Kepemimpinan Demokratis: Arti, Ciri-Ciri, dan Tips Penerapannya

kepemimpinan demokratis banner

Kepemimpinan demokratis merupakan salah satu gaya kepemimpinan, yang memberdayakan anggota tim untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan. Jika Anda bekerja di industri yang mengedepankan diskusi terbuka, maka gaya kepemimpinan ini bisa menjadi pilihan yang tepat.

Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa itu kepemimpinan demokratis, kelebihan dan kekurangan, hingga tips mengoptimalkannya.

Apa yang Disebut dengan Kepemimpinan Demokratis?

Kepemimpinan demokratis atau juga dikenal sebagai “kepemimpinan bersama” atau “kepemimpinan partisipatif” adalah kepemimpinan yang mendorong setiap anggota tim untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan dengan berbagai pendapat mereka.

Dengan kata lain, kepemimpinan demokratis merupakan cara kepemimpinan di mana semua orang di tempat kerja diajak untuk berpartisipasi. Gaya ini mendorong diskusi terbuka, budaya saling menghromati, dan pengambilan keputusan bersama.

Gaya ini juga disebut sebagai gaya kepemimpinan yang melibatkan banyak orang. Meskipun pada akhirnya pemimpin yang membuat keputusan, namun semua orang dalam perusahaan akan turut serta dan memberikan kontribusi dalam proses pengambilan keputusan.

Dengan menerapkan gaya demokratis, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang kooperatif, di mana anggota tim merasa dihargai, diakui, dan memiliki kebebasan untuk berbagi pemikiran mereka, bahkan jika berbeda dengan pendapat sang pemimpin.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Software Payroll Usaha Jasa

kepemimpinan demokratis

Apakah Gaya Kepemimpinan Demokratis Efektif?

Ya, efektif. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kepemimpinan demokratis adalah gaya kepemimpinan di mana semua orang dalam tim berperan dalam pengambilan keputusan.

Berikut adalah  beberapa alasan yang membuat gaya kepemimpinan ini efektif:

1. Membangun Rasa Tanggung Jawab dan Komitmen

Saat anggota tim dapat berpartisipasi dalam pengambilan keputusan, mereka merasa lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaan mereka. Hal ini meningkatkan keterlibatan dan komitmen karyawan terhadap organisasi.

Dengan demikian, tingkat absensi pun akan menurun dan terjadi peningkatan produktivitas.

2. Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi

Kepemimpinan demokratis mendorong karyawan untuk berbagi ide dan pandangan mereka. Hal ini membuka pintu untuk pemikiran yang lebih kreatif dan inovatif.

Dengan berbagai sudut pandang, perusaahaan pun dapat menemukan solusi yang lebih kreatif dalam mengembangkan produk, layanan, dan proses baru.

3. Meningkatkan Komunikasi dan Kepercayaan

Kepemimpinan demokratis memupuk budaya kepercayan di antara anggota tim, yang membantu memperbaiki hubungan antara pemimpin dan tim serta antar anggota tim itu sendiri.

Komunikasi terbuka membantu pemahaman yang lebih baik dan kemampuan untuk bekerja sama dalam menyelesaikan masalah.

4. Meningkatkan Semangat dan Motivasi

Melibatkan anggota tim dalam pengambilan keputusan akan meningkatkan semangat mereka. Hal ini memotivasi karyawan untuk melaksanakan tugas mereka dengan lebih baik.

Baca Juga: Pahami Aturan Uang Pisah untuk Karyawan yang Resign

5. Memfasilitasi Pembelajaran dan Pengembangan

Lingkungan ini memungkinkan karyawan untuk belajar satu sama lain, menerima masukan, dan mengembangkan keterampilan seperti berpikir kritis, komunikasi, membangun tim, dan pemecahan masalah.

6. Peningkatan Kepuasan Kerja

Merasa didengarkan adalah faktor utama dalam kepuasan kerja dan meningkatkan kinerja kerja. Oleh karena itu, sebagai pemimpin demokratis mereka harus mendengarkan masukan dari karyawan mereka.

Ketika pemimpin mendengarkan karyawan, hal itu akan meningkatkan semangat karyawan dan menunjukkan bahwa karyawan tersebut termotivasi dan berkontribusi.

7. Cocok untuk Semua Organisasi

Gaya kepemimpinan otoriter cenderung dominan dan tidak cocok untuk semua jenis perusahaan. Namun, kepemimpinan demokratis sesuai untuk hampir semua jenis organisasi.

Meskipun ada situasi di mana gaya kepemimpinan ini memiliki dampak negatif, gaya demokratis adalah gaya yang paling cocok untuk hampir semua organisasi.

8. Pemahaman yang Lebih  Baik tentang Nilai Perusahaan

Ketika terdapat kepemimpinan demokratis di tempat kerja, seluruh menunjukkan komitmen yang aktif. Selain itu, para pemimpin ini menginformasikan terkait progres, visi, misi, dan tujuan perusahaan .

Oleh karena itu, setiap anggota tim mengetahui visi dan kemajuan perusahaan, serta mereka tahu inovasi seperti apa yang dapat membantu perusaahaan lebih berkembang.

Baca Juga: Branding Perusahaan: Arti, Manfaat, Hingga Cara Membangunnya

gajihub 3

 

Bagaimana Ciri-Ciri Kepemimpinan Demokratis?

Ada beberapa perilaku kepemimpinan kunci yang membedakan pemimpin demokratis dari jenis pemimpin lainnya. Berikut ciri-cirinya:

1. Mendengarkan dengan Aktif

Pemimpin demokratis adalah pendengar aktif yang mendengarkan karyawan mereka. Untuk itu, Anda perlu mendorong karyawan mengungkapkan pemikiran mereka dan berbagi ide. Selain itu, Anda juga harus mempertimbangkan pendapat semua orang sebelum keputusan diambil.

2. Menganut Kerja Tim

Salah satu ciri utama dari gaya kepemimpinan ini adalah mengadopsi kerja tim. Selama pertemuan Anda dapat mendorong kebebasan dan melibatkan setiap anggota tim saat merumuskan ide.

3. Fleksibilitas

Menjadi fleksibel adalah satu perilaku pemimpin demokratis. Dalam hal ini, Anda harus terbuka terhadap ide-ide baru yang menguntungkan bisnis dan bersedia menyesuaikan diri dengan kondisi dan proses kerja yang berubah.

4. Empati

Kemampuan untuk merasakan emosi karyawan Anda adalah karakteristik penting dari kepemimpinan demokratis. Survei terbau dari Gartner mengungkapkan bahwa hanya 29% pemimpin yang menunjukkan empat di tempat kerja.

5. Memimpin dengan Contoh

Untuk membuat anggota tim mengikuti dan mematuhi Anda, Anda harus memimpin dengan contoh. Pemimpin demokratis tidak takut untuk mengambil langkah-langkah proaktif.

Kemudian, tindakan Anda juga harus mencerminkan apa yang Anda harapkan dari anggota tim Anda.

Baca Juga: Pelatihan Kepemimpinan: Arti, Manfaat, dan Strateginya

Apakah Kepemipminan Demokratis Memiliki Tantangan Tertentu?

Meskipun memiliki keunggulan, gaya kepemimpinan demokratis juga memiliki tantangan dan keterbatasan yang perlu dipahami. Berikut adalah beberapa tantangannya:

1. Pengambilan Keputusan Lambat

Gaya kepemimpinan ini bisa memperlambat proses pengambilan keputusan karena melibatkan banyak orang dalam diskusi. Untuk mengatasi ini, pemimpin perlu menetapkan batas waktu terkait pengumpulan pendapat dan ide.

2. Ide yang Bertentangan dan Ketidakpuasan

Keterlibatan banyak orang dengan latar belakang yang berbeda bisa menghasilkan ide-ide yang bertentangan dan konflik antar tim. Untuk mengatasi hal tersebut, pemimpin harus memastikan adanya proses yang jelas guna menilai dan memutuskan ide-ide.

3. Kurangnya Keahlian untuk Keputusan Kritis

Saat menghadapi keputusan bisnis yang sangat penting, tidak semua anggota tim mungkin memiliki keahlian yang diperlukan. Pada saat-saat seperti ini, penting untuk melibatkan orag yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang relevan.

4. Tidak Cocok untuk Menghadapi Situasi Darurat

Dalam situasi darurat atau krisis, waktu yang dimiliki mungkin akan sangat terbatas, dan tidak mungkin melibatkan semua orang dalam pengambilan keputusan.

Dengan demikian, pemimpin harus siap untuk mengambil keputusan dengan cepat untuk mengatasi situasi tersebut.

Baca Juga: Pahami Prinsip dan Keuntungan Menerapkan Servant Leadership di Tempat Kerja

kepemimpinan demokratis

Bagaimana Tips untuk Menerapkan Kepemimpinan Demokratis di Tempat Kerja?

Kemampuan kepemimpinan demokratis tidak harus dimiliki sejak lahir. Sebaliknya, Anda dapat mengembangkan kemampuan tersebut di dalam organisasi.

Berikut adalah lima tips bermanfaat untuk menerapkan kepemimpinan demokratis secara efektif di tempat kerja:

1. Fasilitasi Komunikasi Terbuka

Selain mendorong karyawan untuk berbagi pemikiran dan ide mereka. Anda perlu menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa nyaman berbicara tentang pemikiran dan ide mereka.

Kemudian, Anda juga harus mendengarkan secara akif pendapat dan kekhawatiran mereka, serta merespons tanpa prasangka dan penilaian.

Komunikasi terbuka akan menciptakan budaya transparansi dan kepercayaan yang sangat penting untuk kepemimpinan demokratis agar lebih berkembang.

2. Dorong Kerja Sama

Ketidakmampuan untuk bekerja sama akan menghambat pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. Setiap perusahaan yang ingin memiliki pemimpin demokratis harus mendorong karyawan mereka untuk berpartisipasi aktif dalam mencapai tujuan.

Dengan menghilangkan hambatan dan mendorong kerja sama antar tim, Anda dapat memastikan bahwa setiap ide dihargai dan didengar.

3. Delegasikan Tanggung Jawab

Delegasi merupakan suatu hal yang mudah, namun yang membedakan pemimpin hebat dari yang laina dalah cara dan kapan delegasi dilakukan. Menurut studi yang dilakukan McKinsey, faktor penting dalam delegasi adalah memberikan tanggung jawab terhadap seseorang.

Dibandingkan membiarkan sekelompok orang melakukan semua pekerjaan, Anda bisa melibatkan setiap karyawan dengan memberikan tugas kepada setiap orang.

4. Buat Sistem Feedback Terbuka

Dengan sistem feedback, Anda dapat melakukan pertemuan rutin, mengevaluasi kinerja karyawan, adn mengadakan rapat lebih efisien.

Sistem feedback yang baik membantu mengidentifikasi area di mana anggota tim Anda dapat memperbaiki kinerja mereka dan menyesuaikan gaya, serta proses kerja.

5. Gunakan Mentoring untuk Mengembangkan Karyawan

Mentoring adalah alat yang efektif untuk mengembangkan keterampilan dan pengetahuan karyawan.

Dengan menghubungkan anggota tim dan mentor yang memiliki pengalaman dan keahlian, Anda dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan mereka dan tumbuh secara profesional.

Melalui mentoring, karyawan dilatih dan diberdayakan untuk menjadi lebih baik, sementara manajer juga dapat meningkatkan keterampilan dengan belajar bersama orang lain.

Baca Juga: Peer Mentoring: Arti, Manfaat, Langkah, dan Contohnya

Kapan Harus Menerapkan Kepemimpinan Demokratis?

Ada beberapa situasi di mana kepemimpinan demokratis cocok untuk diterapkan. Berikut contohnya:

1. Saat Perusahaan Ingin Mendorong Kreativitas dan Inovasi

Sebagai contoh, Google dikenal karena mengadopsi pendekatan demokratis dalam pengambilan keputusan. Dalam hal ini, karyawan Google memiliki peran untuk mengambil keputusan penting perusahaan melalui diskusi mendalam dan sesi brainstorming yang intens.

Pendekatan tersebut telah memungkinkan Google untuk menciptakan kreativitas dan inovasi yang luar biasa.

2. Saat Perusahaan Memiliki Tenaga Kerja Milenial

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa generasi milenial ingin bekerja dengan manajer yang peduli dengan pertumbuhan dan pengembangan karier mereka, serta menghargai mereka sebagai individu.

Oleh karena itu, pendekatan demokratis yang menekankan pendapat bersama dalam proses pengambilan keputusan, akan lebih menarik bagi pekerja milenial.

3. Saat Memimpin Para Ahli

Terkadang, Anda mungkin memimpin tim yang terdiri dari para ahli di bidangnya. Mereka memiliki pengetahuan mendalam pada area tertentu, dan sering kali lebih berpengalaman dibandingkan pemipin tim.

Dalam situasi seperti ini, memberikan mereka kebebasan untuk berpikir kreatif dan menciptakan solusi dapat menghasilkan hasil yang lebih baik.

Baca Juga: Pelatihan Manajerial: Arti, Manfaat, Teknik, Hingga Langkahnya

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa kepemipinan demokratis merupakan gaya kepemimpinan yang dapat mendorong keterlibatan semua anggota tim, misalnya dalam hal pengambilan keputusan.

Gaya kepemipminan ini menciptakan lingkungan kerja yang kooperatif, membangun rasa tanggung jawab, meningkatkan kreativitas dan juga kepercayaan karyawan.

Nah, di samping menerapkan kepemimpinan demokratis, Anda juga perlu menggunakan software payroll dan HR untuk meningkatkan kepercayaan karyawan.

Melalui fitur payroll yang dimiliki software ini, Anda dapat mengirimkan slip gaji kepada para staf yang bisa diunduh dengan format PDF. Hal tersebut tentunya akan membantu meningkatkan transparansi dalam proses penggajian.

Selain itu, melalui fitur absensi yang juga dimiiki Gajihub, Anda juga bisa mengetahui produktivitas karyawan dengan memantau kehadiran mereka. Karyawan pun dapat dengan mudah melakukan presensi melalui smartphone masing-masing.

Dengan demikian, Anda pun dapat mengoptimalkan penerapan kepemimpinan demokratis untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan disiplin.

Tertarik untuk mencoba Gajihub? Yuk, kunjungi tautan ini untuk coba gratis selama 14 hari.

Catatan Kaki: 

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *