Saat membuat curriculum vitae, upayakan untuk mengindari informasi yang tidak relevan di CV, seperti informasi gaji yang diinginkan hingga akun media sosial yang kurang profesional di CV Anda.
Selain itu, jangan menambahkan informasi yang tidak benar atau dilebih-lebihkan. Sebaliknya, sajikan CV yang rapi dan profesional dengan informasi yang akurat agar bisa memberikan kesan positif kepada rekruter.
Ingatlah bahwa perekrut biasanya hanya melihat CV selama sekitar 10 detik atau bahkan kurang untuk memutuskan apakah kandidat akan melanjutkan ke tahap berikutnya atau tidak.
Jadi, dengan menyertakan informasi yang tepat dan relevan, Anda bisa meningkatkan peluang untuk melangkah ke tahap berikutnya.
Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas berbagai informasi yang tidak relevan di CV dan hal yang perlu dihindari saat membuat CV.
Apa Saja Informasi yang Tidak Relevan di CV?
Selesai memposting iklan lowongan pekerjaan, rekruter mungkin akan menerima banyak CV.
Inilah yang membuat mereka tidak punya cukup waktu untuk benar-benar membaca setiap CV yang diterima.
Oleh karena itu, hindari mencantumkan informasi yang tidak relevan di CV, seperti:
1. Informasi Pendidikan yang Tidak Relevan
Meskipun Anda baru lulus kuliah dan belum memiliki banyak pengalaman pendidikan lainnya. Misalnya, Anda merupakan lulusan S1, maka Anda tidak perlu mencantumkan daftar SMA, SMP, SD Anda di CV.
Pemberi kerja biasanya hanya berfokus pada pendidikan terakhir mereka.
Baca Juga: Cara Mencantumkan Riwayat Pendidikan di CV
2. Referensi
Jika pemberi kerja tertarik pada Anda, mereka akan meminta referensi secara langsung. Oleh karena itu, tidak perlu mencantumkan “referensi tersedia jika diminta”.
Hal tersebut hanya akan membuat CV Anda terlihat out of date dan menghabiskan ruang yang bisa Anda gunakan untuk menambahkan informasi penting seperti skill atau pengalaman kerja.
3. Informasi Pribadi
Ada beberapa jenis informasi pribadi yang tidak boleh diminta oleh pemberi kerja dalam wawancara kerja, jadi sebaiknya Anda juga tidak mencantumkannya di CV.
Informasi pribadi yang tidak relevan di CV mencakup:
- Status pernikahan
- Orientasi seksual
- Afiliasi agama atau politik
- Nomor identitas atau nomor jaminan sosial
- Informasi pribadi lainnya yang tidak relevan dengan pekerjaan yang dilamar
- Usia
4. Alamat Lengkap Rumah
CV dengan format lama sering kali mencantumkan nama, alamat lengkap, dan informasi kontak di bagian atas.
Namun, saat ini Anda tidak perlu mencantumkan alamat rumah secara lengkap, terutama jika Anda melamar pekerjaan jarak jauh (remote working).
Jadi, cukup cantumkan kota, provinsi, dan kode pos tempat Anda tinggal. Menghilangkan alamat lengkap juga dapat melindungi privasi Anda serta mencegah risiko pencurian identitas jika CV Anda jatuh ke tangan yang salah.
Baca Juga: 10 Contoh CV Tulis Tangan dan Cara Membuatnya
5. Pernyataan Tujuan Karier
Dibandingkan menulis “ingin mendapatkan pekerjaan untuk pengembangan karier”, lebih baik gunakan ruang tersebut untuk menulis ringkasan kualifikasi yang kuat.
Hal ini akan membantu hiring manager memahami dengan cepat apa yang Anda bisa tawarkan untuk posisi tersebut.
6. Kontak Kerja Saat Ini
Jika Anda sedang bekerja dan mencari pekerjaan baru, pastikan tidak mencantumkan email atau nomor telepon kantor saat ini di CV.
Meskipun kemungkinan kecil pemberi kerja baru sengaja menggunakan kontak kantor, kesalahan bisa saja terjadi.
Selain itu, hal ini dapat menyebabkan masalah dengan atasan Anda saat ini, bahkan mungkin pemecatan jika dianggap sebagai pelanggaran aturan perusahaan.
7. Alamat Email Pribadi
Pastikan Anda memiliki email terpisah yang profesional untuk melamar pekerjaan.
Menggunakan alamat email pribadi yang tidak profesional, seperti [email protected] atau [email protected], bisa memengaruhi persepsi pemberi kerja terhadap aplikasi lamaran Anda.
Gunakan alamat email yang khusus untuk pencarian kerja agar Anda tidak melewatkan email penting dari calon pemberi kerja.
Baca Juga: Download Contoh Template CV Gratis dan Tips Menulisnya
8. Hobi atau Minat
Meskipun memiliki hobi penting untuk keseimbangan hidup, namun hobi tidak selalu relevan dengan pekerjaan yang dilamar.
Jadi, cantumkan hobi jika benar-benar berkaitan dengan posisi yang Anda lamar. Misalnya, jika Anda melamar pekerjaan social media specialist untuk restoran, Anda dapat menulis bahwa Anda tertarik pada bidang kuliner.
9. Soft Skill yang Berlebihan
Soft skill seperti problem solving dan self-motivation memang penting, tetapi terlalu banyak mencantumkan soft skill bisa membuat CV Anda terlihat tidak realistis.
Oleh karena itu, fokuskan pada 2 atau 3 soft skill yang paling relevan dan jelaskan bagaimana Anda menggunakan skill tersebut untuk mencapai hasil di tempat kerja.
Baca Juga: Contoh CV Sosmed Specialist Lengkap dengan Panduan Membuatnya
10. Kata Ganti Pribadi
Kata ganti seperti “saya” tidak perlu ada di CV. Pemberi kerja sudah mengerti bahwa Anda yang melakukan semua pekerjaan yang tercantum di CV, jadi mulailah poin pengalaman kerja dengan kata kerja aksi seperti “Memimpin tim…” tanpa menggunakan kata ganti.
11. Semua Pekerjaan yang Pernah Anda Lakukan
Tidak perlu mencantumkan seluruh riwayat pekerjaan Anda, kecuali jika Anda baru lulus atau sedang beralih karier.
Cukup cantumkan pengalaman kerja selama 10-15 tahun terakhir yang relevan.
Pengecualian adalah jika Anda pernah bekerja di perusahaan besar atau jika pekerjaan lama tersebut relevan dengan perubahan karier yang sedang Anda lakukan.
Baca Juga: Contoh Daftar Riwayat Hidup yang Bisa di Download dan Tips Menulisnya
12. Komentar Negatif tentang Pekerjaan Sebelumnya
Saat menulis CV, hindari menjelaskan alasan Anda meninggalkan pekerjaan atau, jika masih bekerja, mengapa Anda tidak puas dengan posisi saat ini.
Anda bisa mencantumkan pernyataan tentang jenis peran yang Anda cari, tetapi pertahankan nada positif.
Demikian pula, saat menjelaskan pengalaman Anda, fokuslah pada fakta obyektif yang berkaitan dengan pencapaian Anda dalam peran tersebut.
Anda bisa menyoroti beberapa tantangan dan menjelaskan bagaimana Anda mengatasinya, tetapi hindari berbicara negatif tentang organisasi lain.
13. Konten Tambahan yang Tidak Perlu
CV Anda harus fokus pada apa yang bisa Anda bawa ke perusahaan, jadi tinggalkan apa pun yang tidak berkontribusi pada hal itu, termasuk:
- Foto: Tetaplah pada teks biasa kecuali jika diminta secara spesifik.
- Detail kontak referensi: Pemberi kerja akan memintanya jika diperlukan.
- Hasil akademik yang biasa-biasa saja: Sebaliknya, tekankan pencapaian yang lebih positif.
- Jargon perusahaan tertentu: Gunakan terminologi yang bisa dipahami semua orang.
- Sosial media atau situs web yang tidak berhubungan dengan bisnis: Hanya sertakan situs yang relevan dengan pekerjaan.
- Gaji saat ini: Anda bisa membahas ini nanti dalam proses jika diperlukan untuk negosiasi.
- Rincian peran jangka pendek: Fokus pada posisi yang Anda tempati selama beberapa bulan.
Baca Juga: Cara Memasukan Professional Achievements dalam Resume Anda
Apa Saja Hal yang Perlu Dihindari Saat Membuat CV?
Selain dengan menghindari mencantumkan informasi yang tidak relevan di CV, ada beberapa hal yang perlu Anda hindari saat membuat CV:
1. Kesalahan Ejaan dan Tata Bahasa yang Buruk
Kurangnya perhatian terhadap detail dapat merusak CV Anda yang seharusnya sempurna. Pemeriksaan ejaan tidak selalu mendeteksi semua kesalahan, dan tidak dapat mengetahui jika
Sebaiknya, mintalah seseorang untuk memeriksa CV Anda guna menemukan kesalahan yang terlewat.
Membaca CV dengan suara keras juga dapat membantu memperbaiki tata bahasa. Jika terdengar aneh, kemungkinan besar akan sulit dipahami juga.
Baca Juga: 65 Contoh Keahlian dalam CV dan Tips Menulisnya
2. Fokus pada Tugas, Bukan Prestasi
Alih-alih hanya mencantumkan deskripsi pekerjaan, fokuslah pada pencapaian Anda.
Pertimbangkan untuk mencantummkan keberhasilan campaign, prosedur baru yang diterapkan, peningkatan penjualan, dan kontribusi spesifik yang Anda berikan di posisi sebelumnya.
Meski tidak semua pekerjaan memiliki KPI yang terukur, coba pikirkan bagaimana Anda memberi dampak positif dan apa yang dapat Anda tawarkan kepada perusahaan baru.
3. Menggunakan Istilah Klise
Hindari istilah umum seperti “komunikator yang baik” atau “team-player” tanpa memberikan contoh atau bukti.
Pernyataan semacam itu tidak memberikan nilai tambah dan akan membuat pembaca kehilangan minat.
Gunakan keterampilan kunci yang didukung dengan contoh konkret untuk meningkatkan kredibilitas CV Anda.
Baca Juga: 15 Transferable Skills, Manfaat, dan Cara Mencantumkannya di CV
4. Informasi yang Salah
Kesalahan dalam tanggal, informasi pribadi yang tidak akurat, atau kebohongan jelas dapat membuat Anda terjebak saat diwawancara.
Jika Anda menuliskan nomor telepon atau alamat email yang salah, Anda mungkin tidak akan mendapatkan kesempatan wawancara.
Oleh karena itu, pastikan untuk memeriksa semua informasi dengan cermat.
5. Format yang Buruk
Kecuali Anda melamar untuk posisi desain, CV Anda tidak perlu terlalu artistik. Gunakan font sederhana seperti Arial atau Times New Roman dalam desain yang bersih.
Pastikan CV mudah dibaca di layar dan disimpan dalam format yang umum, seperti Word atau PDF. CV yang tidak terformat dengan baik seringkali langsung diabaikan oleh pemberi kerja.
Baca Juga: 20 Contoh CV Menarik dan Download Templatenya di Sini
6. Gagal Menyesuaikan CV
Selalu sesuaikan CV Anda untuk setiap posisi yang Anda lamar. Cantumkan keterampilan, tanggung jawab, dan pencapaian yang relevan dengan pekerjaan tersebut.
Hindari pendekatan “satu CV untuk semua” dan sesuaikan isi CV Anda dengan persyaratan spesifik.
7. Sering Pindah Kerja dan Celah dalam Pekerjaan
Pindah kerja terlalu sering dan memiliki celah dalam riwayat kerja bisa dipandang negatif.
Namun, periode tersebut sering kali adalah saat Anda belajar dan mengembangkan keterampilan yang dapat dipindahkan.
Anda dapat mengelompokkan pekerjaan serupa di bawah kategori seperti ‘freelance‘ atau ‘kontrak’ dan menjelaskan periode perjalanan lebih baik daripada membiarkan kosong.
8. Terlalu Panjang
CV Anda tidak perlu terlalu panjang. Jika pemberi kerja tidak terkesan setelah dua halaman, kecil kemungkinan mereka akan berubah pikiran setelah membaca halaman-halaman selanjutnya.
Pastikan agar CV tetap ringkas. Terkadang, sedikit informasi lebih baik daripada terlalu banyak.
Baca Juga: 9 Langkah Merekrut Sales Berkualitas + 12 Tips Terbaiknya
Kesimpulan
Saat menyusun CV, sangat penting untuk menghindari informasi yang tidak relevan di CV, agar dapat menciptakan kesan positif bagi rekruter.
Oleh karena itu, Anda tidak perlu mencantumkan informasi yang tidak relevan seperti gaji yang diinginkan, akun media sosial yang kurang profesional, atau detail pribadi yang tidak diperlukan, karena hal tersebut hanya akan mengurangi daya tarik CV Anda.
Sebaliknya, sajikan informasi yang tepat dan sesuai dengan posisi yang dilamar. Hal ini akan meningkatkan peluang Anda untuk melangkah ke tahap berikutnya dalam proses seleksi.
Nah, jika saat ini Anda merupakan seorang HR yang tengah melakukan rekrutmen, Anda dapat menggunakan software payroll dan HR dari Gajihub, agar Anda bisa lebih fokus dalam melakukan screening CV kandidat.
Melalui Gajihub, Anda dapat dengan mudah memantau kehadiran karyawan secara real-time, sementara karyawan juga dapat melakukan presensi secara mandiri melalui fitur employee self- service (ESS), tanpa melibatkan Anda.
Dengan demikian, Anda dapat lebih fokus dalam melakukan screening CV dan menyusun strategi terbaik dalam proses rekrutmen.
Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Surat Resign: Pengertian, Cara Membuat, dan Contohnya - 2 December 2024
- 15 Kesalahan Manajemen HR yang Wajib Anda Ketahui - 13 November 2024
- Perilaku Gen Z dalam Dunia Kerja yang Wajib Dipahami HRD - 17 October 2024