Off the job training menjadi salah satu upaya yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kinerja karyawan mereka.
Off the job training sendiri merupakan salah satu metode training yang cukup sering digunakan perusahaan untuk melatih para karyawan di luar tempat kerja mereka.
Melalui pelatihan ini, karyawan dapat mengembangkan keterampilan baru, mampu menghadapi berbagai tantangan di lingkungan kerja, dan meningkatkan motivasi serta kepuasan kerja.
Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa itu off the job training, manfaat, kekurangan, metode, hingga perbedannya dengan on the job training.
Apa yang Dimaksud dengan Off the Job Training?
Off the job training adalah metode pelatihan di mana karyawan akan belajar lebih banyak tentang pekerjaan mereka atau perkembangan terbaru dalam bidang industri perusahaan, yang lokasinya di luar tempat kerja mereka.
Pada dasarnya, jenis pelatihan ini bertujuan untuk membantu karyawan agar lebih efisien dalam menjalankan tugasnya.
Berbeda dengan on the job training, jenis pelatihan ini berlangsung di luar tempat kerja, seperti hotel atau pusat pelatihan.
Melalui off the job training, karyawan akan terhindari dari berbagai macam gangguan, sehingga diharapkan mereka dapat lebih fokus pada materi dan keterampilan yang dipelajari.
Selama masa pelatihan, karyawan akan didotong untuk menyatakan pendapat mereka dan mengeksplorasi ide-ide baru untuk nantinya diterapkan di tempat kerja.
Setelah pelatihan selesai, karyawan diharuskan untuk mengikuti evaluasi atau test untuk menguji pemahaman mereka tentang pengetahuan yang telah dipelajari selama pelatihan.
Off the job training tidak hanya membahas keterampilan teknis, tetapi juga berkaitan dengan soft skill seperti pengelolaan stres, komunikasi efektif, dan sebagainya.
Baca Juga: Induction Training: Arti, Tahapan, Manfaat, Komponen, dan Tipsnya
Apakah Off the Job Training itu Penting?
Ya, sangat penting. Hal ini disebabkan karena off the job training memberikan banyak manfaat, baik bagi karyawan maupun perusahaan.
Berikut sejumlah manfaatnya:
1. Mengurangi Turnover Karyawan
Sebagai karyawan, pelatihan ini dapat memberikan Anda kesempatan untuk mempelajari keterampilan baru atau yang sesuai dengan perkembangan zaman.
Dengan demikian, perusahaan tidak perlu mencari kandidat baru yang memiliki keterampilan tersebut, sebab Anda telah menguasainya.
2. Meminimalisir Gangguan
Dengan pelatihan yang diadakan di luar tempat kerja, Anda akan terhindar dari berbagai gangguan atau distraksi. Artinya, Anda dapat lebih fokus pada materi pembelajaran dan memperoleh manfaat secara maksimal dari pelatihan tersebut.
3. Merasa Dihargai
Saat perusahaan berinvestasi dalam off the job training, karyawan akan merasa lebih dihargai dan turut meningkatkan kepuasan kerja.
Sebagai karyawan, Anda juga lebih merasa termotivasi dalam bekerja dan loyal terhadap perusahaan.
4. Mendapat Kesempatan untuk Belajar dari Orang Lain
Pelatihan ini memungkinkan Anda belajar dari berbagai pengalaman orang lain. Misalnya, Anda dapat membahas tantangan-tantangan yang Anda rasakan saat bekerja dan Anda dapat meminta solusi dari mentor atau sesama peserta pelatihan.
Oleh karena itu, off the job training juga dapat memberikan Anda ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat, yang mungkin akan Anda butuhkan saat bekerja.
Baca Juga: 10 Kesalahan Training Karyawan dan Cara Mengatasinya
5. Meningkatkan Rasa Percaya Diri
Saat menguasai keterampilan secara mendalam, tentunya Anda akan lebih percaya diri mengenai keterampilan tersebut.
Hal ini nantinya dapat mendorong peningkatan motivasi dan produktivitas.
6. Meningkatkan Kualitas Kerja
Karyawan yang mengikuti pelatihan akan membawa keterampilan dan pengetahuan yang lebih baik ke dalam pekerjaan, sehingga dapat meningkatkan kualitas kerja.
Hal ini juga berkaitan dengan kepuasan pelanggan, karena dapat meminimalisir kesalahan dan membuat alur kerja lebih efisien.
7. Branding Perusahaan yang Lebih Menarik
Off the job training dapat meningkatkan citra perusahaan sebagai tempat yang menarik untuk bekerja. Hal ini bisa menarik bakat terbaik yang ingin berkembang dan meningkatkan keterampilan mereka.
Branding perusahaan yang kuat juga dapat membantu dalam perekrutan kandidat berkualitas tinggi dan membedakannya dari perusahaan pesaing.
8. Budaya Pembelajaran yang Berkelanjutan
Pelaksanaan pelatihan ini juga dapat membentuk budaya pembelajaran yang berkelanjutan di dalam perusahaan.
Budaya ini mendorong pengembangan profesional secara terus-menerus dan menciptakan lingkungan kerja yang kolaboratif.
Baca Juga: Perbedaan Employee Training dan Development, serta Manfaatnya
Apa Saja Kekurangan Off the Job Training?
Selain memiliki sejumlah manfaat, off the job training ternyata juga memiliki beberapa kekurangan yang dapat menadi pertimbangan perusahaan, seperti:
1. Membutuhkan Biaya yang Cukup Tinggi
Salah satu kekurangan dari pelatihan ini adalah biayanya yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena perusahaan harus menyewa pelatih, ruangan, dan sebagainya.
Selain itu, perusahaan mungkin juga harus membayar biaya perjalanan dan akomodasi.
Bagi banyak perusahaan, terutama bisnis kecil, biaya ini bis menjadi penghambat. Oleh karena itu, perusahaan perlu mempertimbangkan return on investment (ROI) dari pelatihan tersebut.
Baca Juga: Cara Menghitung ROI Proses Training dan Pentingnya Bagi Perusahaan
2. Jauh dari Tempat Kerja
Pelatihan ini sering kali mengharuskan karyawan meninggalkan tempat kerja. Di sisi lain, ketidakhadiran mereka dapat menyebabkan penurunan produktivitas dan bisa menunda deadline suatu proyek.
Oleh karena itu, perusahaan harus menyeimbangkan manfaat jangka panjang dari pelatihan dengan dampak langsung, seperti pengaruh terhadap jadwal dan hasil kerja.
3. Masalah Logistik
Mengatur pelatihan di luar tempat kerj adapat melibatkan tantangan terkait logistik seperti penjadwalan, transportasi, dan akomodasi.
Untuk mengkoordinasikan aspek-aspek ini, perusahaan memerlukan waktu dan proses yang cukup kompleks, terutama untuk kelompok yang lebih besar.
4. Kurang Relevan dengan Peran secara Spesifik
Beberapa program off the job training mungkin tidak mampu mengatasi kebutuhan atau keterampilan yang spesifik untuk industri tertentu.
Akibatnya terjadi ketidakcocokan antara konten pelatihan dan kebutuhan karyawan sesungguhnya.
Oleh karena itu, Anda harus memastikan relevansi pelatihan untuk setiap peran karyawan.
5. Efektivitas Metode Pelatihan
Setiap orang memiliki cara belajar yang berbeda. Beberapa karyawan mungkin merasa kesulitan untuk belajar di tempat kerja yang berbeda dari tempat biasa mereka bekerja.
Dengan demikian, Anda dapat menyesuaikan metode pelatihan untuk berbagai gaya belajar yang dimiliki karyawan. Namun, hal ini mungkin membutuhkan waktu yang cukup lama.
Baca Juga: Training Karyawan Baru: Tujuan, Jenis, dan Metodenya
Apa Saja Metode Off the Job Training?
Pelatihan ini memiliki beberapa metode yang sangat beragam dan memiliki keuntungan masing-masing. Berikut 9 metode pelatihan yang umumnya digunakan perusaahaan:
1. Lecuture
Lecture adalah contoh off the job training efektif yang menjelaskan konsep, teori, dan ide-ide baru kepada karyawan.
