Assessment as Learning: Arti, Manfaat, Hingga Tahapannya

assessment as learning banner

Baik di dunia pendidikan dan lingkungan kerja penting untuk dilakukan penilaian. Salah satu metode yang kerap digunakan adalah assessment as learning yang memungkinkan peserta untuk melakukan penilaian secara mandiri.

Inilah yang membuat metode tersebut bukan hanya sekadar alat evaluasi, melainkan juga dapat mendorong proses pembelajaran yang berkelanjutan.

Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa itu assessment as learning, cara kerja, manfaat, hingga perbedaannya dengan metode penilaian lain.

Apa yang Dimaksud dengan Assessment as Learning?

Assessment as learning adalah metode penilaian di mana siswa memantau dan mengumpulkan informasi tentang pembelajaran mereka sendiri.

Mereka bisa melakukannya secara mandiri atau dengan bantuan teman. Tujuannya adalah untuk memahami sejauh mana kemajuan mereka dan apa yang bisa diperbaiki.

Contohnya, saat siswa mengumpulkan bukti tentang pembelajaran, mereka harus membandingkannya dengan apa yang harus dicapai. Hal ini membantu mereka mengetahui di mana letak keunggulan dan apa yang perlu diperbaiki.

Selain digunakan di lingkungan pendidikan, assessment as learning juga kerap diterapkan di lingkungan kerja.

Tujuannya sama, yaitu untuk memahami sejauh mana kemajuan karyawan dalam bekerja dan apa yang bisa mereka lakukan untuk meningkatkan kinerjanya.

Melalui metode penilaian ini, karyawan akan lebih termotivasi dan mandiri dalam proses pengembangan mereka, yang pada akhirnya akan membantu meningkatkan kinerja tim dan organisasi secara keseluruhan.

Baca Juga: Cara Tanda Tangan PDF dengan Praktis secara Online dan Offline

assessment as learning 1

Bagaimana Cara Kerja Assessment as Learning?

Dalam assessment as learning atau penilaian sebagai pembelajaran, peserta akan terlibat aktif dalam kegiatan penilaian tersebut.

Mereka diberi kesempatan untuk menjadi penilai bagi diri mereka sendiri, misalnya dengan penilaian diri atau penilaian antar teman.

Selain itu, peserta juga akan terlibat dalam merumuskan prosedur penilaian, kriteria, atau rubrik penilaian, sehingga mereka memahami dengan jelas apa yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal.

Metode penilaian ini juga menekankan tugas sebagai sarana pembelajaran. Pengerjaan tugas ini bertujuan untuk memberikan peserta pengalaman belajar, sehingga mereka dapat menguasai kompetensi tertentu.

Baca Juga: Agility bagi Karyawan, Komponen, dan Cara Meningkatkannya

Apa Saja Manfaat Assessment as Learning?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, metode penilaian ini melibatkan peserta secara aktif dalam proses penilaian pembelajaran. Oleh karena itu, assessment as learning memiliki sejumlah manfaat seperti:

1. Meningkatkan Kesadaran Diri dan Metakognisi

Melalui penilaian ini, peserta akan memahami kekuatan, kelemahan, dan cara berpikir mereka yang mempengaruhi kinerjanya.

Dengan kata lain, peserta akan lebih menyadari tentang proses belajarnya dan bagaimana cara meningkatkannya.

2. Meningkatkan Motivasi dan Keterlibatan

Peserta yang memahami kemajuannya akan lebih terdorong untuk terus berkembang dan meningkatkan kinerjanya. Mereka menjadi lebih terlibat dalam proses pembelajaran, karena mereka merasa memiliki dan bertanggung jawab atas perkembangannya sendiri.

3. Meningkatkan Kemandirian dan Kepemilikan

Melalui penilaian ini, peserta mampu membuat tujuan pembelajaran yang dipersonalisasi, merencanakan dan melaksanakan strategi pengembangan, serta mengevaluasi kemajuannya.

Dengan demikian, mereka menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab atas proses belajar mereka sendiri.

4. Meningkatkan Feedback yang Efektif

Assessment as learning memungkinkan peserta untuk menerima feedback yang lebih membangun dan personal dari rekan kerja dan atasan.

Feedback yang disampaikan tepat waktu dan dapat dilakukan membantu peserta untuk lebih memahami area yang perlu ditingkatkan dan bagaimana mereka dapat mencapainya.

5. Meningkatkan Teamwork

Penilaian ini juga mendorong kerja sama dan teamwork antar peserta dalam proses penilaian. Biasanya, peserta akan saling memberikan feedback dan dukungan untuk membantu perkembangan satu sama lain.

6. Meningkatkan Budaya Belajar yang Berkelanjutan

Assessment as learning menciptakan budaya belajar yang berkelanjutan, di mana peserta didorong untuk terus belajar dan berkembang. Dengan demikian, peserta menjadi lebih proaktif dalam mencari peluang belajar dan pengembangan.

Melalui penerapan secara tepat, penilaian ini diharapkan dapat membuat peserta menjadi pembelajar yang mandiri dan lebih bertanggung jawab terhadap proses belajar mereka sendiri, serta mencapai tujuan pembelajaran secara optimal.

Baca Juga: 10 Kesalahan Employee Development dan Tips Menguranginya

gajihub 2

Bagaimana Contoh Penerapan Learning as Assessment?

Untuk lebih memahami penerapan learning as assessment, simak beberapa contohnya berikut ini:

1. Assessment as Learning dalam Kegiatan Presentasi

Sebelum Presentasi

  • Siswa berdiskusi dan menetapkan kriteria keberhasilan presentasi bersama guru. Kriteria ini mencakup konten presentasi, gaya penyampaian, penggunaan alat bantu, dan lainnya.
  • Siswa secara mandiri membuat catatan tentang poin-poin penting yang perlu mereka sampaikan dalam presentasi.

Selama Presentasi

Saat presentasi berlangsung, siswa lain mengamati presentasi kelompok lain menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan sebelumnya. Lembar observasi ini berisi kriteria keberhasilan presentasi yang telah ditetapkan.

Setelah Presentasi

  • Siswa yang mengamati memberikan feedback kepada kelompok yang presentasi berdasarkan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Feedback ini bisa disampaikan secara lisan atau tertulis.
  • Kelompok yang presentasi merefleksikan presentasi mereka sendiri dengan cara menjawab pertanyaan seperti: “Apakah semua poin penting sudah tersampaikan?”, “Bagaimana cara penyampaian kami?”, “Apakah alat bantu yang digunakan efektif?”

2. Assessment as Learning dalam Proyek Kelompok di Sekolah

Selama Pengerjaan Proyek:

  • Siswa secara berkala membuat jurnal proyek untuk mencatat kemajuan mereka, tantangan yang dihadapi, dan strategi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah.
  • Guru dan siswa bersama-sama menetapkan tujuan yang harus dicapai dalam tahapan tertentu pengerjaan proyek.
  • Siswa melakukan self assessment untuk mengevaluasi apakah mereka sudah mencapai tujuan yang ditetapkan.

Penilaian Akhir Proyek

  • Siswa membuat presentasi akhir untuk memamerkan hasil proyek mereka dan menjelaskan proses pengerjaan proyek.
  • Kemudian, siswa lain dan guru memberikan feedback terhadap presentasi akhir proyek berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditetapkan sebelumnya.

Baca Juga: Evaluasi Kinerja: Pengertian, Fungsi, Komponen, dan Tahapannya

3. Assessment as Learning dalam Pelatihan Soft Skill di Perusahaan

Sebelum Pelatihan:

  • Peserta pelatihan diminta mengerjakan tes awal untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan mereka terkait soft skill yang akan dilatih.
  • Peserta pelatihan secara mandiri menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin mereka capai dalam pelatihan.

Selama Pelatihan:

  • Peserta aktif dalam kegiatan pelatihan, seperti diskusi kelompok, simulasi, dan role play (bermain peran)
  • Peserta saling memberikan feedback yang konstruktif kepada satu sama lain terkait keterampilan yang dilatih.

Setelah Pelatihan:

  • Peserta pelatihan diminta mengerjakan tes akhir untuk mengukur kemajuan mereka setelah mengikuti pelatihan.
  • Peserta pelatihan membuat jurnal refleksi untuk merangkum pembelajaran yang mereka peroleh dan bagaimana mereka akan menerapkannya dalam pekerjaan sehari-hari.

4. Assessment as Learning dalam Pembuatan Konten di Departemen Marketing

Sebelum Pengerjaan Konten:

  • Tim marketing berdiskusi dan menetapkan kriteria keberhasilan konten, seperti target audiens, engagement yang diharapkan, dan platform yang akan digunakan.
  • Setiap anggota tim marketing melakukan riset mandiri untuk mencari ide dan referensi konten yang relevan.

Selama Pengerjaan Konten:

  •  Setiap anggota tim marketing mengerjakan bagian mereka dalam pembuatan konten.
  • Anggota tim lain saling memberikan feedback dan saran terhadap konten yang sedang dikerjakan.

Setelah Pengerjaan Konten:

  • Tim marketing bersama-sama menganalisis performa konten setelah dipublikasikan. Mereka mengevaluasi apakah konten tersebut sudah mencapai target dan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan.
  • Tim marketing melakukan refleksi untuk mengidentifikasi aspek yang bisa ditingkatkan dalam proses pembuatan konten selanjutnya.

Baca Juga: Contoh Evaluasi Kinerja Karyawan dan Tips Mengoptimalkannya

assessment as learning 2

Bagaimana Tahap Pelaksaan Assessment as Learning?

Proses pelaksanaan assessment as learning melibatkan beberapa langkah penting, seperti:

1. Persiapan

Tentukan Tujuan Pembelajaran

Tetapkan dengan jelas apa yang ingin peserta pelajari dan capai. Hal ini akan menjadi dasar untuk kriteria penilaian nantinya.

Libatkan Peserta

Ajak peserta didik atau karyawan untuk berdiskusi dan menetapkan kriteria keberhasilan bersama, untuk membuat mereka merasa lebih terlibat dan memiliki tanggung jawab atas pembelajaran mereka.

Pilih metode Penilaian

Kemudian, pilihlah metode penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik peserta. Hal ini bisa berupa penilaian diri, penilaian antar peserta, portofolio, jurnal refleksi, dan lain-lain.

Siapkan Alat Bantu

Siapkan instrumen penilaian yang akan digunakan, seperti lembar observasi, rubrik penilaian, dan format jurnal refleksi.

2. Pelaksanaan

Menerapkan Metode Penilaian

Gunakan metode penilaian yang telah dipilih sesuai dengan aktivitas pembelajaran yang sedang berlangsung.

Penilaian Diri

Mintalah peserta untuk menilai diri mereka sendiri berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.

Penilaian Antar Peserta

Mintalah peserta untuk mengamati dan memberikan feedback  kepada peserta lain.

Portofolio

Ajak peserta mengumpulkan bukti-bukti pembelajaran mereka.

Jurnal Refleksi

Berikan kesempatan kepada peserta untuk merefleksikan pembelajaran mereka.

Memberikan Feedback

Berikan feedback yang konstruktif dan spesifik kepada peserta. Fokuslah pada kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan, serta berikan saran untuk perbaikan.

3. Refleksi dan Tindak Lanjut

Refleksi Bersama

Setelah penilaian selesai, lakukan refleksi bersama dengan peserta untuk membahas pembelajaran yang telah terjadi.

Identifikasi Area Peningkatan

Berdasarkan hasil penilaian, identifikasi area mana saja yang perlu ditingkatkan pada pembelajaran selanjutnya.

Tindak Lanjut

Rencanakan tindak lanjut untuk membantu peserta memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran mereka.

Baca Juga: 8 Tips Mengoptimalkan Manajemen Penilaian Karyawan

assessment as learning 3

Apa Perbedaan Assessment as Learning dengan Penilaian Lainnya?

Selain assesment of learning, juga dikenal beberapa metode penilaian seperti assessment of learning dan assessment for learning. 

Assessment of learning adalah jenis penilaian yang dilakukan setelah proses pembelajaran selesai dengan tujuan memberikan pengakuan terhadap pencapaian hasil belajar.

Contohnya termasuk ujian nasional dan ujian sekolah yang memberikan penilaian sumatif. Fokus utamanya adalah pada capaian belajar peserta didik, dan task (tugas kinerja) digunakan untuk menunjukkan kinerja yang akan dinilai.

Di sisi lain, assessment for learning dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan bertujuan untuk meningkatkan proses belajar mengajar.

Hal ini mncakup pemberian feeedback, pemantauan kemajuan, dan penentuan langkah-langkah perbaikan. Penilaian ini tidak memberikan nilai atau skor, melainkan lebih berorientasi pada deskripsi dan feedback.

Sementara seperti yang telah dijelaskan di atas, assessment as learning melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses penilaian.

Mereka menjadi penilai bagi diri mereka sendiri melalui penilaian diri dan antar teman, dan terlibat dalam merumuskan prosedur penilaian.

Fokusnya adalah pada pembelajaran melalui pengerjaan tugas, yang berfungsi sebagai sarana belajar untuk memberikan pengalaman belajar kepada peserta didik. Ini dilakukan sepanjang proses pembelajaran.

Baca Juga: Employee Feedback: Arti, Manfaat, Hingga Contohnya

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa assessment as learning bukan hanya penilaian untuk mengukur hasil belajar, melainkan juga tentang membantu peserta menjadi pembelajar yang mandiri dan bertanggung jawab.

Dengan melibatkan peserta secara aktif dalam proses penilaian, metode ini memungkinkan peserta untuk memahami kemajuan, kekuatan, dan area yang perlu ditingkatkan dalam pembelajaran mereka.

Melalui penerapan yang tepat, assessment as learning tidak hanya meningkatkan kualitas pembelajaran, tetapi juga menciptakan budaya belajar yang berkelanjutan di setiap lingkungan pendidikan dan kerja.

Selain melalui metode penilaian tersebut, perusahaan juga dapat memberdayakan karyawannya melalui software payroll dan HR dari Gajihub.

Melalui fitur employee self service (ESS) yang dimiliki oleh software ini, karyawan dapat melakukan presensi dan pengajuan izin serta cuti secara mandiri.

Di samping itu, melalui fitur kelola cuti & izin, karyawan juga dapat mengecek saldo cuti mereka secara mandiri.

Dengan demikian, penggunaan Gajihub dapat membantu tim HR dan manajemen perusahaan untuk lebih fokus pada pekerjaan yang membutuhkan strategi, misalnya dalam hal penilaian dan pembelajaran karyawan.

Tertarik mencoba? Yuk, kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *