Job evaluation atau evaluasi pekerjaan merupakan salah satu proses penting yang perlu dilakukan HR untuk menentukan gaji yang adil bagi semua karyawan, dengan membandingkan tanggung jawab setiap posisi.
Proses ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap pekerjaan dibayar dengan adil berdasarkan tanggung jawab, keterampilan, dan upaya yang dibutuhkan, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan karyawan.
Selain itu, riset menjunjukkan bahwa perusahaan yang berhasil menerapkan kesetaraan gaji lebih mudah dalam menarik bakat yang tepat, mampu mencapai tujuan finansial, dan dapat secara efektif mempraktikkan berbagai inovasi.
Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa itu job evaluation, manfaat, metode, proses, hingga contohnya.
Apa yang Dimaksud dengan Job Evaluation?
Job evaluation atau evaluasi pekerjaan adalah proses sistematis untuk menentukan berapa besar gaji yang seharusnya diterima suatu posisi.
Meskipun terdapat berbagai metode evaluasi pekerjaan, namun tujuannya tetap sama yaitu menentukan nilai yang dibawa oleh posisi tersebut untuk perusahaan.
Hal ini memastikan bahwa gaji yang diberikan kepada karyawan sesuai dengan pekerjaan yang dilakukan.
Dalam melakukan job evaluation, tim HR akan menilainya berdasarkan peran, bukan individu yang bertanggung jawab pada posisi tersebut. Evaluasi ini bisanya dilakukan untuk perusahaan baru atau ketika terdapat peran baru.
Nah, meskipun proses ini terdengar sama seperti job analysis atau analisis pekerjaan, keduanya memiliki tujuan yang berbeda.
Job analysis bertujuan untuk menentukan tugas, tanggnug jawab, dan lingkungan kerja, serta keterampilan dan peralatan yang dibutuhkan.
Sementara job evaluation menentukan nilai pekerjaan berdasarkan informasi dari analisis pekerjaan untuk membuat struktur gaji yang adil dan konsisten.
Baca Juga: Job Redesign: Manfaat, Strategi, dan Langkah Melaksanakannya
Apakah Job Evaluation Penting bagi Perusahaan?
Ya, sangat penting. Hal ini disebabkan karena perusahaan bisa mendapatkan berbagai manfaat dari proses evaluasi pekerjaan. Berikut beberapa manfaatnya:
1. Mendukung Keadilan Gaji
Job evaluation membantu organisasi memantau keadilan gaji dengan memungkinkan mereka membandingkan dan menganalisis nilai setiap pekerjaan.
Dengan mempertimbangkan faktor eksternal seperti gaji pasar yang kompetitif untuk peran serupa, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka membayar karyawan dengan adil berdasarkan nilai pekerjaan tersebut bagi organisasi.
Baca Juga: Pentingnya Analisis Kesetaraan Gaji bagi Pekerja dan Perusahaan
2. Mempromosikan Transparansi Gaji
Job evaluation dapat membantu menciptakan transparansi gaji yang lebih besar dalam organisasi dengan membuat struktur kompensasi yan jelas.
Hal ini dapat membantu karyawan memahami apa yang berhak diterima karyawan dalam hal gaji dan tunjangan, berdasasrkan latar belakang dan pengalaman mereka.
Menurut laporan Beqom, 60% karyawan mengatakan bahwa mereka akan tertarik untuk pindah ke perusahaan yang memiliki transparansi gaji yang lebih tinggi.
Kompensasi yang jelas ini dapat menjadi tolak ukur bagi karyawan untuk mencapai pertumbuhan karier, sehingga mendorong mereka untuk mengembangkan skill dan bekerja lebih giat untuk mendapatkan promosi dan penghasilan yang lebih tinggi.
Dengan menjaga transparansi gaji, perusahaan juga dapat memastikan bahwa karyawan melakukan tugas yang sama dan dibayar secara adil tanpa memandang jenis kelamin, usia, ras, atau kualifikasi lainnya.
Untuk mendorong transparansi gaji, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software payroll dan HR dari Gajihub.
Melalui fitur payroll-nya, tim HR dan tim finance dapat menghitung seluruh komponen gaji karyawan, mulai dari gaji pokok, bonus, tunjangan, hingga potongan PPh 21 dan iuran BPJS secara otomatis dan akurat.
