Hiring Freeze: Penyebab, Dampak, dan Tips untuk Rekruter

hiring freeze banner

Hiring freeze atau penghentian perekrutan merupakan situasi ketika perusahaan berhenti melakukan semua kegiatan terkait perekrutan, baik karena faktor ekonomi dari luar atau karena penyebab internal seperti restrukturisasi organisasi atau penyesuaian strategi bisnis.

Saat sebuah perusahaan memutuskan berhenti melakukan perekrutan, artinya tidak akan ada penerimaan karyawan baru untuk sementara waktu.

Selain menghentikan proses perekrutan eksternal, pembekuan ini juga bisa mencakup pembatasan promosi internal atau transfer karyawan ke posisi baru.

Dengan menghentikan kegiatan rekrutmen, perusahaan dapat menekan biaya pengeluaran, sehingga memungkinkan kegiatan operasional tetap beralan.

Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa itu hiring freeze, faktor, dampak, hingga tips menghadapi situasi tersebut.

Apa yang Dimaksud dengan Hiring Freeze?

hiring freeze 1

Hiring freeze adalah situasi yang terjadi ketika sebuah perusahaan berhenti sementara untuk merekrut karyawan baru. Pembekuan ini terkadang hanya berlangsung untuk sementara waktu, namun juga bisa berlangsung lama dan baru dihentikan ketika masalah perusahaan telah teratasi.

Perusahaan melakukan hiring freeze ini biasanya saat mereka kesulitan uang, atau ketika ekonomi sedang lambat. Dengan cara ini, mereka bisa menghemat uang tanpa harus memecat banyak orang.

Biasanya, hiring freeze hanya mempengaruhi pekerjaan yang mungkin tidak terlalu penting. Artinya, perusahaan masih bisa merekrut untuk pekerjaan yang sangat penting, atau menggunakan pekerja part time untuk efisiensi biaya.

Baca Juga: 20 Contoh Soal Tes Silogisme beserta Jawaban, Arti, dan Jenisnya

Mengapa Perusahaan Melakukan Hiring Freeze?

hiring freeze 2

Saat perusahaan mengalami masalah ekonomi karena kondisi pasar yang tidak menguntungkan atau pendapatan yang menurun, perusahaan tetap harus berupaya untuk menjaga keuangan agar kegiatan operasional tetap berjalan.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan tidak merekrut karyawan baru. Berikut adalah beberapa kondisi umum yang menyebabkan hal tersebut:

1. Kondisi Pasar Berubah

Kondisi pasar yang berubah bisa membuat pendapat menurun dan keuntungan berkurang. Misalnya, dengan penerapan teknologi yang lebih canggih dalam industri manufaktur, beberapa pekerjaan manual mungkin tidak lagi dibutuhkan.

Sebagai hasilnya, perusahaan mungkin memilih untuk tidak merekrut atau bahkan melakukan PHK untuk mengimbangi perubahan tersebut.

2. Krisis Global

Seperti yang terjadi saat pandemi COVID-19, bisnis di seluruh dunia merasakan dampak negatifnya. Akibatnya, mereka mungkin tidak akan melakukan rekrutmen sampai kondisi pasar membaik.

Selain itu, perusahaan juga lebih berhati-hati dengan uang mereka untuk memastikan mereka bisa membayar karyawan yang sudah ada.

3. Masalah Ekonomi

Saat perusahaan menyadari bahwa merekrut karyawan baru akan memperparah situasi keuangan mereka dan menyebabkan kekurangan uang dalam jangka waktu tertentu, langkah pertama yang harus diambil adalah menghentikan perekrutan baru.

Dengan melakukan hiring freeze, perusahaan dapat menghemat uang karena tidak perlu membayar gaji dan manfaat tambahan untuk karyawan baru.

Hal ini adalah langkah proaktif yang diambil perusahaan untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih baik dan menghindari risikok kekurangan dana yang lebih besar di masa depan.

4. Masalah dengan Uang Tunai

Saat manajemen perusahaan menyadari bahwa uang tunai mereka menipis, mereka mungkin memilih untuk tidak merekrut karyawan baru.

