Untuk mencapai produktivitas di lingkungan kerja, penting bagi perusahaan untuk mendorong kerja prestatif, yang dapat merangsang motivasi, inovasi, dan pengembangan diri, serta kepuasan karyawan.
Namun, sebenarnya apa yang dimaksud dengan kerja prestatif? Pada artikel kali ini, Gajihub akan mengupas tuntas hal tersebut, serta membahas ciri-ciri dan contoh perilakunya.
Apa yang Dimaksud dengan Kerja Prestatif?
Kerja prestatif adalah perilaku yang menunjukkan sikap ingin selalu maju ke depan untuk mencapai hasil yang diinginkan dengan maksimal.
Seseorang yang menunjukkan perilaku prestatif biasanya akan lebih fokus pada tujuan, senantiasa meningkatkan produktivitas, serta mengoptimalkan kualitas pekerjaan.
Selain itu, kerja prestatif juga kerap melibatkan semangat kerjasama, berpikir kreatif dan inovatif, serta komitmen yang tinggi terhadap pembelajaran dan pengembangan diri untuk mencapai prestasi.
Perilaku ini sangat berhubungan dengan sikap antusias yang ingin maju, tidak pantang menyerah, serta mengorbankan segala hal yang dimiliki untuk mencapai keberhasilan.
Baca Juga: 7 Contoh Adaptif dalam Bekerja dan Cara Meningkatkannya
Apa Saja Aspek-Aspek Kerja Prestatif?
Dalam lingkungan pekerjaan, kerja prestatif juga memiliki peran penting untuk mendorong karyawan agar dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Berikut ini adalah aspek-aspek dari perilaku prestatif:
1. Kerja Ikhlas
Sebagi karyawan, Anda harus mengerjakan segala sesuatunya dengan ikhlas. Ini berarti Anda perlu menanamkan diri untuk bekerja dengan baik dan bersungguh-sungguh, agar bisa menghasilkan sesuatu yang baik.
2. Kerja Profesional
Kerja mawasa diri dapat diartikan sebagai tindakan yang tidak terburu-buru dalam mengambil suatu keputusan, dan tidak mudah terpancing oleh suasana saat menerima kritikan maupun pujian.
Misalnya, saat Anda mengalami masalah pribadi di rumah, hindari membawa masalah tersebut saat bekerja.
3. Kerja Cerdas
Kerja cerdas adalah bekerja dengan menggunakan pikiran yang tajam, cepat, tepat dalam menerima, menanggapi, serta menentukan sikap yang akan dilakukan.
Contohnya, sebagai karyawan Anda harus memiliki kemampuan untuk berkomunikasi, negosiasi, dan problem solving.
4. Kerja Keras
Kerja keras di sini artinya adalah bekerja dengan menggunakan sumber daya secara optimal. Contohnya, Anda dapat menggunakan fasilitas yang diberikan perusahaan untuk meningkatkan produktivitas, hindari untuk menyia-nyiakannya.
Baca Juga: Disiplin Kerja: Arti, Jenis, Indikator, Hingga Tips Meningkatkannya
5. Kerja Tuntas
Kerja tuntas artinya kerja yang tidak setengah-setengah dan mampu mengorganisasikan seluruh tugas secara teratur dari awal sampai akhir, untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Misalnya, mengerjakan proyek sesuai timeline yang sudah ditetapkan.
6. Kerja Tenang
Kerja prestatif juga melibatkan tindakan membuat keputusan dengan baik. Bekerjalah dengan tenang dan jangan biarkan emosi negatif menganggu performa Anda. Meskipun nantinya Anda menemukan tugas-tugas yang sulit, percayalah akan selalu ada cara untuk menyelesaikannya.
7. Percaya Diri
Terakhir, kerja prestatif juga ditunjukan oleh rasa percaya diri yang dimiliki seseorang. Dengan kepercayaan diri yang tinggi, Anda akan selalu yakin bahwa Anda mampu menyelesaikan tugas dengan baik.
Hal ini akan mencegah Anda merasa memiliki kemampuan yang lebih rendah dari karyawan lain.
Baca Juga: 10 Tips Mengembangkan Potensi Diri dan Skill yang Dibutuhkan
Apa Tujuan Kerja Prestatif?
Secara umum, Anda bisa menerapkan perilaku prestatif agar Anda lebih teratur dan mengurangi perasaan terbebani selama bekerja. Selain itu, kerja prestatif juga memiliki beberapa tujuan lainnya seperti:
- Menambah kepercayaan diri.
- Menumbuhkan pikiran positif saat bertanggung jawab.
- Menciptakan ide-ide kreatif.
- Lebih efisien dalam bekerja.
- Meningkatkan kemampuan karena semangat untuk belajar hal-hal baru meningkat.
- Mengurangi persaingan negatif di kantor.
- Menciptakan lingkungan kerja yang selalu positif.
- Membangun dukungan antar rekan kerja untuk membuat perusahaan lebih maju.
