Pentingnya HR Metrics dan Analytics Bagi Perusahaan

HR Metrics dan Analytics banner

HR Metrics dan Analytics penting bagi perusahaan untuk mengoptimalkan pengelolaan SDM. Melalui keduanya, perusahaan dapat memahami tentang kinerja, kebijakan, dan dampaknya terhadap bisnis.

Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas tentang masing-masing pengertian dari HR Metrics dan Analytics, perbedaan serta hubungannya, hingga bagaimana mengolah metrik menjadi analitik.

Pengertian HR Metrics dan Analytics

Berikut adalah masing-masing pengertian dari HR Metrics dan HR Analytics:

HR Metrics

HR Metrics adalah pengukuran yang digunakan untuk menilai sejauh mana kebijakan SDM dapat berjalan dengan efektif dan efisien dalam suatu perusahaan.

Metrik ini dapat membantu Anda membandingkan data yang berbeda. Misalnya, jika tingkat tunrover karyawan pada tahun lalu adalah 5% dan saat ini mencapai 7,5%, maka terjadi peningkatan sebesar 50%.

Dengan demikian, metrik itu seperti angka-angka yang membantu Anda untuk memahami perbedaan di antara data-data tersebut. Hanya saja, metrik tidak dapat memberikan informasi mengenai penyebabnya, metrik hanya mengukut perbedaan antara angka-angka yang ada.

Contoh metrik SDM antara lain tingkat pergantian karyawan, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk merekrut karyawan baru, biaya pelatihan dan pengembangan, absensi karyawan, perbedaan antara keterampilan yang dibutuhkan dengan keterampilan yang dimiliki karyawan, dan tingkat keterlibatan karyawan.

Dengan melihat dan menganalisis metrik SDM, perusahaan bisa tahu area mana yang perlu diperbaiki, membuat keputusan berdasarkan data, dan memastikan bahwa semua hal yang berkaitan dengan SDM sesuai dengan tujuan bisnis secara keseluruhan.

Baca Juga: Ketauhi Dampak dan Cara Menghindari Interviewer Bias

HR Analytics

Sementara itu HR Analytics atau analitik SDM merupakan cara untuk menganalisis mengapa sesuatu terjadi dan bagaimana dampaknya terhadap bisnis. Analitik ini melihat faktor-faktor manusia yang kemudian dihubungkan dengan hasil bisnis.

Misalnya, jika terdapat peningkatan turnover karyawan, analitik SDM akan membantu Anda memahami mengapa hal tersebut bisa terjadi. Apakah terdapat masalah dengan kebijakan rekrutmen atau mungkin ada masalah yang terjadi di lingkungan kerja.

HR Analytics umumnya melibatkan pengumpulan, pengorganisasian, dan analisis data karyawan yang banyak untuk menemukan pola, tren, dan hubungan yang bisa digunakan untuk membuat strategi, kebijakan, dan taktik SDM.

Data yang dikumpulkan bisa berisi informasi tentang kinerja karyawan, karakteristik tenaga kerja, tingkat pergantian karyawan, tingkat keterlibatan, absensi, dan cuti panjang, serta informasi lainnya.

Melalui hal tersebut, perusahaan dapat membuat keputusan berdasarkan data yang membantu mengoptimalkan tenaga kerja, meningkatkan hasil bisnis, dan meningkatkan pengalaman karyawan.

Dengan demikian, HR Metrics dan Analytics berkaitan dengan bagaimana mengukur dan membandingkan angka-angka, serta membantu Anda memahami mengapa suatu masalah dapat terjadi dan bagaimana pengaruhnya terhadap bisnis.

Baca Juga: Behavioral Observation Scale: Arti, Kelebihan, Hingga Contohnya

HR Metrics dan Analytics 1

Perbedaan HR Metrics dan Analytics

HR metrics dan Analytics sama-sama penting dalam manajemen SDM yang efektif, tapi berbeda dalam cakupan, fokus, dan aplikasinya. Anda perlu menggunakan keduanya secara bersamaan untuk mengelola tenaga kerja dengan baik.

HR Metrics adalah pengukuran spesifik yang digunakan untuk melacak dan mengevaluasi berbagai aspek dalam fungsi SDM. Misalnya, Anda bisa menggunakan metrik untuk melihat waktu yang dibutuhkan dalam merekrut karyawan baru, biaya pelatihan, atau tingkat pergantian karyawan.

Dengan menggunakan HR Metrics, Anda bisa melihat seberapa efektif dan efisien strategi SDM, serta menemukan area yang perlu diperbaiki agar organisasi sukses.

Sementara itu, HR analytics adalah praktik yang lebih luas dan kompleks. Ini melibatkan pengumpulan, analisis, dan interpretasi data SDM yang banyak. HR analytics tidak hanya fokus pada metrik tertentu, tapi lebih pada mengidentifikasi pola, tren, dan hubungan antara data dari berbagai fungsi di dalam organisasi.

Tujuan dari HR analytics adalah memberikan wawasan dan pengetahuan yang relevan untuk pengambilan keputusan strategis dalam fungsi SDM. Dengan menggunakan HR analytics, Anda bisa mengidentifikasi tren tenaga kerja, memprediksi kebutuhan tenaga kerja di masa depan, dan mengembangkan strategi SDM berdasarkan data yang akurat.

Jadi, HR Metrics adalah pengukuran spesifik yang fokus pada kinerja proses SDM, sementara HR Analytics adalah praktik yang lebih luas yang menggunakan data untuk memberikan wawasan dan informasi yang penting bagi pengambilan keputusan strategis dalam SDM.

Keduanya penting untuk manajemen SDM yang efektif, tapi HR analytics memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang tenaga kerja organisasi.

Baca Juga: 10 Macam Training Metrics Penting yang Wajib HR Tahu

Contoh Keterkaitan HR Metrics dan Analytics

Sebagai contoh kasus, ada seseorang yang berpendapat bahwa pada bulan Juni ini banyak orang yang sakit. Namun, pendapat itu hanya berdasarkan perasaan, bukan fakta yang pasti. Ada kemungkinan orang itu mengatakan pendapat yang salah.

Di sini, data membantu Anda untuk mengubah pendapat menjadi sebuah fakta yang dapat dijadikan dasar. Saat melihat data, Anda menemukan bahwa tingkat absensi bulan ini mencapai 12%.

Namun, hanya dengan data tersebut Anda tidak bisa mengatakan apakah angka 14% tersebut tergolong tinggi atau rendah.

Untuk memahaminya, Anda perlu membandingkan dengan standar tertentu. Misalnya, apabila Anda mengetahui rata-rata absensi di perusahaan adalah 10%, dan rata-rata nasional adalah 6%, sehingga dapat disimpulkan bahwa bulan ini termasuk bulan yang buruk dan terdapat masalah terkait absensi.

Metrik lain yang dapat berguna adalah biaya produktivitas yang hilang akibat absensi. Untuk menghitungnya, Anda prelu mengetahui beberapa angka, seperti jumlah karyawan dan rata-rata biaya tenaga kerja.

Dengan menggunakan rumus yang sesuai, Anda dapat menghitung biaya tersebut.

Sementara HR Analytics membantu Anda untuk mengidentifikasi penyebab masalah dan dampaknya terhadap bisnis.

Sebagai contoh, jika jumlah orang yang melaporkan gejala flu meningkat secara siginifikan, atau jumlah laporan gejala flu di perusahaan sebanding dengan di negara secara kesleuruhan, maka informasi ini dapat membantu Anda menemukan penyebab dari masalah itu.

Melalui data dan informasi di atas, Anda akan memperoleh insight yang bermanfaat. Dalam hal ini, Anda mulai berpikir apa yang harus dilakukan dengan angka-angka yang ada.

Masalah pertama adalah biaya absensi melebihi rata-rata pasar. Biaya yang tinggi itu dapat mengancam posisi kompetitif perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengurangi absensi karyawan dengan cara yang fleksibel jika terjadi wabah flu seperti informasi di atas.

Hal ini dilakukan untuk mengatasi masalah atau gejala yang timbul, misalnya dengan memberikan vaksin flu kepada karyawan atau membuat kerja karyawan menjadi lebih fleksibel.

Contoh tersebut menjelaskan hubungan antara HR Metrics dan Analytics. Data dan metrik membantu Anda memperoleh fakta yang jelas, sementara analitik membantu Anda memahami penyebab masalah dan cara menghadapinya.

Baca Juga: 13 Metrik Kinerja Karyawan yang Harus Anda Pantau

HR Metrics dan Analytics

Manfaat HR Metrics dan Analytics

Menerapkan HR Metrics dan Analytics dapat memberikan banyak manfaat bagi sebuah organisasi, yaitu:

1. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik

Dengan menggunakan data real-time, sebagai HR Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik dan berdampak pada hasil organisasi. Menurut penelitian Deloitte, 71% perusahaan menganggap analitik SDM sebagai hal yang penting.