Hal ini disebabkan karena merekrut dan mempekerjakan karyawan memerlukan biaya awal yang cukup tinggi, termasuk pembayaran gaji, benefit, dan biaya adminstrasi lainnya.

Jika perusahaan sedang menghadapi kekurangan uang tunai, menambah beban keuangan dengan merekrut karyawan baru bisa menjadi hal yang kurang masuk akal.

5. Ancaman Pemecatan

Memutuskan untuk melakukan hiring freeze dapat membantu perusahaan menghindari tindakan seperti karyawan akibat masalah keuangan.

Pendekatan ini merupakan strategi penting untuk menjaga stabilitas perusahaan Anda dan memberikan rasa aman kepada karyawan saat menghadapi masa sulit.

Baca Juga: Apa itu Open Hiring? Simak Kelebihan dan Kekurangannya Berikut Ini

Apa Saja Dampak dari Hiring Freeze?

hiring freeze 4

Sebagai salah satu upaya agar kegiatan operasional bisnis tetap berjalan, hiring freeze tentunya dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan. Meskipun demikian, tetap ada sejumlah dampak negatif yang wajib dipertimbangkan oleh perusahaan.

Dampak Positif

Berikut ini adalah sejumlah dampak positif dari adanya kebijakan hiring freeze:

1. Memulihkan Stabilitas Keuangan

Hiring freeze dapat mengidentifikasi dan menghapus kegiatan yang tidak diperlukan. Dengan begitu, perusahaan dapat memangkas biaya-biaya tertentu yang akan membantu dalam menstabilkan keuangan.

2. Meningkatkan Efisiensi

Hiring freeze memungkinkan manajemen untuk mengatur ulang tim kerja dan menggabungkan karyawan untuk meningkatkan efisiensi dalam memproduksi barang dan layanan yang penting bagi pelanggan.

3. Meningkatkan Kerjasama Tim

Dengan hiring freeze, manajemen perlu fokus pada pelatihan dan insentif untuk tim yang sudah ada. Hal ini bisa meningkatkan rasa loyalitas, motivasi, dan produktivitas tim.

Terutama melalui saluran komunikasi yang terbuka, karyawan dapat membantu menyelesaikan masalah yang mungkin timbul.

4. Melakukan Evaluasi Ulang Bisnis

Selain itu, hiring freeze juga memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk meninjau kembali operasional dan strategi pertumbuhan.

Hal ini membantu perusahaan untuk menyesuaikan rencana bisnisnya dengan tren pasar, memperbarui kebijakan dan prosedur operasional, serta melakukan perubahan yang diperlukan untuk tetap bersaing di pasaran.

5. Menyederhanakan Ukuran Perusahaan

Dengan strategi inI, perusahaan dapat mengurangi kegiatan operasi dan ukuran departemen agar lebih mudah dikelola. Ini membantu perusahaan untuk melayani pelanggan dengan lebih efisien dan meningkatkan keuntungan.

6. Memberikan Keamanan bagi Karyawan yang Ada

Meskipun hiring freeze bisa menjadi tanda masalah keuangan, hal ini tidak selalu berdampak buruk bagi karyawan.

Sebaliknya, hiring freeze dapat memberikan kepastian kepada karyawan bahwa tidak akan ada perekrutan baru dan posisi merekea aman.

Baca Juga: Recruitment Goals: Arti, Manfaat, Cara Membuat, dan Contohnya

hiring freeze 5

Dampak Negatif

Sementara itu, berikut sejumlah dampak negatifnya:

1. Kehilangan Karyawan

Dengan meminimalkan jumlah karyawan, beberapa posisi pekerjaan mungkin akan digabungkan agar lebih efisien, yang bisa berarti sebagian karyawan akan kehilangan pekerjaan.

2. Dampak Buruk bagi Reputasi

Beberapa perusahaan, mungkin ragu untuk berbisnis dengan perusahaan yang sedang mengalami hiring freeze karena hal tersebut sering kali dikaitkan dengan masalah keuangan.

Bahkan jika hiring freeze tidak disebabkan oleh masalah keuangan, hal tersebut mungkin akan tetap mempengaruhi citra perusahaan secara keseluruhan.

3. Pengaruh pada Keuntungan

Meskipun tujuannya adalah mengurangi biaya, hiring freeze mungkin tidak selalu berdampak positif pada keuntungan perusahaan.

Misalnya, dalam hal produktivitas mungkin tidak akan meningkat secara signifikan dan di lingkungan bisnis yang semakin buruk, seringkali terjadi penurunan keuntungan.

4. Kurangnya Peluang Pengembangan

Hiring freeze dapat menunjukkan kepada karyawan bahwa tidak ada kesempatan untuk promosi, sebab jika karyawan  tersebut naik jabatan, perusahaan mungkin tidak dapat menggantikan posisinya dengan karyawan baru.

Bagi karyawan yang ambisius dan ingin berkembang dalam karier mereka, hal ini mungkin akan menjadi penghalang dan menyebabkan mereka mencari kesempatan di tempat lain.

5. Beban Tanggung Jawab yang Bertambah

Karyawan di perusahaan mungkin akan diberikan tanggung jawab dan harapan tambahan yang seharusnya ditangani oleh karyawan baru.

Situasi ini dapat menyebabkan stres dan atau membuat karyawan kehilangan motivasi karena harus menanggung beban kerja tambahan dari posisi-posisi yang kosong.

Baca Juga: 35 Contoh Pertanyaan dalam Kuesioner Rekrutmen

Apa Saja yang Bisa Dilakukan Rekruter Saat Hiring Freeze?

hiring freeze 3

Setelah mempertimbangkan mengenai dampak positif dan negatif dari hiring freeze, jika perusahaan Anda memutuskan untuk melakukannya, berikut sejumlah hal yang bisa Anda lakukan sebagai rekruter:

1. Tetap Jaga Hubungan dengan Klien dan Calon Karyawan

Saat tidak perlu mencari bakat baru, penting untuk menjaga hubungan dengan prospek dan pelamar kerja yang sudah ada.

Teruslah berkomunikasi dengan mereka mellaui media sosial atau email untuk menginformasikan tentang perkembangan selanjutnya.

2. Bangun Brand Pemberi Kerja

Investasikan waktu untuk memperkuat branding perusahaan Anda. Misalnya, dengan membagikan cerita tentang budaya kerja Anda, memberikan apresiasi untuk karyawan yang sudah ada, dan mengumumkan pencapaian mereka di media sosial.

Hal ini dapat membantu menarik minat calon karyawan dan membangun kepercayaan.

3. Buat Konten yang Menarik untuk Kandidat dan Klien

Buatlah konten yang berguna dan menarik untuk calon karyawan dan klien Anda. Misalnya, siapkan template email atau buat panduan tentang bagaimana menghadapi wawancara kerja.

Konten-konten tersebut nantinya dapat membantu membangun hubungan yang kuat dengan klien dan calon karyawan.

4. Mengenali Peluang Pembelajaran & Pengembangan

Karena Anda tidak melakukan perekrutan untuk sementara waktu, penting untuk memperhatikan dan menjaga karyawan yang ada agar tidak mengundurkan diri dan meninggalkan perusahaan.

Salah satu hal penting yang bisa Anda lakukan adalah dengan menunjukkan bahwa Anda telah menyusun rencana terkait peluang pembelajaran dan pengembangan tertentu.

Namun, sebelum itu Anda bisa melakukan analisis tenaga kerja untuk mendapatkan gambaran lebih jelas tentang di mana letak kekurangan yang perlu diatasi.

Kemudian, gunakan data tersebut untuk menyusun strategi pengembangan bakat yang kuat.

Baca Juga: Sosial Media Rekrutmen: Pengertian, Manfaat, dan Strateginya

5. Prioritaskan Kesejahteraan Karyawaan Selama Hiring Freeze

Selanjutnya, pastikan Anda juga memperhatikan kesejahteraan setiap anggota tim, terutama selama masa ketidakpastian seperti hiring freeze. 

Sebagai upaya mengurangi stres dan kecemasan karaywan, Anda dapat mengalokasikan waktu selama hiring freeze untuk:

  • Pelatihan kesehatan mental untuk manajer agar mereka bisa mengenali tanda-tanda stres dan kecemasan.
  • Pemeriksaan kesehatan mental dan dukungan yang tersedia bagi semua karyawan.
  • Kumpulan feedback reguler dari karyawan untuk memahami kebutuhan mereka.
  • Menyediakan waktu istirahat yang memadai dan fleksibilitas kerja.
  • Memberikan manfaat kesehatan dan kesejahteraan karyawan.

6. Tingkatkan Teknologi HR Anda

Periksa kembali tools dan platform HR Anda untuk memastikan bahwa alat-alat tersebut sudah memenuhi kebutuhan tim Anda.

Jika dibutuhkan, lakukan upgrade atau perbarui sistem agar dapat lebih efisien dalam mengelola proses perekrutan dan pengembangan karyawan.

Oleh karena itu, pastikan Anda memiliki akses untuk melacak metrik penting, seperti waktu perekrutan, biaya per rekrutmen, dan sumber perekrutan.

Selain yang berkaitan dengan rekrutmen karyawan baru, Anda juga perlu meningkatkan teknologi HR yang digunakan untuk karyawan yang sudah ada.

Hal tersebut berguna untuk mempertahankan mereka dan menjaga kegiatan operasional lebih efisien.

Salah satu teknologi HR yang wajib Anda pertimbangkan adalah software payroll dan HR dari Gajihub, yang dapat membantu Anda dalam pengelolaan administrasi karyawan, mulai dari urusan absensi, payrollhingga reimbursement.

Selain itu, jika tim HR terkena dampak dari hiring freeze sementara perusahaan membutuhkan tenaga tambahan untuk mengurus administrasi karyawan, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan Gajihub untuk mengatasi hal tersebut.

Tertarik mencoba? Klik gambar berikut ini dan dapatkan informasi selengkapnya.

gajihub 1

7. Tingkatkan Proses Perekrutan

Gunakan waktu luang untuk meninjau kembali proses perekrutan Anda. Identifikasi area-area yang perlu diperbaiki dan cari cara untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitasnya.

Misalnya, perhatikan biaya per perekrutan atau waktu perekrutan.

8. Tingkatkan Diri Anda

Selanjutnya, manfaatkan waktu luang untuk mengembangkan keterampilan Anda. Pelajari hal-hal baru dalam industri rekrutmen, ikuti HR training jika memungkinkan, atau membaca buku tentang HRM (Human Resources Management). 

Semakin Anda mengasah keterampilan, Anda pun akan menjadi rekruter yang lebih kompeten.

9. Persiapkan untuk Masa Depan

Meskipun perekrutan sedang dihentikan, tetaplah berpikir jauh ke depan. Misalnya, dengan mengidentifikasi peran-peran yang dibutuhkan saat hiring freeze berakhir dan siapkan strategi untuk mengisi posisi-posisi tersebut secara cepat dan efisien.

Baca Juga: 8 Skill Teknologi HR yang Wajib Anda Kuasa, Manfaat, Serta Strategi Pengembangannya

Kesimpulan

Dalam menghadapi situasi hiring freeze, penting untuk memahami alasan di balik keputusan tersebut dan dampaknya pada perusahaan dan karyawan.

Meskipun penghentian rekrutmen dapat membawa dampak positif seperti memulihkan stabilitas keuangan perusahaan dan meningkatkan efisiensi, namun juga penting untuk memperhatikan dampak negatifnya, seperti kehilangan karyawan, pengaruh pada reputasi perusahaan, dan kurangnya peluang pengembangan.

Sebagai rekruter, Anda dapat mengalokasikan waktu yang kosong tersebut untuk memperbaiki proses perkrutan, meningkatkan keterampilan, dan mempersiapkan strategi rekrutmen untuk masa depan.

Sementara itu, perusahaan dapat menggunakan software payroll dan HR selama fase hiring freeze untuk meningkatkan pengelolaan karyawan.

Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Amelia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *