Karyawan adalah pondasi dari sebuah perusahaan. Saat mereka bahagia, terlibat secara aktif, dan menunjukkan dedekasinya, mereka dapat menciptakan dasar yang kuat untuk kesuksesan bisnis. Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan pendekatan employee centric culture.
Employee centric culture merupakan pendekatan yang memprioritaskan kebutuhan dan keinginan karyawan. Karyawan yang merasa puas akan lebih termotivasi untuk mendorong kesuksesan perusahaan.
Selain itu, perusahaan juga dapat meningkatkan retensi karyawan dengan lebih baik, meningkatkan kepuasan pelanggan, hingga membantu menjaga reputasi perusahaan.
Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa itu employee centric culture, manfaat, hingga cara mengembangkannya.
Apa yang Dimaksud dengan Employee Centric Cuture?
Employee centric culture atau budaya yang berpusat pada karyawan adalah budaya yang sangat menghargai karyawannya dan berusaha menciptakan pengalaman kerja yang menyenangkan dan bermanfaat bagi mereka.
Budaya ini mengutamakan dorongan ide, kreativitas, komunikasi yang terbuka, dan berbagai cara-cara baru dalam melakukan pekerjaan.
Tempat kerja seperti ini dapat membuat karyawan merasa nyaman dan aman untuk mengemukakan pendapat atau pun mengkritik jika ada hal-hal di dalam organisasi yang menghambat produktivitas dan kinerja mereka.
Melalui budaya ini, karyawan juga tidak perlu takut untuk berbicara karena khawatir akan mendapat masalah atau kehilangan pekerjaan.
Jika perusahaan dapat menggabungkan pendekatan ini dengan memberikan pengalaman kerja yang positif, hal tersebut akan membantu mengembangkan tenaga kerja yang lebih bahagia, lebih termotivasi, dan lebih produktif.
Baca Juga: Toxic Workplace: Pengertian, Tanda, dan Cara Menghadapinya
Apakah Perusahaan Perlu Menerapkan Employee Centric Culture?
Ya, penting. Memiliki budaya perusahaan yang berpusat pada karyawan memberikan banyak manfaat seperti:
1. Peningkatan Produktivitas
Ketika karyawan merasa puas dan dihargai oleh perusahaan, mereka cenderung lebih terlibat dan berkomitmen pada pekerjaan mereka.
Hal ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga mendorong mereka untuk memberikan saran dan ide-ide inovatif yang dapat menguntungkan bisnis.
2. Peningkatan Komunikasi
Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menyampaikan pemikiran dan perasaan mereka merupakan hal yang penting.
Dengan mempriotitaskan kebutuhan dan keinginan karyawan, mereka dapat lebih terbuka untuk terhubung secara positif dengan perusahaan.
Hal ini membantu mereka membangun hubungan baik dengan manajemen senior dan meningkatkan komunikasi dengan pelanggan saat ini dan masa depan.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Produktivitas Kerja Karyawan Anda
3. Mengurangi Turnover Karyawan
Dengan menjadi karyawan sebagai fokus utama dan memprioritaskan kesejahteraan mereka, perusahaan dapat mengurangi absensi dan turnover karyawan secara signifikan.
Studi menunjukkan bahwa organisasi yang peduli terhadapi kesejahteraan karyawan dapat mengurangi tingkat absensi hingga 20%.
Corporate culture juga berperan penting dalam keputusan karyawan baru untuk bergabung.
Studi menunjukkan bahwa 86% pencari kerja mempertimbangkan budaya perusahaan sebelum memilih tempat kerja.
Mayoritas dari mereka tidak tertarik bekerja di perusahaan dengan reputasi buruk yang mengabaikan kesejahteraan karyawan.
4. Pelanggan Lebih Puas
Saat perusahaan menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan menghargai karyawan, hal ini mempengaruhi hubungan mereka dengan pelanggan.
Karyawan yang bahagia cenderung memberikan pelayanan yang lebih baik, sehingga pelanggan merasa puas dan setia.
5. Peningkatan Pendapatan dan ROI
Sebuah studi menunjukkan terdapat hubungan yang kuat antara pengalaman karyawan dan kinerja keuangan perusahaan.
Perusahaan-perusahaan berkinerja tinggi biasanya memberikan perhatian ekstra pada kepuasan karaywan, termotivasi oleh misi dan tujuan perusahaan yang jelas, serta memiliki manajemen yang mendukung dan efisien.
Budaya yang berpusat pada karyawan bukan hanya tentang memperbaiki kehidupan karyawan, tetapi juga strategi penting untuk meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan.
Baca Juga: Cara Menghitung ROI HR dan Tips Meningkatkannya
Apa Saja Komponen Penting dalam Employee Centric Culture?
Untuk mengembangkan employee centric culture, ada beberapa komponen penting yang perlu Anda fokuskan, yaitu:
1. Komunikasi
Komunikasi yang efektif merupakan pondasi utama dalam membangun budaya perusahaan yang inklusif dan kolaboratif.
Penting untuk memastikan bahwa perusahaan memiliki jalur komunikasi yang terbuka dari atas ke bawah maupun sebaliknya.