2. Meningkatkan Efisiensi

Menggunakan pengukuran dan analitik SDM membantu Anda untuk mengidentifikasi area-area yang perlu diperbaiki dan membuat perubahan yang meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Dengan demikian, perusahaan dapat menghemat biaya dan meningkatkan produktivitas.

3. Meningkatkan Keterlibatan Karyawan

Selanjutnya, HR Metrics dan Analytics juga membantu Anda untuk mengetahui area-area yang perlu diperhatikan dan dilakukan perubahan terkait peningkatan keterllibatan karyawan.

Dengan menganalisis kepuasan karyawan dan tingkat pergantian karyawan, Anda dapat membuat perubahan yang meningkatkan keterlibatan karyawan. Hal ini nantinya akan meningkatkan produktivitas, mengurangi tingkat pergantian karyawan, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif.

Baca Juga: People Analytics: Arti, Tipe, Komponen, Manfaat, Hingga Trennya

Cara Mengolah Metrik Menjadi Analitik

Setelah memahami perbedaan mendasar antara metriks dan analitik, berikut adalah cara untuk mengubah atau mengolah metrik menjadi analitik.

1. Mulai dengan Data

Untuk memulai dengan metrik, Anda perlu memastikan data Anda sudah benar. Penting untuk memiliki desain sistem HR yang cerdas dan kualitas data yang baik sebelum Anda fokus pada metrik untuk laporan SDM.

Sebagai salah satu upaya untuk memastikan data karyawan dapat diolah dengan baik, Anda dapat mengandalkan Gajihub.

Gajihub merupakan software payroll dan HR dengan berbagai fitur yang akan mempermudah pekerjaan Anda sebagai HR. Dengan software ini Anda bisa dengan mudah melakukan proses pengelolaan karyawan, mulai dari penghitungan payrollmengelola absensi dan HRIS, penghitungan pajak PPh 21 dan BPJSreimbursementemployee self service (ESS), dan masih banyak lagi.

Jika Anda tertarik coba gratis selama 14 hari atau selamanya dengan klik gambar di bawah ini:

gajihub 1

2. Pastikan Metrik Sudah Benar

Langkah ini mungkin terdengar mudah, tetapi sebenarnya cukup sulit. Mengukur data dasar memang mudah, tetapi mengikuti metrik yang kompleks seperti persentase pergantian karyawan yang tidak diinginkan bisa menjadi tantangan karena memerlukan penggabungan data dari beberapa sistem, misalnya sistem HRIS utama dan sistem penilaian kinerja.

3. Pilih KPI yang Relevan

Selanjutnya adalah memilih KPI yang paling relevan untuk bisnis Anda. KPI ini harus terkait dengan tujuan bisnis Anda. Untuk setiap KPI, tetapkan target skor yang ingin dicapai.

4. Identifikasi Area yang Analitiknya Memberikan Nilaai Tambah

Anda dapat menggunakan data dan metrik untuk mendapatkan nilai tambah melalui analitik. Mulailah dengan mengidentifikasi kasus bisnis yang jika berhasil diselesaikan, akan memberikan manfaat nyata bagi bisnis Anda. Pastikan hasil analitik dapat diimplementasikan dalam tindakan nyata.

5. Implementasikan Hasilnya

Setelah Anda menyelesaikan proyek analitik pertama Anda, terapkan hasilnya dalam organisasi. Pada titik ini, Anda telah memanfaatkan data SDM untuk menciptakan nilai bagi organisasi dan berkontribusi pada tujuan strategis bisnis Anda.

Baca Juga: Talent Acquisition Analytics: Pengertian, Manfaat Perusahaan, Hingga Langkah Implementasinya

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa HR Metrics adalah pengukuran yang digunakan untuk mengevaluasi kebijakan SDM dalam perusahaan, sementara HR Analytics adalah analisis data untuk memahami penyebab dan dampak kebijakan SDM terhadap bisnis.

HR Metrics dan Analytics penting untuk manajemen SDM yang efektif. HR Metrics membantu mengukur kinerja proses SDM, sementara HR Analytics memberikan pemahaman mendalam tentang penyebab masalah dan solusi yang diperlukan.

Untuk mempermudah Anda dalam pengelolaan data karyawan, cuti, serta penyediaan slip gaji kepada semua karyawan, Anda dapat mengandalkan Gajihub.

Yuk, coba gratis selama 14 hari melalui tautan ini dan rasakan kemudahannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *