Compensation Planning, Ketahui Arti, Tujuan, Hingga Tahapannya

compensation planning banner

Dalam sebuah penelitian, 76% karyawan mengatakan bahwa kompensasi adalah salah satu pertimbangan utama mereka saat menerima pekerjaan. Oleh karena itu, compensation planning merupakan hal penting yang harus Anda rencanakan dengan matang.

Pada artikel kali ini, kita akan membahas apa itu compensation planning, jenis, tujuannya dan juga tahapan membuat compensation planning dalam bisnis Anda.

Apa itu Compensation Planning?

Compensation planning atau perencanaan kompensasi adalah proses untuk mendefinisikan dan menerapkan strategi yang digunakan guna menarik, memotivasi, dan mempertahankan karyawan.

Perencanaan kompensasi sangat penting dalam semua sistem SDM, misalnya terkait kompensasi lembur, produktivitas, atau kegiatan-legiatan lain yang tidak berhubungan langsung dengan pekerjaan.

Artinya, compensation planning memungkinkan karyawan untuk memperoleh kompensasi atas pekerjaan mereka di luar jam yang telah ditentukan.

Menurut laporan PayScale, perusahaan yang ingin bersaing perlu berinvestasi dalam manajemen kompensasi yang baik.

Hal ini berkaitan dengan tujuan setiap perusahaan, yaitu menghasilkan keuntungan, yang untuk mencapainya Anda merancang compensation planning dengan tepat.

Namun, menyusun strategi kompensasi yang menarik tidak selalu tentang menawarkan gaji tinggi. Strategi tersebut harus mencakup rencana matang yang menjelaskan bagaimana perusahaan memberikan kompensasi kepada karyawan, dan mengapa setiap komponen penting bagi perusahaan dan karyawan Anda.

Baca Juga: Talent Acquisition Analytics: Pengertian, Manfaat Perusahaan, Hingga Langkah Implementasinya

Komponen Compensation Planning

Berikut adalah 5 komponen utama dan strategi kompensasi:

1. Gaji

Gaji merupakan komponen paling penting dari compensation planning dan merupakan bagian terbesar dari total kompensasi, dengan manfaat, bonus, dan tunjangan lainnya sebagai bagian sisanya. Gaji meliputi:

  • Gaji dasar (gaji per jam atau gaji tahunan)
  • Frekuensi pembayaran gaji
  • Kenaikan gaji terjadwal, jika berlaku

2. Bonus dan Insentif

Selain gaji, bonus dan insentif juga merupakan bagian kompensasi. Ini bisa berupa bonus berdasarkan kinerja, lembur, komisi, dan sebagainya. Melalui bonus dan insentif yang diberikan, karyawan pun akan semakin semangat dalam bekerja dan merasa dihargai.

3. Benefit yang Penting bagi Karyawan

Benefit seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, rencana pensiun, dan cuti menjadi komponen penting dalam strategi kompensasi. Keberadaan benefit tersebut membantu menarik dan mempertahankan karyawan yang berkualiatas.

4. Waktu Istirahat

Mind Share Partners, sebuah organisasi non-profit yang fokus pada kesehatan mental di tempat kerja melaporkan bahwa terdapat 84% dari responden yang mengalami setidaknya satu faktor di tempat kerja yang berdampak negatif pada kesehatan mental mereka dalam setahun terakhir. Faktor-faktor tersebut yang paling utama adalah:

  1. Pekerjaan yang membuat stres dan emosional (37%)
  2. Tantangan dalam mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi (32%).

Oleh karena itu, jadwal kerja juga mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan karyawan.

Waktu istirahat, termasuk cuti, cuti sakit dan cuti untuk merawat orang tua  merupakan bagian dari kompensasi. Memberikan waktu istirahat yang cukup kepada karyawan akan membantu mereka mencapai work life balance, serta meningkatkan kesejahteraan mental mereka.

5. Fasilitas Tambahan

Fasilitas tambahan dapat digunakan sebagai cara untuk menyusun compensation planning sesuai dengan kebutuhan karyawan. Dalam hal ini, Anda dapat memberikan tunjangan transportasi, tunjangan biaya komunikasi, dukungan pendidikan, dan sebagainya.

Baca Juga: Ketahui Pengertian, Tugas dan Peran, Syarat, Hingga Tantangan Menjadi HRIS Analyst

 

compensation planning

Jenis-Jenis Compensation Planning

Selain komponen-komponen di atas, compensation planning juga dapat diuraikan secara lebih rinci menurut jenis-jenisnya.

Ada dua kategori jenis kompensasi dan keduanya merupakan elemen penting dalam paket remunerasi (imbalan yang diterima perusahaan atas kontribusinya pada perusahaan) calon kandidat.

Manajer HR biasanya menggunakan kombinasi jenis kompensasi untuk membuat paket remunerasi guna menarik calon kandidat potensial dan memotivasi anggota tim. Berikut penjelasannya.

Baca Juga: Contoh Kompensasi dan Jenisnya yang Wajib HR Ketahui

Kompensasi Langsung

Kompensasi langsung atau direct compensation merupakan bentuk kompensasi yang paling umum dan sering digunakan. Saat mempertimbangkan pilihan pekerjaan, kompensasi langsung kerap menjadi faktor utama bagi calon kandidat. Kategori ini mencakup tarif per jam dan gaji tahunan.

Berikut adalah jenis-jenis dari kompensasi langsung:

1. Upah

Beberapa industri yang menerapkan upah per jam di antaranya ritel, perhotelan, manufaktur, dan konstruksi. Orang-orang yang bekerja biasanya adalah mahasiswa, karyawan sementara, part time, ataupun kontrak.

2. Gaji Tahunan 

Gaji tahunan adalah pembayaran yang diberikan oleh perusahaan kepada anggota tim yang memiliki keterampilan tinggi, posisi manajerial, dan bekerja secara penuh waktu.

Seorang karyawan penuh waktu menawarkan jasanya dengan jadwal kerja rata-rata 40 jam per minggu, tetapi tidak kurang dari 30 jam per minggu. Perusahaan membayar gaji tahunan ini dalam periode tertentu, biasanya setiap bulan.

Jenis kompensasi ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu:

  • Jumlah uang yang lebih tinggi: Ketika seorang karyawan menerima gaji tahunan, perusahaan sering kali membayar jumlah uang yang lebih besar per jam kerja dibandingkan dengan yang menerima upah per jam.
  • Pekerjaan yang stabil: Ketika perusahaan membayar gaji tahunan kepada karyawan, itu berarti mereka berencana untuk mempekerjakan mereka dalam jangka panjang.
  • Pendapatan yang konsisten: Karyawan dengan gaji tahunan dapat merencanakan keuangan mereka karena mereka tahu berapa jumlah pendapatan yang akan mereka terima setiap periode pembayaran.
  • Keberlanjutan bisnis: Perusahaan dapat mempertahankan keahlian karyawan dengan gaji tahunan, karena karyawan tersebut cenderung lebih lama berkomitmen pada perusahaan.
3. Komisi

Komisi merupakan bentuk kompensasi umum yang diberikan kepada orang-orang di bidang penjualan atau pekerjaan yang terkait dengan pencapaian hasil.

Pembayaran komisi tergantung pada target atau kuota yang telah ditetapkan sebelumnya, seperti pendapatan atau margin keuntungan. Beberapa orang hanya menerima komisi, sementara yang lain mendapatkan gaji tahunan ditambah komisi.

Contoh pekerjaan yang menerima kompensasi berupa komisi antara lain petani, pelelang, penjual mobil, penata rambut, agen asuransi, penjualan farmasi, makelar real estat, insinyur penjualan, agen perjalanan, dan waitstaff.

Keuntungan dari kompensasi berupa komisi adalah:

  • Potensi pendapatan yang tidak terbatas: Kompensasi komisi tidak memiliki batasan penghasilan, dan hasil kinerja yang baik dapat menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi.
  • Motivasi: Potensi pendapatan yang tinggi dapat memotivasi anggota tim dan mendorong dedikasi serta keterlibatan yang konsisten.
  • Fleksibilitas dan kemandirian: Anggota tim yang menerima komisi sering memiliki fleksibilitas untuk mengatur jadwal mereka sendiri dan menyesuaikan rutinitas mereka demi mencapai hasil yang diinginkan dan memenuhi kebutuhan pribadi.
4. Bonus

Perusahaan kadang-kadang menawarkan bonus kepada anggota tim berdasarkan kinerja keuntungan perusahaan pada akhir tahun atau ketika seseorang mencapai tujuan tertentu.

Perusahaan dapat membayar bonus sekali setahun, sekali dalam tiga bulan, atau setelah penyelesaian proyek. Kompensasi bonus juga dapat menjadi kebijakan manajer direktur.

2. Kompensasi Tidak Langsung

Kompensasi tidak langsung atau indirect compensation juga dikenal sebagai tunjangan atau fasilitas. Kompensasi jenis ini terdiri atas kompensasi finansial dan nonfinansial.

Kompensasi finansial bukan berbentuk uang tunai, tetapi jenis tersebut memiliki nilai finansial, misalnya asuransi kesehatan.

Sementara kompensasi nonfinansial tidak memiliki nilai finansial, seperti waktu kerja yang fleksibel, cuti tanpa bayaran, atau pelatihan dan pengembangan di tempat kerja.

Dengan menawarkan kompensasi yang menarik, perusahaan dapat memotivasi anggota tim dan menjadi daya tarik bagi calon kandidat yang berkualitas.

Baca Juga: Berbagai Contoh Kompensasi Non Finansial dan Manfaatnya

gajihub 1

Tujuan Compensation Planning

Sebelum menjelaskan lebih lanjut mengenai tahap perencanaan kompensasi, sebagai HR Anda harus memahami terlebih dahulu tujuan dari perencanaan tersebut.

Secara umum, tujuan perencanaan kompensasi harus mencakup:

  1. Mendefinisikan bagaimana prinsip pembayaran dan kompensasi.  Hal ini akan memperkuat strategi bisnis, daya saing di pasar, serta tujuan dan biaya operasional.
  2. Memastikan kompensasi yang adil dan merata. Perencanaan kompensasi melibatkan peninjauan berkala terhadap praktik kompensasi dan memastikan bahwa Anda memberikan penghargaan kepada karyawan dengan cara yang adil dan jujur.
  3. Menarik kandidat yang berkualitas untuk bergabung dengan perusahaan Anda. Kompensasi merupakan bagian penting dari tawaran nilai karyawan Anda. Ini membantu Anda menjadi pemberi kerja yang kompetitif di pasar dalam hal gaji dasar, insentif, dan manfaat.
  4. Membantu menciptakan tenaga kerja yang berkomitmen. Karyawan yang merasa upayanya diakui dan mendapatkan imbalan cenderung bertahan lebih lama di perusahaan Anda.
  5. Meningkatkan produktivitas dan profitabilitas. Menurut Forbes, ketika karyawan bahagia, mereka juga menjadi 20% lebih produktif dan memberikan kontribusi lebih banyak pada profitabilitas perusahaan.
  6. Mendorong kesejahteraan tim. Para pengusaha menyadari bahwa mendorong keseimbangan kerja dan kehidupan yang sehat menghasilkan tim yang produktif dan retensi karyawan yang baik.
  7. Membantu mengurangi pergantian sukarela dan meningkatkan retensi. Karyawan yang merasa mendapatkan kompensasi yang baik cenderung tidak mudah berpindah.

Baca Juga: Strategi dan Tips Mengelola Biaya Gaji yang Efisien

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Compensation Planning

Berikut adalah beberapa faktor yang dapat dipertimbangkan dalam membuat perencanaan kompensasi:

1. Usia dan Tingkat Pendidikan

Semakin banyak pengalaman seseorang, semakin tinggi gaji yang mereka harapkan. Jika Anda ingin menarik bakat terbaik, Anda harus bersedia memberikan kompensasi yang sesuai.

2. Pasar Industri

Gaji untuk pekerjaan yang serupa bisa sangat bervariasi tergantung pada industri tempat mereka bekerja. Ini bisa disebabkan oleh perbedaan keterampilan meskipun memiliki tanggung jawab pekerjaan yang sama.

3. Biaya Hidup

Gaji untuk pekerjaan serupa cenderung meningkat seiring dengan kenaikan biaya hidup. Oleh karena itu, perusahaan harus mempertimbangkan lokasi perusahaan untuk menentukan biaya hidup karyawan.

Biaya hidup sendiri merupakan total pengeluaran untuk seseorang atau keluarga tertentu. Anda dapat menghitungnya dengan menjumlahkan semua pengeluaran bulanan.

Namun, faktor utama yang mempengaruhi biaya hidup adalah harga tempat tinggal. Orang yang tinggal di kota besar umumnya memiliki gaji yang lebih tinggi daripada mereka yang tinggal di daerah pedesaan. Jadi, faktor biaya hidup berdasarkan lokasi pekerjaan adalah faktor penting dalam perencanaan kompensasi.

4. Keterampilan yang Dibutuhkan

Penting untuk diingat bahwa keterampilan utama tidak selalu sama dengan judul pekerjaan. Keterampilan utama lebih mudah diukur. Perusahaan yang berbeda mungkin memiliki definisi yang berbeda untuk job title yang sama.

Oleh karena itu, lebih baik untuk menilai seseorang berdasarkan apa yang mereka lakukan, bukan job title yang mereka miliki.

5. Ketersediaan dan Permintaan

Penting untuk mengetahui ketersediaan dan permintaan untuk keterampilan tertentu di lokasi tertentu. Ini akan membantu Anda memperkirakan berapa banyak yang harus Anda bayar kepada calon pekerja.

Jika Anda mencari bakat di daerah di mana pasokan bakatnya sedikit, Anda mungkin harus membayar lebih tinggi untuk menarik bakat.

Ketika merekrut di daerah tertentu, pastikan Anda menganalisis biaya gaji dan benefit yang cukup untuk hidup.

Baca Juga: Syarat Pencairan BPJS Ketenagakerjaan

Tahap Pembuatan Compensation Planning

Berikut langkah-langkah dalam penyusunan perencanaan kompensasi:

1. Tentukan atau tinjau prinsip kompensasi

Tentukan atau tinjau prinsip kompensasi Anda. Prinsip kompensasi memberikan arah dan kejelasan dalam membuat keputusan kompensasi di perusahaan Anda. Ini menjadi dasar dari rencana kompensasi Anda.

2. Lakukan penelitian pasar atau industri

Lakukan penelitian tentang gaji dan kompensasi dalam industri yang sama untuk pekerjaan serupa. Anda dapat menggunakan situs seperti LinkedIn Salary dan Glassdoor untuk mencari informasi ini.

2. Analisis data kompensasi internal

Kumpulkan data tentang struktur kompensasi di perusahaan Anda saat ini. Periksa apakah gaji karyawan Anda masih kompetitif dan apakah ada kesenjangan dalam pembayaran antara karyawan dengan pekerjaan yang sama.

3. Sesuaikan perencanaan dengan tujuan bisnis

Pastikan rencana kompensasi Anda mendukung tujuan perusahaan. Anda perlu menarik, memotivasi, dan mempertahankan karyawan yang tepat. Sesuaikan kompensasi Anda dengan sumber daya yang tersedia.

4. Buat kisaran gaji

Buat rentang gaji untuk setiap posisi di perusahaan Anda. Tentukan tingkat gaji berdasarkan pengalaman dan tanggung jawab karyawan. Hal ini akan membantu untuk memastikan kesetaraan gaji di dalam perusahaan.

5. Kelola anggaran kompensasi

Manajemen anggaran kompensasi sangat penting. Tinjau dan evaluasi anggaran kompensasi Anda untuk memastikan pengeluaran sesuai dengan sumber daya yang tersedia.

6. Pantau pelaksanaan rencana

Pantau dan evaluasi rencana kompensasi Anda secara teratur. Dapatkan umpan balik dari manajer, karyawan, dan calon karyawan untuk memastikan keunggulan kompensasi perusahaan.

Baca Juga: UU Ketenagakerjaan Terbaru, Ketahui Poin-Poin Pentingnya

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat diketahui bahwa compensation planning adalah proses menentukan dan menerapkan strategi untuk menarik, memotivasi, dan mempertahankan karyawan dengan memberikan paket kompensasi yang adil dan kompetitif.

Untuk mempermudah perusahaan dalam pengelolaan kompensasi karyawan, Anda dapat mengandalkan Gajihub sebagai software payroll dan HR.

Dengan menggunakan GajiHub, Anda bisa dengan mudah melakukan proses pengelolaan karyawan dengan fitur yang ada di dalamnya, mulai dari penghitungan payrollmengelola absensi dan HRIS, penghitungan pajak PPh 21 dan BPJSreimbursementemployee self service (ESS), dan masih banyak lagi.

Amelia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *