Metode absolute rating menjadi salah satu metode yang digunakan untuk penilaian kinerja.
Seperti yang diketahui, melakukan penilaian kinerja karyawan bukan hal yang mudah, bahkan bisa dibilang cukup menantang.
Perusahaan dituntut untuk bersikap objektif agar hasil yang diperolah dapat valid sebagai bahan evaluasi.
Nah, metode absolute rating ini dipilih sebagai salah satu teknik untuk mendapatkan hasil penilaian kinerja yang objektif.
Lalu apa yang dimaksud dengan metode absolute rating ini dan bagaimana cara menggunakannya?
Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan mengenai metode absolute rating, mulai dari pengertian, manfaat, cara menggunakan, dan contohnya.
Untuk lebih lengkapnya baca penjelasan yang ada di bawah ini:
Pengertian Metode Absolute Rating

Metode absolute rating merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mengukur kinerja, kualitas, dan juga nilai dari suatu entitas tanpa harus membandingkan dengan kinerja, kualitas, dan nilai dari entitas lain.
Metode ini digunakan untuk memberikan nilai sesuai dengan standar dan kriteria tertentu yang sebelumnya telah ditetapkan oleh perusahaan dan bukan berasal dari perbandingan dengan karyawan lainnya.
Melalui metode ini, HR dan perusahaan dapat memberikan penilaian yang objektif sesuai dengan kinerja yang telah diberikan.

Baca Juga: 6 Metode Penilaian Kinerja yang Bisa Anda Gunakan dalam Bisnis
Apa Saja Manfaat Metode Absolute Rating?
Sebagai metode yang dapat memberikan penilaian yang objektif, metode ini memiliki 4 manfaat yakni sebagai berikut:
1. Lebih Objektif dan Akurat
Melalui metode ini penilaian dapat dilakukan secara lebih objektif dan juga akurat.
Hal ini dikarenakan pada metode ini penilaian dilakukan sesuai dengan standar dan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.
Melalui cara ini penilaian dapat objektif dan tidak dipengaruhi oleh kinerja dari orang lain.
Buat Anda yang ingin menghindari bias komparatif seperti yang sering muncul pada metode relative rating, metode absolute rating adalah pilihan yang tepat.
2. Lebih Adil dan Konsisten
Manfaat kedua adalah melalui metode ini Anda dapat lebih adil dan juga konsisten.
Hal ini dikarenakan penilaian dilakukan dengan standar yang sama, sehingga seluruh karyawan diperlakukan secara adil dan setara.
Ini membuat tidak ada perbandingan antar individu sehingga dapat mengurangi persaingan yang tidak sehat yang sering muncul antar karyawan.
Baca Juga: Jenis dan Indikator Penilaian Kinerja Karyawan
3. Lebih Transparan
Metode penilaian kinerja ini juga lebih transparan karena memiliki kriteria penilaian yang jelas dan juga sama.
Ini menjadi dasar yang kuat bagi berbagai pihak dalam memberikan feedback yang spesifik dan konstruktif kepada individu yang dinilai.
4. Mendukung Pengembangan Keterampilan
Manfaat keempat adalah mendukung pengembangan keterampilan.
Melalui metide ini, penilai dapat lebih mudah melakukan identifikasi area yang dibutuhkan untuk pelatihan dan pengembangan lebih lanjut.
Penilaian ini memiliki fokus pada kriteria yang spesifik di mana dapat membantu individu dalam mengembangkan keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk memenuhi standar.
Baca Juga: 5 Metode dalam Mengukur Manajemen Kinerja
Bagaimana Cara Menggunakan Metode Absolute Rating?

Untuk menggunakan metode ini, ada 3 cara yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Menetapkan Standar secara Spesifik
Cara pertama yang dapat dilakukan adalah dengan menetapkan standar secara spesifik.
Anda dapat memberi tahu karyawan terkait standar yang dianggap sebagai kinerja yang dapat diterima, standar yang dianggap baik, dan faktor-faktor yang menyebabkan penilaian dan peringkat menjadi rendah.
Baca Juga: 8 Tahapan Evaluasi Karyawan dan Metodenya
2. Menggunakan Skala yang Konsisten
Cara kedua adalah dengan menggunakan skala yang konsisten untuk memastikan setiap karyawan dinilai sesuai dengan skala yang sama.
Melalui cara ini, penilaian dapat lebih objektif dan akurat serta dapat dipertanggungjawabkan.
3. Pastikan Feedback Diberikan secara Berkala
Cara yang terakhir adalah dengan memberikan feedback secara berkala.
Ini dilakukan agar karyawan bisa mendapatkan insight dan pemahaman yang berkaitan dengan pekerjaan mereka, termasuk di dalamnya aspek-aspek yang baik dan buruk dari kinerja mereka.
Baca Juga: Problem Analysis: Pengertian, Metode, dan Prosesnya
Apa Teknik dalam Metode Absolute Rating?

Berikut 6 teknik yang digunakan dalam metode absolute rating:
1. Metode Esai
Metode pertama yang ada dalam absolute rating adalah essay methor di mana pada metode ini pemberi nilai dapat menulis esai ataupun narasi berkaitan dengan kinerja individu.
Metode ini berisi mengenai detail kekuatan dan kelemahan yang ada dalam diri karyawan serta contoh spesifik dari kinerja karyawan tersebut.
Melalui teknik ini, penilai dituntut agar dapat deskriptif dan ekspresif dalam hal menuliskannya agar tidak memakan waktu yang cukup banyak.
2. Metode Insiden Kritis
Metode yang kedua adalah metode insiden kritis dimana melalui metode ini penilaian dilakukan sesuai dengan kejadian atau insiden kritis yang dapat memberikan gambaran kinerja luar biasa, baik itu dianggap baik atau buruk ataupun berhasil atau tidak berhasil.
Nantinya kejadian ini dicatat oleh penilai dan dipakai sebagai penilaian kinerja.
Baca Juga: Penilaian Kompetensi: Jenis, Metode, dan Manfaatnya
3. Metode Daftar Periksa
Pada metode daftar periksa dilakukan dengan penilai pengisi dan mencentang terkait kriteria yang telah terpenuhi atau tidak.
Di sini digunakan jawaban singkat seperti ‘ya’ atau ‘tidak’.
4. Metode Pilihan Paksa
Pada metode pilihan paksa, penilai diharuskan memilih antara dua atau lebih pertanyaan yang paling menggambarkan kinerja individu, dan setiap pilihan dapat diberi bobot nilai tertentu.
Baca Juga: 10 Metode Seleksi Pegawai Paling Efektif, Wajib Tahu!
5. Graphic Rating Scales
Melalui metode graphic rating scales kinerja individu diukur oleh penilai melalui skala grafik 1 sampai 5, dengan 1 sebagai level ‘sangat buruk’ dan level 5 sebagai level ‘sangat memuaskan’.
6. Behaviorally Anchored Rating Scales (BARS)
Pada metode BARS, digabungkan elemen graphic rating scales dan critical incident dengan menggunakan skala penilaian melalui contoh perilaku spesifik yang mencerminkan berbagai tingkat kinerja.
Baca Juga: Metode STAR dalam Interview, Berikut Penjelasan Lengkapnya
Apa Saja Tantangan dalam Metode Absolute Rating?
Dalam menerapkan metode ini, ada tantangan yang harus dihadapi, yakni sebagai berikut:
1. Subjektivitas Penilaian
Tantangan pertama dari metode ini adalah subjektivitas penilaian di mana meski terdapat kriteria yang jelas, penilaian masih dapat dipengaruhi oleh subjektivitas evaluator.
Di sini penting bagi Anda untuk memastikan bahwa evaluator diberikan pelatihan dengan baik dan menggunakan pendekatan secara konsisten.
Baca Juga: Metode Scrum, Simak Pengertian, Manfaat, Tahapan, hingga Tantangannya
2. Kompleksitas Kriteria
Tantangan kedua adalah berkaitan dengan kompleksitas kriteria di mana dalam menetapkan kriteria yang terlalu kompleks atau banyak dapat membuat proses penilaian menjadi rumit dan memakan waktu.
Penting juga bagi Anda untuk menjaga keseimbangan antara kejelasan dan juga kesederhanaan.
3. Penerimaan dari Karyawan
Tantangan yang terakhir adalah penerimaan dari karyawan.
Tidak semua karyawan menerima metode penilaian ini secara baik, khususnya ketika mereka merasa penilaian tidak mencerminkan kinerja mereka.
Komunikasi yang terbuka dan umpan balik yang konstruktif sangat penting untuk diperhatikan.
Baca Juga: Kuesioner Kinerja Karyawan: Pengertian, Manfaat, Metode, dan Tahapannya
Bagaimana Contoh Penerapan Metode Absolute Rating?

Contoh dalam menerapkan metode absolute rating ini adalah pada perusahaan teknologi besar yang menggunakan metode ini untuk penilaian kinerja tahunan.
Di sini perusahaan tersebut menerapkan beberapa kriteria penilaian utama, seperti pencapaian target proyek, kualitas pekerjaan, keterampilan teknis, dan kontribusi terhadap tim.
Evaluasi diberikan melalui panduan rinci terkait cara menilai setiap kinerja, dengan menggunakan skala 1 hingga 5.
Karyawan dinilai sesuai dengan standar yang sama dan hasil penilaian ini dapat digunakan untuk kenaikan gaji, promosi, dan program pengembangan karyawan.
Baca Juga: 13 Metrik Kinerja Karyawan yang Harus Anda Pantau
Kesimpulan
Itulah penjelasan lengkap mengenai metode absolute rating yang dapat menjadi referensi Anda.
Dari penjelasan artikel di atas dapat dipahami bahwa metode absolute rating digunakan untuk melakukan penilaian dan pengukuran kinerja secara objektif sesuai kinerja yang telah dilakukan.
Metode ini banyak digunakan oleh perusahaan karena dapat menghindari bias yang sering muncul pada metode penilaian kinerja lainnya.
Agar penilaian kinerja dapat berjalan dengan maksimal, Anda dapat mendukungnya dengan pengelolaan karyawan yang baik dan benar.
Gunakan sistem HRIS dari GajiHub untuk mendukung kemudahan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda.
Yuk daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selaa 14 hari.
- Johari Window: Pengertian, Cara Mengisi, dan Manfaatnya - 11 November 2025
- 4 Manfaat Metode Absolute Rating dalam Penilaian Kinerja - 11 November 2025
- KPI Produksi: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya - 10 November 2025