Jobdesk Performance Marketing, Skill, dan Kisaran Gajinya

jobdesk performance marketing banner

Jobdesk performance marketing melibatkan berbagai usaha untuk mencapai tujuan bisnis melalui strategi yang bisa diukur dan dilacak. Pekerjaannya melibatkan penyunan campaign untuk menarik pelanggan, meningkatkan penjualan, hingga memperkuat keterlibatan pelanggan.

Dengan fokus pada hasil yang terukur, perusahaan dapat mengalokasikan anggaran pemasaran secara lebih efisien, membantu mengidentifikasi strategi, serta menyesuaikan taktik yang kurang efektif.

Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas jobdesk performance marketing, pengertian, skill yang dibutuhkan, hingga kisaran gajinya di Indonesia.

Apa yang Dimaksud dengan Performance Marketing?

Performance marketing adalah strategi pemasaran digital yang berfokus pada hasil. Strategi ini cocok untuk perusahaan yang ingin mencapai audiens secara luas, karena pendapatan mereka didasarkan pada bagaimana pengguna berinteraksi dengan konten yang dibuat.

Performance marketing pada jenis pemasran digital di mana brand hanya membayar penyedia layanan marketing setelah tujuan bisnis tercapai atau saat melakukan tindakan tertentu, seperti klik, penjualan, atau penerimaan prospek.

Strategi ini berfungsi saat pengiklan bekerja sama dengana gensi untuk merancang dan menempatkan iklan perusahaan mereka di berbagai saluran atau channel performance marketing, seperti media sosial, search engine, video, konten web, dan lainnya.

Alih-alih membayar iklan dengan cara konvensional, pengiklan membayar berdasarkan seberapa baik kinerja iklan, dengan mengukur jumlah klik, impresi, berbagai, atau penjualan.

Nah, seseorang yang berkecimpung di bidang performance marketing biasanya disebut dengan Performance Marketing Specialist. Mereka umumnya memiliki kemampuan untuk mengatur kampanye perikalanan, menilai dampaknya, mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta mengejar tujuan kinerja.

Seperti kebanyakan profesi di dunia digital, performance marketing specialist adalah para profesional yang berfokus pada penggunaan data dan metrik untuk merumuskan starategi, mengenali tren, mengidentifikasi karakteristik target, dan melakukan verifikasi terhadap hasil yang dicapai.

Mereka biasanya melakukan berbagai jobdesk performance marketing bersama SEO specialist, data engineer, dana analyst, hingga tim kreatif.

Baca Juga: 9 Tips LinkedIn Digital Marketing untuk Tingkatkan Peluang

jobdesk performance marketing 1

Apa Perbedaan Performance Marketing dan Digital Marketing?

Meskipun sama-sama berkecimpung di dunia marketing, ada beberapa hal yang membedakan performance marketing dan digital marketing, seperti:

1. Fokus dan Tujuan

Fokus utama dari performance marketing adalah mencapai hasil yang spesifik dan dapat diukur, seperti konversi dan penjualan. Salah satu tujuannya adlaah mencapai Return on Investment (ROI).

Sementara digital marketing bertujuan untuk membangun brand awareness dan berinteraksi dengan audiens.

2. Metrik dan Pengukuran

Performance marketing melibatkan tingkat klik atau Click-trough Rate, tingkat konversi, biaya per akuisisi atau Cost per Action), dan Return on Ad Spend (ROAS). Metrik ini melibatkan wawasan yang tepat tentang kinerja suatu campaign. 

Di sisi lain, digital marketing mencakup berbagai hal, termasuk traffic web, keterlibatan media sosial, dan brand mention. 

Baca juga: Jobdesk Sales Representative, Skill, Pendidikan, dan Gajinya

3. Model Pembayaran

Performance marketing utamanya menggunakan pembayaran per action. Pengiklan membayar ketika action khusus diselesaikan, untuk memastikan alokasi sumber daya secara efisien.

Sementara itu, digital marketing menggunakan model pembayaran yang beragam, termasuk pembayaran per klik atau paid per click (PPC), paid per impression (PPI), dan paid per acqusition (PPA), tergantung pada saluran dan strategi yang digunakan.

4. Pendekatan Target

Performance marketing sangat bergantung pada pendekatan target yang tepat. Dalam hal ini, pengiklan menggunakan wawasan berbasis data untuk mencapai konverter yang paling mungin, sehingga membantu meminimalkan pemborosan biaya iklan.

Sementara digital marketing lebih berfokus untuk membangun brand awareness, yang menarik calon pelanggan maupun audiens secara umum.

5. Periode Waktu

Performance marketing biasanya memiliki periode waktu yang lebih pendek, karena mereka berorientasi pada hasil dan ROI, sedangkan periode waktu digital marketing lebih panjang, karena membangun brand awareness dan kepercayaan dapat memakan waktu.

6. Penekanan Waktu

Konten dalam performance marketing seringkali lebih ringkas dan berorientasi pada tindakan, serta dirancang untuk mendatangkan tanggapan segera dari para audiens.

Di sisi lain, digital marketing menempatkan pendekatan yang lebih kuat pada konten yang bernilai, informatif, dan menarik untuk dapat terhubung dengan audiens.

Baca Juga: Tugas Staff Marketing, Skill, Hingga Jenjang Kariernya

gajihub 1

Apa Saja Jobdesk Performance Marketing?

Berikut adalah tanggung jawab utama seorang performance marketing untuk mendorong strategi pemasaran yang sukses:

1. Manajemen Kampanye

Jobesk performance marketing yang pertama adalah membuat dan mengawasi kampanye akuisisi melalui berbagai saluran digital. Kampanye ini dirancang dengan cermat untuk meningkatkan pendapatan dan memaksimalkan tingkat pengembalian investasi atau ROI.

Sebagai performance marketing, Anda akan menggunakan berbagai platform, seperti media sosial, search engine marketing (SEM), dan tampilan iklan.

2. Optimisasi Berbasis Data

Sebagian besar peran seorang performance marketing melibatkan analisis dan optimisasi terus-menerus terhadap kinerja kampanye.

Di sini, Anda menggunakan wawasan berbasis data untuk mengoptimalkan strategi dan mencapai hasil yang maksimal.

Melalui penggunaan analisis kuantitatif, Anda dapat memastikan bahwa setiap kampanye berjalan secara efektif, dengan fokus pada memaksimalkan ROI.

Baca juga: Jobdesk HRD, Syarat, Skill, Gaji, dan Contohnya

3. Identifikasi Masalah

Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah performance marketing adalah aspek penting lainnya dari peran ini. Dengan bantuan alat analitik seperti Google Analytics, Anda dapat menyelidiki data secara mendalam untuk menemukan masalah dan menganalisis akar penyebabnya.

4. Melakukan Komunikasi Efektif

Komunikasi efektif adalah kunci dalam dunia performance marketing. Dalam hal ini, Anda bertanggung jawab untuk mengembangkan laporan dan menyederhanakan analisis yang kompleks.

Laporan ini mencakup berbagai aspek, termasuk perencanaan pemasaran, anggaran, analisis ROI, dan berbagai key performance indicator (KPI). Dengan demikian, Anda dapat menyampaikan wawasan dan temuan kepada tim secara lebih luas.

5. Penetapan KPI

Dalam dunia pemasaran digital, Anda perlu up-to-date dengan KPI terbaru, agar dapat memastikan metrik-metrik apa saja yang penting untuk manajemen dan optimalisasi kinerja. Nantinya, data ini bisa digunakan untuk menyempurnakan strategi dan kampanye Anda.

6. Kerja Sama

Jobdesk performance marketing selanjutnya adalah bekerja sama dengan tim kreatif dan pemasaran untuk melakukan pengujian strategi dan mewujudkan ide-ide inovatif.

Lewat kerja sama ini, Anda dapat memastikan bahwa upaya pemasaran tetap dinamis dan responsif terhadap dinamika pasar yang kerap berubah.

7. Peningkatan ROI

Tujuan inti dari performance marketing adalah memberikan peningkatan yang dapat diukur dalam ROI dan mengurangi biaya per konversi di semua saluran pemasaran.

Oleh karena itu, Anda perlu bekerja secara konsisten dalam menyempurnakan strategi untuk memastikan hasil yang optimal dari investasi pemasaran.

Baca Juga: Cara Menghitung ROI Proses Training dan Pentingnya Bagi Perusahaan

jobdesk performance marketing 2

Apa Saja Skill yang Dibutuhkan untuk Performance Marketing?

Untuk melakukan jobdesk performance marketing secara optimal, berikut adalah beberapa keterampilan yang perlu Anda kuasai:

1. Keterampilan Analitik

Seorang performance marketing specialist harus mahir dalam pengambilan keputusan berbasis data. Kemampuan Anda untuk menganalisis data dari kampanye periklanan membantu Anda membedakan strategi yang efektif dari yang tidak efektif.

Hal tersebut dapat membantu memastikan pengembalian investasi yang optimal melalui penyesuaian kampanye secara berkelanjutan.

2. Keahlian dalam Periklanan Berbayar

Mengingat sebagian besar performance marketing melibatkan iklan berbayar di platform seperti Google Ads dan Facebook Ads, pemahaman mendalam tentang platform ini sangat penting.

Keahlian dalam periklanan berbayar memaksimalkan visibilitas, keterlibatan, dan konversi sambil mengoptimalkan pengeluaran iklan.

3. Pengetahuan tentang SEO dan SEM

Selain periklanan berbayar, pemahaman tentang search engine optimization (SEO) dan search engine marketing (SEM) sangat penting. Pengetahuan ini memastikan bahwa konten dan iklan mudah ditemukan oleh pengguna dalam hasil pencarian organik, serta melengkapi strategi berbayar dan meningkatkan visibilitas secara keseluruhan.

4. Conversion Rate Optimization (CRO)

Selain memiliki kemampuan mendatangkan traffic, Anda juga harus mahir dalam mengubah traffic tersebut menjadi prospek atau penjualan yang bernilai.

Keahlian dalam praktik CRO memastikan bahwa kampanye tidak hanya menarik perhatian tetapi juga menghasilkan tindakan yang dapat diukur, sehingga dapat meningkatkan pengembalian investasi.

Baca juga: Select Loyalitas dalam Pekerjaan, Bagaimana Cara Meningkatkannya?

5. Manajemen Anggaran yang Efektif

Campaign performance marketing dapat membutuhkan biaya yang cukup besar. Dengan demikian, keterampilan manajemen anggaran yang efektif dapat membantu mengalokasikan dana secara optimal dan memberikan hasil terbaik tanpa mengeluarkan terlalu banyak biaya.

Hal ini berkaitan dengan mencapai angka ROI yang tinggi dan menjaga rasionya tetap seimbang.

4. Keterampilan Teknis

Performance marketing hanya dapat dikuasai melalui pengalaman terhadap kampanye dengan berbagai platform iklan. Untuk itu, Anda harus menguasai hal-hal berikut:

  • Alat analisis dan basis data seperti Excel, Google Analytics, Tableau, Marketo, dll., serta platform pemasaran kinerja seperti Social Animal, HubSpot, GetSocial, BuzzSumo.
  • Pengetahuan dan penggunaan sebelumnya dari alat-alat seperti Facebook Ad Manager, AdWords, dan sebagainya.

5. Keterampilan Strategis

Jobdesk performance marketing melibatkan tanggung jawab ke arah strategi berbagai saluran pemasaran. Hal ini termasuk menyiapkan, mengelola, dan mengoptimalkan kampanye untuk menampilkan iklan.

Selain itu, Anda juga perlu melakukan pendekatan target di berbagai tools, seperti SEM, iklan, media sosial, pemasaran afiliasi, dan seabgainya.

6. Keterampilan Pengambilan Keputusan

Memiliki keterampilan pengambilan keputusan yang cepat akan membantu Anda mengatur dan melaksanakan kampanye besar.

Baca Juga: 16 Teknik Pengambilan Keputusan yang Bisa Digunakan Pemimpin

7. Keterampilan Kerjasama

Performance marketing harus dapat berkomunikasi dan bekerja sama secara efektif di antara tim dan berbagai tingkat organisasi.

Untuk itu, Anda perlu memiliki keterampilan kerja sama guna menetapkan tujuan, melaporkan kepada manajemen senior tentang progress kampanye, hingga bekerja sama dengan tim desain untuk menghasilkan brief kampanye.

Baca Juga: Loyalitas dalam Pekerjaan, Bagaimana Cara Meningkatkannya?

jobdesk performance marketing 3

Bagaimana Latar Pendidikan yang Dibutuhkan untuk Menjadi Performance Marketing?

Untuk berkarier di bidang performance marketing, ada beberapa jurusan yang bisa Anda ambil, seperti Pemasaran dan Binis, Ilmu Komputer atau Teknologi Informasi, Statistik, Ekonomi, hingga jurusan yang berkaitan dengan Digital Marketing.

Selain melalui pendidikan formal, Anda juga bisa mengikuti pendidikan informal untuk mengasah kemampuan di bidang performance marketing, misalnya dengan mengikuti pelatihan atau bootcamp yang saat ini sudah banyak tersedia, baik secara online maupun offline. 

Baca Juga: Cara Mencantumkan Riwayat Pendidikan di CV

Apa Saja Kualifikasi untuk Menjadi Performance Marketing?

Kualifikasi atau persyaratan untuk menajdi seorang performance marketing umumnya bervariasi tergantung perusahaan yang tengah membutuhkan posisi tersebut. Namun, berikut adalah kualifikasinya secara umum:

  • Menyelesaikan pendidikan Sarjana (atau yang lebih tinggi) di bidang terkait dengan latar belakang kuantitatif yang kuat.
  • Memiliki pengalaman kerja yang terbukti dalam pemasaran digital (minimal 2 tahun), dan lebih disukai memiliki pengalaman luas dalam mengelola pemasaran kinerja digital di perusahaan teknologi.
  • Mahir menggunakan platform iklan digital seperti Facebook Ads, Google Ads, Twitter Ads.
  • Memiliki pengalaman dalam mengelola Jaringan Iklan untuk kampanye akuisisi.
  • Memiliki pemahaman dasar tentang akuisisi organik seperti App Store Optimization (ASO) dan Search Engine Optimization (SEO).
  • Pengalaman dalam menyiapkan integrasi platform (untuk aplikasi seluler dan situs web) dengan pihak ketiga (seperti Google, Facebook, Sizmek, Appsflyer) untuk pengaturan kampanye dan pelacakan.
  • Kreatif dalam mengidentifikasi audiens target dan merancang kampanye digital yang paling menarik bagi konsumen.
  • Memiliki pemahaman yang baik tentang alat atribusi seluler (seperti Appsflyer).
  • Memahami dasar-dasar metode penipuan instalasi aplikasi seluler dan alat pemantauannya (misalnya Appsflyer Protect 360).
  • Memiliki pemahaman dasar tentang Google Analytics.
  • Keterampilan analitis yang kuat dan berpikir berbasis data.
  • Tetap up-to-date dengan tren dan praktik terbaik terbaru dalam pemasaran online dan pengukuran.
  • Kemampuan untuk membuat laporan yang berarti menggunakan alat seperti Google Data Studio akan menjadi nilai tambah.
  • Pengalaman dalam menangani pembelian iklan programatik akan menjadi nilai tambah.

Baca Juga: Jobdesk Back End Developer, Skill, Hingga Kisaran Gajinya

Berapa Kisaran Gaji Seorang Performance Marketing?

Gaji seseorang yang bekerja di bidang performance marketing dapat bervariasi, tergantung pengalaman, industri, dan lokasi tempatnya bekerja. Namun, secara umum mereka berpotensi untuk memperoleh gaji yang cukup bersaing di apsaran.

Menurut informasi dari Glassdoor.com, rata-rata gaji performance marketing di Indonesia berkisar antara 8 hingga 15 juta rupiah per bulan, bergantung pada tingkat pengalaman. Bahkan, bagi mereka yang memiliki pengalaman lebih tinggi dapat menerima gaji melebihi 20 juta rupiah per bulan.

Baca Juga: Jobdesk Front End Developer: Arti, Skill, Pendidikan, dan Gajinya

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa performance marketing melibatkan strategi pemasaran digital yang berfokus pada hasil terukur, dengan tujuan mencapai audiens secara luas.

Jobdesk seorang performance marketing umumnya mencakup manajemen kampanye, optimisasi berbasis data, identifikasi masalah, peningkatan ROI, dan penetapan KPI.

Dengan adanya posisi ini, perusahaan terbantu dalam hal alokasi anggaran pemasaran secara lebih efisien dan identifikasi strategi yang efektif. Melalui kinerjanya yang optimal, seorang performance marketing juga membantu meningkatkan pendapatan danmemaksimalkan ROI.

Agar tim performance marketing dapat lebih fokus dalam pekerjaannya, perusahaan dapat mempertimbangkan untuk menggunakan software payroll dan HR dari Gajihub.

Software dengan tampilan yang mudah digunakan ini, dapat menyederhanakan urusan administrasi, seperti absensi, pengajuan cuti dan izin, hingga payroll untuk berbagai tim di seluruh perusahaan.

Sebagai contoh, dengan fitur absensi, karyawan dapat melakukan presensi lebih mudah menggunakan smartphone masing-masing. Selain itu, mereka juga dapat dengan mudah melakukan pencatatan terkait jam lembur melalui fitur employee self service (ESS).

Tertarik untuk mencobanya? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *