Salah satu masalah utama dalam rekrutmen adalah menemukan talenta yang tepat dan cocok untuk perusahaan. Itulah mengapa tim HR perlu memahami dan menerapkan metode talent sourcing yang tepat untuk mendapatkan kandidat terbaik.
Talent sourcing sendiri merupakan strategi perekrutan yang membantu tim rekrutmen menemukan talenta untuk mengisi lowongan saat ini dan memperkat talent pipeline untuk kebutuhan mendatang.
Meskipun metode talent sourcing dapat bervariasi tergantung pada industri, wilayah geografis, dan tingkat posisi, memiliki kerangka kerja yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas berbagai metode talent sourcing dan tips melakukannya.
Apa Itu Talent Sourcing?
Talent sourcing adalah proses proaktif yang melibatkan riset dan pengembangan jaringan untuk menemukan kumpulan kandidat potensial yang luas.
Tujuan utamanya adalah memiliki kandidat pekerjaan yang layak untuk dipilih saat ada posisi kosong.
Baca Juga: Pengelolaan Talent Pool: Pengertian, Manfaat, dan Caranya
Apa Saja Metode Utama Talent Sourcing?
Metode talent sourcing yang Anda pilih dapat tergantung pada beberapa faktor, seperti tingkat posisi yang ingin diisi, apakah kandidat akan bekerja secara remote atau di kantor, dan lain seabgainya.
Berikut adalah beberapa metode talent sourcing yang banyak digunakan oleh perusahaan:
1. Media Sosial
Sosial media rekrutmen merupakan metode pencarian kandidat yang paling populer. Metode ini disebut sebagai social recruiting, yakni proses menggunakan media sosial untuk menemukan kandidat potensial unntuk suatu posisi.
Saat ini, semakin banyak pencari kerja, terutama untuk pekerjaan per jam, yang menggunakan profil media sosial perusahaan seperti Instagram dan TikTok untuk mencari lowongan.
Faktanya, 41% pekerja muda cenderung mencari pekerjaan melalui media sosial.
Kelebihan
Jangkauan kandidat luas
Ideal untuk perekrutan massal, terutama untuk posisi per jam. Lowongan Anda berpotensi dilihat oleh banyak orang, mengingat jutaan pengguna aktif di media sosial.
Kemungkinan menjangkau kandidat pasif lebih tinggi
Jika Anda sudah membangun branding perusahaan yang baik di media sosial, peluang untuk menarik perhatian kandidat pasif juga meningkat.
Lebih terkontrol
Anda dapat mengatur seberapa sering posting lowongan dilakukan, sehingga proses perekrutan menjadi lebih cepat.
Biaya lebih rendah
Dibandingkan dengan metode lain seperti job board berbayar, memposting lowongan di media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook gratis.
Bahkan jika Anda menggunakan iklan berbayar, rata-rata biaya per klik hanya sekitar Rp7.000.
Kekurangan
Potensi bias
Perekrut mungkin lebih memilih kandidat yang aktif di media sosial dibandingkan yang tidak, meskipun kandidat tersebut belum tentu yang paling sesuai untuk posisi tersebut.
Ketergantungan pada algoritma media sosial
Algoritma yang sering berubah dapat memengaruhi visibilitas posting lowongan Anda, terutama jika hanya mengandalkan jangkauan organik tanpa iklan berbayar.
Branding yang lemah
Jika employer branding perusahaan Anda tidak kuat, kandidat potensial mungkin tidak tertarik atau tidak menyadari keberadaan lowongan Anda, sehingga mereka melewatkan postingan Anda.
2. Job Board
Job board online dan situs karier perusahaan adalah dua tempat utama di mana kandidat biasanya mengirimkan lamaran.
Namun, sebaiknya job board digunakan bersamaan dengan metode pencarian lainnya untuk membangun hubungan dengan kandidat potensial.
Pasalnya, kandidat terbaik sering kali tidak aktif mencari pekerjaan di job board.
Kelebihan
Jangkauan luas
Anda dapat mengakses banyak kandidat aktif.
Teknologi canggih
Beberapa platform menggunakan kecerdasan buatan untuk mencocokkan kandidat dengan lowongan kerja, sehingga kandidat yang melamar cenderung lebih sesuai.
Data kinerja
Tersedia dasbor yang memberikan data performa posting lowongan Anda, sehingga Anda dapat menyusun strategi perekrutan di masa depan.
Kekurangan
Biaya tinggi
Beberapa platform mengenakan biaya per klik, biaya per posting, atau biaya langganan bulanan/tahunan.
Contohnya, fitur Sponsored Post di Indeed memerlukan biaya tambahan untuk memperluas jangkauan posting. Bahkan ada opsi pembayaran per aplikasi, dengan harga yang bervariasi.
Tidak ada proses screening kandidat
Siapa saja bisa membuat akun dan melamar pekerjaan, sehingga banyak lamaran dari kandidat yang tidak memenuhi kualifikasi dan menghabiskan waktu tim rekrutmen.
Kurang ideal untuk posisi level tinggi
Kandidat terbaik untuk posisi manajerial atau eksekutif biasanya tidak aktif menggunakan job board.
Baca Juga: 20 Contoh Iklan Lowongan Pekerjaan Berbagai Jabatan dan Tips Membuatnya
3. Employee Referral
Penelitian Career Builders menunjukkan bahwa 88% pemberi kerja menilai rekomendasi karyawan sebagai sumber kandidat terbaik untuk mendapatkan karyawan berkualitas.
Metode employee referral ini layak untuk mendapatkan perhatian dan investasi Anda.
Kelebihan
Pemahaman mendalam
Karyawan memahami branding perusahaan dan cara kerja organisasi, sehingga mereka lebih mungkin merekomendasikan orang yang cocok untuk budaya perusahaan.
Proses cepat
Posisi yang kosong biasanya akan lebih cepat terisi.
Meningkatkan employee engagement
Jika ada program insentif untuk rekomendasi, karyawan akan berlomba-lomba untuk memberikan rekomendasi. Hal ini turut meningkatkan employee engagement.
Kekurangan
Potensi bias
Karyawan mungkin merekomendasikan teman atau keluarga, bukan karena cocok untuk posisi tersebut, melainkan karena ingin membantu mereka mendapatkan pekerjaan.
Favoritisme
Karyawan dapat menunjukkan keberpihakan kepada kandidat yang direkomendasikan, terutama jika mereka berada di posisi manajerial.
Ketergantungan pada referensi
Jika karyawan yang memberikan rekomendasi keluar dari perusahaan, kandidat yang direkomendasikan mungkin ikut keluar.
4. Job Fair (Bursa Kerja)
Job fair merupakan acara yang mempertemukan banyak perusahaan dan pencari kerja di satu tempat.
Metode ini mempermudah Anda menilai kandidat secara langsung sebelum mereka melamar, tetapi juga memiliki beberapa kekurangan.
Kelebihan
Meningkatkan brand awareness
Anda bisa memperkenalkan perusahaan kepada lebih banyak pencari kerja.
Job fair khusus
Membantu menjangkau kandidat dari niche tertentu.
Kesempatan belajar
Anda bisa mempelajari bagaimana perusahaan lain dalam niche yang sama merekrut kandidat.
Kekurangan
Biaya tinggi
Anda perlu membayar sewa booth, materi pemasaran, akomodasi untuk staf, dan biaya lainnya.
Membutuhkan banyak waktu
Mulai dari persiapan hingga menghadiri bursa kerja, semua memakan waktu.
Baca Juga: Campus Hiring: Arti, Manfaat, Kekurangan, dan Strategi Terbaiknya
5. Applicant Tracking System
Applicant tracking system (ATS) berfungsi sebagai alat manajemen talenta serba bisa, yang memungkinkan perekrut mengakses basis data kandidat, mengorganisasi alur aplikasi, hingga mengelola onboarding kandidat baru.
Kelebihan
Akses ke basis data kandidat
Software terbaik menyediakan basis data kandidat yang aktif mencari pekerjaan.
Menghemat waktu
Banyak tugas yang diotomatisasi, seperti screening kandidat, penjadwalan wawancara, hingga pengumpulan interview feedback.
Meningkatkan kualitas perekrutan
Cocokkan keterampilan dan pengalaman kandidat dengan persyaratan pekerjaan secara terstandar.
Kekurangan
Masalah teknis
Potensi gangguan teknis selalu ada, terutama jika software yang digunakan tidak memiliki reputasi baik.
Screening keyword
Kandidat yang menyisipkan keyword dengan strategis dalam resume bisa saja lolos meski sebenarnya tidak memenuhi syarat.
Kurangnya personalisasi
Pesan otomatis terkadang terasa terlalu formal. Namun, Anda bisa memilih software menawarkan personalisasi dalam skala besar.
6. Daftar Kandidat Pasif
Kandidat pasif adalah mereka yang masuk dalam shortlist Anda, tetapi tidak sedang aktif mencari pekerjaan. Metode ini disebut dengan passive recruiting.
Anda mungkin menemukan profil LinkedIn mereka, melihat resume mereka melalui perangkat lunak perekrutan, atau bertemu mereka di acara networking.
Kelebihan
Menghemat waktu
Anda sudah memiliki daftar kandidat yang sesuai dengan kriteria, sehingga tidak perlu membangun pipeline kandidat dari nol.
Kesesuaian yang lebih tinggi
Kandidat pasif sering kali lebih sesuai dengan kebutuhan dibandingkan kandidat aktif.
Kekurangan
Sulit menarik perhatian
Kandidat pasif mungkin puas dengan pekerjaan mereka saat ini dan belum siap berpindah.
Butuh upaya lebih
Anda embutuhkan strategi khusus untuk menarik minat kandidat.
Baca Juga: Memilih Headhunter Terbaik? Ini Cara dan Tipsnya!
Apa Saja Tips dalam Melakukan Talent Sourcing?
Selain dengan memilih talent sourcing yang tepat, berikut beberapa tips yang bisa Anda lakukan untuk mengoptimalkan prosesnya:
1. Buat Candidate Persona untuk Perekrutan yang Lebih Baik
Sebelum mulai mencari kandidat, penting untuk membuat candidate persona yang ideal.
Persona ini membantu Anda menentukan saluran, pesan, dan strategi yang tepat untuk menjangkau kandidat berkualitas.
Proses ini membutuhkan kerjasama dengan tim, hiring manager, serta riset mendalam.
2. Cari Kandidat yang Sesuai dengan Candidate Persona
Setelah memiliki candidate persona, fokuskan pencarian kandidat yang sesuai. Pilih platform yang relevan dengan kebutuhan Anda.
Anda juga dapat menggunakan alat bantu seperti:
- LinkedIn X-Ray Search: Membuat boolean query untuk pencarian lebih spesifik.
- Recruiterflow Chrome Extension: Mengimpor profil LinkedIn dan platform lainnya dengan mudah.
- StackOverflow SQL Query Generator: Membantu membuat query SQL untuk pencarian spesifik tanpa harus menjadi pengembang.
Baca Juga: Talent Search: Pengertian, Manfaat, dan Prosesnya
3. Bangun Koneksi dengan Kandidat
Menemukan kandidat yang tepat hanyalah langkah awal. Anda perlu menghubungi mereka secara efektif.
Tentukan channel komunikasi, seperti LinkedIn untuk sales atau email untuk posisi developer.
4. Kirim Pesan yang Dipersonalisasi
Pesan yang disesuaikan meningkatkan peluang respons positif. Anda dapat membahas keterampilan mereka, alasan mereka cocok untuk peran tersebut, atau hal yang relevan lainnya.
Hindari menjual posisi secara berlebihan, dan selalu tindak lanjuti jika mereka tidak langsung merespons.
Baca Juga: War for Talent: Arti, Penyebab, dan Strategi Menghadapinya
5. Hargai Waktu Kandidat
Saat berkomunikasi, hindari meminta kandidat untuk langsung melamar, mengikuti tes, atau mengirim CV tanpa penjelasan sebelumnya.
Sebaiknya, ajak mereka berbicara selama 10-15 menit untuk mengenal lebih jauh tentang posisi yang ditawarkan.
6. Ceritakan Kisah Anda dengan Pitch Deck
Anda juga dapat membuat pitch deck untuk menarik perhatian kandidat dengan:
- Pengantar yang menarik.
- Media seperti video atau infografik.
- Data dan angka yang relevan.
- Call-to-action (CTA) yang jelas.
7. Jaga Hubungan dengan Kandidat Pasif
Menjaga hubungan dengan kandidat pasif sangat penting untuk menjaga talent pipeline.
Oleh karena itu, Anda harus tetap berhubungan secara berkala, seperti memberikan ucapan selamat ulang tahun atau update mengenai perusahaan.
Hal ini membantu membangun hubungan jangka panjang dan membuat mereka mempertimbangkan Anda saat siap untuk berpindah pekerjaan.
8. Lakukan Eksperimen
Strategi talent sourcing adalah proses yang membutuhkan banyak perbaikan.
Jadi, lakukan eksperimen pada setiap poin, ukur hasilnya, dan lakukan perbaikan secara berkala. Dengan begitu, Anda bisa menciptakan strategi yang lebih efisien dan efektif.
Baca Juga: 10 Kesalahan Rekrutmen yang Wajib Dihindari dan Solusinya
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami talent sourcing merupakan strategi perekrutan proaktif yang membantu tim HR menemukan kandidat potensial dan memperkuat talent pipeline untuk kebutuhan masa depan.
Metode talent sourcing melibatkan berbagai pendekatan, seperti menggunakan media sosial, job board, employee referral, hingga teknologi seperti Applicant Tracking System (ATS).
Setiap metode memiliki kelebihan, seperti jangkauan yang luas atau penghematan waktu, namun juga kekurangan, seperti biaya tinggi atau potensi bias.
Untuk meningkatkan proses talent sourcing, perusahaan dapat menggunakan sistem HRIS dari GajiHub.
Melalui sistem ini, tim HR dapat lebih mudah dalam melakukan proses rekrutmen, mulai dari onboarding hingga offboarding.
Khususnya pada berbagai tugas yang berkaitan dengan penghitungan gaji, bonus, tunjangan, hingga pesangon saat terjadinya pengunduran diri karyawan.
Dengan demikian, tim HR dapat lebih fokus dalam penyusunan strategi talent sourcing untuk mendapatkan kandidat terbaik.
Tertarik mencoba GajiHub? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024