Dorong karyawan untuk berpartisipasti aktif dalam diskusi mengenai tujuan perusahaan, strategi, dan proses kerja.
Hal ini dapat dilakukan lewat pertemuan rutin, sesi brainstroming, dan platform komunikasi internal.
2. Pelatihan dan Pengembangan
Investasi dalam pelatihan dan pengembangn karaywan adalah investasi jangka panjang yang menguntungkan.
Dengan memberikan kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka, perusahaan tidak hanya membantu karyawan untuk menjadi lebih kompeten dalam pekerjaan mereka saat ini, tetapi juga membuka pintu untuk kemajuan karir yang lebih baik di masa depan.
Program ini bisa mencakup pelatihan teknis, kursus kepemimpinan, atau pengembangan soft skill yang relevan.
Baca Juga: Perbedaan Coaching dan Mentoring serta Manfaat Keduanya
3. Kesejahteraan Karyawan
Program kesejahteraan karyawan dapat mencakup berbagai aspek, mulai dari fisik hingga mental.
Pastikan perusahaan menyediakan lingkungan kerja yang mendukung kesehatan karyawan, termasuk pilihan makanan sehat di kantin, program olahraga, dan dukungan kesehatan mental.
Komponen ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan secara langsung, tetapi juga menciptakan budaya peduli di mana karyawan merasa dihargai dan didukung.
4. Program Pengakuan Karyawan
Mengakui dan menghargai kontribusi karyawan secara teratur sangat penting untuk memelihara motivasi dan semangat kerja yang tinggi.
Perusahaan dapat mengadopsi berbagai bentuk pengakuan karyawan atau employee recognition, seperti penghargaan individu atau tim, bonus kinerja, atau promosi berdasarkan pencapaian.
Program pengakuan yang efektif adalah yang menghargai berbagai jenis kontribusi, baik dalam hal kreativitas, inovasi, kolaborasi, maupun pencapaian langsung dalam tugas-tugas kerja.
5. Mendengarkan dengan Baik
Employee centric culture membutuhkan pendekatan mendengarkan yang baik. Perusahaan harus aktif mencari masukan dari karyawan mengenai pengalaman mereka, kebutuhan, dan masalah yang mereka hadapi dalam pekerjaan sehari-hari.
Membuka saluran komunikasi yang terbuka dan memberikan respons yang tepat terhadap masukan ini akan membangun kepercayaan, meningkatkan employee engagement, dan membantu perusahaan untuk terus berkembang dan beradaptasi.
Baca Juga: Work Engagement: Arti, Ciri-ciri, Aspek, Dampak, dan Strateginya
Bagaimana Cara Mengembangkan Employee Centric Culture?
Menciptaka budaya kerja yang berfokus pada karyawan sangat penting untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya, dan meningkatkan pendapatan.
Namun, dengan semakin banyak perusahaan yang mengadopsi sistem kerja fleksibel, mempertahankan budaya ini akan menjadi tantangan.
Oleh karena itu, berikut 8 cara terbaik yang bisa Anda lakukan untuk membantu perusahaan menciptakan budaya kerja yang lebih positif dan fleksibel:
1. Pahami Kebutuhan Karyawan
Meningkatkan keterlibatan karyawan dimulai dengan memahami kebutuhan mereka.
Jangan pernah berasumsi bahwa karyawan sudah puas atau memiliki apa yang mereka butuhkan untuk produktif sebelum Anda mencari tahu.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
Survei Reguler
Lakukan survei karyawan secara rutin untuk mengetahui apa yang berfungsi dan apa yang tidak.
Data Analitik
Gunakan analitik tempat kerja untuk mendapatkan data akurat tentang bagaimana karyawan menggunakan kantor dan sumber daya mereka.
2. Tawarkan Opsi Kerja Fleksibel
Di era kerja modern seperti sekarang ini, fleksibilitas menjadi suatu keharusan. Riset menunjukkan bahw terdapat 80% pekerja yang menginginkan fleksibilitas mengenai lokasi kerja, sementara 94% menginginkan fleksibilitas dalam waktu kerja.
Anda dapat menggunakan data survei dan analitik untuk mengadopsi model kerja hybrid atau pun yang lain yang sesuai dengan kebutuhan karyawan.
3. Terima Kesetaraan dan Inklusi
Menciptakan budaya perusahaan yang inklusif harus selalu menjadi prioritas.
Penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang mendukung berbagai kelompok karyawan, termasuk wanita, pekerja per jam, karyawan lama, dan karyawan dari berbagai latar belakang dapat unggul dari para pesaing mereka.
Baca Juga: Culture Fit Test: Pengertian, Manfaat, dan Langkahnya
4. Promosikan Kesehatan dan Kesejahteraan
Karyawan yang produktif adadlah karyawan yang bahagia, sehingga kesejahteraan di tempat kerja harus menjadi prioritas.
Berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
SManfaat Kesehatan
Tawarkan manfaat kesehatan yang komprehensif.
SPilihan Fasilitas Kesehatan
Sediakan opsi seperti subsidi gym, akun pengeluaran kesehatan, makanan sehat, dan penggantian biaya perjalanan sehat.
SFleksibilitas Jadwal
Izinkan karyawan menghadiri janji terkait kebutuhan kesehatan tanpa batasan.
5. Sediakan Teknologi yang Tepat
Teknologi yang tepat sangat penting untuk mendukung employee centric culture. Misalnya, Anda berencana menerapkan sistem kerja hybrid, maka sediakan teknologi tepat yang dapat mendukung hal tersebut, seperti:
SPeralatan yang Tepat
Pastikan karyawan memiliki software dan hardware yang tepat, misalnya alat komunikasi jarak jauh seperti Slack, Zoom Meeting dengan akses premium, hingga menyediakan software payroll dan HR untuk pengelolaan SDM.
Salah satu software yang dapat membantu Anda untuk mengelola SDM adalah Gajihub.
Melalui software ini, baik karyawan yang bekerja secara remote working, hybrid, maupun di kantor dapat melakukan absensi dengan mudah melalui aplikasi yang Gajihub yang bisa diunduh di Play Store maupun App Store.
Selain itu, Gajihub juga menyediakan fitur employee self service (ESS) yang memungkinkan mereka mengajukan cuti dan izin melalui smartphone masing-masing.
Sementara itu, manajer dan tim HR dapat melakukan approval melalui website Gajihub secara praktis tanpa mengganggu pekerjaan lainnya.
Dengan software ini, tim HR dan manajemen perusahaan dapat mendorong employee centric culture melalui fleksibilitas dan kemudahan dalam penggunaannya.
Tertarik mencoba? Klik gambar berikut untuk informasi selengkapnya:
SKeamanan Siber
Selain membutuhkan software dan hardware, perusahaan juga perlu bekerja sama dengan IT untuk memastikan langkah-langkah keamanan yang kuat.
SDukungan Biaya Kerja Jarak Jauh
Berikan tunjangan untuk memastikan semua karyawan memiliki koneksi internet yang baik dan lingkungan kerja yang sehat.
Baca Juga: Sense of Belonging Karyawan, Bagaimana Cara Membentuknya?
6. Sediakan Ruang Kerja yang Tepat
Menciptakan ruang kerja fisik yang mendukung kerjasama dan pekerjaan individu adalah kunci keberhasilan. Berikut beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan:
SRuang Kerja Fleksibel
Gunakan data survei dan analitik untuk merancang kombinasi ruang kerja yang sesuai.
STransformasi Lingkungan Kerja
Adopsi lingkungan kerja yang lebih fleksibel, seperti hot desking atau lingkungan kerja berbasis aktivitas.
Baca Juga: 8 Cara Menciptakan Psychological Safety di Tempat Kerja
7. Tawarkan Kesempatan Pengembangan
Budaya kerja yang baik juga melibatkan membantu karyawan menjadi versi terbaik dari diri mereka sendiri, seperti dengan menawarkan:
SPeluang Pendidikan
Berikan kesempatan pendidikan dan pengembangan untuk meningkatkan keterampilan dan kemajuan karir mereka.
SGaya Kepemimpinan yang Tepat
Adopsi gaya kepemimpinan yang mendukung pengembangan karyawan.
SJenjang Karir
Sebagai tim HR, Anda dapat menciptakan sistem jenjang karir yang jelas dan evaluasi kinerja.
8. Terima Inisiatif Berfokus pada SDM
Terakhir, usahakan untuk menjaga karyawan tetap terhubung dan terlibat dengan berbagai upaya. Jika perusahaan Anda menerapkan sistem kerja remote, berikut beberapa inisiatif yang bisa dilakukan:
SAcara Virtual
Buat acara virtual, seperti gathering online untuk menjaga semangat dan motivasi tim.
SKomunikasi yang Baik
Pastikan karyawan tetap menyalakan kamera selama rapat untuk menjaga keterlibatan mereka dan agar tetap saling mengenal dengan rekan kerja.
Baca Juga: Pentingnya Mengetahui Tingkat Emosional Karyawan untuk HR
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa employee centric culture adalah fondasi kuat bagi kesuksesan perusahaan, karena budaya ini memprioritaskan kebahagiaan, keterlibatan, dan dedikasi karyawan.
Dengan berfokus pada kesejahteraan karyawan misalnya, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas, mempertahankan karyawan, memperbaiki kepuasan pelanggan, dan membangun reputasi yang baik.
Budaya ini juga membantu menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa dihargai, aman untuk berkontribusi, dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik.
Untuk menerapkan budaya ini dengan efektif, penting bagi perusahaan untuk mendengarkan karyawan, menawarkan fleksibilitas dalam bekerja, hingga menyediakan alat-alat yang dibutuhkan.
Salah satu alat yang bisa mendorong terciptanya employee centric culture adalah software payroll dan HR dari Gajihub.
Melalui software ini, karyawan dapat dengan mudah melakukan absensi, pengajuan izin dan cuti, hingga mendapatkan informasi yang transparan mengenai proses penggajian dengan memberikan slip gaji.
Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024