Performance evaluation menjadi salah satu aspek krusial dalam manajemen SDM yang berfungsi untuk memberikan feedback konstruktif kepada karyawan mengenai kinerja mereka.
Pelaksanaan evaluasi yang efektif tidak hanya membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan area yang perlu diperbaiki, tetapi juga berperan penting dalam pengembangan karier dan pencapaian tujuan perusahaan.
Selain itu, evaluasi ini juga mendorong transparansi dan komunikasi yang lebih baik antara manajemen dan karyawan, yang pada akhirnya dapat meningkatkan motivasi dan produktivitas.
Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas tentang apa itu performance evaluation, manfaat, metode, jenis,hingga apa yang harus dilakukan HR dalam evaluasi ini.
Apa yang Dimaksud dengan Performance Evaluation?
Performance evaluation atau evaluasi kinerja adalah proses yang digunakan perusahaan untuk memberikan feedback kepada karyawan tentang kinerja mereka, dengan mendokumentasikannya secara resmi.
Meskipun setiap perusahaan memiliki siklus evaluasi yang berbeda, sebagian besar perusahaan umumnya melakukan evaluasi kinerja setiap satu tahun sekali.
Di samping itu, beberapa perusahaan juga melakukan evaluasi saat karyawan selesai menjalani masa probation.
Karyawan yang berkinerja baik dalam evaluasi ini biasanya akan diangkat dari status probation menjadi karyawan kontrak atau pun tetap.
Dalam melakukan performance evaluation, setiap perusahaan juga memiliki struktur dan format yang berbeda.
Evaluasi ini mungkin akan mencakup skala penilaian, checklist penilaian diri, observasi, atau tugas untuk penilaian kinerja.
Biasanya, evaluasi kinerja juga didasarkan pada metrik hasil atau kemajuan terhadap tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Baca Juga: Sasaran Kinerja Karyawan: Arti, Manfaat, Hingga Contohnya
Apakah Performance Evaluation Penting bagi Karyawan?
Ya, sangat penting. Hal ini disebabkan karena performance evaluation memberikan berbagai manfaat bagi karyawan, seperti:
1. Pertumbuhan dan Pengembangan
Evaluasi kinerja memberikan kesempatan bagi manajer untuk fokus pada kinerja individu serta peluang pertumbuhan dan pengembangan.
Evaluasi ini adlaah waktu yang tepat bagi karyawan untuk membahas gaji, tujuan karier, dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mencapai tujuan etrsebut.
Dengan mengidentifikasi kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan, pemberi kerja dan karyawan dapat mengembangkan rencana pengembangan yang menguntungkan kedua belah pihak.
2. Visibilitas Kepemimpinan Senior
Ada kemungkinan anggota manajemen senior jarang berinteraksi dengan karyawan.
Melalui proses performance evaluation, para senior tersebut dapat memperoleh wawasan tentang tenaga karyawan, termasuk siapa saja yang berprestasi tinggi dan di mana peluang promosi dapat diberikan.
3. Potensi Kenaikan Gaji atau Bonus
Di beberapa perusahaan, kenaikan gaji didasarkan pada prestasi atau bonus yang diberikan kepada karyawan yang berkinerja baik dalam evaluasi.
Evaluasi kinerja yang baik juga dapat membuka peluang untuk kemajuan dalam perusahaan, baik melalui promosi formal atau penugasan tanggung jawab kepemimpinan.
4. Peningkatan Komunikasi
Evaluasi kinerja yang terstruktur memungkinkan komunikasi yang lebih produktif, karena evaluasi ini memiliki mekanisme untuk memberikan feedback positif maupun kritik yang membangun.
Hal tersebut dapat meredakan ketegangan saat membahas isu-isu yang cukup menantang dan membangun komunikasi yang lebih bermakna.
Baca Juga: 10 Tips Mengelola Kinerja yang Buruk dan Manfaatnya
Selain bagi karyawan, performance evaluation tentunya juga memberikan manfaat yang signifikan bagi perusahan, yaitu:
6. Perlindungan terhadap Litigasi
Jika ada karyawan yang mengambil tindakan hukum terhadap perusahaan, memiliki dokumentasi yang jelas tentang kinerja karyawan tersebut akan sangat berguna.
Misalnya, ketika karyawan tersebut mengambil tindakan hukum karena ia diberhentikan atau tidak mendapatkan promosi, evaluasi kinerja dapat berfungsi sebagai bukti objektif yang mendukung keputusan perusahaan.
7. Mendorong Kinerja yang Baik
Dalam organisasi yang cukup sibuk, performance evaluation menjadi kesempatan emas bagi pemberi kerja untuk memberikan feedback positif yang terstruktur kepada karyawan.
Hal ini dapat meningkatkan semangat kerja, menunjukkan apa yang harus dilakukan karyawan, dan membantu membangun hubungan positif antara pemberi kerja dan karyawan.
Selain itu, evaluasi kinerja yang baik juga dapat mengurangi turnover karyawan karena karyawan merasa pekerjaan mereka dihargai.
8. Memberikan Informasi untuk Praktik Rekrutmen
Evaluasi kinerja karyawan dapat memberikan wawasan berharga tentang praktik rekrutmen di masa lalu dan membantu tim HR untuk merancang strategi rekrutmen yang lebih baik.
Misalnya, jika perusahaan melihat bahwa banyak karyawan memiliki keterampilan yang kurang dalam area tertentu, mereka dapat menambahkan kriteria tambahan dalam proses perekrutan mereka.
Baca Juga: Pre Screening: Manfaat dalam Rekrutmen hingga Tahapannya
Apa Saja Metode Utama dalam Performance Evaluation?
Ada berbagai metode performance evaluation yang telah dikembangkan untuk memenuhi keberagaman dalam organisasi, peran, kebutuhan karyawan, dan tujuan evaluasi.
Berikut adalah beberapa metode tersebut beserta manfaat dan kekurangannya:
1. Skala Kinerja Karyawan
Skala kinerja karaywan adalah alat standar yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi kinerja karyawan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
Metode ini membantu manajer dan organisasi menilai seberapa baik karyawan memenuhi tanggung jawab pekerjaan, mencapai tujuan, dan berkontribusi pada kesuksesan organisasi.
Manfaat:
- Menjamin evaluasi kinerja yang konsisten dan adil.
- Kriteria yang jelas dan objektif dapat diterapkan pada semua karyawan.
- Memberikan feedback yang spesifik kepada karyawan.
- Membantu karyawan memahami kekuatan dan area yang perlu diperbaiki.
- Memungkinkan perbandingan kinerja antar peran dan departemen.
- Membantu dalam pengambilan keputusan terkait promosi dan penyesuaian kompensasi.
Kekurangan:
- Penilaian bisa dipengaruhi oleh bias pribadi.
- Tidak selalu bisa menilai soft skill seperti kreativitas dan kepemimpinan.
- Mungkin tidak sesuai dengan peran pekerjaan atau karyawan tertentu.
- Peringkat numerik bisa membatasi kedalaman feedback.
2. Skala Perilaku Pekerjaan
Skala perilaku pekerjaan mengevaluasi perilaku terkait pekerjaan karyawan, bukan hanya hasil yang berdasarkan pada tugas.
Skala ini membantu mengukur cara karyawan berinteraksi dengan rekan kerja, memecahkan masalah, menunjukkan kepemimpinan, dan mematuhi nilai-nilai perusahaan.
Manfaat:
- Menyediakan pemahaman komprehensif tentang kontribusi karyawan.
- Mengukur pentingnya softskill.
- Mengevaluasi keselarasan karyawan dengan budaya dan nilai-nilai organisasi.
- Mendorong lingkungan kerja yang positif.
- Memberikan feedback dan dukungan yang ditargetkan untuk pengembangan pribadi dan profesional.
Kekurangan:
- Penilaian bisa sangat subjektif.
- Mendefinisikan dan mengukur perilaku bisa sulit.
- Hasil bisa ambigu, membuat karyawan bingung tentang cara memperbaiki.
- Lebih memakan waktu dan tenaga dibandingkan evaluasi berbasis tugas.
3. Penilaian Perilaku Berbasis Kompetensi
Penilalian ini mengukur kemampuan teknis dan soft skill karyawan, seperti problem solving, komunikasi, kerja tim, kepemimpinan, dan adaptabilitas.
Tujuan utamanya adalah menilai seberapa baik keterampilan dan perilaku karyawan sesuai dengan harapan organisasi.
Manfaat:
- Menekankan pentingnya hard skill dan soft skill.
- Memberikan pemahaman yang jelas kepada karyawan tentang harapan dan cara peningkatan.
- Mendukung pengembangan pribadi melalui identifikasi area yang memerlukan pelatihan.
- Menjamin proses penilaian yang konsisten dan adil di seluruh organisasi.
Baca Juga: Gaji Berbasis Kompetensi: Arti, Kelebihan, hingga Cara Merancang
Kekurangan:
- Penilaian bisa subjektif dan rentan terhadap bias.
- Mungkin tidak cukup fleksibel untuk memperhitungkan perbedaan individu atau kebutuhan organisasi yang berubah.
- Mungkin mengabaikan keterampilan atau kontribusi berharga lainnya.
4. Penilaian Psikologis
Penilaian psikologis fokus pada sifat psikologis, sikap, dan perilaku individu dalam konteks kinerja pekerjaan mereka.
Metode ini dapat memeriksa faktor-faktor seperti sifat kepribadian, kecerdasan emosional, kemampuan kognitif, motivasi, dan manajemen stres.
Manfaat:
- Sangat dipersonalisasi, mengungkap sifat kepribadian dan kecenderungan perilaku individu.
- Mengukur kemampuan pemecahan masalah, penalaran, dan pengambilan keputusan.
- Menentukan gaya manajemen yang paling cocok untuk karyawan.
- Menilai faktor motivasi dan kemampuan mengatasi stres, membantu mencegah kelelahan karyawan.
Kekurangan:
- Mungkin mengungkap aspek pribadi yang menimbulkan kekhawatiran tentang privasi.
- Interpretasi hasil bisa subjektif dan bias.
- Mungkin tidak selalu akurat dalam memprediksi kinerja pekerjaan.
- Bisa menimbulkan stigma atau penilaian yang tidak adil.
5. Penilaian 360 Derajat
Penilaian ini mengumpulkan feedback dari berbagai sumber, termasuk supervisor, rekan kerja, bawahan, dan pemangku kepentingan eksternal seperti klien atau vendor.
Karyawan juga melakukan penilaian diri sebagai bagian dari proses ini.
Manfaat:
- Memberikan pandangan yang lebih akurat dan holistik tentang kinerja karyawan.
- Menggabungkan berbagai perspektif untuk mengurangi bias.
- Mendukung pengembangan pribadi dan profesional karyawan.
- Mendorong dialog terbuka dan feedback konstruktif.
Kekurangan:
- Memakan waktu bagi peserta dan orang yang bertanggung jawab untuk menganalisis hasil.
- Koordinasi proses penilaian bisa kompleks, terutama di organisasi besar.
- Feedback yang beragam bisa membingungkan karyawan.
Dengan memahami berbagai metode evaluasi karyawan ini, organisasi dapat memilih pendekatan yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka, memastikan performance evaluation yang lebih adil dan bermanfaat bagi semua pihak.
Baca Juga: 360 Degree Feedback: Pengertian Lengkap dan Contoh Pertanyaannya
Apa Saja Jenis Performance Evaluation?
Selain metode, ada beberapa jenis performance evaluation yang perlu Anda sesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, di antaranya adalah:
1. Evaluasi Karyawan Umum
Evaluasi karyawan umum adalah evaluasi tradisional di mana kinerja karyawan dinilai oleh manajer atau supervisor mereka.
Kapan Harus Digunakan
Umumnya, evaluasi karyawan dilakukan setiap tahun, setengah tahunan, atau triwulanan, tergantung pada kebutuhan organisasi dan seberapa sering Anda ingin memberikan feedback kepada karyawan.
Manfaat
Evaluasi ini berguna untuk mendiskusikan kekuatan, kelemahan, dan area yang perlu ditingkatkan dari seorang karyawan.
2. Tinjauan 30-60-90 Hari
Jenis ini melibatkan proses evaluasi terstruktur yang biasanya digunakan untuk karyawan baru selama tiga bulan pertama mereka dalam peran baru.
Hal ini juga bisa digunakan untuk karyawan yang baru dipromosikan.
Kapan digunakan
Saat seorang karyawan baru bergabung dengan organisasi.
Tujuan evaluasi ini adalah untuk menilai kemajuan karyawan, memberikan umpan balik, dan menetapkan ekspektasi pada interval tertentu selama periode onboarding dan integrasi awal.
Manfaat
Proses ini memastikan onboarding yang lebih lancar dan sukses. Hal ini juga meningkatkan retensi karyawan karena onboarding cenderung menentukan pengalaman karyawan di organisasi.
3. Tinjauan oleh Rekan
Tinjauan oleh rekan kerja adalah ketika kolega diminta untuk memberikan feedback tentang kinerja seorang karyawan.
Kapan digunakan
Untuk melacak kemajuan tim proyek. Jenis ini baik digunakan untuk mendapatkan pemahaman komprehensif tentang kontribusi setiap anggota proyek dan area yang perlu ditingkatkan, dengan fokus pada kinerja individu, kolaborasi, dan keterampilan komunikasi.
Manfaat
Rekan kerja sering memiliki perspektif berbeda tentang pekerjaan seorang karyawan dan mungkin melihat aspek yang tidak diperhatikan oleh manajer.
Hal ini bisa menjadi alat yang berharga untuk meningkatkan kinerja tim dan memastikan mereka mencapai tujuan dan tenggat waktu proyek.
Baca juga: 25 Contoh Peer-to-Peer Feedback, Manfaat, Hingga Tipsnya
4. Evaluasi Berbasis Tujuan
Penilaian yang mengukur individu berdasarkan tujuan yang berkaitan dengan target organisasi atau departemen, atau tujuan individu yang ditetapkan oleh karyawan dan manajer mereka.
Kapan digunakan
Evaluasi berbasis tujuan digunakan untuk mengukur kinerja individu terhadap tujuan atau target yang spesifik dan telah ditentukan sebelumnya.
Hal ini berguna untuk menilai efektivitas mereka dalam mencapai hasil yang diinginkan dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
Manfaat
Evaluasi berbasis tujuan menawarkan harapan yang jelas, hasil yang dapat diukur, mengurangi bias, meningkatkan kinerja, kesempatan untuk menetapkan tujuan, meningkatkan motivasi, dan meningkatkan komunikasi antara karyawan dan penilai.
5. Evaluasi Diri Karyawan
Di sini, karyawan diminta untuk menilai kinerja mereka sendiri, biasanya dengan mengisi kuesioner atau menulis refleksi tentang bagaimana mereka bekerja.
Kapan digunakan
Template evaluasi diri digunakan untuk mendorong karyawan merefleksikan kinerja mereka, pencapaian mereka, dan area yang perlu ditingkatkan.
Manfaat
Metode ini membantu karyawan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mereka serta mengambil kepemilikan atas pengembangan profesional mereka.
Evaluasi diri mendorong karyawan untuk bertanggung jawab atas kinerja dan pencapaian mereka serta membuka saluran komunikasi dengan supervisor dan manajer.
Baca Juga: Template Performance Review: Contoh dan Link untuk Download
Apa Saja yang Harus Dilakukan HR Saat Performance Evaluation?
Sebagai profesional HR, gunakan daftar periksa ini saat memilih metode dan menerapkan evaluasi karyawan:
1. Apakah kriteria evaluasi sudah dikomunikasikan dengan jelas?
Penilaian akan lebih sukses jika karyawan dan manajer memahami tujuan dan ekspektasi dari proses evaluasi.
2. Apakah proses evaluasi adil dan transparan?
Penting untuk membangun kepercayaan, mendorong komunikasi terbuka, dan memastikan karyawan merasa dihargai serta didukung dalam pengembangannya.
3. Apakah ekspektasi sudah jelas?
Penilaian akan lebih efektif jika karyawan memahami apa yang diharapkan dari mereka.
4. Apakah ada sistem terstruktur untuk tinjauan kinerja yang konsisten?
Tujuannya adalah untuk mempromosikan konsistensi melalui umpan balik yang teratur, memungkinkan perbandingan dan pelacakan kemajuan karyawan dari waktu ke waktu.
5. Apakah feedback sudah menekankan kekuatan dan area perbaikan?
Karyawan hanya dapat meningkatkan kinerja mereka jika mereka memahami kekuatan dan area yang perlu diperbaiki. Menekankan kekuatan juga meningkatkan semangat kerja.
Baca Juga: Performance Appraisal: Pengertian, Fungsi, Jenis, Kelebihan, Kekurangan, dan Tips Melakukannya
6. Apakah karyawan memberikan masukan dalam proses evaluasi?
Evaluasi akan lebih bermakna jika karyawan diberdayakan dan didorong untuk terlibat dalam proses ini, memastikan pemahaman yang lebih baik tentang kinerja dan kebutuhan pengembangan mereka.
7. Apakah feedback dari evaluasi sebelumnya sudah dianalisis?
Tinjau secara berkala feedback dari penilaian sebelumnya untuk mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
8. Apakah evaluasi dihubungkan dengan pengembangan karier?
Menghubungkan evaluasi dengan pengembangan karier memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerja, menyelaraskan tujuan mereka dengan tujuan organisasi, dan membantu mempertahankan talenta terbaik dengan mempromosikan peluang pertumbuhan.
9. Apakah evaluasi digunakan untuk mengidentifikasi peluang pembelajaran dan pengembangan?
Tujuan pembelajaran dan pengembangan akan lebih terarah dan berhasil jika terkait dengan penilaian.
10. Apakah data digunakan untuk memantau kinerja karyawan dari waktu ke waktu?
Menggunakan data memungkinkan penilaian yang objektif, melacak kemajuan, mengidentifikasi tren, dan menginformasikan upaya pengembangan yang ditargetkan untuk meningkatkan kinerja.
11. Apakah evaluasi dijaga kerahasiaannya?
Selain melindungi privasi karyawan dan memastikan kepatuhan hukum, kerahasiaan membangun kepercayaan dan menjaga lingkungan kerja yang saling menghormati.
Baca Juga: Underperformance Karyawan: Pengertian, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Bagaimana Cara Melakukan Performance Evaluation?
Performance evaluation adalah praktik penting yang dapat membantu pemberi kerja dan karyawan menyeleraskan tujuan bersama, meninjau tantangan masa lalu, merayakan pencapaian, dan merencanakan perbaikan di masa depan.
Evaluasi karyawan yang dilakukan dengan baik dapat memotivasi karyawan untuk berkembang dalam karier mereka, serta membantu perusahaan mendapatkan hasil kerja yang lebih baik dari tim mereka.
Evaluasi ini juga merupakan kesempatan untuk memperbaiki masalah, meletakkan dasar untuk kemajuan anggota tim di perusahaan, dan membuat dokumentasi yang berguna untuk masalah HR.
Namun, evaluasi karyawan yang dilakukan dengan buruk dapat membuat karyawan merasa bingung, kecewa, dan tidak terlibat.
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan dalam proses performance evaluation:
1. Siapkan Semua Feedback
Jangan datang ke performance evaluation dengan tangan kosong dan jangan berencana untuk mengisi formulir evaluasi selama pertemuan.
Sebaliknya, luangkan waktu untuk menyusun pikiran feedback Anda sebelumnya, dan gunakan dokumen evaluasi sebagai keragka kerja untuk pertemuan.
Dengan menyiapkan semua komentar sebelumnya, Anda tidak dapat memastikan pertemuan berjalan lancar dan tidak ada poin penting yang terlewatkan.
2. Jaga Komentar Anda Tetap Jelas dan Singkat
Jika Anda tidak langsung dan transparan saat menyampaikan evaluasi karyawan, Anda berisiko membuat karyawan bingung tentang tujuan atau ekspektasi Anda.
Cara terbaik untuk menjamin kejelasan adalah dengan menggunakan contoh spesifik. Misalnya, jika Anda memberi karyawan skor rendah untuk manajemen waktu, berikan contoh tenggat waktu yang terlewat atau saat rekan kerja lain harus mengambil alih tugas mereka.
3. Berikan Salinan Formulir Evaluasi yang Telah Lengkap kepada Karyawan
Meskipun karyawan sering kali berharap mendengar kabar tentang kenaikan gaji atau promosi, mendapatkan feedback jujur tentang kinerja mereka juga sangat berharga.
Dengan memberikan salinan formulir evaluasi yang telah lengkap atau setidaknya sebagian dari formulir tersebut, Anda dapat memberikan sesuatu yang bisa dirujuk oleh karyawan dan membantu mereka tetap pada jalur untuk melakukan perbaikan yang telah Anda sampaikan.
Baca Juga: Performance Management: Pengertian, Manfaat, dan Cara Mengukurnya
4. Jadikan Pertemuan Evaluasi sebagai Percakapan Dua Arah
Alih-alih memberi kuliah tentang banyak hal yang perlu diperbaiki, pastikan pertemuan menjadi percakapan terbuka.
Beri karyawan kesempatan untuk membagikan penilaian diri mereka, seperti kekuatan terbesar, tantangan terbesar, dan di mana mereka percaya mereka harus meningkatkan.
Jika seorang karyawan diam dan tampaknya tidak nyaman berbicara, ajukan pertanyaan seperti:
- Apa pencapaian dari periode tinjauan yang paling Anda banggakan?
- Di mana Anda merasa telah membuat kemajuan terbesar sejak tinjauan terakhir?
- Dalam bidang apa Anda merasa paling perlu perbaikan?
- Bagaimana saya bisa mendukung Anda dalam mencapai tujuan Anda?
5. Akhiri dengan Berfokus pada Masa Depan
Membahas hal-hal negatif, seperti kegagalan atau area di mana karyawan mendapat skor rendah, memang bukan hal yang nyaman bagi manajer dan karyawan, hanya saja harus tetap dibahas.
Setelah Anda mendiskusikan hal-hal ini, beralihlah ke masa depan, menguraikan tujuan baru, dan berbagi rencana perbaikan Anda.
Pastikan karyawan memahami bahwa Anda ada di pihak mereka, ingin mereka sukses, dan selalu siap untuk mendiskusikan tantangan dan kekhawatiran mereka.
Dengan mengakhiri pertemuan dengan fokus ke depan dan nada positif, karyawan lebih mungkin meninggalkan pertemuan dengan perasaan termotivasi dan penuh harapan daripada merasa dikritik dan tidak semangat.
6. Adakan Evaluasi Berkala Sepanjang Tahun
Meskipun banyak pemberi kerja melakukan evaluasi kinerja karyawan setiap tahun untuk menilai apakah pencapaian mereka layak mendapatkan promosi atau kenaikan gaji, sesi tinjauan informal mingguan, bulanan, atau kuartalan juga bermanfaat.
Tinjauan yang lebih sering dilakukan dapat membantu mengurangi tekanan dari evaluasi tahunan, membiasakan karyawan untuk mendiskusikan pencapaian dan tantangan mereka, dan membuat penerimaan feedback menjadi kurang menakutkan.
Baca Juga: Employee Feedback: Arti, Manfaat, Hingga Contohnya
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa performance evaluation merupakan proses penting bagi perusahaan untuk menilai kinerja karyawan dan memberikan feedback yang konstruktif.
Evaluasi ini biasanya dilakukan secara berkala, seperti tahunan atau setelah masa probation, dan dapat mencakup berbagai metode seperti skala kinerja, penilaian perilaku, dan feedback 360 degree.
Melalui performance evaluation, sebagai tim HR, Anda dapat mengidentifikasi kekuatan dan aera yang perlu diperbaiki, memberikan visibilitas kepada kepemimpinan senior, dan membuka peluang untuk kenaikan gaji atau promosi karyawan.
Dengan evaluasi yang baik, perusahaan dapat meningkatkan komunikasi, mendorong kinerja yang baik, dan merencanakan pengembangan karier karyawan.
Sebagai salah satu upaya untuk memperlancar proses performance evaluation, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software payroll dan HR dari Gajihub.
Dengan fitur analisa data yang dimiliki Gajihub misalnya, Anda dapat memantau tingkat disiplin karyawan yang turut berkaitan dengan kinerja mereka secara lebih mudah melalui satu dashboard yang mudah digunakan.
Di sini, Anda bisa melihat laporan keterlambatan, laporan lembur, laporan izin cuti, dan lain-lain.
Selain itu, melalui fitur absensi, Anda juga bisa mencatat karyawan yang melakukan kunjungan klien, sehingga produktivitas mereka akan lebih mudah terlacak dan data tersebut nantinya dapat digunakan sebagai pertimbangan hasil performance evaluation.
Tertarik untuk mencobanya? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis higga 14 hari.
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024