Memiliki jadwal kerja alternatif dapat memberikan fleksibilitas proses kerja dalam bisnis.
Baik karyawan maupun pemberi kerja mungkin memerlukan jenis jadwal kerja yang berbeda, dan jenis jadwal yang ditawarkan perusahaan dapat menjadi faktor penentu saat kandidat melamar pekerjaan.
Mengetahui tentang berbagai opsi memungkinkan kandidat memahami apa yang dicari pemberi kerja ketika mereka mencantumkan jenis jadwal kerja mereka dalam deskripsi pekerjaan.
Dalam artikel ini, kami mencantumkan 20 contoh jenis jadwal kerja [yang mungin bisa diterapkan dalam bisnis Anda.
Mengapa Jadwal Kerja itu Penting dalam Proses Operasional?
Jadwal kerja alternatif dapat bermanfaat bagi mereka yang membutuhkan fleksibilitas dari jadwal standar.
Ada manfaat untuk setiap jenis jadwal kerja, dan memahami jenis-jenis jadwal kerja alternatif dapat membantu Anda memahami apa yang dicari perusahaan saat melamar pekerjaan.
Jadwal kerja Anda memengaruhi kualitas hidup Anda, dan akan bermanfaat untuk bagi kandidat untuk menemukan pekerjaan dengan jadwal kerja yang memberi mereka lebih banyak kebebasan untuk mengatur hidup sesuai keinginan mereka.
Jenis-jenis Jadwal Kerja yang Banyak Digunakan
Berikut adalah 20 jenis jadwal kerja yang mungkin bisa Anda terapkan dalam bisnis Anda:
1. Standar
Jadwal kerja standar adalah ketika Anda diharuskan bekerja selama jam kerja standar.
Contoh jadwal kerja standar adalah perusahaan yang mengharuskan Anda bekerja lima hari seminggu dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore.
Waktu mulai dan berakhirnya mungkin berbeda, tetapi jadwal standar akan selalu mengharuskan Anda bekerja selama jam operasi perusahaan.
Contoh: Jam kerja perusahaan adalah pukul 8 pagi hingga 5 sore, dan Anda bekerja pada jam kerja tersebut dengan istirahat makan siang selama satu jam.
Baca juga: Bagaimana Cara Membangun Perencanaan Strategi Tim?
2. Fixed full-time
Jadwal fixed full-time mirip dengan jadwal kerja standar tetapi berlaku untuk perusahaan yang memiliki lebih dari sembilan jam operasi setiap hari.
Dalam jadwal tetap penuh waktu, Anda mungkin diharuskan bekerja dari jam 8 pagi hingga jam 3 sore, sementara rekan kerja diharuskan bekerja dari jam 2 siang hingga jam 11 malam.
Contoh: Jam kerja perusahaan adalah pukul 8 pagi hingga 12 malam, dan Anda bekerja dengan jadwal fixed full-time dari pukul 3 sore hingga 12 malam.
3. Fixed part-time
Jadwal fixed part-time sama dengan jadwal full part-time, kecuali Anda bekerja kurang dari delapan jam sehari dan kurang dari 40 jam seminggu.
Jadwal Anda tetap sama setiap hari dan minggu. Anda mungkin bekerja dari jam 8 pagi hingga jam 1 siang pada pekerjaan paruh waktu.
Contoh: Jam kerja perusahaan adalah pukul 7 pagi hingga 5 sore, dan Anda bekerja paruh waktu dari pukul 8 pagi hingga 1 siang.
Baca juga: Partner Kerja: Pengertian, Pengaruh, dan Cara Menghadapinya
Job share adalah ketika dua karyawan bekerja paruh waktu untuk memenuhi jadwal penuh waktu karyawan standar.
Sementara beberapa karyawan bekerja dengan jadwal penuh waktu, jadwal pembagian kerja akan dibagi antara dua karyawan di mana setiap karyawan bekerja setengah dari jadwal penuh waktu.
Contoh: Karyawan penuh waktu bekerja dengan jadwal dari pukul 14.00 hingga 22.00, dan dua karyawan bekerja dengan jadwal berbagi pekerjaan di mana satu karyawan bekerja dari pukul 14.00 hingga 18.00 dan yang lainnya bekerja dari pukul 18.00 hingga 22.00.
