People analytics menjadi metode yang dapat mempermudah HR untuk memilih karyawan yang tepat, mengelola kinerja dengan lebih efektif, hingga mempertahankan karyawan.
Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas tentang apa yang dimaksud dengan people analytics, tipe, manfaat, tahapan, hingga tren yang sedang terjadi.
Apa yang Dimaksud dengan People Analytics
People analytics merupakan sebuah metode berbasis data yang bertujuan untuk mempelajari segala proses, fungsi, tantangan, dan peluang terkait karyawan di tempat kerja.
Metode yang ini juga membantu perusahaan untuk membuat keputusan strategis yang lebih cerdas, dengan didukung oleh data dalam hal pengelolaan karyawan.
Mulai dari memilih karyawan yang tepat, mengelola kinerja dengan lebih efektif, sampai terkait retensi karyawan.
Dengan adanya people analytics, sebagai HR Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik, serta bisa cepat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di lingkungan kerja. Hal ini tentunya akan membantu perusahaan untuk mencapai kesuksesan jangka panjang.
Baca Juga: Talent Acquisition Analytics: Pengertian, Manfaat Perusahaan, Hingga Langkah Implementasinya
Perbedaan People Analytics dan HR Analytics
Perlu Anda ketahui bahwa people analytics mencakup penggunaan data yang lebih luas daripada HR analytics. Selain data terkait SDM, people analytics juga memasukkan data dari berbagai sumber lain, seperti pemasaran, keuangan, pelanggan, dan sebagainya.
Keberadaan people analytics bertujuan untuk memperoleh wawasan lebih menyeluruh tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan secara keseluruhan, termasuk faktor internal dan eksternal.
Sementara HR analytics lebih berfokus pada penggunaan data dalam bidang SDM secara khusus. Misalnya terkait data gaji, data rekrutmen, dan sebagainya. Dengan kata lain, HR analytics berfungsi untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan SDM di perusahaan.
Baca Juga: 8 Skill Teknologi HR yang Wajib Anda Kuasa, Manfaat, Serta Strategi Pengembangannya
Tipe People Analytics
Terdapat 4 jenis people analytics yang masing-masing memberikan insight berbeda. Jenis-jenis tersebut dapat digunakan secara mandiri, namun akan lebih lengkap jika digunakan secara bersamaan.
Untuk menentukan jenis mana yang akan digunakan, Anda perlu mempertimbangkan kebutuhan perusahaan dan data yang dimiliki. Sebelumnya, berikut adalah penjelasan mengenai 4 jenis people analytics:
1. Analitik Deskriptif
Descriptive analytics atau analitik deskriptif merupakan jenis dasar dari people analytics yang menganalis pola dalam data historis untuk memperoleh pemahaman tentang apa yang telah terjadi.
Dengan demikian, descriptive analytics tidak digunakan untuk memprediksi yang akan terjadi di masa depan. Jenis people analytics ini menjadi yang paling umum digunakan oleh perusahaan, yaitu sebanyak 83%.
2. Analitik Diagnostik
Jenis analitik ini memberikan penjelasan yang lebih mendalam dibandingkan analitik deskriptif. Analisis diagnostik menjelaskan tentang insight yang ditemukan dalam tren, korelasi, dan perbedaan pada data.
3. Analitik Prediktif
Analitik prediktif mengkategorikan data masa lalu dan sekarang untuk memperoleh insight, yang kemudian digunkan sebagai model untuk memprediksi apa yang mungkin terjadi di masa depan.
Sedikitnya hanya ada 20% perusahaan yang menggunakan jenis analitik ini.
4. Analitik Preskriptif
Analtik ini merupakan langkah terakhir yang menggunakan hasil analitik prediktif, untuk memberikan beberapa opsi terkait keputusan dan tindakan yang dapat dilakukan untuk mencapai keberhasilan.
Sebanyak 17% bisnis yang menggunakan jenis analitik ini secara intensif, sementara 42% lainnya tidak terlalu sering menggunakannya.
