Salah satu cara untuk mencapai kesuksesan perusahaan adalah memiliki pemimpin dengan tipe kepemimpinan yang sesuai. Melalui hal tersebut, pemimpin dapat membangun kepercayaan, mendorong kerja sama, dan meningkatkan kinerja tim.
Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa itu tipe kepemimpinan, pentingnya bagi perusahaan, hingga berbagai tipe kepemimpinan yang wajib Anda ketahui.
Apa yang Dimaksud dengan Tipe Kepemimpinan?
Tipe kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin bertindak dan berperilaku untuk mempengaruhi, memotivasi, dan membimbing orang lain.
Ini merupakan metode khusus yang digunakan oleh pemimpin untuk mencapai tujuan bersama, dengan tetap berfokus pada perasaan dan kesejahteraan karyawan.
Tipe kepemimpinan juga menentukan bagaimana mereka merencanakan dan menerapkan rencana sambil memperhatikan harapan orang-orang yang berkepentingan dan kebaikan tim mereka.
Terdapat beberapa gaya atau tipe kepemimpinan seperti otoriter atau autokratik, partisipatif atau demokratis, delegatif (Laissez-Faire), transformasional, dan masih banyak lagi.
Namun, perlu Anda ketahui bahwa tidak ada gaya kepemimpinan yang satu-satunya benar, dan apa yang cocok untuk satu pemimpin mungkin tidak cocok untuk yang lain.
Ada berbagai cara untuk mengkategorikan gaya kepemimpinan, tetapi semuanya memiliki faktor-faktor umum yang bergantung pada kepribadian manajer, pengetahuan dan pengalaman, karyawan yang dipimpin, serta tradisi, nilai, dan filosofi perusahaan.
Baca Juga: Ketahui Arti dan Karakteristik Kepemimpinan Transaksional
Apakah Tipe Kepemimpinan itu Penting?
Tipe kepemimpinan yang dianut oleh seorang pemimpin biasanya dipengaruhi oleh kepribadian, pengalaman hidup, kemampuan berkomunikasi, hingga cara berpikir mereka.
Oleh karena itu, pemimpin perlu memahami tipe mereka dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, serta menentukan cara terbaik agar mereka bisa lebih sukses dalam memimpin.
Gaya kepemimpinan juga berpengaruh terhadap keberhasilan pemimpin, sehingga mereka harus mampu mengambil tanggung jawab dan mengambil keputusan.
Selain itu, seorang pemimpin juga perlu memahami gaya seperti apa yang paling efektif dan sesuai dengan organisasi atau situasi tertentu.
Dalam artikel Harvard Business Review, studi berjudul “Leadership That Gets Result” oleh Daniel Coldman menelitu lebih dari 3.000 manajer tingkat menengah untuk melihat perilaku kepemimpinan tertentu dan pengaruhnya terhadap keuntungan perusahaan.
Hasilnya menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan seorang manajer bertanggung jawab atas 30% keuntungan perusahaan.
Di samping itu, memahami gaya kepemimpinan seseorang dan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan situasi kemungkinan akan menghasilkan manfaat tambahan seperti:
- Meningkatkan komunikasi dan kerja sama.
- Meningkatkan keterlibatan karyawan.
- Meningkatkan efektivitas tim.
- Membuat kepemimpinan seseorang lebih terlihat dalam organisasi dan mendapatkan pengakuan.
Baca Juga: Pelatihan Kepemimpinan: Arti, Manfaat, dan Strateginya
Apa Saja Tipe Kepemimpinan?
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, dapat dipahami bahwa tipe kepemimpinan berperan penting dalam kesuksesan perusahaan. Untuk itu, Anda perlu mengetahui tipe kepemimpinan mana yang paling tepat untuk perusahaan.
Berikut beberapa di antaranya:
1. Kepemimpinan Demokratis
Kepemimpinan demokratis atau disebut juga sebagai kepemimpinan partisipatif adalah ketika pemimpin membuat keputusan berdasarkan masukan dari setiap anggota tim.
