Ketauhi Dampak dan Cara Menghindari Interviewer Bias

interviewer bias banner

Dalam proses rekrutmen, interviewer bias menjadi salah satu hal yang wajib dihindari pewawancara. Hal ini disebabkan karena bias dapat membuat perusahaan mengambil keputusan yang kurang optimal, seperti kesalahan dalam memilih kandidat.

Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas tentang apa itu interviewer bias, dampak bagi perusahaan, jenis-jenis, serta bagaimana menghindari bias yang terjadi pada proses rekrutmen.

Apa yang Dimaksud dengan Interviewer Bias?

Interviewer bias atau bias pewawancara adalah ketika seseorang yang melakukan wawancara memiliki bias tidak adil yang dapat mempengaruhi proses perekrutan.

Pewawancara yang terpengaruh oleh bias tersebut, sering kali membuat keputusan tentang perkrutan yang kurang optimal. Misalnya, mereka mungkin akan lebih memilih untuk mempekerjakan kandidat yang mereka ajak bicara dengan baik, atau memilih yang satu almamater dibandingkan memilih kandidat yang memang berkualitas.

Bias tersebut bisa menyebababkan perusahaan kehilangan bakat terbaik, angka turnover karyawan yang tinggi, serta berdampak negatif pada upaya perusahaan untuk mewujudkan keberagaman dalam tenaga kerja mereka.

Perlu Anda ketahui, bahwa menurut suatu studi hanya 8% keputusan wawancara yang benar-benar dapat memprediksi kinerja pekerjaan dengan tepat. Kemudian, dalam survei yang melibatkan 9.000 profesional di bidang bakat, 42% mengatakan bahwa bias menjadi alasan utama kegagalan wawancara dalam memilih kandidat terbaik. 

Baca Juga: Revenue per Karyawan: Arti, Manfaat, dan Cara Menghitungnya

interviewer bias

Dampak Interviewer Bias bagi Perusahaan

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa keberagaman dan inklusi memiliki peran penting dalam meningkatkan produktivitas, kinerja keuangan, dan reputusai perusahaan. Namun, saat interviewer bias muncul, keberagaman tersebut sering kali terbaikan karena adanya preferensi tertentu.

Berikut adalah beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi:

1. Ketidakadilan dalam Penerimaan Tenaga Kerja

Interviewer bias dapat mengakibatkan ketidakadilan dalam memilih kandidat terbaik untuk posisi yang tersedia. Bias ini dapat menyebabkan diskriminasi berdasarkan ras, gender, usia, latar belakang sosial, atau faktor-faktor non-penentu lainnya. Hal ini bertentangan dengan prinsip-prinsip kesetaraan dan keadilan dalam kesempatan kerja.

2. Kehilangan Bakat Terbaik

Jika pewawancara terjebak dalam bias tertentu, mereka mungkin melewatkan kandidat yang sebenarnya memiliki kemampuan dan potensi yang luar biasa.

Hal ini dapat mengurangi kemampuan perusahaan untuk mendapatkan dan mempertahankan bakat terbaik yang dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan dan kesuksesan perusahaan.

3. Penurunan Diversitas dan Inklusi

Interviewer bias dapat menghambat keberagaman dan inklusi dalam lingkungan kerja. Jika pewawancara lebih condong pada preferensi yang lebih dangkal atau kesamaan dengan diri mereka sendiri, perusahaan dapat kehilangan kesempatan untuk mengembangkan tim yang beragam dalam hal latar belakang, pengalaman, dan perspektif.

Padahal, diversitas dan inklusi telah terbukti meningkatkan kreativitas, produktivitas, dan kinerja finansial perusahaan.

4. Kerugian Reputasi Perusahaan

Jika kandidat yang mengalami bias dalam proses wawancara merasa tidak adil diperlakukan, mereka dapat mengungkapkan pengalaman negatif mereka secara publik.

Hal ini dapat merusak reputasi perusahaan dan mengurangi minat kandidat berbakat lainnya untuk melamar pekerjaan di perusahaan tersebut.

5. Biaya dan Waktu yang Terbuang

Keputusan rekrutmen yang didasarkan pada bias, kemungkinan besar membuat perusahaan memililih kandidat yang tidak sesuai dengan kebutuhan sebenarnya.

Akibatnya, perusahaan mungkin harus mengeluarkan biaya dan waktu tambahan untuk mengatasi kesalahan tersebut, seperti mengganti karyawan yang tidak cocok dengan posisi atau melakukan proses rekrutmen ulang.

6. Kekurangan Kinerja dan Produktivitas

Saat perusahaan membuat pilihan rekrutmen yang salah karena interviewer bias, maka akan terjadi penurunan kinerja dan produktivitas tim. Kandidat yang tidak sesuai dengan persyaratan pekerjaan akan menghadapi kesulitan dalam menjalankan tugas dan akhirnya memberikan kontribusi yang kurang efektif.

gajihub 1

Baca Juga: 10 Macam Training Metrics Penting yang Wajib HR Tahu

Jenis-Jenis Interviewer Bias

Bias pewawancara bisa muncul dalam berbagai cara dan dapat mempengaruhi proses seleksi. Menurut Society for Human Resource Management, terdapat sepuluh jenis bias pewawancara yang perlu Anda ketahui, yaitu:

1. Stereotipe

Bias jenis stereotipe terjadi ketika Anda menilai seseorang berdasarkan kelompoknya, bukan karakteristik individunya. Contohnya, Anda menolak seorang pria untuk pekerjaan resepsionis karena beranggapan bahwa wanita lebih ramah. Hal tersebut tentu mengabaikan kualifikasi kandidat yang sebenarnya.

2. Pertanyaan yang Tidak Konsisten

Alih-alih mengajukan pertanyaan yang sama kepada setiap kandidat, Anda mengubah pertanyaan agar tidak mendapatkan gambaran secara keseluruhan. Hal ini dapat menghasilkan penilaian yang tidak akurat.

3. Kesan Pertama

Sebagai pewawancara, Anda mungkin akan lebih menyukai kandidat yang tampil percaya diri dan memberikan jabat tangan yang kuat. Namun, hal tersebut tidak selalu mencerminkan kualifikasi mereka untuk posisi yang sedang dibuka.

4. Halo Effect

Apabila seorang kandidat memiliki prestasi yang mencolok di satu bidang, Anda mungkin cenderung menganggap mereka unggul secara keseluruhan. Padahal, kandidat tersebut juga memililiki kelemahan di bidang lain.

5. Horn Effct

Horn effect bertolak belakang dengan halo effect, yaitu Anda menganggap kandidat tidak kompeten secara keseluruhan hanya karena satu kelemahan yang dimilikinya. Hal ini bisa mengabaikan kelebihan dan potensi yang sebenarnya dimiliki oleh kandidat.

Baca Juga: 9 Pertanyaan Jebakan Saat Interview dan Cara Menjawabnya

6. Cultural Noise

Interviewe bias jenis ini terjadi ketika seorang kandidat berusaha membuat Anda terkesan tanpa membagikan preferesi mereka yang sebenarnya. Namun, Anda mungkin tidak memahaminya dengan baik, sehingga membuat Anda tidak memahami tentang kecocokan kandidat dengan persyaratan pekerjaan.

7. Bias Nonverbal

Bias nonverbal terjadi saat Anda menilai kandidat berdasarkan bahasa tubuh mereka dibandingkan keterampilan yang dimiliki. Hal ini dapat menyebabkan Anda mengabaikan kandidat yang berbeda budaya atau memiliki kebutuhan khusus.

8. Efek Kontras

Efek kontras adalah ketika Anda membandingkan kandidat dengan kandidat lain bukan dengan standar yang objektif. Hal ini tentu bisa menyebabkan peniliaian yang tidak adil.

9. Kesamaan dengan Diri Sendiri

Interviewer bias bisa terjadi saat Anda merasa dekat dengan seorang kandidat karena memiliki kesamaan seperti hobi atau latar belakang yang sama. Padahal, hal ini tidak selalu berkaitan dengan kualifikasi mereka untuk posisi tersebut.

10. Tendensi Pusat

Jika Anda terlalu menuntut dan mencari kandidat yang sempurna, Anda mungkin akan mengabaikan calon yang sebenarnya berkualitas dan cocok untuk perusahaan.

Itulah beberapa jenis interviewer bias yang bisa terjadi dalam proses rekrutmen. Penting untuk menyadari bias-bias ini dan berusaha untuk menghindarinya agar proses seleksi menjadi lebih adil dan objektif.

Baca Juga: 7 Panduan Interview Kerja yang Harus HR tahu Dan Templatenya

interviewer bias

12 Cara Menghindari Interviewer Bias dalam Proses Rekrutmen

Untuk meminimalkan terjadinya bias wawancara, berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan:

1. Fokus pada Pekerjaan, Bukan Orangnya

Cara pertama, fokuslah pada deskripsi pekerjaan dan gambaran ideal tentang pekerjaan yang perlu dilakukan. Prioritaskan prestasi dan pengalaman kandidat dalam situasi atau pekerjaan yang serupa, bukan hanya gelar atau sertifikat yang dimiliki kandidat.

2. Rekrut dari Berbagai Sumber

Saat ini sudah banyak perusahaan yang menerapkan bekerja dari jarak jauh. Oleh karena itu, tidak masuk akal jika Anda hanya merekrut dari satu lingkungan atau kota tertentu.

Sebarkan informasi posisi yang tengah di buka di kota-kota lain atau bahkan negara lain untuk mendapatkan kandidat yang beragam. Hal ini akan mendatangkan pelamar dari latar berbagai latar belakang.

3. Lakukan Wawancara Telepon Terlebih Dahulu

Sebelum melakukan wawancara fisik, lakukan wawancara telepon untuk mendapatkan kesan awal yang akurat tentang kandidat tanpa dipengaruhi oleh penampilan fisik, gaya berpakaian, atau bahasa tubuh. Buatlah daftar pertanyaan terstruktur yang harus dihawab oleh setiap kandidat untuk mempercepat proses seleksi secara objektif.

4. Lakukan Tes untuk Evaluasi Objektif

Saat ini banyak perusahaan yang menggunakan alat evaluasi dalam proses rekrutmen. Hal ini memungkinkan Anda untuk mengambil keputusan berdasarkan kelayakan kandidat secara objektif, serta dapat menarik lebih banyak bakat yang mungkin terlewatkan sebelumnya.

5. Gunakan Pertanyaan Standar dalam Wawancara

Pertanyaan standar dapat menjadi panudan untuk manajer rekrutmen tentang cara mewawancarai kandidat untuk perna tertentu. Pastikan semua kandidat menjawab pertanyaan yang sama mengenai keterampilan dan pengalaman yang sesuai dengan posisi tertentu.

6. Buat Catatan Selama Wawancara

Dibandingkan membuat catatan setelah wawancara selesai, buatlah catatan saat wawancara berlangsung. Catatan ini harus didasarkan pada kinerja kandidat dalam menajwab pertanyaan standar. Dengan melakukan pencatatan, Anda pun dapat membentuk kesan berdasarkaan ketermapilan kandidat dan bisa menjadi bahan evaluasi kinerja di masa depan.

Baca Juga: Pengertian Open Interview dan Tips Sukses Melakukannya

7. Libatkan Beberapa Pewawancara

Wawancara panel atau wawancara dengan beberapa pewawancara membantu mengurangi bias individu yang dimiliki oleh pewawancara tunggal. Anda dapat melibatkan orang-orang dengan perspektif yang beragam dalam proses rekrutmen tersebut.

8. Pelatihan Wawancara

Para pewawancara perlu mendapatkan pelatihan mengenai kesetaraan dan keragaman, termasuk bagaimana cara menghindari bias tidak sadar yang mereka miliki. Pelatihan ini akan membantu mereka memahami bagaimana menghindari pertanyaan yang tidak relevan, serta menjaga pikiran yang tidak memihak dan terbuka dalam menilai kandidat.

9. Kurangi Percakapan Tidak Relevan

Hindari percakapan ynag tidak relevan dalam wawancara, misalnya seperti pengalaman pribadi yang sensitif. Fokuslah pada pertanyaan yang relevan dengan pekerjaan dan keterampilan yang dibutuhkan.

10. Gunakan Rubrik untuk Menilai Kandidat

Tentukan daftar keterampilan yang ingin dievaluasi pada kandidat dan berikan penilaian untuk setiap keterampilan tersebut. Pastikan Anda telah memilliki kriteria yang jelas tentang tingkat keunggulan, seperti baik atau cukup. Dengan sistem penilaian ini, Anda pun dapat terhindari dari interviewe bias.

11. Hindari Mengandalkan Perasaan

Hindari untuk memilih kandidat berdasarkan perasaan atau intuisi yang bersifat subjektif. Gunakan proses penilaian yang lebih terukur agar dapat mengidentifikasi kandidat yang paling cocok untuk pekerjaan tersebut.

12. Justifikasi Keputusan Anda

Pahami bias Anda sendiri dan upayakan untuk menghindari penilaian berdasarkan bias tersebut. Diskusikan dengan pewawancara lainnya mengapa seorang kandidat cocok atau tidak cocok untuk pekerjaan tersebut dengan menggunakan pandangan objektif.

Selain itu, berkomunikasilah dengan kandidat yang tidak terpilih dengan sopan dan beri tahu mereka bahwa Anda menghargai waktu yang mereka habiskan untuk wawancara. Hal tersebut akan memberikan kesan bahwa mereka telah diberi kesempatan yang adil.

Baca Juga: Tips Sukses Interview Lewat Telepon

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat Anda ketahui bahwa interviewer bias dapat mempengaruhi proses perekrutan. Hal ini dapat menyebabkan ketidakadilan dalam penerimaan karyawan, kehilangan bakat terbaik, kerugian perusahaan, dan mengurangi tingkat produktivitas.

Untuk lebih berfokus pada strategi meminimalisir terjadinya interviewer bias, Anda dapat mengandalkan Gajihub, sebuah software payroll dan HR terkait kebutuhan pengelolaan data karyawan.

2 thoughts on “Ketauhi Dampak dan Cara Menghindari Interviewer Bias

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *