Sebuah organisasi terdiri dari berbagai anggota, termasuk pemilik, karyawan, pekerja, dan peserta pelatihan atau magang yang bekerja untuk mendapatkan kompensasi dalam berbagai bentuk keuntungan, stipend, dan gaji.
Gaji sendiri merupakan hal yang diberikan kepada karyawan sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah mereka lakukan untuk perusahaan, sementara stipend diberikan kepada peserta magang yang bekerja di dalam perusahaan untuk jangka waktu pendek, dengan tujuan belajar dan memperoleh pengalaman kerja.
Pada artikel kali ini, Gajihub akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan stipend, gaji, dan perdaannya secara lebih rinci.
Apa yang Dimaksud dengan Stipend?
Stipend adalah uang dalam jumlah tetap yang biasanya diberikan oleh pemberi kerja untuk tujuan tertentu, seperti pendidikan, perawatan eksehatan, atau perjalanan. Dalam hal ini, perusahaan memiliki kendali atas jumlah dan tujuan stipend tersebut.
Sebagai contoh, seorang maahsiswa yang sedang mengikuti program magang di perusahaan akan mendapatkan stipend untuk biaya hidup selama belajar atau bekerja.
Beberapa perusahaan memberikan stipend sebagai bagian dari rencana kompensasi. Oleh karena itu, pekerja bisa saja menerima gaji sekaligus stipend.
Namun, jika gaji yang mereka peroleh bisa digunakan sesuai keinginan mereka, stipend biasanya harus dimanfaatkan untuk tujuan tertentu, seperti kesejahteraan karyawan atau pengembangan profesional.
Contohnya sebuah perusahaan memberikan stipend bulanan sebesar Rp500.000 kepada karyawan. Uang tersebut hanya dapat digunakan untuk kegiatan yang meningkatkan kesehatan karyawan, seperti keanggotaan gym atau program kesehatan mental.
Baca Juga: 8 Jenis Struktur Peningkatan Gaji Karyawan dan Tips Memilihnya
Apa yang Dimaksud dengan Gaji?
Gaji adalah pembayaran tetap atau pertimbangan yang diberikan oleh pengusaha kepada karyawannya sebagai imbalan atas kontribusinya terhadap organisasi sesuai dengan perjanjian kerja.
Gaji ini diberikan setiap bulan, tanpa memperhatikan jumlah jam yang dihabiskan oleh karyawan dalam pekerjaannya. Besaran gaji seseorang bergantung pada jabatannya dan seberapa penting perannya dalam sebuah perusahaan.
Dengan kata lain, gaji dianggap sebagai biaya untuk merekrut dan mempertahankan tenaga kerja, agar kegiatan operasional bisnis dapat terus berjalan.
Saat seorang karyawan diangkat berdasarkan skala gaji, gajinya akan mengalami peningkatan setiap tahun. Selain itu, variasi dalam besaran gaji didasarkan pada sifat pekerjaan, organisasi pengusaha, jenis pekerjaan, industri, lokasi pekerjaan, dan faktor-faktor lainnya.
Gaji memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan kerja seorang karyawan, karena dapat memengaruhi standar hidup, produktivitas, efisiensi, dan status sosialnya.
Di samping itu, pertumbuhan dan kesuksesan karir seorang karyawan juga dapat tercermin dari besaran gaji yang diterimanya dari perusahaan.
Baca Juga: Pentingnya Analisis Kesetaraan Gaji bagi Pekerja dan Perusahaan
Apakah Stipend dan Gaji Memiliki Perbedaan?
Ya, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, stipend dan gaji merupakan dua hal yang berbeda. Keduanya dibedakan berdasarkan hal-hal berikut:
1. Definisi
Gaji adalah pembayaran yang diberikan kepada karyawan sebagai imbalan atas pekerjaan atau tugas yang telah diberikan kepadanya atau pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya.
Sementara stipend dapat dijelaskan sebagai bentuk pembayaran yang diberikan kepada peserta pelatihan atau magang, dengan tujuan memberikan dukungan keuangan kepada mereka.
2. Waktu Pembayaran
Gaji dibayarkan setiap bulan kepada karyawan atas jasanya kepada organisasi, sedangkan stipend adalah kompensasi yang dibayarkan kepada peserta pelatihan, yaitu magang atau calon pekerja, untuk menutupi biaya hidup mereka.
3. Hubungan Kerja
Gaji dibayarkan ketika terdapat kontrak kerja antara kedua belah pihak, yaitu harus ada hubungan antara pemberi kerja dan karyawan.
Sebaliknya, stipend dibayarkan ketika seseorang bergabung dengan organisasi sebagai peserta pelatihan, dengan demikian berkaitan dengan pengawas dan peserta pelatihan.
4. Pajak
Gaji yang diterima karyawan dapat dikenakan pajak, artinya mereka harus membayar pajak atas gaji tersebut jika jumlahnya melebihi batas tertentu yang tidak dikenakan pajak. Pajak ini biasanya dipotong oleh pemberi kerja dari gaji reguler karyawan.
Sebagai perbandingan, ketika seseorang menerima stipend dalam bentuk beasiswa, yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikannya, biasanya kompensasi tersebut dianggap sebagai penghasilan yang tidak kena pajak.
Namun, jika seseorang bekerja sebagai karyawan penuh waktu dan menerima stipend sebagai imbalan atas pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari pekerjaan, maka stipend tersebut dianggap sebagai penghasilan yang wajib dikenakan pajak.
5. Tujuan
Sebagi karyawan, Anda bebas menggunakan gaji untuk kebutuhan Anda. Berbeda dengan stipend yang biasanya diberikan untuk membiaya aktivitas tertentu.
Stipend sering kali berbentuk model pengembalian dana, di mana Anda perlu menunjukkan bukti bahwa Anda telah menghabiskan uang tersebut untuk kegiatan yang telah ditentukan.
6. Universalitas
Anda dapat bernegosiasi gaji Anda secara dengan perusahaan, dan perusahaan biasanya juga menerapkan sistem kenaikan gaji. Rentang gaji sendiri ditentukan oleh kinerja dan nilai pasar Anda, dan dapat meningkat secara bertahap seiring waktu.
Sebaliknya, stipend adalah jumlah tetap yang berlaku untuk semua orang. Mereka tidak tergantung pada kinerja atau jumlah jam kerja Anda, meskipun mungkin ada batas minimum yang harus dipenuhi untuk memenuhi syarat, seperti menjadi karyawan full time.
Agar lebih memahami perbedaan stipend dan gaji, simak tabel berikut ini:
Perbandingan | Gaji | Stipend |
Definisi | Gaji adalah bayaran untuk karyawan atas pekerjaan yang mereka lakukan. | Stipend adalah uang yang diberikan kepada peserta pelatihan untuk menutupi biaya hidup. |
Dibayarkan kepada | Karyawan | Intern atau Magang |
Hubungan antara pihak | Hubungan pekerja-majikan terjalin | Intern atau Magang |
Pajak | Gaji kena pajak | Stipend mungkin atau mungkin tidak kena pajak |
Kenaikan | Gaji bisa naik berdasarkan kinerja. | Stipend tetap, tidak memperhatikan tingkat kinerja. |
Tujuan | Gaji diberikan sebagai imbalan untuk pekerjaan sehari-hari. | Stipend diberikan untuk meningkatkan pengetahuan melalui pelatihan. |
Baca Juga: Aturan Gaji Karyawan Terlambat dan Cara Mengatasinya
Apa Saja Jenis-Jenis Stipend?
Ada beberapa jenis stipend yang mungkin diberikan perusahaan kepada karyawan, di antaranya adalah:
1. Pengembangan Karier
Jenis stipend ini juga dikenal sebagai tambahan pengembangan profesional, yang diberikan secara tahunan, setiap dua tahun, atau setiap tiga bulan untuk karyawan dengan kemampuan tinggi, agar bisa mengejar promosi karier atau pengembangan keterampilan.
Ini bisa berupa buku, kursus, atau konferensi yang dapat diikuti oleh karyawan sementara organisasi membantu menutupi biayanya.
2. Kesehatan dan Asuransi
Biasanya stipend diberikan ketika pemberi kerja tidak menawarkan manfaat kesehatan atau asuransi. Namun, hal tersebut dianggap sebagai bagian dari gaji, bukan benefit secara terpisah.
Artinya, tambahan semacam ini dianggap sebagai penghasilan yang kena pajak, tidak seperti asuransi kesehatan yang disubsidi atau disediakan oleh pemberi kerja.
Karyawan juga tidak perlu membuktikan bahwa uang tambahan tersebut digunakan untuk kesehatan dan asuransi yang dimaksud.
3. Kesejahteraan
Jenis stipend ini digunakan untuk perbaikan umum kesejahteraan atau kesehatan karyawan. Uang ini bisa digunakan untuk berbagai peningkatan seperti pemeriksaan kesehatan, program gym, dan sebagainya.
4. Biaya Hidup
Stipend ini digunakan untuk biaya hidup, terutama untuk karyawan yang berpergian untuk bekerja, bekerja secara jarak jauh, atau menjalani pelatihan kerja tertentu.
Hal ini bisa mencakup biaya penginapan, biaya transportasi, biaya makan, atau faktor-faktor umum lainnya terkait biaya hidup saat melakukan pekerjaan.
Jenis tambahan ini juga bisa berlaku untuk mereka yang menjalani magang atau pelatihan kerja tanpa menerima gaji resmi, tetapi bekerja untuk organisasi untuk jangka waktu tertentu.
5. Berkaitan dengan Biaya
Jenis stipend ini berkaitan langsung dengan pekerjaan atau peran. Bagi peserta magang misalnya, ini bisa mencakup biaya transportasi ke dan dari lokasi kerja melalui bus atau kereta, atau bagi volunteer, hal ini bisa berupa penggantian biaya berlebih untuk peralatan dan persediaan yang dibutuhkan untuk menjalankan acara bagi organisasi.
Baca Juga: Strategi dan Tips Mengelola Biaya Gaji yang Efisien
Bagaimana Aturan dan Cara Kerja Stipend?
Berikut adalah cara kerja dan sejumlah aturan mengenai stipend:
1. Penggunaan
Stipend umumnya digunakan untuk menutupi biaya perumahan, makanan, dan perjalanan. Beberapa stipend juga dapat mendorong kegiatan tertentu, seperti penelitian akademis atau pendidikan lanjutan untuk pengembangan karir. Beberapa sekolah atau perusahaan dapat memberikan stipend untuk menutupi kebutuhan teknologi, seperti laptop.
2. Jumlah Minimum
Jika Anda memenuhi syarat untuk menerima stipend, jumlah yang diberikan tergantung pada kebijakan pemberi kerja. Penting untuk diingat bahwa tidak ada jumlah minimum yang ditetapkan untuk stipend.
Jumlah stipend bisa kurang dari upah minimum per jam, jadi pastikan benefit dan pengalaman yang Anda dapatkan sepadan.
3. Pemotongan Pajak
Stipend tidak dianggap sebagai upah, sehingga pemberi kerja tidak akan melakukan potongan pajak. Anda bertanggung jawab untuk melaporkan pendapatan ini pada pengembalian pajak Anda dan menyisihkan cukup uang untuk membayar pajak.
Selalu periksa dengan pemberi kerja Anda mengenai konsekuensi pajak yang berlaku untuk stipend Anda.
4. Pelaporan Pengembalian Pajak
Pastikan Anda mencatat stipend Anda dengan benar pada formulir pajak Anda. Anda mungkin melihatnya tercatat sebagai “beasiswa yang kena pajak,” atau istilah serupa lainnya.
Jika perlu, konsultasikan dengan seorang profesional pajak lokal untuk memastikan formulir pajak yang benar dan cara pengisian yang tepat.
5. Negosiasi
Tergantung pada kebijakan organisasi, Anda mungkin memiliki kesempatan untuk bernegosiasi menaikkan jumlah stipend Anda.
Saat melakukan negosiasi, tunjukkan apresiasi Anda terhadap kesempatan tersebut, jelaskan temuan penelitian Anda, dan tetapkan dengan jelas jumlah kenaikan yang Anda inginkan.
Sebelum meminta kenaikan, lakukan riset untuk mengetahui seberapa kompetitif stipend Anda dibandingkan dengan posisi serupa dan pertimbangkan manfaat tambahan yang dapat Anda ajukan.
Baca Juga: Cara Menghitung Kenaikan Gaji Secara Berkala
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa stipend dan gaji merupakan dua hal yang berbeda.
Stipend dijelaskan sebagai bentuk pembayaran yang diberikan kepada peserta pelatihan atau magang, dengan tujuan memberikan dukungan keuangan kepada mereka. Sementara gaji adalah imbalan atas pekerjaan atau tugas yang menjadi tanggung jawab mereka.
Selain pengertian, perbedaan kduanya juga terletak pada waktu pembayaran, hubungan kerja, pajak, dan tujuannya.
Nah, untuk mempermudah Anda dalam menghitung stipend dan gaji karyawan, Anda dapat mempertimbangkan penggunaan software payroll dan HR dari Gajihub.
Dengan fitur payroll-nya, Anda bisa menghitung seluruh komponen gaji karyawan, mulai dari gaji bulanan, bonus, hingga potongan. Selain itu, untuk meningkatkan transparansi, Anda juga bisa mengirimkan slip gaji kepada karyawan yang dapat mereka unduh dalam format PDF.
Tertarik untuk mencobanya? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis.
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024