Penolakan karyawan adalah hal yang bisa terjadi pada sebuah organisasi atau perusahaan. Tentunya ini hal yang tidak diinginkan oleh perusahaan dan ketika hal itu terjadi, perusahaan akan mencari cara untuk mengatasinya.
Lalu bagaimana cara mengatasi penolakan karyawan ini dan contoh dari penolakan karyawan ini? Untuk mengetahuinya, Anda bisa menyimak penjelasan yang ada di bawah ini:
Apa yang Dimaksud dengan Penolakan Karyawan?
Sebelum membahas mengenai cara mengatasi penolakan karyawan, Anda sebaiknya mengetahui apa itu penolakan karyawan. Penolakan karyawan adalah tindakan yang dilakukan secara sengaja oleh karyawan untuk menunjukkan rasa tidak hormat kepada atasan, manajer, atau organisasi secara keseluruhan.
Contohnya adalah ketika seorang karyawan menolak untuk mematuhi perintah yang wajar dari manajernya atau menolak untuk melakukan tugas yang termasuk dalam tanggung jawab jabatannya.
Ada tiga tahap utama dalam pelanggaran:
- Pemberi kerja memberikan perintah: Pada tahap pertama, pemberi kerja atau manajer meminta karyawan untuk melakukan tugas tertentu, yang dapat berupa perintah lisan atau dalam bentuk instruksi tertulis. Misalnya, mereka meminta manajer penjualan untuk menyiapkan laporan penjualan bulanan untuk menganalisis kemajuan tim penjualan mereka.
- Karyawan menerima perintah tersebut: Tahap kedua adalah ketika karyawan menerima perintah tersebut dan memahami bahwa perintah tersebut berada dalam tanggung jawab standar mereka.
- Karyawan menolak untuk melakukan tugas: Pada tahap ketiga, karyawan menolak untuk melakukan sesuatu yang diminta oleh atasan. Inilah saat pelanggaran terjadi.
Baca Juga: Penalti Kontrak Kerja: Aturan dan Cara Menghindarinya
Apa Penyebab Penolakan Karyawan?
Ketika seorang karyawan mengabaikan permintaan atasannya, hal ini dapat menyebabkan konflik. Untuk menghindarinya, akan sangat membantu jika Anda memahami mengapa karyawan berperilaku demikian.
Berikut ini adalah hal-hal yang dapat menyebabkan karyawan menolak untuk mematuhi perintah atasan mereka yang masuk akal dan legal:
1. Stres
Ketika seorang karyawan merasa stres, mereka mungkin merasa kesulitan untuk memenuhi permintaan atasan mereka secara objektif. Terlepas dari apakah stres itu terkait dengan pekerjaan atau kehidupan pribadi mereka, Anda perlu mencari tahu apakah ada sesuatu yang dapat Anda lakukan untuk membantu mereka meningkatkan perilaku dan kinerja mereka secara keseluruhan.
Misalnya, jika Anda adalah manajer mereka, Anda bisa menawarkan beberapa hari cuti untuk menyelesaikan masalah atau bersantai. Jika Anda melihat bahwa mereka kesulitan dengan tugas yang menantang, pertimbangkan untuk menawarkan pelatihan tambahan atau menugaskan mereka sebagai mentor di tempat kerja.
Baca Juga: Surat Penolakan Lamaran Kerja: Pengertian, Komponen, dan Contohnya
2. Lingkungan kerja yang negatif
Karyawan mungkin menolak untuk melakukan tugas atau berperilaku tidak pantas karena lingkungan kerja tempat mereka bekerja adalah lingkungan yang negatif bagi mereka. Ada banyak hal yang dapat menyebabkan hal ini, misalnya kurangnya pengakuan atau komunikasi yang tidak sehat.
Untuk mengatasi masalah ini, Anda dapat menjadwalkan pertemuan empat mata di mana Anda dapat mendorong mereka untuk mendiskusikan pengalaman mereka dengan Anda. Penting untuk mengetahui apakah rekan kerja mereka juga mengalami masalah serupa di tempat kerja.
Dengan demikian, Anda bisa mengembangkan strategi yang lebih baik untuk mengatasi masalah tersebut dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif bagi semua anggota tim.
3. Sebagai bentuk pemberontakan
Ketika Anda melihat salah satu bawahan Anda mulai berbicara dan menolak untuk melakukan tugas-tugas sederhana, bisa jadi karena mereka merasa ada yang memperlakukannya dengan tidak adil.
Dalam situasi seperti ini, mereka mungkin menolak untuk menggunakan jalur komunikasi formal untuk menyelesaikan masalah dan malah mencoba mempersulit orang lain. Sangat penting bagi perusahaan untuk menangani hal ini secepat mungkin dan mendekati mereka dengan empati.
Dengan menunjukkan bahwa perusahaan ingin memahami dan membantu mereka, perusahaan mungkin dapat menginspirasi mereka untuk memperbaiki perilaku mereka.
Baca Juga: Contoh Evaluasi Kinerja Karyawan dan Tips Mengoptimalkannya
Bagaimana Cara Mengatasi Penolakan Karyawan?
Dengan mempelajari cara menangani perilaku negatif karyawan, Anda dapat mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan manajemen yang lebih baik. Berikut ini beberapa hal yang perlu dipertimbangkan ketika seseorang dalam tim Anda tidak menghormati orang lain atau menolak untuk mematuhi permintaan yang wajar di tempat kerja:
1. Jangan tersinggung
Kesalahan umum yang dilakukan manajer atau pemberi kerja adalah menganggap perilaku negatif bawahan mereka secara pribadi. Dalam banyak kasus, karyawan menolak untuk bekerja sama dengan tim mereka karena masalah mereka sendiri atau kesalahpahaman yang membuat mereka merasa tidak di anggap atau didiskriminasi dengan cara tertentu.
Memastikan Anda tidak menanggapi kata-kata dan tindakan mereka secara pribadi (memasukannya ke dalam hati) akan membantu Anda menghindari bereaksi dengan cara yang marah dan memudahkan Anda untuk mendekati karyawan tersebut dengan lebih berempati.
2. Atasi masalah dengan segera
Segera setelah Anda mengetahui bahwa seseorang menolak untuk melakukan tugas atau menunjukkan tanda-tanda kesalahan lainnya, pastikan untuk mendekati mereka. Dengan mendiskusikan situasi selama pertemuan empat mata terlebih dahulu, Anda dapat mempelajari sudut pandang mereka dan memahami akar masalahnya.
Langkah ini sangat penting karena akan membuat Anda lebih mungkin untuk menyelesaikan masalah sebelum masalah tersebut mulai memengaruhi orang lain dalam tim.
3. Tawarkan dukungan Anda
Sebelum mendisiplinkan karyawan yang berperilaku negatif secara formal, berikan dukungan sebanyak mungkin yang bisa Anda tawarkan. Ini bisa berupa konseling, pelatihan atau pendampingan.
Dengan menunjukkan bahwa Anda siap melakukan apa yang diperlukan untuk membantu, Anda menunjukkan diri Anda sebagai pemimpin yang bijaksana dan adil. Hal ini juga dapat membuat karyawan merasa lebih nyaman di sekitar Anda dan, sebagai hasilnya, mereka mungkin akan bersedia untuk mendiskusikan masalah mereka sebelum menunjukkan lebih banyak tanda-tanda perilaku negatif.
Baca Juga: Contoh SOP Tim Marketing, Cara Membuat, dan Manfaatnya
4. Dokumentasikan semuanya
Pastikan Anda mendokumentasikan semua tindakan yang Anda ambil untuk mendukung karyawan yang menolak melakukan tugas mereka atau tidak menghormati seseorang di tempat kerja.
Dengan mendokumentasikan semua tindakan disipliner, Anda dapat lebih memahami cara menangani situasi serupa di masa mendatang. Menunjukkan bukti tindakan Anda kepada atasan atau HRD mungkin juga diperlukan jika anggota tim menolak untuk bekerja sama dengan Anda untuk menyelesaikan masalah.
5. Buat kebijakan
Jika Anda mengelola tim yang besar, pada akhirnya Anda mungkin akan menghadapi beberapa bentuk kesalahan karyawan. Untuk menangani kasus-kasus seperti itu dengan lebih baik, akan sangat membantu jika Anda membuat kebijakan yang akan membantu Anda menangani masalah tersebut sambil terus mengelola orang lain dalam tim.
Misalnya, Anda dapat menentukan bahwa langkah pertama Anda adalah pertemuan individual dengan anggota tim yang menolak untuk mematuhi permintaan Anda atau perusahaan. Jika hal itu gagal, Anda dapat mengkonsultasikan masalah tersebut dengan bagian SDM.
Jika hal itu tidak berhasil, mungkin Anda perlu memberhentikan anggota tim tersebut.
6. Libatkan pihak ketiga jika perlu
Tergantung pada situasinya, Anda mungkin akan merasa terbantu jika melibatkan pihak ketiga, seperti HRD. Misalnya, orang-orang ini bisa menjadi mediator yang objektif dalam konflik yang melibatkan Anda dan karyawan lain.
HRD yang berada di bagian SDM biasanya memiliki cara untuk menangani permasalahan penolakan karyawan. Dengan bantuan HRD, Anda bisa membuat kebijakan yang akan menjadi solusi dari permasalahan ini.
7. Jangan lupa untuk mengomunikasikannya
Mengomunikasikan permasalahan yang ada di pekerjaan adalah hal yang wajib dilakukan. Jika karyawan merasa sungkan untuk mengomunikasikannya, Anda bisa memulainya.
Ada berbagai alasan yang membuat karyawan sungkan untuk mengomunikasikan permasalahan yang ada, misalnya takut tidak mendapatkan dukungan hingga alasan lainnya. Jika itu terjadi, tidak ada salahnya jika dari pihak manager atau atasan yang terlebih dahulu mengomunikasikannya.
Anda bisa menanyakan permasalahan yang sedang dihadapi dan tanyakan apa yang dapat dilakukan untuk membantu karyawan tersebut.
Baca Juga: Download Contoh Action Plan Gratis dan Cara Membuatnya
Apa Contoh-Contoh Pelanggaran Karyawan?
Ada berbagai tindakan yang dilakukan karyawan untuk menunjukkan bahwa mereka melakukan pembangkangan. Contoh-contoh tindakan tersebut meliputi:
1. Penolakan untuk menyelesaikan tugas standar
Karyawan mungkin tidak menghormati permintaan atasan mereka dengan menolak menyelesaikan tugas yang telah mereka lakukan sebelumnya. Contoh perilaku ini adalah ketika seorang barista menolak untuk membersihkan mesin kopi di akhir shift mereka.
2. Penolakan untuk masuk atau tetap berada di tempat kerja
Ketika karyawan menandatangani kontrak kerja mereka, mereka menyetujui jadwal kerja yang spesifik untuk peran tertentu, yang menjelaskan kapan pemberi kerja ingin mereka masuk kerja dan berapa lama shift mereka. Menolak untuk mengikuti jadwal kerja dapat menjadi tanda perilaku negatif.
3. Tidak menghormati figur otoritas
Karyawan dapat menunjukkan bahwa mereka membangkang dengan cara tidak menghormati Anda, pemberi kerja, atau seluruh organisasi. Misalnya, mereka mungkin menggunakan bahasa yang kasar saat berbicara dengan seseorang.
4. Menyabotase kegiatan tim atau organisasi
Ketika seorang karyawan dengan sengaja menghancurkan sesuatu, baik itu peralatan atau proses perusahaan, Anda dapat menganggapnya sebagai tindakan sabotase. Contohnya adalah ketika seorang karyawan menghapus file berisi laporan penting yang Anda minta untuk dikirimkan.
5. Penolakan untuk menghadiri pemeriksaan medis
Contoh lain dari karyawan yang membangkang adalah ketika mereka menolak untuk menghadiri pemeriksaan medis standar yang diminta oleh atasan mereka. Jika hal ini terjadi, pastikan untuk menjelaskan kepada mereka bahwa pemeriksaan ini diperlukan untuk peran mereka, karena tanpa menghadiri pemeriksaan rutin, mereka tidak dapat mengajukan cuti atau terus bekerja di perusahaan.
Baca Juga: Pitching Adalah: Jenis, Manfaat, Cara, dan Tips Suksesnya
Kesimpulan
Dari penjelasan yang ada di atas, dapat diketahui bahwa penolakan karyawan terjadi ketika karyawan menolak melakukan tugas atau pekerjaan yang sudah menjadi bagian dari pekerjaannya. Ini bisa terjadi dan perusahaan atau pemberi kerja bisa melakukan cara-cara di atas untuk mengatasinya, mulai dari jangan tersinggung hingga mengomunikasinnya dengan karyawan yang bersangkutan.
Melakukan pengelolaan karyawan memang bukan hal yang mudah. Sebagai atasan atau pemberi kerja, Anda pasti sudah berusaha untuk melakukannya dengan baik tetapi tetap ada hal-hal yang terjadi di luar kendali Anda.
Oleh karenanya penting bagi Anda untuk mempermudah pengelolaan karyawan ini dengan bantuan software payroll dan aplikasi HRIS dari GajiHub. GajiHub merupakan software payroll dan aplikasi HRIS yang dilengkapi berbagai fitur yang akan memudahkan pengelolaan karyawan.
Dengan fitur payroll misalnya, Anda bisa dengan mudah melakukan pengelolaan payroll atau gaji karyawan hingga melakukan pembayaran gaji secara otomatis. Dengan fitur absensi misalnya, karyawan bisa melakukan absensi dengan mudah dari smartphone.
GajiHub juga dilengkapi dengan fitur pengajuan cuti dan izin yang super mudah. Dengan fitur ini, karyawan bisa mengajukan cuti dan izin dari aplikasi. Gimana, mudah banget, bukan?
Jadi tunggu apa lagi, segera daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.
- Insentif Adalah: Ini Pengertian dan Jenis-Jenisnya - 23 December 2024
- Pajak Gaji Berapa Persen? Berikut Besarannya Sesuai Regulasi - 20 December 2024
- 25 Rekomendasi Kerja Online yang Wajib Anda Coba - 20 December 2024