Pengertian ChatGPT, Manfaat, dan Penggunaannya dalam HR

pengertian chatgpt banner

Sebagai teknologi yang dapat mempermudah hampir semua pekerjaan, mulai dari di bidang marketing hingga HR, ChatGPT menjadi topik yang kerap diperbincangkan. Namun, sebenarnya apa pengertian dari ChatGPT? Apa saja manfaatnya?

Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas pengertian ChatGPT, kelebihan, manfaatnya di bidang HR, serta etika penggunaannya.

Apa Pengertian ChatGPT?

ChatGPT adalah sebuah sistem obrolan berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang menggunakan pemrosesan bahasa alami untuk menghasilkan dialog percakapan yang menyerupai interaksi manusia.

Model bahasa ini mampu memberikan respon terhadap pertanyaan dan menghasilkan berbagai jenis konten tertulis, seperti artikel, postingan media sosial, esai, dan bahkan kode suatu program.

ChatGPT dapat dianggap sebagai representasi dari kecerdasan buatan generatif, yakni sebuah alat yang memungkinkan pengguna menerima gambar, teks, atau video yang terkesan manusiawi, namun dihasilkan oleh komputer.

Mirip dengan layanan chatbot atau obrolan otomatis yang umumnya ditemui pada situs web layanan pelanggan, ChatGPT juga memungkinkan penggunanya untuk mengajukan pertanyaan atau meminta klarifikasi terhadap respon yang diberikan.

Singkatan GPT dalam pengertian ChatGPT sendiri merujuk pada “Generative Pre-Trained Transformer,” yang menggambarkan proses pemrosesan dan formulasi respons oleh ChatGPT.

Sistem tersebut belajar dari interaksi dengan manusia, di mana pengguna akan memberikan feedback mengenai respons yang diberikan.

Feedback ini sangat penting karena dapat membantu meningkatkan kemampuan ChatGPT di masa depan melalui learning machine. 

Dengan kata lain, semakin banyak interaksi yang terjadi, semakin baik ChatGPT dalam memberikan respons yang relevan dan bermakna.

Baca Juga: Berapa Gaji Teknisi Pabrik? Intip Rata-Ratanya Berikut Ini

pengertian chatgpt 1

Bagaimana Sejarah ChatGPT?

Setelah memahami pengertian ChatGPT, perlu Anda ketahui bahwa sejarah ChatGPT dan perangkat-perangkat terdahulunya dimulai sekitar pertengahan tahun 90an ketika penelitian tentang kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) mulai populer di dunia teknologi.

Chatbot AI pertama kali dibuat di Massachusetts Institute of Technology (MIT) oleh Richard Wallace dan dinamai A.L.I.C.E (Artificial Linguistic Internet Computer Entity).

A.L.I.C.E menggunakan sistem pemrosesan bahasa alami sehingga bisa berbicara dengan manusia seperti biasa.

Tak lama setelah itu, IBM membuat chatbot AI yang disebut Watson. Watson menggunakan campuran algoritma AI dan pemrosesan bahasa alami untuk memahami pertanyaan-pertanyaan rumit dan memberikan jawaban dalam percakapan yang mirip dengan manusia.

Hal ini membuka jalan bagi pengembangan chatbot AI berbasis pemrosesan bahasa alami.

Pada tahun 2016, Microsoft meluncurkan Cortana dan Google meluncurkan Allo, keduanya memiliki kemampuan chatbot berbasis AI. Tahun berikutnya, munculnya M milik Facebook dan Siri milik Apple serta platform chatbot berbasis AI pertama yang tersedia secara komersial, Chatfuel.

Pengembangan ChatGPT dimulai pada tahun 2018 ketika OpenAI merilis model Generative Pretrained Transformer (GPT).

Model GPT mampu menghasilkan respons yang mirip dengan manusia untuk pertanyaan dan percakapan, dan ini memicu pengembangan ChatGPT—sebuah platform chatbot hibrida yang menggabungkan pemrosesan bahasa alami dan teknologi GPT.

ChatGPT adalah platform chatbot pertama yang menggabungkan pemrosesan bahasa alami berbasis AI dan teknologi GPT, sehingga mampu memberikan jawaban yang lebih akurat dan mirip dengan manusia.

Baca Juga: Penerapan AI dalam HR, Manfaat, Hingga Tantangannya

gajihub 2

Apa Saja Kelebihan ChatGPT?

Dengan berbagai kecanggihannya, berikut sejumlah kelebihan ChatGPT yang bisa Anda rasakan saat menggunakannya:

1. Meningkatkan Kecepatan dan Efisiensi

Salah satu keunggulan utama ChatGPT adalah meningkatkan kecepatan dan efisiensi, yakni dalam hal memberikan respons terhadap pertanyaan dalam hidtungan detik, sehingga dapat menghemat waktu dan sumber daya bisnis.

Kecepatan dan efisiensi ini dapat membantu bisnis dalam menyediakan layanan pelanggan yang lebih baik dan menghasilkan prospek secara cepat.

Aplikasi ChatGPT dapat menangani banyak permintaan secara bersamaan, sehingga memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan operasi dukungan pelanggan mereka.

Dengan alat ini, mereka dapat mengotomatisasi respons terhadap pertanyaan umum, sehingga staf dukungan dapat lebih fokus pada pertanyaan yang lebih kompleks.

2. Pembuatan Konten

ChatGPT juga dapat membantu dalam hal menganalisis konten yang ada dan membuat konten baru berdasarkan analisis tersebut.

Sebagai hasilnya, alat ini dapat berguna bagi bisnis yang perlu mengembangkan konten dalam jumlah besar dengan cepat, seperti posting media sosial atau blog.

Selain itu, alat ini dapat membantu merancang strategi pemasaran digital. Chatbot-nya juga dapat membuat konten yang disesuaikan dengan niche atau audiens tertentu.

Misalnya, dengan menganalisis konten yang ada, alat ini dapat menentukan nada, gaya, dan kosakata yang paling efektif untuk audiens tertentu dan membuat konten yang mungkin akan membuat mereka terhubung.

3. Riset Kata Kunci

Selanjutnya, AI ini juga dapat membantu bisnis dalam mengoptimalkan konten untuk mesin pencari dan meningkatkan peringkat situs web Anda.

Ya, alat ini dapat membuat kata kunci long-tail, yang sangat berharga bagi bisnis yang menargetkan audiens sesuai niche-nya.

Di mana kata kunci long-tail bersifat lebih spesifik dan kompetitif dibandingkan kata kunci umum, sehingga membuatnya lebih mudah untuk mendapatkan peringkat di mesin pencari.

Baca Juga: Sosial Media Rekrutmen: Pengertian, Manfaat, dan Strateginya

pengertian chatgpt 2

4. Konten Personalisasi

ChatGPT juga dapat membantu membuat konten yang dipersonalisasi berdasarkan preferensi dan interaksi pengguna sebelumnya.

Alat ini juga dapat menganalisis riwayat pencarian, riwayat pembelian, dan data lainnya untuk menentukan preferensi dan minat pengguna.

5. Integrasi Chatbot

Alat ini juga dapat diintegrasikan dengan chatbot untuk memberikan pengalaman yang lebih interaktif dan personal kepada pengguna.

Chatbot di sini berperan dalam memberikan respons terhadap pertanyaan pengguna dan memberikan pengalaman dan percakapan yang lebih alami.

Chatbot juga dapat menggunakan alat ini untuk mempersonalisasi pengalaman pengguna, membantu dalam optimasi mesin pencari.

Dengan menganalisis data pengguna, chatbot dapat memberikan respons yang disesuaikan dengan preferensi dan minat pengguna, yang dapat membantu bisnis meningkatkan kepuasan pelanggan dan mendapatkan lebih banyak prospek.

6. Sangat Fleksibel

Alat AI yang serbaguna ini dapat digunakan untuk berbagai tugas, mulai dari layanan pelanggan hingga pembuatan konten dan juga riset kata kunci.

Fleksibilitas ini membuatnya menjadi alat yang berharga untuk segala jenis dan ukuran bisnis.

Misalnya, alat ini dapat mengotomatisasi respons layanan pelanggan, menghasilkan deskripsi produk, membuat konsep kampanye pemasaran, bahkan bisa menyederhanakan tugas-tugas di bidang HR.

Baca Juga: 8 Skill Teknologi HR yang Wajib Anda Kuasa, Manfaat, Serta Strategi Pengembangannya

Bagaimana Relevansi antara ChatGPT dan Perkembangan HR?

Keberadaan ChatGPT ternyata juga turut berpengaruh terhadap perkembangan HR, di mana teknologi ini mampu memahami, menafsirkan, dan menghasilkan teks mirip dengan manusia, sehingga dapat membantu di bidang HR.

Teknologi ini tidak hanya tentang otomatisasi tugas, melainkan juga tentang meningkatkan aspek kemanusiaan di bidang HR dengan memberikan pengalaman yang lebih akurat, efisien, dan personal.

Sebagai contoh, dengan ChatGPT, Anda dapat merancang deskripsi pekerjaan yang ideal, memfasilitasi proses onboarding dengan lancar, memberikan informasi kebijakan, dan masih banyak lagi.

pengertian chatgpt 3

Apa Saja Manfaat ChatGPT bagi HR?

Dalam riset terkait tren HR tahun 2023, ditemukan bahwa 40% dari departemen HR di perusahaan-perusahaan internasional telah menggunakan aplikasi kecerdasan buatan.

Hal ini disebabkan oleh sejumlah manfaat yang diberikan oleh ChatGPT jika digunakan dengan baik, seperti:

1. Mengurangi Tugas Berulang

Para profesional HR sering kali harus menangani tugas-tugas administratif yang monoton, seperti menjawab pertanyaan karyawan atau menjadwalkan wawancara. Dengan ChatGPT, tugas-tugas ini dapat diotomatisasi.

Misalnya, ChatGPT dapat memberikan jawaban otomatis atas pertanyaan umum karyawan, membebaskan waktu HR untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis.

2. Mempercepat Pencarian Bakat

ChatGPT dapat membantu dalam pencarian bakat dengan menyaring resume atau berkas lamaran kerja kandidat.

Hal ini dapat mempercepat dan menyederhanakan proses perekrutan, karena ChatGPT dapat menganalisis kualifikasi kandidat dan mencocokkannyad engan posisi yang tersedia.

3. Mengurangi Tingkat Pergantian Karyawan

Dengan menganalisis data seperti exit interview atau survei karyawan, ChatGPT dapat membantu dalam mengidentifikasi alasan di balik pergantian karyawan.

Informasi ini dapat digunakan oleh HR untuk mengambil tindakan yang proaktif dalam meningkatkan kepuasan karyawan dan mengurangi tingkat pergantian.

4. Meningkatkan Keterlibatan Karyawan

ChatGPT dapat memberikan respon yang dipersonalisasi kepada karyawan, memberikan panduan tentang kebijakan perusahaan, atau bahkan membantu dalam mengembangkan insiatif terkait keterlibatan karyawan, seperti membuat survei kepuasan atau program pengakuan.

Dengan memberikan dukungan dan informasi yang relevan, ChatGPT dapat membantu meningkatkan keterlibatan karyawan.

5. Menganalisis Data Kualitatif HR

ChatGPT dapat membantu dalam menganalisis data kualitatif HR, seperti umpan balik karyawan atau hasil evaluasi kinerja.

Dengan menganalisis data ini, ChatGPT dapat mengidentifikasi tren atau pola yang relevan, memberikan wawasan berharga kepada departemen HR, dan mendukung pengambilan keputusan berbasis data.

Baca Juga: 5 Peran AI dalam Rekrutmen yang Dapat Memudahkan HR

Apa Saja Keterbatasan ChatGPT?

Meskipun memiliki sejumlah kelebihan dan dapat membantu pekerjaan di berbagai aspek, ChatGPT tetap memiliki keterbatasan yang harus Anda perhatikan, yaitu:

1. Data Terbatas

ChatGPT hanya memiliki data pelatihan sampai September 2021. Hal  ini mengartikan bahwa beberapa pertanyaan mungkin tidak dapat dijawab dengan informasi terbaru.

2. Jawaban yang Keliru

Terkadang ChatGPT dapat memberikan jawaban yang salah, terkadang terlihat benar meskipun sebenarnya tidak.

3. Jawaban yang Bias

ChatGPT hanya dapat bekerja sebaik data yang digunakan untuk melatihnya. Jika data memiliki bias, jawaban yang dihasilkan juga dapat memiliki bias.

Baca Juga: Berapa Gaji Back End di Indonesia? Berikut Kisarannya

pengertian chatgpt 4

Apa Saja Risiko Penggunaan ChatGPT dalam HR?

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ChatGPT memiliki sejumlah keterbatasan.

Oleh karena itu, sebagai tim HR, Anda harus mempertimbangkan risiko yang akan terjadi dengan penggunaan ChatGPT dalam SDM:

1. Bias

Jika tidak dikelola dengan baik, ChatGPT dapat menghasilkan keputusan yang tidak adil atau berdasarkan bias. Hal ini dapat memengaruhi proses rekrutmen dan keputusan ketenagakerjaan.

2. Informasi yang Kurang Akurat

Karena data pelatihan terbatas, ChatGPT mungkin memberikan informasi yang sudah kadaluwarsa atau tidak akurat.

3. Keamanan Data

Penggunaan ChatGPT oleh karyawan secara diam-diam dapat menimbulkan risiko keamanan data jika informasi rahasia perusahaan dibagikan melalui platform tersebut.

Baca Juga: Cara Pengumpulan Data Karyawan, HR Wajib Tahu

Bagaimana Etika Penggunaan ChatGPT dalam HR?

Terlepas dari berbagai risiko yang telah disebutkan di atas, Anda tetap dapat memanfaatkan ChatGPT dengan menerapkan berbagai etika tertentu seperti:

1. Buat Rencana dengan Teliti

Sebelum mulai menggunakan ChatGPT, buat rencana yang matang. Tentukan secara jelas bagaimana dan untuk apa Anda akan menggunakan ChatGPT dalam fungsi HR.

Identifikasi tugas atau aktivitas mana yang dapat diotomatisasi menggunakan ChatGPT. Contohnya, penggunaan ChatGPT untuk menyaring CV atau menjawab pertanyaan umum karyawan.

2. Uji Alat Terlebih Dahulu

Sebelum mengintegrasikan ChatGPT dalam berbagai tahap siklus hidup karyawan, uji alat ini terlebih dahulu. Evaluasi apakah ChatGPT dapat memberikan nilai tambah bagi tim HR Anda.

Selain itu, tentukan batasan-batasan dan aturan penggunaannya.

3. Lakukan Pemeriksaan yang Teliti

ChatGPT mungkin tidak selalu memberikan jawaban yang akurat atau terbaru. Sebelum mengandalkan hasilnya, lakukan pemeriksaan dan verifikasi kebenaran informasi yang diberikan oleh ChatGPT.

Pastikan untuk memeriksa keakuratan dan relevansi jawaban yang diberikan sebelum menggunakannya dalam proses atau tugas tertentu.

4. Jaga Kerahasiaan Informasi

Mengingat ChatGPT masih dalam tahap pengembangan, hindari untuk membagikan informasi pribadi atau sensitif melalui alat ini. Pastikan untuk tidak menggunakan ChatGPT untuk berbagi informasi yang bersifat rahasia atau pribadi.

5. Buat Kebijakan Penggunaan ChatGPT bagi Karyawan

Untuk menghindari penggunaan ChatGPT secara sembarangan oleh karyawan, buat kebijakan yang mengatur penggunaannya di lingkungan kerja.

Berikan pedoman yang jelas kepada karyawan tentang cara menggunakan ChatGPT dengan aman dan etis.

6. Konsultasikan dengan Ahli

Jika Anda menghadapi kebingungan atau ketidakpastian terkait pengertian dan penggunaann ChatGPT, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan departemen IT dan hukum perusahaan Anda.

Mereka dapat memberikan saran dan panduan yang berguna terkait risiko dan keamanan yang terkait dengan penggunaan ChatGPT dalam HR.

Baca Juga: Berapa Gaji CEO di Indonesia? Ini Rata-ratanya di Indonesia

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa pengertian ChatGPT adalah sebuah chatbot yang berbasis kecerdasan buatan, yang memanfaatkan pemrosesan bahasa alami untuk menghasilkan respons dan konten tertulis yang menyerupai interaksi manusia.

Dengan kemampuannya untuk memahami bahasa manusia dan menghasilkan jawaban yang relevan, ChatGPT dapat digunakan dalam berbagai aspek HR, mulai dari pengelolaan bakat hingga pengembangan karyawan.

Misalnya, ChatGPT dapat membantu dalam proses rekrutmen dengan menyaring resume dan melengkapi formulir aplikasi, serta dalam menyediakan panduan kebijakan perusahaan kepada karyawan baru.

Dngan demikian, ChatGPT tidak hanya menjadi alat yang mempermudah tugas-tugas administratif HR, tetapi juga berpotensi untuk mengubah cara kita berinteraksi dengan fungsi HR secara keseluruhan.

Nah, setelah memahami pengertian dan etika menggunakan ChatGPT di bidang HR, untuk mempermudah Anda dalam mengelola karyawan, Anda juga dapat memanfaatkan software payroll dan HR yang saat ini sudah banyak tersedia, salah satunya Gajihub.

Dengan software ini, Anda dapat menghitung seluruh komponen penggajian karyawan, mulai dari gaji pokok, bonus, hingga potongan pajak, seperti PPh21 yang juga bisa dihitung secara otomatis melalui aplikasi PPh 21 dari Gajihub.

Selain itu, Anda juga dapat memantau produktivitas karyawan melalui fitur absensi, di mana karyawan akan melakukan presensi melalui smartphone yang saat ini telah dilengkapi oleh teknologi face recognition. 

Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *