Seperti yang Anda ketahui, dalam dunia HR terdapat berbagai macam tes psikotes yang berfungsi untuk menganalisis karakter calon karyawan. Dengan bantuan tes tersebut, tim HR pun dapat mempertimbangkan siapa orang yang paling tepat untuk menempati posisi tertentu. Salah satu jenis tes yang kerap digunakan adalah Tes Wartegg.
Tes Wartegg sendiri adalah tes yang tidak memiliki jawaban benar atau salah, melainkan tes ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk mengekspresikan kreativitas, imajinasi, serta cara berpikir mereka.
Melalui respon yang diberikan oleh peserta, tim HR dapat mengevaluasi berbagai aspek kepribadian, seperti kreativitas, cara berpikir, kontrol emosi, serta kemampuan penyelesaian masalah.
Tes ini juga membantu dalam mengungkapkan aspek-aspek kepribadian yang mungkin tidak terlihat dalam wawancara atau tes tertulis biasa, sehingga memberikan wawasan yang lebih medalam tentang calon karyawan.
Pada artikel ini, Gajihub akan membahas tentang apa itu tes wartegg, fungsi, cara mengerjakan, hingga tips suksesnya.
Apa Itu Tes Wartegg?
Tes Wartegg merupakan soal psikotes yang terdiri dari 8 kotak yang berisi bentuk seperti coretan, titik, dan garis.
Hasil tes tersebut nantinya dapat menggambarkan karakteristik kepribadian calon karyawan dalam hal emosi, imajinasi, kreativitas, dan sebagainya.
Nantinya, bentuk-bentuk yang ada di setiap kotak harus dikembangkan menjadi objek apapun.
Tidak perlu takut akan dianggap salah karena dalam proses penilaian, tim HRD hanya melakukan analisis karakter.
Selain itu, tes ini mengikuti prinsip bahwa manusia terbentuk dari pengalaman masa lalu yang masih ada hingga saat ini.
Jadi, ketika seseorang menggambar, ia merespons sesuatu berdasarkan hal-hal yang pernah dilihatnya.
Baca Juga: DiSC Test: Arti, Manfaat, Jenis Kepribadian, dan Contoh Soalnya
Bagaimana Sejarah Tes Wartegg?
Berdasarkan penjelasan dari jurnal Psychological Assessment (2011), dengan artikel berjudul “Wartegg Zeichen Test: Meta-Analysis” karya Jarna Soilevuo Grønnerød dan Cato Grønnerød Wartegg Zeichen Test (WZT), atau Tes Melengkapi Gambar Wartegg, pertama kali dikembangkan oleh Ehrig Wartegg pada tahun 1939 di Leipzig, Jerman, dalam kerangka psikologi Gestalt.
Tes ini terdiri dari lembar kertas berukuran A4 yang menampilkan delapan kotak, masing-masing berukuran 4 cm x 4 cm, tersusun dalam dua baris.
Di dalam tiap kotak, terdapat tanda sederhana yang harus dilengkapi oleh peserta tes menjadi gambar penuh.
Setelah menggambar, peserta kemudian diminta untuk memberikan penjelasan atau judul singkat pada tiap gambar yang telah mereka buat.
Menurut teori awal Wartegg, berbagai tipe kepribadian, seperti tipe sintetis, analitis, dan terpadu akan bereaksi secara berbeda terhadap bentuk-bentuk sederhana ini, dan tanggapan mereka dianggap mencerminkan cara berpikir dan emosi mereka.
Dalam proses interpretasi, Tes Wartegg terbagi menjadi dua pendekatan: pendekatan analitis, yang melihat tanda dalam kotak sebagai rangsangan visual murni, dan pendekatan dinamis, yang mengaitkan tanda-tanda tersebut dengan makna simbolis terkait aspek psikologis tertentu.
Tes ini memiliki berbagai metode interpretasi, mulai dari pendekatan kualitatif hingga sistem penilaian kuantitatif.
Kategori yang dinilai meliputi waktu menggambar, urutan menggambar, ukuran gambar, isi, dan kualitas garis.
Sistem penilaian yang populer, seperti yang dikembangkan oleh Crisi (2008), menghasilkan tiga jenis evaluasi pada individu: deskripsi kualitatif dari delapan area kepribadian, klasifikasi kematangan emosional, kognitif, dan sosial, serta evaluasi klinis terkait struktur kepribadian seseorang.
Wartegg Test dikategorikan sebagai tes proyektif, atau lebih tepatnya metode berbasis performa yang menilai kemampuan persepsi serta reaksi individu terhadap rangsangan visual sebagai refleksi dari perilaku dalam lingkungan sosial.
Penggunaan tes ini sudah tersebar di berbagai negara, seperti Brazil, Finlandia, Italia, dan Swiss, dengan berbagai manual dan panduan interpretasi yang tersedia di Jerman, Amerika Serikat, Spanyol, Prancis, Argentina, dan Indonesia.
Baca Juga: 8 Jenis Tes Kepribadian yang Sering Digunakan Perusahaan
Apa Saja Fungsi Tes Wartegg?
Dalam tes ini, digunakan teori Gestalt yang menyatakan bahwa manusia cenderung melihat objek sebagai kumpulan elemen yang dianggap serupa, mengenali pola, dan menyederhanakan imajinasi yang sebenarnya kompleks.
Sebagai panduan, terdapat setidaknya empat fungsi kepribadian dasar yang dapat dilihat dari Tes Wartegg. Berikut penjelasannya.
1. Imajinasi
Imajinasi memiliki fungsi dasar yang dapat dikelompokkan ke dalam dua aspek kepribadian, yaitu:
- Kreatif = individu cenderung lebih menyukai hal-hal abstrak, simbol filosofis, atau emosional. Namun, berlebihan dalam berimajinasi dapat menjadi hambatan dalam beradaptasi dengan lingkungan.
- Kombinatif = individu cenderung mengambil materi dari sekitarnya yang kemudian diorganisir dan menghasilkan materi atau bentuk yang sesuai dengan dunia luar.
2. Intelektual
Dalam intelektual terdapat fungsi dasar yang tercermin dalam dua aspek berikut:
- Spekulatif = individu yang lebih menekankan teori daripada fakta.
- Praktis = individu yang memiliki pemikiran dengan lebih menekankan fakta, penalaran induktif, dan hal-hal yang konkret.
3. Emosi
Fungsi paling dasar dari emosi ditekankan pada dua hal berikut:
- Ekstrovert (terbuka) = menunjukkan bahwa individu mudah bergaul dan berinteraksi dengan orang lain.
- Introvert (tertutup) = menunjukkan bahwa individu tersebut lebih fokus pada dirinya sendiri daripada dunia sekitarnya.
4. Aktivitas
Dalam aktivitas terdapat dua sifat, yaitu:
- Terkendali = lebih memilih mengambil keputusan yang tegas saat bertindak. Selain itu, individu dengan sifat terkendali cenderung tenang dan tertib.
- Dinamis = termasuk ke dalam tipe yang menyukai hal-hal baru, memiliki sikap antusias dan berani. Bahkan individu dengan tipe ini bisa melakukan beberapa pekerjaan sekaligus.
Baca Juga: Kraepelin Test: Pengertian, Tujuan, dan Cara Mengerjakannya
Bagaimana Teknis Pengerjaan Tes Wartegg?
Seperti yang tertera pada gambar, dalam mengerjakan Tes Wartegg calon karyawan hanya perlu melengkapi potongan gambar pada setiap kotak yang telah disediakan.
Saat mengerjakan tes ini, usahakan untuk menggambar secara perlahan agar kertas lembar kerja tetap bersih dan tidak kusut. Sebab, hal tersebut dapat memberikan kesan bahwa Anda adalah orang yang bersih dan rapi.
Analisis Kotak dan Maknanya
Untuk memudahkan Anda dalam memahami teknis pengerjaannya, berikut penjelasan mengenai kotak-kotak pada Test Wartegg beserta makananya.
1. Kotak A
Pada kotak A, terdapat sebuah gambar titik di tengah. Pada kotak ini akan dianalisis karakter yang berkaitan dengan identitas Anda sebagai manusia.
Bagaimana Anda menampilkan identitas Anda sebagai individu dalam berbagai lingkungan di mana pun Anda berada.
2. Kotak B
Kotak B berisi coretan yang berbentuk “~” yang menjelaskan bagaimana Anda beradaptasi dan menunjukkan keberadaanmu.
Dari kotak ini, juga dapat diketahui bagaimana cara Anda mengekpresikan perasaan kepada orang lain.
3. Kotak C
Pada kotak C, terdapat tiga garis yang tinggi yang menggambarkan bahwa kotak ini sedang menganalisis bagaimana ambisi dan tujuan hidup Anda.
Di sini, tim HRD akan menilai apakah karakter Anda sesuai dengan deskripsi pekerjaan dari lowongan pekerjaan yang tersedia.
4. Kotak D
Selanjutnya, pada kotak D terdapat gambar berupa kotak hitam yang melambangkan beban masalah.
Gambar yang dibuat dari kotak tersebut, nantninya dapat menunjukkan kemampuan Anda dalam menyelesaikan masalah dan kesulitan yang ada.
5. Kotak E
Kotak kelima menampilkan gambar yang mirip dengan sebuah paku.
Apabila Anda dapat menghasilkan gambar yang baik dari bentuk tersebut, artinya Anda dapat menunjukkan insiatif dan tindakan dari masalah yang dihadapi.
6. Kotak F
Di kotak keenam, Anda akan menemukan potongan gambar berbentuk dua garis tegak yang berdiri dan mendatar.
Jika Anda dapat merubah kotak ini menjadi objek gambar yang nyata, maka Anda memiliki daya imajinasi yang kuat.
Hal ini berhubungan dengan pemikiran mendalam, yakni bagaimana Anda cenderung menganalisis suatu masalah.
7. Kotak G
Kotak ketujuh berisi gambar lengkung yang terdiri dari beberapa titik. Gambar ini akan menunjukkan sifat mental bawaan Anda. Apakah saat ini Anda sudah mampu berpikir layaknya orang dewasa.
8. Kotak H
Pada kotak terakhir, terdapat sebuah lengkungan besar. Gambar yang Anda hasilkan dapat memperlihatkan bagaimana Anda mencari perlindungan dari kehidupan sosial.
Melalui gambar tersebut, juga dapat diketahui bagaimana Anda membela diri serta menyelesaikan masalah.
Baca Juga: DiSC Test: Arti, Manfaat, Jenis Kepribadian, dan Contoh Soalnya
Kombinasi Kotak
Analisis berikutnya dalam uji Wartegg adalah menggabungkan kotak-kotak yang telah dijelaskan dalam bagian analisis 8 kotak. Berikut adalah beberapa kombinasi kotak yang digunakan sebagai evaluasi.
1. Bidang A dan H (Gambaran Diri)
Kombinasi antara A dan H akan menunjukkan gambaran kepribadian seseorang atau gambaran diri yang meliputi harga diri dan rasa aman dalam hubungan, serta ego yang dihadapi.
2. Bidang B dan G (Sosialitas)
Kombinasi area B dan G menunjukkan bagaimana seseorang dapat mengelola emosi dan keterampilan sosial.
Selain itu, analisis dari kombinasi ini juga melihat sensitivitas dan reaksi terhadap orang lain atau lawan jenis dalam hal hubungan.
3. Bidang C dan E (Pencapaian)
Kombinasi bidang C dan E digunakan untuk menganalisis ambisi dari produktivitas kerja seseorang. Evaluasi ini umumnya menunjukkan tingkat atau kecenderungan pencapaian seseorang secara umum.
4. Bidang D dan F (Sikap Umum)
Analisis kombinasi dua bidang ini umumnya mengacu pada sikap seseorang dalam menghadapi masalah atau kesulitan dalam hidup.
Dalam hal ini, seseorang membutuhkan perspektif umum untuk memberikan pandangan yang lebih luas dalam menghadapi masalah secara terbuka.
Baca Juga: Metode Tes Psikologi yang Biasa Digunakan Saat Rekrutmen Karyawan
Konten Isian
Analisis utama dalam teori Wartegg juga dilakukan pada isi gambar yang meliputi:
1. Coretan
Secara umum coretan atau garis yang Anda buat akan mencerminkan ketidakpekaan terhadap keindahan dan sikap acuh terhadap tugas yang sedang dihadapi. Hal ini umumnya terkait dengan masalah sosialisasi.
2. Tekanan
Tekanan, kekerasan atau kelembutan tekanan serta dominasi sudut atau lengkungan dalam gambar Anda menentukan bagaimana masalah antarpribadi dan kontrol atas peasaan Anda.
3. Abstraksi
Bagian ini mencerminkan kecenderungan seseorang untuk menghindari tugas, masalah komunikasi, dan pemahaman terhadap sudut pandang orang lain.
4. Gambar
Dalam hal ini identifikasi dilakukan berdasarkan jenis gambar yang dibuat, apakah alam, manusia, hewan, objek eksklusif, atau objek mati.
Gambar seseorang dapat menjadi identifikasi aktualisasi kecerdasan, hubungan interpersonal, minat pada hal-hal praktis dan realistis, atau rasa humor.
5. Simbol
Simbol pada Tes Wartegg juga dianggap sebagai reproduksi nilai dan gagasan yang dapat mengindikasikan keyakinan dan tujuan Anda.
Baca Juga: Tips Lolos Tes Kepribadiaan Saat Interview Kerja
Bagaimana Kriteria Penilaian Tes Wartegg?
Berikut ini adalah beberapa kriteria penilaian umum untuk Tes Wartegg, yang membantu mengidentifikasi aspek-aspek kepribadian dan kondisi psikologis seseorang melalui gambar yang mereka buat di delapan kotak kosong:
1. Detail Gambar
Lengkap
Gambar yang dilengkapi dengan detail tambahan menunjukkan kreativitas, imajinasi, dan ketelitian. Orang dengan gambar yang lebih rinci cenderung lebih ekspresif dan terbuka.
Kurang Rinci
Gambar yang minim detail bisa mengindikasikan seseorang yang lebih sederhana atau bahkan kurang motivasi atau minat dalam aspek-aspek tertentu.
Abstrak atau Simbolis
Penggunaan simbol atau gambar yang abstrak dapat menunjukkan pemikiran yang dalam, imajinatif, atau kecenderungan ke arah introspeksi.
2. Komposisi dan Ruang
Penggunaan Penuh
Mengisi seluruh ruang dalam kotak menunjukkan orang yang ekspansif, penuh energi, atau memiliki sifat ekstrovert.
Penggunaan Sebagian
Menggunakan hanya sebagian kotak dapat menunjukkan introversi, atau rasa terikat dan cenderung lebih hati-hati.
Keseimbangan
Gambar yang simetris atau seimbang dapat menunjukkan stabilitas emosional, sementara gambar yang tidak seimbang bisa mengindikasikan perasaan tidak stabil atau konflik internal.
3. Urutan Menggambar
Urutan Linear
Jika seseorang menggambar sesuai urutan kotak (1, 2, 3, dan seterusnya), hal ini bisa menunjukkan sifat yang teratur dan sistematis.
Urutan Acak
Menggambar secara acak sering kali menandakan spontanitas, kreativitas, atau bahkan kecemasan dan kesulitan dalam mengikuti struktur yang teratur.
4. Kualitas Garis
Tebal dan Tegas
Garis yang tebal menunjukkan keyakinan diri yang kuat dan keberanian. Ini juga dapat menunjukkan seseorang yang tidak ragu dalam mengekspresikan diri.
Tipis atau Putus-putus
Garis yang lebih tipis dapat mengindikasikan ketidakpastian, kecemasan, atau kelembutan karakter. Garis yang putus-putus dapat menandakan keragu-raguan atau kurangnya kepastian.
Goyah atau Tidak Stabil
Garis yang tidak stabil bisa menunjukkan kecemasan, ketidakstabilan emosional, atau keraguan diri.
5. Tema atau Simbol yang Muncul
Manusia
Gambar manusia menunjukkan keterkaitan dengan hubungan sosial.
Jika gambar manusia tampak kesepian atau dalam situasi tertentu, itu bisa menggambarkan kebutuhan atau perasaan yang terkait dengan hubungan antar manusia.
Rumah atau Bangunan
Ini bisa mencerminkan pandangan tentang keamanan, stabilitas, atau perasaan terhadap lingkungan rumah dan keluarga.
Pohon, Bunga, atau Alam
Ini biasanya melambangkan aspek kehidupan yang sedang berkembang atau emosi yang terkait dengan pertumbuhan pribadi dan optimisme.
Kendaraan atau Alat Transportasi
Gambar ini menunjukkan aspek perjalanan hidup, ambisi, atau perubahan dalam kehidupan seseorang.
6. Ekspresi Emosi
Positif
Gambar yang tampak ceria, penuh warna, atau menampilkan simbol kebahagiaan (seperti senyuman, matahari, bunga, dll.) menunjukkan keadaan emosi positif.
Negatif
Gambar yang cenderung gelap, muram, atau berisi simbol yang melambangkan kesedihan (seperti awan gelap, hujan, atau gambar pecah) menunjukkan kecemasan atau perasaan negatif.
Netral
Gambar yang netral menunjukkan sikap yang lebih seimbang dan tidak terlalu dipengaruhi oleh emosi ekstrem.
7. Keunikan atau Kreativitas
Inovatif
Gambar yang unik atau berbeda dari kebanyakan orang bisa menunjukkan kreativitas tinggi, keinginan untuk menjadi berbeda, atau orisinalitas.
Konvensional
Gambar yang lebih umum atau sederhana menunjukkan seseorang yang cenderung lebih konservatif atau mengikuti aturan dan tradisi.
8. Penggunaan Elemen Tambahan
Aksesori atau Tambahan
Jika peserta menambahkan elemen tambahan di gambar seperti pakaian khusus, bunga, atau latar belakang tertentu, ini bisa menunjukkan daya imajinasi yang tinggi dan perhatian terhadap detail.
Minim Elemen
Gambar yang sangat sederhana atau minim tambahan bisa menunjukkan pendekatan praktis dan fokus pada esensi tanpa terlalu banyak memperhatikan detail.
9. Interpretasi Keseluruhan
Skor keseluruhan diberikan dengan mempertimbangkan semua aspek di atas.
Penilai juga mempertimbangkan konteks keseluruhan dari delapan kotak dan bagaimana gambar-gambar tersebut membentuk narasi atau tema yang mungkin konsisten atau saling terkait.
Baca Juga: Assessment Test: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Apa Saja Kekurangan dari Tes Wartegg?
Berikut adalah beberapa kekurangan dari Tes Wartegg:
1. Validitas yang Diragukan
Banyak ahli menyoroti kurangnya bukti empiris yang mendukung keakuratan dan validitas tes ini dalam mengukur aspek-aspek kepribadian.
Interpretasi hasil Tes Warteg sering kali sangat subyektif, dan sulit untuk membuktikan apakah hasilnya benar-benar mencerminkan kondisi psikologis seseorang.
2. Konsistensi yang Rendah dalam Interpretasi
Karena berbagai metode interpretasi yang digunakan, hasil tes dapat berbeda-beda tergantung pada siapa yang menganalisisnya.
Hal ini menimbulkan masalah dalam hal reliabilitas, atau kemampuan tes untuk menghasilkan hasil yang konsisten.
Misalnya, seorang psikolog di satu negara mungkin menilai hasil tes dengan cara yang berbeda dari psikolog di negara lain.
3. Kurangnya Standarisasi
Tes Wartegg tidak memiliki panduan interpretasi yang baku atau standar yang disepakati secara internasional.
Ada beberapa manual dan metode penilaian yang beredar di berbagai negara, sehingga sulit untuk menyamakan cara penilaian antarpraktisi.
Hal ini memengaruhi akurasi dan kemampuan tes untuk digunakan sebagai alat penilaian yang andal di berbagai konteks.
4. Interpretasi yang Terlalu Simbolis dan Subyektif
Beberapa interpretasi tanda dalam Tes Warteg dianggap terlalu simbolis tanpa dukungan empiris yang kuat.
Misalnya, bentuk titik atau garis tertentu dianggap memiliki makna psikologis tertentu, tetapi makna ini tidak selalu dapat dibuktikan secara ilmiah.
Akibatnya, hasil tes dapat sangat dipengaruhi oleh persepsi subyektif dari psikolog yang melakukan interpretasi.
5. Kurang Relevan dengan Kondisi Saat Ini
Tes ini dikembangkan pada tahun 1930-an dengan pendekatan psikologi Gestalt yang mungkin tidak sepenuhnya relevan dengan pemahaman psikologi modern saat ini.
Seiring berkembangnya ilmu psikologi, tes dan metode evaluasi yang lebih baru dan terbukti lebih efektif mungkin lebih sesuai untuk digunakan dalam penilaian kepribadian.
Baca Juga: Big Five Test dalam Rekrutmen, Bagaimana Caranya?
Tips Sukses Mengerjakan Tes Wartegg
Terdapat beberapa tips yang bisa Anda lakukan dalam mengerjakan Tes Wartegg:
1. Berlatih sebelum ujian
Berbeda dengan Tes Potensi Akademik (TPA) yang membutuhkan pemahaman tentang verbal, numerik, dan kognitif, pada Tes Wartegg Anda dituntut untuk menggambar.
Oleh karena itu, agar tidak bingung saat tes nanti, Anda bisa berlatih terlebih dahulu.
2. Rencanakan gambar yang akan dibuat
Selanjutnya, rencanakan gambar apa yang akan Anda buat nanti. Dari sini, Anda dapat mengidentifikasikan diri melalui gambar terencana.
Meskipun demikian, terdapat hal-hal terkait tekanan gambar hingga bagaimana Anda menggambar tetap dijadikan analisis bagi interpreter Tes Wartegg.
Oleh karena itu, bagus tidaknya gambar Anda tidak menjadi indikator penilaian.
3. Hindari menjawab dengan gambar yang sama
Saat mengerjakan tes, hindari membuat gambar yang sama seperti jawaban pada bagian kotak sebelumnya.
Pada tahap ini, Anda harus mencoba berpikir kreatif dan terbuka terhadap ide-ide baru agar tidak stres dalam mengerjakan Tes Wartegg.
4. Jawab pertanyaan dari yang paling mudah
Seperti pada tes lainnya, saat mengerjakan Tes Wartegg jawablah pertanyaan yang paling mudah untuk diselesiakan terlebih dahulu.
Sementara untuk pertanyaan yang dianggap sulit, kerjakanlah di akhir. Selain dapat menghemat waktu, hal ini juga bisa mengurangi stres saat mengerjakan tes.
5. Konsentrasi dan percaya diri
Salah satu hal yang dianalisis oleh interpreter adalah cara menarik garis dan menekan pensil dalam proses pengisian Tes Wartegg.
Oleh karena itu, Anda harus yakin serta menjaga konsentrasi selama mengerjakan tes ini agar dapat menarik garis atau menggambar dengan baik dan tidak terputus-putus.
Baca Juga: Apa itu Tes Psikometri? Simak Arti, Manfaat, Hingga Contohnya
Apa Saja Tes Psikotes Selain Tes Wartegg?
Selain Wartegg Test, terdapat sejumlah jenis tes psikotes lainnya yang umumnya muncul dalam proses seleksi kerja. Berikut beberapa di antaranya:
1. Tes Gambar Pohon
Pada tes ini, Anda diminta menggambar pohon, mulai dari akar hingga daun. Pohon yang digambar menunjukkan kondisi emosional dan kejiwaan kamu.
Biasanya, tes ini dapat membantu mendeteksi stabilitas emosional dan kognitif. Usahakan menggambar pohon besar dengan akar, batang, ranting, dan daun yang jelas.
2. Tes Kemampuan Verbal
Tes ini menilai kemampuan bahasa, baik lisan maupun tulisan. Biasanya, soal terdiri dari antonim, sinonim, hubungan makna, dan sejenisnya.
Tes ini bertujuan untuk melihat seberapa baik Anda memahami bahasa, tata bahasa, dan mampu menghubungkan kata-kata dalam berbagai situasi.
3. Tes Logika Aritmatika
Tes logika aritmatika mengukur kemampuan Anda dalam berhitung dan menganalisis pola angka.
Anda akan diberikan deretan angka dan diminta menemukan polanya, dengan menggunakan operasi matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, atau pembagian.
Tes ini membantu mengukur kecermatan dan ketelitian dalam menyelesaikan masalah.
4. Tes Gambar Orang
Pada tes ini, Anda akan diminta menggambar manusia dengan proporsi yang lengkap, mulai dari kepala hingga kaki.
Gambar ini bertujuan untuk menilai seberapa baik perhatian Anda terhadap detail, serta rasa percaya diri yang kamu miliki.
Detail pada gambar, seperti tangan, jari, dan ekspresi wajah, akan diperhatikan dalam penilaian.
Baca Juga: Aptitude Test: Manfaat, Contoh Soal, hingga Tips Mengerjakannya
5. Tes Logika Penalaran (Deret Gambar)
Tes ini memberikan serangkaian gambar dengan pola tertentu, lalu Anda harus menentukan gambar yang paling tepat untuk melanjutkan deret tersebut.
Tes ini bertujuan untuk mengukur logika penalaran visual serta kemampuan Anda dalam memahami dan memprediksi pola.
6. Tes EPPS (Edwards Personal Preference Schedule)
Tes EPPS digunakan untuk mengungkap kepribadian. Anda akan diberi dua pilihan (A atau B) dan diminta memilih salah satu yang paling sesuai dengan dirimu.
Pilihan yang Anda buat akan memberikan gambaran tentang preferensi kepribadian, serta bagaimana Anda berpotensi untuk menyesuaikan diri dengan budaya kerja di perusahaan.
7. Tes Army Alpha Intelegence
Tes Army Alpha Intelegence bertujuan untuk menguji daya tangkap dan kemampuanmu mengikuti instruksi dengan cepat.
Anda akan diberikan soal berupa angka atau bentuk, dan setiap soal biasanya diberikan waktu terbatas untuk dijawab.
Tes ini menilai kecepatan, ketelitian, dan daya tangkapmu terhadap perintah.
8. Tes Koran (Pauli/Kraepelin)
Tes Pauli dan Kraepelin atau dikenal juga sebagai tes koran, jenis ini melibatkan penjumlahan angka-angka dari 0 hingga 9 secara vertikal.
Tujuannya untuk menilai konsentrasi, kecepatan, dan daya tahan Anda dalam menghadapi tekanan. Biasanya, tes ini memiliki waktu yang cukup panjang sehingga membutuhkan konsentrasi penuh.
9. Tes Hafalan Kata
Tes ini mengukur seberapa kuat ingatan Anda. Biasanya Anda diberikan sejumlah kata atau abjad untuk diingat, lalu diminta mencocokkan dengan kategori yang ada.
Tes ini mengasah kemampuan ingatan dan konsentrasi dalam waktu yang terbatas.
10. Tes House-Tree-Person (HTP)
Tes ini meminta Anda menggambar rumah, pohon, dan orang di satu kertas yang sama.
Tes ini memberikan gambaran tentang kepribadian Anda serta bagaimana Anda berinteraksi dengan lingkungan sekitarmu.
Pastikan menggambar dengan proporsi dan detail yang sesuai, seperti daun pada pohon, pintu pada rumah, dan sebagainya.
Baca Juga: Psikotes Online dan Offline, Mana yang Lebih Baik?
Kesimpulan
Dalam dunia HR, Tes Wartegg menjadi salah satu alat penting untuk menganalisis karakter calon karyawan.
Tes ini membantu tim HR untuk memahami kepribadian, imajinasi, kreativitas, dan emosi seseorang.
Dalam prosesnya, Tes Wartegg menerapkan prinsip bahwa manusia dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu.
Dengan memahami seluk-beluk Tes Wartegg, calon karyawan pun dapat mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi tes ini.
Setelah menyelesaikan Tes Wartegg atau tes psikotes lainnya, masih ada beberapa tahapan yang harus dilewati oleh calon karyawan untuk bisa menjadi karyawan resmi. Nah, untuk mempermudah Anda dalam mengelola data karyawan Anda dapat mengandalkan Gajihub.
Misalnya, Anda dapat melihat data karyawan berdasarkan struktur organisasinya, berikut tutorialnya:
Gajihub merupakan software payroll dan HR yang akan membantu Anda terkait pengelolaan gaji, pengaturan data karyawan, penyediaan slip gaji kepada semua karyawan melalui smartphone.
Yuk, coba gratis selama 14 hari melalui tautan ini dan rasakan kemudahan serta efisiensi dalam mengelola administrasi karyawan.
- Surat Resign: Pengertian, Cara Membuat, dan Contohnya - 2 December 2024
- 15 Kesalahan Manajemen HR yang Wajib Anda Ketahui - 13 November 2024
- Perilaku Gen Z dalam Dunia Kerja yang Wajib Dipahami HRD - 17 October 2024