Agility bagi karyawan menjadi hal yang sangat penting untuk bisa beradaptasi terhadap lingkungan kerja yang dinamis.
Dalam dunia bisnis, agility yang dimiliki karyawan juga membantu perusahaan untuk terus berkembang dan menyesuaikan diri dengan perubahan pasar, teknologi, hingga kebutuhan pelanggan.
Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa itu agility bagi karyawan, manfaat, komponen, hingga cara meningkatkannya bagi karyawan dan perusahaan.
Apa yang Dimaksud dengan Agility bagi Karyawan?
Agility bagi karyawan adalah salah satu sikap yang ditunjukkan melalui kerja sama yang baik, siap untuk mencoba dan gagal, mau menerima perubahan, tidak mudah menyerah ketika gagal, dan selalu ingin belajar.
Karyawan yang memiliki agility tinggi biasanya pandai bekerja dalam tim. Mereka tertarik untuk menemukan inovasi, menyelesaikan masalah, dan tertarik pada berita serta tren industri.
Menurut Cambrige University, agility atau kegesitan sendiri bermakna kemampuan untuk berpikir secara cepat dan jelas.
Di lingkungan kerja, artinya organisasi dapat bekerja dengan cepat, lancar, dan selaras untuk meningkatkan produktivitas dan keterlibatan karyawan.
Kegesitan ini nantinya dapat membantu organisasi beradaptasi dengan perubahan di pasaran.
Selain itu, sebuah organisasi juga dapat dikatakan agile ketika karyawannya mengadopsi cara kerja yang lebih dinamis dan fleksibel.
Namun, untuk mencapai hal tersebut, pemimpin harus memberdayakan karyawan, agar mereka dapat mengembangkan berbagai keterampilan, menghadapi tantangan baru, dan mengejar peluang yang ada.
Kemudian, untuk mencapai agility bagi karyawan, perusahaan harus menginformasikan semua peluang, sementara manajer harus dapat memanfaatkan bakat yang ada untuk menyelesaikan proyek-proyek penting.
Baca Juga: Loyalitas dalam Pekerjaan, Bagaimana Cara Meningkatkannya?
Apakah Agility Penting bagi Perusahaan?
Ya, sangat penting, sebab agilty memiliki sejumlah manfaat penting bagi perusahaan, seperti:
1. Tanggap Lebih Cepat
Karyawan dengan agility yang tinggi dapat mengurangi hambatan dan aturan yang kaku, yangkerap menjadi penyebab keterlambatan dalam menghadapi perusahaan.
Melalui tim yang dapat bekerja sama dengan baik dan melihat keahlian dari masing-masing anggota, perusahaan dapat dengan mudah menyesuaikan sumber daya.
Dengan demikian, perusahaan dapat menanggapi perubahan secara cepat.
2. Keterlibatan dan Retensi yang Lebih Baik
Agility bagi karyawan membuat mereka lebih dipercaya untuk mengambil proyek-proyek baru dan berkontribusi, yang membuat mereka tetap terlibat dan memastikan bahwa mereka akan terus tumbuh dan berkembang.
Baca Juga: 20 Strategi untuk Meningkatkan Retensi Karyawan
3. Inovasi yang Lebih Besar
Tenaga kerja yang tangkas mendorong rekan kerjanya untuk berbagi ide, mengembangkan keterampilan baru, dan mencoba hal-hal baru.
Dengan memfasilitasi kerja sama yang baik, perusahaan dapat mendorong semua orang untuk berkontribusi lewat ide-ide segar yang dapat membawa perubahan.
4. Fleksibilitas yang Luas
Tempat kerja yang menerapkan agility, umumnya lebih fleksibel, karena karyawan dipersilakan untuk mengatur jadwal kerja mereka.
Misalnya, jika mereka merasa kurang produktif setelah pukul 3 atau 4 sore, mereka bisa mengubah jam kerja mereka.
Dengan demikian mereka akan lebih termotivasi dan produktif dalam bekerja.
5. Menghilangkan Hierarki
Selanjutnya, agility juga membuat semua orang dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan. Artinya, tidak ada lagi perbedaan tingkat dalam organisasi.
Semua orang bekera dengan saling percaya dan menghormati, karena mereka memahami apa yang harus dilakukan dan tidak ada lagi aturan ketat yang membatasi cara mereka bekerja.
Hal tersebut tentnuya membuat lingkungan kerja menjadi lebih positif dan nyaman.
6. Kesejahteraan dan Kepuasan yang Lebih Baik
Agility bagi karyawan dapat membuat mereka lebih ebas untuk mengatur jam kerja dan menyelesaikan tugas-tugas mereka tanpa gangguan.
Hal ini membuat mereka merasa lebih puas dengan pekerjaan mereka. Selain itu, karyawan juga akan merasa lebih sehat karena mereka bisa menerapkan work life balance.
Baca Juga: Program Kesejahteraan Karyawan: Pengertian dan Jenisnya
Apa Saja Komponen Agility bagi Karyawan?
Untuk menerapkan lingkungan kerja dengan agility yang tinggi, setiap karyawanya perlu memiliki komponen agility, seperti:
1. Mental Agility
Mental agility atau agilitas mental adalah kemampuan individu untuk memikirkan solusi saat menghadapi masalah atau tantangan di tempat kerja.
Hal ini disebabkan karena di lingkungan kerja seringkali terjadi situasi yang memerlukan tanggapan cepat.
Selain itu, bagaimana seseorang menyelesaikan masalah juga dapat menunjukkan seberapa cepat mereka berpikir, bagaimana mereka menyampaikan ide dan berkomunikasi, serta kemampuan problem solving.
Melalui komponen ini, karyawan pun dapat memimpin tim dan menyelesaikan masalah dengan baik.
2. People Agility
Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda. Oleh karena itu, diperlukan keterampilan untuk beradaptasi saat berhubungan dengan berbagai tipe kepribadian.
People agility sendiri adalah kemampuan untuk beradaptasi saat berhubungan dengan berbagai tipe kepribadian manusia.
Semakin cepat seseorang beradaptasi, maka akan semakin mudah bagi mereka untuk bekerja sama dalam sebuah proyek.
3. Result Agility
Result agility merupakan kemampuan seseorang untuk bekerja dengan berfokus pada pencapaian hasil. Hal ini menunjukkan kesungguhan seseorang dalam bekerja.
Karyawan dengan result agility akan bekerja dengan sungguh-sungguh dalam segala situasi. Namun, dengan tetap memperhatikan kualitas pekerjaan dan mengikuti rencana yang telah ditetapkan.
4. Change Agility
Change agility atau kemampuan menghadapi perubahan adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan cepat terhadap perubahan.
Perubahan adalah hal yang biasa terjadi di lingkungan kerja, terutama dalam situasi yang tidak pasti.
Sebagai contoh, banyak perubahan yang terjadi selama pandemi ini, dan kemampuan untuk beradaptasi sangatlah dibutuhkan. Jika Anda tidak dapat beradaptasi, Anda mungkin akan tertinggal dan berisiko kehilangan pekerjaan.
5. Learning Agility
Learning agility atau keterampilan belajar adalah kemampuan untuk terus belajar hal-hal baru di lingkungan kerja. Seseorang yang pandai belajar akan terus meningkatkan keterampila dan pengetahuannya.
Semakin besar kemampuan belajar seseorang, semakin siap mereka untuk mempelajari hal-hal baru dan meningkatkan keterampilan mereka sendiri.
Baca Juga: Agile Performance Management: Arti, Manfaat, hingga Langkahnya
Bagaimana Ciri-Ciri Perusahaan yang Memiliki Agility?
Meskipun setiap perusahaan memiliki pendekatan yang berbeda-beda, namun secara umum terdapat beberapa praktik terbaik yang diterapkan oleh perusahaan dengan aglity yang tinggi, yaitu:
1. Strategi Berbasis Keterampilan
Keterampilan menjadi landasan bagi setiap perusahaan yang memiliki agility.
Perusahaan yang menganut strategi berbasis keterampilan dapat memecah pekerjaan menjadi beberapa tugas, yang kemudian diberikan kepada masing-masing karyawan sesuai keterampilan mereka.
Untuk menjadi organisasi berbasis keterampilan, semua karyawan perlu memiliki pemahaman yang jelas tentang peluang yang tersedia bagi mereka di seluruh perusahaan.
Sementara itu, perusahana juga harus memperoleh pemahaman menyeluruh tentang keterampilan yang dimiliki oleh organisasi mereka, celah pengetahuan yang muncul, dan bidang keahlian yang harus mereka prioritaskan selanjutnya.
2. Otonomi dan Fleksibilitas
Struktur pekerjaan yang ketat dan hierarki yang kaku tidak mencerminkan agility perusahaan.
Alih-alih mengharapkan karyawan untuk mematuhi pedoman yang ketat, perusahaan perlu memberikan otonomi dan fleksibilitas kepada karyawan.
Karyawan di perusahaan-perusahaan didorong untuk membuat keputusan sendiri tentang terkait pengembangan karier mereka dan pelatihan apa yang ingin mereka ikuti.
3. Budaya Inklusif
Di perusahaan yang tangkas, semua karyawan mendapatkan akses yang sama ke berbagai peluang dan kegiatan pengembangan keterampilan.
Sebaliknya, tempat kerja yang tidak menerapkan agility, sering gagal dalam menciptakan lingkungan yang setara bagi seluruh anggotanya, karena akses terhadap peluang sering didasarkan pada relasi karyawan.
Saat bisnis menerapkan budaya inklusif, setiap anggota tim akan diberdayakan untuk mengajukan diri terkait semua peluang di perusahaan.
Sebagai hasilnya, manajer dapat memanfaatkan bakat berkualitas yang pengalaman dan keahliannya mungkin sebelumnya tidak diperhatikan.
4. Intelijen Tenaga Kerja
Intelijen tenaga kerja adalah kunci untuk mewujudkan visi organisasi yang tangkas dan berbasis keterampilan.
Tanpa pemahaman menyeluruh tentang kemampuan di dalam organisasi dan kompetensi yang harus dikembangkan, para pemimpin akan kesulitan membuat keputusan strategis yang diperlukan untuk mengarahkan strategi bisnis mereka.
Intelijen ini menghasilkan wawasan untuk merancang tenaga kerja yang siap menghadapi tantangan di masa depan.
Baca Juga: Cara Membangun Budaya Kerja yang Positif dan Contohnya
Bagaimana Cara Meningkatkan Agility bagi Karyawan?
Sebagai karyawan, ada beberapa cara yang dapat membantu Anda meningkatkan agility dalam bekerja, yaitu:
1. Tidak Takut Perubahaan
Inti dari agility adalah kemampuan untuk berubah dan beradaptasi berdasarkan apa yang terjadi di sekitar Anda, baik mengenai kebutuhan pelanggan atau konsumen, teknologi yang berubah, hingga tren atau inovasi industri.
2. Mau Mendengarkan
Profesional dengan agility tinggi mendengarkan orang-orang, tren, pasar, dan kemudian memberikan tanggapan dengan merencanakan strategi yang sesuai.
Dengan mendengarkan secara cermat apa yang terjid di bidang atau industri Anda, maka Anda dapat beradaptasi dengan perubahan dan memenuhi kebutuhan bisnis sesuai tren saat ini.
2. Mampu Bekerja Sama
Cara meningkatkan agility bagi karyawan selanjutnya adalah membagikan pengetahuan dengan rekan kerja dan kolega industri Anda.
Seperti yang telah disebutkan di atas, lingkungan kerja yang agile berupaya untuk menghilangkan hierarki dan hambatan yang tidak perlu, sehingga setiap orang bebas untuk berinovasi dan mencapai hasil yang positif.
3. Bersikap Proaktif
Lingkungan kerja yang mendukung agility memungkinkan otonomi dan kerap memberdayakan karyawannya untuk bertindak cepat dengan menghapus berbagai hambatan yang tidak perlu terhadap kemajuan dan inovasi.
Oleh karena itu, Anda perlu bersiap untuk memanfaatkan otonomi tersebut dengan disiplin, dorongan diri, dan proaktif.
4. Jadilah Seorang Komunikator
Menjadi agile di tempat kerja memerlukan daya tanggap yang cepat dan keterbukaan untuk mengoptimalkan strategi atau pendekatan.
Untuk menjadikan ini sebagai pendekatan yang berhasil dan menunjukkan kesiapan di tempat kerja, Anda harus mampu mengkomunikasikan strategi atau pendekatan Anda secara cepat, akurat, dan efektif.
5. Tegakkan Kedisiplinan
Budaya kerja yang agile, memiliki pengawasan yang lebih sedikit terhadap hal-hal seperti manajemen waktu atau tugas-tugas harina, di mana perusahaan tersebut lebih berfokus pada hasil yang lebih besar.
Dengan demikian, sebagai karyawan Anda perlu memiliki disiplin diri untuk mencapai target yang telah ditetapkan, meskipun kinerja Andda tidak dipantau terus-menerus.
6. Bersikap Tangguh
Selanjutnya, Anda perlu menjadi karyawan tangguh untuk menghadapi setiap tantangan dan hambatan.
