Menjalankan bisnis yang sukses bukan hanya soal strategi pemasaran atau kualitas produk, tetapi juga bagaimana cara Anda menjaga karyawan tetap merasa puas dan dihargai.
Biasanya, gaji yang kompetitif, lingkungan kerja yang sehat, serta paket kompensasi menjadi dasar utama dalam menjaga kepuasan tersebut.
Selain itu, ada juga yang disebut dengan voluntary benefits, yang dapat membuat karyawan merasa lebih diperhatikan, sehingga bisa meningkatkan loyalitas dan keterikatan mereka dengan perusahaan.
Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas apa itu voluntary benefits, manfaat, dan tips pelaksanaannya.
Apa yang Dimaksud dengan Voluntary Benefits?

Voluntary benefits adalah tunjangan yang dapat diikuti secara volunteer atau sukarela oleh karyawan, di mana mereka biasanya menanggung sebagian dari biayanya.
Cara paling mudah untuk memahaminya adalah dengan membandingkannya dengan tunjangan kerja.
Tunjangan kerja merupakan bagian dari kompensasi kontrak karyawan, sehingga diberikan secara otomatis dan biayanya sudah termasuk dalam gaji.
Sementara itu, voluntary benefits merupakan tunjangan yang disediakan perusahaan, agar karyawan dapat memilih untuk berpartisipasi.
Biayanya bisa besifat gratis, mendapat potongan khusus, dibayar langsung oleh karyawan, atau dipotong dari gaji setelah mereka mendaftar.
Banyak perusahaan memperkenalkan benefit ini sebagai fasilitas tambahan yang dapat diakses karyawan sesuai kebutuhan mereka.
Baca Juga: Ketahui Pengertian Volunteer, Manfaat, hingga Tips Memulainya
Mengapa Perusahaan Perlu Mempertimbangkan Voluntary Benefits?

Setiap perusahaan perlu mempertimbangkan voluntary benefits karena memberikan fleksibilitas, serta pilihan bagi karyawan untuk menyesuaikan paket kompensasi sesuai dengan kebutuhan mereka.
Bagi perusahaan, program ini juga tergolong hemat biaya karena dapat memperkuat paket kompensasi tanpa harus menanggung seluruh beban finansial.
Selain itu, voluntary benefits dapat membantu perusahaan menarik sekaligus mempertahankan talenta terbaik, karena membuat perusahaan lebih kompetitif di pasar kerja.
Program ini juga mendukung kesejahteraan karyawan, mulai dari sisi keamanan finansial, kesehatan, hingga work life balance, yang pada akhirnya mampu meningkatkan produktivitas dan mengurangi tingkat absenteeism.
Baca Juga: 5 Cara Menjawab Pertanyaan Kontribusi untuk Perusahaan dan Contohnya
Apa Saja Jenis Voluntary Benefits?

Perusahaan dapat memilih berbagai macam voluntary benefits untuk ditawarkan kepada karyawan.
Berikut adalah beberapa jenis yang paling umum:
1. Asuransi Hospital Indemnity
Asuransi hospital indemnity membantu menanggung biaya selama dirawat di rumah sakit, termasuk pengeluaran yang biasanya tidak tercakup oleh asuransi kesehatan standar.
Biaya tersebut dapat berupa deductible, biaya co-pay, hingga obat-obatan resep.
Deductible adalah biaya awal yang harus dibayar sendiri sebelum asuransi menanggung sisanya, sedangkan co-pay adalah biaya tetap yang dibayar setiap kali menggunakan layanan kesehatan meski sudah ditanggung asuransi.
2. Asuransi Gigi
Asuransi gigi memberikan perlindungan untuk perawatan gigi rutin maupun prosedur umum seperti pemasangan crown dan gigi tiruan.
Jenis asuransi ini banyak diminati karena memudahkan karyawan dalam mengakses layanan kesehatan gigi dengan biaya yang lebih terjangkau.
Baca Juga: Kompensasi PKWT: Aturan dan Dasar Perhitungannya
3. Asuransi Penglihatan
Asuransi penglihatan menanggung biaya pemeriksaan mata, kacamata, dan lensa kontak. Beberapa paket asuransi bahkan mencakup tindakan operasi mata dengan laser.
4. Asuransi Hewan Peliharaan
Asuransi hewan peliharaan membantu menanggung biaya pemeriksaan rutin maupun penanganan darurat bagi hewan kesayangan karyawan.
Tunjangan ini juga menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap kehidupan pribadi karyawan di luar pekerjaan.

5. Program Pembayaran Pinjaman Pendidikan
Program pembayaran pinjaman pendidikan semakin populer, terutama di kalangan karyawan muda yang masih memiliki beban cicilan kuliah.
Program ini membantu meringankan utang pendidikan melalui bantuan pembayaran atau kontribusi finansial dari perusahaan.
Baca Juga: Contoh Kompensasi dan Jenisnya yang Wajib HR Ketahui
6. Asuransi Perlindungan Hipotek
Asuransi perlindungan hipotek memberikan jaminan finansial bagi karyawan yang mengalami kesulitan membayar cicilan rumah akibat kondisi ekonomi yang tidak terduga.
Tunjangan ini mendukung stabilitas finansial karyawan.
7. Tunjangan Kesehatan dan Kebugaran (Wellness Stipends)
Tunjangan kesehatan dan kebugaran memungkinkan karyawan menyisihkan dan menggunakan anggaran untuk kebutuhan kesehatan serta gaya hidup sehat.
Biayanya dapat mencakup keanggotaan pusat kebugaran, konsultasi terapi, hingga layanan katering sehat.
Tunjangan ini mendorong karyawan untuk menjalani gaya hidup yang lebih seimbang.
8. Perlindungan Pencurian Identitas
Perlindungan pencurian identitas semakin banyak diminati seiring meningkatnya aktivitas digital.
Tunjangan ini melindungi karyawan dari kerugian finansial akibat penipuan dan kejahatan siber, biasanya mencakup layanan peringatan penipuan, asuransi pencurian identitas, dan pemantauan kredit.
Baca Juga: Pengertian Kompensasi Tidak Langsung, Manfaat, dan Contohnya
Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Voluntary Benefits?

Sebelum memutuskan untuk menerapkan voluntary benefits, berikut beberapa kelebihan dan kekurangan dari benefit tersebut yang perlu Anda pertimbangkan.
Kelebihan Voluntary Benefits
Berikut sejumlah kelebihannya:
1. Menarik dan mempertahankan karyawan
Pilihan voluntary benefits yang beragam membuat perusahaan lebih menarik bagi calon karyawan sekaligus membantu mempertahankan karyawan yang sudah ada.
2. Fleksibel dan dapat disesuaikan
Karyawan dapat memilih tunjangan sesuai kebutuhan pribadi, seperti asuransi kesehatan tambahan, asuransi hewan peliharaan, atau program kesejahteraan finansial.
3. Mendukung kesejahteraan finansial dan pribadi
Voluntary benefits sering kali melengkapi hal-hal yang tidak tercakup dalam paket standar, sehingga memberikan rasa aman dan ketenangan lebih bagi karyawan.
4. Meningkatkan citra perusahaan
Paket tunjangan yang lengkap menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan, sehingga memperkuat reputasi sebagai tempat kerja yang layak dipilih.
Baca Juga: Analisis Kompensasi: Arti, Konsep Penting, Hingga Langkah-Langkahnya
Kekurangan
Berikut sejumlah kekurangannya:
1. Administrasi lebih rumit
Mengelola berbagai jenis voluntary benefits dapat memerlukan waktu dan tenaga lebih, terutama jika melibatkan banyak penyedia layanan.
2. Potensi ketidakadilan
Beberapa voluntary benefits mungkin hanya relevan untuk kelompok tertentu, sehingga karyawan lain bisa merasa kebutuhannya tidak terakomodasi.
3. Risiko rendahnya manfaat bagi perusahaan
Jika partisipasi karyawan rendah, biaya dan usaha yang dikeluarkan untuk program ini bisa jadi tidak memberikan hasil yang sebanding.
4. Kemungkinan kendala kepatuhan
Beberapa voluntary benefits, khususnya produk asuransi tertentu, dapat menimbulkan implikasi hukum atau pajak yang harus dikelola dengan hati-hati agar tetap sesuai aturan.
Baca Juga: Strategi Kompensasi: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menyusunnnya
Bagaimana Cara Mengelola Voluntary Benefits?

Menyusun voluntary benefits membutuhkan perencanaan yang matang serta kerja sama dari berbagai pihak.
Berikut langkah yang perlu Anda lakukan:
1. Hubungi Penyedia Voluntary Benefits
Mulailah dengan menghubungi broker atau penyedia manfaat yang saat ini bekerja sama dengan perusahaan untuk mengetahui manfaat tambahan yang mereka tawarkan.
Bisa jadi paket yang sedang digunakan sudah mencakup manfaat opsional yang belum diketahui, atau menyediakan voluntary benefits sebagai tambahan.
Hal ini dapat mempermudah proses penerapan sekaligus mengurangi biaya.
Tanyakan mengenai pilihan yang tersedia, syarat kelayakan, serta kisaran harga.
Beberapa pertanyaan yang perlu dipertimbangkan dalam proses ini antara lain:
- Berapa biaya program yang harus ditanggung perusahaan dari setiap penyedia?
- Berapa besar biaya yang perlu dibayar karyawan untuk dapat mendaftar?
- Apa saja kelebihan dan kekurangan dari layanan yang ditawarkan oleh penyedia?
- Apa yang diperlukan agar penyedia tersebut dapat diintegrasikan dengan platform manfaat karyawan yang sudah ada?
- Apakah manfaat ini dapat diluncurkan di tengah tahun, atau lebih baik menunggu periode pendaftaran berikutnya?
Indikator atau metrik apa yang disediakan penyedia untuk mengukur tingkat keterlibatan karyawan dalam memanfaatkan manfaat tersebut?
2. Libatkan Tim Pimpinan dan Manajemen
Pastikan tim pimpinan dan manajemen terlibat sejak awal agar tercipta dukungan penuh.
Diskusikan bagaimana rencana voluntary benefits dapat membantu pencapaian tujuan perusahaan, seperti pengendalian biaya, peningkatan keterlibatan karyawan, serta retensi tenaga kerja.
Dukungan pimpinan sangat penting agar proses implementasi berjalan lancar.
3. Kumpulkan Masukan dari Karyawan
Libatkan karyawan dengan melakukan survei untuk memahami kebutuhan dan prioritas mereka terkait tunjangan.
Tanyakan manfaat apa yang paling mereka butuhkan, misalnya perlindungan kesehatan tambahan atau fasilitas kebugaran.
Sertakan informasi mengenai perkiraan biaya, pilihan perlindungan, serta potensi keuntungan pajak.
Masukan ini penting agar tunjangan yang ditawarkan benar-benar sesuai dengan kebutuhan karyawan dan meningkatkan partisipasi.
Baca Juga: Perbedaan Kompensasi dan Apresiasi, Mana yang Lebih Penting?
4. Minta Proposal dari Penyedia Layanan
Setelah menentukan beberapa kandidat penyedia, mintalah proposal yang berisi rincian harga, ketentuan layanan, serta dukungan administrasi selama penerapan.
Tinjau proposal tersebut secara menyeluruh untuk memastikan kesesuaiannya dengan kebutuhan karyawan dan tujuan perusahaan.
5. Terapkan Rencana Voluntary Benefits
Bekerja samalah dengan tim HR untuk meluncurkan program.
Sampaikan informasi yang jelas kepada karyawan mengenai jenis voluntary benefits yang tersedia, termasuk biayanya serta cara mengaksesnya.
Pastikan seluruh informasi mudah dijangkau sehingga karyawan dapat merujuknya kapan pun diperlukan.
Baca Juga: Variabel Kompensasi: Jenis, Keuntungan, dan Cara Menghitungnya
Bagaimana Cara Memilih Voluntary Benefits?

Anda perlu memilih voluntary benefit yang dapat membantu meningkatkan kepuasan kerja, serta menjaga loyalitas karyawan, serta menarik kandidat baru yang lebih berkualitas.
Agar tepat sasaran, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
1. Menilai Kebutuhan dan Preferensi Karyawan
Setiap karyawan memiliki kebutuhan yang berbeda.
Dengan memahami preferensi mereka, perusahaan bisa menawarkan manfaat yang benar-benar relevan.
Tips:
- Lakukan survei, diskusi kelompok, atau percakapan informal.
- Pahami perbedaan kebutuhan berdasarkan usia atau tahap karier.
- Sesuaikan manfaat agar relevan dengan tenaga kerja yang beragam.
2. Mengevaluasi Biaya dan Pertimbangan Anggaran
Voluntary benefits biasanya ditanggung oleh karyawan, namun perusahaan tetap perlu mempertimbangkan keseimbangan antara biaya dan nilai jangka panjang.
Tips:
- Bandingkan biaya langsung dengan potensi hasil, seperti turunnya turnover.
- Pilih opsi yang ramah anggaran tapi tetap bermanfaat.
- Fokus pada manfaat yang paling diinginkan karyawan.
3. Menyeleraskan dengan Tujuan dan Budaya Perusahaan
Benefit ini juga bisa menjadi cerminan budaya dan nilai perusahaan.
Dengan begitu, manfaat yang diberikan tidak hanya membantu karyawan, tetapi juga memperkuat identitas perusahaan.
Tips:
- Sesuaikan manfaat dengan misi dan nilai organisasi.
- Jika menekankan kesehatan, pertimbangkan fasilitas gym atau layanan kesehatan mental.
- Pastikan manfaat mendukung budaya kerja yang ingin dibangun.
Baca Juga: 9 Faktor Penentu Kenaikan Gaji, Aturan, dan Tips Implementasinya
4. Menilai Pesaing
Agar tetap kompetitif, penting untuk mengetahui benefit apa yang ditawarkan oleh perusahaan lain dalam industri serupa.
Tips:
- Analisis paket manfaat pesaing di industri yang sama.
- Identifikasi celah dalam penawaran perusahaan sendiri.
- Ambil inspirasi untuk menghadirkan manfaat yang lebih inovatif.
5. Memantau Penggunaan dan Menyesuaikan Penawaran
Program benefit harus selalu dievaluasi agar tetap relevan.
Dengan memantau penggunaan, perusahaan bisa tahu mana yang efektif dan mana yang perlu disesuaikan.
Tips:
- Lacak tingkat partisipasi karyawan.
- Rutin meminta feedback untuk mengetahui kebutuhan terbaru.
- Sesuaikan program sesuai hasil evaluasi.
6. Mengomunikasikan dan Meluncurkan dengan Efektif
Setelah merancang rencana voluntary benefit, penting bagi Anda untuk mengomunikasikannya secara jelas.
Oleh karena itu, strategi komunikasi menjadi kunci agar karyawan memahami dan memanfaatkannya.
Tips:
- Gunakan berbagai saluran seperti email, buletin, atau sesi informasi.
- Jelaskan biaya, cara akses, dan keuntungan dengan bahasa yang mudah dipahami.
- Fokus pada kelebihan program saat periode pendaftaran agar partisipasi meningkat
Baca Juga: Adjustment Gaji: Arti, Manfaat, dan Tipsnya
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa voluntary benefits merupakan salah satu strategi perusahaan untuk meningkatkan loyalitas karyawan, serta keterlibatan karyawan tanpa harus menanggung biaya yang terlalu besar.
Dengan memberikan fleksibilitas dan pilihan yang beragam, perusahaan dapat membantu karyawan menyesuaikan manfaat sesuai kebutuhan mereka, mulai dari asuransi kesehatan tambahan, program kebugaran, hingga perlindungan finansial.
Hal ini tidak hanya berdampak positif pada kesejahteraan karyawan, tetapi juga memperkuat citra perusahaan sebagai tempat kerja yang peduli dan kompetitif di pasar tenaga kerja.
Namun, penerapan voluntary benefits tetap memerlukan perencanaan yang matang.
Perusahaan perlu menilai kebutuhan karyawan, mempertimbangkan anggaran, menyelaraskan manfaat dengan budaya organisasi, serta rutin melakukan evaluasi agar program tetap relevan.
Untuk mengelola benefit tersebut, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software payroll dari GajiHub.
Melalui software ini, perusahaan dapat mengelola seluruh komponen gaji karyawan, mulai dari gaji pokok, bonus, hingga voluntary benefit yang sudah dipilih karyawan.
Perusahaan juga dapat memberikan slip gaji yang bisa diunduh dalam format PDF kepada karyawan untuk meningkatkan transparansi dalam proses penggajian.
Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Cara Membuat Kandidat Tertarik Selain dengan Gaji - 11 September 2025
- Voluntary Benefits: Pengertian, Manfaat, dan Tipsnya - 11 September 2025
- Aturan Kerja 4 Hari Seminggu: Kekurangan dan Kelebihannya - 10 September 2025