Baca Juga: HR Digital: Arti, Manfaat, Tahap, dan Langkah Implementasinya
Komponen People Analytics
Pengumpulan data karyawan memang mudah, tapi beberapa orang mungkin masih belum memahami statistik apa yang perlu diukur.
Data yang dikumpulkan tergantung pada kebutuhan perusahaan dan data yang paling membantu mengatasi masalah SDM, namun ada beberapa metrik standar yang perlu dipertimbangkan.
1. Keterlibatan
- Seberapa terlibatnya karyawan?
- Apakah mereka membutuhkan waktu lama untuk menyelesaikan tugas atau sering terlambat?
2. Kepuasan Kerja
- Apakah pekerja puas dengan peran mereka atau merasa burnout?
- Apakah mereka merasa pekerjaan mereka memiliki arti bagi perusahaan?
- Seberapa mungkin mereka merekomendasikan perusahaan kepada teman?
3. Kinerja Kerja
- Apakah pekerja melampaui target atau hanya memenuhi target minimum?
- Adakah kelompok tertentu yang selalu berhasil melebihi target?
- Apa yang membuat mereka lebih sukses daripada rekan kerja lainnya?
4. Korelasi Personalitas
- Apakah ada sifat kepribadian tertentu yang umum dimiliki pekerja yang berkinerja tinggi?
- Apakah mereka memiliki keterampilan atau pengalaman kerja khusus yang sama?
5. Dampak Anggaran
- Berapa biaya yang diperlukan untuk melatih seseorang menggantikan posisi yang ditinggalkan?
- Berapa biaya yang diperlukan untuk mempertahankan seseorang?
Baca Juga: Analisis Rekrutmen: Pengertian, Manfaat, dan Tahapannya
Manfaat People Analytics dalam SDM
People analytics memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, di antaranya adalah:
1. Mengambil Keputusan Berdasarkan Data dan Bukti
Dengan menganalisis data karyawan dan penelitian, HR dapat membuat keputusan yang didukung oleh fakta daripada hanya mengandalkan perasaan. Hal ini membantu mengurangi kesalahan dan ketidakpastian dalam pengambilan keputusan. Misalnya, dengan menggunakan data, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi perekrutan dan mengurangi tingkat karyawan yang keluar.
2. Membentuk Strategi Perusahaan
Sebagai HR, dengan kehadiran people analytics Anda dapat dengan mudah menghubungkan data dengan strategi perusahaan. Dengan menganlisis data, HR bisa menunjukkan bagaimana strategi SDM dapat mendukung tujuan bisnis.
3. Meningkatkan Kinerja Karyawan dan Perusahaan
Melalui analisis data, Anda dapat melakukan identifikasi masalah terkait kinerja karyawan dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasinya. Misalnya, dengan melihat bagaimana beban kerja karawan tersebut, atau apakah ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi produktivitas, dan sebagainya.
Dengan demikian, Anda dapat mengoptimalkan kinerja karyawan dan mencapai hasil yang lebih baik.
4. Menghemat Biaya
Dengan menggunakan people analytics, Anda dapat mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien. Data membantu HR melihat di mana anggaran dapat digunakan dengan lebih baik.
Misalnya, dengan melihat data tentang program pelatihan yang efektif, HR bisa mengalokasikan lebih banyak dana pada program tersebut dan mengurangi pengeluaran pada program yang kurang efektif.
5. Mengatasi Kesenjangan Keterampilan
Kesenjangan keterampilan akan berdampak negatif pada keterlibatan dan semangat kerja karyawan, serta meningkatkan turnover karyawan.
Untuk mengatasi hal ini, Anda dapat memanfaatkan people analtics agar dapat memahami skill yang dimiliki karyawan saat ini dan skill yang dibutuhkan di masa depan sesuai dengan kebutuhan bisnis, sehingga dapat mengatasi kesenjangan karyawan.