- Mengurangi kesalahpahaman melalui komunikasi yang baik untuk menyelesaikan masalah yang ada
Baca Juga: 8 Prinsip dalam Implementasi Etika HR di Lingkungan Kerja
Bagaimana Ciri-Ciri Kerja Prestatif?
Berikut adalah beberapa ciri-ciri kerja prestatif:
1. Usaha Ekstra
Perilaku kerja prestatif dapat ditunjukan dengan memberikan usaha ekstra untuk mencapai hasil yang lebih baik daripada yang diharapkan.
2. Motivasi
Dengan perilaku prestatif, saat bekerja Anda akan termotivasi oleh kepuasan pribadi dan pencapaian, bukan hanya berfokus pada imbalan yang didapat.
3. Inisiatif
Individu dengan kerja prestatif akan mengambil inisiatif untuk mencari tugas tambahan atau kesempatan untuk meningkatkan kinerja.
4. Kualitas
Sikap ini akan membuat Anda lebih fokus pada kualitas kerja dan selalu berusaha memberikan hasil yang terbaik.
5. Komitmen
Anda akan berkomitmen untuk mencapai tujuan dan target yang telah ditetapkan.
6. Tanggung Jawab
Anda akan menerima tanggung jawab atas pekerjaan Anda dan menjaga akuntabilitas terhadap hasil yang dicapai.
7. Kreativitas dan Inovasi
Dengan sikap kerja prestatif, Anda cenderung akan berpikir kreatif dan mencari solusi inovatif untuk mengatasi tantangan.
8. Kerjasama
Selain berfokus pada kinerja secara pribadi, Anda juga memiliki kemampuan untuk bekerja dalam tim dan memberikan kontribusi kepada perusahaan.
9. Pengembangan Diri
Anda akan selalu mencari peluang untuk belajar dan berkembang, baik dalam hal keterampilan kerja maupun pengetahuan.
Baca Juga: Pengertian Pengembangan Organisasi, Manfaat, Tahapan, dan Hubungannya dengan HR
10. Optimisme
Anda memiliki sikap yang optimis, dan percaya bahwa setiap hambatan dapat diatasi serta mampu mencapai hasil yang diinginkan.
11. Percaya Diri
Kerja prestatif menumbuhkan keyakinan dalam diri Anda untu membantu Anda mengahadpi tantangan.
12. Manjemen Waktu yang Baik
Kemampuan mengola waktu dengan efektif membantu Anda menyelesaikan tugas-tugas dengan baik.
Baca Juga: 7 Indikator Motivasi Kerja dan Cara Meningkatkannya
13. Adaptabilitas
Anda bisa beradaptasi dengan perubahan situasi atau tuntutan kerja dengan cepat.
Contoh Kerja Prestatif
Untuk lebih memahami penerapan kerja prestatif, simak beberapa contohnya berikut ini:
Contoh 1
Maya merupakan seorang supervisor yang bekerja di sebuah pabrik manufaktur. Saat bekerja, ia menyadari bahwa proses produksi sebuah produk memakan waktu yang lebih lama dari yang seharusnya.
Dengan kemampuan kerja prestatifnya, Maya pun mulai menganalisis langkah-langkah produksi secara mendalam, berdiskusi dengan anggota tim, dan memintamasukkan dari karyawan.
Setelah mengidentifikasi masalah, Maya merancang ulang alur kerja dengan meminimalkan langkah-langkah yang tidak perlu. Ia juga mengusulkan penggunaan peralatan baru yang lebih canggih.
Selama proses implementasi, Maya bekerja lembur untuk memastikan bahwa perubahan berjalan lancar. Hasilnya, efisiensi produk pun meningkat secara signifikan, mampu mengurangi biaya produksi, serta meningkatkan jumlah barang yang dapat diproduksi dalam waktu singkat.
Pada contoh di atas, perilaku kreja prestatif Maya ditunjukan oleh komitmen dan usahanya untuk mencapai hasil yang lebih baik, mampu mengidentifikasi masalah, mengambil insiatif untuk merancang perubahan, serta berusaha keras dengan mengambil lembur untuk memastikan kesuksesan impelementasi.
Semua tindakan ini tentunya memberikan kontribusi terhadap peningkatan kinerja proses produksi dan manfaat bagi perusahaan secara keseluruhan.
Contoh 2
Dian bekerja sebagai engineer di sebuah perusahaan teknologi. Ia dikenal sebagai individu yang memiliki perilaku kerja prestatif. Suatu hari, manajer memberinya tugas untuk mengembangkan solusi baru terkait masalah pelanggan yang kompleks.
Dian melihat hal tersebut sebagai kesempatan dan tantangan yang menarik, serta berkomitmen untuk memberikan hasil terbaik. Ia pun memulainya dengan melakukan riset mendalam, bekerja sama dengan berbagai departemen, dan menerapkan prinsip-prinsip inovasi.
Selama prosesnya, Dian merasa perlu mempelajari tentang teknologi baru yang belum ia kuasai. Dian mengambil inisatif untuk menghadiri kelas online dan menghabiskan waktu ekstra setiap harinya guna memahami konsep baru tersebut.
Akhirnya, Dian berhasil mengembangkan solusi inovatif mampu memecahkan masalah pelanggan, sekaligus menginspirasi perusahaan untuk melihat potensi baru dalam pengembangan produk.
Dalam contoh ini, perilaku kerja prestatif dari Dian tercermin dalam dedikasinya untuk menciptakan solusi inovatif. Dia berkomitmen untuk belajar hal baru, bekerja sama, dan mengambil langkah ekstra untuk menghasilkan hasil yang luar biasa.
Semua upaya ini menghasilkan dampak yang positif dalam bentuk solusi baru yang bermanfaat bagi pelanggan dan perusahaan.
Baca Juga: Etos Kerja: Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Cara Meningkatkannya
Bagaimana Cara Menumbuhkan Kerja Prestatif?
Setelah mengetahui manfaat hingga contoh kerja prestatif, selanjutnya Anda juga perlu memahami bagaimana carmenumbuhkan perilaku tersebut.
Simak beberapa caranya berikut ini:
1. Tetapkan Tujuan
Dengan menetapkan tujuan, Anda dapat mendorong diri sendiri untuk keluar dari zona nyaman dan berusaha lebih keras. Sertakan rasa ambisius Anda saat menetapkan tujuan, agar semakin termotivasi untuk berusaha keras demi mencapainya.
2. Utamakan Kualitas
Mengutamakan kualitas artinya Anda tidak hanya menyelesaikan tugas, tetapi juga memastikan bahwa hasil kerja memenuhi standar yang tinggi. Oleh karena itu, Anda perlu fokus terhadap segala detail, pengujian, serta revisi yang diperlukan.
3. Ambil Inisiatif
Mengambil inisiatif berarti melihat lebih dari sekadar tugas yang diberikan. Anda harus aktif dalam mencari peluang untuk memberikan kontribusi tambahan, mengajukan ide baru, atau mengambil alih tanggung jawab yang belum diberikan.
4. Terima Tanggung Jawab
Menerima tanggung jawab artinya Anda mengakui bahwa setiap tindakan adalah hasil dari kerja keras Anda. Misalnya, dengan mengakui apabila terjadi kesalahan dan berusaha keras untuk memperbaiki situasi.
5. Bekerja Lebih Keras
Berkomitmen untuk bekerja lebih keras melibatkan pengorbanan waktu dan usaha ekstra, sehingga mungkin Anda perlu mengambil lembur atau mengalokasikan waktu tambahan untuk menghadapi tantangan yang lebih besar.
6. Aktif Bekerjasama
Kerjasama yang efektif memerlukan kontribusi positif dari semua anggota tim. Dengan berpartisipasi secara aktif, mendengarkan pendapat orang lain, dan berbagi ide secara terbuka akan membantu mencapai tujuan bersama dengan lebih baik.
7. Terima Feedback
Feedback merupakan hal yang utama untuk pertumbuhan. Menerima feedback dengan terbuka dan memanfaatkannya sebagai kesempatan untuk melakukan perbaikan akan membantu Anda untuk terus meningkatkan kinerja.
Baca Juga: 360 Degree Feedback: Pengertian Lengkap dan Contoh Pertanyaannya
8. Kreativitas untuk Memecahkan Solusi
Dalam mengatasi tantangan atau mencari solusi, berpikir kreatif membantu Anda melihat masalah dari berbagai sudut pandang dan menemukan pendekatan yang inovatif.
9. Jaga Sikap Positif
Sikap positif membantu Anda menghadapi rintangan dengan lebih baik. Anda bisa memulainya dengan memandang tantangan sebagai peluang untuk tumbuh, tetap optimis, dan menjaga semangat yang tinggi untuk meningkatkan kemampuan Anda tetap fokus pada tujuan.
10. Mengakui Pencapaian
Mengakui dan memberi penghargaan pada diri sendiri saat mencapai tujuan adalah cara untuk memotivasi diri sendiri. Hal ini juga membantu membangun rasa percaya diri yang lebih kuat dalam diri Anda.
Baca Juga: Pentingnya Reward Management untuk Perusahaan dan Karyawan
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa kerja prestatif merupakan perilaku yang dapat membantu mendorong motivasi, inovasi, pengembangan diri, kepuasan karyawan, serta memberikan kontribusi pada produktivitas di lingkungan kerja.
Salah satu cara untuk menumbuhkan sikap kerja prestatif melibatkan pengorbanan waktu dan usaha ekstra, sehingga mungkin Anda perlu mengambil lembur atau mengalokasikan waktu lebih untuk bekerja.
Nah, untuk mencatat waktu lembur tersebut, perusahaan dapat menggunakan fitur absensi dari Gajihub, sebuah software payroll dan HR.
Dengan fitur tersebut, perusahaan dapat mengelola lembur secara otomatis, sehingga terhindar dari salah penghitungan lembur seluruh karyawan.
Yuk, kunjungi tautan ini untuk mencoba fitur-fitur menarik Gajihub secara gratis.
Catatan Kaki:
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024