Pada proses pencarian karyawan baru, sering ditemukan istilah head hunter dan recruiter. Meskipun sama-sama bertanggung jawab untuk menemukan bakat potensial, namun terdapat sejumlah perbedaan antara keduanya.
Perbedaan head hunter dan recruiter umumnya terletak pada jenis pekerjaan yang ditagani, proses perekrutan, serta alat dan sumber daya yang digunakan.
Dengan memahami perbedaan antara keduanya, Anda dapat mempertimbangkan apakah harus menggunakan recruiter atau head hunter untuk menemukan bakat terbaik.
Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa itu headhunter dan recruiter serta berbagai macam perbedaannya.
Apa yang Dimaksud dengan Head Hunter?
Pengertian head hunter adalah profesional yang berfokus untuk mengisi posisi penting dan strategis dalam perusahaan klien.
Proses ini sering disebut sebagai executive research, di mana mereka bertugas menemukan kandidat terbaik untuk posisi eksekutif seperrti CEO, CFO, atau posisi kepemimpinan lainnya.
Head hunter biasanya mendekati individu yang sudah bekerja (passive candidates) dan menawarkan peluang kerja yang lebih menarik untuk membujuk mereka pindah ke perusahaan klien.
Mereka melakukan penilaian mendalam untuk memastikan kandidat memiliki keterampilan dan kualifikasi yang tepat sesuai dengan job description. Biasanya, head hunter bekerja untuk agensi dan dipekerjakan oleh berbagai klien, sehingga mereka berfungsi sebagai pihak ketiga.
Headhunter sering kali mengkhususkan diri dalam industri atau sektor tertentu, dan mereka dapat bekerja dengan beberapa klien sekaligus.
Baca Juga: 20 Contoh Pertanyaan dalam Cultural Fit Interview + Jawabannya
Apa yang Dimaksud dengan Recruiter?
Recruiter adalah profesional yang bertugas menemukan kandidat untuk berbagai posisi yang kosong dalam perusahaan.
Mereka bertanggung jawab untuk mengisi berbagai posisi mulai dari entry-level hingga manajemen menengah.
Rekruter biasanya mencari kandidat yang sedang aktif mencari pekerjaan (active candidates) melalui job fair, jaringan profesional, atau job portal.
Mereka juga melakukan screening awal untuk memastikan kandidat memenuhi kualifikasi dasar sebelum mengatur wawancara dengan perusahaan.
Selain bekerja sebagai bagian dari tim HR internal, rekruter juga dapat bekerja di agensi rekrutmen.
Walaupun beberapa rekruter mengkhususkan diri dalam industri tertentu, banyak yang bekerja di berbagai sektor sekaligus.
Perusahaan sering mempekerjakan rekruter ketika mereka membutuhkan banyak posisi yang harus diisi dengan cepat.
Baca Juga: Pre Screening: Manfaat dalam Rekrutmen hingga Tahapannya
Apa Saja Perbedaan antara Head Hunter dan Recruiter?
Head hunter dan recruiter sama-sama bertanggung jawab menemukan kandidat terbaik untuk mengisi posisi yang kosong. Bahkan, terkadang mereka akan bekerja sama.
Namun, meskipun keduanya memiliki kesamaan, ada beberapa perbedaan utama di antara mereka, yaitu:
1. Posisi yang Diisi
Salah satu perbedaan utama antara head hunter dan recruiter adalah jenis posisi yang mereka isi. Head hunter bertujuan mengisi posisi eksekutif tingkat tinggi untuk klien mereka, sementara rekruter bertanggung jawab mencari kandidat untuk berbagai posisi.
Selain itu, biasanya head hunter mendekati orang yang sudah bekerja, sementara rekruter lebih fokus pada mereka yang terbuka terhadap pekerjaan baru.
2. Metode
Metode yang digunakan oleh keduanya juga berbeda. Head hunter biasanya sangat proaktif, karena mereka mendekati orang yang sudah bekerja dan tidak selalu sedang mencari pekerjaan baru.
Berikut beberapa metode yang sering digunakan head hunter:
- Mencari di koneksi profesional mereka
- Meninjau daftar staf perusahaan
- Menghadiri acara jaringan profesional
Di sisi lain, rekruter biasanya lebih reaktif, sebabkandidat sering kali secara aktif mencari pekerjaan dan mereka mungkin mendekati rekruter langsung.
Rekruter sering menggunakan metode seperti:
- Memposting posisi terbuka di job board
- Mengumpulkan aplikasi pekerjaan dari kandidat
- Mencari kandidat di situs pekerjaan
3. Proses Perekrutan
Proses perekrutan head hunter dan recruiter juga sangat berbeda. Bagi perusahaan, proses bekerja dengan head hunter biasanya melibatkan kegiatan seperti:
Menentukan posisi yang perlu diisi
Perusahaan biasanya menemukan posisi tertentu yang perlu diisi. Biasanya, posisi ini berada di tingkat tinggi dalam organisasi.
Mencari head hunter
Perusahaan juga harus menemukan headhunter yang ingin mereka ajak bekerja sama melalui agensi.
Membuat persyaratan pekerjaan
Perusahaan klien dan headhunter kerap bekerja sama untuk membuat daftar persyaratan pekerjaan untuk kandidat
Hal ini bisa mencakup pendidikan, keterampilan, dan kualifikasi lainnya.
Menemukan kandidat pasif
Headhunter juga bekerja untuk menemukan calon potensial. Biasanya, kandidat ini adalah kandidat pasif, yakni orang yang sudah bekerja tetapi bisa dibujuk untuk mulai bekerja untuk pemberi kerja lain.
Baca Juga: Apa itu Passive Recruiting? Berikut Arti, Strategi, dan Tekniknya
Sementara itu, proses recruiting biasanya terdiri dari:
Menemukan posisi yang perlu diisi
Rekruter biasanya menerima daftar posisi terbuka dari perusahaan mereka. Posisi ini bisa berada di berbagai tingkat atau departemen dalam organisasi.
Menulis deskripsi pekerjaan
Rekruter juga bertanggung jawab untuk menulis deskripsi pekerjaan. Mereka biasanya bekerja sama dengan karyawan lain di perusahaan mereka, termasuk orang-orang di departemen sumber daya manusia.
Membuat posting pekerjaan
Rekruter biasanya yang mengambil deskripsi pekerjaan dan mempostingnya di papan pekerjaan dan situs web lainnya.
Mencari kandidat
Rekruter juga bisa bertanggung jawab untuk menemukan kandidat melalui job fair dan acara jaringan. Mereka bisa mendekati kandidat dan menawarkan wawancara.
Baca Juga: 17 Tips Mencari Karyawan dan Hal yang Perlu Dipertimbangkan
4. Bekerja secara Internal vs. Eksternal
Perbedaan lain antara headhunter dan rekruter adalah apakah mereka bekerja secara internal atau eksternal.
Rekruter sering bekerja secara internal dan bertujuan mengisi peran di perusahaan mereka. Umumnya, recruiter bekerja di SDM perusahaan mereka
Sementara itu, headhunter biasanya bekerja secara eksternal, biasanya untuk agensi, dan mengisi peran untuk klien mereka.
5. Kompensasi
Head hunter dan recruiter juga memiliki perbedaan dalam hal kompensasi. Headhunter biasanya dibayar secara retainer yaitu menerima pembayaran sebelum menemukan kandidat atau kontigensi, yakni mereka akan dibayar setelah kandidat dipekerjakan.
Sementara itu, recruiter bekerja untuk perusahaan, sehingga mereka akan menerima gaji normal untuk pekerjaan yang dilakukan.
Selain itu, mereka juga bisa memperoleh bonus jika berhasil memberikan referensi dalam program employee referral.
6. Jenis Kandidat
Headhunter biasanya menargetkan kandidat untuk posisi senior dalam organisasi.
Mereka ahli dalam menemukan eksekutif puncak dan spesialis dengan keterampilan atau pengalaman khusus yang penting untuk peran tertentu.
Keahlian mereka terletak pada menemukan kandidat yang sempurna untuk posisi tingkat tinggi.
Sementara itu, recruiter bekerja untuk menemukan kandidat di berbagai tingkatan karier, mulai dari entry-level hingga manajemen menengah.
Mereka fokus mengisi berbagai posisi pekerjaan di berbagai industri, sehingga lebih serbaguna dalam seleksi kandidat.
Baca Juga: Talent Sourcing: Arti, Proses, Teknik Terbaik, dan Tantangannya
7. Fokus pada Branding Pemberi Kerja
Head hunter memprioritaskan menjaga kerahasiaan klien mereka selama proses pencarian kandidat. Ini sangat penting saat menargetkan kandidat dari perusahaan pesaing.
Mereka memastikan reputasi dan brand image klien mereka tetap terjaga sepanjang proses rekrutmen, dengan menekankan kerahasiaan dan profesionalisme.
Di sisi lain, recruiter memiliki peran berbeda dalam hal branding pemberi kerja. Mereka sering mempromosikan perusahaan sebagai tempat kerja yang menarik kepada kandidat potensial.
Dalam hal ini, recruiter bertanggung jawab dalam membentuk first impression kandidat tentang perusahaan.
8. Proses Wawancara
Head hunter terlibat langsung dalam proses wawancara dan biasanya mereka melakukan wawancara awal dengan kandidat untuk menilai kualifikasi, motivsi, dan kecocokan budaya dengan organisasi klien.
Pendekatan ini memungkinkan head hunter memahai setiap kandidat dengan lebih baik dan memberikan rekomendasi yang tepat kepada klien mereka.
Sementara itu, recruiter bertanggung jawab untuk mengelola screening awal dan proses wawancara.
Mereka mungkin melakukan wawancara pendahuluan untuk mengevaluasi kualifikasi dan kesesuaian kandidat.
9. Karyawan Baru dan Tindak Lanjut
Setelah fase rekrutmen, head hunter tetap berhubungan dengan kandidat dan klien. Hal ini disebabkan karena mereka berperan penting dalam memfasilitasi transisi yang mulus bagi eksekutif atau spesialis baru.
Dukungan berkelanjutan tersebut memastikan kandidat dapat terintegrasi dengan baik ke dalam peran baru mereka dan berkontribusi pada kesuksesan klien.
Di sisi lain, recruiter mungkin memiliki peran yang lebih terbatas selama proses onboarding. Fokus utama mereka adalah fase rekrutmen, yakni menemukan kandidat yang tepat untuk pekerjaan tersebut.
Baca Juga: 25 Istilah HR Ini Wajib Dipahami oleh HRD, Penting!
Mana yang Lebih Baik, Headhunter atau Recruiter?
Pilihan antara headhunter dan recruiter dapat sangat mempengaruhi hasil proses perkrutan Anda. Untuk membantu Anda dalam memilih, berikut beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
1. Kebutuhan dan Lingkup Perekrutan
Lingkup kebutuhan perekrutan Anda sangat mempengaruhi apakah akan menggunakan head hunter atau recruiter.
Jika organisasi Anda mencari eksekutif tingkat atas seperti CEO, CTO, atau CFO, atau membutuhkan profesional dengan keterampilan khusus, memilih head hunter adalah pilihan terbaik.
Sebaliknya, perekrut biasanya menangani berbagai posisi, termasuk peran tingkat menengah dan pemula.
Jika kebutuhan perekrutan Anda mencakup berbagai departemen dan tingkatan pekerjaan, pendekatan perekrut yang lebih luas dapat secara efisien menangani kebutuhan tersebut.
2. Keahlian Industri
Industri tempat bisnis Anda beroperasi sangat mempengaruhi proses perekrutan. Head hunter sering mengkhususkan diri dalam industri tertentu, memberikan mereka pemahaman mendalam tentang dinamika, tren, dan industri tersebut.
Jika Anda beroperasi dalam industri tertentu, Anda dapat bekerja sama dengan head hunter yang berpengalaman di bidang industri tersebut.
Sementara itu, recruiter dapat beradaptasi di berbagai industri, sehingga mereka mungkin tidak memiliki pengetahuan industri yang mendalam seperti head hunter.
Hanya saja, mereka lebih unggul dalam mencari kandidat dengan transferable skills dan pegalaman yang lebih luas, yang bisa bermanfaat untuk industri yang membutuhkan berbagai keterampilan atau jika perusahaan Anda memprioritaskan keragaman dalam perekrutan.
3. Kebutuhan Waktu
Waktu seringkali menjadi faktor penting dalam proses perekrutan. Urgensi untuk mengisi posisi yang kosong dapat bervariasi dari yang snagat penting hingga tidak terlalu mendesak.
Jika Anda menghadapi deadline yang katat, seperti saat membutuhkan eksekutif kunci, Anda dapat menggunakan head hunter untuk mempercepat proses tersebut.
Keahlian mereka dalam memanfaatkan jaringan kandidat potensial dan menjangkau pencari kerja pasif dapat menjadi keuntungan besar.
Sebaliknya, recruiter yang efisien mungkin membutuhkan lebih banyak waktu karena proses pencarian akndidat mereka yang menyeluruh, termausk mengiklankan posisi, meninjau CV, melakukan wawancra, dan mempresentasikan kandidat.
Jika timeline perekrutan Anda memungkinkan pencarian yang lebih lama, gunakan recruiter.
4. Pertimbangan Biaya
Keterbatasan anggaran adalah masalah bagi sebagian besar organisasi, termasuk startup. Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan biaya saat memilih antara head hunter dan recruiter.
Head hunter biasanya mengenakan biaya lebih tinggi dan seringkali berupa persentase dari gaji tahun pertama kandidat.
Struktur biaya ini sejalan dengan pendekatan mereka yang khusus dan personal dalam talent acquisition.
Di sisi lain, perekrut biasanya bekerja berdasarkan kontingensi atau biaya tetap, sehingga membuat layanan mereka lebih terjangkau.
Jika organisasi Anda memiliki keterbatasan biaya atau perlu mengelola pengeluaran dengan cermat, perekrut dapat menawarkan solusi yang lebih hemat biaya sambil tetap menghasilkan kandidat berkualitas.
Baca Juga: 15 Cara Mengurangi Biaya HRD + 5 Tips Terbaiknya
5. Kualitas vs. Kuantitas Kandidat
Head hunter lebih memprioritaskan untuk menyajikan beberapa kandidat berkualitas tinggi yang sangat sesuai dengan persyaratan Anda.
Keahlian mereka terletak pada mengidentifikasi individu dengan skill dan pengalaman yang tepat, yang sesuai dengan budaya dan nilai-nilai perusahaan Anda.
Meskipun sama-sama berkomitmen terhadap kualitas kandidat, recruiter mungkin akan menyediakan lebih banyak kandidat.
Hal ini bisa menguntungkan jika Anda membutuhkan berbagai keterampilan dan latar belakang atau jika kebutuhan perekrutan Anda mencakup berbagai peran.
6. Tujuan Jangka Panjang vs. Jangka Pendek
Pertimbangkan tujuan jangka panjang dan jangka pendek organisasi Anda. Jika Anda membutuhkan kandidat untuk proyek tertentu, peran jangka pendek, atau posisi sementara, recruiter mungkin lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan segera Anda.
Mereka unggul dalam cepat mengidentifikasi kandidat untuk posisi dengan tanggal akhir yang sudah ditentukan atau persyaratan proyek tertentu.
Sebaliknya, jika perekrutan Anda selaras dengan tujuan strategis jangka panjang, seperti mengisi peran kepemimpinan yang akan berdampak signifikan pada masa depan perusahaan Anda, keahlian head hunter dapat bermanfaat secara jangka panjang.
Baca Juga: Kebijakan Rekrutmen: Manfaat, Cara Membuat, dan Contohnya
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa baik head hunter maupun recruiter memiliki peran penting dalam menemukan bakat terbaik untuk perusahana, namun dengan pendekatan dan fokus yang berbeda.
Head hunter lebih cocok untuk mengisi posisi eksekutif tingkat tinggi dan spesialisasi industri, dengan metode pencarian yang proaktif dan mendalam.
Sementara recruiter lebih fokus untuk mengisi beberapa posisi, mulai dari entry-level hingga manajemen menengah dengan metode yang lebih reaktif.
Mereka sering bekerja secara internal dan mempromosikan perusahaan kepada kandidat potensial, serta menangani tahap awal proses rekrutmen.
Setelah proses rekrutmen selesai, baik Anda memilih head hunter atau pun recruiter, Anda dapat mempertimbangkan untuk penggunaan software payroll dan HR dari Gajihub.
Melalui software ini, Anda dapat menambahkan data karyawan baru dengan mudah dan karyawan dapat melihat peraturan perusahaan melalui aplikasi Gajihub yang dapat diunduh di Play Store dan Apps Store.
Selain itu, Gajihub juga dapat memastikan bahwa informasi terkait kegiatan operasional dapat disebarkan ke seluruh karyawan, termasuk karyawan baru melalu fitur timeline yang dimiliki.
Cara menambahkan pengumuman tersebut juga sangat mudah, berikut tutorialnya:
Sangat mudah, bukan? Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Total Quality Management: Manfaat, Prinsip, Teknik, dan Langkahnya - 30 October 2024
- Manajemen Pemasaran: Tahapan, Peran, Jenis, dan Strateginya - 30 October 2024
- Manajemen Hubungan Pelanggan: Strategi dan Tantangannya - 29 October 2024