5. Unpredictable
Jadwal unpredictable adalah jadwal kerja yang berubah setiap hari atau minggu. Anda mungkin bekerja empat jam satu hari dan delapan jam pada hari berikutnya.
Anda mungkin bekerja lima hari dalam satu minggu dan dua hari di minggu berikutnya.
Contoh: Anda bekerja pukul 10 pagi hingga 6 sore dalam satu minggu, dan atasan Anda mengubah jadwal Anda menjadi pukul 7 pagi hingga 3 sore pada minggu berikutnya. Di pertengahan minggu kedua, jadwal Anda berubah lagi menjadi jam 5 pagi sampai jam 1 siang.
Baca juga: Jam Kerja Fleksibel: Pengertian, Manfaat, Kelebihan dan Kekurangannya
6. Waktu Fleksibel
Jadwal flextime atau fleksibel mengharuskan karyawan untuk bekerja sebagian dari jam kerja mereka selama waktu tertentu sementara memungkinkan karyawan untuk memilih sisa jam kerja mereka.
Anda mungkin diharuskan bekerja dari jam 9 pagi hingga 12 siang dan dapat memilih lima jam lainnya antara jam 6 pagi hingga 6 sore.
Contoh: Suatu hari Anda memutuskan untuk bekerja dari jam 8 pagi hingga jam 5 sore untuk makan malam bersama keluarga, dan hari berikutnya Anda memilih untuk bekerja dari jam 2 siang hingga jam 11 malam karena Anda memiliki janji dengan dokter gigi di pagi hari.
7. Compressed workweek
Jadwal compressed workweek memungkinkan karyawan bekerja penuh waktu dalam jumlah hari yang lebih sedikit.
Alih-alih bekerja penuh waktu selama enam hari seminggu dengan tujuh jam sehari, Anda mungkin bekerja empat hari seminggu dengan 10 jam sehari.
Contoh: Anda bekerja dengan jadwal penuh waktu 40 jam dengan bekerja dari Senin hingga Kamis dari pukul 6 pagi hingga 5 sore dengan makan siang selama satu jam.
8. Compressed workday
Jadwal compressed workday adalah ketika Anda bekerja lebih sedikit jam dalam sehari.
Ini mirip dengan jadwal paruh waktu tetapi dengan cara di mana sebagian besar atau semua karyawan di perusahaan bekerja dengan jadwal yang sama.
Contoh: Anda dan semua rekan kerja Anda bekerja dari jam 7 pagi hingga jam 1 siang untuk menyelesaikan semua tugas yang diperlukan setiap hari.
Baca juga: Aturan Pekerja Harian Lepas dan Regulasinya di Indonesia
9. Kerja shift
Kerja shift adalah jadwal apa pun yang merupakan bagian dari perubahan shift yang konsisten.
Perusahaan yang beroperasi lebih dari 10 jam setiap hari biasanya menggunakan shift, dan setiap bisnis yang beroperasi 24 jam sehari menggunakan shift.
Perusahaan dapat memiliki dua atau lebih shift pada hari tertentu.
Contoh: Pada perusahaan 24 jam, satu karyawan bekerja dari pukul 6 pagi hingga 3 sore, karyawan lain bekerja dari pukul 2 siang hingga 11 malam, dan Anda bekerja dari pukul 10 malam hingga 7 pagi.
10. Shift bergilir
Shift bergilir dapat berupa rotasi harian atau mingguan, dan diatur sedemikian rupa sehingga karyawan bekerja dengan shift yang berbeda setiap hari atau minggu saat jam kerja di antara karyawan.
Setiap karyawan shift bergilir akan bekerja dengan rotasi yang sama pada waktu yang berbeda-beda.
Contoh: Anda bekerja pukul 6 pagi hingga 3 sore pada minggu pertama, pukul 10 malam hingga 7 malam pada minggu kedua, dan pukul 2 siang hingga 11 malam pada minggu ketiga.
12. On-call
Jadwal on-call adalah ketika seorang karyawan diharuskan tersedia untuk bekerja kapan saja selama jam operasi pada hari tertentu.
Anda mungkin bekerja on-call pada satu hari dalam seminggu yang mengharuskan Anda bekerja selama berjam-jam sesuai kebutuhan.
Contoh: Anda sedang dalam shift on-call dari pukul 6 pagi hingga 10 malam, dan atasan Anda menelepon pada pukul 1 siang untuk mengatakan bahwa Anda diharuskan bekerja dari pukul 2 siang hingga 10 malam hari itu.
Baca juga: Biaya Tenaga Kerja: Pengertian, Jenis, dan Cara Menghematnya
13. Lembur
Jadwal lembur mengharuskan karyawan bekerja lebih lama dari standar 40 jam per minggu atau delapan jam per hari.
Anda mungkin bekerja 10 jam per hari atau 60 jam per minggu. Jam lembur biasanya disertai dengan peningkatan gaji tergantung pada pemberi kerja.
Contoh: Anda dan teman Anda sama-sama bekerja dengan jadwal lembur. Teman Anda bekerja tiga hari seminggu selama 12 jam setiap hari, sementara Anda bekerja tujuh hari seminggu selama tujuh jam setiap hari. Teman Anda mengambil keuntungan dari lembur harian, sementara Anda mengambil keuntungan dari lembur mingguan.
14. No schedule
Pemberi kerja dengan kebijakan no schedule mengizinkan karyawan untuk bekerja selama yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan tugas mereka.
Hari seorang karyawan akan berakhir jika mereka menyelesaikan tugas-tugas mereka dalam empat jam, bukan delapan jam.
Kebijakan tanpa jadwal biasanya ditemukan dalam pekerjaan yang memiliki jumlah pekerjaan yang tidak ditentukan setiap hari.
Contoh: Anda membongkar muatan truk di gudang pada pagi hari dengan waktu mulai pukul 4 pagi. Setiap hari membutuhkan jumlah jam yang berbeda berdasarkan berapa banyak inventaris yang dimiliki setiap truk.
Suatu hari Anda bekerja dari jam 4 sampai jam 7 pagi, sementara di hari lain Anda bekerja dari jam 4 pagi sampai jam 12 siang.
Baca juga: Cara Menghitung Jam Kerja Karyawan di Indonesia
15. Results-only work environment
Dalam results-only work environment (ROWE), karyawan dapat bekerja sesedikit yang mereka inginkan jika mereka memberikan hasil yang diharapkan.
Jadwal ROWE biasanya ditemukan dalam posisi gaji yang lebih menghargai produktivitas daripada waktu yang dihabiskan.
Contoh: Anda dibayar dengan gaji tahunan dengan pembayaran dua bulanan dan dapat bekerja selama dua jam sehari tiga hari per minggu, atau delapan jam sehari tujuh hari per minggu, selama Anda memenuhi kuota atau persyaratan dari atasan Anda.
16. Freelance
Jadwal freelance dipilih sepenuhnya oleh freelancer atau pekerja kontrak. Selama pekerjaan selesai sesuai tenggat waktu, freelancer dapat bekerja kapan pun mereka mau selama yang mereka inginkan.
Contoh: Anda dikontrak pada 15 Oktober untuk membuat 30 desain untuk kampanye iklan pada 15 November. Anda memilih hari dan jam kerja Anda dan menyerahkan desain akhir Anda sebelum tenggat waktu 15 November.
Baca juga: Cara Menghitung Upah Per Jam Menurut Undang-Undang Terbaru
17. Musiman
Jadwal musiman adalah jadwal kerja apa pun yang terbatas pada musim atau waktu tertentu dalam setahun.
Beberapa perusahaan yang buka sepanjang tahun akan memanfaatkan jadwal musiman untuk karyawan tambahan yang dibutuhkan pada waktu-waktu sibuk dalam setahun.
Perusahaan lain yang hanya buka untuk waktu yang terbatas setiap tahun hanya menggunakan karyawan musiman.
Contoh: Sebuah toko kelontong mengharapkan lebih banyak pelanggan pada bulan November dan Desember, jadi Anda bekerja penuh waktu atau paruh waktu pada bulan-bulan tersebut untuk mengimbangi peningkatan pelanggan.
Atau, Anda bekerja sebagai pemasang lampu Natal selama seluruh tahun kerja perusahaan, yang hanya terjadi antara bulan November hingga Januari setiap tahun.
18. Remote
Jadwal kerja remote atau jarak jauh adalah jadwal dimana karyawan bekerja jauh dari tempat bisnis.
Beberapa perusahaan mungkin mengizinkan karyawan untuk bekerja dari jarak jauh berdasarkan pilihan, sementara perusahaan lain mengharuskan karyawan untuk bekerja dari jarak jauh secara penuh waktu.
Contoh: Anda adalah bagian dari staf dukungan layanan pelanggan perusahaan dan bekerja sepenuhnya dari rumah untuk menyelesaikan tanggung jawab pekerjaan harian Anda.
19. Telecommuting
Jadwal telecommuting memungkinkan karyawan bebas untuk bekerja dari jarak jauh sebagian atau sebagian besar waktu, tetapi mengharuskan karyawan untuk bekerja di tempat bisnis untuk jumlah waktu yang ditentukan setiap minggu atau bulan.
Sebagai karyawan telecommuting, Anda mungkin menyelesaikan sebagian besar tugas Anda di rumah dan datang ke kantor untuk pertemuan klien atau tim.
Contoh: Anda bekerja dari rumah untuk menelepon calon klien dan menggunakan ruang konferensi perusahaan untuk rapat klien.
20. Customized
Jadwal custom memungkinkan karyawan untuk memilih jadwal mereka.
Karyawan mungkin diizinkan untuk memilih jadwal mereka sepenuhnya, atau mereka mungkin harus memenuhi persyaratan seperti bekerja dalam jumlah jam minimum atau bekerja pada hari-hari tertentu.
Contoh: Sebuah perusahaan memiliki banyak karyawan kontrak yang dapat memilih untuk bekerja kapan pun jam kerja tersedia.
Perusahaan mengharapkan Anda bekerja tujuh jam antara pukul 8 pagi dan 8 malam, jadi Anda memutuskan untuk bekerja dari pukul 10 pagi hingga 5 sore.
Baca juga: Mengetahui Unsur Hubungan Kerja Menurut UU Ketanagakerjaan
Kesimpulan
Itulah beberapa jadwal kerja yang banyak digunakan saat ini oleh beberapa perusahaan. Dengan kemajuan teknologi, proses pencatatan kehadiran dan alur kerja menjadi lebih baik dan bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.
Memiliki jadwal kerja yang fleksibel juga memungkinkan perusahaan mendapatkan kandidat terbaik.
Mengapa demikian? Karena selain gaji dan tunjangan, jadwal kerja yang fleksibel menjadi pertimbangan pertama para pencari kerja yang menginginkan work life balance.
Disisi lain, dengan memiliki jadwal kerja yang baik dan dapat terukur, perusahaan bisa lebih mudah memantau kualitas pekerjaan seluruh karyawan dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
Untuk memudahkan Anda dalam mengelola jadwal kerja, Anda bisa mencoba menggunakan software payroll dan HR modern dari Gajihub yang memiliki fitur pengelolaan payroll yang terintegrasi dengan sistem pencatatan kehadiran.
Selain itu karyawan juga bisa dengan mudah melakukan absensi, pengajuan cuti, dan menerima slip gaji dengan mudah hanya melalui smartphone.
Jadi tunggu apalagi? Anda bisa mencoba menggunakann Gajihub secara gratis selama 14 hari atau selamanya melalui tautan ini.
- Surat Resign: Pengertian, Cara Membuat, dan Contohnya - 2 December 2024
- 15 Kesalahan Manajemen HR yang Wajib Anda Ketahui - 13 November 2024
- Perilaku Gen Z dalam Dunia Kerja yang Wajib Dipahami HRD - 17 October 2024
1 thought on “20 Jenis Jadwal Kerja yang Bisa Perusahaan Terapkan”