Seiring meningkatnya kebutuhan akan tenaga kerja terampil dan terbatasnya pasokan kandidat yang sesuai, banyak perusahaan yang mulai menaikkan standar gaji untuk menarik dan mempertahankan karyawan.
Posisi-posisi teknis dan operasional yang sebelumnya jarang mengalami penyesuaian upah, kini mulai mendapatkan perhatian lebih dalam hal kompensasi.
Hal ini menjadi bukti bahwa strategi penggajian kini memainkan peran penting dalam upaya perekrutan di industri manufaktur.
Perubahan tren gaji pada sektor manufaktur ini juga mendatangkan banyak tantangan yang dihadapi oleh tim rekrutmen.
Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas bagaimana tren gaji pada sektor manufaktur di Indonesia beserta faktor yang memengaruhinya.
Apa Faktor yang Memengaruhi Tren Gaji pada Sektor Manufaktur?

Berikut beberapa faktor yang memengaruhi tren gaji di sektor manufaktur:
1. Retensi Karyawan sebagai Tantangan Utama
Tingkat turnover yang tinggi menjadi beban tambahan bagi proses rekrutmen.
Untuk mempertahankan karyawan, perusahaan perlu menawarkan kompensasi yang lebih menarik, tidak hanya dalam bentuk gaji pokok, tetapi juga insentif dan tunjangan lain yang relevan.
2. Banyak Karyawan yang Mundur
Meningkatnya jumlah kandidat yang tidak hadir di hari pertama kerja atau mengundurkan diri setelah menerima tawaran kerja menunjukkan lemahanya komitmen setelah rekrutmen.
Untuk mengatasi hal ini, beberapa perusahaan mulai menawarkan gaji awal yang lebih tinggi atau bonus onboarding sebagai bentuk komitmen.
3. Meningkatnya Persaingan Talenta
Persaingan antar perusahaan dalam merebut talenta terbaik semakin ketat.
Sektor manufaktur harus bersaing dengan industri lain yang menawarkan posisi serupa, misalnya seperti dengan industri logistik.
Agar tidak kalah dalam persaingan, penyesuaian gaji menjadi langkah strategis yang banyak dipertimbangkan.
Baca Juga: War for Talent: Arti, Penyebab, dan Strategi Menghadapinya
4. Proses Rekrutmen yang Lambat dan Tidak Efisien
Waktu yang dibutuhkan untuk mengisi posisi kosong semakin panjang akibat hambatan seperti keterbatasan interviewer hingga komunikasi yang tidak lancar.
Pada situasi seperti ini, menaikkan gaji bisa menjadi cara untuk mempercepat pengambilan keputusan kandidat dan menurunkan risiko kehilangan talenta selama proses berlangsung.
Baca Juga: 6 Cara Cepat Screening Karyawan & Faktor yang Memperlambatnya
5. Keterbatasan Kandidat
Kekurangan kandidat yang memenuhi syarat serta beban kerja yang tinggi di tim rekrutmen juga menjadi tantangan besar.
Perusahaan cenderung mencari solusi cepat dengan menawarkan kompensasi lebih tinggi untuk kandidat yang tepat guna mempercepat pemenuhan kebutuhan tenaga kerja.
6. Adopsi Teknologi dan AI dalam Rekrutmen
Penerapan otomatisasi dan AI dalam proses rekrutmen membantu mengurangi beban administratif dan meningkatkan efisiensi.
Dengan waktu dan biaya yang lebih terkendali, perusahaan dapat mengalihkan fokus ke peningkatan nilai tawaran kerja, termasuk aspek gaji.
7. Ekspektasi Kandidat yang Semakin Kompleks
Kandidat kini semakin kritis dalam menilai penawaran kerja, tidak hanya dari sisi peran dan jenjang karier, tetapi juga dari transparansi, nilai, dan kejelasan kompensasi.
Untuk memenuhi ekspektasi ini, perusahaan manufaktur perlu menyesuaikan skema gaji agar tetap menjadi pilihan menarik di pasar kerja.
Baca Juga: Tren Gaji Sektor Teknologi di Indonesia Tahun 2025, Seperti Apa?
Bagaimana Tren Gaji Sektor Manufaktur di Indonesia Tahun 2025?

Berdasarkan data dari Indonesia Salary Guide 2025 yang disusun oleh Michael Page, berikut beberapa kategori pekerjaan di sektor manufaktur dan kisaran gaji bulanan rata-rata di Indonesia tahun 2025:
Engineering, Maintenance & Utilities
Terjadi permintaan tinggi pada posisi-posisi teknisi dan engineer yang mendukung operasional dan perawatan fasilitas pabrik.
Hal ini turut meningkatkan kebutuhan akan skill di bidang listrik, mekanik, dan otomasi, terutama di tengah tren digitalisasi dan efisiensi energi.
- Mechanical Technician: Rp 17 juta/bulan
- Maintenance Engineer: Rp 19 juta/bulan
- Automation Engineer: Rp 29 juta/bulan
- Senior Electrical Engineer: Rp 36 juta/bulan
- Engineering Manager: Rp 40 juta/bulan
- Engineering Director: Rp 80 juta/bulan
Health, Safety, and Environment (HSE)
Kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja dan pengelolaan lingkungan terus meningkat, sehingga posisi di bidang HSE semakin strategis.
- Safety Engineer: Rp 23 juta/bulan
- HSE Manager: Rp 35 juta/bulan
- Senior HSE Manager: Rp 60 juta/bulan
Baca Juga: Pengertian HSE, Manfaat, dan Sertifikasi yang Dibutuhkan untuk Profesional HSE
Manufacturing Operations
Karena perusaahaan ingin proses produksi berjalan lebih efisien dan terus diperbaiki dari waktu ke waktu, maka mereka membutuhkan karyawan yang benar-benar paham tentang cara kerja di pabrik.
Itulah mengapa pengalaman atau pengetahuan kuat di bidang operasional pabrik akan sangat dibutuhkan.
- Manufacturing Engineer: Rp 22 juta/bulan
- Workshop Manager: Rp 36 juta/bulan
- Plant Manager: Rp 52 juta/bulan
- Site Director: Rp 98 juta/bulan
Production
Di lini produksi, gaji bervariasi tergantung level tanggung jawab dan pengelolaan tim. Berikut beberapa di antaranya:
- Production Operator: Rp 10 juta/bulan
- Production Supervisor: Rp 18 juta/bulan
- Production Manager: Rp 28 juta/bulan
Quality
Kualitas produk menjadi prioritas utama dalam rantai produksi.
Itulah mengapa posisi di bidang quality assurance dan control mendapatkan kompensasi yang lebih tinggi, seperti:
- Quality Engineer: Rp 18 juta/bulan
- Senior Quality Engineer: Rp 28 juta/bulan
- Quality Manager: Rp 32 juta/bulan
- Quality Director: Rp 77 juta/bulan
Baca Juga: HR di Industri Manufaktur: Tugas, Tantangan dan Solusinya

Research and Development (R&D)
Inovasi produk dan efisiensi proses mendorong pentingnya peran R&D, terutama dalam pengembangan teknologi baru dan pengurangan biaya produksi.
Berikut kisaran gajinya di beberapa posiis:
- R&D Engineer: Rp 18 juta/bulan
- Innovation Manager: Rp 35 juta/bulan
- R&D Director: Rp 80 juta/bulan
Baca Juga: 10 Tantangan HR dan Payroll Industri Manufaktur dan Solusinya
Bagaimana Strategi Menarik Talenta di Sektor Manfaktur Tahun 2025?

Berikut beberapa strategi yang bisa Anda terapkan untuk mempertahankan dan menarik talenta di industri manufaktur:
1. Bangun Citra Perusahaan yang Modern dan Menarik
Banyak anak muda Indonesia masih menganggap industri manufaktur itu kuno.
Padahal, sudah banyak pabrik yang pakai teknologi canggih dan ramah lingkungan.
Cara menarik talenta:
- Tampilkan sisi modern perusahaan, misalnya teknologi otomatisasi dan program ramah lingkungan.
- Aktif di media sosial, terutama LinkedIn dan Instagram, untuk membangun citra profesional.
- Tunjukkan bahwa perusahaan terbuka untuk semua kalangan, termasuk perempuan dan generasi muda.
Baca Juga: 9 Tanda Employer Branding Berhasil dan Trennya di Tahun 2025
2. Kerjasama dengan Sekolah dan Kampus Teknik
Sumber daya manusia yang siap kerja bisa dibentuk sejak dini lewat kerja sama dengan SMK dan kampus teknik di Indonesia.
Langkah yang bisa dilakukan:
- Adakan program internship atau program apprenticeship.
- Libatkan dosen/guru dalam menyusun kurikulum yang sesuai kebutuhan industri.
- Rekrut lulusan terbaik sejak awal dengan janji pelatihan lanjutan setelah bergabung.
3. Tawarkan Pelatihan & Jalur Karier yang Jelas
Banyak pekerja muda ingin tahu ke mana arah karier mereka.
Perusahaan perlu menunjukkan bahwa karyawan bisa terus berkembang.
Strategi pengembangan karyawan:
- Adakan pelatihan rutin, terutama tentang teknologi baru seperti IoT dan AI.
- Beri kesempatan pindah divisi agar mereka belajar lintas keahlian.
- Tawarkan jalur promosi yang transparan dan adil.
Baca Juga: Jenjang Karir: Arti, Manfaat, Cara Membangun, dan Contohnya
4. Gunakan Teknologi untuk Pelatihan yang Lebih Efektif
Pelatihan di pabrik tidak harus membosankan.
Anda bisa menggunakan teknologi seperti VR atau simulasi digital agar belajar jadi lebih menarik.
Keuntungan untuk perusahaan:
- Hemat biaya karena pelatihan tidak perlu pakai alat berat sungguhan.
- Lebih aman, terutama untuk pelatihan yang berisiko tinggi.
- Karyawan belajar lebih cepat dan langsung praktik.

5. Buat Karyawan Betah dengan Program Kesejahteraan dan Dukungan
Karyawan akan bertahan jika merasa dihargai, aman, dan sejahtera.
Ini menandakan bahwa mereka bukan hanya peduli soal gaji besar saja.
Hal yang bisa diterapkan:
- Program kesejahteraan seperti BPJS, bonus kinerja, dan konseling.
- Jam kerja fleksibel untuk posisi yang memungkinkan.
- Lingkungan kerja yang sehat, aman, dan saling menghargai.
Baca Juga: 13 Tantangan Sistem Gaji Perusahaan Manufaktur dan Solusinya
6. Bangun Budaya Kerja yang Kolaboratif
Saat ini pekerjaan manufaktur semakin kompleks.
Oleh karena itu, dibutuhkan kolaborasi antar tim untuk mencapai solusi yang lebih cepat dan inovatif.
Cara menciptakan budaya kolaboratif:
- Dorong kerja tim antara produksi, engineering, dan quality control.
- Gunakan tools komunikasi digital yang memudahkan koordinasi.
- Adakan sharing session antar divisi secara rutin.
Baca Juga: 10 Tips Rekrutmen Industri Manufaktur dan Strateginya
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa tren gaji di sektor manufaktur Indonesia pada tahun 2025 mengalami kenaikan.
Kenaikan ini dipicu oleh tingginya kebutuhan tenaga kerja terampil, persaingan antar industri, serta ekspektasi kandidat yang semakin kompleks.
Perusahaan pun mulai melihat kompensasi sebagai strategi utama dalam menarik dan mempertahankan karyawan, tak hanya dari sisi gaji pokok, tapi juga insentif, tunjangan, dan bonus onboarding.
Namun, untuk benar-benar unggul dalam perekrutan, perusahaan perlu lebih dari sekadar menawarkan gaji besar.
Misalnya dengan membangun citra yang modern, menjalin kemitraan dengan institusi pendidikan, hingga menciptakan lingkungan kerja yang sehat.
Selain itu, perusahaan juga perlu menciptakan sistem penggajian yang transparan, misalnya dengan menggunakan software payroll dari GajiHub.
Melalui software ini, tim HR dan finance akan lebih mudah dalam mengelola seluruh komponen gaji karyawan, mulai dari gaji pokok, bonus, upah lembur, hingga potongan seperti PPh 21 dan BPJS.
Sementara itu, karyawan juga dapat mengunduh slip gaji dalam format PDF yang berisi informasi lengkap mengenai proses penghitungan gaji mereka.
Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan transparansi dalam proses penggajian.
Tertarik mencoba GajiHub? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.