Selain itu, Gajihub juga menyediakan slip gaji yang bisa dikustomisasi sesuai dengan komponen gaji masing-masing karyawan.
Slip gaji tersebut nantinya dapat dikirim kepada karyawan dalam format PDF. Caranya pun sangat mudah, berikut tutorialnya:
Tertarik mencoba? Klik gambar berikut dan dapatkan informasi selengkapnya:
3. Mendukung Upaya Rekrutmen dan Retensi
Job evaluation dapat menjadi alat yang kuat untuk menjaga gaji tetap kompetitif dan sejalan dengan pasar kerja.
Dengan mengevaluasi semua peran dalam organisasi, pengusaha dapat menilai tren pasar dan rata-rata industri untuk posisi serupa.
Hal ini menjaga kompensasi yang diberikan perusahaan tetap up to date untuk menarik talenta terbaik, serta mempertahankan karyawan saat ini dengan memastikan mereka dibayar secara adil dan kompetitif.
Baca Juga: Rasio Tenaga Kerja: Arti, Cara Menghitung, dan Contohnya
Apa Saja Metode Job Evaluation?
Job evaluation adalah proses untuk menentukan nilai suatu pekerjaan di dalam sebuah perusahaan. Untuk melakukannya, ada beberapa metode yang bisa Anda gunakan, seperti:
1. Metode Ranking/ Perbandingan Berpasangan
Metode ini menciptakan hierarki posisi yang ditentukan oleh pimpinan. Di sini, pekerjaan akan dipasangkan dan untuk setiap pasangan dipilih pekerjaan yang paling memberikan banyak dampak.
Metode ini akan menghasilkan peringkat pekerjaan berdasarkan kepentingan dan senioritas, yang cocok untuk organisasi kecil dengan jumlah posisi pekerjaan kurang dari 100.
Namun, karena bersifat subjektif, kebanyakan perusahaan lebih memilih metode lain untuk hasil yang lebih akurat.
2. Metode Klasifikasi Pekerjaan
Dalam metode ini, pekerjaan diurutkan berdasarkan tingkat yang sudah ditentukan dan dikelompokkan ke dalam berbagai tingkatan seperti CEO, wakil presiden, direkrtur, manajer, dan koordinator.
Klasifikasi ini didasarkan pada kriteria seperti ruang lingkup tanggung jawab, tingkat keterampilan, atau senioritas.
3. Metode Perbandingan Faktor
Metode ini memberi peringkat pekerjaan berdasarkan serangkaian faktor seperti pengetahuan dan keterampilan, komunikasi, pengambilan keputusan, dampak, manajemen, kebebasan bertindak, lingkungan kerja, dan tanggung jawab terkait keuangan.
Setiap faktor akan diberi poin dan jumlah total poin menentukan peringkat pekerjaan. Metode ini dapat digunakan untuk perbandingan langsung antar pekerjaan.
Baca Juga: Pengertian Job Enlargement, Manfaat, dan Contohnya
4. Metode Poin Faktor
Metode ini menilai pekerjaan berdasarkan pengetahuan, kemampuan problem solving, dan tanggung jawab.
Setiap faktor diberi poin berdasarkan kriteria tertentu. Jumlah total poin menentukan skor dan peringkat pekerjaan dalam hierarki organisasi dan skala gaji.
5. Penetapan Harga Pasar (Market Pricing)
Metode harga pasar menilai gaji berdasarkan tingkat pasar untuk pekerjaan serupa. Metode ini menggunakan data eksternal untuk menentukan gaji yang kompetitif.
Namun, untuk menggunakan metode ini Anda harus mengimbanginya dengan evaluasi internal agar sesuai dengan kondisi perusahaan.
6. Sistem Evaluasi Hay (Hay Job Evaluation System)
Metode ini dikembangkan oleh Edward N. Hay yang mempertimbangkan pengetahuan, keterampilan pemecahan amsalah, dan tanggung jawab untuk setiap pekerjaan, serta kondisi kerja terkait.
Faktor-faktor ini dinilai dan diberi nilai numerik, kemudian dijumlahkan untuk menghasilkan skor keseluruhan. Skor ini menentukan rentang gaji pekerjaan.
Meskipun memakan waktu dan kompleks dalam penerapannya, namun sistem Hay dapat memberikan hasil secara menyeluruh.
Baca Juga: Job Enrichment: Pengertian, Contoh, dan Bedanya dengan Job Enlargement
Bagaimana Langkah Melakukan Job Evaluation?
Job evaluation membutuhkan perencanaan dan waktu yang cukup. Meskipun setiap metode memiliki prosedur sendiri, ada beberapa tahap umum yang terlibat dalam setiap proses evaluasi, seperti:
1. Perencanaan dan Diagnosa
Proyek job evaluation dimulai dengan diskusi awal untuk menentukan ruang lingkup dan pendekatan yang akan digunakan.
Dalam menentukan ruang lingkup, Anda perlu membuat keputusan mengenai hal-hal berikut:
- Bagaimana evaluasi pekerjaan akan digunakan untuk mendukung kesetaraan gaji
- Biaya/anggaran yang tersedia
- Batasan waktu yang ada
- Tingkat ketelitian yang diterapkan
- Siapa saja pemangku kepentingannya
- Siapa yang akan bertanggung jawab atas administrasi
- Sumber data, alat, dan software yang dibutuhkan
- Bantuan eksternal yang diperlukan
- Bagaimana membangun dari proyek sebelumnya
Selanjutnya, Anda harus memutuskan metode evaluasi pekerjaan yang akan digunakan.
2. Desain dan Pengembangan
Tahap kedua melibatkan penentuan elemen dan tingkat evaluasi yang akan digunakan sebagai acuan. Hal ini sering dilakukan melalui workshop untuk membahas bagaimana berbagai peran dapat mempengaruhi kesuksesan organisasi.
Ingatlah untuk mengidentifikasi elemen yang akan tetap relevand alam jangka panjang, karena skema pekerjaan hanya akan efektif selama elemen-elemen yang mendasarinya masih relevan.
Setelah tahap ini selesai, Anda perlu mengumpulkan dan menganalisis data tentang berbagai peran dalam organisasi, seperti:
- Bagan organisasi atau hierarki dengan klasifikasi tingkat
- Gaji saat ini
- Deskripsi pekerjaan
- Demografi tenaga kerja
3. Validasi dan Pemodelan
Tahap ketiga dimulai dengan membahas data yang telah dikumpulkan dan menentukan bobot dari elemen-elemen yang berbeda.
Tahap ini mungkin memerlukan beberapa penyesuaian karena definisi awal seringkali bias terhadap hasilnya.
Selanjutnya, Anda perlu menyusun struktur tingkat gaji dan mengkategorikan pekerjaan. Ada kemungkinan beberapa pekerjaan tidak sesuai dengan struktur tingkat gaji yang ada.
Misalnya, peran spesialis dalam AI dan learning machine yang sangat diminati dan penting untuk masa depan perusahaan mungkin harus ditempatkan lebih tinggi.
Namun, saat kandidat yang memenuhi syarat untuk peran ini semakin banyak di masa depan, posisi mereka dalam skala gaji mungkin perlu direvisi.
Baca Juga: Cara Melakukan Job Design untuk Para HR Manager
4. Komunikasi dan Implementasi
Tahap terakhir dari proses job evaluation adalah menetapkan struktur gaji yang baru. Pada tahap ini, sangat penting untuk menjelaskan kepada semua orang yang terdampak mengapatingkat gaji mereka mungkin berubah.
Tahap ini akan berjalan lebih lancar jika ada dukungan dari seluruh organisasi dan Anda harus memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengajukan banding, apabila mereka tidak puas dengan keputusan perusahaan.
Dengan demikian, karyawan akan merasa lebih didengar dan memastikan transpransi dalam proses job evaluation, serta mengungkap pitensi ketidaksesuaian dalam sistem yang mungkin perlu diperbaiki.
Sebagai catatan, menurunkan gaji pekerja saat ini tidak disarankan karena dapat menyebabkan ketidakpuasan, menurunkan moral, dan mendorong karyawan untuk resign.
Baca Juga: Pengertian Rotasi Pekerjaan, Manfaat, dan Contohnya
Apa Saja Parameter dalam Job Evaluation?
Dalam evaluasi pekerjaan, terdapat beberapa parameter yang saling berhubungan satu sama lain yang bisa Anda lihat untuk menentukan suatu nilai pekerjaan:
1. Problem Solving (Penyelesaian Masalah)
Kemampuan untuk memecahkan masalah yang dibutuhkan dalam pekerjaan untuk menganalisis, mengevaluasi, menjelaskan, serta mengambil keputusan berdasarkan undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku.
Problem solving ini terbagi menjadi dua:
- Mengidentifikasi masalah
- Menjawab permasalahan yang terjadi
2. Know How (Pengetahuan dan Keterampilan)
Semua hal yang berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan, serta pengalaman yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar kerja yang ada dalam perusahaan.
3. Accountability (Akuntabilitas)
Hasil atau konsekuensi yang didapat dari tindakan atau keputusan yang diambil. Akuntabilitas ini memiliki tingkat kepentingan yang berbeda, yaitu:
- Kebebasan untuk bertindak
- Jenis dampak yang ditimbulkan
- Area dampak yang terpengaruh
Baca: 15 Cara Mengurangi Biaya HRD + 5 Tips Terbaiknya
Bagaimana Contoh Penerapan Job Evaluation?
Untuk lebih memahami penerapan evaluasi pekerjaan, simak beberapa contoh kasusnya berikut ini:
1. Job Evaluation untuk Perekrutan
Sebuah perusahaan e-commerce menengah kesulitan dalam mengisi posisi customer service entry-level.
Dalam hal ini, hiring manager mencatat bahwa pelamar sering menginginkan gaji awal yang lebih tinggi dibandingkan yang ditawarkan perusahaan.
Oleh karena itu, tim HR menggunakan metode evaluasi pekerjaan penetapan harga pasar untuk mengumpulkan data pasar eksternal dan membandingkan gaji perusahaan dengan organisasi yang ukurannya sama.
Perbandingan menunjukkan bahwa gaji awal yang ditawarkan perusahaan sekitar 15% lebih rendah dari rata-rata.
Informasi ini mendorong tim kepemimpinan untuk menyetujui peningkatan gaji awal dan memperluas rentang gaji untuk peran-peran tersebut.
2. Job Evaluation untuk Struktur Gaji Awal
Dalam contoh lainnya, sebuah perusahaan tekologi yang sedang berkebang membutuhkan struktur gaji untuk tim software developer.
Tim ini mencakup berbagai peran mulai dari junior developer hingga system architect.
Sebelumnya, perusahaan tidak memiliki struktur yang jelas dan membayar semua developer dengan gaji yang hampir sama, tanpa memperhatikan tanggung jawab dan tingkat keahlian mereka.
Oleh karena itu, pemilik perusahaan memutuskan untuk membuat struktur kompensasi yang lebih detail dengan meninjau tugas-tigas yang biasa dilakukan oleh berbagai karyawan dan mengklasifikasikannya ke dalam job title berikut:
- System Architect
- Senior Developer
- Mid-Senior Developer
- Junior Developer
Kategori ini didasarkan pada tingkat tanggung jawab dan keahlian yang dibutuhkan untuk setiap posisi.
Dengan merincikan kontribusi setiap peran secara detail, perusahaan dapat membayar karyawan dengan tepat dan secara adil melalui metode yang terstruktur dan dapat dipertanggungjawabkan.
Baca Juga: 8 Jenis Struktur Peningkatan Gaji Karyawan dan Tips Memilihnya
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa job evaluation adalah proses sistematis yang dilakukan oleh tim HR utuk menentukan nilai suatu posisi dalam perusahaan untuk memastikan gaji yang adil dan kompetitif.
Proses ini melibatkan kegiatan membandingkan tanggung jawab, keterampilan, dan upaya yang dibutuhkan oleh setiap posisi untuk menciptakan struktur gaji yang transparan dan konsisten.
Dengan menerapkan evaluasi pekerjaan, perusahaan dapat memantau keadilan gaji, meningkatkan transparansi, dan menjaga daya tarik bagi talenta terbaik di pasar kerja.
Untuk mendorong transparansi dalam proses penggajian, perusahaan dapat mengoptimalkan fitur payroll dari Gajihub yang memungkinkan tim HR menghitung gaji karyawan secara mudah dan akurat, serta menyedaikan slip gaji dalam format PDF.
Selain fitur payroll, Gajihub juga memudahkan tim HR dalam pengelolaan adminstrasi karyawan, mulai dari masalah absensi, izin dan cuti, hingga reimbursement.
Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024