Beban kerja karyawan yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan produktivitas, peningkatan stres, dan bahkan membuat karyawan merasa overwhelmed. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk memahami pengertian overwhelmed karyawan dan mengenali gejala-gejalanya.
Selain itu, Anda juga perlu memahami apa saja yang membuat karyawan merasa kewalahan dalam bekerja dan juga strategi mengatasinya. Yuk, simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.
Apa Pengertian Overwhelmed Karyawan?
Pengertian overwhelmed karyawan adalah situasi di mana karyawan merasa sangat kewalahan atau tertekan oleh pekerjaan mereka.
Overwhelmed sendiri dapat diartikan sebagai perasaan terlalu berlebihan, baik perasaan senang, sedih, ataupun stres yang membuat seseorang memberikan reaksi yang kuat.
Perasaan overwhelmed atau terlalu kelebihan beban ini bisa berkembang seiring berjalannya waktu, dari berbagai situasi yang terjadi, dan kadang satu peristiwa bisa menjadi titik di mana perasaan tersebut muncul, meskipun peristiwa tersebut mungkin terlihat kecil.
Jika perasan overwhelmed muncul di tempat kerja, maka artinya seorang karyawan merasa stres akibat banyaknya pekerjaan yang harus diselesaikan. Hal ini bisa menciptakan reaksi negatif, baik secara fisik mapun emosi, yang tidak baik untuk perusahaan dan individu tersebut.
Karyawan yang merasa overwhelmed biasanya memiliki tingkat stres yang tinggi karena merasa bahwa mereka memiliki terlalu banyak pekerjaan, tenggat waktu yang ketat, atau tuntutan kerja yang berlebihan.
Selain itu, mereka mungkin juga merasa kurangnya dukungan atau sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas dengan baik.
Beberapa gejala umum yang mungkin dialami oleh karyawan yang overwhelmed termasuk kecemasan, kelelahan, penurunan produktivitas, gangguan tidur, dan bahkan dampak negatif pada kesejahteraan mental dan fisik mereka.
Baca Juga: 15 Pertanyaan Tentang Kepemimpinan dan Contoh Jawabannya
Apa Saja Tanda-Tanda Karyawan Mengalami Overwhelmed?
Setelah memahami pengertian overwhelmed karyawan, selanjutnya Anda perlu mengetahui beberapa tanda yang menunjukkan karyawan mengalami kewalahan dalam bekerja:
1. Selalu Merasa Lelah
Sebagai seorang karyawan yang overwhelmed, Anda akan tetap merasa malas dan berganung pada kafein meskipun sudah tidur dengan cukup. Selain merasa lelah secara fisik, Anda juga akan merasa lelah emosional dan mental.
2. Terperangkap dalam Menunda Pekerjaan
Daftar tugas yang menumpuk terus bertambah, namun Anda kesulitan menemukan semangat untuk menyelesaiaknnya. Anda sering menunda-nunda tugas, dan Anda merasa kurang antusias dalam pekerjaan.
3. Selalu Ada Pekerjaan di Dalam Pikiran
Meskipun Anda harusnya beristirahat dari pekerjaan, pikiran Anda akan dipenuhi dengan kekhawatiran dan tanggung jawab terkait pekerjaan. Bahkan saat sedang istirahat, Anda kesulitan untuk benar-benar merasa rileks.
4. Emotional Rollercoaster
Emotional rollercoaster digambarkan sebagai suatu emosi yang membuat Anda terkadang merasa percaya diri dan mampu mengenalikan situasi, namun pada saat lain, Anda sering merasa ingin menyerah.
5. Terus Merasa Ragu
Setiap mengampil keputusan, Anda sering meragukan diri sendiri dan bertanya-tanya apakah And sedang melakukan hal yang benar. Perasaan ragu ini kerap menghantui Anda, bahkan untuk tugas-tugas sederhana.
Perasaan konflik batin yang terus-menerut ini dapat menghancurkan rasa percaya diri Anda.
Baca Juga: Contoh Laporan Singkat, Manfaat, dan Komponen Pentingnya
Apa yang Menyebabkan Karyawan Overwhelmed di Tempat Kerja?