Meskipun pada akhirnya pemimpin yang akan mengambil keputusan, namun setiap karyawan tetap memiliki hak yang sama dalam bersuara mengenai proyek perusahaan.
Ciri-Ciri
- Inklusif atau mengikutsertakan semua orang
- Bekerja sama
- Berkomunikasi dengan baik
- Memberdayakan
- Mendukung dan empatik
- Membangun kepercayaan
- Pemahaman emosional
Kelebihan
Gaya kepemimpinan demokratis adalah salah satu yang paling efektif karena dapat mendorong semua orang berpartisipasi dalam semua proses, berbagi pendapat, dan tahu bahwa pendapat mereka akan didengar.
Selain itu, anggota tim yang merasa memiliki ruang untuk berpartisipasi juga dapat meningkatkan pemberdayaan, motivasi, dan partisipasi karyawan.
Tantangan
Kepemimpinan demokratis memiliki tantangan tersendiri dalam mencapai kesepakatan, yang biasanya dapat memakan waktu, sumber daya, dan komunikasi yang cukup inten.
Hal ini juga bisa mempengaruhi pengambilan keputusan karena beberapa anggota tim mungkin tidak memiliki keahlian yang tepat untuk membuat keputusan penting.
2. Kepemimpinan Otoriter
Kepemimpinan otoriter, koersif, atau perintah adalah kebaikan dari kepemimpinan demokratis. Dalam gaya kepemimpinan ini, pemimpin membuat keputusan tanpa meminta pendapat dari siapa pun yang melapor kepada mereka.
Ciri-Ciri
- Pengambilan keputusan yang terpusat
- Komunikasi langsung dari atas ke bawah
- Delegasi yang minim
- Anggota tim memiliki otonomi yang terbatas
- Penekanan pada hierarki dan status
- Kurang menerima masukan atau kritik
Tipe ini sangat berguna ketika sebuah bisnis perlu mengendalikan situasi tertentu, bukan sebagai satu-satunya tipe kepemimpinan. Sebagai contoh, kepemimpinan ini bisa efektif dalam situasi darurat atau kritis di mana tindakan cepat dan tegas diperlukan.
Gaya ini paling berguna ketika sebuah bisnis perlu mengendalikan situasi tertentu, bukan sebagai satu-satunya gaya kepemimpinan. Sebagai contoh, ini bisa efektif dalam situasi darurat atau krisis di mana tindakan cepat dan tegas diperlukan.
Kelebihan
Gaya kepemimpinan ini sangat efektif ketika perusahaan merasa kesulitan dalam membuat keputusan.
Pemimpin dapat bertanggung jawab untuk membuat keputusan dan memberikan arah yang jelas kepada karaywan, dan hal tersebut juga bisa mengatasi kurangnya pengalaman dalam sebuah tim.
Tantangan
Kebanyakan organisasi yang menerapkan budaya otoriter rawan kehilangan karyawan, yang bisa secara signifikan menurunkan semangat dan kemampuan pemecahan masalah kreatif.
Contoh buruk dari kepemimpinan ini bisa terjadi ketika seorang manajer mengubah jam kerja karyawan tanpa berdiskusi dengan siapapun terlebih dahulu.
Tantangan lain dari pemimpin otoriter juga termasuk intimidasi, mikromanajemen, hingga ketergantungan berlebihan terhadap satu pemimpin.
3. Kepemimpinan Laissez-Faire
Kepemimpinan Laissez-Faire adalah ketika seorang pemimpin memberikan banyak kebebasan kepada timnya. Mereka tidak terlalu banyak ikut campur tangan, kecuali jika benar-benar dibutuhkan.
Ciri-Ciri
- Memberi sedikit panduan dan arahan.
- Campur tangan dan kontrol yang terbatas.
- Tim memiliki otonomi yang tinggi dan kebebasan.
- Mendorong pemberdayaan dan kepercayaan.
Kelebihan
Tipe kepemimpinan ini cocok untuk bisnis karena pemimpinnya memberikan karyawan tanggung jawab atas pekerjaan mereka. Hal ini mendorong karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan baik dan maksimal.
Selain itu, pemimpin dengan gaya Laissez-Faire juga menciptakann budaya yang santai, sehingga cocok untuk bisnis kreatif, seperti perusahaan advertising atau desain produk.
Tantangan
Meskipun memberikan kebebasan kepada karyawan merupakan hal baik, namun hal tersebut juga dikhawatirkan menyebabkan masalah, seperti membatasi perkembangan tim, terutama bagi karyawan yang batu atau kurang berpengalaman yang mungkin membutuhkan panduan lebih.
Selain itu, peran dan tanggung jawab dalam tim juga menjadi tidak jelas, dan ini bisa menyebabkan orang bekerja secara terpisah dibandingkan bekerja sebagai tim yang utuh. Gaya ini juga membuat perusahaan melewatkan peluang pertumbuhan dan pembelajaran yang penting.
Oleh karena itu, penting bagi pemimpin untuk tetap terlibat dan menjaga agar segalanya tetap terkendali.
4. Kepemimpinan Strategis
Pemimpin strategis adalah orang yang berada di tengah-tengah, antara menjalankan operasi inti perusahaan dan mencari peluang pertumbuhan. Mereka harus memiliki wawasan, kepekaan terhadap persaingan, dan kemampuan untuk beradaptasi.
Jadi, selain menjalankan kepentingan eksektif, namun sebagai pemimpin strategis Anda juga perlu memastikan kestabilan kondisi kerja bagi semua orang.
Selain itu, pemimpin strategis bertujuan untuk membimbing organisasi menuju tujuan jangka panjang.
Dengan gaya kepemimpinan ini, Anda dapat menciptakan organisasi yang berpikir ke depan, tangkas, dan mudah beradaptasi sehingga dapat berkembang dalam lingkungan binis yang terus berubah.
Ciri-Ciri
- Visi yang jelas.
- Kesadaran kompetitif.
- Kemampuan adaptasi.
- Pemikiran ke depan.
- Pengembangan dan pelaksanaan strategi.
- Pemikiran strategis.
Kelebihan
Pemipin strategis mengaitkan rencana pertumbuhan dan strategi dengan cara mengelola tim. Mereka selalu mengembagnkan dan melaksanakan strategi, serta mempertimbangkan pertumbuhan di masa depan.
Pendekatan ini mendukung tujuan bisnis, seperti peningkatan produktivitas, kerja sama, dan transparansi.
Tantangan
Pemimpin yang bekerja secara strategis mungkin mengambil terlalu banyak tanggung jawab dan berisiko berpikir terlalu jauh ke masa depan, sehingga mengabaikan masalah saat ini yang krusial.
Oleh karena itu, penting untuk belajar cara mendelegasikan tugas dengan gaya kepemimpinan ini dan berbagi tanggung jawab dalam pengambilan keputusan. Kompromi, keterampilan komunikasi, dan komunikasi yang konsisten juga sangat dibutuhkan.
5. Kepemimpinan Transformasional
Pemimpin transformasional adalah tipe pemimpin yang mendapatkan kepercayaan dari timnya, mendorong anggota tim, dan memimpin karyawan menuju pencapaian tujuan perusahaan.
Mereka selalu berusaaha memperbaiki cara perusaahaan bekerja dan memotivasi karyawan untuk tumbuh dan mengembangkan keterampilan.
Tujuan dari kepemimpinan ini adalah menciptakan dampak positif yang berlangsung lama, mengangkat tim mereka untuk mencapai potensi penuh dan mendorong kesuksesan organisasi.
Ciri-Ciri
- Kemampuan mengendalikan ego.
- Dapat memotivasi seseorang.
- Mendukung inovasi.
- Mudah beradaptasi.
- Sikap positif dan responsif.