Dibandingkan merasa putus asa oleh masalah yang muncul, Anda perlu merencanakan strategi dan bekerja sama dalam mencari solusi untuk mengatasinya.
7. Jadilah Pembelajar Seumur Hidup
Untuk menjadi seorang yang adaptif, Anda perlu mengembangkan keterampilan, teknologi, atau menerapkan pendekatan baru sesuai kebutuhan.
Melalui hal tersebut, Anda dapat terus tumbuh dan memperluas basis pengetahuan Anda, serta mampuu menggunakan keterampilan dan informasi baru untuk menanggapi masalah apapun.
Baca Juga: Strategi Pembelajaran Organisasi untuk Kesuksesan Perusahaan
Bagaimana Cara Menerapkan Agility bagi Perusahaan?
Selain dari karyawan, perusahaan juga harus mendukung penerapan agility dalam lingkungan kerja. Berikut beberapa cara yang bisa diterapkan:
1. Bangun Budaya Bebas Berekspresi dan Berani Bereksperimen
Organisasi yang gesit paham betapa pentingnya memanfaatkan kreativitas karyawan untuk menghasilkan ide-ide baru dan cara-cara inovatif mengatasi masalah.
Memberi kebebasan kepada karyawan untuk bereksperimen tanpa takut dikritik sangatlah penting. Karyawan juga harus merasa nyaman berbagi ide dan pendapat mereka.
2. Bertindak Cepat dan Efisien
Agility dalam perusahaan hanya bisa terjadi jika karyawan dapat cepat bertindak untuk menyelesaikan masalah.
Karyawan harus bisa membuat keputusan dengan efisien dan diberdayakan untuk bertindak cepat. Hal ini akan meningkatkan ketangkasan dalam menanggapi situasi dan meningkatkan efisiensi kerja.
3. Komunikasi yang Baik
Komunikasi yang baik sangat penting untuk menjaga alur kerja yang lancar. Dengan sistem komunikasi yang kuat, karyawan dapat tetap terhubung dan terinformasi tentang perkembangan terbaru di kantor.
Selain itu, pastikan komunikasi berjalan dua arah dan transparan.
Baca Juga: Komunikasi Internal: Pengertian, Manfaat, Contoh, dan Tips Membangunnya
4. Kolaborasi yang Aktif
Kolaborasi atau kerja sama antar tim dan karyawan sangat diperlukan. Dengan berbagi pengetahuan dan informasi, organisasi dapat bekerja lebih efektif. Kolaborasi juga menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan mendukung.
5. Manfaatkan Alat yang Tersedia
Manfaatkan alat dan teknologi yang tersedia untuk mendukung kinerja tim. Hal ini bisa membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja.
Oleh karena itu, pastikan semua orang siap untuk belajar dan menggunakan alat-alat tersebut.
Salah satu alat yang bisa Anda gunakan untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja karyawan adalah software payroll dan HR dari Gajihub.
Melalui software ini, tim HR dapat mengetahui produktivitas karyawan secara lebih mudah dengan memantau kehadiran mereka.
Sementara itu, karyawan juga dimudahkan dalam melakukan absensi hingga pengajuan izin dan cuti lewat smartphone masing-masing.
Kemudian, tim HR juga dapat melakukan proses penggajian dengan lebih otomatis dan akurat melalui fitur payroll dari Gajihub.
Mereka juga dapat mengirimkan slip gaji kepada karyawan dalam format PDF untuk meningkatkan transparansi dalam proses penggajian.
Tertarik untuk mencobanya? Yuk,cari tahu tentang Gajihub lebih jauh dengan klik gambar berikut.
Kesimpulan
Agility bagi karyawan ddan perusahaan sangat dibutuhkan dalam menghadapi lingkungan kerja yang dinamis dan kompetitif.
Karyawan dengan berbagai komponen agility dapat menjadi aset berharga bagi perusahaan dalam menghadapi perubahan pasar dan teknologi.
Sementara itu, perusahaan yang mendorong agility juga akan lebih siap dalam menghadapi tantangan dan meriah kesuksesan di zaman yang penuh perubahan.
Dengan demikian, menerapkan prinsip-prinsip agility dapat memberikan keuntungan bagi perkembangan karyawan sekaligus pertumbuhan bisnis di masa depan.
Untuk mendukung pertumbuhan bisnis, perusahaan juga dapat mempertimbangkan penggunaan software payroll dan HR dari Gajihub. Klik tautan ini untuk informasi selengkapnya dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024