Dalam metode ini, pelatih akan menyampaikan informasi kepada sekelompok besar karyawan di sebuah ruangan atau konferensi.
Biasanya, para profesional atau ahli industri yang akan ditunjuk menjadi pelatih.
Pada metode lecture, Anda akan disajikan berbagai informasi menggunakan slide, handout, atau papan tulis, dan Anda harus mendengarkannya dengan baik serta membuat catatan penting.
Manfaat Lecture:
- Biaya lebih efisien.
- Cara yang efektif untuk menyampaikan informasi kepada kelompok besar.
- Lingkungan belajar yang lebih terstruktur.
2. Konferensi
Konferensi adalah acara yang dihadiri oleh karyawan untuk belajar dan memperluas jaringan dengan para profesional lain di industri mereka.
Acara ini memungkinkan Anda untuk mempelajari keterampilan dan pengetahuan baru sesuai dengan bidang yang Anda geluti.
Selain itu, konferensi juga dapat menjadi wadah untuk memperluas jaringan dengan para profesional lainnya.
Acara ini bisa berupa seminar, workshop, konvensi, dan pertemuan lain yang memungkinkan Anda untuk mempelajari perkembangan dan tren industri.
Manfaat Konferensi:
- Kesempatan untuk belajar dari para ahli industri.
- Kesempatan untuk memperluas jaringan dengan para profesional lain.
- Mengetahui perkembangan dan tren terbaru industri.
3. Pelatihan Vestibule
Simulasi adalah metode off the job training di mana Anda akan mendapatkan pelatihan dalam lingkungan simulasi yang menyerupai tempat kerja mereka.
Dalam metode ini, Anda akan diberikan pelatihan praktis tanpa mengganggu alur kerja Anda.
Terkadang, Anda juga akan berlatih secara langsung menggunakan mesin atau peralatan yang dibutuhkan untuk lebih memahami tugas-tugas Anda.
Manfaat Pelatihan Vestibule:
- Memberikan pelatihan praktis dalam lingkungan yang terkendali dan aman.
- Mengurangi gangguan terhadap kelancaran proses kerja.
- Menyediakan kesempatan untuk berlatih keterampilan dan pengetahuan.
4. Konten Audio-Visual
Konten audio-visual adalah contoh pelatihan yang melibatkan visual dan audio dalam pembelajaran karyawan.
Metode ini dinilai cukup efektif untuk menyampaikan materi pelatihan, terutama bagi karyawan yang lebih mudah menangkap pembelajaran melalui stimulus visual dan audio.
Manfaat Konten Audio-Visual:
- Materi pelatihan yang menarik dan interaktif.
- Memungkinkan karyawan untuk belajar sesuai dengan kecepatan masing-masing.
- Dapat digunakan untuk menyampaikan materi pelatihan kepada sejumlah besar karyawan.
Baca Juga: Pengertian Diklat: Manfaat, Metode, dan Tips Keberhasilannya
5. Studi Kasus
Studi kasus menganalisis secara komprehensif suatu situasi atau masalah tertentu yang terjadi di dalam dunia kerja atau industri.
Hal ini memungkinkan karyawan untuk belajar tentang masalah kompleks dan membuat rencana berdasarkan data yang relevan.
Melalui pelatihan ini, sebagai karyawan Anda dapat menganalisis suatu masalah, menemukan penyebab serta solusinya.
Manfaat Studi Kasus:
- Meningkatkan keterampilan analitis dan pemecahan masalah.
- Meningkatkan pengambilan keputusan.
- Mendorong kreativitas.
- Memberikan kesempatan untuk kerja tim dan kolaborasi.
6. Roleplay
Roleplay atau permainan peran adalah metode off the job training yang melibatkan simulasi situasi nyata untuk meningkatkan keterampilan dan kinerja karyawan.
Dalam metode ini, Anda akan diberi suatu peran tertentu dan memainkan skenario di mana Anda harus bekerja sama untuk mencapai tujuan.
Manfaat Roleplay:
- Memberikan lingkungan yang aman untuk berlatih keterampilan baru.
- Mendorong partisipasi aktif dan keterlibatan.
- Meningkatkan keterampilan interpersonal.
- Mendorong kerja tim dan kolaborasi.
Baca Juga: Pelatihan Kepemimpinan: Arti, Manfaat, dan Strateginya
Apa Perbedaan Off the Job Training dan On the Job Training?
Meskipun keduanya sama-sama merupakan jenis pelatihan karyawan, off the job training dan on the job training memiliki sejumlah perbedaan yang mencolok dala beberapa aspek, seperti:
1. Lokasi
Off the job training dilaksanakan di lokasi yang berbeda dari tempat kerja, seperti pusat pelatihan, hotel, gedung pertemuan, atau tempat lain yang telah ditentukan.
Sementara on the job training diadakan di tempat kerja atau lingkungan kerja sehari-hari. Artinya, Anda menjalani pelatihan sambil tetap berada di tempat kerja mereka.
2. Gangguan
Off the job training dilakukan dalam lingkungan yang bebas gangguan. Dengan demikian, karyawan dapat fokus sepenuhnya pada materi pelatihan tanpa gangguan dari tugas sehari-hari.
Di sisi lain, on the job training seringkali terganggu oleh berbagai aktivitas sehari-hari di tempat kerja, seperti meeting atau tanggung jawab pekerjaan lainnya yang membutuhkan perhatian mereka.
Baca Juga: Job Shadowing: Arti, Manfaat, Hingga Tips Pelaksanaannya
3. Biaya
Off the job training umumnya lebih mahal dibandingkan pelatihan di dalam tempat kerja. Hal ini disebabkan karena terdapat biaya tambahan seperti biaya penyewaan ruangan, transportasi, honor bagi instruktur atau pembicara, dan sebagainya.
Sementara on the job training cenderung lebih hemat biaya karena tidak memerlukan fasilitas tambahan dan karyawan tetap bisa bekerja meskipun sedang mengikuti pelatihan.
4. Instruktur
Instruktur off the job training seringkali berasal dari luar perusahaan. Biasanya, mereka adalah seorang ahli yang memiliki spesialisasi dan pengalaman pada bidang tertentu.
Di sisi lain, on the job training kerap dipimpin oleh karyawan senior atau berpengalaman yang akan menjadi mentor atau pelatih internal.
Mereka yang ditunjuk biasanya memiliki pengetahuan mendalam tentang operasi perusahaan dan dapat memberikan wawasan yang relevan.
Baca Juga: 10 Manfaat PKL bagi Perusahaan dan Tips Mengoptimalkannya
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa off the job training merupakan metode pelatihan di luar tempat kerja yang memberikan beragam manfaat bagi karyawan dan perusahaan.
Pelatihan ini memungkinkan karyawan untuk mengembangkan keterampilan baru, meningkatkan motivasi dalam bekerja, dan merasa lebih dihargai.
Meskipun memiliki sejumlah kekurangan seperti biaya tinggi dan masalah logistik, namun pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas kerja, branding perusahaan, dan budaya pembelajaran yang berkelanjutan.
Dengan demikian, off the job training dapat menjadi salah satu strategi untuk pengembangan karyawan dan kesuksesan perusahaan secara keseluruhan.
Nah, supaya karyawan lebih fokus dalam melaksanakan pelatihan tersebut, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software payroll dan HR dari Gajihub.
Melalui fitur absensi yang dimiliki software ini, karyawan tetap dapat melaporkan kehadirannya melalui smartphone masing-masing, sekalipun pelatihan dilakukan di luar tempat kerja.
Tim HR dan manajemen perusahaan juga dapat memastikan kehadiran karyawan dalam pelatihan tersebut, yakni melalui teknologi GPS dan presensi dengan selfie yang dimiliki Gajihub.
Selain itu, software ini juga dapat memudahkan perusahaan dalam melakukan pengelolaan cuti karyawan hingga penghitungan payroll.
Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis selama 14 hari.
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024