Stres, kecemasan, dan depresi menyebabkan hilangnya $1 triliun produktivitas di seluruh dunia. Untuk itu, mengidentifikasi dan memahami penyebab overwhelmed merupakan langkah pertama yang perlu Anda lakukan.
Berikut adalah beberapa hal yang menyebabkan terjadinya overwhelmed karyawan:
1. Beban Kerja yang Berlebihan
Hal ini disebabkan karena ketika karyawan memiliki banyak tugas yang menumpuk, mereka akan merasa kesulitan untu menyelesaikannya dengan baik. Sementara saat mereka berusaha menangani banyak tugas sekalipun, kualitas pekerjaan akan cenderung menurun.
Dengan demikian, saat merasa overwhelmed karyawan lebih rentan membuat kesalahan, yang pada akhirnya membuat mereka merasa lelah. Dampak buruk ini tidak hanya mempengaruhi hasil pekerjanan, tetapi juga bisa mempengaruhi kesehatan mental dan emosi karyawan.
2. Batas Waktu yang Tidak Realistis
Bagi banyak orang, stres yang dialami bukan hanya perasaan sesat, tetapi menjadi bagian hidup sehari-hari bagi 44% pekerja. Salah satu penyebabnya adalah batas waktu yang sangat ketat atau terlalu sulit.
Dengan memberikan harapan yang tidak realitis, karyawan akan terus bekerja sepanjang malam, melewatkan jam makan siang, dan merasa bahwa waktu yang dimiliki tidak pernah cukup.
Selain itu, terus bekerja di bawah tekanan batas waktu yang tidak masuk akal bisa menyebabkan perasaan putus asa dan ketakutan. Inilah yang menyebabkan banyak pekerja mengalami stres setiap harinya.
3. Ketidakseimbangan antara Pekerjaan dan Kehidupan Pribadi
Ketika pekerjaan mengambil banyak waktu karyawan, mereka akan kesulitan menemukan keseimbangan dan waktu untuk istirahat. Degnan demikian, mereka akan merasa lelah secara terus dan menimbulkan rasa tidak puas, yang bisa menyebabkan ketegangan dalam kehidupan pribadi.
4. Ketidakjelasan dalam Komunikasi atau Arahan
Tanpa komunikasi yang jelas dari manajemen, lingkungan kerja akan menjadi kacau dan tanpa arah. Tugas-tugas akan terasa ambigu, terjadi perubahan terus-menerus, dan harapan yang tidak jelas, yang meningkatkan frustasi pada karyawan.
Berbagai hal tersebut menyebabkan karyawan merasa tidak dihargai, tidak didengar, dan selalu bekerja dalam ketidakjelasan.
5. Budaya yang Tidak Mendukung
Ada beberapa perusahaan yang tidak mendukung karyawannya untuk sukses. Contohnya, jika perusahaan lebih mengutamakan pencapaian tim dibandingkan individu, karyawan akan merasa terlalu overwhelmed.
Selain itu, dalam organisasi yang sering berubah, karyawan mungkin merasa bingung karena tidak paham mengapa keputusan tersebut diambil dan apa yang akan terjadi di masa depan. Bila atasan kurang memberikan dukungan dan kejelasan, karyawan pun akan merasa terbebani.
Baca Juga: Mengenal Apa itu Burnout Syndrome, Tandanya, dan Cara Mengatasinya
Apa Saja Dampak dari Overwhelmed Karyawan?
Berikut adalah beberapa dampak saat karyawan mengalami overwhelmed dalam bekerja:
1. Penurunan Produktivitas
Apabila karyawan terlalu banyak pekerjaan, mereka dapat menjadi kurang produktif, kesulitan untuk fokus, dan kebingungan dalam memprioritaskan dan mengatur waktunya secara efektif.
Akibatnya, pekerjaan mereka menjadi kurang berkualitas, yang menyebabkan penurunan produktivitas secara keseluruhan.
2. Kelelahan
Beban kerja yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan, yang merupakan keadaan di mana karyawan merasa lelah secara fisik dan emosional secara kronis. Karyawan yang merasa kelalahan cenderung merasa kurang termotivasi dan tidak terhubung dengan pekerjaan mereka.
Hal ini dapat mengakibatkan penurunan kinerja dan komitmen terhadap perusahaan.
3. Masalah Kesehatan Fisik dan Mental
Beberapa pekerjaan yang terlalu banyak dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental karyawan. Jam kerja yang panjang dan tekanan secara konstan dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan bahkan depresi.
Hal ini juga dapat mengakibatkan masalah tidur, sakit kepala, dan masalah kesehatan lainnya yang berhubungan dengan stres.
4. Kurangnya Kreativitas dan Inovasi
Ide-ide inovatif dan solusi kreatif sering muncul dari pikiran yang santai dan istirahat yang cukup. Namun, ketika karyawan terlalu banyak pekerjaan, kemampuan emreka untuk berpikir kreatif dan mengembangkan strategi inovatif pun akan mennurun.
Dengan demikian, pertumbuhan dan daya saing perusahaan dikhawatirkan akan terhambat dalam jangka panjang.
5. Tingkat Absen Lebih Tinggi
Lingkungan kerja yang penuh tekanan bisa mengakibatkan karyawan seringkali absen, karena mereka membutuhkan istirahat dari tekanan yang berlebihan. Selain itu, beban beban kerja yang tinggi juga dapat menjadi penyebab utama tingginya turnover karyawan.
Karyawan yang merasa terlalu banyak pekerjaan dan merasa kurang dihargai kemungkinan akan mencari peluang kerja di tempat lain, yang artinya menyebabkan biaya rekrutmen dan pelatihan yang lebih tinggi untuk perusahaan.
Baca Juga: 10 Indikator Kepuasan Kerja dan Cara Meningkatkannya
6. Konflik Antarpersonal
Stres dan tekanan yang berasal dari telal banyak pekerjaan bisa menyebabkan konflik antar anggota tim. Misalnya, komunikasi yang buruk, perselisihan, dan suasana kerja yang tegang dapat berdampak negatif pada kerja sama tim, yang menghambat produktivitas tim secara keseluruhan.
7. Work Life Balance yang Terganggu
Karyawan yang memiliki beban kerja besar mungkin akan kesulitan menemukan waktu untuk kehidupan pribadi dan hobi mereka. Hal ini membuat work life balance terganggu, yang menyebabkan perasaan frustasi dan ketidakpuasan terhadap perusahaan.
8. Kualitas Pekerjaan Menurun
Di bawah tekanan yang berlebihan, karyawan mungkin akan terburu-buru dalam bekerja, sehingga menyebabkan kesalahan dan penurunan kualitas.
Tugas yang dikerjakan dengan buruk dapat merusak reputasi perusahaan dan mengurangi kepercayaan pelanggan, yang berdampak negatif pada kinerja bisnis secara keseluruhan.
9. Pembatasan Pengembangan Keterampilan
Beban kerja yang berat seringkali membuat karyawan memiliki sedikit waktu dan energi untuk fokus pada pengembangan profesional dan peningkatan keterampilan.
Akibatnya, mereka mungkin tidak dapat memperoleh pengetahuan baru dan tetap up to date terhadap tren industri, yang dapat menghambat pertumbuhan karier mereka dalam jangka panjang.
Baca Juga: Apa Itu Abseenteism? Simak Arti, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya Berikut Ini
Bagaimana Strategi Mengatasi Overwhelmed Karyawan?
Di dunia kerja saat ini, perusahaan mengandalkan karyawan untuk menjadi lebih kreatif, gesit, dan produktif. Namun, untuk mencapai hal tersebut, tentunya karyawan harus bekerja dalam keadaan sehat secara fisik dan mental.
Oleh karena itu, Anda perlu mempertimbangkan strategi untuk mengurangi rasa kewalahan para karyawan. Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
1. Mengenali Tanda-Tanda Karyawan yang Merasa Terbebani di Tempat Kerja
Pertama-tama, karyawan mungkin tidak menyadari perubahan perilaku mereka sendiri, sehingga Anda perlu memperhatikan tanda-tanda tertentu, seperti peningkatan absensi, keterlambatan, deadline yang terlewat, atau penurunan produktivitas.
Selain itu, karyawan juga kerap mengalami kesulitan, seperti mudah melakukan kesalahan, mudah marah, dan mengalami amsalah kesehatan seperti sakit kepala atau keluhan yang tidak biasa.
2. Melakukan Pemeriksaan Berkala
Lakukan pemeriksaan secara berkala dengan karyawan untuk menilai beban kerja dan tingkat stres mereka. Hal ini bisa dilakukan kapan pun, misalnya saat weekly meeting.
Namun, karyawan mungkin akan sulit dalam menyampaikan masalahnya masing-masing, sehingga Anda perlu menciptakan lingkungan yang aman secara psikologis, agar mereka merasa didukung untuk berbicara secara terbuka dan jujur.
3. Ciptakan Fleksibilitas
Pendekatan ini berfokus pada hasil akhir pekerjaan dan memberikan lebih banyak kebebasan kepada karyawan dalam mengatur waktu mereka. Hal ini dapat mengurangi stres secara signifikan.
Fleksibilitas yang diberikan kepada karyawan dapat mengurangi stres dari berbagai aspek. Misalnya, jika seorang karyawan tidak perlu melakukan perjalanan jauh ke kantor, mereka dapat menggunakan waktu tersebut untuk fokus pada pekerjaan dan bekerja secara maksimal.
4. Berikan Pengakuan yang Pantas kepada Karyawan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengertian overwhelmed karyawan meliputu perasaan terbebani dalam bekerja.
Untuk itu, Anda dapat meminimalisir perasaan tersebut dengan enghargai dan memberikan dukungan sosial kepada karyawan. Dengan demikian, mereka akan lebih kuat dalam menghadapi tuntutan
Dengan demikian, Anda perlu meluangkan waktu untuk melihat dan memuji tindakan nyata karyawan.
Baca Juga: 15 Tips Meningkatkan Motivasi Karyawan dan Strateginya
5. Tinjau To Do List Bersama Karyawan
Sebagai seorang manajer, mungkin Anda tidak mengetahui seluruh proyek yang dikerjakan karyawan, yang membuat Anda memberikan lebih banyak tugas daripada yang bisa mereka tangani.
Oleh karena itu, Anda perlu membantu anggota tim untuk memprioritaskan dan mendelegasikan tugas secara efektif, misalnya dengan berfokus pada OKR. Melalui sistem ini, Anda dapat memberikan kejelasan tentang berbagai prioritas yang harus dicapai karyawan.
Selain itu, penting juga untuk menetapkan batasan waktu atau deadline yang masuk akal, agar mereka dapat mengelola waktu dan tingkat stres dengan baik.
6. Bersikap Positif dan Dorong Interaksi Sosial
Cara ini bisa dilakukan dengan pergi makan siang bersama, memberikan camilan sehat di pagi hari, atau mengadakan sharing session selama 30 menit, dan sebagainya.
Membangun lingkungan yang positif dapat dimulai dengan memperhatikan hal-hal kecil, seperti mengucapkan “terima kasih” kepada seseorang yang memberikan bantuan, atau berbagi pendapat yang dapat membantu perusahaan.
7. Pahami Masalah Karyawan Melalui Sesi One-on-One
Seorang karyawan seringkali merasa sulit untuk mengungkapkan kekhawatiran mereka seacra terbuka. Hal ini bisa menyebabkan frustasi dan menciptakan ketegangan di tempat kerja yang sulit diatasi.
Oleh karena itu, agar karyawan mau membuka diri dan berbagi kekhawatiran mereka, penting untuk menjadwalkan sesi one-on-one secara teratur.
Dengan mendengarkan masalah karyawan secara seksama, Anda dapat memberikan dukungan yang diperlukan mereka dalam menghadapi tantangan.
Selain itu, Anda juga perlu fokus pada feedback yang diberikan mereka dan ajukan pertanyaan yang relevan untuk mencari akar permasalahan.
Baca Juga: Wellness Program: Arti, Manfaat, Contoh, dan Tips Merancangnya
Sebagai Karyawan, Bagaimana Cara Mengatasi Overwhelmed?
Apabila saat ini Anda sedang mengalami overwhelmed dalam bekerja, berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasinya:
1. Temukan Penyebabnya
Identifikasi apa yang membuat Anda merasa terlalu kewalahan dalam bekerja. Apakah itu mencakup tugas besar, email yang tertunda, atau berbagai rapat yang harus dilaksanakan? Buat daftar lengkap termasuk masalah-masalah kecil.
2. Mulai dengan Tugas Kecil
Setelah mengidentifikasi penyebab stres, fokuslah pada tugas-tugas kecil yang dapat diselesaikan dengan cepat. Hal ini akan membuat Anda percaya diri dalam mengahdapi tugas-tugas yang lebih besar.
3. Prioritaskan dengan Bijak
Urutkan tugas berdasarkan penting dan urgensinya. Kemudian, bagi pekerjaan sulit menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
4. Perawatan Diri
Jangan lupakan perawatan diri seperti tidur dengan cukup, berolahraga, dan makan sehat untuk kesehatan mental dan fisik yang baik.
5. Kesadaran
Praktikan meditasi dan kesadaran untuk mengatur tanggung jawab Anda dengan lebih baik.
6. Tetapkan Batasan
Jangan bekerja terlalu jauh dari kemampuan Anda. Katakan tidak pada tugas yang tidak dapat Anda tangani.
7. Cari Dukungan
Bicaralah dengan teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental. Pastikan terdapat saluran komunikasi terbuka di tempat kerja.
8. Beristirahat
Luangkan waktu untuk beristirahat agar dapat mengurangi tingkat stres, misalnya dengan berjalan-jalan sebentar atau bernapas dalam-dalam selama beberapa menit.
Selain itu, cobalah untuk membatasi waktu yang Anda habiskan di depan layar, agar terhindari dari burnout dan penurunan produktivitas.
9. Kelola Waktu dan Energi
Manajemen waktu merupakan hal yang sangat penting. Anda dapat menggunakan kalender atau planner untuk membantu mengatur jadwal.
Di samping itu, Anda juga perlu mengelola energi, yaitu jangan terlalu fokus pada tugas atau proyek yang tidak memerlukan keterlibatan yang terlalu mendalam. Ingatlah bahwa terlalu perfeksionis hanya akan membuang waktu dan memperpanjang siklus overwhelmed.
Baca Juga: 10 Cara Menumbuhkan Kerja Prestatif di Lingkungan Kerja
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa pengertian overwhelmed karyawan merujuk pada perasaan merasa terbebani dan kewalahan dalam melakukan pekerjaan yang terlalu banyak.
Jika dibiarkan terus-menerus, situasi tersebut dapat mengakibatkan penurunan motivasi dan produktivitas karyawan, yang berujung pada kualitas kerja yang tidak maksimal serta menghambat kegiatan operasional bisnis perusahaan.
Oleh karena itu, setiap perusahaan harus memahami dengan benar apa itu pengertian overwhelmed karyawan dengan baik dan bagaimana cara mengatasinya.
Misalnya, dengan menetapkan harapan dan deadline yang realistis dan memberikan aturan yang jelas mengenai jam kerja karyawan untuk mengindari jam lembur yang berlebihan.
Sebagai salah satu upayanya, Anda dapat memanfaatkan software payroll dan HR dari Gajihub yang dilengkapi dengan fitur absensi.
Melalui fitur ini, Anda dapat mengelola jam lembur karyawan serta menghitung upah lembur seluruh karyawan secara otomatis.
Selain itu, jika bisnis Anda menggunakan sistem shifting, Anda bisa mengatur jadwal kerja dengan sistem drag and drop yang mempermudah karyawan dalam melihat jadwal melalui smartphone.
Dengan pengaturan jam kerja tersebut, Anda juga dapat mengelola jam kerja karyawan sesuai dengan aturan dan perjanjian, sehingga karyawan tidak akan merasa berlebihan dan kewalahan dalam bekerja.
Tertarik untuk mencobanya? Yuk, kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
Catatan Kaki:
- https://www.forbes.com/
- https://www.usemotion.com/
- https://www.linkedin.com/
- https://www.15five.com/
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024