- Loyalitas tinggi.
Kelebihan
Tipe kepemimpinan ini mendukung karyawan untuk mencapai potensi maksimal mereka. Ketika Anda mulai bekerja dengan pemimpin semacam ini, semua karyawan mungkin akan diberikan daftar tujuan yang harus dicapai dan batas waktu untuk mencapainya.
Tantangan
Pemimpin transformasional mungkin terlalu fokus pada tujuan perusahaan dan kurang memperhatikan kebutuhan individu dalam tim.
Hal ini dapat menyebabkan kelelahan karyawan, sehingga penting untuk bekerja sama dengan tim untuk memperbarui standar dan menemukan keseimbangan yang tepat.
Baca Juga: 15 Jenis Kompetensi Kepemimpinan yang Wajib Dimiliki Manajer
6. Kepemimpinan Transaksional
Pemimpin dengan gaya transaksional menggunakan sistem reward dan punishment untuk memotivasi dan mengarahkan perilaku. Mereka membuat peraturan dan standar yang jelas, serta secara cermat memantau kinerja karyawan.
Namun, jika ada seorang karyawan yang tidak mencapai tujuan, pemimpin ini mungkin perlu melakukan pertemuan individu atau pemeriksaan yang lebih terperinci.
Gaya kepemimpinan ini bertujuan untuk menjaga kestabilan dan memastikan bahwa tujuan dan standar yang telah ditetapkan bisa tercapai.
Gaya ini juga mengasumsikan bahwa tim membutuhkan struktur dan pengawasan untuk mencapaitujuan bisnis dan bahwa mereka termotivasi oleh adanya hadiah.
Ciri-Ciri
- Bekerja sesuai aturan dan prosedur.
- Bersifat direktif.
- Bersifat hierarki.
- Hadiah atau hukuman berdasarkan kinerja.
- Fokus pada angka.
- Beriorientasi pada tujuan jangka pendek.
Kelebihan
Pemimpin transaksional dapat memberikan klarifikasi dan struktur yang membanntu karaywan merasa aman, karena mereka memahami apa yang diharapkan dari mereka. Karyawan juga tahu dengan jelas apa yang akan didapatkan jika mereka mencapai tujuan bisnis.
Tantangan
Tipe kepemimpinan transaksional lebih fokus pada penggunaan imbalan untuk memotivasi dan kurang fokus pada membangun hubungan dengan karyawan, memberikan bimbingan, dan meningkatkan semangat tim.
Selain itu, menjaga motivasi tim yang beragam bisa sulit jika hanya sebagian dari mereka yang termotivasi oleh hadiah, dan hal ini bisa mengakibatkan kurangnya kreativitas dan rasa takut terhadap hukuman.
7. Kepemimpinan Coaching
Kepemimpinan coaching berfokuas untuk mengenali dan menjaga kekuatan individu setiap anggota tim, serta mengembangkan strategi yang memungkinkan tim untuk bekerja sama.
Gaya ini mirip dengan kepemimpinan strategis dan demokratis, tetapi lebih menitikberatkan pada kesuksesan individu karyawan.
Pemimpin gaya coaching juga berfokus untuk membangun kepercayaan dan hubungan yang kuat dengan anggota tim mereka, dengan menciptakan lingkungan di mana komunikasi terbuka dan rasa aman mendorong individu untuk berbagi gagasan, menerima feedback, dan bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama.
Ciri-Ciri
- Memberikan tugas-tugas baru untuk dicoba
- Memberikan bimbingan dan arahan
- Bertemu untuk mendiskusikan umpan balik yang membangun
Kelebihan
Gaya kepemimpinan ini dapat memotivasi karyawan karena mereka merasa didukung dalam tim. Pemimpin juga mengakui bahwa setiap karyawan memiliki keunikan dan dapat membangun tim yang beragam dan menarik di mana setiap karyawan mampu memberikan sesuatu yang berbeda.
Pemimpin ini juga fokus pada kinerja tinggi, dengan karyawan yang mampu berkomunikasi dengan baik dan menggabungkan beragam keterampilan unik untuk menyelesaikan pekerjaan.
Mereka juga mendorong anggota tim untuk mencari tantangan baru, belajar dari pengalaman, dan terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan.
Tantangan
Mengembangkan karyawan dengan gaya coaching memerlukan waktu yang cukup banyak, dan mungkin kurang efektif untuk semua karyawan.
8. Kepemimpinan Birokratis
Kepemimpinan birokratis mengikuti aturan yang ada. Mereka mungkin mendengarkan saran dari karyawan, tetapi jika tidak sesuai dengan kebijakan perusahaan atau cara kerja yang sudah ada, merka bisa menolaknya.
Ciri-Ciri
- Pengambilan keputusan yang terpusat.
- Taat pada aturan dan prosedur.
- Rantai komando yang jelas.
- Karyawan memiliki sedikit kebebasan.
Kelebihan
Gaya kepemimpinan ini cocok untuk perusahaan yang lebih besar, sudah lama berdiri, atau mengikuti tradisi yang kuat. Mereka ingin menjaga cara mereka bekerja saat ini karena strategi yang sudah ada terbukti sukses.
Keuntungan dari gaya kepemimpinan ini adalah pengurangan risiko diskriminasi atau nepotisme. Semua orang tahu apa yang diharapkan dari mereka, sehingga mereka merasa aman dalam pekerjaan mereka.
Tantangan
Karyawan mungkin merasa kurang memiliki kebebasan dalam pekerjaan mereka, dan pendekatan ini bisa menghambat inovasi. Oleh karena itu, tidak cocok untuk perusahaan yang ingin mencapai tujuan ambisius atau pertumbuhan yang cepat.
9. Kepemimpinan Visioner
Kepemimpinan visioner berfokus pada tujuan masa depan dan jangka panjang. Kepemimpinan ini bertujuan untuk menginspirasi dan membimbing tim mereka menuju pencapaian visi bersama.
Ciri-Ciri
- Bertanggung jawab.
- Optimis.
- Gigih.
- Berani mengambil risiko.
- Tegas.
- Komunikatif.
- Open-minded.
Kelebihan
Tipe pemimpin ini mendorong kerja sama, kecerdasan emosional, dan kerja tim. Mereka juga mendorong budaya inovasi dan perubahan, mendorong individu untuk merangkul gagasan dan pendekatan baru.
Tantangan
Pemimpin visioner bisa melewatkan masalah sehari-hari untuk fokus pada gagasan jangka panjang, yang bisa melewatkan hambatan yang bisa mengakibatkan masalah di masa depan.
Tantangan umum lainnya adalah fokus berlebihan apda satu tujuan, yang dapat mempengaruhi pertimbangan untuk gagasan lain yang mungkin sama berharganya untuk bisnis.
Baca Juga: Karakteristik Kepemimpinan yang Baik dan Tips untuk Menjadi Pemimimpin Hebat
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa penting bagi Anda untuk mengetahui tipe kepemimpinan mana yang paling tepat untuk perusahaan, agar dapat menciptakan lingkungan kerja yang produktif, membangun kepercayaan, dan meningkatkan kinerja tim.
Namun, terlepas dari bagaimana tipe kepemimpinan tersebut, Anda juga perlu mempertimbangkan kemudahan bagi karyawan. Salah satu cara yang bisa Anda lakukan adalah dengan menggunakan software payroll dan HR dari Gajihub.
Dengan Gajihub, Anda dapat memanfaatkan employee self service (ESS) yang memungkinkan karyawan untuk melakukan presensi secara mandiri melalui smartphone masing-masing. Selain itu, karyawan juga bisa mengajukan cuti dan izin melalui aplikasi Gajihub.
Tertarik untuk menggunakannya? Yuk, kunjungi tautan ini dan coba gratis hingga 14 hari.
Catatan Kaki:
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024