Dengan menggunakan people analytics, Anda dapat mengidentifikasi karyawan yang paling cocok untuk meningkatkan keterampilannya. Hal ini dapat mengurangi biaya rekrutmen dan membantu Anda memaksimalkan potensi karyawan yang sudah ada.
6. Mengurangi Turnover Karyawan
Data dan metrik pada people analytics dapat membantu Anda mengurangi turnover karyawan untuk memahami:
- Alasan karyawan berhenti bekerj adari perusahaan
- Tingkat pergantian karyawan yang tinggi di dapertemen Anda
- Tingkat pergantian karyawan yang tinggi pada periode awal kerja
- Tingkat retensi karyawan Anda
- Karyawan mana yang memiliki kemungkinan besar untuk keluar
Melalui data-data di atas, bersama tim HR Anda dapat mengurangi tingkat tunrover karyawan dengan menciptakan strategi yang tepat, untuk mengatasi penyebab utama karyawan keluar dari perusahaan.
7. Meningkatkan rekrutmen bakat
Merekrut orang yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan dapat berdampak buruk pada bisnis dan budaya kerja. Dengan mengguakan people analytics, Anda dapat melacak metrik rekrutmen penting, seperti biaya setiap rekrutmen, kualitas karyawan yang direkrut, serta pengalaman kandidat.
Baca Juga: People Management: Pengertian, Komponen, Manfaat, dan Skillnya
Tahapan Proses People Analytics
Proses people analytics melibatkan beberapa tahapan di bawah ini:
1. Kumpulkan Data yang Relevan
Langkah pertama adalah mengumpulkan data yang relevan untuk menerapkan key performance indication (KPI). Hal ini membantu Anda untuk menghemat waktu dan sumber daya dengan berfokus pada beberapa bagian saja.
Namun, saat mengumpulkan data, ingatlah untuk menggunakan tools manajemen karyawan yang tepat. Saat ini sudah banyak software dengan berbagai fitur yang memudahkan pekerjaan HR, salah satunya adalah Gajihub.
Dengan menggunakan GajiHub, Anda bisa dengan mudah melakukan proses pengelolaan karyawan dengan fitur yang ada di dalamnya, mulai dari penghitungan payroll, mengelola absensi dan HRIS, penghitungan pajak PPh 21 dan BPJS, reimbursement, employee self service (ESS), dan masih banyak lagi.
Jika Anda tertarik coba gratis selama 14 hari atau selamanya dengan klik gambar di bawah ini:
2. Lakukan Ekperimen
Penting bagi anda untuk memilih tools terkait people analytics yang tepat. Anda dapat mencoba berbagai pilihan yang ada, mengeksplorasi pasar, dan melakukan analisis untuk mencari solusi yang paling bermanfaat bagi perusahaan. Selain itu, pastikan tools yang Anda pilih menyediakan visualisasi data yang mudah.
3. Persiapkan Rencana dengan Matang
Setelah mengetahui tujuan akhir, data yang relevan, dan menentukan tools yang tepat, selanjutnya buatlah rencana tindakan. Terapkan analitik data dan prediktif pada manajemen karyawan, pengembangan kepemimpinan, dan kemampuan perusahaan untuk menyempurnakan rencana.
Rencana tindakan yang jelas dapat membantu memahami perubahan yang terjadi, arah tujuan perusahaan, dan mendapatkan dukungan dari stakeholder.
4. Patuhi Peraturan Hukum
Pastikan pengumpulan data tetap mematuhi peraturan hukum. Sebelum memulai proyek analitik, mintalah tim hukum untuk memvalidasi teknik dan proses pengumpulan data.
Setelah data mentah dikumpulkan dan diolah, hasilnya juga perlu disetujui sebelum dapat digunakan atau dipublikasikan. Anda juga harus update mengenai perubahan undang-undang perlindungan data dan privasi.
5. Ciptakan Sistem yang Sederhana
Sekompleks apapun people analytics, Anda harus menyusun strategi agar prosesnya dapat berjalan sederhana dan efisien. Proses dasar analisis dan interpretasi data harus mudah diimplementasikan, diperbarui, dan dibaca.
Anda bisa menyusun langkah-langkah sederhana, mulai dari pengumpulan data, data cleaning, analisis data, dan berbagai insight. Hal ini dapat membantu Anda terhindar dari kebingungan, pemborosan waktu, dan mengurangi langkah-langkah yang tidak dibutuhkan.
6. Buat Strategi HR Berbasis Fakta
Buatlah strategi HR yang realistis dan dapat diukur. Hindari pembagian fungsional yang terpisah dan sesuaikan talenta dengan bisnis secara efeektif. Tetapkan KPI secara jelas yang dampaknya bisa diukur secara teratur dan transparan. Pastikan strategi tersebut juga didukung oleh data dan rencana tindakan yang efektif.
7. Manfaatkan Dukungan Teknologi
Perkembangan teknologi turut mempermudah proses people analytics. Oleh karena itu, tools yang Anda pilih harus menghasilkan data secara real-time yang mudah diakses.
Baca Juga: Testimoni Karyawan: Pengertian, Pentingnya bagi Karyawan, hingga Contohnya
Tren People Analytics
People analytics sangat tergantung pada tools yang digunakan untuk mengolah data dan strategi interpretasi data yang dikembangkan.
Dilansir dari spicework, terdapat 4 tren utama yang berdampak pada people analytics dan juga semua aspek HR.
1. Mengubah Peran dan Tugas HR
Analitika sumber daya manusia mengubah metode HR dalam melakukan rekrutmen, mengukur kinerja, merencanakan kompensasi, serta mengelola pelatihan dan perkembangan karyawan.
Dengan demikian, people analytics memberikan manfaat bagi HR, seperti meningkatkan penerimaan tawaran pekerjaan, meningkatkan perencaan kompensasi, dan membuat HR lebih fokus pada hal terkait strategi.
2. Mengubah Interaksi Bisnis dengan HR
People analytics juga mengubah interkasi bisnis antara HR dan pemangku kepentingan bisnis, baik di dalam maupun di luar perusahaan.
Perusahaan perlu memahami data yang tidak terkait satu sama lain dan menemukan hubungan serta ketergantungan antara faktor-faktor tersebut untuk memprediksi dan mengelola pekerjaan secara lebih efektif.
Dalam hal ini, people analytics dapat memberikan rekomendasi yang berguna untuk perencanaan strategis dan eksekusi bisnis.
3. Mengubah Hubungan HR dengan Karyawan
Analitika sumber daya manusia membantu perusahaan meningkatkan pengalaman karyawan. Setiap interaksi antara kandidat atau karyawan dengan perusahaan adalah sumber data yang dapat memberikan insight berharga. Oleh karena itu, HR perlu bertransformasi agar lebih dari sekadar fungsi pendukung.
4. Menambahkan Tuntutan Karyawan
Seiring maraknya penggunaan people analytics, karyawan juga dituntut untuk fokus pada dua hal utama, yaitu pemahaman analisis dan keamanan data.
Karyawan perlu memiliki pemahaman dasar tentang analitika agar tidak terlalu bergantung pada staf teknis. Selain itu, penting juga untuk meningkatkan dan menjaga integritas serta keamanan data dalam semua aspek pengumpulan dan pengolahan data.
Kesimpulan
People analytics adalah metode berbasis data yang digunakan untuk menganalisis informasi terkait karyawan dalam suatu perusahaan.
Dengan menggunakan data dari berbagai sumber, seperti rekrutmen, kinerja, retensi, dan kepuasan kerja, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan strategis dalam mengelola SDM.
Untuk membantu pengelolaan data, Anda dapat mengandalkan Gajihub, sebagai software payroll dan HR yang dilengkapi dengan berbagai fitur-fitur menarik.
Coba gratis selama 14 hari melalui tautan ini dan rasakan kemudahan serta efisiensinya.
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024
2 thoughts on “People Analytics: Arti, Tipe, Komponen, Manfaat, Hingga Trennya”