Saat perusahaan menawarkan sebuah pekerjaan, umumnya mereka akan memberitahu detail tentang gaji dan berbagai tunjangan yang akan didapat.
Informasi ini bisa disampaikan secara langsung, baik lewat telepon atau dalam bentuk offering letter.
Namun, jika menurut Anda gaji yang ditawarkan belum sesuai dengan pendidikan, pengalaman kerja, skill, dan posisi Anda saat ini, Anda berhak melakukan negosiasi.
Melakukan strategi negosiasi adalah hal yang wajar dalam dunia kerja, terutama jika Anda merasa nilai yang Anda bawa lebih tinggi dari apa yang ditawarkan.
Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas langkah-langkah penting yang perlu Anda lakukan untuk negosiasi gaji.
Bagaimana Strategi Melakukan Negosiasi Gaji?

Kenaikan gaji biasanya terjadi secara bertahap dan saling berkaitan.
Jadi, melakukan negosiasi dengan tepat sangat penting untuk perkembangan karier Anda ke depannya.
Baik saat Anda sedang bernegosiasi untuk pekerjaan baru, ataupun saat membicarakan kenaikan gaji pada penilaian kinerja tahunan.
Berikut beberapa langkah yang bisa Anda lakukan:
1. Lakukan Riset dan Ketahui Standar Gaji di Pasaran
Saat Anda mengetahui berapa standar gaji di pasaran untuk posisi Anda, proses negosiasi bisa dilakukan dengan percaya diri dan ekspektasi yang masuk akal.
Jika Anda tidak melakukan riset, bisa saja Anda menerima tawaran di bawah nilai Anda sendiri, yang nantinya bisa berpengaruh ke kondisi keuangan dan kepuasan kerja.
Sebaliknya, jika Anda meminta terlalu tinggi tanpa dasar yang jelas, perusahaan bisa saja mundur dan Anda melewatkan peluang kesempatan berkarier.
Cara melakukan riset standar gaji di pasaran:
- Riset perbandingan gaji dari sumber yang terpercaya, seperti Michael Page Salary untuk melihat kisaran gaji berdasarkan posisi, industri, dan lokasi.
- Bandingkan minimal tiga panduan gaji dari berbagai agensi rekrutmen atau organisasi, agar gambaran kisaran gajinya lebih akurat.
- Cari iklan lowongan kerja sejenis di industri Anda. Banyak perusahaan yang mencantumkan kisaran gaji di iklannya.
- Konsultasikan dengan konsultan rekrutmen untuk mendapatkan informasi langsung tentang tren gaji dan tawaran di bidang Anda.
Baca Juga: Tren Gaji Sektor Manufaktur di Indonesia pada Tahun 2025
2. Pahami Nilai Diri Anda
Nilai Anda di dunia kerja bukan hanya ditentukan oleh jabatan, melainkan juga keahlian, pengalaman, dan nilai tambah unik yang bisa Anda bawa ke perusahaan.
Anda perlu menunjukkan apa yang membuat Anda berbeda, mulai dari keunggulan, pencapaian, hingga dampak nyata yang bisa Anda berikan di tempat kerja.
Hal ini akan memperkuat posisi Anda dalam negosiasi, apalagi kalau posisi tersebut memang membutuhkan berbagai keahlian khusus.
Cara memahami nilai diri lebih dari jabatan:
- Identifikasi keahlian tambahan yang Anda miliki di luar deskripsi pekerjaan, seperti kemampuan leadership, manajemen proyek, atau penguasaan teknologi terkini.
- Ukur pencapaian Anda dengan angka yang nyata, seperti peningkatan penjualan, penghematan biaya, atau efisiensi proses kerja.
- Soroti keahlian khusus yang Anda kuasai, terutama kalau keahlian itu sedang banyak dicari tetapi masih jarang dimiliki di pasar kerja.
Contoh:
Jika Anda seorang Marketing Manager yang pernah berhasil meningkatkan konversi campaign digital sebesar 25%, pencapaian ini bisa jadi alasan kuat saat Anda meminta gaji lebih tinggi di kisaran wajar.

3. Strategi Negosiasi Gaji Saat Transisi Karier
Jika Anda melakukan switch career, mungkin pengalaman Anda belum sepenuhnya sejalan dengan jalur karier di bidang baru tersebut.
Namun, Anda tidak perlu khawatir karena Anda tetap bisa memanfaatkan skill tersebut.
Kuncinya adalah memahami standar gaji pada entry-level atau mid-level di bidang baru tersebut, kemudian tunjukkan bagaimana latar belakang Anda bisa menjadi nilai lebih.
Cara membicarakan gaji saat pindah bidang karier:
Jika pindah industri
- Riset dulu posisi selevel di industri tujuan untuk tahu kisaran gajinya.
- Jelaskan bagaimana pengalaman Anda di industri lama bisa memberikan perspektif baru di bidang yang Anda tuju.
- Tunjukkan komitmen dengan mengikuti pelatihan, sertifikasi, atau kursus di industri baru.
- Soroti pengalaman Anda bekerja sama dengan pihak dari industri terkait.
- Fokus pada pencapaian yang sifatnya universal, seperti efisiensi biaya, perbaikan proses kerja, atau peningkatan pendapatan.
Jika pindah fungsi/jabatan
- Petakan bagaimana keahlian Anda di posisi lama tetap relevan dengan peran baru.
- Tekankan proyek-proyek di mana Anda pernah menjalankan keterampilan yang dibutuhkan di posisi baru.
- Tunjukkan pengalaman kerja lintas fungsi yang bisa mendukung Anda di peran baru.
- Soroti pengalaman informal atau proyek sampingan yang berkaitan dengan bidang baru.
- Jelaskan bagaimana latar belakang unik Anda bisa memberikan nilai tambah di posisi yang akan Anda jalani.
Contoh:
Seorang profesional keuangan yang pindah ke business development bisa menonjolkan keahliannya dalam financial modelling dan analisis risiko untuk membantu mengevaluasi peluang bisnis.
Begitu juga seorang profesional marketing yang beralih ke product management bisa memanfaatkan wawasan pelanggan dan pengalaman melakukan riset pasar untuk lebih memahami kebutuhan pengguna.
Baca Juga: Bagaimana Cara Negosiasi Gaji? Berikut Tips dan Contohnya

4. Cari Timing yang Tepat
Timing merupakan hal penting yang perlu Anda perhatikan dalam strategi negosiasi gaji.
Jika Anda membicarakannya terlalu cepat, proses rekrutmen bisa menjadi canggung bahkan merusak peluang Anda.
Waktu terbaik untuk bicara soal gaji adalah setelah Anda menerima tawaran kerja resmi.
Cara menentukan waktu yang pas untuk negosiasi gaji:
- Negosiasi paling ideal dilakukan setelah Anda menerima surat atau penawaran kerja, tapi sebelum Anda menyatakan setuju.
- Jika pertanyaan soal gaji muncul di awal wawancara, jawab saja dengan kisaran angka hasil riset Anda.
- Hindari menyebut angka pasti sebelum tahu detail pekerjaan dan tanggung jawabnya.
Saat recruiter bertanya soal ekspektasi gaji di awal wawancara, Anda bisa menjawabnya dengan:
“Saya ingin memahami lebih detail dulu tentang peran ini sebelum membicarakan angka. Tapi berdasarkan riset saya, kisaran gaji untuk posisi ini ada di angka Rp 7 juta sampai Rp 9 juta per bulan.”
5. Ekspektasi Gaji dengan Strategi yang Tepat
Daripada menyebut angka pasti, lebih baik Anda memberikan rentang gaji.
Selain lebih fleksibel, strategi negosiasi gaji ini juga menunjukkan bahwa Anda sudah melakukan riset dan paham nilai Anda di pasar.
Cara menyampaikan ekspektasi gaji saat wawancara:
- Berikan kisaran gaji hasil riset dengan jarak sekitar 15%–20% antara angka terendah dan tertinggi.
- Dukung rentang tersebut dengan data dari berbagai panduan gaji, laporan pasar, dan standar industri.
- Jangan lupa pertimbangkan paket kompensasi keseluruhan, seperti bonus, tunjangan kesehatan, opsi saham, pelatihan profesional, jam kerja fleksibel, opsi kerja remote, dan lainnya.
Contoh:
“Untuk posisi Human Resources Manager dengan pengalaman saya, saya berharap kisaran gaji antara Rp10 sampai Rp 12 juta per bulan, tergantung detail tanggung jawab dan fasilitas lainnya.”
Baca Juga: Tren Gaji Sektor Teknologi di Indonesia Tahun 2025, Seperti Apa?
6. Mengadapi Pertanyaan Soal Gaji Anda Sebelumnya
Di Indonesia, masih banyak perusahaan yang sering menanyakan soal Anda sebelumnya.
Pertanyaan ini cukup sensitif, karena bisa memengaruhi posisi negosiasi Anda.
Oleh karena itu, fokuskan jawaban Anda ke nilai Anda saat ini, bukan hanya pada gaji yang didapat pada pekerjaan sebelumnya.
Contoh menjawab pertanyaan terkait gaji sebelumnya:
“Gaji pokok saya sebelumnya Rp XX juta, tapi sejak itu saya menyelesaikan [sertifikasi/pencapaian] dan mengambil tanggung jawab tambahan yang membuat kemampuan saya jauh lebih berkembang.”

7. Siapkan Diri untuk Pertanyaan Sulit
Saat proses negosiasi, recruiter dan hiring manager biasanya sudah terbiasa menghadapi situasi seperti ini.
Mereka mungkin akan memberikan beberapa pertanyaan penting yang cukup menantang untuk mengetahui seberapa serius motivasi Anda terhadap posisi tersebut.
Yang penting, Anda tetap tenang, jujur, dan tidak terburu-buru dalam menjawab.
Beberapa contoh pertanyaan yang mungkin akan ditanyakan:
- “Apakah perusahaan kami menjadi pilihan utama Anda saat ini?”
- “Jika kami menaikkan tawaran gaji, apakah Anda bersedia langsung menerima posisi ini?”
- “Apakah saat ini Anda juga sedang menerima atau mempertimbangkan tawaran dari perusahaan lain?”
Siapkan jawaban yang sopan, jujur, dan tetap positif tanpa perlu terlalu defensif atau berlebihan.
Baca Juga: Cara dan Tips Menghadapi Tawaran Kerja dengan Gaji Rendah
8. Bersikap Fleksibel
Jika ternyata perusahaan belum bisa memenuhi nominal gaji yang Anda harapkan, jangan langsung kecewa.
Masih banyak bentuk kompensasi lain yang bisa Anda bicarakan dan mungkin sama berharganya bagi Anda.
Beberapa opsi yang bisa Anda ajukan, misalnya:
- Opsi saham atau equity.
- Tambahan hari cuti tahunan.
- Fleksibilitas remote working lebih sering, khususnya jika jarak kantor cukup jauh dari rumah.
Jadi, selalu bersiap dengan alternatif lain yang bisa ditawarkan jika kenaikan gaji belum memungkinkan.
Terkadang, fasilitas tambahan ini bisa jadi keuntungan besar untuk Anda.
9. Siap Menghadapi Penolakan dan Tetap Profesional
Dalam proses negosiasi gaji, tidak semua permintaan akan disetujui.
Namun, cara Anda menyikapi penolakan justru dapat memberikan kesan baik dan membuka peluang di masa depan.
Tetaplah bersikap tenang, sopan, dan profesional apabila perusahaan belum dapat memenuhi permintaan Anda.
Jika permintaan Anda ditolak, jangan langsung kecewa.
Sebaiknya, mintalah feedback mengenai tawaran tersebut.
Tanyakan hal-hal apa saja yang dapat Anda tingkatkan atau penuhi agar ke depannya perusahaan dapat mempertimbangkan permintaan Anda.
Jika alasan penolakannya berkaitan dengan keterbatasan anggaran, Anda bisa mendiskusikan alternatif lain seperti bonus kinerja, tambahan cuti, atau peninjauan gaji setelah beberapa bulan bekerja.
Contoh tanggapan sopan:
“Saya memahami adanya keterbatasan anggaran saat ini. Namun, dengan pengalaman dan keahlian yang saya miliki, saya berharap dapat memperoleh kompensasi yang sesuai dengan standar pasar. Apakah ada kemungkinan fleksibilitas dalam hal ini, atau mungkin kita dapat mendiskusikan manfaat tambahan lainnya?”
Yang terpenting, hindari sikap emosional dan tetap akhiri diskusi secara profesional, karena bukan tidak mungkin kesempatan lain terbuka di kemudian hari.
Baca Juga: Simak Tren Gaji Sektor Retail di Indonesia pada Tahun 2025

10. Akhiri Negosiasi dengan Kesan Positif
Bagaimanapun hasil dari proses negosiasi, pastikan Anda menutup pembicaraan dengan kesan yang baik.
Menjaga hubungan profesional yang positif sangat penting, karena bisa berpengaruh terhadap peluang karier Anda di masa depan.
Jika Anda menerima tawaran:
- Sampaikan ucapan terima kasih atas kesempatan yang diberikan.
- Pastikan seluruh kesepakatan tercatat secara resmi, termasuk gaji, bonus, tunjangan, tanggal mulai kerja, serta detail penting lainnya.
- Tunjukkan antusiasme dan komitmen untuk segera bergabung serta berkontribusi bagi perusahaan.
Jika Anda memutuskan untuk menolak tawaran:
- Sampaikan penolakan secara sopan, langsung, dan jelas.
- Berikan alasan singkat yang profesional, misalnya karena Anda menerima tawaran lain yang lebih sesuai dengan rencana pengembangan karier.
- Jika memungkinkan, nyatakan keinginan untuk tetap menjaga hubungan baik dan terbuka terhadap peluang kerja sama di masa mendatang.
Contoh ucapan saat menolak tawaran:
“Terima kasih banyak atas tawaran posisi [Nama Posisi] di [Nama Perusahaan]. Saya sangat menghargai waktu dan kesempatan yang telah diberikan selama proses ini. Setelah mempertimbangkan dengan matang, saya memutuskan untuk menerima tawaran lain yang lebih sesuai dengan tujuan karier saya saat ini. Saya berharap kita tetap dapat menjalin hubungan baik, dan saya doakan proses pencarian kandidat berikutnya berjalan lancar.”
Tips:
Sesuaikan gaya komunikasi Anda dengan budaya perusahaan.
Jika suasana perusahaan cenderung santai, Anda tetap bisa berbicara dengan lebih ringan tanpa meninggalkan kesan profesional.
Setelah proses negosiasi selesai, kirimkan pesan atau email ucapan terima kasih untuk menunjukkan apresiasi atas kesempatan yang telah diberikan.
Baca Juga: 8 Tips Menjawab Pertanyaan Tentang Gaji, Apa Saja?
Kesimpulan
Untuk melakukan strategi negosiasi gaji, Anda perlu melakukan riset terlebih dahulu mengenai standar gaji di pasaran, memahami nilai diri, dan menentukan ekspektasi secara realistis.
Dengan persiapan yang baik, Anda dapat melancarkan strategi negosiasi gaji dengan percaya diri.
Selain itu, penting untuk memahami bahwa waktu dan cara Anda menyampaikan permintaan juga memengaruhi hasil negosiasi.
Jika angka yang diinginkan belum bisa dipenuhi, manfaatkan kesempatan untuk menegosiasikan benefit lain yang bisa tetap memberikan nilai lebih untuk Anda.
Terakhir, apapun hasil dari proses negosiasi, pastikan Anda selalu menutup percakapan dengan sikap profesional.
Untuk HR, Anda bisa mempertimbangkan penggunaan software payroll dari GajiHub.
Melalui software ini, Anda dapat dengan mudah melakukan proses penghitungan gaji karyawan, mulai dari gaji pokok, bonus, tunjangan, hingga potongan PPh 21.
Dengan demikian, Anda bisa lebih fokus pada proses rekrutmen karyawan baru dan dapat menyusun strategi kompensasi yang tepat.
Tertarik mencoba GajiHub? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.