sangat berguna bagi mereka yang bekerja di HR atau tim sales karena melibatkan banyak negosiasi dan pertimbagan.

Keterampilan berjejaring dan negosiasi termasuk mendengarkan dengan baik, memahami keinginan dan kebutuhan orang lain, menyampaikan manfaat dan nilai tertentu, mengatasi keluhan, dan mencapai sebuah kesepakatan.

7. Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah atau problem solving merupakan keterampilan manajerial yang juga bermanfaat bagi karyawan yang terlibat dalam proyek tim.

Hal ini melibatkan pengambilan keputusan dan berpikir kritis untuk membangun keterampilan strategis.

Pemecahan masalah umumnya mencakup elemen-elemen mendengarkan dengan aktif, melakukan analisis, perencanaan, hingga membangun hubungan tim.

Selain keterampilan yang disebutkan di atas, juga terdapat keterampilan lain yang perlu ditingkatkan melalui soft skill training,  seperti kecerdasan emosional, kreativitas, manajemen perubahan, kesadaran budaya dan keberagaman, manajemen waktu, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: 10 Tips Mengembangkan Potensi Diri dan Skill yang Dibutuhkan

soft skill training 2

Bagaimana Metode Terbaik Soft Skill Training?

Ada beberapa metode terbaik dalam memberikan pelatihan soft skill kepada karyawan, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, yaitu:

1. Pembinaan atau Pendampingan

Identifikasi karyawan dengan kebutuhan pengembangan keterampilan tertentu, seperti kepemimpinan, dan libatkan mentor atau pelatih.

Proses ini melibatkan kerja sama untuk menetapkan tujuan, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta merencanakan strategi pengembangan pribadi.

2. Workshop

Selanjutnya, Anda bisa mengatur sebuah workshop interkatif untuk meningkatkan soft skill tertentu. Workshop ini harus berorientasi pada tindakan konkret dan menangani masalah secara langsung di lapangan.

Sebagai contoh, Anda dapat melibatkan skenario peran untuk membahas konflik pelanggan dan meningkat keterampilan resolusi konflik.

3. Pembelajaran Sosial

Fasilitasi pembelajaran kolaboratif dengan berfokus pada kerja sama antar rekan kerja melalui proyek kecil atau pembelajaran sosial. Hal ini menciptakan lingkungan di mana karyawan dapat berbagi pengalaman, mengajukan pertanyaan, dan memberikan feedback satu sama lain.

4. Pembelajaran Online

Di era global seperti saat ini, pelatihan online menjadi sangat relevan. Untuk itu, Anda bisa memilih platform pembelajaran online seperti LinkedIn Learning atau Udemy.

Penggunaan berbagai platform tersebut memberikan pengalaman belajar praktis, yang memungkinkan karyawan berlatih dan meningkatkan soft skill mereka.

Setiap metode ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik perusahaan dan memastikan pengembangan soft skill yang efektif untuk meningkatkan kinerja karyawan.

5. Penilaian dan Pelacakan Kinerja

Melakukan penilaian dan pelacakan kinerja secara teratur membantu kita mengukur seberapa efektifnya program pelatihan training dan menemukan area yang perlu diperbaiki.

Dengan menggunakan pengukuran kinerja dan cara memberikan feedback, perusahaan bisa memantau kemajuan karyawan dan membuat keputusan berdasarkan data untuk meningkatkan program soft skill training. 

Namun, perlu diingat sebelum Anda menerapkan metode ini, sangat penting untuk melakukan penilaian kebutuhan secara menyeluruh agar bisa mengidentifikasi kebutuhan soft skill yang spesifik di dalam perusahaan.

Dengan menyesuaikan isi pelatihan dan cara penyampaiannya sesuai dengan kebutuhan ini, kita dapat memastikan relevansi dan memberikan dampak yang maksimal.

Baca Juga: 10 Tips Mengelola Kinerja yang Buruk dan Manfaatnya

Bagaimana Merancang Soft Skill Training di Tempat Kerja?

Berikut langkah demi langkah yang bisa Anda lakukan dalam merancang program pelatihan soft skill secara efisien:

1. Lakukan Penilaian Keterampilan untuk Mengidentifikasi Kebutuhan Pelatihan

Sebelum merencanakan pelatihan soft skills, lakukan penilaian keterampilan kepada karyawan untuk mengetahui apakah ada keterampilan yang perlu ditingkatkan dan tentukan kebutuhan mereka.

Dalam penilaian ini, minta karyawan untuk berpikir tentang keterampilan saat ini dan tugas apa yang membuat mereka merasa sulit. Hal ini akan membantu Anda merencanakan pelatihan, melibatkan karyawan, dan membiarkan mereka berusaha dalam proses pelatihan.

2. Minta Masukan dari Manajer tentang Kesenjangan Keterampilan

Selain melakukan penilaian keterampilan kepada karyawan, tanyakan juga kepada manajer tentang pendapat mereka mengenai keterampilan yang kurang pada tim mereka.

Manajer dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang keterampilan apa yang diperlukan tim dan jenis pelatihan apa yang dapat membantu mereka tumbuh dalam peran mereka.

3. Tentukan Sumber Daya yang Dapat Memberikan Manfaat Terbesar untuk Tim Anda

Setelah memahami keterampilan yang perlu ditingkatkan oleh karyawan, pertimbangkan sumber daya yang dapat membantu pertumbuhan mereka.

Pikirkan apakah perusahaan memiliki dana untuk mengundang pelatih eksternal atau mengadakan program pelatihan internal yang memberikan manfaat serupa bagi karyawan.

4. Pertimbangkan Penggunaan Learning Management System (LMS)

Selanjutnya, Anda dapat memanfaatkan LMS untuk menyederhanakan proses pengelolaan pelatihan.

Sistem ini membantu dalam menyampaikan dan melacak insiatif pembelajaran karyawan. Beberapa LMS bahkan dapat membantu karyawan untuk menetapkan tujuan mereka sendiri, memantau kemajuan, dan melacak pencapaian mereka.

5. Buat Jadwal Pelatihan secara Teratur

Setelah menentukan sumber daya dan pendekatan pelatihan, buat jadwal yang dapat diikuti sepanjang proses pelatihan.

Tetapkan tanggal untuk penilaian lanjutan, ujian, dan evaluasi diri karyawan agar Anda dapat mengukur keberhasilan inisiatif Anda berdasarkan benchmark yang ditetapkan sebelumnya.

7. Berikan Karyawan Kesempatan untuk Latihan

Apapun jenis pelatihannya, berikan kesempatan kepada karyawan untuk berlatih keterampilan baru dan mengevaluasi pertumbuhan mereka.

Anda bisa meminta bantuan manajer untuk membantu karyawan berlatih di tempat kerja, sehingga mereka dapat mengevaluasi kemajuan mereka secara mandiri.

8. Implementasikan Jadwal untuk Feedback Rutin

Terakhir, susun jadwal yang memberikan karyawan kesempatan untuk menerima feedback secara teratur.

Feedback dari rekan-rekan dan atasan dapat membantu karyawan menetapkan tujuan baru, mengoptimalkan strategi, hingga membuat perubahan yang diperlukan.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat merencanakan dan mengimplementasikan program pelatihan soft skills yang efektif, membantu karyawan tumbuh secara profesional.

Baca Juga: Pelatihan Kepemimpinan: Arti, Manfaat, dan Strateginya

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa soft skill training merupakan program yang dapat membantu karyawan mengembangkan kompetensi non-teknis, mulai dari komunikasi, penyelesaian konflik, kepemimpinan, dan masih banyak lagi.

Pelatihan ini memberikan manfaat yang cukup signifikan, seperti peningkatan produktivitas, pelayanan pelanggan yang lebih baik, peningkatan kepercayaan diri, hingga retensi karyawan yang lebih tinggi.

Dengan demikian, setiap perusahaan wajib mengoptimalkan karyawannya dengan menyelanggarakan pelatihan soft skill. 

Selain itu, untuk membantu karyawan lebih fokus dalam peningkatan soft skill, Anda bisa memanfaatkan software payroll dan HR dari Gajihub untuk mempermudah mereka dalam mengurus administrasi, seperti absensi hingga pengajuan cuti dan izin.

Sementara itu, tim HR dan pemelik bisnis juga bisa melakukan approval melalui website Gajihub untuk menyetujui pengajuan absensi, cuti, izin karyawan dengan praktis dan memastikan semua informasi tercatat dengan baik.

Tertarik untuk mencobanya? Yuk, kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *